Standar Prosedur Operasional untuk Kehamilan dengan Parut UterusFull description
Standar Prosedur Operasional untuk Kehamilan dengan Parut UterusDeskripsi lengkap
PERSALINAN DENGAN DISTENSI UTERUS pptFull description
obgynFull description
sekip hulu
fiologis uterus
mioma uteri refarat obgyn
Deskripsi lengkap
berbagi
Kehamilan dengan TB
Deskripsi lengkap
mioma uteri refarat obgyn
kembarFull description
Pada ibu hamil
Pada ibu hamil
pemeriksaanFull description
sop kehamilan normalDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
KETFull description
SOP KEHAMILAN DENGAN PARUT UTERUS RSUD
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
SURADADI KABUPATEN
1/2
TEGAL
Tanggal Terbit :
SPO
Ditetapkan Direktur RSUD Suradadi Kabupaten Tegal
dr. JOKO WANTORO, MMR NIP. 19670902200212 1003
Pengertian Tujuan Kebijakan
Kehamilan pada pasien yang pernah mengalami sectio cesaria yang pernah mengalami oprasi pada dinding Rahim ( misalnya miomektomi). Untuk penanganan kehamilan dengan parut uterus Dokter obgyn 1. Keputusan cara persalian pada pasien dengan riwayat parut uterus disetujui oleh pasien dan dokternya sebelum waktu persalianan yang diperkirakan / ditentukan ( ideal pada usia kehamilan 36 minggu ) 2. Persalinan pervaginam ( vaginal birth after cesarean section, VBAC) pada kehamilan dengan parut uterus dapat dipertimbangkan sebagai pilihan bila hal-hal berikut terpenuhi : Hanya pernah satu kali sc transversal pada segmen bawah, tanpa komplikasi Presentasi janin verteks normal tidak ada kecurigaan disproporsi sefalopelvik Ada fasilitas untuk sc cito 3. Kontra indikasi VBAC melipiti : Pasien dengan riwayat sc klasik atau inverted T Pasien dengan riwayat histerotomi atau miomektomi yang menembus kavum uteri Pasien dengan riwayat insisi pada uterus lain dari sc transversal pada segmen bawah tanpa komplikasi ( harus dilakukan penilaian lengkap mengenai riwayat oprasi sebelumnya oleh dokter obgyn ) Pasien dengan riwayat 2 kali sc transversal pada segmen bawah tanpa komplikasi k omplikasi ( harus diberiakan dibe riakan informasi yang lengkap oleh dokter obgyn) Riwayat ruptur uteri atau bila risiko ruptur berulang tidak diketahui 3 kali atau lebih riwayat sc Penyembuhan luka yang tidak baik pada sc yang lalu Tipe insisi pada oprasi sebelumnya tidak diketahui
Prosedur
PELAYANAN KONSELING KEPATUHAN BEROBAT
RSUD
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
SURADADI KABUPATEN
2/2
TEGAL
Prosedur
4. Konseling antenatal harus didokumentasikan dalam rekam medis 5. Ketika dilakukan VBAC, pantau ibu dengan partrograf dan awasi secara ketat. Segera lakukan sc jika didapati kondisi berikut : Persalianan melampaui garis waspada dan dicurigai adanya obstruksi atau 6. Konseling antenatal harus didokumentasikan dalam rekam medis 7. Ketika dilakukan VBAC, pantau ibu dengan partrograf dan awasi secara ketat. Segera lakukan sc jika didapati kondisi berikut : Persalianan melampaui garis waspada dan dicurigai adanya obstruksi atau disproporsi pelvik Ada tanda-tanda ruptur uteri : perdarahan, denyut nadi > 100 x/menit, nyeri menetap diabnomen dan / atau supra pubik, serta gawat janin 8. Pada sc, sedapat mungkin melakukan insisi pada segmen bawah rahim kecuali tidak memungkinkan karena adanya perlengketan segmen bawah rahim, segmen bawah rahim belum terbentuk, gawat janin, atau plasenta p revia 9. Jika terjadi kasus ruptur uteri lakukan penanganan sesuai tata laksana ruptur uteri OK, IGD VK, VK