BUDIDAYA, PENGOLAHAN, PEMASARAN, DAN TATANIAGA KELEMBAGAAN VANILI Tugas Mata Kuliah : Agribisnis Perkebunan
DISUSUN OLEH : RIFQI MUTTAQIN
150610100017
SAFRANI NURFATIARSARI
150610100093
SATRIANDA GEMATAMA
150610100117
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013
A. Teknik Budidaya Tanaman Vanili 1. Pembibitan a. Seleksi bibit
Jenis vanili bernilai ekonomi yaitu Vanilla planifolia Andrews, Vanilla tahitensis JW. Moore.
Vanilla pompano, syarat bibit generatif : tulen, punya sifat yang hampir sama dengan induknya; murni, biji tidak tercampur dengan yang berkualitas jelek; biji dalam kondisi segar dan sehat; bibit vegetatif : tanaman induk sehat dan cukup umur, sudah mengeluarkan sulur dahan yang kuat, tanaman induk belum atau jangan sampai berbuah.
b. Penyiapan bibit
Bibit generatif berasal dari biji yang unggul.
Bibit Vegetatif dengan stek,
Kultur Jaringan.
c. Teknik penyemaian benih
Bibit disemai dalam tanah berpasir supaya akar mudah tumbuh. Tempat penyemaian harus teduh. d. Pemeliharaan pembibitan/penyemaian
Penyiraman setiap hari, tidak boleh terlalu basah. Bibit yang tidak bagus disingkirkan. e. Pemindahan bibit
Pemindahan bibit ke lapangan tergantung asal bibit, yaitu bibit stek sekitar umur 1-2 bulan, bibit biji waktunya lama. 2. Pengolahan Media Tanam
Pengolahan lahan dikerjakan pada pertengahan musim kemarau supaya pohon pelindung dapat ditanam, cek kondisi tanah.
Bersihkan lahan dari gulma dan dibajak.
Buat jalur bedengan, lebar 80-120 cm dan lebar parit 30-50 cm.
Lakukan pengapuran bila kondisi tanah terlalu asam.
3. Penanaman
Penanaman di tengah bedengan, pola tanam monokultur.
Buat lubang tanam dekat tanaman penegak berukuran panjang, lebar dan dalam antara 20x15x10 cm, 25x20x12 cm dan 30x25x15 cm.
Tanam stek dengan cara memasukkan 3 ruas seluruhnya ke dalam lubang secara mendatar agar akar tumbuh cepat dan sempurna
Tutup dengan tanah galian yang dicampur dengan pupuk kandang.
Stek bibit bagian atas yang tidak terbenam dalam tanah diikat pada pohon panjatan dengan ikatan longgar.
Waktu tanam stek bibit yang baik pada awal musim hujan. Sedangkan stek yang akan ditanam sebaiknya dibiarkan / dilayukan terlebih dahulu selama 4 – 7 hari.
4. Pemeliharaan Tanaman a. Penyulaman
Lakukan pengecekan setelah umur 2-3 minggu setelah tanam, apabila ada stek yang tumbuh kurang baik, segera disulam. b. Penyiangan dan pembubunan
Penyiangan dilakukan sebulan sekali sesudah penanaman sampai pertumbuhan vanili tidak kerdil dan terlambat. Pembubunan bersamaan dengan penyiangan untuk menjaga bedengan tetap rapi dan tanah tetap gembur agar air mudah terserap. c. Perempelan
Perempelan
bentuk,
memotong
15
cm
dari
tanaman
yang
dilengkungkan dan sisakan 3 cabang terbaik untuk dipelihara agar terbentuk kerangka tanaman kuat dan seimbang.
Perempelan
produksi,
memotong
pucuk
sepanjang
10-15
cm
menjelang musim berbunga dan saat berbuah untuk merangsang pertumbuhan generatif terutama pertumbuhan bunga dan buah.
Perempelan peremajaan, memotong cabang-cabang yang sudah pernah berbuah dan cabang-cabang yang sakit.
d. Pemupukan
Tebar pupuk makro di sekitar pohon dan timbun dengan tanah karena sistem perakaran vanili cukup dangkal. Kebutuhan pupuk makro per ha per tahun adalah Urea 8 kg, TSP 4 kg, KCl 14 kg, CaCO3 5 – 10 kg, MgSO4 H2O 2,5
5 kg/ha/tahun dan pupuk kandang 10-20 kg/pohon/tahun.
