Suatu tindakan untuk mengalirka mengalirkan n urin melalui selang selanB(DA+ g kateter kateter yang dimasukka dimasukkan n melalui melalui uretra uretra S&' P()A*A"A" P()A*A"A" untuk untuk menga mengatas tasii retens retensi i urin urin dan oleh menghi menghinda ri KATERISASI Disahkan , ndari "o. Dokumen ,komplikasi. Direktur RSD Kota
"o. Re6isi
,
+alaman
,7
Kupang
RSUD S.K LERIK KUPANG
l. Timor Timor Ra!a "o. "o. #$% Pasir Panjang Kupang
STA"DAR 8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1
Tahun Tahun Terbit , 54#9
dr. &arsiana *. +alek Pembina Tk.II/0b1 "IP. #23343#5 544# #5 5 44$
Pengertian Kebijakan Ruang lingkup
Semua penderita penderita yang datang dengan keluhan berupa tidak tidak bisa kencin kencing.D g.Dala alam m kaitan kaitan penega penegakan kan diagno diagnosis sis dan pengob pengobata atan, n, diperlukan disiplin ilmu yang terkait yaitu Radiologi.
Indikasi operasi
Retensio urin Sebagai bagian dari persiapan pra operasi
Kontraindikasi operasi
Ruptur urethra
Diagnosis Banding
- Retensio urin - Tumor suprapubic - Uterus pada kehamilan
Pemeriksaan penunjang
Algoritma
Tehnik Tehnik operasi operasi
-
Foto polos abdomen
Tidak ada
• •
Posisi terlentang Desi Desinf nfek eksi si lapa lapang ngan an antiseptik.
tind tindak akan an
deng dengan an
laru laruta tan n
• •
•
•
)apangan tindakan dipersempit dengan linen steril. Anestesi topikal pada penderita !ang peka dengan jell! :!lo;aine 5-%< !ang dimasukkan dengan dengan spuit 54;;. Kate Katete terr !ang !ang diol dioles esii jell jell! ! ster steril il dima dimasu sukk kkan an ke dala dalam m uret urethr hra. a. Pada ada pend pender erit ita a pria pria== kate katete terr dimas dimasukk ukkan an dengan dengan halus halus sampa sampaii urin urin mengal mengalir ir selalu selalu di;atat di;atat jumlah jumlah dan >arna >arna urin1= urin1= kemudia kemudian n balon dikembangkan sebesar ?-#4 ml. Bila diputuskan untuk menetap= kateter dihub dihubung ungka kan n dengan dengan kanto kantong ng penamp penampun ung g steri sterill dan dipertahankan sebagai sistem tertutup. Katet Kateter er di@ksa di@ksasi si dengan dengan plest plester er pada pada kulit kulit paha paha proksimal atat di daerah inguinal dan diusahakan agar agar peni penis s meng mengar arah ah ke late latera ral= l= hal hal ini ini untu untuk k men;eg men;egah ah nekro nekrosis sis akinat akinat tekan tekanan an pada pada bagian bagian 6entral urethra di daerah penoskrotal
Komplikasi operasi
Komplikasi pasca bedah ialah urethritis, ruptur urehtra dan striktur urethra.
Mortalitas
Kurang dari !
"era#atan pasca bedah
Minum banyak untuk men$amin diuresis. Membersihkan u$ung urethra dari sekret dan darah yang mengering agar pengaliran sekrit urethr urethraa tetap tetap ter$am ter$amin. in. Mengus Mengusaha ahakan kan kanton kantong g penamp penampung ung urin urin tidak tidak melamp melampaui aui keting ketinggia gian n buli-b buli-bul ulii agar agar urin urin tidak tidak mengal mengalir ir kembali kedalamnya.
S&' P()A*A"A" B(DA+ VASEKTOMI
Disahkan oleh , "o. Dokumen , Direktur RSD Kota Suatu tindakan pembedahan untuk Kupang memotong dan memisahkan 6as "o. Re6isi , deferens
RSUD S.K LERIK KUPANG
+alaman
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Kupang
STA"DAR 8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1
,7
Tahun Terbit , 54#9
dr. &arsiana *. +alek Pembina Tk.II/0b1 "IP. #23343#5 544# #5 5 44$
Pengertian Kebijakan Ruang lingkup
Penderita !ang ingin disterilisasi
Indikasi operasi
Penderita !ang ingin disterilisasi
Kontraindikasi operasi
Umum
Diagnosis Banding
Tidak ada
Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
Algoritma
Tidak ada
Tehnik operasi
Dengan pembiusan lokal. "osisi pasien terlentang %supinasi&. Desin'eksi lapangan pembedahan dengan larutan
• • •
antiseptik. (apangan pembedahan dipersempit dengan linen
•
steril. •
Seluruh skrotum harus diperiksa dia#al prosedur untuk menyingkirkan adanya abnormalitas lain seperti tumor
•
• •
•
•
testis, )asal agenesis, atau hernia. *as de'erens disisihkan dan di'iksasi dengan ibu $ari dan $ari telun$uk. +n'iltrasi anestesi lokal pada kulit diatas )as de'erens yang di$epit. +nsisi )ertikal pada kulit diatas )as de'erens. *as de'erens di$epit dengan klem llis dan selaput peri)asal disisihkan secara ta$am untuk menampakkan )as de'erens. *as de'erens diligasi di tempat dan dipotong diantaranya sepan$ang ,- cm. Dilakukan interposisi 'asia diantara u$ung proksimal dan distal untuk mencegah rekanalisasi. Kulit skrotum ditutup dengan $ahitan $elu$ur atau interrupted menggunakan bengan chromic catgut /.0.
