SKRIPSI PERBEDAAN TINGKAT ASUPAN ENERGI, PROTEIN, DAN ZAT BESI ANTARA REMAJA PUTRI DENGAN ANEMIA DAN REMAJA PUTRI TIDAK ANEMIA DI PONDOK PESANTREN IBA...
Tabel 1 Batas penentuan anemia gizi besi (WHO) Kelompok Umur – 4.99 tahun Anak usia 0.5 – 4.99
Kadar Hb dalam darah (g/dl)
Anak usia 5 – 5 – 11.99 11.99 tahun Anak usia 12 – 12 – 14.99 14.99 tahun Wanita dewasa tidak hamil ≥ 15 tahun Wanita hamil laki ≥ 15 tahun Laki – Laki – laki
11.0 11.5 12.0 12.0 11.0 13.0
Sumber : Iron deficiency anaemia: assessment, assessment, prevention, and control.
A guide for programme managers managers. Geneva, World Health Organization, 2001 (WHO/NHD/01.3)
Anemia pada remaja putri dapat terjadi karena :
1. Defisiensi zat gizi yang berperan dalam eritropoesis, seperti zat besi, asam folat, vitamin B12, vitamin B6 dan vitamin E. Makanan yang kaya akan kandungan zat besi adalah : makanan yang berasal dari hewani (seperti ikan, daging, hati, ayam). Makanan nabati (dari tumbuh-tumbuhan) misalnya sayuran hijau tua, yang walaupun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit yang diserap dengan baik oleh usus. Kurangnya asupan vitamin c (Ascorbic acid), yang dapat meningkatkan absopsi zat besi. 2. Meningkatnya kebutuhan kebutuhan tubuh akan zat besi Pada masa pertumbuhan seperti pada remaja,kebutuhan akan zat besi meningkat tajam. Kebutuhan normal pada remaja putri adalah 14 – 25 – 25 mg/hari.