HUBUNGAN TINGKAT TINGKAT PENGETAHUAN PENGETAHUAN DENGAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRIPADA PERAWAT BRAWIJAYA WOMEN & CHILDREN HOSPITAL JAKARTA SELATAN TAHUN 2015
Dibuat untuk memenuhi persyaratan penyelesaian tugas akhir pada program progr am studi S1 Keperawatan Keperaw atan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA
Oleh : Maria Hayati 11132029
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA JAKARTA 2015
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan hasil penelitian ini telah diperiksa, disetujui untuk untuk dipertahankan dihadapanTim Penguji Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA
Jakarta, Jakarta, Maret 2015 Menyetujui, Pembimbing
(Etty Ernawaty, SKp, MKep)
Mengetahui, Kepala Prodi S1 Keperawatan,
(Wasijati, S.Kp, M.Si, M.Kep.)
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil penelitian dengan judul € Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan
Kepatuhan Penggunaan Penggunaan Alat Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Brawijaya Women Women & Children Children Hospital Jakarta Selatan Selatan Tahun 2015•, ini telah diujikan dan dinyatakan dinyatakan Lulus dalam ujian ujian sidang dihadapan Tim Penguji Penguji Pada Tanggal 09Maret 09Maret 2015.
Penguji I
(Etty Ernawaty, SKp,MKep)
Penguji II
(Widiyo Weni Wigati,SKM.,MARS)
Penguji III
(Lenny Rosbi Rimbun, SKp, MSi, MKep)
ii
SEKOLAH
TINGGI
ILMU
KEPERAWATAN
PERTAMEDIKA
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
Skripsi, Maret 2015 MARIA HAYATI
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015
iii
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA PROGRAM S1 KEPERAWATAN
Skripsi, 27 Maret 2015 MARIA HAYATI Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015
XIV + 90 halaman + 16 tabel + 2 skema + 6 lampiran ABSTRAK
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Tenaga kesehatan membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) ketika praktik untuk mengurangi resiko tertular penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan rendahnya penggunaan APD pada perawat. Peneliti melibatkan 65 perawat Brawijaya Women & Children Hospital sebagai responden dengan menggunakan tehnik consecutive sampling . Penelitian deskriptif korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner yang berisi pernyataan tentang pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD (p=0.010;‚ 0.05) Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang APD mempengaruhi kepatuhan penggunaan APD pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015. Kata kunci : Tingkat pengetahuan, Kepatuhan, Alat Pelindung Diri Daftar Pustaka : 37 buku (1997-2011) + 2 internet
iv
PERTAMEDIKA SCHOOL OF HEALTH S1 NURSING PROGRAM Skripsi, 27 Maret 2015 MARIA HAYATI The Correlation of Knowledge Level With Compliance In The Use Personal Protective Equipment ofNurse Brawijaya Women & Children HospitalSouth Jakarta 2015
XIV + 90 Pages+ 16 tables+ 2 scheme + 6 attachment ABSTRACT
According to WHO (World Health Organization), the hospital is an integral part of an organization with a social and health care functions to provide complete (comprehensive), healing (curative) and disease prevention (preventive) to the public. Health workers need personal protective equipment (PPE) when practices to reduce the risk of contracting the disease. Several studies show low use of PPE in nurses. Researchers enrolled 65 nurses Brawijaya Women & Children Hospital as respondents using consecutive samplingtechnique. Deskriptif correlation study aimed to determine the relationship of the level of knowledge with the use of PPE in compliance nurse Brawijaya Women & Children Hospital Instruments receipts research questionnaire contains statements about the knowledge and compliance with the use of PPE. The results of this study showed any correlation between the level of knowledge with the use of PPE compliance (p=0.010;€ 0.05). The results of this study can be concluded that the level of knowledge of the APD does affect compliance with PPE use in nursing Brawijaya Women & Children Hospital outh Jakarta 2015. Keywords: Level of knowledge, Compliance, Personal Protective Equipment Bibliography : 37 books ( 1997 - 2011 ) + 2 internet
v
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama
: Maria Hayati
NIM
: 1132029
Mahasiswa S1 Kep. / Angkatan
: S1 Non Reguler / Angkatan 7
Menyatakan Bahwa Saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan laporan penelitian Mata Ajar Riset Keperawatan saya yang berjudul: €Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri
Pada Perawat Brawijaya Women & Children
Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015•.
Apabila suatu saat saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya.
Jakarta, Maret 2015
(Maria Hayati)
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA (STIKes Pertamedika), saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIM Program Studi Insitusi Jenis Karya
: Maria Hayati : 1132029 : S1 Keperawatan : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas Skripsi saya yang berjudul: €Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women& Children Hospital Jakarta Selatan 2015• Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes PERTAMEDIKA berhak menyimpan, mengalihmediakan/formatkan, mengelolah dalam bentuk pangkalan data (Database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta Pada tanggal :Maret 2015 Yang menyatakan,
Maria Hayati
vii
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Maria Hayati
Tempat/Tgl.Lahir
: Jakarta, 22 Maret 1983
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.Raya Centex RT 005 / RW 03 No. 27 Jakarta Timur
Riwayat Pendidikan
:
1. TK Dian Lulus Tahun 1989 2. SD Negeri 07 Jakarta Lulus Tahun 1995 3. SMP Negeri 275 Jakarta Lulus Tahun 1998 4. SMUNegeri 93 Jakarta Lulus Tahun 2001 5. AKPER RS SUMBER WARAS Jakarta Lulus Tahun 2004 6. Sedang menempuh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Pertamedika sejak tahun 2013
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul €Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015• Penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata ajar Riset Keperawatan pada Program Studi Non Reguler SI Keperawatan ƒ Sekolah Tingi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.Peneliti menyadari banyak pihak yang turut membantu sejak awal penyusunan sampai selesainya penelitian ini. Pada kesempatan kali ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Dr. Mardjo Soebiandono, SpB selaku Direktur Utama PERTAMEDIKA dan Pembina Yayasan Pendidikan PERTAMEDIKA.
2.
Dr. Dany Amrul Ichdan, SE, MSc selaku Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan PERTAMEDIKA.
3.
MuhammadAli,SKM,M.Kepselaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.
4.
Wasijati, Skp, Msi selaku Kepala Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.
5.
Etty Ernawaty, SKp, MKepselaku Pembimbing dengan kesabaran dan kebaikannya telah membimbing penulis selama proses penelitian ini.
6.
Para Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.
7.
Prof. Nugroho Kampono SpOG. Selaku President Direktur Brawijaya Women & Children Hospital yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di RS yang beliau pimpin.
8.
Ns. Elis Rohaniah S.Kep Selaku Head Of Nursing Departement yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Departemen yang beliau pimpin
ix
9.
Untuk Papa dan Mama
tercinta yang selalu mendoakan, memberikan
dukungan, dan semangat yang tiada hentinya. 10. Anak saya (Ahmad Syauqie) tersayang, yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam melakukan penelitian ini, sehingga laporan penelitian ini dapat selesai waktu yang telah ditentukan. 11. Temanƒteman Program Studi Non Reguler S1 Keperawatan Angkatan VII ƒ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA. 12. Teman-teman perawat Brawijaya Women & Children Hospital atas keikutsertaan dan kerjasamanya menjadi responden, sehingga laporan penelitian ini dapat selesai sesuai waktu yang telah ditentukan. 13. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut berpartisipasi sehingga selesainya penelitian ini. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkat-Nya kepada semua yang telah membantu peneliti dalam mewujudkan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini banyak sekali kekurangannya, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan dan penyusunan hasil penelitian dimasa mendatang.
Jakarta, Maret 2015 Peneliti
Maria Hayati
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii ABSTRAK ................................................................................................. iii ABTRACT ................................................................................................. iv SURAT PERNYATAAN............................................................................ v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... vi RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................ viii DAFTAR ISI .............................................................................................. xi DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii DAFTAR SKEMA ..................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian................................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5 BABII TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7
A. Konsep Penelitian ................................................................................ 7 1. Definisi Kepatuhan......................................................................... 7 2. Aspek Kepatuhan........................................................................... 7 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan................................. 8 B. Alat Pelindung Diri.............................................................................. 9 1. Definisi Alat Pelindung Diri.......................................................... 9 2. Macam-macam Alat Pelindung...................................................... 9 C. Konsep Pengetahuan............................................................................ 13 1. Definisi Pengetahuan..................................................................... 13 2. Aspek tingkat Pengetahuan ........................................................... 15 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ............................ 17 4. Pengukur ...................................................................................... 17 xi
D. Penelitan Terkait .................................................................................... 20 E. Kerangka Teori ...................................................................................... 23 BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL..................................................................... 24
A. Kerangka Konsep Penelitian................................................................... 25 B. Hipotesis Penelitian................................................................................ 26 C. Definisi Operasional............................................................................... 27 1. Variabel Independen ..................................................................... 27 2. Variabel Dependen........................................................................ 28 3. Variabel Counfounding ................................................................. 29 BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................... 30
A. Desain Penelitian.................................................................................... 30 B. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 31 C. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 33 D. Etika Penelitian ...................................................................................... 33 E. Alat Pengumpulan Data ......................................................................... 34 F. Prosedur Pengumpulan Data................................................................... 37 G. Pengolahan Dan Analisis Data................................................................ 38 BAB V HASIL PENELITIAN.................................................................. 41
A. Analisis Univariat ................................................................................. 41 B. Analisis Bivariat.................................................................................... 46 BAB VI PEMBAHASAN.......................................................................... 51
A. Interprestasi dan Distribusi Hasil Penelitian .......................................... 51 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 57
A. Kesimpulan........................................................................................... 57 B. Saran..................................................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 59 LAMPIRAN .............................................................................................. 62
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional............................................................. 27
xiii
DAFTAR SKEMA
Tabel 2.1 Kerangka Teori..................................................................... 23 Tabel 3.1 Kerangka Konsep Penelitian................................................. 25 LEMBAR PERSETUJUAN................................................................i LEMBAR PENGESAHAN................................................................ii MARIA HAYATI ...........................................................................iv Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015..................................................iv ABSTRAK .......................................................................................iv PERTAMEDIKA SCHOOL OF HEALTH ......................................v S1 NURSING PROGRAM ................................................................v MARIA HAYATI ..............................................................................v The Correlation of Knowledge Level With Compliance In The Use Personal Protective
Equipment
ofNurse
Brawijaya
Women
&
Children
HospitalSouth Jakarta 2015 .....................................................v ABSTRACT .......................................................................................v
SURAT PERNYATAAN..................................................................vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................vii RIWAYAT HIDUP ........................................................................viii KATA PENGANTAR ......................................................................ix DAFTAR ISI ....................................................................................xi LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... i xi LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii xi ABSTRAK ............................................................................................. iii xi ABTRACT .............................................................................................. iv xi SURAT PERNYATAAN ....................................................................... v xi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS xi AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................... vi xi RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vii xi xiv
KATA PENGANTAR ........................................................................ viii xi DAFTAR ISI .......................................................................................... xi xi DAFTAR TABEL ............................................................................... xiii xi DAFTAR SKEMA ............................................................................... xiv xi DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xv xi BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1 xi A.