Pemupukan diberikan setahun sekali.
e. Pengairan dan penyiraman
Tanaman vanili tidak tahan terhadap kekeringan sehingga pada musim kemarau perlu disiram secukupnya untuk merangsang pertumbuhan tanaman, perkembangan bunga serta buah. f. Pemberian mulsa dan pendangiran
Pemberian mulsa dapat dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan pendangiran. Bahan mulsa dari hasil pemangkasan pohon pelindung, tetapi bisa juga serbuk gergaji yang diletakkan di atas permukaan tanah dekat pohon vanili. g. Perambatan
Sistem pagar sulur-sulur, tanaman vanili dibiarkan menjalar pada pagar yang telah dipasang secara horisontal. Pagar tempat menjalarnya vanili dapat dibuat dari bambu yang diikatkan pada pohon yang satu dengan pohon yang lain. Sistem perambatan penunjang tunggal, tanaman vanili dirambatkan lurus ke atas pada naungannya. h. Pemangkasan pohon pelindung
Pohon pelindung dapat digunakan Glyricidia maculate, lamtoro dan dadap. Pemangkasan cabang dilakukan untuk mempertahankan agar tetap teduh, mempermudah sistem sirkulasi dan mengatur intensitas sinar matahari. i.
Pembubunan dan penyerbukan
Vanili berbunga setelah berumur 1,5-3 tahun, bunga yang muncul berupa dompolan dan akan mekar satu bunga secara bergantian. Mekarnya bunga
hanya berlangsung 12 jam, yaitu mulai pukul 24:00 sampai menjelang tengah hari, sesudah itu bunga mulai layu dan mati. Oleh karena itu penyerbukan bunga dilakukan sekitar pukul 08:00 sampai 10:00. Penyerbukan buatan pada prinsipnya adalah mengangkat/memotong bibir yang membatasi kepala sari dan kepala putik, kemudian benang sari ditekan ke kepala putik untuk dilakukan penyerbukan. 5. Pengendalian Hama Penyakit a. Hama
Bekicot Menyerang dan merusak batang, bunga dan buah. Aktifitasnya dilakukan pada malam hari. Pengendalian: secara manual dengan mengambil dan mengumpulkan bekicot satu persatu kemudian dibakar sekaligus dalam satu lubang.
Belalang pedang Merusak/memakan daun muda dan batang vanili. Pengendalian: menyemprotkan PESTONA atau Natural BVR
Penggerek batang Larva hama ini merusak/menggerek batang tanaman vanili yang menyebabkan tanaman vanili lambat laun layu dan mati. Pengendalian penyemprotan PESTONA
Ulat bulu jambul dan ulat geni Merusak bagian pucuk, daun, batang dan bunga. Pengendalian: penyemprotan PESTONA
b. Penyakit
Busuk akar Gejala: akar hitam, tanaman menjadi kecoklat-coklatan dan akhirnya mati; biasanya terjadi pada saat produksi tertinggi pertama kali tercapai. Pengendalian: menjaga kesuburan tanah dengan pemupukan, pemberian kapur secukupnya, dan mengatur kelembaban.
Busuk batang
Penyebab: jamur Fusarium batatatis. Gejala: pada batang terjadi bercak-bercak berwarna hitam yang akan meluas dan melingkar dengan cepat. Batang terserang akan keriput, berwarna coklat dan akhirnya kering. Pengendalian: mengurangi kelembaban dan drainase yang baik.
Busuk buah Ditemukan pada buah vanili muda. Gejala: muncul bila menyerang pangkal buah muda sehingga banyak buah yang berguguran dan bila menyerang tengah buah akan hitam, kering selanjutnya mati.
Busuk pangkal batang Penyebab: Jamur Sclerotium sp. Gejala: pangkal batang tampak berwarna coklat dan kebasah-basahan, bagian tanaman yang diserang dan tanah sekitar terdapat misellium jamur berwarna putih seperti bulu dengan banyak sclerotium warna coklat. Pengendalian: gunakan bibit bebas busuk pangkal batang.
Bercak coklat pada buah Penyebab: oleh cendawan Phytophthora sp. dan menyerang buah vanili yang hampir masak. Gejala: bercak-bercak coklat tua dan akhirnya busuk. Pengendalian: segera petik buah terserang kemudian membakarnya.
Bercak coklat pada batang Penyebab: cendawan Nectria vanilla, zimm. Gejala: batang tampak bercak coklat yang lama-kelamaan menghitam dan melingkar ruas dan mati. Pengendalian: potong dan bakar batang yang terserang.
