Struktur Anatomi Lidah dan Fungsi Bagian Lidah Manusia Struktur Anatomi Lidah dan Fungsi Lidah Manusia - Dalam bahasa kedokteran, lidah (dan semua yang menyangkut lidah) disebut Lingual. Lidah sebetulnya adalah kumpulan dari banyak otot. Dilihat dari ukurannya, otot lidah termasuk otot yang paling kuat pada tubuh kita. Otot-otot ini memiliki arah yang berbeda-beda, itu sebabnya lidah kita sangat fleksibel dalam bergerak ke segala arah. Otot lidah ada 2 jenis, otot intrinsik dan ekstrinsik. Otot intrinsik membuat kita mampu mengubah-ubah bentuk lidah (memanjang, memendek, membulat), sedangkan otot ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan faring.
Struktur anatomi lidah Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan (yang disebut apeks) dan 1/3 belakang (yang disebut dorsum). Bagian depan lidah sangat fleksibel dan bekerja sama dengan gigi dalam pengucapan huruf-huruf. bagian tersebut juga membantu untuk menggerakkan makanan ke segala arah saat sedang mengunyah. Lidah juga mendorong makanan kembali ke permukaan kunyah gigi sehingga gigi dapat menggilasnya. Bagian belakang lidah juga penting untuk pengunyahan. Begitu makanan sudah halus dan tercamp ur dengan saliva (air liur), atau pada saat meludah, otot-otot belakang lidah bekerja. Otot tersebut bersama-sama air liur mengangkat dan mendorong makanan memasuki esofagus, yaitu “pipa” yang menghubungkan tenggorokan dengan perut. Lidah Terikat ke Dasar Mulut. Meski dapat bergerak bebas, lidah terikat ke dasar mulut. Coba lihat ke cermin dan angkat lidah Anda, akan terlihat selapis tipis jaringan (yang dalam bahasa kedokteran disebut frenulum ) yang menghubungkan lidah ke dasar mulut. Permukaan Lidah Tidak Rata.
Jangan letakkan dulu cermin Anda. Sekarang perhatikan dengan seksama bahwa permukaan lidah tidak rata, bandingkan dengan bagian bawah lidah yang sangat licin. Hal ini disebabkan karena permukaan lidah bagian depan tertutup oleh selapis tonjol-tonjol yang disebut papillae .
Gambar mikroskopis dari papilla lidah
Gambar skematis dari papilla lidah
Ada 4 jenis papillae, yaitu :
Filiform Fungiform Foliata Vallatae --> papillae terbesar, ada di cekungan berbentuk V di 1/3 lidah bagian belakang.
Semua papilla tersebut memiliki kuncup pengecap, kecuali papilla vallatae yang hanya berfungsi untuk membantu “memegang” makanan). Selain berfungsi sebagai kuncup pengecap, papilla juga membantu untuk “memegang” makanan. Manusia terlahir dengan kurang lebih 10.000 kuncup pengecap. Namun seiring dengan bertambahnya usia, sebagian kuncup pengecapnya mengalami atrofi /mati. Kuncup pengecap dapat membuat kita dapat menentukan apakah suatu makanan berasa manis, asam, pahit atau asin. Bagaimana Lidah Dapat Menentukan Rasa? Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan yang kita makan.
Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari. Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak bekerja maksimal. Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.
Lidah Tidak Istirahat. Tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat k ita tidur sehingga produksi saliva menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur. Lidah mendorong saliva ke tenggorokan supaya bisa ditelan. Hal ini menguntungkan, karena kalau tidak di bantal akan terbentuk pulau-pulau besar setiap kali kita tidur. Jaga Kondisi Lidah. Begitu besarnya manfaat dan fungsi lidah bagi kehidupan kita, sudah sepantasnya kita menunjukkan rasa terima kasih dengan menjaganya tetap sehat dan bersih. Caranya? Pada saat menyikat gigi, lidah juga harus ikut disikat. Sikat saja dengan sikat gigi yang biasa dipakai, namun dengan tekanan ringan. Jangan gunakan tekanan berlebihan karena bisa menyebabkan luka. Lakukan dengan menggerakkan sikat dari bagian belakang lidah ke bagian depan secara perlahan. Bila belum terbiasa mungkin dapat menyebabkan timbul rasa ingin muntah, tapi lama kelamaan akan terbiasa. Hindari makanan yang super panas, karena akan menyebabkan luka! Newer Post Older Post Home
Home Artikel Biografi Cerita Food Forum GTA Indonesia News o Automotive o Dunia o Entertainment o Lifestyle o Sehat Technology o Other Sains Share o Plugins o Themes Travel Umum
Struktur dan Fungsi Lidah Manusia
