RSUD SEKAYU
PENANDAAN AREA OPERASI
No. Dokumen
No. Revisi
Jl. Kolonel Wahid Udin Lingkungan I Kayuara Sekayu Telp. (0714) 321855
Halaman 1/2
Ditetapkan Direktur : Tanggal Terbit SPO
PENGERTIAN
dr. H. Azmi Dariusmansyah NIP 19720928 200502 1 003 Tindakan pemberian tanda pada sisi lokasi yang akan dilakukan tindakan operasi
TUJUAN
1. Mencegah terjadinya kesalahan bagi sisi / tubuh yang akan dioperasi 2. Memudahkan operator mengetahui lokasi operasi
KEBIJAKAN
Surat Keputusan Direktur Nomor: 445/498/SK/RS/2016 Tentang Kebijakan Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, dan Tepat Pasien Operasi 1. Sasaran Pasien yang akan dilakukan operasi 2. Rincian tugas a. Persiapan alat oleh perawat ruangan - Spidol khusus untuk penandaan lokasi operasi - Plester warna coklat uk. 1 cm (khusus untuk operasi mata) - Rekam medis b. Persiapan pasien Pasien atau keluarga diberitahu mengenai tujuan penandaan area operasi oleh dokter operator c. Penandaan lokasi operasi dilakukan oleh dokter operator di ruang rawat inap atau ruang persiapan operasi 3. Pelaksanaan a. Dokter operator atau asisten operator memastikan lokasi operasi b. Dokter operator memberikan tanda pada sisi lokasi operasi sesuai dengan rencana tindakan operasi − Dokter spesialis bedah dengan menggunakan spidol memberikan tanda dengan jelas, menggunakan ‘YA’ atau garis yang mewakili sayatan yang diusulkan − Dokter spesialis mata dengan menggunakan plester coklat berukuran 1 cm di atas alis mata yang akan dioperasi c. Minimal semua yang menandai kasus yang melibatkan struktur ganda (jari, jari kaki,lesi) atau beberapa tingkat (tulang belakang) 4. Jika penandaan area operasi diwakilkan, wakil harus hadir pada saat prosedur operasi dilakukan. 5. Penandaan area opeasi dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan. 6. Untuk luka atau lesi yang jelas terlihat, penandaan tidak berlaku. Tanda harus menunjuk ke lokasi area operasi. (tanda tergantung kebijakan dari setiap rumah sakit) 7. Pada kasus-kasus tertentu penandaan lokasi operasi tidak diberikan a. Suatu organ khusus (sectio caesaria,operasi jantung) b. Kasus interfensi (kateterisasi jantung, TUR Prostat)
PROSEDUR
RSUD SEKAYU
PENANDAAN AREA OPERASI
No. Dokumen
No. Revisi
Jl. Kolonel Wahid Udin Lingkungan I Kayuara Sekayu Telp. (0714) 321855
Halaman 2/2
Ditetapkan Direktur : TanggalTerbit SPO
dr. H. Azmi Dariusmansyah NIP 19720928 200502 1 003 UNIT TERKAIT
Instalasi Bedah Sentral Instalasi Gawat Darurat Instalasi Intensif (NICU/ ICU) Instalasi Rawat Inap Instalasi Kebidanan Instalasi Rawat Jalan
RSUD SEKAYU
SPO Assesmen Pra Anastesi
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 1/2
Jl. Kolonel Wahid Udin Lingkungan I Kayuara Sekayu Telp. (0714) 321855 Ditetapkan Direktur : SPO
TanggalTerbit dr. H. Azmi Dariusmansyah NIP 19720928 200502 1 003
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Asesmen atau penilaian sebelum tindakan anastesi ini merupakan rangkaian kegiatan yang mengawali suatu operasi yang akan dilaksanakan.penilaian dilaksanakan terhadap fungsi fital pasien. