TINGKAT PENGETAHUAN PENGETAHUAN PENDERITA DM TIPE 2 TERHADAP POLA DIET DIABETESI DI PUSKESMAS SAMADUA KAB.ACEH KAB. ACEH SELATAN SELATAN
Oleh : dr. Kartika Agustina Hasbi
Pendamping : dr. Cut Sri Elvita
PROGRAM DOKTER INTERNSHIP WAHANA KABUPATEN ACEH SELATAN PUSKESMAS SAMADUA 20!
BAB I PENDAHULUAN
. Latar Latar B"la#a$ B"la#a$% %
Saat ini epidemi penyakit tidak menular muncul menjadi penyebab kematian terbesar terbesar di Indonesia, Indonesia, sedangkan sedangkan epidemi epidemi penyakit penyakit menular juga belum tuntas, selain itu semakin banyak pula ditemukan penyakit ineksi baru dan timbulnya kembal kembalii penyaki penyakitt ineksi ineksi yang yang sudah sudah lama lama menghi menghilang lang.. Sehing Sehingga ga Indone Indonesia sia memilik memilikii beban beban keseha kesehatan tan ganda ganda yang yang berat. berat. !erdas !erdasark arkan an studi studi epidem epidemiol iologi ogi terbaru, Indonesia telah memasuki epidemi diabetes melitus tipe ". Perubahan gaya hidup dan urbanisasi nampaknya merupakan penyebab penting masalah ini dan terus menerus meningkat pada milenium baru ini #Perkeni, "$%%&. "$%%&. !erbag !erbagai ai penelit penelitian ian epidemi epidemiolo ologi gi menunj menunjukk ukkan an adany adanyaa kecend kecenderu erunga ngan n peningkatan angka insidensi dan pre'alensi () tipe " di berbagai penjuru dunia. World World Healt Health h Orga Organi niza zati tion on #*HO& #*HO& mempred memprediks iksii adany adanyaa pening peningkat katan an jumlah jumlah penyandang diabetes yang cukup besar pada tahun+tahun mendatang. *HO memprediksi kenaikan jumlah penyandang () ipe " di Indonesia dari -, juta pada tahun "$$$ menjadi sekitar "%,/ juta pada tahun "$/$ #*ild S, "$$&. Senada dengan *HO, International Diabetes Federation #I(0 #I(0&& pada pada tahu tahun n "$$1 "$$1,, mempre mempredik diksi si kenaik kenaikan an jumlah jumlah penyan penyandan dang g () dari dari 2,$ juta juta pada pada tahun tahun "$$1 "$$1 menjadi %",$ juta pada tahun "$/$. )eskipun terdapat perbedaan angka pre'alensi, lapora laporan n keduan keduanya ya menunj menunjukk ukkan an adany adanyaa pening peningkat katan an jumlah jumlah penyand penyandang ang () sebanyak "+/ kali lipat pada tahun "$/$ #Perkeni, "$%%&.
3ambar %.% Insidensi (iabetes )elitus #I(0 (iabetes Atlas, "$%"&
)enuru )enurutt perkir perkiraan aan,, sekita sekitarr 4$5
pendud penduduk uk dunia dunia dan indone indonesia sia tidak
terdiagnosis menderita () tipe " #underdiagnosed # underdiagnosed condition&. condition &. Hal ini disebabkan tidak adanya gejala atau dengan gejala ringan bagi mereka yang menderita () tipe " #I(0 (iabetes Atlas, "$%"&. Sehingga sebagian besar penderita () tipe tipe " tidak tidak menget mengetahu ahuii serta serta memper memperdul dulik ikan an penya penyakit kitny nyaa dan dan k e mu mu di di a n
m e nd nd a pa pa tk tk a n
k om om p l ik ik a si si
m a kr kr oa oa ng ng io io p at at i
m au au p un un
mikroangiopati mikroangiopati yang ire'ersibel #Pramono et al , "$%$&. 6apo 6apora ran n hasi hasill 7ise 7isett Kese Keseha hata tan n (asa (asarr #7is #7iske kesd sdas as&& tahu tahun n "$$2 "$$2 oleh oleh (epartemen Kesehatan 7I, menunjukkan bah8a pre'alensi () di daerah urban Indonesia untuk usia diatas %4 tahun sebesar 4,25. Pre'alensi terkecil terdapat di Prop Propin insi si Papu Papuaa sebesa sebesarr %,25 %,25,, dan dan terbe terbesa sarr di Prop Propin insi si )alu )aluku ku 9tar 9taraa dan dan Kalimantan !arat yang mencapai %%,%5. Sedangkan pre'alensi toleransi glukosa terganggu #3&, berkisar antara ,$5 di Propinsi ambi sampai "%,-5 di Propinsi Papua !arat #Kemenkes 7I, "$$-&. (ata+ (ata+da data ta diat diatas as menu menunj njuk ukka kan n bah8 bah8aa juml jumlah ah peny penyan anda dang ng diab diabet etes es di Indone Indonesia sia sangat sangat besar besar dan merupa merupakan kan beban beban yang yang sangat sangat berat berat untuk untuk dapat dapat ditangani sendiri oleh dokter spesialis;subspesialis atau bahkan oleh semua tenaga kesehatan yang ada #Perkeni, "$%%&.
(iabetes mellitus tipe " ditandai oleh penurunan ungsi sel β sel β pankreas secara pankreas secara progresi dan resistensi insulin yang diperburuk dengan kontrol glikemik, yang dihasil dihasilkan kan oleh oleh gejala gejala klasik klasik hiperg hiperglik likemia emia yang yang terkait terkait dengan dengan kompli komplikas kasii diabetes, diabetes, misalnya misalnya
retinopati retinopati diabetes, diabetes, neropati, neropati, dan penyakit kardio'asku kardio'askular. lar.
erapi dini dan edukasi terhadap pasien untuk melakukan manajemen diri sendiri terh terhad adap ap
peny enyakit akit
diab diabet etes es
melli ellitu tusn sny ya
seca secara ra
eek eekti ti, ,
seb sebagai agai
kunc kuncii
penatalaksanaan diabetes mellitus tipe " #7obertson <, "$%%&. "$%%&. (iabetes )ellitus ipe " diderita oleh hampir semua golongan masyarakat di seluruh seluruh dunia. dunia. 6ebih 6ebih dari / dekade dekade,,
jumlah jumlah penderit penderitaa diabete diabetess mellitu mellituss telah telah
meni mening ngka katt " kali kali lipa lipat, t, membu membuat at tanta tantang ngan an yang yang berb berbed edaa di selur seluruh uh nega negara. ra. (iabetes mellitus tipe ", dan prediabetes telah meningkat antara anak+anak, remaja, dan de8asa muda. Penyebab peningkatan epidemik ini disebabkan oleh masalah yang kompleks yang terkait dengan genetik dan epigenetik dan interaksi dengan aktor sosial, yakni pengaruh kebiasaan dan lingkungan #
i #malnutrisi& dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas #gemuk berlebihan& dapat mengak mengakiba ibatka tkan n ganggu gangguan an kerja kerja insuli insulin n #Soego #Soegondo ndo,, "$$1&. "$$1&. !ila !ila sel β Pancreas Pancreas terganggu atau rusak maka terjadi deisiensi atau resistensi insulin sehingga glukosa dari dari makana makanan n yang yang masuk masuk tidak tidak dapat dapat dijadi dijadikan kan energi energi oleh oleh sel. sel. )akan )akan yang yang berlebihan akan menumpukkan glukosa didalam darah sehingga terjadi kenaikan kadar gula darah #Kariadi, "$$1&.
Komplikasi () ipe " ini sudah dipastikan dapat merusak organ tubuh seperti jantung #24 5 kasus () tipe " akan merusak jantung, ginjal, otak, mata serta organ tubuh lainnya&. )aka dampak yang biasa pada () tipe " yang lama dan tidak terkontrol adalah gangguan penglihatan, oklusi koroner, gagal ginjal dan stroke. Para pakar sendiri sering mengingatkan, penyakit jantung antara lain diperoleh akibat konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dan kolesterol dari makanan he8ani. Sedangkan serat dari makanan nabati justru menurunkan kolesterol dalam darah, mengendalikan kadar gula darah dan sekaligus menurunkan berat badan #Soegondo S, "$%%&. Salah satu upaya yang mempunyai peran utama adalah pengendalian lipid, tekanan darah dan kadar gula darah melalui edukasi tentang gaya hidup sehat, konsumsi gi>i seimbang serta memelihara berat badan ideal, hindari hidup stress, tidur yang cukup dan hidup akti berolahraga serta tidak merokok. 9paya kurati yang mahal seperti pera8atan intensi, tidak besar peranannya terhadap penurunan mortalitas dalam populasi #Soegondo S, "$%%&. .2 Ru&u'a$ Ma'ala( (ari uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dianalisis
adalah tingkat pengetahuan terhadap () tipe " dan pola diet diabetesi pada pasien () ipe " di Puskesmas Samadua. .! Tu)ua$ P"$"litia$ %./.% ujuan 9mum
)enjelaskan tingkat pengetahuan penderita () tipe " terhadap diet diabetes.