Komplikasi operasi
Komplikasi pasca bedah ialah in'eksi, hematoma, epididimitis dan granuloma sperma .
Mortalitas
Tidak ada data
"era#atan pasca bedah
Ra>at luka hari ke $.
S&' P()A*A"A" B(DA+ Suatu tindakan pembedahan untuk mengeluarkan VESIKOLITOTOMI Disahkan oleh ,
dari buli-buli dengan membuka buli-buli "o. Dokumen batu , Direktur RSD Kota dari arterior
"o. Re6isi
,
+alaman
,7
Kupang
RSUD S.K LERIK KUPANG
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Kupang
STA"DAR 8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1
Tahun Terbit , 54#9
dr. &arsiana *. +alek Pembina Tk.II/0b1 "IP. #23343#5 544# #5 5 44$
Pengertian Kebijakan Ruang lingkup
Semua penderita yang datang dengan keluhan nyeri pada akhir miksi, hematuria dan miksi yang tiba-tiba berhenti serta dalam pemeriksaan penun$ang %'oto polos abdomen, pyelogra'i intra)ena dan ultrasonogra'i& diketahui penyebabnya adalah batu buli-buli. Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lain1 "atologi Klinik dan Radiologi
Indikasi operasi
2atu buli-buli yang berukuran lebih dari , cm pada orang de#asa dan semua ukuran pada anakanak.
Kontraindikasi operasi
Umum
Diagnosis Banding
3bstruksi "rostat, Striktura Urethra.
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap, tes 'aal gin$al, sediment urin, kultur urin dan tes kepekaan antibiotika, kadar kalsium, 'os'at, dan asam urat dalam serum serta ekskresi kalsium, 'os'at dan asam urat dalam urin / $am, 'oto polos abdomen, pyelogra'i intra)ena, US4.
Algoritma
Tidak ada
Tehnik operasi
o o o o o o
o
o
o
Dengan pembiusan umum. "osisi terlentang. Desin'eksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. 2uli-buli diisi dengan cairan steril 500 cc. (apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. +nsisi kulit dimulai dari atas sim'isis pubis keatas sampai diba#ah umbilicus lapis demi lapis, membuka 'asia dan menyisihkan musculus ructus abdominis secara tumpul ditengah-tengah. (emak dan lipatan peritonium disisihkan ke atas. 2uli-buli dibuka secara median batru dikeluarkan. Seluruh mukosa buli-buli diperhatikan dan kalau ada neoplasms harus di biopsi. Setelah dibilas buli-buli ditutup lapis dengan meninggalkan catheter urethra dari buli-buli. Setelah dibersihkan luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan draine dari ca)um ret6ii.
Komplikasi operasi
"erdarahan, in'eksi luka operasi, 'istel.
Mortalitas
Tidak ada
"era#atan pasca bedah
"elepasan catheter minimal 7 hari Setelah hari operasi "elepasan redon drain bila dalam hari berturut-turut produksi 8 0cc9/ $am "elepasan benang $ahitan keseluruhan : hari pasca operasi
Suatu tindakan pembedahan untuk mengeluarkan batu B(DA+ dari buli-buli dengan membuka buli-buli dari S&' P()A*A"A" SISTOSTOMIarterior & PUNKSI Disahkan oleh , BULI-BULI
"o. Dokumen , RSUD S.K LERIK
"o. Re6isi
,
+alaman
,7
Direktur RSD Kota Kupang
KUPANG
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Kupang
STA"DAR 8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1
Tahun Terbit , 54#9
dr. &arsiana *. +alek Pembina Tk.II/0b1 "IP. #23343#5 544# #5 5 44$
Pengertian Kebijakan Ruang lingkup
Semua penderita yang datang dengan keluhan nyeri pada akhir miksi, hematuria dan miksi yang tiba-tiba berhenti serta dalam pemeriksaan penun$ang %'oto polos abdomen, pyelogra'i intra)ena dan ultrasonogra'i& diketahui penyebabnya adalah batu buli-buli. Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lain1 "atologi Klinik dan Radiologi
Indikasi operasi
2atu buli-buli yang berukuran lebih dari , cm pada orang de#asa dan semua ukuran pada anakanak.
Kontraindikasi operasi
Umum
Diagnosis Banding
3bstruksi "rostat, Striktura Urethra.