Latar Belakang Masalah 1.....................................................xi
B.
Perumusan Masalah 4 .............................................................xi
C.
Tujuan Penelitian 4 ................................................................xi
D.
Manfaat Penelitian 5 ..............................................................xi
BABII TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 7 xi A.
Konsep Penelitian 7 ................................................................xi
1.
Definisi Kepatuhan 7 ..............................................................xi
2.
Aspek Kepatuhan 7.................................................................xi
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan 8.......................xi
B.
Alat Pelindung Diri 9 ..............................................................xi
1.
Definisi Alat Pelindung Diri 9.................................................xi
2.
Macam-macam Alat Pelindung 9 ............................................xi
C.
Konsep Pengetahuan 13 .........................................................xi
1.
Definisi Pengetahuan 13.........................................................xi
2.
Aspek tingkat Pengetahuan 15 ..............................................xi
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 17 ................xi
4.
Pengukur 17..........................................................................xi
D.
Penelitan Terkait 20 ...............................................................xii
E.
Kerangka Teori 23 ................................................................xii
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL......................................................................... 24 xii A.
Kerangka Konsep Penelitian 25.............................................xii
B.
Hipotesis Penelitian 26..........................................................xii
C.
Definisi Operasional 27.........................................................xii
1.
Variabel Independen 27 ........................................................xii
2.
Variabel Dependen 28...........................................................xii
xv
3.
Variabel Counfounding 29....................................................xii
BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................... 30 xii A.
Desain Penelitian 30 ..............................................................xii
B.
Populasi dan Sampel Penelitian 31.........................................xii
C.
Tempat dan Waktu Penelitian 33...........................................xii
D.
Etika Penelitian 33 ................................................................xii
E.
Alat Pengumpulan Data 34....................................................xii
F.
Prosedur Pengumpulan Data 37 ............................................xii
G.
Pengolahan Dan Analisis Data 38 .........................................xii
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................. 41 xii A.
Analisis Univariat 41 ............................................................xii
B.
Analisis Bivariat 46...............................................................xii
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................... 51 xii A.
Interprestasi dan Distribusi Hasil Penelitian 51 .....................xii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN............................................ 57 xii A.
Kesimpulan 57......................................................................xii
B.
Saran 57................................................................................xii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 59 xii LAMPIRAN ......................................................................................... 62 xii DAFTAR TABEL ..........................................................................xiii DAFTAR SKEMA .........................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN...................................................................xvi 4) Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan .............................................................18 A.
Desain Penelitian
31
B.
Tempat Penelitian
33
C. Waktu Penelitian ...............................................................................................................33
LAMPIRAN .................................................................................... 63 DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Persetujuan Menjadi Responden Peneliti
xvi
LAMPIRAN 2 Kuesioner Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015 LAMPIRAN 3 Surat Ijin Uji Validitas di RSIA Hermina Jatinegara Jakakarta Timur LAMPIRAN 4 Surat Ijin Penelitian di Brawijaya Women & Children Hospital LAMPIRAN 5 SPSS LAMPIRAN 6
Uji Normalitas
BAB I PENDAHULUAN
xvii
2
Pendahuluan pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi sebagai data dasar dalam penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat penelitian A. Latar Belakang Masalah
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.Rumah sakit merupakan pusat pelayanan kesehatan yang memiliki peran sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peningkatan derajat kesehatan tersebut dilaksanakan secara paripurna , meiputi aspek promotif, preventif , kuratif dan rehabilitatif yang berkesinambungan (Siregar, 2004). Rumah sakit juga berfungsi sebagai insitusi yang menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan, serta tempat pendidikan atau latihan tenaga kesehatan, sebagai tempat penelitian serta pengembangan tehnologi bidang kesehatan. Tenaga kesehatan berisiko tinggi terinfeksi penyakit yang dapat mengancam keselamatannya saat bekerja. WHO mencatat kasus infeksi nosokomial didunia berupa penularan Hepatitis B sebanyak 66.000 kasus, Hepatitis C 16.000 kasus, dan 1000 kasus penularan HIV (WHO, 2004). Selain itu, telahdiperkirakan terjadi penularan Hepatitis B (39%), Hepatitis C (40%), dan HIV (5%) pada tenaga kesehatan diseluruh dunia (Maja, 2009).Asia Tenggara memiliki tingkat infeksi penyakit di rumah sakit yang cukup tinggi.Angka kejadian infeksi nosokomial di Negara Eropa dan Timur
3
Tengah sebesar 8,7% sedangkan Asia Tenggara lebih tinggi sekitar 10% (WHO, 2002). Prevalensi infeksi nosokomial di Indonesia pada tahun 2004 menunjukkkan angka 9,1% dengan variasi 6,1-16% (Depkes RI, 2003). Kejadian infeksi nosokomial yang tinggi merupakan indikator pentingnya suatu usaha pengendalian infeksi dengan menerapkan standart kewaspadaan infeksi ( standar precaution ).Standar precaution pada dasarnya merupakan transformasi dari universal precaution, suatu bentuk precaution pertama yang bertujuan untuk mencegah infeksi nosokomial (Kathryn, 2004).WHO (2004) telah menerapkan tentang pentingnya penerapan standar precaution pada tenaga kesehatan dalam setiap tindakan untuk mencegah peningkatan infeksi nosokomial. Penerapan standar precaution meliputi beberapa macam prosedur salah satunya dengan menerapkan prosedur penggunaan APD. APD perlu digunakan oleh perawat di setiap tindakan .APD meliputi penggunaan sarung tangan, kaca mata pelindung, masker, apron, gaun, sepatu, dan penutup kepala (WHO, 2004).Penggunaan APD pada perawat merupakan salah satu bagian dari usaha perawat menyediakan lingkungan yang bebas dari infeksi sekaligus sebagai upaya perlindungan diri dan pasien terhadap penularan penyakit (Potter, 2005). Perawat merupakan bagian dari pemberi layanan kesehatan di rumah sakit memiliki peran yang besar dalam upaya pengendalian infeksi. Penggunaan APD wajib dilaksanakan oleh perawat.Keamanan dan keselamatan seluruh penyedia layanan kesehatan termasuk perawat merupakan bagian penting dalam menjaga keselamatan (Maja, 2009).Penerapan standar precation bagi perawat bertujuan untuk melatih dan membiasakan diri selalu mengutamakan keselamatan dan upaya pengendalian infeksi di rumah sakit. Penerapan APD dalam standar precaution belum sepenuhnya dijalankan dengan baik oleh perawat. Haryanti (2009) dalam penelitiannya di RSUD Salatiga mengidentifikasi 40% perawat yang bersikap bertanggungjawab
4
dengan baik terhadap penggunaan APD.Selain itu, Yulia (2009) mengindentifikasi 49% perawat di RSU Pusat Haji Adam Malik Medan tidak mengetahui penggunaan APD dengan benar, Penelitian Soni (2011) di Rumah Sakit Setjonegoro Wonosobo mengidentifikasi 70% perawat melakukan tindakan tidak sesuai dengan universal precaution. Maja (2009) Selain itu berdasarkan observasi peneliti tahun 2010 pada rumah sakit tempat praktik, pengawasan dan penerapan APD pada perawat masih buruk.Penerapan APD dalam tindakan keperawatan dipengaruhi berbagai faktor.Salah satu faktor tersebut adalah kepatuhan perawat dalam menggunakan APD.Penggunaan APD sebagai pencegahan infeksi di rumah sakit merupakan tindakan yang perlu untuk dilakukan.Tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan dalam menjalankan tindakan keperawatan (Depkes, 2003). Berdasarkan hasil pengamatan , observasi dan wawancara ditemukan perawat Brawijaya Women & Children Hospital yang menderita penyakit TBC, hepatitis dan selain itu perawat-perawat yang belum patuh menggunakan APD. Kepatuhan perawat dalam menggunakan APD perlu diperhatikan. Akan tetapi masih terbatasnya informasi yang menunjukkan kepatuhan perawat menggunakan APD dengan baik saat praktik membuat penelitian tentang APD perlu untuk dilakukan.Masih belum terlihat jelas tingkat pengetahuan dan kepatuhan perawat terhadap aplikasi penggunaan APD selama praktik telah baik atau belum. Oleh karena itu, informasi terkait dengan hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam menggunakan APD perlu untuk diketahui untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan antara perawat dengan perawat, perawat dengan petugas lain yang berada di Rumah Sakit serta perawat terhadap pasien dalam memberikan asuhan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik meneliti mengenaihubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital B. Perumusan Masalah
5
Tingginya kejadian penularan penyakit merupakan ancaman keselaman kerja bagi pemberi layanan kesehatan tanpa terkecuali perawat di rumah sakit. Perawat sebagai bagian dari pemberi layanan kesehatan di rumah sakit memiliki risiko yang sama untuk terinfeksi. Kepatuhan menggunakan APD sebagai upaya pengendalian infeksi sekaligus sebagai keamanan diri di rumah sakit belum sepenuhnya diketahui dengan baik. Gambaran tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat tentang APD belum sepenuhnya diketahui dengan baik. Berbagai studi terkait dengan pengendalian infeksi maupun faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan APD pada perawat menunjukkan penggunaan APD belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Padahal kepatuhan penggunaan APD yang baik pada perawat merupakan salah satu upaya pencegahan kejadian infeksi di rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan
penggunaan APD pada perawat
Brawijaya Women & Children Hospital. C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dengan
kepatuhan penggunaan APD pada perawat
Brawijaya Women & Children Hospital. 2.