• • •
%./." ujuan Khusus )engidentiikasi karakteristik diabetesi bedasarkan usia • )engidentiikasi karakteristik diabetesi berdasarkan jenis kelamin )engidentiikasi karakteristik diabetesi berdasarkan pekerjaan )engidentiikasi karakteristik diabetesi berdasarkan tingkat pendidikan )engidentiikasi tingkat pengetahuan tentang penyakit () tipe " dan diet diabetes
.* Ma$+aat P"$"litia$ %..% )anaat eoritik )ini project ini dilakukan untuk melatih dalam menilai suatu kemampuan
dan kecermatan dalam berinteraksi di dalam masyarakat. Selain itu memperoleh pengalaman belajar di lapangan melalui studi kasus dan untuk meningkatkan
pengetahuan serta mencari alternati penyelesaian dari suatu masalah dan memutuskan penyelesaiannya. %.."
)anaat Aplikati )ini projek ini diharapkan dapat mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat
terhadap penyakit yang sering terjadi di masyarakat dalam hal ini penyakit (iabetes )ellitus ipe " serta mengetahui karakteristik penyakit () tipe " di 8ilayah kerja Puskesmas Samadua.
BAB II TIN,AUAN PUSTAKA 2. P"$%"ta(ua$
".%.% Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil ?tahu@ dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, sebagian besar diperoleh melalui mata dan telinga #=otoatmojo, "$$/:%"%&. Pengetahuan atau kogniti merupakan domain yang s angat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang #=otoatmojo, "$$/&. ingkat pengetahuan dalam dominan kogniti menurut =otoatmojo #"$$/& mempunyai tingkat yaitu: %. ahu # Know&
ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dapat dipelajari sebelumnya. ermasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali #recall & sesuatu yang spesiik dari seluruh bahan yang dipelajari atau dirangsang yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. ". )emahami #Coprehension& )emahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat meninterprestasikan materi tersebut dengan benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan. /. Aplikasi # !pplication& Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi riil #sebenarnya&. . Analisis # !nal"sis& Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen+komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, dan mengelompokkan 4. Sintesis ##"nthesis& Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian+bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. (engan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun ormulasi baru dari ormulasi+ormulasi yang ada. . B'aluasi B'aluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justiikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian+penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria+kriteria yang ada. ".%." 0aktor+aktor yang )empengaruhi ingkat Pengetahuan %.
9mur 9sia adalah umur indi'idu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berikir dan bekerja #=ursalamC Pariani, "$$/&. Sigit (. 3unarsa #%111& mengemukakan semakin tua umur seseorang maka proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti berumur belasan tahun. Selain itu
Abu Ahmadi #"$$$& mengemukakan bah8a memori;daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. ".
Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap orang
lain menuju ke arah suatu citaDcita tertentu, jadi dapat dikatakan bah8a pendidikan itu menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupannya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah menerima inormasi sehingga semakin banyak pula menerima pengetahuan yang dimilikinya #=ursalamC Pariani, "$$/&. /.
Pekerjaan Pekerjaan adalah akti'itas yang harus dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupan dan kehidupan keluargannya #=ursalamC Pariani, "$$/&. .
Sosial Bkonomi ingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu memperhatikan
pesan+pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan+ kebutuhan lain yang lebih mendesak #Bendi =, %11-&. 4.
IE )enurut Abu Ahmadi #"$$$& semakin tinggi IE seseorang maka orang
tersebut akan semakin cerdas. . Inormasi Pengetahuan juga dapat diperoleh dari inormasi+inormasi yang diterima baik melalui poster maupun dalam bentuk penyuluhan. ".%./ Sumber Pengetahuan )anusia %. radisi (engan adat istiadat kita dan proesi dokter atau medis, beberapa pendapat diterima sebagai sesuatu yang benar. !anyak pertanyaan terja8ab dan banyak permasalahan dapat dipecahkan berdasarkan suatu tradisi. radisi adalah suatu dasar pengetahuan di mana setiap orang tidak dianjurkan untuk memulai mencoba memecahkan masalah. Akan tetapi tradisi mungkin terdapat kendala untuk kebutuhan manusia karena beberapa tradisi begitu melekat sehingga 'aliditas, manaat, dan kebenarannya tidak pernah dicoba;diteliti. ". Autoritas
(alam masyarakat yang semakin majemuk adanya suatu autoritas seseorang dengan keahlian tertentu, pasien memerlukan pera8at atau dokter dalam lingkup medik. Akan tetapi seperti halnya tradisi jika keahliannya tergantung dari pengalaman pribadi sering pengetahuannya tidak teruji secara ilmiah. /. Pengalaman Seseorang Kita semua memecahkan suatu permasalahan berdasarkan obsesi dan pengalaman sebelumnya, dan ini merupakan pendekatan yang penting dan bermanaat. Kemampuan untuk menyimpulkan, mengetahui aturan dan membuat prediksi berdasarkan obser'asi adalah penting bagi pola penalaran manusia. Akan tetapi pengalaman indi'idu tetap mempunyai keterbatasan pemahaman : a& setiap pengalaman seseorang mungkin terbatas untuk membuat kesimpulan yang 'alid tentang situasi, dan b& pengalaman seseorang di8arnai dengan penilaian yang bersiat subyekti.
. rial dan Brror Kadang+kadang kita menyelesaikan suatu permasalahan keberhasilan kita dalam menggunakan alternati pemecahan melalui coba dan salah. )eskipun pendekatan ini untuk beberapa masalah lebih praktis sering tidak eisien. )etode ini cenderung mengandung resiko yang tinggi, penyelesaiannya untuk beberapa hal mungkin ?idiosentris@. 4. Alasan yang 6ogis Kita sering memecahkan suatu masalah berdasarkan proses pemikiran yang logis. Pemikiran ini merupakan komponen yang penting dalam pendekatan ilmiah, akan tetapi alasan yang rasional sangat terbatas karena 'aliditas alasan dedukti tergantung dari inormasi dimana seseorang memulai, dan alasan tersebut mungkin tidak eisien untuk menge'aluasi akurasi permasalahan. . )etode Ilmiah Pendekatan ilmiah adalah pendekatan yang paling tepat untuk mencari suatu kebenaran karena didasari pada pengetahuan yang terstruktur dan sistematis serta dalam mengumpulkan dan menganalisa datanya didasarkan pada prinsip 'aliditas dan reliabilitas #=ursalam, "$$/&.
2.2. DIABETES MELLITUS TIPE 2
".".% (einisi )enurut !erican Diabetes !ssociation #A(A& tahun "$%$, (iabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua+duanya #A(A, "$%$&. (iabetes adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan deek sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. Hiperglikemia kronik dari diabetes yang terkait dengan gangguan kerusakan jangka panjang, disungsi dan kegagalan berbagai organ, khususnya mata, ginjal, sara, jantung, dan pembuluh darah #A(A, "$%/&.
"."." Klasiikasi )enurut #tandard o$ %edical Care in Diabetes "$%" yang dikeluarkan oleh A(A pada tahun "$%", klasiikasi dari (iabetes )elitus terbagi atas empat kelas, yaitu : •
(iabetes ipe % #akibat destruksi sel+sel F, umumnya berakibat pada deisiensi
•
insulin absolut& (iabetes ipe " #akibat dari deek sekresi insulin yang progresi akibat resistensi
•
insulin& (iabetes tipe lain yang spesiik, bias diakibatkan oleh deek genetik pada ungsi sel+F, deek genetic pada kerja insulin, ataupun penyakit+penyakit pada eksokrin pankreas #seperti kistik ibrosis& atau akibat obat dan bahan kimia #seperti pada
•
pengobatan HIG;AI(S atau setelah transplantasi organ& (iabetes 3estasional #diabetes yang terdiagnosa pada masa kehamilan yang jelas+jelas bukan o'ert diabetes Pada beberapa pasien tidak dapat diklasiikasikan ke dalam tipe % atau pun
tipe " secara jelas. Hal ini disebabkan oleh karena gambaran klinis perjalanan penyakit yang ber'ariasi pada kedua tipe. 9mumnya, pasien dengan diabetes tipe " dapat memiliki gambaran ketoasidosis. )irip dengan hal tersebut, pasien dengan diabetes tipe % mungkin memiliki perjalanan penyakit dengan onset yang lambat
#namun sangat merusak& dibandingkan tampilan penyakit autoimun. Kesulitan dalam mendiagnosa dapat timbul pada anak+anak, remaja dan de8asa #A(A, "$%"&.
