MANAJEMEN PERPAJAKAN SESI 8
HANINDYA PRAJAKUSUMA IKA PUSPANINGT PUSPANINGTY YAS NISRINA NUR APRILIANI YURIEKE SUKMA
TOPIK PEMBAHASAN
Foreign Exchange Loss
CKP Tak Tertagih
Capital and Revenue Expenditure
Biaya Entertainment
Metode Persediaan
Persyaratan Beban Promosi
Metode Penyusutan
Pengujian Beban Pokok Penjualan
SE-46/PJ.4/1995
Ekualisasi Beban dengan PPN Masukan
Foreign Exchange Loss NILAI TUKAR (KURS)
Nilai tukar (kurs) adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masingmasing negara atau wilayah
EKSPORT
IMPORT
Foreign Exchange Loss
Kurs Beli JENIS-JENIS KURS
Kurs Jual Kurs Tengah
Foreign Exchange Loss
Sistem Kurs yang Berlaku di Indonesia
Kurs Tetap
• Ditetepakan Ditetepakan oleh Pemerintah (Bank Indonesia)
Kurs Mengambang Terkendali
• Dipengaruhi oleh Mekanisme Pasar • Adanya Adanya intervensi Pemerintah
Kurs Mengambang Bebas
• Sepenuhnya Sepenuhnya diserahkan dalam mekanisme pasar
Foreign Exchange Loss Selisih Kurs Menurut PSAK 10 “Selisih kurs timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dengan tanggal penyelesaian dari pos moneter dalam mata uang asing”
PERIODE AKUNTANSI AKUNTANSI SAMA Selisih kurs dibebankan seluruhnya pada periode tersebut
BEBERAPA BEBERAPA PERIODE PERIO DE AKUNTANSI Selisih kurs dibebankan pada setiap periode akuntansi akuntansi dengan memperhatikan perubahan kurs untuk setiap periode
Foreign Exchange Loss
Selisih Kurs Menurut Perpajakan
“Keuntungan “Keuntungan selisih kurs (Gain) termasuk objek pajak penghasilan”
“Kerugian selisih kurs (Loss) merupakan beban sebagai pengurang penghasilan bruto”
UU PPh 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1
UU PPh 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 (e)
Foreign Exchange Loss
“Pembebanan dilakukan pada saat KURS TETAP
terjadinya realisasi atas perkiraan mata uang asing tersebut”
PEMBEBANAN SELISIH KURS (LOSS)
KURS TENGAH
“Pembebanan dilakukan dilakukan pada setiap s etiap akhir tahun berdasarkan kurs tersebut”
Revenue Expenditure
Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure)
Berulang-ulang
Tidak Menambah Umur Aset
Nilai Rupiah Tidak Material
“Perlakuan akuntansi pengeluaran pendapatan dengan mencatat biaya yang dikeluarkan dikeluarkan sebagai beban pada periode tersebut”
Pengeluaran Pengeluaran yang dikeluarkan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan pada periode di mana pengeluaran dan beban tersebut terjadi, masa manfaatnya hanya satu periode saja
Revenue Expenditure Contoh Cont oh Kas Kasus us Sebuah mobil box yang telah di beli setahun lalu yang dapat mengangkut 100 dus obat-obatan, mobil ini memerlukan biaya untuk mengganti dua ban mobil depan karena sudah sering pecah. biaya yang di keluarkan untuk mengganti kedua ban ini berjumlah Rp400.000. Apakah transaksi ini bersifat material dan transaksi ini termasuk pengeluaran pendapatan? Bagaimana Bagaimana pencatatan akuntansinya?
Jawaban : Biaya Biaya pemelih pemelihara araan an yang di keluark keluarkan an tidak tidak akan akan membuat membuat mobil dapat dapat berjala berjalan n lebih lebih cepat cepat dari dari yang semestinya semestinya (bertambah (bertambah efisien), efisien), atau biaya tersebut tersebut tidak akan membuat mobil box yang awalnya hanya dapat mengangkut 100 dus obat akan dapat mengangkut lebih dari itu, dengan kata lain tidak lain tidak akan membuat mobil box bertambah kapasitasnya dan kapasitasnya dan hanya hanya membuat mobil box kembali pada kondisi normal. normal . Jurnal Pencatatan: Biaya Perawatan Mobil Box kas/hutang
xxx xxx
Capital Expenditure Pengeluaran Modal Pengeluaran (Capital Expenditure)
Jarang Terjadi
Tambahan Manfaat Ekonomi
Nilai Rupiah Material
Pengeluaran Pengeluaran Modal “Pencatatan akuntansi pengeluaran modal, dengan mengapitalisasikan mengapitalisasikan besar biaya yang dikeluarkan sebagai aset”
Biaya-biaya yang dikeluarkan dikeluark an dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat aktiva tetap.