Tujuan Khusus
Peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi : a. Gambaran karakteristik perawat Brawijaya Women & Children Hospital yang meliputi usia, pendidikan, masa kerja b. Gambaran tingkat pengetahuan yang meliputi : kawasan kognitif, afektif, psikomotor dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital c. Gambaran kepatuhanpenggunaan APD pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital d. Hubungan kawasan kognitif dengankepatuhan penggunaan APD pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital
6
e. Hubungan kawasan afektif responden terhadap kepatuhan penggunaan APD yang dipahami Brawijaya Women & Children Hospital f. Hubungan kawasan psikomotorik responden terhadap kepatuhan penggunaan APD yang dilaksanakan Brawijaya Women & Children Hospital g. Hubungan usia responden terhadap kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri yang dilaksanakan di Brawijaya Women & Children Hospital h. Hubungan pendidikan responden terhadap kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri yang dilaksanakan di Brawijaya Women & Children Hospital i. Hubungan masa kerja responden terhadap kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri yang dilaksanakan di Brawijaya Women & Children Hospital D. Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian
yang dilakukan
oleh peneliti
bermanfaat untuk
kepentinganakademis maupun bidang praktis secara aplikatif 1.
Bidang keilmuan
Brawijaya Women & Children Hospital sebagai tempat dilakukannya penelitian
mendapatkan informasi dan sebagai bahan evaluasi tentang
perawat. Penilitian ini membantu Brawijaya Women & Children Hospital untuk
melakukan
evaluasi
terhadap
penggunaan
APD
pada
perawat.Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar Brawijaya Women & Children Hospital untuk menentukan kebijakan. 2.
Aplikatif
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi perawat khususnya perawat Brawijaya Women& Children Hospital sebagai responden penelitian ini.Responden menyatakan bahwa keterlibatannya dalam penelitiannya ini dapat memberikan informasi tentang APD. Selain itu responden merasakan penelitian ini bermanfaat untuk evaluasi diri terhadap pengetahuan, kepatuhan menggunakan APD .Penelitian ini
7
bermanfaat bagi institusi pelayanan kesehatan sebagai informasi dan sarana evaluasi. Meskipun penelitian ini hanya terbatas pada perawat , institusi dapat menggunakan penelitian ini sebagai evaluasi tentang penggunaan APD pada institusinya. Selain itu, institusi dapat memperoleh informasi dari penelitian ini dan dapat digunakan dasar untuk menentukan kebijakan terkait dengan penggunaan APD dan prinsip safety. Penelitian ini sebagai informasi atau rujukan bagi penelitian selanjutnya tentang penggunaan alat pelindung diri sebagai upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan.Hal ini sangat perlu dikembangkan pada penelitian selanjutnya untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan perawat dalam menjalankan praktik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
8
Bab ini menguraikan tentang teori dasar dan konsep yang menjadi landasan pada kerangka penelitian. Pembahasan meliputi uraian hubungan variabel pengetahuan dan kepatuhan perawat dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). 1. Teori dan Konsep Terkait 1. Kepatuhan A. Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan Nasional, 2007) , patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah, sedangkan kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin. Sarafino (1990) dikutip oleh (Slamet B, 2007), mendefinisikan kepatuhan (ketaatan) sebagai tingkat penderita melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau orang lain. Kepatuhan juga dapat didefinisikan sebagai perilaku positif penderita dalam mencapai tujuan terapi (Degresi, 2005). Sedangkan menurut penulis kepatuhan adalah perilaku yang dilakukan sesuai aturan yang berlaku.Kepatuhan merupakan suatu hal yang penting agar dapat mengembangkan rutinitas (kebiaasan) yang dapat membantu dalam mengikuti jadwal yang kadang kala rumit dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Kepatuhan dapat sangat sulit dan membutuhkan dukungan agar menjadi biasa dengan perubahan. Dengan mengatur, meluangkan waktu dan kesempatan yang diutuhkan untuk menyesuaikan diri (Tambayong, 2002) B. Aspek kepatuhan
Penelitian (Roger, 1974) dalam (Notoadjmojo, 2012) mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadaptasi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni : a. Kesadaran (Awareness) 7
Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
9
b. Tertarik(Interest) Merasa tertarik erhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek mulai timbul. c. Evaluasi (Evaluation) Menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. d. Mencoba (Trial) Dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. e. Menerima (Adoption) Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Penelitian Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati 5 tahap yaitu awarenest (kesadaran), interest (tertarik pada stimulus), evaluation (mengevaluasi atau menimbang baik tidaknya stimulus) dan trial (mencoba) serta adoption (subjek telah berprilaku baru). Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku tidak didasari oleh pengetahuan, dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
Lawrence Green
(1980) dalam Notoatmojo (2003), perilaku patuh
dipengaruhi oleh 3 faktor utama , yang meliputi faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pendukung (enabling factor), dan faktor pendorong (reinforcing factor)
a. Faktor predisposisi (predisponding factor) Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap perawat terhadap kesehatan, kepercayaan, nilai, keyakinan, dan sebagainya. Faktor-
10
faktor tersebut mempengaruhi perilaku seseorang termasuk dalam perilaku kesehatan b. Faktor pendukung (enabling factor) Faktor yang memungkinkan terjadinya perilaku. Faktor ini meliputi lingkungan fisik, tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana kesehatan. c. Faktor pendorong (reinforcing factor) Faktor yanng memperkuat terjadinya perubahan perilaku. Faktor ini meliputi sikap dan praktik petugas kesehatan maupun tokoh masyarakat (Notoatmodjo, 2003)
2. Alat Pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri merupakan peralatan yang digunakan tenaga kesehatan untuk melindungi diri dan mencegah infeksi nosokomial. Tujuan penggunaan APD untuk melindungi kulit dan selaput lendir tenaga kesehatan dari pajanan semua cairan tubuh dari kontak langsung dengan pasien (Depkes RI, 2003; Potter & Perry , 2005; Rosdahl & Marry, 2008; WHO, 2004). Macam-macam APD 1. Sarung tangan
Pemakaian sarung tangan merupakan bagian penting dari standar precaution bagi
perawat yang sering berinteraksi dengan pasien maupun
alat-alat yang terkontaminasi. Sarung tangan dapat membantu perawat untuk melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, kulit yang tidak utuh, selaput lendir pasien dan benda yang terkontaminasi (Depkes RI, 2003). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sarung tangan meliputi (Depkes RI, 2003; Rosdahl & Marry, 2008: WHO, 2004): a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan sarung tangan b. Mengganti sarung tangan bila berganti pasien atau sobek c. Mengganti sarung tangan segera setelah melakukan tindakan
11
d. Menggunakan sarung tangan saat menggunakan alat nonkontaminasi e. Menggunakan sarung tangan satu prosedur tindakan f.
Menghindari kontak dengan benda-benda selain dalam tindakan
g. Menghindari penggunaan atau mendaur ulang kembali sarung tangan sekali pakai. Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya perlu memperhatikan jenis dari sarung tangan yang digunakan. Sarung tangan secara umum terdiri dari dua jenis yaitu sarung tangan bersih dan steril. Perawat perlu menggunakan sarung tangan bersih jika akan kontak dengan kulit, luka, atau benda yang terkontaminasi. Sarung tangan steril dapat digunakan dalam tindakan bedah dan kontak alat-alat steril (Potter & Perry, 2005). 2. Alat pelindung wajah
Alat pelindung wajah merupakan peralatan wajib perawat untuk menjaga keamanan dirinya dalam menjalankan asuhan keperawatan Alat pelindung wajah dapat melindungi selaput lendir dibagian mulut, hidung, dan mata perawat terhadap resiko percikan darah maupun cairan tubuh pasien (Hegner, 2010). Alat pelindung wajah terdiri dari dua alat yaitu masker dan kaca mata pelindung (Depkes RI, 2003). Kedua jenis alat pelindung diri tersebut dapat digunakan terpisah maupun bersamaan sesuai dengan jenis tindakan. Masker bagian dari alat pelindung wajah khususnya untuk melindungi membran mukosa pada mulut dan hidung perawat ketika berinteraksi dengan pasien. Masker dianjurkan untuk selalu digunakan perawat ketika melakukan tindakan dengan semua pasien khususnya pasien TB (Depkes RI, 2003). Hal ini diharapkan mampu melindungi perawat terhadap transmisi infeksi melalui udara. Secara umum masker dibagi menjadi dua jenis yaitu masker standart dan masker khusus yang dibuat untuk menyaring partikel-partikel atau mikroorganisme kecil (Rosdahl & Marry, 2008). Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan masker (Rosdahl & Marry, 2008; WHO, 2004):
12
a. Memasang masker sebelum memasang sarung tangan b. Tidak dianjurkan menyentuh masker ketika menggunakannya c. Mengganti masker ketika kotor dan lembab d. Melepas masker dilakukan setelah melepaskan sarung tangan dan cuci tangan e. Tidak membiarkan masker menggantung dileher f.