"."./ 0aktor 7esiko !erikut ini adalah aktor resiko terjadinya diabetes mellitus tipe " #Soegondo S, "$%%& : a. b. c. d. e. . g.
usia 4 tahun berat badan lebih hipertensi ri8ayat genetik () ri8ayat abortus Kolesterol H(6 /4 mg;dl rigliserida J "4$ mg;dl
".". 3ejala Klinis !erbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang diabetes. Kecurigaan adanya () perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik () seperti di ba8ah ini #Perkeni, "$%%& : a. Keluhan klasik () berupa: poliuria, polidipsia, poliagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. b. Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disungsi ereksi pada pria, serta pruritus 'ul'ae pada 8anita. ".".4 (iagnosis (iagnosis (iabetes )ellitus ditegakkan jika #Perkeni, "$%% A(A, "$%"& : a. Adanya gejala klasik () dan kadar glukosa plasma se8aktu J "$$ mg;d6 #%%.% mmol;6&. 3lukosa plasma se8aktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan 8aktu makan terakhir, atau b. Adanya gejala klasik () dan kadar glukosa plasma puasa J %" mg;d6 #2.$ mmol;6&. Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya jam, atau c. Kadar gula plasma " jam pada 3O J "$$ mg;d6 #%%.% mmol;6&. 3O yang dilakukan harus sesuai standar *HO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 24 gr glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air, atau d. Kadar HbA%c J .45, jika dilakukan pada sarana laboratorium yang telah terstandarisasi dengan baik.
abel ".% Kadar 3lukosa darah untuk mendiagnosa (iabetes )ellitus #A(A, "$%$&
!erikut ini adalah gambar alur diagnosa (iabtes )ellitus menurut
Konsesnsus Perkeni, "$%% :
3ambar ".% Alur (iagnosa (iabetes )ellitus #Perkeni, "$%%&
".".4 Komplikasi dan Penyulit (iabetes )ellitus ipe " a. Komplikasi akut %. Ketoasidosis diabetik #KA(& )erupakan komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi #/$$+$$ mg;d6&, disertai dengan adanya tanda dan gejala asidosis dan plasma keton#L& kuat. Osmolaritas plasma meningkat #/$$+/"$ mOs;m6& dan terjadi peningkatan anion gap #!eigi 0I, "$%"&.
". Status Hiperglikemi Hiperosmolar #SHH& Pada keadaan ini terjadi peningkatan glukosa darah sangat tinggi #$$+%"$$ mg;d6&, tanpa tanda dan gejala asidosis, osmolaritas plasma sangat meningkat #//$+/-$ mOs;m6&, plasma keton #L;+&, anion gap normal atau sedikit meningkat.
Pembuluh darah jantung
•
Pembuluh darah tepi: penyakit arteri perier sering terjadi pada penyandang diabetes. !iasanya terjadi dengan gejala tipikal claudicatio interittent , meskipun sering tanpa gejala. erkadang ulkus iskemik kaki merupakan kelainan yang pertama muncul.
•
Pembuluh darah otak
". )ikroangiopati: •
7etinopati diabetik Kendali glukosa dan tekanan darah yang baik akan mengurangi risiko dan memberatnya retinopati. erapi aspirin tidak mencegah timbulnya retinopati
•
=eropati diabetik Kendali glukosa dan tekanan darah yang baik akan mengurangi risiko neropati. Pembatasan asupan protein dalam diet #$,- g;kg!!& juga akan mengurangi risiko terjadinya neropati
/. =europati Komplikasi yang tersering dan paling penting adalah neuropati perier, berupa hilangnya sensasi distal. !erisiko tinggi untuk terjadinya ulkus kaki dan amputasi.3ejala yang sering dirasakan kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri, dan lebih terasa sakit di malam hari. Setelah diagnosis () ditegakkan, pada setiap pasien perlu dilakukan skrining untuk mendeteksi adanya polineuropati distal dengan pemeriksaan neurologi sederhana, dengan monoilamen %$ gram sedikitnya setiap tahun. Apabila ditemukan adanya polineuropati distal, pera8atan kaki yang memadai akan menurunkan risiko amputasi. 9ntuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan duloNetine, antidepresan trisiklik, atau gabapentin. Semua penyandang diabetes yang disertai neuropati perier harus diberikan edukasi pera8atan kaki untuk mengurangi risiko ulkus kaki. 9ntuk penatalaksanaan penyulit ini seringkali diperlukan kerja sama dengan bidang;disiplin ilmu lain #iegler (, "$$1&.
".".. Pilar Penatalaksanaan (iabetes )ellitus ipe " %. Bdukasi (iabetes tipe " umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku telah terbentuk dengan mapan. Pemberdayaan penyandang diabetes memerlukan partisipasi akti pasien, keluarga dan masyarakat. im kesehatan mendampingi
pasien dalam menuju perubahan perilaku sehat. 9ntuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensi dan upaya peningkatan moti'asi. Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya harus diberikan kepada pasien. Pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri, setelah mendapat pelatihan khusus #Perkeni, "$%%&. Promosi perilaku sehat merupakan aktor penting pada kegiatan pelayanan kesehatan. 9ntuk mendapatkan hasil pengelolaan diabetes yang optimal dibutuhkan perubahan perilaku. Perlu dilakukan edukasi bagi pasien dan keluarga untuk pengetahuan dan peningkatan moti'asi. Hal tersebut dapat terlaksana dengan baik melalui dukungan tim penyuluh yang terdiri dari dokter, ahli gi>i, pera8at, dan tenaga kesehatan lain. Setiap kali kunjungan diingatkan kembali untuk selalu melakukan perilaku sehat #Kariadi, "$$1&. ujuan perubahan perilaku adalah agar penyandang diabetes dapat menjalani pola hidup sehat. Perilaku yang diharapkan adalah: •
)engikuti pola makan sehat.
•
)eningkatkan kegiatan jasmani.
•
)enggunakan obat diabetes dan obat+obat pada keadaan khusus secara aman dan teratur.
•
)elakukan Pemantauan 3lukosa (arah )andiri #P3()& dan memanaatkan data yang ada.
•
)elakukan pera8atan kaki secara berkala
•
)emiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit akut dengan tepat
•
)empunyai keterampilan mengatasi masalah yang sederhana, dan mau bergabung dengan kelompok penyandang diabetes serta mengajak keluarga untuk mengerti pengelolaan penyandang diabetes
•
)ampu memanaatkan asilitas pelayanan kesehatan yang ada. Bdukasi dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu selalu dilakukan sebagai
bagian dari upaya pencegahan dan merupakan bagian yang sangat penting dari pengelolaan () secara holistik. )ateri edukasi terdiri dari materi edukasi tingkat
a8al dan materi edukasi tingkat lanjutan. Bdukasi yang diberikan kepada pasien meliputi pemahaman tentang #(armono, "$%$&: )ateri edukasi pada tingkat a8al adalah: •
)ateri tentang perjalanan penyakit ()
•
)akna dan perlunya pengendalian dan pemantauan () secara berkelanjutan
•
Penyulit () dan risikonya
•
Inter'ensi armakologis dan non+armakologis serta target pengobatan
•
Interaksi antara asupan makanan, akti'itas isik, dan obat hipoglikemik oral atau insulin serta obat+obatan lain
•
•
)engatasi sementara keadaan ga8at darurat seperti rasa sakit, atau hipoglikemia
•
Pentingnya latihan jasmani yang teratur )asalah khusus yang dihadapi #contoh: hiperglikemia pada kehamilan&
•
)ateri edukasi pada tingkat lanjut adalah : •
)engenal dan mencegah penyulit akut ()
•
Pengetahuan mengenai penyulit menahun ()
•
Penatalaksanaan () selama menderita penyakit lain
•
)akan di luar rumah
•
7encana untuk kegiatan khusus
•
Hasil penelitian dan pengetahuan masa kini dan teknologi mutakhir tentang ()
•
Pemeliharaan;pera8atan kaki Bdukasi dapat dilakukan secara indi'idual dengan pendekatan berdasarkan
penyelesaian masalah. Seperti halnya dengan proses edukasi, perubahan perilaku memerlukan perencanaan yang baik, implementasi, e'aluasi, dan dokumentasi.