Antraknosa Penyebab: jamur Calospora vanillae, Mass. Gejala: batang, daun, buah berwarna coklat muda kekuningan tampak licin dan terlihat jelas bagian terserang dan tidak. Pengendalian: Potong dan bakar bagian terserang, atur kelembaban dan drainase.
Karat merah
Penyebab: Ganggang Cephaleuros heningsii, Schm. Gejala: bercak pada daun dan terus meluas hingga daun kering selanjutnya mati. Pengendalian: Singkirkan bagian terserang dan atur kelembaban kebun dengan pemangkasan pohon pelindung.
Penyakit pascapanen Penyebab penyakit yang menyerang vanili setelah dipanen : jamur Aspergillus,
Penicillium,
Rhizopus,
sp
dan
Sclerotium,
sp.
Pengendalian: penanganan pasca panen yang baik. 6. Panen dan Pasca Panen
Pemetikan pada umur 240 hari (8 bulan) akan menghasilkan vanili kering dengan kadar vanillin yang tinggi, kadar abu terendah, rendemen tertinggi dan kadar air yang aman
Ciri-ciri vanili siap dipanen yaitu warna berubah dari hijau tua mengkilap menjadi hijau muda suram dengan garis-garis kecil warna kuning yang lambat laun melebar sampai ujung buah
Musim panen antara bulan Mei sampai Juli, sekitar 2 – 3 bulan
Cara panen yang terbaik adalah memetik satu-persatu buah masak tanpa mengganggu buah lain dalam satu tandan yang masih mentah untuk menjaga mutu vanili.
Buah dikumpulkan dalam keranjang bambu dan dijaga agar buah tidak terluka atau cacat dan sortir berdasar ukuran, bentuk, tingkat kemasakan dan buah yang cacat >20 cm
Lakukan pelayuan untuk menghentikan proses respirasi yang terjadi dalam buah, mematikan sel-sel buah vanili tanpa mengurangi aktifitas dan kadar enzim dalam buah. Proses pelayuan dengan menggunakan alat perebus yang diisi air ¾ bagian dengan suhu antara 65-950 C
Lakukan pemeraman dalam kotak khusus yang lengkap dengan tutup dan karung goni sebagai alasnya, utuk pembentukan aroma selama + 48 jam
Lakukan pengeringan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari, dioven dan diangin-anginkan untuk mengurangi kadar air hingga 2530%
Tempatkan buah vanili kering dalam kotak yang dalamnya telah dilapisi kertas koran/karung plastik tipis dan simpan pada suhu kamar, siap dikirim dan dijual.
B. Pengolahan (Industri Hilir) Vanili
Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Nilai tambah terbesar dalam agroindustri vanili adalah pengolahan dan pengeringan sampai menjadi buah vanili kering. Sebab peningkatan harganya bisa mencapai enam setengah kali lipat dari harga vanili segar. Dengan asumsi harga vanili segar (kadar air 80%) per kg. Rp 200.000,- dan harga vanili kering (kadar air 35%) Rp 3.000.000,- maka tiap kg. vanili segar akan menjadi sekitar 4,3 ons vanili kering. Biaya pemeraman dan pemrosesan vanili segar sampai menjadi vanili kering tiap kilogramnya pasti hanya sebatas puluhan ribu rupiah. Hingga nilai tambah yang akan diperoleh para petani dari agroindustri pengeringan vanili, akan sangat tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari, aroma vanilin digunakan untuk pewangi makanan dan minuman, farmasi, kosmetika dan parfum. Industri makanan dan minuman,
umumnya
menggunakan
ekstrak
vanilin.