Pemeriksaan penunjang
Tehnik operasi
Darah lengkap, tes 'aal gin$al, sediment urin, kultur urin dan tes kepekaan antibiotika, kadar kalsium, 'os'at, dan asam urat dalam serum serta ekskresi kalsium, 'os'at dan asam urat dalam urin / $am, 'oto polos abdomen, pyelogra'i intra)ena, US4. o o o o o
Dengan pembiusan umum. "osisi terlentang. Desin'eksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. 2uli-buli diisi dengan cairan steril 500 cc. (apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
+nsisi kulit dimulai dari atas sim'isis pubis keatas sampai S&'diba#ah P()A*A"A" B(DA+ umbilicus lapis demi lapis, membuka 'asia dan HIDROKELEKTOMI menyisihkan musculus ructus abdominis Disahkansecara oleh ,tumpul ditengah-tengah. (emak dan lipatan peritonium "o. Dokumen , Direktur RSDdisisihkan Kota ke atas. Kupang 2uli-buli dibuka secara median batru dikeluarkan. o "o. Re6isi , Seluruh mukosa buli-buli diperhatikan dan kalau ada neoplasms harus di biopsi. Setelah dibilas buli-buli ditutup lapis dengan meninggalkan o +alaman ,7 catheter urethra dari buli-buli. Setelah dibersihkan luka operasi ditutup lapis demi lapis o dengan meninggalkan draine daridr. ca)um ret6ii. *. +alek &arsiana o
RSUD S.K LERIK KUPANG
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Kupang
Pembina Tk.II/0b1 "IP. #23343#5 544# #5 5 44$
STA"DAR operasi Komplikasi
Tahun Terbit , 54#9 "erdarahan, in'eksi luka operasi, 'istel.
Mortalitas
Tidak ada
"era#atan pasca bedah
"elepasan catheter minimal 7 hari Setelah hari operasi "elepasan redon drain bila dalam hari berturut-turut produksi 8 0cc9/ $am "elepasan benang $ahitan keseluruhan : hari pasca operasi
8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1
Pengertian
Suatu tindakan pembedahan untuk mengeluarkan cairan dan memotong sebagian tunika )aginalis testis
Kebijakan Ruang lingkup
Semua penderita yang datang dengan keluhan pembengkakan skrotum dan pada pemeriksaan didapatkan tes transiluminasi yang positi'. ;idrokel adalah penumpukan cairan antara tunika )aginalis dan testis. Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan disiplin ilmu yang terkait yaitu Radiologi.
Indikasi operasi
-
Kontraindikasi operasi
Umum
Diagnosis Banding
- Tumor testis
besar sehingga dapat menekan pembuluh darah !ang menuju testis mengganggu ken!amanan atau mengganggu akti6itas sehari-hari menganggu kosmetik
- Kista epididimis - Spermatocele - ;ernia scrotalis
Pemeriksaan penunjang
Ultrasonogra'i bila pemeriksaan klinis meragukan.
Algoritma
&assa pada skrotum Anamnesis, benjolan tidak n!eri P', Kistik= troriluminasi
Tehnik operasi
• • • •
⊕S
+idrokel
+idrokelektomi
Dengan pembiusan regional atau umum. "osisi pasien terlentang %supinasi&. Desin'eksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. (apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
•
+nsisi kulit pada raphe pada bagian skrotum yang paling
S&' P()A*A"A" B(DA+ menon$ol lapis demi lapis sampai tampak tunika )aginalis. NEFREKTOMI oleh , bila Dilakukan preparasi tumpul untuk Disahkan meluksir hidrokel, • "o.hidrokelnya Dokumenbesar , sekali dilakukan Direktur aspirasi isiRSD kantongKota terlebih dahulu. Kupang "o.+nsisi Re6isi , • bagian yang paling menon$ol dari hidrokel, kemudian RSUD S.K LERIK KUPANG
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Kupang
STA"DAR 8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1
dilakukan< Teknik =aboulay< tunika )aginalis parietalis dimarsupialisasi +alaman , 7 dan bila diperlukan diplikasi dengan benang chromic cat gut. Teknik (ord< tunika )aginalis parietalis o &arsiana +alek cat dieksisi dan tepinya diplikasi dr. dengan benang*.chromic Pembina Tk.II/0b1 Tahun gut. Terbit , 54#9 (uka operasi ditutup lapis demi"IP. lapis#23343#5 dengan benang chromic • 544# #5 5 cat gut. 44$ o
Komplikasi operasi
Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan in'eksi luka operasi.
Mortalitas
Tidak ada
"era#atan pasca bedah
Ra#at luka hari ke 5
Pengertian
Suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat gin$al dengan atau tanpa kelen$ar getah bening regional.
Kebijakan Ruang lingkup
Semua penderita yang datang dengan keluhan nyeri pada daerah pinggang dan hematuria serta dalam pemeriksaan penun$ang %'oto polos abdomen, pyelogra'i intra)ena dan ultrasonogra'i, >T scan& diketahui penyebabnya adalah tumor gin$al atau ruptur gin$al. Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lain1 "atologi Klinik, "atologi natomi dan Radiologi.
Indikasi operasi
Karsinoma gin$al Ruptur gin$al dimana didapatkan 'ragmentasi gin$al atau ruptur pedikel dengan hemodinamik yang tidak stabil.
Kontraindikasi operasi
Umum
Diagnosis Banding
Tidak ada
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap, tes 'aal gin$al, sedimen urin, 'oto polos abdomen, pyelogra'i intra)ena, US4 atau >T scan abdomen.