Segera melepaskan masker jika tidak digunakan
g. Tidak dianjurkan menggunakan kembali masker sekali pakai Kacamata sebagai bagian dari APD yang bertujuan melindungi mata. Kaca mata digunakan untuk mencegah masuknya cairan darah maupun cairan tubuh lainnya pada mata (Potter & Perry, 2005). Penggunaan kaca mata digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tindakan yang memiliki resiko tinggi terapapar dengan darah atau cairan tubuh lainnya. 3.
Penutup kepala
Penutup kepala sebagai bagian dari standard precaution memiliki fungsi dua arah. Fungsi pertama, penutup kepala membantu mencegah terjadinya percikan darah maupun cairan pasien pada rambut perawat (Depkes RI, 2003).
Selain
itu,
penutup
kepala
dapat
mencegah
jatuhnya
mikroorganisne yang ada dirambut maupun kulit kepala ke area steril (Depkes RI, 2003). Kedua fungsi tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh perawat. 4. Cover grown (gaun pelindung)
Gaun pelindung dapat memberikan manfaat bagi perawat untuk melindungi kulit dan pakaian dari kontaminasi cairan tubuh pasien. Gaun pelindung wajib digunakan ketika melakukan tindakan irigasi, menangani pasien dengan perdarahan massif, melakukan pembersihan luka, maupun tindakan lainnya yang terpapar dengan cairan tubuh pasien (Depkes RI, 2003). Gaun pelindung termasuk juga seragam kerja jika terdapat kotoran yang berasal dari cairan tubuh perawat harus segera diganti. Gaun pelindung terdiri dari beberapa macam berdasarkan pada kegunaannya.
13
Terdapat dua jenis gaun pelindung yaitu gaun pelindung steril dan non steril (Depkes RI, 2003). Gaun steril digunakan untuk memberikan perlindungan ketika berada di area steril seperti seperti diruang bersalin, ICU, rawat darurat, dan pada tindakan yang membutuhkan prosedur steril. Gaun non-steril digunakan pada tindakan selain pada tindakan sebelumnya. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan perlu mengetahui penggunaan gaun pelindung secara benar. Penggunaan gaun pelindung secara benar dapat melindungi perawat dari bahaya infeksi. Hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam penggunaan gaun pelindung meliputi (Rosdahl & Marry, 2008): a. Bagian dalam gaun adalah bersih dan bagian luarnya adalah yang nantinya harus dijaga (disesuaikan dengan jenis gaunnya) b. Ukuran gaun pelindung harus cukup panjang dan dapat menutupi seragam perawat bagian depan dan belakang namun tidak menutupi lengan c. Jika menggunakan seragam lengan panjang, seragam harus digulung diatas siku dan perawat baru menggunakan gaun pelindung d. Ketika hendak melepaskan gaun pelindung, cara melepaskan adalah dari dalam keluar untuk mencegah kontaminasi cairan seragam e. Setelah melepas gaun jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum melakukan aktifitas lain. 5. Alas kaki (Sepatu)
Alas kaki merupakan bagian dari APD yang perlu untuk digunakan. Alas kaki melindungi perawat atau pun petugas kesehatan terhadap tumpahan atau percikan darah maupun cairan tubuh yang lain. Penggunaan alas kaki juga bertujuan untuk mencegah kemungkinan tusukan benda tajam maupun kejatuhan alat kesehatan (Depkes RI, 2003). Standar alas kaki
14
yang memenuhi APD adalah alas kaki yang menutupi seluruh ujung jari dan telapak kaki serta terbuat dari bahan yang mudah dicuci dan tahan tusukan (Rosdahl & Marry, 2008). Penggunaan alas kaki termasuk juga sepatu yang dipakai sehari-hari harus memenuhi standar tersebut dan juga penggunaan sepatu khusus seperti sepatu khusus diruang tertentu missal ruang operasi, ICU, isolasi, ruang bersalin, ruang jenazah (Depkes RI, 2003). 3. Pengetahuan 1) Pengertian
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, kepandaian (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003).Menurut Notoatmodjo (2012) Pengetahuan adalah hasil €tahu• , dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan yang cukup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu : a. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau dirangsang yang telah diterima. Oleh sebab itu €tahu• ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui
dan
dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan.
15
c. Aplikasi (Aplication) Diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteksatau situasi yang lain. d. Analisis (Analysis) Diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau sesuatu objek ke dalam sesuatu komponenƒkomponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis (Synthesis) Sintesis yang menunjukan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagianƒbagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f.
Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Menurut Benjamin S Bloom (dalam Azwar, 2005), dijelaskan bahwa pengetahuan atau knowledge terdiri atas beberapa konsep pokok, antara lain: a. Knowledge of Specifics Kawasan ini mengukur tingkat pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang pokok. Knowledge ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu knowledge of terms (pengetahuan tentang syarat suatu hal) dan knowledge of specific facts (pengetahuan yang berkaitan dengan keadaan atau fakta-fakta yang berkaitan dengan hal-hal tertentu). b. Knowledge of Ways and Means of Dealing with Specifics Kawasan ini mengukur tentang pengetahuan yang berhubungan dengan cara dan alat yang menyangkut pencapaian hal-hal yang pokok dan mendasar.
16
Knowledge ini terbagi lagi menjadi empat, yaitu knowledge of conventions (pengetahuan tentang kesesuaian suatu hal), knowledge of trends and sequences (pengetahuan tentang kecenderungan terhadap suatu hal), knowledge
of
classifications
and
categories
(pengetahuan
tentang
pengelompokkan dan kategori suatu hal), knowledge of criteria (pengetahuan tentang kriteria suatu hal), knowledge of methodology (pengetahuan yang berkaitan dengan metode atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu). c. Knowledge of the Universals and Abstraction in a Field Pengetahuan yang berkaitan dengan unsur-unsur suatu hal serta pemisahannya menjadi bagian-bagian yang lebih spesifik. Knowledge ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu knowledge of principles and generalizations (pengetahuan tentang hal-hal yang mendasar dan tinjauannya secara umum) dan knowledge of theories and structures (pengetahuan tentang teori dan struktur yang mendasari suatu hal). 2) Aspek tingkat pengetahuan
Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik merupakan pengklasifikasian prilaku individu menurut Blomm. Yang mana hasil belajar yang berupa perubahan prilaku yang terbagi dalam tiga aspek tersebut. a. Aspek kognitif merupakan kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau berpikir/nalar. Di dalamnya mencakup pengetahuan (knowledge),
pemahaman
(comprehension),
penerapan
( application ),
penguraian ( analyze), pemaduan ( synthesis ), dan penilaian ( evaluation ). Dalam aspek kognitif, sejauh mana peserta didik mampu memahami materi yang telah diajarkan oleh pendidik, dan pada level yang lebih atas seorang peserta didik mampu menguraikan kembali kemudian memadukannya dengan pemahaman
yang
penilaian/pertimbangan.