Capital Expenditure Contoh Cont oh Kas Kasus us Tokoh ABC adalah perusahaan dagang, membeli mobil box 2 tahun lalu dengan harga perolehan 140.000.000 dan nilai residu yang di harapkan sebesar 30.000.000, mobil box di gunakan untuk mengan mengangkut gkut barang barang dagang dagangan. an. Karena Karena di rasa rasa terlal terlalu u kecil, kecil, toko toko sekawa sekawan n memutus memutuskan kan untuk untuk mengganti box mobil yang di rasa kecil dengan yang lebih besar. Biaya yang di keluarkan untuk mencabut box lama hingga membuat dan memasang box baru berjumlah Rp20.000.000. Apakah mengganti box mobil termasuk pengeluaran modal? Bagaimana perlakuan akuntansinya?
Jawaban : Semua biaya yang di keluarkan hingga siap di gunakan, dengan demikian maka nilai aktiva meliputi biaya yang di keluarkan untuk mencabut box lama, membuat box baru hingga memasang box baru tersebut yang berjumlah Rp20.000.000, harus di akui sebagai penambah nilai aset maka pencatatan transaksi diatas sebagai berikut. Jurnal Pencatatan Mobil box Kas/hutang
20.000.000 20 000 000
Capital Expenditure & Revenue Expenditure Perspektif Perspe ktif Perpajak Perpajakan an
REVENUE EXPENDITURE
Revenue Expenditure sepanjang digunakan untuk mendapatkan, mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehubungan dengan kegiatan usaha, boleh dibebankan seluruhnya dalam seluruhnya dalam suatu laporan keuangan
CAPITAL EXPENDITURE
Capital expenditure tidak dapat dibebankan sekaligus sekali gus dalam suatu laporan keuangan. Wajib pajak menggunakan metode depresiasi atau amortisasi
UU 36 Tahun Tahun 2008 Pasa Pa sall 9 aya ayatt 2
Pemilihan Metode Persediaan • Menurut UU Pajak Penghasilan pasal 10 ayat (6), ada dua metode yang dapat digunakan oleh wajib pajak
First In First Out (FIFO) • mendahulukan persediaan yang diperoleh pertama
Average Average Cost • merata-ratakan nilai persediaan
Perba Pe rband nding ingan an Met Metode ode FIF FIFO, O, Ave Average rage dan LIFO (Perspek (Pe rspektif tif Aku Akuntan ntansi) si) Contoh soal : Tn. Hendy memiliki transaksi persediaan pada tahun 2014 sebagai berikut:
Tn. Hendy menggunakan metode pencatatan sistem periodical. Pada 31 Desember 2014 Tn. Hendy memiliki 50 unit persediaan akhir di gudang. Sehingga persediaan yang terjual sebanyak 850 unit.
Average HPP = 850 unit x Rp 872,22 = Rp 741.388
Last In First First Out Out – LIFO
First In First First Out – FIFO
HPP :
HPP :
Perbandingan Ketiga Metode :
Perbandingan Metode Perbandingan Persediaan
- Pendapa Pendapatan tan
: Rp. 1.000.0 1.000.000 00
- Tarif PPh
: 2 5%
PPh sedikit
Perusahaan menggunakan LIFO
Laba Kotor Kecil
PERLAKUAN AKUNTANSI AKUNTANSI TERHADAP METODE LIFO
INVESTOR
LAPORAN KEUANGAN
Undervalue
Harga Lama
Harga Terbaru
Pemilihan Metode Penyusutan
Menurut UU Pajak Penghasilan pasal 11 hanya mengizinkan 2 jenis metode peyusutan, yaitu :
METODE GARIS LURUS
METODE SALDO MENURUN
Per erba band ndin ing gan Me Meto tode de Ga Gari riss Lu Luru russ da dan n Sa Sald ldo o Me Menu nuru run n
Data Aset Perusahaan XYZ adakah sebagai berikut : Jenis Harta
: Mesin
Tangal Pembelian
: 1 Januari 2008
Harga Perolehan
: Rp. 250.000.000
Masa Masa Manf anfaat aat Fisk Fiskal al
: 8 tah tahun (Kelo Kelom mpok 2)
Penghitungan Penghitung an Pen Penyusutan yusutan
Penggunaan metode saldo menurun dapat membantu Wajib Pajak dalam menghemat pajak di tahun-tahun awal.