Algoritma
Tidak ada
Tehnik operasi
Dengan pembiusan umum. "osisi supinasi. Desin'eksi lapangan pembedahan dengan larutan
• • •
antiseptik. (apangan pembedahan dipersempit dengan linen
•
steril. •
•
+nsisi kulit di garis tengah dimulai dari prosesus ?yphoideus ke arah sim'isis pubis, diperdalam lapis demi lapis. "ada ne'rektomi elekti'< garis putih %#hite line& dari Told diinsisi untuk membebaskan kolon, kolon disibakkan ke medial sampai tampak )asa renalis. 4in$al yang masih diliputi lemak perine'rik dan 'asia 4erota dimobilisasi secara tumpul di sisi posterior dan lateral pada daerah a)askuler antara 'asia 4erota dan otot kuadratus lumborum dan psoas. +denti'ikasi ureter pada tepi in'erior 'asia 4erota saat menyilang )asa iliaka. Ureter diligasi dengan benang sutra -0 dan dipotong. +denti'ikasi )ena renalis dan diteugel. *ena spermatika dan )ena adrenalis diligasi dengan benang sutra -0 pada tempat keluarnya dari )ena renalis dan dipotong. Sisihkan )ena renalis ke anterior untuk menampakkan arteri renalis. rteri renalis diligasi ganda dengan sutra -0 di proksimal dan dipotong. *ana renalis diligasi ganda dengan sutra -0 dan dipotong. Tepi superior 'asia 4erota diatas kelen$ar adrenal dibebaskan. >abang )asa adrenalis dari aorta diidenti'ikasi dan diligasi dengan sutra -0 dan dipotong. 4in$al dikeluarkan dari ka)um abdomen.
"ada ne'rektomi darurat %trauma&< kontrol terhadap
•
S&' P()A*A"A" B(DA+ pedikel gin$al dilakukan terlebih dahulu dengan menyibakkan REPAIR RUPTUR BULIusus halus ke arah kanan dan peritoneum posterior Disahkan olehdipotong , mulai dari ligamentum Treit6 ke arah sekum. *asa renalis BULI Direktur RSD Kota diidenti'ikasi dan diligasi. @ksposur dan pengangkatan gin$al Kupang "o.selan$utnya Dokumensama , dengan ne'rektomi elekti'.
RSUD S.K LERIK KUPANG
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Komplikasi operasi Kupang
>uci lapangan operasi dengan "o)idone +odine dan
•
"o."A Re6isi
•
+alaman
,
"asang drain redon pada 'osa renalis. (uka operasi ditutup lapis demi lapis.
,7
dr.dan &arsiana *. +alek Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan in'eksi luka operasi Pembina Tk.II/0b1 "IP. #23343#5 544# #5 5 44$
STA"DAR 8P(RASI8"A) Mortalitas PR8S(DR S8P 1
Tahun Terbit , 54#9
"era#atan pasca bedah
"elepasan kateter / $am setelah penderita siuman. "elepasan redon drain bila dalam hari berturut-turut produksi 8 0cc9/ $am. "elepasan benang $ahitan keseluruhan : hari pasca operasi.
Tidak ada
Pengertian
Suatu tindakan pembedahan untuk men$ahit diskontinyuitas dinding buli-buli yang disebabkan oleh trauma.
Kebijakan Ruang lingkup -
Tidak keluar kencing atau tidak ingin kencing
-
Kencing darah atau bercampur darah
-
Byeri didaerah supra symphysis9perut bagian ba#ah
-
Byeri tekan didaerah abdomen dan tegang %peritonismus&
-
Sistogra'i < ada ekstra)asasi kontras
-
Test buli-buli < cairan yang keluar 8 cairan yang masuk buli Ruptur buli-buli adalah hilangnya kontinuitas dari dinding buli-
buli, dapat disebabkan oleh trauma ta$am, trauma tumpul maupun iatrogenik. Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lain "atologi Klinik dan Radiologi.
Indikasi operasi
Ruptur buli-buli intraperitoneal
Kontraindikasi operasi
Umum
Diagnosis Banding
Tidak ada
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap, tes 'aal gin$al, sedimen urin, abdomen9pel)is, +*", sistogra'i dan tes buli-buli.
'oto polos
Algoritma
Tehnik operasi
"osisi terlentang Desin'eksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. (apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. Dengan pembiusan umum. +nsisi kulit midline C 0 cm, lapis demi lapis dan ra#at
perdarahan M. rektum abdominis dipisahkan pada linea alba %tengah-
tengah& (emak pre)esikal disisihkan kearah kranial sehingga buli-buli
terlihat keseluruhannya dengan $elas. "eriksa dengan teliti seluruh dinding buli-buli, tentukan letak,
$umlah, ukuran dan bentuk robekannya <
-
2ila bentuk robekan tidak teratur, perlu dilakukan debridement pada tepi-tepinya. 2ila letak robekan di intraperitoneal, maka dilakukan repair trans peritoneal "asang DK 7 F per urethra sebelum dilakukan pen$ahitan buli-buli, dan pastikan DK masuk di dalam buli %balon kateter $angan dikembangkan dulu, agar tidak tertusuk se#aktu men$ahit buli& pada kasus - kasus ruptura yang berat atau pertimbangan lain perlu di pasang kateter sistostomi nomor
atau /. =ahit robekan buli lapis, yaitu < - =ahit mukosa-muskulari buli dengan plain cutgut 5-0 secara $elu$ur biasa - =ahit mukosa-muskularis dengan de?on /-0, satu-satu
Kembangkan balon kateter dengan larutan garam 'isiologis C
0cc (akukan test buli-buli, untuk mengecek $ahitan buli %bocor
atau tidak& >uci lapangan operasi dengan larutan garam 'isiologis sampai
bersih "asang drain redon peri)esikal %di ca)um Ret6ii& dan 'iksasi
dengan silk -0 di kulit Tutup lapangan operasi lapis demi lapis
-
Dekatkan M. rektus abdominis dengan chromic -0 satu-satu =ahit lemak subkutan dengan plain cat-gut 5-0 satusatu =ahit kulit dengan silk 5-0 satu-satu -
Komplikasi operasi
Komplikasi pas;a bedah ialah perdarahan dan infeksi luka operasi.