3ambar "." Algoritma Pilar penatalaksanaan () ipe " #Perkeni, "$%%&
". erapi =utrisi )edis erapi =utrisi )edis #=)& merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes secara total. Kunci keberhasilan =) adalah keterlibatan secara menyeluruh dari anggota tim #dokter, ahli gi>i, petugas kesehatan yang lain serta pasien dan keluarganya&. Setiap penyandang diabetes sebaiknya mendapat =) sesuai dengan kebutuhannya guna mencapai sasaran terapi. Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan >at gi>i masing+masing indi'idu. Pada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jad8al makan, jenis, dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin #His8ani, "$%$&. /. 6atihan jasmani Kegiatan jasmani sehari+hari dan latihan jasmani secara teratur #/+ kali seminggu selama kurang lebih /$ menit&, merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan () tipe ". Kegiatan sehari+hari seperti berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun harus tetap dilakukan #lihat tabel&. 6atihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan
memperbaiki sensiti'itas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. 6atihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersiat aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang. 6atihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani. 9ntuk mereka yang relati sehat, intensitas latihan jasmani bisa ditingkatkan, sementara yang sudah mendapat komplikasi () dapat dikurangi. Hindarkan kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalas+malasan. Hasil penelitian menyebutkan penurunan berat badan disertai latihan jasmani akan mengurangi dan mencegah timbulnya penyakit () sebanyak 4+%$5 #Soegondo S, "$%%&. abel "." enis akti'itas yang disarankan bagi diabetesi
. Inter'ensi;terapi armakologis Pengelolaan () dimulai dengan pengaturan makan dan latihan jasmani selama beberapa 8aktu #"+ minggu&. Apabila kadar glukosa darah belum mencapai sasaran, dilakukan inter'ensi armakologis dengan obat hipoglikemik oral #OHO& dan atau suntikan insulin. Pada keadaan tertentu, OHO dapat segera diberikan secara tunggal atau langsung kombinasi, sesuai indikasi. (alam keadaan dekompensasi metabolik berat, misalnya ketoasidosis, stres berat, berat badan yang menurun dengan cepat, dan adanya ketonuria, insulin dapat segera diberikan. erapi armakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan jasmani #gaya hidup sehat&. erapi armakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan #In>ucchi et al& "$%"&. Pemberian erapi Obat Hipoglikemik Oral
!erdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 4 golongan #Perkeni, "$%%& : a. b. c. d. e.
Pemicu sekresi insulin #insulin secretagogue& : sulonilurea dan glinid Peningkat sensiti'itas terhadap insulin : metormin dan tia>olidindion, inlacin Penghambat glukoneogenesis #metormin& Penghambat absorpsi glukosa ; inhibitor glukosidase ala (PP IG inhibitor dan 36P+% agonis 7ekomendasi A(A untuk penggunaan OHO pada tahun "$%", menyebutkan:
a.
Saat seseorang didiagnosis dengan () ipe ", maka terapi metormin sebagai inisiasi harus diberikan bersamaan dengan inter'ensi perubahan gaya hidup,
kecuali terdapat kontraindikasi penggunaan metormin pada pasien. #A& b. Pada pasien yang baru didiagnosa () ipe ", yang ditandai dengan gejala dan;atau peningkatan kadar glukosa plasma atau kadar A%<, harus dipikirkan terapi insulin , dengan atau tanpa obat tambahan dari luar #B& c. ika monoterapi noninsulin pada dosis maksimal yang dapat ditoleransi tidak dapat menurunkan target A%c selama lebih dari / D bulan, harus ditambahkan obat hipoglikemik jenis kedua, agonis reseptor 36P %, atau insulin. #B& Sesuai rekomendasi A(A, bah8a dimulainya inter'ensi dini saat pasien didiagnosa () ipe ", yakni kombinasi metormin dan perubahan gaya hidup #)= dan akti'itas isik& serta kombinasi dengan OHO jenis lain maupun insulin sebagai cara untuk memenuhi target kontrol kadar glikemik #HbA%c 25& dan mempertahankannya. ika target A%< tidak tercapai, maka dipikirkan untuk dilakukannya terapi intensi yakni dengan penambahan OHO dari kelas yang berbeda. Analisa metadata menunjukkan bah8a secara keseluruhan, penambahan setiap kelas OHO ke dalam terapi inisial dapat menurunkan A%c sekitar $.1 D %.%5 #A(A, "$%/&.
3 mb r "./
3ambar algoritme penggunaan OHO bagi penderita () ipe " #Perkeni,"$%%&
a a
3ambar ". Pemilihan Obat Hipoglikemik Oral #Schernthaner et al , "$%$&
2.! P"$%atura$ Di"t Dia-"t"' M"llitu' Ti" 2 "./.% (einisi (iet yaitu suatu aturan makan untuk kesehatan dan sebagai bagian yang di
edukasikan oleh dokter untuk berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu untuk kesehatan, mengatur kualitas dan jenis makanan untuk mengurangi berat badan karena penyakit. (iet secara umum untuk penyakit metabolik dan degenerati antara lain #His8ani, "$%$& :
%. (iet rendah garam
umlah garam yang dapat dikonsumsi oleh pasien () ipe " dengan hipertensi adalah sekitar %4$$ mikrogram perhari. Pasien yang tidak memiliki penyakit hipertensi diperbolehkan mengkonsumsi garam sekitar "4$$ mikrogram perhari. Pengurangan asupan garam di mulai dari makanan yang sering di konsumsi sehari+hari. ". urunkan berat badan #pada pasien yang obesitas dan o'erweight & i seimbang )akanan+makanan dengan gi>i seimbang adalah semua makanan seperti karbohidrat, lemak, protein he8ani dan protein nabati dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan. !uah+buahan dan sayur+sayuran merupakan makan+makanan yang sangat di anjurkan. "./." (iet Khusus (iabetesi Pilihan makanan untuk penyandang diabetes dapat dijelaskan melalui piramida makanan untuk penyandang diabetes #Perkeni, "$%%& :
3ambar ". Piramida (iet (iabetes
%. Sumber karbohidrat dikonsumsi /+2 porsi;penukar sehari #tergantung status gi>i&. ". Sumber 'itamin dan mineral: sayuran "+/ porsi;penukar, buah "+ porsi;penukar /. Sumber protein: lauk he8ani / porsi;penukar, lauk nabati "+/ porsi;penukar sehari. . !atasi konsumsi gula, lemak ; minyak dan garam.
a. Komposisi makanan diabetes yang dianjurkan terdiri dari: %. Karbohidrat •
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 4+45 total asupan energi.
•
Pembatasan karbohidrat total M%/$ g;hari tidak dianjurkan
•
)akanan harus mengandung karbohidrat terutama yang berserat tinggi.
•
3ula dalam bumbu diperbolehkan sehingga penyandang diabetes dapat makan sama dengan makanan keluarga yang lain
•
Sukrosa tidak boleh lebih dari 45 total asupan energi.
•
Pemanis alternati dapat digunakan sebagai pengganti gula, asal tidak melebihi batas aman konsumsi harian # !ccepted( Dail" Intake&
•
)akan tiga kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari. Kalau diperlukan dapat diberikan makanan selingan buah atau makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
". 6emak •
Asupan
lemak
dianjurkan
sekitar
"$+"45
kebutuhan
kalori.
idak
diperkenankan melebihi /$5 total asupan energi. •
6emak jenuh M 2 5 kebutuhan kalori
•
6emak tidak jenuh ganda M %$ 5, selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.
•
!ahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain: daging berlemak dan susu penuh #whole ilk &.
•
Anjuran konsumsi kolesterol M"$$ mg;hari.
/. Protein •
(ibutuhkan sebesar %$ D "$5 total asupan energi.
•
Sumber protein yang baik adalah sea$ood #ikan, udang, cumi,dll&, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang+kacangan, tahu, dan tempe.
•
Pada pasien dengan neropati perlu penurunan asupan protein menjadi $,g;Kg!! perhari atau %$5 dari kebutuhan energi dan 45 hendaknya bernilai biologik tinggi.