Penghitungan Penghitung an Pen Penyusutan yusutan Penyusutan Fiskal
Efisiensi PPh (25%)
Tahun
MGL
MSM
MGL
MSM
Perbedaan
2008
31.250.000
62.500.000
7.812.500
15.625.000
7.812.500
2009
31.250.000
46.875.000
7.812.500
11.718.750
3.906.250
2010
31.250.000
35.156.250
7.812.500
8.789.063
976.563
2011
31.250.000
26.367.188
7.812.500
6.591.797
(1.220.703)
2012
31.250.000
19.775.391
7.812.500
4.943.848
(2.868.652)
2013
31.250.000
14.831.543
7.812.500
3.707.886
(4.104.614)
2014
31.250.000
11.123.657
7.812.500
2.780.914
(5.031.586)
2015
31.250.000
33.370.972
7.812.500
8.342.743
530.243
Notes MGL MGL : Meto Metode de Garis Garis Luru Luruss MSM MSM : Meto Metode de Saldo Saldo Menu Menuru run n
Menyiasati Meny iasati SE-46/P SE-46/PJ.4/1995 J.4/1995
Biaya bunga yang udah dikenakan Sudah dikenakan PPh Final.
PPh Final sebesar 20%
PPh Final sebesar 15%
Biaya Bia ya Bun Bunga ga
Biaya Bunga yang Belum dikenakan PPh Final
PPh Pasal 23 sebesar 15%
Perlakuan Biaya Bunga
Bunga Bung a yan yang g atas atas pinja pinjamann mannya ya diper diperuntu untukka kkan n membeli memb eli saha saham m
Selis Se lisih ih bun bunga ga ya yang ng dibaya dibayark rkan an ke pem pemili ilik k saham
Bunga Bung a yan yang g diba dibayar yarkan kan pada taha tahapan pan konstruksi
Bunga Bun ga ya yang ng te terja rjadi di sel selain ain mem mempun punya yaii pin pinjam jaman an juga mempuny mempunyai ai tabunga tabungan/deposito n/deposito
SE-46/PJ.4/1995
“Perlakuan biaya bunga yang dibayar atau terutang dalam hal wajib pajak memperoleh penghasilan berupa bunga deposito atau tabungan lainnya”. lainnya”.
Bunga Pinjaman yang Dibebankan Wajib Pajak
Jumlah rata-rata pinjaman ≤ dari jumlah rata-rat rata-rata a dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya
“Bunga pinjaman seluruhnya tidak dapat dibebankan dapat dibebankan sebagai biaya”.
Jumlah rata-rata pinjaman ≥ dari jumlah rata-rat rata-rata a dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya
“Bunga pinjaman hanya pinjaman hanya boleh dibebankan sebesar bunga yang dibayar/terutang atas rata-rata pinjaman”.
Contoh oh 1 &2 • Cont (hyperlink ke word)
Cadang Cad angan an Keru erugia gian n Piu Piuta tang ng
Metode akuntansi yang mengacu pada prinsip akuntansi konservatisme
Cadangan Kerugian Piutang Alat untuk menaksir risiko
Pengakuan Kerugian Piutang tak Tertagih
METODE CADANGAN
METODE LANGSUNG
Per erla lak kua uan n pa paja jak k at atas as ca cada dang ngan an pi piut utan ang g ta tak k ter erta tagi gih h Pasal 9 ayat (1c) UU Pajak Penghasilan menyebutkan bahwa pembentukan atau pemupukan dana cadangan tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, kecuali kecuali:: • Cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang. • Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial penjaminan untuk Lembaga Penjamin Penjamin Simpanan • Cadangan penjaminan
• Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan kehutanan • Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industri untuk usaha • Cadangan biaya pengolahan limbah industri
UU PPh PPh Nomo Nomorr 36 Tah Tahun un 2008 2008
Pasal asal 6 ayat yat 1 huru huruff h “ piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih (dan Perlakuan Paj Perlakuan Pajak ak atas at as Cad Cadang angan an Piut Pi utan ang g ta tak k Tertagih”” Tertagih
meme memenu nuhi hi
syara yaratt
sebagai peng pengur uran ang g
tert terten entu tu))
dapa dapatt
peng pe ngha hasi sila lan n
menghitung penghasilan kena pajak”
dibe dibeba bank nkan an
brut br uto o dalam
Biaya Entertainment Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-27/PJ.22/1986
Pengertian
Biaya yang diperuntukan untuk menjamu relasi atau rekanan bisnis perusahaan
Biaya entertainment menjadi pengurang penghasilan bruto jika dipergunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak
• Wajib
Pajak harus dapat membuktikan bahwa biayabiaya tersebut telah benar-benar dikeluarkan dan berhubungan dengan kegiatan perusahaan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan perusahaan.