Mortalitas
Tidak ada
"era#atan pasca bedah
•
(epas kateter pada hari ke : (epas drain redon setelah lepas kateter dan produksinya 8 0 cc
•
dalam hari berturut-turut. "elepasan benang $ahitan keseluruhan 0 hari pasca operasi
•
S&' P()A*A"A" B(DA+ ORKHIDEKTOMI
"o. Dokumen , "o. Re6isi
,
+alaman
,7
Disahkan oleh , Direktur RSD Kota Kupang
RSUD S.K LERIK KUPANG
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Kupang
STA"DAR 8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1
&arsiana *. +alek Suatu tindakandr.pembedahan untuk Pembina Tk.II/0b1 Tahun Terbit ,mengeluarkan 54#9 testis "IP. #23343#5 544# #5 5 44$
Pengertian Kebijakan Ruang lingkup
Indikasi operasi
Penderita dengan torsio testis= dimana jaringan testis sudah mengalami nekrosis. Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan= diperlukan disiplin ilmu !ang terkait !aitu Radiologi.
-
-
-
-
Pada saat melakukan or;hidope:! tidak mungkin didapatkan panjang funikulus spermatikus !ang ;ukup untuk meletakkan testis pada skrotum Pada kelainan torsio testis= dimana jaringan testis sudah mengalami nekrosis Ruptur dari tunika 6aginalis testis setelah trauma= untuk men;egah s!mpatheti; or;hidopathia dari kerusakan testis !ang mengalami trauma Timbuln!a abses pada testis dan epididimis setelah infeksi= !ang refrakter terhadap terapi antimikrobial. Keganasan pada testis dilakukan dengan pendekatan inguinal1 8r;hidektomi bilateral dilakuakn untuk tindakan manipulasi hormon pada penderita dengan keganasan prostat.
Kontraindikasi operasi
Tidak ada
Diagnosis Banding
Tidak ada
Pemeriksaan penunjang
ltrasonogra@ bila pemeriksaan klinis meragukan
Algoritma
Tidak ada
Tehnik operasi
•
Dengan
pembiusan
regional
atau
umum. • • • •
• •
•
•
• • • •
Posisi pasien terlentang supinasi1. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. )apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. Testis dipegang dengan tangan operator hingga melekat dengan kulit skrotum. Insisi dilakukan langsung di atas testis melalui tunika dartos hingga ke tunika 6aginalis Ra>at perdarahan !ang timbul untuk men;egah hematom 'unikulus spermatikus bipisahkan menjadi dua bagian dengan guntung tumpul. Dua for;ep Ko;herCs dimasukkan dan dilakukan pengikatan funikulus spermatikus. Tunika dartos dijahit dengan jahitan jelujur menggunakan benang absorbable. Kulit skrotum dijahit se;ara interupted dengan bengan absorbable. Dipasang skrotal support untuk men;egah terjadin!a edema pada skrotum. Se;ara singkat tehnik dari orkhidektomi subkapsular dapat dijelaskan sebagai berikut, Dengan pembiusan regional atau umum. Posisi pasien terlentang supinasi1. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. )apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
•
• • •
Testis dipegang dengan tangan operator hingga melekat dengan kulit skrotum. Insisi dilakukan langsung di atas testis melalui tunika dartos hingga ke tunika 6aginalis Tunika 6aginalis di insisi sepanjang $ ;m Pinggir dari tunika 6aginalis dipegang dengan for;ep aringan testis dibuang se;ara diseksi tumpul atau dengan menggunakan kassa Setelah jaringan testis sudah bersih= ra>at perdarahan. Tunika 6aginalis ditutup dengan jahitan jelujur menggunakan benang absorbable.
Komplikasi operasi
Komplikasi pas;a bedah ialah infeksi= hematoma= edema= dan sisa jaringan keganasan testis.
Mortalitas
Tidak ada
"era#atan pasca bedah
Ra#at luka hari ke 5.
S&' P()A*A"A" B(DA+ URETHROLITOTOMI EKSTERNA & MEATOTOMI
RSUD S.K LERIK KUPANG
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Kupang
STA"DAR 8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1
Disahkan oleh , Direktur RSD Kota Kupang
"o. Dokumen , "o. Re6isi
,
dr. &arsiana *. +alek untuk Suatu tindakan pembedahan +alaman ,7 Pembina mengeluarkan batu dari Tk.II/0b1 urethra. Tahun Terbit , 54#9 "IP. #23343#5 544# #5 5 44$
Pengertian Kebijakan Ruang lingkup
Semua penderita yang datang dengan keluhan disuria, hematuria dan retensi urin serta dalam pemeriksaan penun$ang %radiologis& diketahui penyebabnya adalah batu urethra. 2atu urethra adalah batu baik opaue maupun non opaue yang berada di urethra. Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lain1 "atologi Klinik dan Radiologi.