Follow any responses to this article Subscribe to entry RSS 2.0 Subscribe to entry RSS 0.92 Subscribe to responses RSS
Home › Sains
Lidah merupakan organ yang berfungsi sebagai reseptor kimia yang berada di dalam mulut sehingga kita bisa menikmati rasa sebuah makanan dan minuman. Reseptor yang ada pada lidah mampu menerima rangsangan kimia yang berupa larutan sehingga disebut sebagai kemoreseptor . Lidah memiliki beberapa fungsi lainnya diantaranya membantu mengatur letak makanan saat kita mengunyah, membantu dalam berbicara da membantu saat menelan makanan. Ada dua otot yang berperan aktif pada gerakan lidah yakni otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik berfungsi mengatur gerakan-gerakan halus lidah sedangkan otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya serta membantu lidah dalam melakukan beberapa gerakan kasar seperti menekan gigi, menekan rongga mulut bagian atas dan mendorong lidah masuk ke faring. Lalu, dibagian mana dari lidah yang dapat menerima rangsangan? Bagian lidah yang dapat menerima rangsangan kimia berada di ujung permukaan luar lidah yang dinamakan sebagai ujung pengecap. Setiap ujung pengecap memiliki sensitivitas yang berbeda terkait sejumlah rasa terutama rasa umum yang sering kita rasakan meliputi rasa manis, pahit, asin dan asam. Rasa manis dirasakan oleh bagian pangkal lidah, rasa asam oleh bagian tepi depan kiri dan kanan serta rasa asin di bagian tepi belakang kiri dan kanan. Adapun rasa yang lainnya seperti rasa kopi, cokelat dan sebagainya merupakan kombinasi antara empat rasa umum di atas dengan bau dari makanan atau minuman yang kita makan sehingga timbul sesuatu yang dinamakan cita rasa. Oleh karena itulah, bila kita sedang terkana influenza (pilek), maka akan mengurangi cita rasa sebuah masakan. Berikut beberapa zat yang menimbulkan beberapa rasa yakni alkaloid tumbuhan yang dapat menimbulkan rasa pahit, kation Na, K, Ca yang dapat menimbulkan rasa asin, gugus OH yang dapat menimbulkan rasa manis dan ion H yang dapat menimbulkan rasa amam. Nah, untuk lebih memahami bagian-bagian lidah, bisa kita lihat pada gambar berikut ini.
Jumlah ujung pengecap pada manusia bisa mencapai 10.000 buah dimana letaknya tersebunyi secara rapi diantara tonjolan-tonjolan lidah yang dinamakan sebagai papila. Seperti apa bentuk dari papila? bisa kita lihat pada gambar di bawah ini.
Papila terdiri dari beberapa lapisan yakni a. Papila filiformis berada pada seluruh lapisan lidah yang berfungsi menerima rangsangan rasa sentuh dan pengecapan. b. Papila sirkumvalata berada di dasar lidah dengan bentuk seperti huruf V. Pada lidah manusia jumlah papila sirkumvalata bisa mencapai 8 hingga 12 buah. c. Papila fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk seperti jamur. d. Papila foliata terletak pada bagian pinggir lidah.
Nah, di setiap papila terdapat banyak ujung pengecap dimana disetiap ujung peng ecap ini masing-masing terdapat tiga jenis sel yakni: a. Sel penyokong/pendukung (sustentacular) yang berfungsi menopang. b. Sel pengecap yang berupa tonjolan seperti rambut yang keluar dari lubang pengecap/reseptor. c. Sel basal yang mampu menghasilkan sel penyokong (sustentacular) dan sel pengecap. Bagaimana cara lidah menanggapi rangsangan? Lidah dapat menerima rangsangan kimia yang terlarut dalam minuman yang kita minum. Pada kasus makanan, ada sebuah proses pengunyahan dimana sebuah makanan akan dihaluskan dan dicampur dengan ludah. Nah, pada proses ini maka bahan kimia (molekul rasa) yang ada di dalam makanan akan terlarut bercampur dengan ludah (air liur) yang kemudian masuk kedalam lubang pengecap. Di dalam lubang pengecap, bahan kimia akan dideteksi oleh rambut pengecap sehingga dapat menimbulkan perbedaan potensial di sensor sel (Sel gustatory) sehingga menghasilkan impuls saraf yang kemudian teruskan ke dalam sistem saraf pusat. Adapun bagian otak yang menerima rangsangan ini yakni saraf kranial VII (fasial) dan saraf kranial IX (glosofaringeal).
Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009. Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI . Jakarta: Visindo Media Persada. Sri, Lestari Endang.2009. Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI . Solo: CV Putra Nugraha. Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.