Industri
farmasi
menggunakannya dalam bentuk tincture sementara untuk parfum berupa tincture dan absolute. Sebenarnya teknologi modern sudah berhasil membuat vanilin sintetis dari bahan baku eugenol (minyak daun cengkih), dengan cara mengubah jumlah dan bentuk rantai karbonnya. Namun konsumen dan kalangan industri tetap lebih menyukai aroma vanilin asli dari polong buah vanili. Itulah sebabnya apabila pasokan kurang, maka harga buah vanili kering akan melambung sampai mencapai jutaan rupiah per kg. Dalam industri pangan vanili digunakan sebagai flavoring agent pada produk makanan dan minuman seperti pada es krim, minuman ringan, coklat, permen, puding, kue, dan minuman keras. Sedangkan
dalam industri non pangan vanili banyak digunakan sebagai bahan untuk penambah wewangian (fragrance). Selain itu, vanili juga dapat dimanfaatkan sebagai zat antimikroba untuk mencegah jamur dan kapang pada puree buah, serta zat antioksidan pada makanan yang banyak mengandung komponen tak jenuh. Kombinasi vanillin dengan 500 ppm asam askorbat pada pH 3 mampu mencegah pertumbuhan mikroba alami dan kontaminan pure strawberry yang disimpan selama 60 hari pada suhu ruang. (Cerutti et al., 1997). Dengan begitu luasnya kegunaan vanili dan peningkatan ekspor vanili Indonesia, komoditi ini sebenarnya mempunyai prospek pengembangan yang sangat cerah.
C. Pemasaran Vanili
Secara umum, jalur pemasaran vanili tidak berbeda dengan komoditi pertanian lainnya. Di pemasaran dalam negeri, produsen menjual produk ke pedagang pengumpul atau agen eksportir. Barulah kemudian produk tersebut sampai ke tangan eksportir. Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebagian besar tujuan perdagangan vanili adalah untuk ekspor. Pada prakteknya, keadaan pasar sering dipengaruhi oleh orang yang pertama kali melakukan proses transaksi. Terdapat beberapa situasi pemasaran yang terjadi, yaitu: 1. Pihak petani langsung menjual produk ke tengkulak/pedagang perantara, atau agen eksportir. Dalam hal ini, petani memiliki posisi tawar yang lemah, harga lebih banyak dipengaruhi oleh pembeli. 2. Pihak pembeli yang mencari petani. Pada situasi ini, petani dapat memperoleh harga yang relatif lebih baik. Hal ini seringkali terjadi jika komoditi ini sedang mempunyai harga yang tinggi, terbukti dengan adanya pemesanan dengan uang muka terlebih dahulu oleh pembeli kepada petani sementara vanili belum dipanen. Posisi Indonesia sebagai eksportir vanili dunia terus turun. Pada tahun 2008, Indonesia masih menjadi produsen vanili dunia nomor dua setelah Madagaskar. Pada tahun 2009, posisi Indonesia sudah terdepak dari lima besar
produsen dunia. Indonesia sebenarnya sangat berpotensi menjadi produsen vanili dunia kelas atas. Tata niaga vanili juga perlu diiringi pola kemitraan untuk menjaga kualitas. Beberapa tahun lalu, vanili Indonesia yang bermutu rendah ditolak negara-negara maju. Untuk jalur pemasaran luar negeri ada beberapa pihak yang mungkin terlibat, yaitu agen eksportir, prosesor, tengkulak, dan pedagang. Pemasaran tersebut juga dapat menjadi lebih pendek. Petani menjual vanili kepada pedagang pengumpul atau pedagang besar dan kedua jenis pedagang tersebut langsung menjualnya pada eksportir. D. Kelembagaan Tataniaga Vanili
Berkaitan dengan aspek pemasaran vanili, diketahui lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran vanili terdiri dari pedagang pengumpul (tingkad desa, kabupaten, kecamatan atau anta pulau) dan eksportir. Secara umum saluran pemaaran vanli di Indonesia adalah : ( Rismunandar dan Sukma, 2004) 1. Petani pengumpul pengolah eksportir 2. Petani pengumpul dan pengolah eksportir 3. Petani pengumpul pengolah dan eksportir 4. Petani dan pengolah eksportir 5. Petani pengolah dan eksportir 6. Petani sekaligus pengolah dan eksportir Bervariasinya jalur pemasaran vanili tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor geografis, akses transportasi, dan volume penjuala. Saluran pemasaran petani yang langsung menjual produknya kep ada eksportie akan menerima harga yang lebih tinggi dibadingkan hanya menjualnya ke pedagang perantara atau pedagang pengumpul. Selain itu, pasar vanili pada tingkat pedagang besar ternyata kurang bersaing/kurang efisien dan cenderung oligopsonistik.
DAFTAR PUSTAKA
Kurnain. 2012. Budidaya Tanaman http://ishalk.blogspot.com/2012/07/budidaya-tanaman-vanili.html. pada tanggal 11 Mei 2013.
Vanili. Diakses
Rismunandar dan Sukma. 2004. Kelembagaan dan Pemasaran Vanili. Melalui : http://repository.ipb.ac.id. Diakses pada tanggal 11 Mei 2013.