Indikasi operasi
batu urethra dengan diameter E cm batu urethra yang tidak dapat dilakukan lubrikasi posterior %impacted& dan tidak dapat dipecahkan dengan litotriptor batu urethra multiple
Kontraindik asi operasi
2atu urethra posterior
Diagnosis Banding
Striktur ureter
Pemeriksa an penunjang
Darah lengkap, tes 'aal gin$al, sedimen urin, kultur urin dan tes kepekaan antibiotika, kadar kalsium, 'os'at, dan asam urat dalam serum serta ekskresi kalsium, 'os'at dan asam urat dalam urin / $am, 'oto polos abdomen dan pel)is.
Algoritma
2K nyeri, hematuri9 retentio urine namnesa, "F Radiologis
2atu uretra post.
"ush back dgn urether
*esicolitotomy
2atu uretra anterior9 post peadilong
retentio urin %&
retentio urine %-&
di)ersi urine dgn cystostomy
>retrolitotomy e?terna
Tehnik operasi
Dengan pembiusan umum. "osisi terlentang Desin'eksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik %dengan batas umbilicus di
▪
bagian kranial, pertengahan paha di bagian lateral, perineum di bagian kaudal, dan genitalia eksterna&. (apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. +nsisi kulit pada urethra sekitar -,cm secara longitudinal tepat pada posisi batu. 2atu dipegang dengan 'orcep dan dikeluarkan Urethra di$ahit dengan $ahitan interrupted menggunakan chromic catgut /.0, sedangkan kulit dan $aringan subkutan ditutup dengan menggunakan chromic catgut atau silk. "asang kateter urethra %ukuran sesuai dengan penderita& sebagai splint dan mencegah ter$adinya striktur urethra
Komplikasi operasi
Komplikasi pasca bedah ialah striktur urethra, urethro-cutan 'istula dan in'eksi luka operasi.
Mortalitas
Rendah
"era#atan pasca bedah
"elepasan kateter setelah 0-/ hari "elepasan benang $ahitan keseluruhan 0 hari pasca operasi.
S&' P()A*A"A" B(DA+ URETEROLITOTOMI 1/3 PROKSIMAL & 1/3 TENGAH
Disahkan oleh , Direktur RSD Kota Kupang
"o. Dokumen , RSUD S.K LERIK KUPANG
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Kupang
STA"DAR 8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1
"o. Re6isi
+alaman
, Suatu tindakan pembedahan untuk mengambil batu , 7ureter
Tahun Terbit , 54#9
dr. &arsiana *. +alek Pembina Tk.II/0b1 "IP. #23343#5 544# #5 5 44$
Pengertian Kebijakan Ruang lingkup
Semua penderita yang datang dengan keluhan kolik atau nyeri pinggang sebagai akibat dari adanya sumbatan batu %opaue maupun non opaue& disepan$ang ureter. 2atu ureter adalah adanya batu %opaue maupun non opaue& di ureter %proksimal, tengah dan distal& Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lain "atologi Klinik dan Radiologi
Indikasi operasi
Batu di ureter
Kontraindikasi operasi
Umum
Diagnosis Banding
Tidak ada
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap= tes faal ginjal= sedimen urin= kultur urin dan tes kepekaan antibiotika= kadar kalsium= fosfat= dan asam urat dalam serum serta ekskresi kalsium= fosfat dan asam urat dalam urin 5% jam= foto polos abdomen= p!elogra@ intra6ena= S atau
renogram bila ginjal tidak tampak pada pemeriksaan p!elogra@ intra6ena Algoritma
Tehnik operasi
Tidak ada
• • • • • •
• •
• • • • • •
• •
Dibuat foto polos abdomen # jam sebelum operasi. Dengan pembiusan umum. Posisi lumbotomi sesuai dengan letak batu pada sisi atas. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. )apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. Insisi kulit dimulai dari tepi ba>ah arkus kosta EI sampai ke arah umbilikus= diperdalam lapis demi lapis dengan memotong fasia eksterna= muskulus interkostalis dibelakang dan muskulus oblikus abdominis depan sampai didapatkan fasia abdominis internus. 'asia abdominis dibuka= kemudian peritoneum disisihkan penempelann!a pada fasia. Pasang retraktor. reter di;ari dengan ;ara membuka fasia gerota !ang terletak di depan muskulus ileopsoas dengan ;iri, - berupa saluran >arna putih - tidak berden!ut - berjalan bersama-sama dengan arteri spermatika interna pada laki-laki atau arteri o6arika pada >anita. reter ditegel dengan kateter nelaton no. F di proksimal batu. Raba batu dan bersihkan ureter Insisi ureter dengan mess no. #? tepat didaerah batu Keluarkan batu dengan stein tang (6aluasi ;airan0urin !ang keluar dari ureter jernih1 )akukan sondage ke arah distal dan proksimal. Bila sondage lan;ar lakukan spoeling. ahit ureter !ang diinsisi dengan De:on %-4 se;ara jelujur. Gu;i lapangan operasi dengan PH
• •
Pasang drain redon pada fosa renalis. )uka operasi ditutup lapis demi lapis. Se;ara singkat tehnik dari ureterolitotomi untuk batu ureter tengah dan distal dapat dijelaskan sebagai berikut, Dibuat foto polos abdomen # jam sebelum operasi. o Dengan pembiusan umum. o Posisi pasien terlentang supinasi1. o Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. o )apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. o Insisi ibson !aitu mulai 5 jari medial SIAS kearah sim@sis pubis diperdalam lapis demi lapis. &uskulus oblikus abdominis eksternus= internus dan trans6ersus dipisahkan sesuai seratn!a. o Peritoneum disisihkan ke arah medial. reter diidenti@kasi dengan ;iri, - berupa saluran >arna putih - tidak berden!ut - berjalan bersama-sama dengan arteri spermatika interna pada laki-laki atau arteri o6arika pada >anita. reter ditegel dengan nelaton kateter no. F di proksimal batu. Raba batu dan bersihkan ureter Insisi ureter dengan mess no. #? tepat didaerah batu Keluarkan batu dengan stein tang (6aluasi ;airan0urin !ang keluar dari ureter jernih1 )akukan sondase ke arah distal dan proksimal. Bila sondase lan;ar lakukan spoeling. ahit ureter !ang diinsisi dengan De:on %-4 se;ara jelujur. Gu;i lapangan operasi dengan PH Pasang drain redon. )uka operasi ditutup lapis demi lapis. o
•
• • • • • •
• • • •
Komplikasi operasi
Komplikasi pas;a bedah ialah perdarahan= urinar! @stula= urinoma dan infeksi luka operasi.
