LAPORAN SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI SUSPENSI BELAKANG RIGID DENGAN PEGAS DAUN
Disusun oleh : 1. FAUZAN JAHD (13504241048) 2. R.FAISAL REZZA A (13504241055) 3. EDI SUTOPO (13504241059) PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI Semester SUSPENSI BELAKANG RIGID 100 Menit III DENGAN PEGAS DAUN No. Tgl : 27 Jumlah JST/OTO/OTO313/014 Revisi : 01 November Halaman : 2014 10
A. Pendahuluan I.
:
Judul : SUSPENSI BELAKANG RIGID DENGAN PEGAS DAUN
II.
Tujuan / kompetensi : 1. Membongkar dan memasang suspensi belakang dengan prosedur yang benar. 2. Menganalisa kondisi benda kerja yang digunakan untuk praktikum.
III.
Sub Kompetensi : Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat : 1.
Mengidentifikasi komponen suspense rigid beserta fungsi nya
2.
Menjelaskan cara kerja suspensi rigid dengan benar.
3.
Menyebutkan tipe suspensi yang digunakan dalam praktikum.
4.
Membongkar dan Memasang kembali unit suspensi rigid pada kendaraan dengan prosedur yang benar
5.
Memeriksa,mengukur dan menganalisa kerusakan yang terjadi pada suspensi rigid dan memberikan solusi perbaikannya
IV.
Alat dan Bahan : 1. Unit suspensi rigid. 2. Tool box. 3. Alat-alat ukur yang diperlukan.
V.
Keselamatan Kerja 1. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya, 2. Bekerja dengan hati-hati dan teliti. 3. Berhati hati dalam melepas dan memasang pegas.
B. Kegiatan Praktek 1. Dasar Teori
: :
Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda. Ada dua jenis utama suspensi yaitu : 1. Sistem suspensi dependen atau sistem suspensi poros kaku atau rigid :
Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros kaku tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control arm). Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang sebagian besar kendaraan berat seperti truck, masih menggunakan sistem ini, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda belakang.
2. Sistem suspensi independen ( sistem suspensi bebas ) :
Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan suspensi (suspension arm), pegas dan peredam kejut. Goncangan atau getaran pada salah satu roda tidak memengaruhi roda yang lain. Umumnya kendaraan penumpang menggunakan sistem ini pada semua poros rodanya, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda depan sedangkan pada poros roda belakang menggunakan sistem suspensi dependen pada poros roda belakang. Tipe MacPherson strut dan double-wishbone termasuk dalam jenis sistem ini. Komponen-komponen Sistem suspensi rigid : 1.
Lengan suspensi .
Lengan suspensi atau suspension arm hanya terdapat pada sistem suspensi dependen, terpasang pada bodi atau rangka kendaraan, berfungsi untuk memegang rangka roda kendaraan. Pergerakan yang komplek pada roda agar dapat sinkron dengan pergerakan pergerakan lengan suspensi maka terdapat ball joint pada pengikatan lengan suspensi dengan rangka roda. 2.
Pegas
Dengan sifat pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar getaran atau goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka kendaraan. Biasanya shock absorber hanya memiliki seal dan
membutuhkan oli untuk bekerjanya, dan rangka asli dari pegas ialah besi elastis. Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi : 1. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
2. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
3. Pegas daun. Pegas daun biasanya disusun menjadi berbentuk elip untuk mempertinggi elastisitasnya. Susunannya sedemikian rupa dimulai dari plat yang pendek diletakkan dibagian paling bawah kemudian makin ke atas makin panjang platnya. Biasanya pegas daun terdiri atas 3 sampai 10 lembar plat baja yang tebalnya 3 sampai 6 mm.
3.
Peredam kejut
Peredam kejut berfungsi untuk meredam beban kejut atau goncangan atau getaran yang diterima pegas.
2. Langkah Kerja
:
a. Pembongkaran
:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan; 2. Menempatkan kendaraan pada permukaan yang rata; 3. Mengendorkan 4 baut pada roda ( tidak sampai lepas ); 4. Mendongkrak bagian depan kendaraan, setelah cukup terangkat, memasang jackstand pada axle shaft; 5. Lalu mendongkrak bagian belakang mobil, setelah terangkat, memasang jackstand untuk bagian belakang kendaraan; 6. Melepas 4 roda kendaraan yang telah dikendorkan bautnya; 7. Melepaskan U-bolt dan dudukan U-bolt; 8. Melepaskan suspensi Rigid dari lengan dudukannya dengan melepas dua baut; 9. Setelah terlepas melakukan pengamatan pada bagian bagian unit. b. Pengamatan/pemeriksaan
:
1. Cara kerja suspensi rigid
:
Bila roda-roda menerima kejutan dari (permukaan jalan yang tidak rata) akan diteruskan ke pegas daun dengan melalui poros roda dengan perubahan lengkungan pegas daun menerima hinga pegas dapat meredam kejutan.
2. Cara kerja pegas daun : Cara kerja pegas daun yaitu, konstruksi pegas daun ini terdiri atas 3 sampai 10 lembar plat baja tipis yang disusun dengan pegas yang paling panjang terletak di bagian paling atas dan makin ke bawah makin pendek. Pada pegas yang paling atas , di bagian ujungnya digulung sehingga menyerupai mata pegas. Mata pegas inilah yang akan dikaitkan ke frame atau rangka kendaraan. Pegas daun dari yang atas sampai yang pendek ini disatukan dengan menggunakan spring clip. Di mana semua daun pegas ini berbentuk elips guna menambahkan daya elastisitas pegas tersebut.
c. Data Pengamatan
:
1. Komponen komponen pada unit seperti pegas, baut u, baut baut lainnya, lengan sudah berkarat. 2. Suspensi belakang yang digunakan pada praktikum tidak layak pakai karena sudah banyak komponen yang berkarat, dan kemungkinan patah apabila menahan beban yang berat
d. Pemasangan dan Perakitan
:
1. Memasang pegas pada lengan depan dan belakang; 2. Mengencangkan baut pada lengan yang mengikat pegas; 3. Memasang u bolt yang menghubungkan pegas dengan axle shaft; 4. Memasang roda;
5. Melepas dengan hati hati jackstand belakang dan depan. C. Penutup
:
1. Kesimpulan
:
a. Fungsi dari suspensi pada umumnya adalah meredam getaran pada saat mobil berjalan b. Suspensi tipe ini biasa digunakan untuk kendaraan umum c. Tumpuan utama pada suspense tipe rigid dengan pegas daun terletak pada pegas daun itu sendiri. 2. Saran
:
a. Berhati hati dalam melepas U-bolt karena apabila tidak ditahan dengan jackstand praktikan bisa tertimpa body mobil, b. Melakukan praktikum sesuai prosedur dan langkah langkah yang benar c. Mempraktikan K3 selama melakukan praktikum
D. Daftar Pustaka
:
http://willycar.com/2014/05/26/jenis-jenis-suspensi-mobil-pada-umumnya/ http://knowledgemention.blogspot.com/2012/04/pegas-daun-belajar-otomotif.html http://winof.wordpress.com/2011/01/13/suspensi-aksel-rigid-2/
Yogyakarta, 22 November 2014 Praktikan: 1.
Fauzan Jahid
2.
R. Faisal Rezza
3.
Edi Sutopo