• Perusahaan dapat mengurangi mengurangi beban pajak dengan membuat daftar nominative dan melampirkannya dalam SPT Tahunan PPh Badan
• Hal ini akan akan menghemat pajak dari biaya biaya entertainment yang boleh dikurangkan.
Daftar Nominatif Biaya Entertain Entertainment ment • Nomor Urut • Tanggal “entertainment” dan sejenisnya yang telah diberikan. • Nama tempat “entertainment” “entertainment” dan sejenisnya yang telah diberikan. • Alamat “entertainment” “entertainment” dan sejenisnya yang telah diberikan. • Jenis“entertainme Jenis“entertainment” nt” dan d an sejenisnya yang telah diberikan. • Jumlah (Rp) “entertainment” “entertainment” dan sejenisnya yang telah diberikan. • Relasi usaha yang diberikan “entertainment” “entertainment” dan sejenisnya sesuai dengan nomor urut tersebut di atas (nama, posisi, nama perusahaan, dan jenis usaha).
Biaya Promosi Pengertian “Bagian
dari
biaya
penjualan
yang
dikeluark arkan
dalam
rangka
memperk memperkenalk enalkan, an, mengan menganjurk jurkan an pemakaian pemakaian suatu suatu produk produk baik langsung langsung
Peratur Peraturan an Menteri
maupun tidak langsung untuk mempertahankan, meningkatkan meningkatkan penjualan”
Keuangan No. 02/PMK.03/2010
Besaran Biaya Promosi - Akumulasi biaya periklanan
- Biaya pameran produk - Biaya pengenalan produk
Kewajiban Pemotongan Pemotong an PPh
Daftar Normatif
Nama dan NPWP
Kewajiban pemotongan PPh Pasal 23 sebesar 2% dari jumlah bruto
Alamat penerima dan tanggal Bentuk biaya promosi Jumlah biaya promosi Nomor bukti pemotongan Jumlah PPh yang dipotong
HPP = Saldo awal persediaan + Pembelian – Saldo akhir persediaan
Pembelian = Saldo akhir utang usaha + Pembelian tunai + Pelunasan Pelu nasan utang usaha – Saldo awal awal utang usaha +/- Pe Peny nyesu esuaia aian n
Ekua Ek uali lisa sasi si be beba ban n po pok kok pe penj njua uala lan n da dan n be beba ban n op oper eras asio iona nall de deng ngan an DPP PPN Masukan Ekualisasi atau rekonsiliasi rekonsiliasi adalah mencocokkan saldo 2 (dua) atau lebih angka yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Apabila hasilnya terdapat perbedaan, maka perbedaan tersebut harus dapat dijelaskan
Tentukan saldo-saldo atau pos-pos yang akan dicocokkan (misalnya (misalnya penjualan, penyerahan penyerahan DPP PPN, pembelian) pembelian)
Gunakan saldo-saldo berikut untuk evaluasi :??
?? Peredaran usaha dan penghasilan lain-lain dengan jumlah penyerahan penyerahan menurut SPT Masa PPN; • Peredaran Peredaran usaha dengan objek PPh Pasal 22 Kegiatan Kegiatan Usaha di Bidang Lain; • Peredaran baku, barang jadi, dan aktiva) dengan Dasar Pengenaan Pengenaan Pajak PPN Masukan; Masukan; • Pembelian (bahan baku, dengan objek PPh Pasal 22 pedagang pedagang pengumpul; • Pembelian dengan pemotongan dan pemungutan Pajak Penghasilan dengan objek PPh Pemotongan Pemotongan • Biaya yang merupakan objek pemotongan Pemungutan; Masukan; • Objek pemotongan PPh dengan DPP PPN Masukan; dengan objek PPN jasa luar negeri; • Objek PPh Pasal 26 dengan koran; • Buku besar bank dengan rekening koran; kebenaran angka dengan melakukan penghitungan penghi tungan berdasarkan formula; • dan sebagainya, untuk meyakini kebenaran
Wajib Pajak atas perbedaan yang terjadi; • Lakukan permintaan data/keterangan Wajib
• Pastikan pemfakturan antara waktu telah dilakukan tepat waktu; dan sebagainya.