Tags: Biologi struktur, dan, fungsi, lidah, manusia,
Sridianti.com Edukasi Teknologi dan Informasi
Home Biologi Fisika Kimia Komputer Teknologi Geografi Kesehatan
Anatomi Lidah manusia dan Fungsinya
Bagaimana struktur dari Lidah manusia? Apa fungsi dari lidah dan tunas perasa? Ada mitos yang terkenal bahwa lidah adalah otot terkuat dalam tubuh. Itu tidak benar – dan bukan didefinisikan oleh kekuatan. Tapi itu tidak harus membuat lidah kurang mengesankan. Organ berotot ini sangat penting untuk langsung-memulai proses pencernaan dengan membimbing dan menyesuaikan makanan serta memahami rasa dan tekstur, membentuk mulut untuk membuat berbicara dan, tentu saja, berciuman. Tapi apakah otot yang tidak biasa ini? Dan bagaimana cara bergerak untuk melakukan tanggung jawabnya yang beragam? Lidah terdiri dari serat otot rangka. Berbeda den gan otot jantung atau otot polos organ dan sistem pencernaan, otot rangka dapat dikendalikan secara sadar. Hal ini memungkinkan untuk mobilitas lidah. Otot-otot yang mencampurkan seluruh organ menahannya ke tulang sekitarnya dan membuat lantai rongga mulut. Selaput lendir meliputi otot rangka dan melindungi tubuh dari mikroba dan patogen. Lidah adalah organ pencernaan aksesori yang bersama dengan pipi, menjaga makanan di antara gigi atas dan bawah sampai itu cukup dikunyah. Lidah juga organ perifer rasa, salah satu yang membantu merasakan sensasi rasa dan merespon tekanan, panas dan nyeri. Fleksibilitas organ memungkinkan untuk bicara. Pada artikel ini, kita akan belajar tentang anatomi lidah dan pencernaan, pengecapan dan perannya dalam bahasa. Anatomi Lidah
Lidah dapat bergerak hampir ke segala arah, memperluas, menekan dan menampilkan tingkat artikulasi yang halus. Kontrol otot tersebut memungkinkan kita untuk memanipulasi makanan kita dan berbicara. Kemampuan organ untuk berubah menjadi berbagai bentuk berasal dari komposisi otot rangka diselingi dengan lemak.
Anatomi Lidah Lidah dan otot adalah simetris lateral: septum median membagi organ menjadi dua bagian. Lidah terdiri dari dua jenis otot: ekstrinsik dan intrinsik. Otot ekstrinsik berasal dari tempat lain di tubuh dan menempel ke lidah. Mereka terhubung dengan tulang sekitarnya dan membantu organ bergerak naik dan turun, dari sisi ke sisi dan masuk dan keluar. Otot ekstrinsik lidah ini semua berakhir di “glossus,” yang, tidak mengejutkan, artinya “lidah.” Genioglossus ini menekan lidah dan menyodorkan keluar. Styloglossus menaikkan dan menarik lidah. Palatoglossus menaikkan punggungnya. Dan, hyoglossus menurunkan sisi lidah. Meskipun tingkat artikulasi yang halus dari lidah, otot -otot ekstrinsik juga tetap kuat diikat di tempat. Otot-otot terhubung ke mandibula atau tul ang rahang, tulang hyoid, struktur berbentuk U yang mendukung lidah, dan proses styloid dari lobus temporal. Proses styloid memegang tulang hyoid dengan otot dan ligamen, sehingga satu-satunya tulang yang tidak bersentuhan dengan yang lain. Tidak seperti otot ekstrinsik, otot intrinsik berasal dalam lidah. Mereka memungkinkan untuk mengembang dan mengkerut, mengubah bentuk dan ukuran. Otot intrinsik lidah, yang meliputi longitudinalis superior, longitudinalis inferior, transversus linguae dan linguae verticalis, sangat penting untuk berbicara dan penelanan, atau menelan makanan.