S&' P()A*A"A" B(DA+ PROSTATEKTOMI
RendahSUPRAPUBIK
Mortalitas
"o. Dokumen ,
RSUD S.K LERIK "era#atan pasca bedah KUPANG
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Kupang
STA"DAR 8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1
Pengertian
Disahkan oleh , Direktur RSD Kota Kupang
"o. Re6isi , Pelepasan kateter 5% jam setelah penderita siuman.Pelepasan redon drain bila dalam 5 hari berturut-turut produksi 54;;05% jam. Pelepasan +alaman ,7 benang jahitan keseluruhan 3 hari pas;a operasi. dr. &arsiana *. +alek Pembina Tk.II/0b1 Tahun Terbit , 54#9 "IP. #23343#5 544# #5 5 44$
Suatu tindakan enukleasi adenoma prostat melalui insisi ekstraperitoneal pada dinding buli anterior bagian ba>ah.
Kebijakan Ruang lingkup
Semua penderita laki-laki berusia diatas 0 tahun yang datang keluhan kencing kurang lancar %sindroma prostatism& yang terdiri dari <
dengan
•
4e$ala 3bstrukti' ;esitansi, pancaran urin melemah atau mengecil, intermitensi, terminal dribling, terasa ada sisa setelah selesai miksi.
•
4e$ala +ritasi Urgensi %sulit menahan miksi&, 'rekuensi %miksi lebih sering dari biasanya&, disuri a sampai akhirnya ter$adi retensi urin. Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lain1 "atologi Klinik dan Radiologi.
Indikasi operasi
-
"enderita 2"; dengan retensio urin akut atau pernah retensio urin akut "enderita 2"; dengan retensio urin kronis artinya dalam buli-buli selalu lebih dari 500 ml. "enderita 2"; dengan residual urin lebih dari 00 ml "enderita 2"; dengan penyulit < batu buli-buli, di)ertikel buli-buli, hidronephrosis, gangguan 'aal karena obstruksi. "enderita 2"; yang tidak berhasil dengan terapi medikamentosa
-
Kontraindik asi operasi
-
"enyakit $antung berat9 gagal $antung berat
-
4angguan 'aal pembekuan darah Khusus<
-
"rostat yang kecil Sudah pernah dilakukan prostatektomi
"ernah operasi di daerah prostat sebelumnya yang berhubungan dengan kelen$ar prostat 2eberapa tipe kanker prostat -
Diagnosis Banding
- Striktur ureter
Pemeriksa an penunjang
Prostate spesi@; antigen PSA1= foto polos abdomen= p!elogra@ intra6ena pada kasus BP+ tanpa retensio urin1= S bila terjadi gangguan faal ginjal serum kreatinin J%1= uroo>metri bila penderita masih bisa ken;ing atau untuk e6aluasi pas;a terapi= dan TRS Transrektal S1 dengan indikasi tertentu
Algoritma
)/TS
- Batu uretra post
Anamnesa , IPSS P', DR( )ab. restinin= pSA= urinalisis S0 I/P BP+
Indikasi operasi L1
Indikasi -1
Prostatektom! &edikomantosa
Tehnik operasi
Komplikasi operasi
Dengan pembiusan umum. Posisi pasien terlentang dengan meja sedikit eksi. Pasang kateter urin= isi buli-buli dengan air steril $44;;= lepaskan kateter. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. )apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. Insisi kulit di garis tengah infraumbilikal diperdalam sampai membuka fasia rektus linea alba1 )emak peri6esika disisihkan ke proksimal= identi@kasi buli-buli= pasang retraktor. Buat jahitan hemostasis dengan ;hromi; ;atgut di proksimal dan distal tempat !ang akan diinsisi pada buli. Insisi buli diantara kedua jahitan= perlebar dengan klem. Identi@kasi leher buli= trigonum dan muara ereter. Insisi mukosa !ang mengelilingi penonjolan adenoma dengan kauter= pisahkan mukosa dengan adenoma menggunakan gunting bengkok. (nukleasi adenoma prostat di antara kapsul dan adenoma dengan jari. Potong sisa mukosa dengan gunting. Bekas enukleasi di tekan dengan kasa selama M ? menit untuk menghentikan perdarahan= jahit dasar prostat pada jam ? dan 3 untuk hemostasis. Pasang kateter lubang tiga no. 5%' sampai ke buli-buli balon jangan diisi dulu1 ahit buli-buli 5 lapis= mukosa muskularis dengan plain ;atgut $-4 se;ara jelujur= tunika serosa dengan De:on $-4. Tes e6aluasi kebo;oran buli-buli dengan memasukkan PH 5?4 ;; melalui kateter= bila tidak ada kebo;oran isi balon kateter balon dengan air %4 ;; dan ditraksi kemudian dipasang spoel dengan PH. Pasang redon drain peri 6esikal. ▪ Tutup lapangan operasi lapis demi lapis. Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan, sistitis, epidimo-orkitis, inkontinensia urin, kontraktur leher buli, dis'ungsi ereksi, dan e$akulasi retrograde.