. =atrium Anjuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama dengan anjuran untuk • masyarakat umum yaitu tidak lebih dari /$$$ mcg atau sama dengan +2 gram #% • •
sendok teh& garam dapur. )ereka yang hipertensi, pembatasan natrium sampai "$$ mcg. Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, 'etsin, soda, dan bahan
penga8et seperti natrium ben>oat dan natrium nitrit. 4. Serat Seperti halnya masyarakat umum penyandang diabetes dianjurkan mengonsumsi • cukup serat dari kacang+kacangan, buah, dan sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat, karena mengandung 'itamin, mineral, serat, dan bahan lain yang baik untuk kesehatan. Anjuran konsumsi serat adalah "4 g;hari. • . Pemanis alternati Pemanis dikelompokkan menjadi pemanis berkalori dan pemanis tak berkalori. •
•
ermasuk pemanis berkalori adalah gula alkohol dan ruktosa. 3ula alkohol antara lain isomalt, lactitol, mannitol, sorbitol dan Nylitol. (alam penggunaannya, pemanis berkalori perlu diperhitungkan kandungan
•
kalorinya sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari. 0ruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang diabetes karena eek
•
samping pada lemak darah. Pemanis tak berkaloriyang masih dapat digunakan antara lain aspartam, sakarin,
•
acesulame potassium, sukralose, dan neotame. Pemanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman # !ccepted Dail"
•
Intake ; A(I& b. Kebutuhan kalori Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan penyandang diabetes. (i antaranya adalah dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya "4+/$ kalori;kg!! ideal, ditambah atau dikurangi
bergantung pada beberapa aktor seperti: jenis kelamin, umur, akti'itas, berat badan, dan lain lain. Perhitungan berat badan Ideal #!!I& dengan rumus !rocca yang dimodiikasi adalah sebagai berikut: • •
• • • •
!erat badan ideal Q 1$5 N #! dalam cm + %$$& N % kg. !agi pria dengan tinggi badan di ba8ah %$ cm dan 8anita di ba8ah %4$ cm, rumus dimodiikasi menjadi : !erat badan ideal #!!I& Q #! dalam cm + %$$& N % kg. !! =ormal : !! ideal %$ 5 Kurus : M !!I + %$ 5 3emuk: !!I L %$ 5 Perhitungan berat badan ideal menurut Indeks )assa ubuh #I)&. Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan rumus: berat badan #kg& I), tinggi badan #m& " =
Klasiikasi I) : • • •
!! Kurang M %-,4 kg;m " !! =ormal %-,4+"",1 kg;m " !! 6ebih J "/,$ kg;m " " (engan risiko "/,$+",1 kg;m " Obes I "4,$+"1,1 kg;m " Obes II /$ kg;m
) Sumber : WHO WP*+I!#O+IO,F dala ,he !sia(Paci$ic Perspecti'e- *ede$ining Obesit" and its ,reatent./
0aktor+aktor yang menentukan kebutuhan kalori antara lain : enis Kelamin • Kebutuhan kalori pada 8anita lebih kecil daripada pria. Kebutuhan kalori 8anita •
sebesar "4 kal;kg !! dan untuk pria sebesar /$ kal; kg !!. 9mur 9ntuk pasien usia di atas $ tahun, kebutuhan kalori dikurangi 45 untuk dekade antara $ dan 41 tahun, dikurangi %$5 untuk dekade antara $ dan 1 tahun dan
•
dikurangi "$5 untuk diabetesi di atas usia 2$ tahun. Akti'itas 0isik atau Pekerjaan Kebutuhan kalori dapat ditambah sesuai dengan intensitas akti'itas isik. Penambahan sejumlah %$5 dari kebutuhan basal diberikan pada kedaaan istirahat, "$5 pada pasien dengan akti'itas ringan, /$5 dengan akti'itas sedang, dan 4$5 dengan akti'itas sangat berat.
•
!erat !adan !ila didapatka berat badan masuk ke dalam kategori kegemukan maka akan dikurangi sekitar "$+/$5 tergantung kepada tingkat kegemukan. Sebaliknya, bila
•
kurus ditambah
sekitar
"$+/$5 sesuai
dengan kebutuhan untuk
meningkatkan !!. 9ntuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang diberikan paling sedikit %$$$+%"$$ kkal perhari untuk 8anita dan %"$$+%$$ kkal perhari untuk pria. )akanan sejumlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut di atas dibagi
dalam / porsi besar untuk makan pagi #"$5&, siang #/$5&, dan sore #"45&, serta "+ / porsi makanan ringan #%$+%45& di antaranya. 9ntuk meningkatkan kepatuhan pasien, sejauh mungkin perubahan dilakukan sesuai dengan kebiasaan. 9ntuk penyandang diabetes yang mengidap penyakit lain, pola pengaturan makan disesuaikan dengan penyakit penyertanya #Kariadi "$$1 Perkeni "$%%&. )etode pengaturan diet;makan meliputi metoda / , yaitu : %. umlah : umlah kalori dari karbohidrat 4+45 dari total kalori. 9ntuk kepraktisan dapat diatur 4$5 ". enis : tinggi serat dan rendah kalori /. ad8al : terbagi jad8al teratur yaitu / kali makan utama dan / kali makanan selingan #camilan; snack &. !eberapa contoh metode lain yang digunakan dalam pengaturan diet diabetes: a. )etode model piring #plate model& yaitu % piring dibagi kuadran setara porsi telapak tangan. Sayur dan buah sebanyak " telapak tangan, nasi % porsi telapak tangan, daging;tahu;tempe % porsi telapak tangan.
3ambar ".. (iet )etode Piring # plate odel &
b. )etode satuan penukar dari 9kuran 7umah angga;97 # $ood e0change& c. )etode Hitung karbohidrat #carbo(counting & yaitu menghitung kalori dari makanan, metode ini tertama untuk diabetes dengan terapi insulin d. )etode lainnya : Hand 1i'e, Indeks 3likemik;6oad glikemik ika perlu, lakukan pemeriksaan gula darah mandiri dengan digital gluco(check sebelum dan sesudah makan # pre and post eals&.
BAB III METODE PELAKSANAAN !. P"$%u&ula$ Data
Pengumpulan data dilakukan dengan : %. (ata primer (ata primer dikumpulkan melalui 8a8ancara dan tanya ja8ab langsung pada pasien yang datang ke Puskesmas induk di kecamatan Samadua. Sampel data primer diambil dengan menggunakan metode accidental sapling sejumlah /$ responden.
!.2 M"t/d" P"la#'a$aa$
Pelaksanaan mini projek dilakukan dengan metode edukasi;penyuluhan langsung setelah selesai dilakukannya proses tanya ja8ab dan dilakukan penilaian ulang tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penyakit () tipe " dan pola dietnya.
!.! La$%#a( La$%#a( 1a$% dila#u#a$
Pelaksanaan program dilakukan dengan langkah+langkah sebagai berikut : %. anya ja8ab a8al untuk menilai tingkat pengetahuan masyarakat pre penyuluhan ". Pemberian materi penyuluhan;edukasi tentang diabetes mellitus dan diet diabetes pada masing+masing responden
/. anya a8ab ulang untuk menge'aluasi tingkat pengetahuan masyarakat setelah diberikan inter'ensi berupa edukasi langsung. !.*. Wa#tu Da$ T"&at Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Puskesmas induk di Kecamatan Samadua
yang dilaksanakan secara accidental selama minggu yang di mulai pada tanggal %1 )ei D "2 uni "$%.
!.* Alur Project Alur kerja dari project ini digambarkan seperti 3ambar /.% di ba8ah ini.
Populasi Project Sampel Project
Pengumpulan (ata Penyuluhan 6angsung Pengolahan (ata
BAB I PEN3A,IAN DATA
*. Data U&u& *.. Pr/+il U&u&
Puskesmas Samadua merupakan salah satu puskesmas dari "" puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Selatan, dimana Puskesmas Samadua terletak - km Sebelah !arat apaktuan yang merupakan Ibukota Kabupaten Aceh Selatan. 6uas 8ilayah kerja Puskesmas Samadua %1 kmR dengan batas daerah sebagai berikut : •
Sebelah imur berbatasan dengan Kecamatan apaktuan
•
Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia
•
Sebelah !arat berbatasan dengan Kecamatan Sa8ang
•
Sebelah 9tara berbatasan dengan Kecamatan Kluet engah *ilayah kerja Puskesmas Samadua mempunyai Kemukiman yang terdiri
dari "- 3ampong yaitu : •
Kemukiman Sua# Hulu dengan 1 3ampong aitu: ilatang, 9jung Kampung, 6uar, ampang, 9jung anah, 6ubuk layu, SuaT Hulu, Payo =an 3adang dan Araah.
•
Kemukiman Ka'i# Puti( dengan 2 3ampong yaitu : !aru, 3adang, 6adang Kasik Putih, Air Sialang Hulu, Air Sialang engah, Air Sialang Hilir, dan !alai.
•
Kemukiman Pa$t/$ Lua' dengan - 3ampong yaitu : Subarang, engah, )adat, 6adang Panton 6uas, 3unung Ketek, Alur Simerah, Kota !aru dan (alam. Kemukiman S"dar dengan 3ampong :Alur Pinang, Kuta !lang, 3unung
*..2 Data D"&/%ra+i'
umlah penduduk Samadua adalah %4.$/ ji8a, yang terdiri dari dari penduduk laki+laki sejumlah 2.24 ji8a, dan perempuan sejumlah 2.441 ji8a. !erikut ini adalah rincian penduduk Kecamatan Samadua :
abel ." (ata (emograi umlah Penduduk Kec.Samadua
N /
% " / 4 2 1 %$ %% %" %/ % %4 % %2 %%1 "$ "% "" "/ " "4 " "2 "-
GAMPONG
ilatang 9jung Kampung 6uar ampang 9jung anah 6ubuk 6ayu Suak Hulu Payo =an 3adang Araah !aru 3adang 6adang Kasik Putih Air Sialang engah Air Sialang Hulu Air Sialang Hilir !alai Subarang engah )adat 6adang panton 6uas 3unung Ketek Alur Simerah Kota !aru (alam Alur Pinang 3unung
KK
%24 1 %"4 %2$ %% %"2 %2/ %1%-$ - %%%" 2 "$% 2$ %$2 %%4 14 %%%%" %%1 %"/ % "$ %%" "1% %$ !.505
,UMLAH PENDUDUK LAKI4LAKI
PEREMPUAN
,UMLAH
/"$ %"4 %1 %$/2/ "" /$ /42 "$ $/ %1$ "/"- "%$ // %2 %44 %-1 "%/ %2$ "1% %% %2" %2$ ""% 2/" /%$ 6.*67
/-% %/"4 %4% "4 %1 /$2 / 2 %2 "" ""/ /""// /2 %"2 %2 "$" %1" %14 "%1 "/ %-2 - "$" $$ "42 6.778
2$% "/ % "41 21"" %/ 2$/ -2 -"$ % % % / 2%$ "2 //% /1% $4 /4 441 /42 /4 /42 1%" %%%/" 42 7.0!*
Sumber : Pendataan !idan (esa anuari "$%/ Penduduk di Puskesmas Samadua berada di tingkat sosial ekonomi menengah ke ba8ah dengan mata pencaharian sebagian besar adalah petani dan nelayan, serta pega8ai negeri sipil.