sudah
ia
peroleh
untuk
kemudian
diberi
17
b. Aspek afektif yaitu aspek yang berkaitan dengan
emosional seperti
perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Di dalamnya mencakup penerimaan ( receiving/attending ), sambutan (responding ), tata nilai (valuing ),
pengorganisasian
( organization),
dan
karakterisasi
(characterization ). Dalam
aspek
ini
peserta
didik
dinilai
sejauh
mana
ia
mampu
menginternalisasikan nilai-nilai pembelajaran ke dalam dirinya. Aspek afektif ini erat kaitannya dengan tata nilai dan konsep diri. Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, aqidah akhlak merupakan salah satu pelajaran yang tidak terpisahkan dari domain/aspek afektif. c. Aspek psikomotorik yaitu aspek yang berkaitan dengan keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot ( neuronmuscular system) dan berfungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari kesiapan ( set ), peniruan (imitation), membiasakan (habitual ), menyesuaikan (adaptation), dan menciptakan (origination). Ketika peserta didik telah memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai mata pelajaran dalam dirinya, maka tahap selanjutnya ialah bagaimana peserta didik mampu mengaplikasikan pemahamannya dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan atau tindakan. Ketiga aspek di atas yang lebih dikenal dengan istilah aspek head, heart, dan hand merupakan
kriteria yang dapat digunakan oleh pendidik untuk
mengetahui serta mengevaluasi tingkat keberhasilan proses pembelajaran. 3) Pengukur
Menurut teori Lawrence Green (dalam Notoatmodjo, 2007) bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan dan tradisi sebagai faktor predisposisi disamping factor pendukung seperti lingkungan fisik, prasarana atau faktor pendorong yaitu sikap dan prilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya. Pengukuran pengetahuan menurut Arikunto (2006), dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
18
dengan objek penelitian atau responden. Data yang bersifat kualitatif di gambarkan dengan kata-kata, sedangkan data yang bersifat kuantitatif terwujud angka-angka, hasil perhitungan ataupengukuran, dapat diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase, setelah dipersentasekan lalu ditafsirkankedalam kalimat yang bersifat kualitatif. a. Kategori baik yaitu menjawab benar „ 70 % dari yang diharapkan b. Kategori kurang baik yaitu menjawab benar < 70% dari yang diharapkan. 4) Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut (Notoatmodjo,2003), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: a. Pengalaman Pengalaman dapat diperoleh dari diri sendiri maupun dari orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. b. Keyakinan Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif. c. Fasilitas Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran dan buku. d. Sosial budaya Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi dan sikap seseorang terhadap sesuatu. e. Tingkat Pendidikan Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. f. Penghasilan
19
Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi. g. Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan polapikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dn pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik Karakteristik Responden
1. Jenis kelamin Menururt Hungu (2007) jenis kelamin (seks) adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir. Seks berkaitan dengan tubuh laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki memproduksikan sperma, sementara perempuan menghasilkan sel telur dan secara biologis mampu untuk menstruasi, hamil dan menyusui.Perbedaan biologis dan fungsi biologis laki-laki dan perempuan tidak dapat dipertukarkan diantara keduanya, dan fungsinya tetap dengan laki-laki dan perempuan pada segala ras yang ada di muka bumi. 2. Usia atau Umur Usia atau umur adalah lamanya waktu hidup yang terhitung sejak lahir sampai dengan sekarang. Penentuan umur dilakukan dengan menggunakan hitungan tahun (Chaniago, 2002). Menurut Elisabeth yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Pembagian umur berdasarkan psiklogi perkembangan (Hurlock, 2002) bahwa masa dewasa terbagi atas: a. Masa dewasa muda berlangsung antara usia 18-40 tahun b. Masa dewasa madya berlangusng antara usia 41-60 tahun c. Masa lanjut usia, berlangsungantara usia > 61 tahun Menurut Hurlock (2002) semakin cukup umur , tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa lebih dipercaya dari
20
orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini dilihat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang. Menurut Suryabudhi (2003) seseorang yang menjalani hidup secara normal dapat diasumsikan bahwa semakin lama hidup maka pengalaman semakin banyak, pengetahuan semakin luas, keahlian semakin mendalam dan kearifan semakin baik dalam pengambilan keputusan tindakannya. 3. Menurut Daryanto (1997), pendidikan adalah upayan peningkatan manusia ke taraf insani itulah yang disebut mendidik. Pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia secara jasmani dan rohai yang berlangsung seumur hidup, baik didalam maupun diluar sekolah dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan masyarakat (Hasibuan, 2005). Koentjoroningrat (1997) mengatakan pendidikan adalah kemahiran menyerap pengetahuan, pendidikan seseorang berhubungan dengan sikap seseorang terhadap pengetahuan yang
diserapnya. Semakin tinggi
tingkat pendidikan semakin mudah dapat menyerap pengetahuan. Pendidikan merupakan unsur karakteristik personal yang sering dihubungkan dengan derajat kesehatan seseorang atau masyarakat. 4. Lama kerja Siagian (2008) menyatakan bahwa , lama kerja menunjukkan berapa lama seseorang bekerja pada masing-masing pekerjaan atau jabata. Kreitner dan kinicki (2004) menyatakan bahwa , masa kerja yang lama akan cenderung membuat seorang pegawai lebih merasa betah dalam suatu organisasi, hal ini disebabkan diantaranya karena telah beradaptasi dengan lingkungannya yang cukup lama sehingga seorang pegawai akan merasa nyaman dengan pekerjaannya. Penyebab lain juga dikarenakan adanya kebijakan dari instansi atau perusahaan mengenai jaminan hidup dihari tua. 5. Status pekerjaan Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan disuatu unit usaha/kegiatan. Indikator status pekerjaan pada dasarnya melihat
21
empat kategori yang berbeda tentang kelompok penduduk yang bekerja yaitu tenaga kerja dibayar (buruh), pekerja yang berusaha sendiri, pekerja bebas dan pekerja keluarga. Berusaha sendiri umumnya dibedakan menjadi dua yaitu mereka yang berusaha (memiliki usaha) dengan dibantu pekerja dibayar dan mereka yang berusaha tanpa dibantu pekerja dibayar, sementara pekerja keluarga juga dikenal dengan pekerja tak dibayar (Hungu, 2007) 6. Lingkungan Menurut Mardiana (2005) lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaan sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawaiuntuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah ditempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja. Menurut Nitisemito (2001). Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. 3. Penelitian Terkait
Anupan Kotwal (2010) dalam jurnal Health care workers and universal precaution and determines of noncompliance
memberikan penjelasan tentang
penggunaan APD. Penelitian ini melibatkan 100 responden yang masingmasing terdiri dari 50 dokter dan perawat. Hasil penelitian ini didapatkan 68% perawat tidak patuh menjalankan universal precaution termasuk juga penggunaan APD. Sikap perawat untuk tidak patuh tersebut disebabkan karena perawat merasa terbatasi dan prosedur penggunaan APD yang lama serta menyusahkan.
22
Catherine E. Earl (2010) dalam jurnal yang berjudul Thai nursing students knowledge and health beliefs about aids and the use of universal precautions
menjelaskan tentang penerapan universal precaution pada penderita HIV. Penelitian ini menjelaskan bahwa peran lembaga pendidikan sangat penting untuk memberikan materi tentang standard precaution termasuk didalamnya prinsip menggunakan APD. Hal ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang prinsip tersebut. Selain itu, Cathrine E. Earl menemukan sikap negative respondennya untuk menolak menggunakan APD karena adanya rasa kurang percaya diri menggunakan APD pada pasien dengan HIV. Maja (2009) dalam jurnal yang berjudul Precautions used by occupational health nursing students during clinical placements
menjelaskan terkait
penerapan APD. Penelitian ini melibatkan 45 mahasiswa praktik occupational health nursing sebagai
responden. Penelitian ini menunjukkan tingginya
tingkat penerapan mencuci tangan, penggunaan APD, dan tingkat pelatihan yang lebih dari 80% responden. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan bahwa 17.8% respondennya gagal menggunakan APD ketika praktik akibat terbatasnya jumlah APD yang disediakan di tempat praktik. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan bahwa sikap negative yang ditunjukkan dengan menolak menggunakan APD karena merasa tidak nyaman mendorong respondennya untuk berprilaku tidak menggunakan APD (p<0,004). Yulia Habni (2009) dalam penelitian skripsinya yang berjudul €Prilaku Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan• memfokuskan penelitiannya dalam hal pencegahan infeksi nosokomial. Penelitian ini melibatkan perawat diruang rawat inap, IGD, ICU dan rawat jalan sebagai responden. Hasil penelitian ini didapatkan 76% perawat yang tidak mendapatkan pelatihan tentang pencegahan infeksi nosokomial cenderung memiliki perilaku yang buruk dalam melakukan pencegahan infeksi nosokomial.
23
Ilya Kagan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Perceived Knowledge of Blood-Borne Pathogens and Avoidance of Contact with Infected Patiens.
Penelitian ini dilakukan di Israel dengan menggunakan desain cross-sectional yang melibatkan 180 responden. Penelitian ini menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap tindakan mematuhi standard precaution (termasuk didalamnya penggunaaan APD) Patricia M. McGovern (2000) dalam penelitiannya yang berjudul Factors Affecting Universal Precautions Complience
menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan terhadap universal precautions. Penelitian ini menjelaskan bahwa rumah sakit yang telah membudayakan keselamatan kerja memiliki perawat 2,9 kali lebih patuh untuk menjalankan universal precaution termasuk di dalamnya perilaku penggunaan APD. Selain itu, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya yang telah mendapatkan pelatihan tentang APD memiliki peluang 5,7 kali lebih patuh menggunakan APD saat praktik.
B. Kerangka Teori
Bagan 2.2 Kerangka teori hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada perawat
24
Aspek Tingkat Pengetahuan : 1. Aspek kognitif
Aspek kepatuhanpenggunaan APD: 1. Kesadaran (Awarness)
2. Aspek afektif
2. Tertarik (Interest)
3.
3. Evaluasi (Evaluation)
Aspek psikomotorik
(Depkes RI, 2003; Hegner, 2010; Rosdahl & Marry, 2008; WHO, 2004)
4. Mencoba (Trial) 5. Menerima (Adoption) (Roger, 1974 dalamNotoatmodjo, 2012)
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1. Pengalaman
Faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan APD 1. Faktor predisposisi (predisposing factor)
2. Keyakinan 3. Fasilitas
2. Faktor pendukung (enabling factor)
4. Sosial budaya 5.
Tingkat pendidikan
3. Faktor pendorong (reinforcing factor)
6. Penghasilan
(Lawrence green, Notoatmodjo, 2003)
7. Usia (DepkesRI, Notoatmodjo, 2003)
2003;
Karakteristik responden 1. Jenis kelamin 2. Usia atau umur 3. Pendidikan 4. Lama kerja 5. Status pekerjaan 6. Lingkungan (Daryanto, Koentjoroningrat 1997; Nitisemito, 2001; Hurlock, 2002; Suryabudi, 2003; Kreitner dan Kinicki, 2004; Mardiana, 2005 ; Hasibuan, 2005; Hungu, 2007; BAB III Siagian , 2008)
KERANGKA KONSEP PENELITIAN, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
1980
;
25
Bab ini menguraikan tentang kerangka konsep penelitian, hipotesis, dan definisi operasional yang mendasari penelitian. Kerangka konsep ini sebagai dasar penelitian dalam menjalankan penelitian sedangkan hipotesis sebagai landasan peneliti untuk mengetahui tujuan penelitian. Definisi operasional sebagai penjabaran penjelasan-penjelasan dari variabel-variabel yang diteliti sehingga memudahkan peneliti memperoleh informasi yang dibutuhkan. A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan landasan berfikir yang dikembangkan berdasarkan pada teori yang ada. Kerangka konsep memberikan gambaran sederhana tentang landasan berfikir penelitian dengan menunjukkan variable-variabel penelitian dan keterkaitan antar variabel (Sopiyudin, 2008). Kerangka konsep penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen dan dependen. Variabel indepen terdiri dari tingkat pengetahuan sedangkan variabel dependen yaitu kepatuhan penggunaan APD pada perawat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital. Dalam penelitian ini yang diamati tingkat pengetahun, kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri yang dipengaruhi faktor pemungkin yaitu usia, pendidikan dan masa kerja perawat Brawijaya Women & Children Hospital.
