JURNAL
Tinea Tinea Barbae W. Baran, J.C. Szepietowski and R.A. Schwartz
Oleh: Brenda Shahnaz Qurrota Aina Baihaqi 030.11.057
e!"i!"in#: $r. %&o 'ri(narto) S*.''
'%AN+,%RAAN 'L+N+' 'UL+, $AN '%LA-+N RSU$ 'O,A S%-ARAN RORA- S,U$+ %N$+$+'AN $O',%R /A'UL,AS '%$O',%RAN UN+%RS+,AS ,R+SA',+ JA'AR,A 015
Tinea barbae adalah penyakit kulit pada area berjenot di wajah dan leher yan jaran dite!ukan. "enyakit in#eksi ja!ur ini disebabkan baik oleh der!ato$t zoo$lik dan antropo$lik. %er!ato$t patoenik dapat !udah dite!ukan di seluruh dunia, na!un lebih serin di daerah berikli! tropis. Tinea barbae dapat !enyerupai penyakit kulit lain sehina !udah terjadi kesalahan dianosis. &leh karena itu, pe!eriksaan $sik !ikoloi pentin pada se!ua kasus. PENDAHULUAN Tinea barbae adalah in#eksi kulit terbatas pada area berjenot di wajah dan leher yan jaran terjadi. 'n#eksi lebih serin diala!i oleh pria ( re!aja dan dewasa. )ejala klinis yan khas adalah erupsi pustul yan parah, plak pro#unda denan in*a!asi atau plak super$sial tanpa in*a!asi. Bentuk kelainan denan in*a!asi, palin banyak disebabkan oleh der!ato$t zoo$lik ( Trichophyton mentagrophytes var. granulosum or Trichophyton verrucosum.
+iure . 'n*a!!atory tinea barbae due to Trichophyton mentagrophytes var. granulosum in#ection.
+iure -. Typical kerion Celsi caused by Trichophyton mentagrophytes var. granulosum. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI Secara u!u!, tinea barbae jaran terjadi, na!un lebih serin terjadi di area denan cuaca tropis, yan !e!iliki suhu dan kele!baban tini. a!pir seluruh pria dewasa terin#eksi karena penyakit kulit ini terlokalisasi pada ra!but dan #olikel ra!but di jenot dan ku!is. %er!ato$t yan !enin#eksi wanita dan anak didianosis sebaai tinea #aciei. %ulu, in#eksi ini serin ditularkan !elalui tukan cukur karena penunaan alat cukur sekali pakai belu! tersedia. Sekaran, su!ber in#eksi ini ha!pir seluruhnya tersinkirkan dan sebutan la!a tinea barbae, /barber0s itch1, telah dilupakan. %i area pedesaan, ternak kuda, kucin, dan anjin adalah su!ber in#eksi uta!a. 2ini be berapa peneliti !elaporkan in#eksi ini sebaai autoinokulasi dari kuku atau tinea pedis. Tinea barbae disebabkan oleh ja!ur zoo$lik dan antropo$lik. %er!ato$t zoo$lik ( Trichophyton mentagrophytes var. granulosum and Trichophyton verrucosum adalah yan palin serin !enyebabkan in*a!asi pada kerion 3 seperti plak dan in#eksi yan terjadi lebih parah. 'n#eksi yan disebabkan oleh ja!ur zoo$lik lain yaitu, Microsporum canis and Trichophyton mentagrophytes var. Intrdigitale lebih jaran terjadi. Beberapa tahun terakhir, beberapa
peneliti !endeskripsikan lesi yan sa!a dapat disebabkan oleh ja!ur antropo$lik, Trichophyton rubrum. Reaksi i!unoloi 4peninkatan aleri dan5atau reaksi iritan6 pada ja!ur dapat !e!penaruhi perke!banan kerion, na!un hanya sedikit peneliti yan !enyatakan hal ini !erupakan e#ek !etabolit dan5atau di#usi toksin dari ja!ur. Ja!ur patoen seperti Trichophyton spp. 7enhasilkan beberapa enzi! seperti keratinase yan pentin untuk !ene!bus keratin pada epider!is, ra!but, atau kuku. GEJALA KLINIS 'n#eksi serin di!ulai pada leher atau dau, na!un !ani#estasi klinis tinea barbae terantun dari patoen penyebabnya. 2adan der!ato$tosis ini dapat berke!ban tanpa lesi yan khas, na!un selalu disertai pruritus. Terdapat berbaai ejala klinis yan dapat terjadi. %ua !aca! klinis uta!a yan dapat dibedakan. Tinea yan disebabkan oleh der!ato$t zoo$lik lebih parah, karena reaksi in*a!asi ja!ur ini lebih kuat. %au, pipi, dan leher serin terin#eksi. )ejala klinis ini !e!iliki bentuk khas yaitu nodul yan terin*a!asi 5 nodul(nodul denan !ultipel pustul yan !enerin di per!ukaannya. Ra!but rontok atau rusak8 eksudat, pus, dan krusta !enutupi pe!ukaan kulit 4kerion Celsi6. 7encabut ra!but !enjadi lebih !udah dan tidak nyeri. %apat disertai li!#adenopati reional. Jaran terjadi de!a!, dan !alaise. Tipe non in*a!asi disebabkan oleh der!ato$t antropo$lik, di!ulai dari plak datar, erite! denan tepi yan !enini. "lak yan bersisik bertabur denan papul, pustul, atau krusta. Ra!but yan dekat denan kulit !enala!i kerusakan, dapat !enyu!bat #olikel ra!but. "lak kutaneus dapat tunal atau !ultipel dan dapat berbentuk annular. "lak dapat stabil bertahun(tahun atau !e!besar. Terkadan, khususnya saat pustul pada #olikel yan berke!ban, ra!but yan rontok dapat diju!pai, !or#oloi klinis !enyerupai #olikulitis bakteri. 