*..! Su&-"r Da1a K"'"(ata$
a. Sarana 0asilitas Kesehatan !angunan Puskesmas terletak di (esa ilatang berdampingan dengan S(= / Samadua, terdapat 6ima unit bangunan gedung yang terdiri atas satu gedung Puskesmas,dua rumah dinas, satu gedung pelayanan dan satu bekas ra8at mini,
secara isik bangunan masih baik dan satu bangunan rusak ringan. 3edung utama Puskesmas Samadua dibagi menjadi % ruang yaitu : ruang apotek, gudang obat, ruang kepala puskesmas, ruang KIA;K!, ruang poliklinik umum, ruang kartu, ruang gigi, ruang laboratorium, ruang tindakan;3a8at (arurat, ruang administrasi, ruang imunisasi, ruang shalat, ruang gi>i, dan kamar mandi;8c dengan kondisi plaon depan rusak ringan. Puskesmas Samadua memiliki asilitas penunjang dalam mendukung tugas+tugas operasional dan agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih luas dan merata hingga dapat mencakup ke seluruh 8ilayah kerjanya. Adapun asilitas penunjang tersebut adalah sebagai berikut: Bmpat unit Pustu #Puskesmas pembantu&, yaitu: a.
Pustu Air Sialang
b. Pustu Panton 6uas c. Pustu Suak Hulu d. Pustu Sedar
Bmpat unit Poskesdes, yaitu: a. Poskesdes 3unung Ketek b. Poskesdes 3adang c. Poskesdes 6ubuk 6ayu d. Poskesdes !atee unggai
b. enaga Kesehatan Puskesmas Samadua memiliki tenaga kesehatan sebanyak % orang, yang yakni 4 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, pera8at, bidan, pera8at gigi, armasi, tenaga gi>i, analis kesehatan, kesehatan masyarakat, dan sanitarian serta 2 orang tenaga non+kesehatan, yang terdiri dari tenaga administrasi dan cleaning ser'ice. !erikut ini adalah rincian jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Samadua: abel ./ (istribusi enaga Kesehatan Puskesmas Samadua Kec. Samadua Kab. Aceh Selatan ahun "$%" PENDIDIKA ,ENIS 9r"#u"$'i ,u&la( P=S P !AKI N N/ KETENAGAAN % (okter 9mum S% Kedokteran + % + + " (okter 3igi S% Ked. 3igi + + + +
/
Sarjana Kesehatan
Pera8at
4
Pera8at 3igi
!idan
2
0armasi
-
enaga 3i>i
1
Analis Kesehatan
%$
Sanitarian T/tal
0K)
"
+
"
( Kep ( III AKPB7 SPK (.III AK3 SP73 (.III AK!I( (.I (.III AK0A7 S)0 (.III AKI SPA3 (.III AAK S)AK (.III AK6 SPPH
% % " + + %$ 2 + + + + + % % + !5
+ + + + + " % + + + + + + + + *
+ 4 + % + " + % + % + + + + + 2
% %1 " % + % % + % + + % % + 7*
*..* Ua1a K"'"(ata$ da$ Statu' K"'"(ata$ 9paya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri atas 9paya
Kesehatan *ajib dan 9paya Kesehatan Pengembangan. 9paya Kesehatan *ajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia. 9paya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan. ang termasuk 9paya Kesehatan *ajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan 6ingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga !erencana, Perbaikan 3i>i )asyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit )enular serta 9paya Pengobatan. Sedangkan 9paya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. 9paya Kesehatan Pengembangan antara lain : upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olahraga, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan ji8a, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut, upaya pembinaan pengobatan tradisional. a. 9paya Kesehatan *ajib %. 9paya Promosi Kesehatan
Salah satu upaya prioritas dalam upaya kesehatan 8ajib puskesmas adalah promosi
kesehatan
yang bertujuan
untuk menambah
serta
meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memelihara kesehatan. 9paya promosi kesehatan yang biasa dilaksanakan adalah melalui penyebaran poster yang berisi gambar atau seruan untuk selalu memelihara serta meningkatkan derajat kesehatan serta penyuluhan langsung ke masyarakat. 9paya Promosi Kesehatan yang dilaksanakan di 8ilayah kerja Puskesmas Samadua ahun "$%" adalah : %& )emberi penyuluhan secara indi'idu kepada masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan Posyandu. "& )emberikan penyuluhan kepada Pasangan 9sis Subur #P9S& di %$ (esa, dengan materi tentang ? Akseptor K!@ /& )emberikan penyuluhan kepada ibu yang memiliki bayi dan balita di / (esa di 8ilayah kerja Puskesmas Samadua, dengan materi tentang ? 3i>i !alita@ & )emberikan penyuluhan kepada *anita 9sia Subur #*9S& di - (esa di 8ilayah kerja Puskesmas Samadua, dengan materi tentang ? !ahaya Kanker
Kecamatan
Samadua
menggunakan
Air
pegunungan #P)A& sebagai sumber sarana air bersih. Sarana amban Keluarga • (ari pendataaan yang dilakukan pada tahun "$%", didapatkan bah8a dari /.""% rumah yang memiliki jamban leher angsa, yang dengan kondisi memenuhi syarat sebanyak %.4-2 #1,/5&, dan yang menggunakan jamban lain+lain sebanyak 4" #%2, 5& Sarana Pembuangan Air 6imbah •
(istribusi tempat pembuangan air limbah rumah tangga dalam 8ilayah kerja Puskesmas Samadua ahun "$%" ialah sebanyak %.4/1. (ari rumah tangga yang diperiksa sarana pembuangan air limbah #SPA6&, hanya 2 rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan 2" tidak memenuhi syarat kesehatan empat Penjualan dan Pengolahan Pestisida • *ilayah kerja Puskesmas Samadua memiliki sarana penjualan dan pengelolaan pestisida sebanyak sarana, dan dari " yang di periksa ternyata % sarana yang memenuhi syarat. •
empat Pengelolaan )akanan dan )inuman empat pengolahan makanan dan minuman yang paling banyak adalah
pedagang keliling dengan jumlah 4"
tempat. Bmpat puluh dua diantaranya
memenuhi syarat, dan tujuh tidak memenuhi syarat. Sedangkan yang paling sedikit adalah kantin dengan jumlah 4 buah, dengan kondisi memenuhi syarat dan % tidak memenuhi syarat . empat Pembuangan Sampah • empat pembuangan sampah pada perumahan masyarakat di 8ilayah kerja Puskesmas Samadua semuanya dilakukan dengan pembakaran dan pembuangan ke sungai, karena di 8ilayah kerja Puskesmas Samadua tidak memiliki empat Pembuangan Akhir #PA& tetapi cuma ada empat Pembuangan Sementara #PS& dan akhirnya di bakar olah masyarakat sendiri. empat 9mum • (istribusi asilitas umum yang paling banyak terdapat di 8ilayah kerja Puskesmas Samadua yaitu tempat pangkas dengan jumlah %1 tempat, yang memenuhi syarat berjumlah % buah dan / tidak memenuhi syarat. b. 9paya Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga !erencana %. Kunjungan Ibu Hamil #K% dan K& (ata kunjungan Ibu hamil #K% dan K& Puskesmas Samadua ahun "$%" dengan jumlah sasaran ibu hamil /$ orang. (istribusi kunjungan ibu hamil paling banyak pada bulan anuari yaitu K% sebanyak /1 dan K pada bulan agustus 4 kunjungan. ". Pertolongan Persalinan =akes umlah persalinan normal berdasarkan penolong persalinan yaitu sebanyak "4$ persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan dan % orang oleh dukun terlatih. (ari "4% Ibu yang melahirkan di ahun "$%" tidak ditemukan adanya kasus kematian, tetapi ditemukanya #empat& orang kasus kematian pada bayi.