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah penilaian sebelum anastesi,dengan tujuan: 1. Melakukan penilaian sendiri terhadap fungsi Pernafasan, Kardiovaskuler, Kesadaran, dan Gastrointestinal 2. Mengetahui status fisik pasien praoperatif 3. Mengetahui dan menganalisis jenis operasi 4. Memilih jenis atau teknik anastesi yang sesuai 5. Meramalkan penyulit yang mungkin terjadi selama operasi 6. Mempersiapkan obat atau alat guna menanggulangi kemungkinan yang tidak dikehendaki terjadi Surat Keputusan Direktur Nomor: 445/498/SK/RS/2016 Tentang Kebijakan Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, dan Tepat Pasien Operasi Asesmen atau penilaian pra anastesi meliputi: Bedah 1: Jalan nafas dan fungsi pernafasan a. Nilai patensi jalan nafas, apakah jalan nafas bebas? b. lihat apakah ada sumbatan jalan nafas oleh benda asing, muntahan, darah, dll. c. lihat adakah tanda-tanda retraksi dinding dada, pernafasan cuping hidung? d. lihat apakah gerakan dada simetris waktu inspirasi dan ekspirasi? Jika asimetris manakah yang tertinggal? e. Lihat adakah gerakan dada see saw seperti gerakan gergaji - Dengarkan adakah suara nafas tambahan: - Snoring(mengorok) - Gurgling - Stridor - Tidak ada suara nafas f. Bila terjadi sumbatan jalan nafas segera bebaskan baik tanpa alat atau menggunakan alat pembebasan jalan nafas? g. Rasakan dengan punggung tangan apakah hembusan udara keluar dari hidung atau mulut.? h. Lakukan perkusi untuk membedakan kemungkinan berisi darah atau udara? i. Dengarkan menggunakan stetoskop apakah kiri sama dengan kanan, ataukah terdapat suara nafas yang lemah pada satu sisi? j. Nilai adakah prediksi intubasi sulit dengan1/4 mallampati score,jarak mentohyoid,gerak leher, massa. Bedah 2: Fungsi kardiovaskuler a. Lihat apakah pasien pucat atau syanosis b. Lihat apakah ada sumber perdarahan yang terlihat
RSUD SEKAYU
SPO Assesmen Pra Anastesi
No. Dokumen
No. Revisi
Jl. Kolonel Wahid Udin Lingkungan I Kayuara Sekayu Telp. (0714) 321855
Halaman 2/2
Ditetapkan Direktur : TanggalTerbit
SPO
PROSEDUR
c. d. e. f. g.
dr. H. Azmi Dariusmansyah NIP 19720928 200502 1 003 Cek apakah perfusi pada ujung jari apakah hangat, kering ,merah (normal) Cek nadi apakah frekuensinya normal, irama teratur, kuat. Cek tensi menggunakan tensimeter Bila perlu cek tensi pada lengan kiri dan kanan Dengarkan menggunakan stetoskop apakah terdapat bising jantung
Bedah 3: Fungsi kesadaran a. Nilai kesadaran bisa dengan mengajak pasien berbicara bila pasien sadar atau dengan penilaian Gaslow Coma Scale (GCS) bila terdapat penurunan kesadaran kesadaran. Bedah 4: Fungsi perkemihan evaluasi fungsi ginjal, dapat dilakukan menggunakan urine tampung atau jika diperlukan pemasangan chateter b. Nilai produksi urinenya meliputi warna dan jumlahnya
a. Lakukan
dengan dengan
V. Bedah 5: Fungsi pencernaan a. Lihat adakah abdomen distended b. Lakukan perkusi untuk membedakan adanya udara atau cairan, palpasi untuk mencari adanya massa
VI. Bedah 6: Tulang muskuloskeletal a. Adakah patah tulang panjang pada femur, patah tulang multipel, patah tulang igayang multipel
b. Adakan pertukaran kulit VII.
Bedah 7: Laboratorium Evaluasi hasil laboratorium,apakah terdapat nilai yang abdormal segera diambil nilai tindakan dan evaluasi ulang.
VIII.
Radiologi: SS
IX. Pemeriksaan penunjang lain : ECG, DLL X. Dari hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa pasien tersebut termasuk UNIT TERKAIT
dalam kategori ASA 1/2/3 Instalasi Bedah Sentral Instalasi Gawat Darurat Instalasi Intensif (NICU/ ICU) InstalasiRawatInap Instalasi Kebidanan RawatJalan