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015 24
Variabel Independen
Variabel Dependen
26
Aspek tingkat pengetahuan : 1. Aspek kognitif
Kepatuhan perawat
2. Aspek afekif
menggunakan APD
3. Aspek psikomotorik
Gambaran karakteristik Perawat : 1. Usia 2. Pendidikan 3. Masa kerja Variabel Confounding
B. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga atau dali sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010).
27
Dari Hipotesis tersebut peneliti menarik kesimpulan dalam bentuk yang masih sementara dan harus dibuktikan kebenarannya. Maka pada proposal penelitian ini hipotesisnya antara lain adalah sebagai berikut : Ho: 1.
Tidak ada hubungan antara aspek kognitif dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
2.
Tidak ada hubungan antara aspek afektif dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
3.
Tidak ada hubungan antara aspek psikomotorik dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
4.
Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
5.
Tidak ada hubungan antara usia dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
6.
Tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
7.
Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
Ha: 1.
Ada hubungan antara aspek kognitif dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
2.
Ada hubungan antara aspek afektif dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
3.
Ada hubungan antara aspek psikomotorik dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
4.
Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
5.
Ada hubungan antara usia dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
28
6.
Ada hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
7.
Ada hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2013). Dalam penelitian ini definisi operasional variabel dependen, independen, dan konfounding disaikan dalam table 3.1 Tabel 3.1 Definisi operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015.
No
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Cara Ukur
Hasil Ukur
Skala
Kuesioner terdiri dari 9 pertanyaan menggunakan skala Guttman
Dikelompokkan dengan menggunakan cut of poin nilai mean = 1.3
N O M I N A L
Variabel Independen
1.
No
Aspek kognitif
Variabel
Aspek yang berkaitan dengan aspek intelektual atau berpikir nalar, diantaranya mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, penguraian, pemanduan, penilaian
Definisi Operasional
Kuesioner
€ €
Benar : 1 Salah : 0
€ 1.
Kurang Baik < 1.3
€ 2.
Alat Ukur
Cara Ukur
Baik „ 1.3
Hasil Ukur
Skala
29
2.
Aspek afektif
Aspek yang berkaitan dengan aspek emosional seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan, terhadap moral dan sebagainya.
Kuesioner
Kuesioner terdiri dari 5 pertanyaan menggunakan skala Guttman € €
Benar : 1 Salah : 0
Dikelompokkan dengan menggunakan cut of poin nilai mean = 4.0 € 1.
Kurang Baik < 0.24
N O M I N A L
€ 2. Baik „
0.24
3.
Aspek Aspek yang psikomotorik berkaitan dengan aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem saraf dan otot.
Kuesioner
Kuesioner terdiri dari 3 pertanyaan menggunakan skala Guttman € €
Benar : 1 Salah : 0
Dikelompokkan dengan menggunakanc ut of point nilai median = 4.4 € 1.
Kurang Baik < 4.4
€ 2.
4
Tingkat pengetahuan
Segala sesuatu yang diketahui, kepandaian
Kuesioner
Kuesioner terdiri dari 17 pertanyaan menggunakan skala Guttman € €
Benar : 1 Salah : 0
N O M I N A L
Baik „ 4.4
Dikelompokkan dengan menggunakan cut of point
nilai mean = 0.19 € 1.
Rendah < 0.19 € 2. Tinggi „ 0.19
N O M I N A L
Variabel Dependen
1.
Kepatuhan
Perilaku sesuai aturan dan berdisiplin
Kuesioner
Kuesioner terdiri dari 18 pernyataan menggunakan skala Likert € € € €
No
Variabel
Variabel Konfounding
Definisi Operasional
Alat Ukur
Setuju : 1 Sangat Setuju :2 Tidak setuju :3 Sangat tidak setuju : 4
Cara Ukur
Dikelompokkan dengan cut of point nilai Median = 2.3 € 1.
Tidak Patuh < 2.3
€ 2.
N O M I N A L
Patuh „ 2.3
Hasil Ukur
Skala
30
1.
Usia
2.
Pendidikan
3.
Masa kerja
Masa kehidupan perawat yang dihitung sejak tanggal kelahiran sampai dengan tanggal penelitian dilakukan. Adalah jenjang terakhir yang diperoleh individu dengan proses pembelajaran di instansi pendidikan atau sekolah
Kuesioner
Mengisi kuesioner
1. … 30 tahun 2. > 30 tahun
N O M I N A L
Kuesioner
Mengisi k uesioner
1. Rendah (D3) 2. Tinggi (S1)
N O M I N A L
Lamanya perawat bekerja di Rumah Sakit.
Kuesioner
Mengisi kuesioner
1.< 5 thn 2.„ 5thn
N O M I N A L
BAB IV METODE PENELITIAN
31
Bab ini menguraikan tentang metodologi penelitian yang digunakan untuk melaksanakan penelitian.Metodologi penelitian ini terdiri dari beberapa bagian.Bagian-bagian tersebut meliputi desain penelitian, populasi dan sampel, tempat dan waktu, etika penelitian, alat pengumpul data, prosedur pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta jadwal penelitian. A.
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga
peneliti
dapat
memperoleh
jawaban
terhadap
pertanyaan
penelitian.Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013). Survey Crossectional
adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( point time approach ). Artinya, setiap objek penelitiannya hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo,2010). Rancangan penelitian ini mempunyai keunggulan yaitu : mudah dilaksanakan, ekonomis dalam hal waktu, dan hasilnya dapat diperoleh dengan cepat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian yang digunakan dalam deskriptif korelasi dengan pendekatan Survey Crossectional .
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antar
variabel independen (tingkat pengetahuan) dengan variabel dependen (kepatuhan). Korelasi antara suatu variabel dengan variabel yang lain tersebut diusahakan dengan mengidentifikasi variabel yang ada pada suatu objek, kemudian diidentifikasi pula variabel lain yang ada pada objek yang sama dan dilihat apakah ada hubungan antara keduanya (Notoatmodjo, 2010). A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi 30
32
Populasi dalam penelitian adalah setiap subjek (misalnya manusia, perawat) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003). Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut (Alimul,2003). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perawat yang bekerja di Brawijaya Women & Children Hospital sebanyak 70 perawat. 2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dengan kata lain sampel adalah elemenelemen populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan mewakilinya (Setiadi, 2013). Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Teknik pengumpulan sampel pada penelitian ini menggunakan consecutive sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan dengan memilih semua individu yang ditemui dan memenuhi kriteria pemilihan, sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi (Dharma, 2011). Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya, maka sebelum dilakukan pengambilan data perlu ditentukan kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciriƒciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sample (Notoatmodjo, 2010). Adapun kriteria inklusi sebagai berikut: a. Perawat yang bekerja dioperasional Brawijaya Women & Children Hospital b. Perawat berpendidikan D3 Keperawatan dan S1 Keperawatan yang bekerja di Brawijaya Women & Children Hospital c. Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
33
d. Bersedia sebagai responden dalam penelitian ini. Sedangkan kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagi sample (Notoadmojo, 2010). Adapun kriteria eksklusi sebagi berikut : a. Perawat yangbukan bagian operasional dan yang tidak bekerja di Brawijaya Women & Children Hospital b. Perawat berpendidikan SPK yang bekerja di Brawijaya Women & Children Hospital. c. Perawat yang sakit, cuti, sedang mengikuti pelatihan diluar RS. d. Tidak bersedia sebagai responden dalam penelitian ini. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi maka jumlah perawat yang dijadikan sebagai responden sebanyak 65 orang , dikarenakan jumlah sample < 100 responden maka yang digunakan adalah total sampling . B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Alasan peneliti memilih tempat ini sebagai tempat penelitian adalah karena peneliti ingin melihat adakah Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Peggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015 C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada saat penyusunan proposal penelitian, dari pengumpulan data awal, dan setelah proposal disetujui untuk dilanjutkan sampai dengan menyebarkan kuesioner penelitian pada Desember 2014 -Februari 2015. D. Etika Penelitian
Etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut. (Hidayat,A.A 2009).
34
a.
Informed consent
Infrormed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Pada tanggal 16 Februari 2015 Informed consent tersebut peneliti serahkan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Lalu peneliti menjelaskan tujuan informed consent agar perawat (responden) mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika perawat (responden) bersedia, maka mereka menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia maka peneliti menghormati hak perawat (responden) tersebut. Saat menjelaskan informed consent tidak ada perawat yang tidak bersedia menjadi responden, b.
Anomity (Tanpa nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar alat ukur. Saat pengisian Kuisioner A peneliti tidak menyediakan kolom pengisian nama, peniliti menyediakan kolom kode. c.
Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan di jamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan di laporkan pada hasil riset.Hal ini langsung disampaikan oleh peneliti saat pembagian kuisioner pada tanggal 16 Februari 2015. E. Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam suatu penelitian, karena data yang diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.Pada penelitian ini, alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.Penelitian ini menggunakan skala tingkat pengetahuan yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan kuesioner.