/. Kunjungan Ibu =ias dan =eonatus i )asyarakat %. Status 3i>i umlah balita di 8ilayah kerja Puskesmas Samadua berjumlah %"/ balita, dimana %%" balita dengan status gi>i baik, 11 balita dengan status gi>i kurang dan - orang gi>i buruk. ". Penimbangan (ari %.-2 bayi dan balita yang ada pada ahun "$%", hanya 2,25 yang ditimbang, sementara dari yang ditimbang hanya 2$- yang naik #=;( 25&. d. 9paya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit )enular (iare • !erdasarkan data dari lapangan, diketahui penyakit diare terbanyak terjadi pada kelompok umur 4+4 tahun yaitu sebanyak 1/ orang #%4 5&. )alaria • Penyakit malaria terbanyak terjadi pada bulan )aret yaitu sebanyak %- orang atau #"2,/5&. (emam !erdarah • idak ditemui adanya kasus penderita penyakit (emam !erdarah #(!(& dalam *ilayah kerja Puskesmas Samadua selama bulan anuari s.d (esember "$%". ! Paru, Kusta, dan HIG;AI(S • (iketahui kunjungan pasien ! Paru ahun "$%" yaitu "$2 kunjungan dan kusta % kunjungan. Sementara itu tidak ditemukannya kasus HIG;AI(S. e. 9paya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit idak )enular %. Penyakit 9mum Keadaan penyakit tidak menular pada pasien yang berkunjung ke Puskesmas Samadua selama ahun "$%" dapat dilihat pada tabel diba8ah ini : abel .N (istribusi Penderita Penyakit idak )enular Puskesmas Samadua Kabupaten Aceh Selatan
ahun "$%" N/
% " /
P"$1a#it
9
:;<
Hipertensi (iabetes )elitus #()& Kecelakaan 6alu lintas
4%1 2%2 /1
$,2%5 4,"5 /,$45
T/tal
267
00;
(ari tabel diatas diketahui penyakit tidak menular paling banyak pada pasien yang berkunjung ke Puskesmas Samadua yaitu penyakit (iabetes )ellitus, sebanyak 2%2 kasus #4, "5&.
". Penyakit Potensial *abah;K6! !eberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan 8abah; K6!, dalam 8ilayah kerja Puskesmas Samadua selama ahun "$%" tidak ditemukan penyakit yang potensial menimbulkan 8abah; K6! seperti (iare, (emam !erdarah (engue. *alau demikian tetap harus dilakukan pengamatan terus menerus melalui sistem sur'eilans. . 9paya Pengobatan 9paya pengobatan merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas Samadua yang dilaksanakan baik di dalam maupun diluar gedung. Sebagai Puskesmas =on 7a8atan, Puskesmas Samadua melayani pasien ra8at jalan di Poliklinik 9mum, Poliklinik 3igi, KIA, Imunisasi, 3i>i, Kesehatan 6aboratorium, Pengobatan ! Paru dan Kusta, Kesehatan i8a serta pelayanan rujukan tingkat lanjut. Sepuluh (iagnosa Penyakit erbanyak • (ata kunjungan sepuluh diagnosa penyakit terbanyak Puskesmas Samadua ahun "$%" dapat dilihat pada tabel berikut: abel .% Karakteristik kunjungan pasien menurut %$ penyakit terbanyak periode anuari D (esember tahun "$%" N/ Dia%$/'a 9 :;< %
%$
Asma T/tal
%%".$"1
%,"/ %$$
(ari tabel diatas diketahui sepuluh diagnosa penyakit terbanyak, dimana penyakit
dan yang paling
sedikit penyakit Asma yaitu %- #%,"/5&.
•
Kesehatan 6aboratorium enis pemeriksaan yang dilakukan di ruang laboratorium yaitu pemeriksaan
spesimen darah, pemeriksaan sputum, pemeriksaan sediaan hapusan darah malaria dan pemeriksaan urin. Peningkatan 3i>i )asyarakat • (alam upaya peningkatan gi>i masyarakat, Puskesmas Samadua telah melakukan pemberian kapsul Gitamin A kepada balita pada bulan 0ebuari dan Agustus ahun "$%". g. 9paya Kesehatan Pengembangan %. 9paya Kesehatan Sekolah 9paya Kesehatan Sekolah #9KS& di 8ilayah kerja Puskesmas Samadua memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan dalam menciptakan pelayanan dan menjaga kesehatan bagi anak sekolah yang merupakan harapan sebuah bangsa khususnya Aceh Selatan, kegiatan yang dilakukan terdiri dari : Penjaringan Anak Sekolah • Penjaringan anak sekolah dilakukan di seluruh S(;)I, S)P;)s= dan S)A;S)K yang ada di Kecamatan Samadua pada !ulan Oktober ahun "$%". !IAS # !ulan Imunisasi Anak Sekolah& • Kegiatan !ias ahun "$%" pada 8ilayah kerja Puskesmas Samadua dilakukan pada !ulan =o'ember dengan %2 S(;)I. (ari semua anak yang ada, semuanya mendapatkan imunisasi %, (% dan (". Sekolah 3aram !eryodium • (ata sekolah dengan penggunaan garam beryodium dapat dilihat pada 2 Sekolah (asar di 8ilayah kerja Puskesmas Samaduaahun "$%", dimana pemeriksaan dilakukan pada bulan oktober "$%/ . dari "-" sampel yang dilakukan pemeriksaan maka terdapat "24 yang mengandung yodium dan 2 orang yang tidak mengandung yodium.
•
Pendistribusian Obat
kerja Puskesmas Samadua, menunjukan semua sis8a mendapatkan obat cacing yaitu %4-- orang #%$$5&. ". 9paya Kesehatan Olah 7aga (alam upaya kesehatan olah raga, Puskesmas Samadua berperan akti dalam setiap kegiatan yang dilakukan di 8ilayah Kecamatan Samadua seperti mengirim tim medis dalam acara oleh raga untuk peringatan hari kemerdekaan 7I dan juga kegiatan lain yang bersiat kemasyarakatan. /. 9paya Kesehatan 3igi dan )ulut 9paya Kesehatan 3igi dan )ulut di Puskesmas Samadua belum bisa dilakukan secara optimal, karena tidak adanya dokter gigi, 8alau telah memiliki satu pera8at gigi dengan status bakti. Hal ini juga belum berjalan secara optimal karena tidak tersedianya alat yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan gigi dan mulut sperti alat scalling/
. 9paya Kesehatan i8a Penderita keji8aan ; gangguan mental pada masyarakat 8ilayah kerja Puskesmas Samadua yang paling banyak gangguan Ski>irenia dan Psikotik Kronik lain sebanyak -1 penderita #-2,"5&. 4. 9paya Kesehatan )ata !elum banyak kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan program upaya kesehatan mata yang di Puskesmas Samadua kecuali dengan secara pasi menerima dan menemukan kasus di Poliklinik serta mengobatinya. . 9paya Kesehatan 6ansia Program pembinaan kesehatan usia lanjut #usila& di Puskesmas Samadua belum dilakukan secara optimal, ahun "$%" pernah dilakukan pendataan usila dan tidak dilakukan pembinaan berkelanjutan hanya dilakukan secara pasi menerima dan menemukan kasus di Poliklinik serta mengobati. 2. 9paya Pembinaan Pengobatan radisional 9paya kesehatan tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat yang potensial dalam menunjang pembangunan kesehatan dan merupakan sumber daya yang hidup sejak dulu. (alam upaya pengobatan
tradisional yang dilakukan oleh masyarakat sulit untuk diidenikasi karena mereka hanya menggunakaan obat tradisional jika anggota keluarganya sakit.
*.2 Ha'il *.2. Kara#t"ri'ti# R"'/$d"$ B"rda'ar#a$ U&ur abel . (istribusi rekuensi responden berdasarkan umur di Puskemas Samadua U&ur !04!8 t($ *04*8 t($ 70478 t($ =>0 t($ ,u&la(
9r"#u"$'i " 4 % 1 !0
Pr"'"$ta'" .25 %.25 . 5 /$5 00;
(ari tabel diatas didapatkan " responden #.25& berumur /$+/1 tahun, 4 responden #%.2 5& berumur $+1 tahun, % responden #. 5& berumur 4$+41 tahun, dan 1 responden #/$ 5& berumur $ tahun. *.2.2 Kara#t"ri'ti# R"'/$d"$ -"rda'ar#a$ ,"$i' #"la&i$ abel .4 (istribusi rekuensi responden berdasarkan enis Kelamin di Puskesmas Samadua ,"$i' #"la&i$ La#i4 la#i Wa$ita ,u&la(
9r"#u"$'i % % !0
Pr"'"$ta'" .25 4/./5 00;
abel di atas ini menunjukkan dari jumlah responden, terdiri dari % responden #.2 5& merupakan responden laki+laki, % responden #4/./ 5& responden perempuan. *.2.! Kara#t"ri'ti# R"'/$d"$ B"rda'ar#a$ P"#"r)aa$ abel . (istribusi rekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Puskesmas Samadua P"#"r)aa$ S?a'ta P"ta$i P"%a?ai N"%"ri Siil I-u Ru&a( Ta$%%a
9r"#u"$'i %% 1
P"r'"$ta'" /.25 %/./5 /$5 "$5
,u&la(
!0
00;
abel di atas menunjukkan dari /$ responden, %% responden
#/.2 5&
memiliki pekerjaan 8iras8asta, responden #%/,/ 5& memiliki pekerjaan petani, 1 responden #/$5& adalah pega8ai negeri sipil maupun pensiunannya, dan responden #"$5& merupakan ibu rumah tangga.