9esi pustular denan ra!but rontok !erupakan ciri in#eksi ja!ur kronik yan !enyerupai sycosis 4#olikulitis pustular pada jenot6. &leh karena itu, disebut tine barbae sycosi#or!. DIAGNOSIS BANDING 7or#oloi lesi tinea barbae adalah alasan uta!a berbaai penyakit kulit dapat !enyerupai in#eksi ja!ur ini. "enyakit pada u!u!nya seperti #olikulitis bakteri, der!atitis atopi, der!atitis kontak, dan der!atitis seboroik dapat !enyerupai tinea barbae. Ja!ur lain dapat !enin#eksi di area ini denan lesi yan sa!a, khususnya pada neonatus dan pasien i!!unoco!pro!ised. Terkadan in#eksi der!ato$t asli dapat !enyerupai penyakit kulit lain, seperti lupus erite!atosa atau rosacea. DIAGNOSIS "e!eriksaan !ikoloi adalah dasar dianosis. "e!eriksaan !ikoloi denan !enunakan !ikroskop secara lansun dan kultur. "ada kasus yan jaran, jika Microsporum canis !enyebabkan tinea, pe!eriksaan !enunakan la!pu wood0s dapat !e!bantu !enunjukkan *uoresence berwarna hijau pudar pada ra!but yan terin#eksi. 7aterial yan terku!pul biasanya ra!but yan !enhilan dan ku!pulan pustul. Jika plak super$cial dan tanpa pustul, pe!eriksaan yan terbaik adalah kerokan dari tepi nya. "e!eriksaan lansun !enunakan potasiu! hidroksida -:; denan di!etil sul#oksida !erupakan pe!eriksaan yan cepat, na!un !e!butuhkan penala!an. "ewarnaan ta!bahan, seperti Swartz(9a!kin, "arker blue(black ink atau Chlorazol black < stain, kadan dapat !e!bantu. Spesi!en diperiksa denan !ikroskop cahaya dan terantun pada ja!ur penyebabnya, pe!eriksaan !enunjukkan hi#a yan khas dan5atau arthroconidia. 2ultur !e!butuhkan waktu sekitar =(> !inu dan !enunakan aar Saburaud denan siklohe?i!id dan klora!#enikol yan dita!bahkan untuk !enha!bat pertu!buhan bakteri dan ja!ur non(der!ato$tik. 'denti$kasi ja!ur berdasarkan !or#oloi dan koloni pada !ikroskop. 'denti$kasi patoen !e!beri petunjuk dari !ana su!ber in#eksi dan !e!bantu pe!ilihan terapi yan tepat. "e!eriksaan histoloi dibutuhkan hanya pada kasus yan sulit. "ewarnaan he!atoksilin dan eosin serin tidak !enunjukkan ja!ur dan pewarnaan periodic acid(Schi@ 4"AS6 !erupakaan reko!endasi. "ada spesi!en biopsi, diperhatikan adanya #olikulitis dan peri#olikulitis, denan sponiosis dan in$ltrat #olikel li!#ositik. Terkadan, !ikroabses terbentuk oleh neutro$l dala! #olikel keratin. Ca!puran in$ltrat in*a!asi selular serin terjadi di der!is8 dapat dite!ukan pada kerion iant cell kronik. Arthroconidia dan5atau hi#a dapat dite!ukan pada stratu! korneu!, #olikel ra!but, dan batan ra!but.
TATALAKSANA Tatalaksana tinea barbae sa!a denan tinea kapitis. Anti!ikotik oral dibutuhkan. Beberapa penelitian dan penala!an pribadi !enunjukkan anti#unal topikal tidak cukup untuk !enontrol lesi tinea barbae secara !enyeluruh. &leh karena itu, pada banyak kasus tatalaksana ko!binasi anti!ikotik siste!ik dan topikal direko!endasikan. Jika ra!but terlibat, dilakukan pencukuran dapat diperti!bankan. 2o!pres hanat diunakan untuk !enhilankan krusta dan debris, biasanya dilakukan sebaai terapi non(spesi$k. 2ini, terbina$n -: ! diunakan satu kali sehari dala! waktu setidaknya e!pat !inu !enjadi terapi pilihan. %i bidan ka!i, !e!iliki penala!an baik denan obat ini, sebaai penhilan ja!ur dan klinis yan diperoleh dari seluruh pasien yan diobati. "ada beberapa kasus riseo#ulin denan dosis !ini!al -: !5k5hari 4terapi !ini!al !inu6 dapat diperti!bankan. 'trakonazol :: !5hari dala! >(D !inu jua e#ekti#. al ini dikon$r!asi oleh 7aeda et al. yaitu seoran petani terin#eksi Trichophyton verrucosusm yan e#ekti# se!buh denan itrakonazol :: !5hari 4dala! dua bulan terapi6. Sebaai zat topikal biasanya dua kelo!pok anti#unalE azoles dan allyla!ines. Walaupun ada reko!endasi terapi u!u! untuk tinea barbae, na!un pentin untuk diperhatikan seberapa serin terjadi pada pasien, rei!en terapi, khususnya la!a waktu terapi, sebaiknya ditentukan terantun pada ealuasi klinis dan laboratoris setiap indiidu.