Selaput lendir meliputi massa otot lidah dan lemak. Membran berlapis ganda membantu menjaga mikroba dan patogen memasuki sistem pencernaan dan rongga tubuh lainnya yang bersentuhan dengan dunia luar. Lapisan epitel selaput lendir mengeluarkan lendir yang membantu melembabkan mulut dan makanan. Apakah Fungsi Lidah pada Manusia
Lidah adalah organ perasa. Para fungsinya lidah adalah: 1. Untuk mencicipi makanan 2. Untuk menyimpan makanan di antara gigi selama mengunyah. 3. Untuk membantu menelan 4. Untuk membantu dekan gigi. 5. Untuk membantu berbicara. Pada permukaan lidah ada kelompok-kelompok kecil sel sensorik dikenal sebagai selera. Selera memiliki ujung saraf yang mengumpulkan informasi tentang selera yang berbeda. Rasa makanan dirasakan ketika makanan dilarutkan dalam air liur. Selera kemudian mendeteksi bahan kimia terlarut yang memberikan makanan rasa dan mengirim pesan ke otak. Berbagai jenis selera yang ditemukan di berbagai bagian lidah. Masing-masing sensitif untuk rasa tertentu. Keempat selera yang berbeda manis, asam, asin dan pahit. Lidah juga merupakan organ penting untuk persepsi rasa. Pada bagian berikutnya, kita akan belajar tentang peran lidah dalam rasa. Lidah dan Rasa
Sementara otot-otot lidah ini memandu makanan di antara gigi dan membentuknya sehingga itu dicerna, organ perifer rasa mungkin lebih diken al karena perannya dalam persepsi rasa. Lidah tidak hanya mendeteksi sensasi gustatory (rasa), tetapi juga membantu rasa sentuhan itu, suhu dan bahkan rangsang nyeri yang memberikan makanan rasa. Kebanyakan orang keliru menyebut struktur bergelombang yang menutupi permukaan lidah untuk selera. Ini sebenarnya papila: elevasi berbentuk goblet yang kadang-kadang mengandung selera dan membantu menciptakan gesekan antara lidah dan makanan. Selera adalah struktur yang lebih kecil, terselip di lipatan antara p apila. Setiap pengecap terdiri dari basal dan sel-sel yang membantu menjaga sekitar 50 sel reseptor mendukung gustatory. Ini reseptor khusus dirangsang oleh susunan kimiawi dari larutan. Mereka menan ggapi beberapa selera utama: manis, asin, pahit, asam, umami (gurih) dan lemak, yang diklaim beberapa ilmuwan mungkin rasa keenam. Ketika stimulus mengaktifkan sel gustatory, reseptor akan be rsinaps dengan neuron dan mengirim impuls listrik ke wilayah gustatory dari korteks serebral. Otak menafsirkan sensasi sebagai rasa. Setiap sel reseptor gustatory memiliki panjang, tonjolan seperti pasak disebut rambut gustatory yang bersentuhan dengan lingkungan luar. Rambut memanjang dari lubang kecil, atau pori rasa, dan berbaur dengan molekul makanan yang diperkenalkan oleh air liur. Larutan air liur mengandung enzim pencernaan yang membantu memecah makanan secara kimiawi. Air liur
disekresikan oleh tiga kelenjar besar ludah – parotis, kelenjar submandibular dan sublingual – serta kelenjar ludah kecil lainnya yang terkandung dalam lidah dan mulut. Selain kemampuan lidah untuk mendeteksi rangsangan gustatory, juga merasakan suhu dan sensasi taktil kompleks. Lidah, bersama dengan bagian lainnya dari mulut, membantu menentukan makanan yang bertekstur, sifat manis mulut, kekenyalan, viskositas dan densitas. Pada bagian berikutnya, kita akan belajar tentang bagaimana fungsi lidah dalam berbicara. Lidah dan berbicara
Artikulasi otot yang memungkinkan lidah untuk membimbing makanan melalui pengunyahan dan penelanan juga memberikan manusia kemampuan untuk berbicara. Lidah begitu penting sebagai alat berbicara, itu telah menjadi metonim, atau istilah alternatif, untuk bahasa. Ahli fonetik, orang yang mempelajari suara ucapan, menggunakan posisi lidah untuk mengklasifikasikan vokal dengan suara universal. Sistem tradisional tidak memperhitungkan mengubah bentuk lidah. Sebuah sistem yang lebih modern dari delapan vokal kardinal memungkinkan ahli fonetik melatih untuk menggambarkan vokal dari bahasa apapun. Malformasi pada lidah kadang-kadang dapat menghambat berbicara. Frenulum lingual, lipatan selaput lendir yang menghubungkan bawah lidah ke lantai mulut, kadang-kadang bertanggung jawab untuk masalah bicara. Kondisi membran diperpendek disebut ankyloglossia, atau lebih populer, “lidah kelu.” Namun, beberapa penelitian medis memperdebatkan asumsi bahwa ankyloglossia mempengaruhi bicara yang normal. Karena lidah itu penting, dan berperan menonjol dalam kelezatan, sering mengalami mutilasi atau modifikasi. Sebagaimana penghapusan lidah langsung kadang-kadang dipraktekkan dalam perang brutal dan penyiksaan, modifikasi lidah telah tumbuh semakin populer dengan orangorang berkultivasi gambar alternatif. Lidah dibelah, juga disebut lidah bifurkasi, melibatkan membelah ujung lidah sepanjang median septum dalam rangka menciptakan penampilan bercabang. Beberapa anggota parlemen mengkritik praktek ini, yang sering dilakukan tanpa anestesi hanya dengan pisau bedah atau benda runcing yang dipanaskan berulir dengan menusuk, sebagai bentuk mutilasi. Membelah lidah dan tindik lidah, kedua praktek ini dapat menyebabkan pembengkakan dan infeksi.