*.2.* Kara#t"ri'ti# R"'/$d"$ B"rda'ar#a$ ti$%#at P"$didi#a$ abel .2 (istribusi rekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Puskesmas Samadua Ti$%#at P"$didi#a$ SD SMP SMA Sar)a$a :Dil/&a @ S< ,u&la(
0rekuensi 4 4 %$ %$ "%
Presentase %.25 %.2 5 //./ 5 //./5 %$$5
abel di atas menunjukkan dari /$ responden, 4 responden #%.25& berpendidikan S(, 4 responden #%.2 5& berpendidikan S)P, %$ responden #//./5& berpendidikan S)A dan %$ responden berpendidikan diploma dan sarjana #//./5&. *.2.7 Ti$%#at P"$%"ta(ua$ R"'/$d"$ Pr" P"$1ulu(a$ abel .- (istribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan pre penyuluhan di Puskesmas Samadua Ti$%#at P"$%"ta(ua$ Pr" 0rekuensi Presentase P"$1ulu(a$ R"$da( %/ /./ 5 S"da$% 1 /$5 ".25 Bai# /$ %$$5 ,u&la(
(ari tabel diatas dapat dijelaskan bah8a dari /$ responden, %/ responden #/./5& menpunyai tingkat pengetahuan rendah sebelum penyuluhan, 1 responden #/$5& menpunyai tingkat pengetahuan sedang sebelum penyuluhan, - responden #".2 5& mempunyai tingkat pengetahuan baik sebelum penyuluhan.
*.2.> Ti$%#at P"$%"ta(ua$ R"'/$d"$ P/'t P"$1ulu(a$ abel .1 (istribusi rekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan post penyuluhan di Puskesmas Samadua Ti$%#at P"$%"ta(ua$ P/'t 0rekuensi Presentase P"$1ulu(a$ R"$da( %/./5 %/ /./5 S"da$% %/ /./5 Bai# ,u&la( /$ %$$5
(ari tabel di atas dapat dilihat bah8a dari /$ responden sebanyak responden #%/./5& mempunyai tingkat pengetahuan rendah setelah penyuluhan, %/ responden #/./5& mempunyai tingkat pengetahuan sedang setelah penyuluhan, dan sebanyak %/ responden #/./5& mempunyai tingkat pengetahuan baik setelah penyuluhan. (ari hasil tabel .- dan tabel .1 dapat dilihat bah8a dari /$ responden total, responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik sebelum penyuluhan sebanyak - responden dan setelah penyuluhan bertambah menjadi %/ responden. otal responden mempunyai tingkat pengetahuan sedang sebelum penyuluhan sebanyak 1 responden dan setelah penyuluhan bertambah menjadi %/ responden. (an total responden mempunyai tingkat pengetahuan rendah sebelum penyuluhan sebanyak %/ responden dan setelah penyuluhan berkurang menjadi responden. !aik atau tidaknya tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa aktor seperti umur. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja serta pendidikan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima inormasi sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki #=ursalam, "$$/& !erdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan para responden mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan responden dalam kategori rendah namun setelah dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan responden menjadi dalam kategori tinggi dan sedang hal ini dapat diliat pada tabel .1. )enurut penulis hal ini terjadi karena responden mempunyai rasa peduli terhadap penyakit yang dideritanya sehingga mendegarkan dengan serius saat diberikan penyuluhan tentang penyakit diabetes mellitus tipe " dan pola dietnya tersebut. ingkat pengetahuan ini tidak hanya dinilai dari seberapa besar responden dapat menja8ab kembali pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, namun juga dari tingkat kesadaran dan keteraturan para responden untuk melakukan kontrol dan pengobatan diabetes mellitus di puskesmas dan juga adanya perbaikan keadaan yang dinilai melalui perbaikan kadar glukosa yang diperiksa berkala di puskesmas.
BAB PENUTUP 7. K"'i&ula$ 4.%.% !erdasarkan umur, usia terbanyak yang menderita () tipe " adalah usia
de8asa yaitu 4$+41 tahun yakni sebanyak .5 dan diikuti dengan usia $ tahun sebanyak /$5. 4.%." !erdasarkan jenis kelamin didapatkan perempuan lebih banyak terkena () tipe " daripada laki+laki dengan persentase sebesar 4/./5 4.%./ Karakteristik bedasarkan pekerjaan, pekerjaan s8asta baik 8iras8asta maupun kontrak di kantor s8asta dan pemerintahan paling banyak menderita () tipe " yakni sekitar /.25, diikuti dengan pekerjaan P=S dengan persentase /$5 dan ibu rumah tangga dengan "$5. 4.%. !erdasarkan tingkat pendidikannya, baik tingkatan pendidikan S)A maupun tingkat diploma dan sarjana merupakan yang terbanyak dengan persentase masing+masing //./5 dan diikuti dengan tingkat pendidikan S)P dan S( dengan jumlah %.25. 4.%.4 Secara keseluruhan didapatkan tingkat pengetahuan responden setelah diadakan penyuluhan mayoritas responden meningkat menjadi sebesar /./5
#%/ responden& yang mempunyai tingkat pengetahuan dalam kategori baik, yang sebelumnya hanya ".25. 7.2 Sara$ 4.".% !agi 7esponden )ini project ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan
pengetahuan penderita () ipe " terhadap penyakit dan pola diet diabetesi sehingga pasien lebih peduli terhadap pengontrolan rutin kadar gula darah serta kolesterol dengan diet seimbang, akiti'itas isik dan olahraga serta rutin mengkonsumsi obat+obatan antidiabetes atau obat hipoglikemik oral #OHO& dan dapat memberikan pengetahuan ini pada keluarga atau lingkungan sekitar.
4."." !agi Puskesmas (iharapkan tetap melakukan penyuluhan secara rutin tentang () tipe " bagi para penderita () ipe " untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tersebut.
DA9TAR PUSTAKA
%. !erican Diabetes !ssociation - Position #tateent "$%" - #tandards o$ %edical Care in Diabetes(2342. , Dia-"t"' Car" , Golume /4, Supplement % :s%%+s/. ". !erican Diabetes !ssociation. Position statement "$%$ : #tandards o$ %edical Care in Diabetes 2343. , Dia- Car". "$%$C// #Suppl.%& /. !erican Diabetes !ssociation- 50ecuti'e #uar" "$%/ - #tandards o$ %edical Care in Diabetes(2346. , Dia-"t"' Car", Golume /, Supplement %:S%+S%%$. . !eigi 0I. "$%". 7l"ceic %anageent o$ ,"pe 2 Diabetes %ellitus. , N E$%l , M"d /C%: %/%1+%/"2
4.
. (armono, oko. "$%$. Pengaturan Pola Hidup Penderita (iabetes 9ntuk )encegah Komplikasi Kerusakan Organ+Organ ubuh. akarta : Brlangga 2. His8ani. Peranan 7izi dala Diabetes %ellitus. "$%$. (igital 6ibrary : 0K 9S9. -. International Diabetes Federation )IDF./ Diabetes !tlas 2342/ International Diabetes Federation )IDF.. !elgium. "$%". 1. In>ucchi SB, !ergenstal, 7), !use !, (iamant ), 0errannini B, =auck ), et al.,"$%". Position #tateent - %anageent o$ H"pergl"ceia in ,"pe 2 Diabetes- ! Patient(Centered !pproach- Position #tateent o$ the !erican Diabetes !ssociation )!D!. and the 5uropean !ssociation $or the #tud" o$ Diabetes )5!#D.. , Diabetes Spectrum Golume "4, =umber /: %4+%2%. %$. Kariadi, Sri hastuti. "$$1. (iabetes : Panduan 6engkap 9ntuk (iabetesi. akarta : )i>an )edia 9tama %%. =oto Atmojo. "$$/. Ilmu Kesehatan )asyarakat. akarta: 7ineka
%. Perkeni "$%%: %eningkatkan 5$ikasi ,erapi Diabetes %elitus ,ipe 2 at : http:;;888.perkeni.org;UpageQbuletin.detailidQ%"-.Accesed on : une "% st, "$%" %4. Pramono 6A, Setiati S, Soe8ondo P, Subekti I, Adisasmita A, Kodim =, Sutrisna !. Pre'alence and Predictors o$ 8ndiagnosed Diabetes %ellitus inn Indonesia/ !cta %ed Indones. "$%$ OctC"#&: "%+"/. %. 7obertson <. "$%%. Incretin(*elated ,herapies in ,"pe 2 Diabetes- ! Practical O'er'iew. , Dia-"t"' S"tru& Gol " =o.%:"+/4 %2. Schernthaner
3, !arnett AH, !etteridge (,
"". iegler
(. Diabetic
Peripheral
;europath" !nd
;europath" Pain
%anageent . , Dia-"t"' Car" "$$1 : /% #Suppl."&
La&ira$
6embar Pertanyaan %. 9siaU ". enis Kelamin