35
Kuesioner yang disusun terdiri dari tiga bagian, yaitu data demografi, tingkat pengetahuan dankepatuhan penggunaan APD. 1. Bagian A untuk data umum yang merupakan data karakteristik responden. Data tentang karakteristik responden meliputi data tentang umur, pendidikan dan masa kerja . 2. Bagian B dipergunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang APD terdiri dari 17 pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannya. Jawaban yang benar mendapatkan nilai 1 sedangkan jawaban yang salah mendapatkan nilai 2. Soal nomor 2,3,4,5,6,10,11,13,14,15,16,17 jawaban yang benar adalah Benar. Soal nomor 1,5,7,8,9,12 jawaban yang benar adalah Salah. 3. Bagian C dipergunakan untuk mengukur kepatuhan penggunaan APD terdiri dari 18 pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannya 1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alatƒalat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo,2010). Seluruh data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan tekhnik angket atau kuisioner, lembar kuisioner terdiri dari beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diteliti. Pertanyaan dalam kuisioner berupa pertanyaan tertutup ( close ended item) dimana responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. 2. Uji Instrumen
Instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reabilitas data. a. Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar benar mengukur apa yang diukur. (Notoatmojo,2010). Teknik pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment dari
pearson dalam program SPSS versi 17.0. Alat ukur yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah, untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari nilai korelasi antara bagian-bagian alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat
36
ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan rumus Pearson Product Moment adalah :
(∑) (∑ .∑)
r = √ [∑(∑)] [∑ (∑)²] Keterangan : r = Koefisien item yang dicari N = Jumlah responden X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item
Statistik r merupakan koefisien yang diperoleh dengan menunjukkan prosedur statistik Pearson•s Product Moment Correlation. Nilai 0 menunjukkan
tidak
adanya
kekuatan,
sedangkan
+1
atau
-1
menggambarkan hubungan yang terkuat/tertinggi.Tanda positif atau negatif tidak mempengaruhi kekuatan atau pengaruh, yang penting adalah nilainya. Pada penelitian ini kuesioner akan diuji coba pada 30 responden di RSIA
Hermina
Jatinegarayang
kriterianya
memenuhi
syarat.
Keputusan uji: Hasil Uji Validitas variabel tingkat pengetahuan dengan responden n=30 nilai r tabel 0.361 (α 0.05) didapatkan soal yang valid 17 diatara 20 dengan nilai valid 0.364-0.917, sementara yang tidak valid digugurkan , untuk variabel kepatuhan dengan responden n=30 nilai r table 0.361
(α 0.05) didapatkan soal yang valid 18 diantara
20
dengan nilai0.477- 0.713, sementara yang tidak valid digugurkan.
b. Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
37
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas ( ajeg ), bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. (Notoatmojo, 2010). Untuk uji reliabilitas ini dapat menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut : Berikut rumus uji cronbach alpha: r=
M
1ƒVx
(M - 1)
Vt
Keterangan: r = koefisien reliabilitas instrumen ( cronbach alpha) M = Jumlah butir soal yang valid V x = Jumlah varians skor butir valid V t = Varians skor total butir valid Penyataan dikatakan reliabel, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dengan nilai 0.6 dari waktu ke waktu. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tingkat Pengetahuan = Nilai Cronbach•s Alpha
sebesar 0.911 (sangat reliable)
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Perawat = Nilai Cronbach•s Alpha
sebesar 0.909 ( sangat reliable)
F. Prosedur Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data terdiri dari tahap persiapan dan tahap pengumpulan data. Tahap persiapan yang dilakukan yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti mengamati fenomena yang terjadi di keperawatan khususnya terkait penggunaan APD. 2. Peneliti menentukan judul penelitian •Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelidung DiriPada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015•. 3. Peneliti menentukan sasaran penelitian yaitu perawat yang bekerja di Brawijaya Women & Children Hospital 4. Peneliti menentukan tempat untuk melakukan penelitian yaitu di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan.
38
5. Peneliti mempersiapkan surat ijin dan surat pengantar dari ketua STIKes PERTAMEDIKA untuk melakukan penelitian di Brawijaya Women & Children Hospital . Tahap pengumpulan data yang dilakukan yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti mencari informasi data jumlah populasi perawat yang bekerja di Brawijaya Women & Children Hospital. 2. Peneliti mengkategorikan jumlah tingkat pendidikan perawat di Brawijaya Women Children Hospital. 3. Penulis meminta persetujuan dari responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. 4. Peneliti meminta responden yang bersedia ikut dalam penelitian untuk menyetujui lembar persetujuan menjadi subjek penelitian. 5. Kuesioner dibagikan kepada responden, responden diberikan penjelasan pengisian kuesioner, responden dapat menanyakan hal yang tidak jelas dalam kuesioner kepada peneliti, setelah diisi oleh responden dikumpulkan kembali dan diperiksa kelengkapannya. G. Pengolahan Dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
Setelah pengumpulan data dengan kuesioner, tahap selanjutnya adalah pengolahan data agar analisa yang dihasilkan memberikan informasi yang benar.Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak computer SPSS. Dalam pengolahan data peneliti melakukan empat tahapan pengolahan data, yaitu: a. Editing.
Editing secara umum adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut seperti apakah lengkap, jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup jelas atau terbaca, jawabannya relevan dan konsisten. b. Coding
39
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng €kodean• atau € koding• yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data ( data entry). c. Memasukkan data ( Data Entry ) atau Processing Data yakni jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk €kode€ (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau €software• komputer. d. Pembersihan Data ( Cleaning ) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kode,
ketidak
lengkapan,
dan
sebagainya.Kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning ). (Notoatmodjo, 2010). 2. Analisis Data
Melakukan
teknik
analisa
khususnya
terdapat
data
penelitian
menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisa. Tahap selanjutnya peneliti melakukan analisa data, dalam penelitian ini dilakukan 2 jenis analisa, yaitu : a. Analisa Univariat (Analisa Deskriptif )
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.Bentuk analisa univariat tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisa ini menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. (Notoatmodjo,2010) Data yang diperoleh akan ditampilkan dalam tabel yang menggunakan presentase dengan menggunakan rumus: ‚ •
f n
x100
keterangan :
%
40
P = Prosentase f = Jumlah jawaban n = jumlah skor maksimal Kemudian dilanjutkan dengan: 1) Mean (rata-rata), untuk mengetahuai rata-rata dari data. Rata-rata (x) ‚ •
ƒ f . ƒ f
Keterangan: f: jumlah sampel yang sesuai dengan nilai x nilai sampel 2) Median (nilai tengah), untuk mengetahui nilai tengah dari data posisi median dengan jumlah responden. Posisi median =
n „1
2
n= jumlah sampel 3) Modus, dengan menyatakan nilai yang paling banyak terjadi. Pada penelitian ini yang dianalisis secara univariat adalah gambaran karakteristik, gambaran tingkat pengetahuandan gambaran kepatuhan perawat b.
Analisis Bivariat Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau memiliki korelasi untuk mendapat gambaran hubungan secara statistik antara variabel dependen dengan variabel independen. Rumus yang digunakan untuk menghitung X† : 2
x • †
( fo … fe) 2 fe
Keterangan : X‚
= Nilai chi-square
fo
= Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
41
fe
= Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
Hasil statistik chi-square dibandingkan dengan X† pada tabel distribusi chi-square untuk tingkat signifikan tertentu sesuai dengan derajat kebebasan atau degree of freedom. Derajat kebebasan tersebut didapatkan dengan mengguanakan rumus X†tabel : Df = (B-1)(K-1) Keterangan : B = Jumlah baris K = Jumlah kolom Pada penelitian ini yang diuji secara bivariat adalah tingkat pengetahuan dengankepatuhan penggunaan APD yang akan diuji dengan menggunakanchi-square karena variabel independen dan variable dependendatanya adalah berbentuk kategorik. Uji hipotesis yang digunakan adalah hipotesis alternatif dengan arah two tail. Prosedur pengujian uji chi-square diawali dengan membuat hipotesis yaitu H0 dan H1. Langkah selanjutnya menetapkan tingkat signifikansi, menghitung nilai X†, lalu membuat keputusan yaitu jika X† „ X†tabel, maka H0 ditolak artinya signifikan. Dan jika X† … X†tabel, maka H0 diterima artinya tidak signifikan.
BAB V HASIL PENELITIAN
42
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian disertai tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015. Jumlah responden yang terlibat didalam penelitian ini 65 responden yaitu perawat di Brawijaya Women & Children Hospital , dimana pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan metode total sampling . Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk deskripsi sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan dengan
kepatuhan penggunaan APD pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital , dari masing-masing variable yang diteliti dengan menggunakan alat instrumen berupa kuisioner. Hasil penelitian telah dianalisis dalam dua bagian, yaitu : 1) Analisis univariat yang menggambarkan distribusi frekuensi, 2) Analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel bebas ( independen ) dan variabel terikat ( dependen). A. Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini akan melihat distribusi frekuensi gambaran karakteristik, gambaran tingkat pengetahuandan gambaran kepatuhan penggunaan APD. Perhitungan data demografi dilakukan untuk melihat frekuensi proporsi dan presentase berdasarkan karakteristik responden yaitu : usia, pendidikan, masa kerja. 1.
Deskripsi Usia Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakterisitik Perawat Berdasarkan Usia di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015( n = 65 )
Usia
Frekuensi % … 30 tahun 47 72.3 > 30 tahun 18 27.7 Jumlah 65 100.0 Pada Tabel 5.1. distribusi frekuensi responden berdasarkan usia, diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan, 47 orang (72.3%) usianya< 30 tahun kebawah dan 18 orang 41
43
(27.7%) usianya diatas 30 tahun. Dari hasil tersebut sebagian besar responden usianya 30 tahun kebawah. 2.
Deskripsi Pendidikan Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi PerawatBerdasarkan Pendidikan di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015( n = 65 )
Pendidikan Rendah (D3) Tinggi (S1) Jumlah
Frekuensi 57 8 65
% 87.7 12.3 100.0
Pada Tabel 5.2. distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan, diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan, 57 orang (87.7%) pendidikan rendah (D3) dan8 orang (12.3%) pendidikan tinggi (S1). Dari hasil tersebut sebagian besar responden pendidikan rendah (D3). 3.