Mortalitas
Rendah
S&' P()A*A"A" B(DA+ ORKHIDOPEKSI
"era#atan pasca bedah
Disahkan oleh , Direktur RSD Kateter ditraksi selama / $am, dan dilepas -: hari. "elepasan redon drainKota bila dalam Kupang hari berturut-turut produksi 8 0cc9/ $am. "elepasan benang $ahitan keseluruhan 0 hari "o. Re6isi , "o. Dokumen ,
pasca operasi. RSUD S.K LERIK KUPANG
l. Timor Ra!a "o. #$% Pasir Panjang Kupang
STA"DAR 8P(RASI8"A) PR8S(DR S8P 1 Pengertian
+alaman
,7
dr. &arsiana *. +alek Pembina Tk.II/0b1 Tahun Terbit , 54#9 "IP. #23343#5 544# #5 5 44$ Suatu tindakan pembedahan untuk meletakkan dan mem@ksasi testis pada skrotum
Kebijakan Ruang lingkup
"enderita yang datang dengan keluhan tidak teraba testis dalam skrotum. Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan disiplin ilmu yang terkait yaitu Radiologi.
Indikasi operasi
"osisi testis yang abnormal, yaitu< •
•
Testis ektopik, yaitu testis yang sudah turun mele#ati anulus ekstenus tetapi terletak di luar skrotum. 2iasanya terletak di super'isial dari kanalis ingunalis, perineum atau prepubik. Testis undescensus, yaitu posisi testis berada pada $alur penurunan testis dari gin$al hingga skrotum. =ika testis tidak teraba harus dilakukan laparoskopi, kedua testis tidak teraba pada keadaan %undescesisus bilateral& sebaiknya diperiksa analisa chromosome dan hormon >(;, FS;, testosteron.
3perasi harus dilakukan pada usia tahun, karena perubahan degenerati' ter$adi selama usia -5 tahun.
Kontraindik asi operasi
Tidak ada
Diagnosis Banding
norchia
Pemeriksa an penunjang
ltrasonogra@ bila pemeriksaan klinis meragukan.
Algoritma >rytorchidism
"alpable testis
3rchidope?y
Bon palpable testis
Unilateral
2ilateral
US49 laparoscopic
>romosom,
hormon %FS;, (;, testosteron&
3rchidope?y
US49
laparoscopic
3rchidope?y
Tehnik operasi
Dengan pembiusan regional atau umum. Posisi pasien terlentang supinasi1. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. )apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. Insisi se;ara trans6ersal pada lipatan kulit mele>ati batas kanalis inguinalis. aringan subkutan dipisahkan. Testis mungkin berada di super@sial dari kanalis inguinalis atau anulus eksternus. ubernakulum dibebaskan dengan diatermi sehingga anulus eksternus terekspos. 8tot obligus ekstenus di insisi sesuai dengan arah seratn!a. Setelah itu pisahkan otot obligus internus. Bebaskan posesus 6aginalis dari jaringan sekitarn!a hingga tampak lemak preperitoneum. Pada saat membebaskan funikulus spermatikus harap berhati-hati dengan struktur !ang ada=terutama arteri dan 6as deferens. Diseksi dilakukan hingga ke dalam anulus internus
&obilisasi funikulus spermatikus untuk melihat apakah panjangn!a memadai untuk dilakukan or;hidope:!. Bila terdapat kantung hernia= lakukan herniotomi. )akukan insisi pada kulit skrotum sesuai dengan panjang funikulus spermatikus !ang bisa dibebaskan. &asukkan klem arteri se;ara retrograde melalui lubang insisi tersebut= dan testis diba>a masuk kedalam skrotum. 'unikulus spermatikus tidak boleh terlalu tegang. 'iksasi testis pada skrotum ;ukup han!a dengan satu jahitan benang !ang tidak diserap. Kulit skrotum ditutup dengan jahitan jelujur atau interrupted menggunakan bengan ;hromi; ;atgut %.4. Komplikasi operasi
Komplikasi pas;a bedah ialah infeksi= hematoma dan edema
Mortalitas
Tidak ada
"era#atan pasca bedah
Ra#at luka hari ke 5