Deskripsi Masa Kerja Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi PerawatBerdasarkan Masa Kerja di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015( n = 65 )
Masa Kerja < 5 tahun „ 5 tahun Jumlah
Frekuensi 39 26 65
% 60.0 40.0 100.0
Pada Tabel 5.3. distribusi frekuensi responden berdasarkan masa kerja, diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan, 39 orang (60.0%) masa kerja kurang dari 5 tahun dan26 orang
44
(40.0%) masa kerja 5 tahun lebih. Dari hasil tersebut sebagian besar responden masa kerjakurang dari 5 tahun. 4.
Deskripsi Aspek Kognitif Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Perawat BerdasarkanAspek Kognitif di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015( n = 65 )
Aspek Kognitif Kurang Baik Baik Total
Frekuensi 17 48 65
% 26.2 73.8 100.0
Pada Tabel 5.4. distribusi frekuensi responden berdasarkan aspek kognitif, diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan, 17 orang (26.2%) aspek kognitifkurang baikdan 48 orang (73.8%) aspek kognitif baik. Dari hasil tersebut sebagian besar responden aspek kognitif baik. 5.
Deskripsi Aspek Afektif Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Perawat BerdasarkanAspek Afektif di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015( n = 65 )
Aspek Afektif Kurang Baik Baik Jumlah
Frekuensi 27 38 65
% 41.5 58.5 100.0
Pada Tabel 5.5. distribusi frekuensi responden berdasarkan aspek afektif, diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan, 27 orang (41.5%) aspek afektif kurang baikdan 38 orang
45
(58.5%) aspek afektif baik. Dari hasil tersebut sebagian besar responden aspek afektif baik. 6.
Deskripsi Aspek Psikomotorik Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Perawat BerdasarkanASspek Psikomotorik di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015( n = 65 )
Aspek Psikomotorik Kurang Baik Baik Jumlah
Frekuensi 15 50 65
% 23.1 76.9 100.0
Pada Tabel 5.6. distribusi frekuensi responden berdasarkan aspek psikomotorik, diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan, 15 orang (23.1%) aspek psikomotorik kurang baikdan 50 orang (76.9%) aspek psikomotorik baik. Dari hasil tersebut sebagian besar responden aspek psikomotorikbaik. 7.
Deskripsi Tingkat Pengetahuan Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Perawat BerdasarkanTingkat Pengetahuan di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015( n = 65 )
Tingkat Pengetahuan Rendah Tinggi Total
Frekuensi 31 34 65
% 47.7 52.3 100.0
Pada Tabel 5.7. distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan, diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan, 31 orang (47.7%) tingkat pengetahuan rendahdan 34
46
orang (52.3%) tingkat pengetahuan tinggi. Dari hasil tersebut sebagian besar responden tingkat pengetahuan tinggi. 8.
Deskripsi Kepatuhan Penggunaan APD Tabel 5.8. Distribusi Pola Perawat BerdasarkanKepatuhan Penggunaan APD di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015( n = 65 )
Kepatuhan Penggunaan APD Tidak Patuh Patuh Jumlah
Frekuensi 26 39 65
% 40.0 60.0 100.0
Pada Tabel 5.8. distribusi pola responden berdasarkan kepatuhan penggunaan APD, diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan, 26 orang (40.0%) tidak patuhdan 39 orang (60.0%) patuh. Dari hasil tersebut sebagian besar responden patuh menggunakan APD. B.
Analisis Bivariat
Analisis bivariat, yaitu menguji hipotesis dengan menentukan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen menggunakan uji Chi- Square karena jenis data yang peneliti gunakan untuk analisis adalah data kategorial. Sehingga uji hipotesa yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 5%.
a.
Hubungan Usia dengan Kepatuhan Penggunaan APD Tabel 5.9. Hubungan Usia dengan Kepatuhan Penggunaan APD
47
di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015 ( n = 65 )
Usia
… 30 tahun > 30 tahun Jumlah
Kepatuhan Penggunaan APD Jumlah Tidak Patuh Patuh n % n % n % 20 42.6 27 57.4 47 100.0 6 33.3 12 66.7 18 100.0 26 40.0 39 60.0 65 100.0
‡2 hitung
P Value
OR ( 95% CI )
0.157
0.692
1.481
(< 3.841)
(> 0.05)
(0.475-4.622)
Hasil analisis hubungan antara usia dengan kepatuhan penggunaan APD diperoleh bahwa sebanyak 27 (57.4%) responden yang berusia … 30 tahun, sedangkan diantara yang berusia > 30 tahun ada 12 (66.7%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0.692 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan usia dengan kepatuhan penggunaan APD. b. HubunganPendidikan dengan Kepatuhan Penggunaan APD Tabel 5.10. Hubungan Pendidikan dengan Kepatuhan Penggunaan APD di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015 ( n = 65 )
Pendidikan
Rendah (D3) Tinggi (S1) Jumlah
Kepatuhan Penggunaan APD Jumlah Tidak Patuh Patuh n % n % N % 23 40.4 34 59.6 57 100.0 3 37.5 5 62.5 8 100.0 26 40.0 39 60.0 65 100.0
‡2 hitung
P Value
OR ( 95% CI )
0.024
1.000
1.127
(< 3.841)
(> 0.05)
(0.245-5.186)
Hasil analisis hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan penggunaan APD diperoleh bahwa sebanyak 34 (59.6%) responden yang berpendidikan D3, sedangkan diantara responden yang berpendidikan S1 ada 5 (62.5%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 1.000 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan penggunaan APD.
48
c. Hubungan Masa Kerja dengan Kepatuhan Penggunaan APD Tabel 5.11. Hubungan Masa Kerja dengan Kepatuhan Penggunaan APD di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015 ( n = 65 )
Masa Kerja
< 5 tahun „ 5 tahun Jumlah
Kepatuhan Penggunaan APD Jumlah Tidak Patuh Patuh n % n % N % 16 41.0 23 59.0 39 100.0 10 38.5 16 61.5 26 100.0 26 40.0 39 60.0 65 100.0
‡2 hitung
P Value
OR ( 95% CI )
0.000
1.000
1.113
(< 3.841)
(> 0.05)
(0.403-3.073)
Hasil analisis hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD diperoleh bahwa sebanyak 23 (59.0%) responden
yang patuh masa kerja < 5
tahun, sedangkan diantara responden yang patuh masa kerja „ 5 tahun ada 16 (61.5%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 1.000 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD.
d. Hubungan Aspek Kognitif dengan Kepatuhan Penggunaan APD Tabel 5.12. Hubungan Aspke Kognitif dengan Kepatuhan Penggunaan APD
49
di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015( n = 65 )
Aspek Kognitif Kurang Baik Baik Jumlah
Kepatuhan Penggunaan APD Jumlah Tidak Patuh Patuh n % n % n % 12 70.6 5 29.4 17 100.0 14 29.2 34 70.8 48 100.0 26 40.0 39 60.0 65 100.0
‡2 hitung
P Value
OR ( 95% CI )
7.332
0.007
5.829
(> 3.841)
(< 0.05)
(1.73-19.64)
Hasil analisis hubungan antara aspek kognitif dengan kepatuhan penggunaan APD diperoleh bahwa sebanyak 5 (29.4%) responden aspek kognitif kurang baik patuh menggunakan APD, sedangkan diantara responden yang aspek kognitif baik 34 (70.8%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0.007 maka dapat disimpulkan ada hubungan aspek kognitif dengan kepatuhan penggunaan APD. e. Hubungan Aspek Afektif denganKepatuhan Penggunaan APD Tabel 5.13. Hubungan Kawasan Afektif dengan Kepatuhan Penggunaan APD di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015 ( n = 65 )
Aspek Afektif Kurang Baik Baik Jumlah
Kepatuhan Penggunaan APD Jumlah Tidak Patuh Patuh n % n % N % 17 63.0 10 37.0 27 100.0 9 23.7 29 76.3 38 100.0 26 40.0 39 60.0 65 100.0
‡2 hitung
P Value
OR ( 95% CI )
8.576
0.003
5.478
(> 3.841)
(< 0.05)
(1.858-16.153)
Hasil analisis hubungan antara aspek afektif dengan kepatuhan penggunaan APD diperoleh bahwa sebanyak 10 (37.0%) responden aspek afektif kurang baik patuh menggunakan APD, sedangkan diantara responden yang aspek afektif baik 29 (76.3%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p =
50
0.003 maka dapat disimpulkan ada hubungan aspek afektif dengan kepatuhan penggunaan APD. f.
Hubungan Aspek Psikomotor denganKepatuhan Penggunaan APD Tabel 5.14. Hubungan Aspek Psikomotor denganKepatuhan Penggunaan APD di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015( n = 65 )
Aspek Psikomotorik Kurang Baik Baik Jumlah
Kepatuhan Penggunaan APD Jumlah Tidak Patuh Patuh n % n % N % 11 73.3 4 26.7 15 100.0 15 30.0 35 70.0 50 100.0 26 40.0 39 60.0 65 100.0
‡2 hitung
P Value
OR ( 95% CI )
7.313
0.007
6.417
(> 3.841)
(< 0.05)
(1.759-23.413)
Hasil analisis hubungan antara aspek psikomotor dengan kepatuhan penggunaan APD diperoleh bahwa sebanyak 4 (26.7%) responden aspek psikomotor kurang baik patuh menggunakan APD, sedangkan diantara responden yang aspek psikomotor baik 35 (70.0%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0.007 maka dapat disimpulkan ada hubungan aspek psikomotor dengan kepatuhan penggunaan APD.
g. HubunganTingkat Pengetahuan denganKepatuhan Penggunaan APD
51
Tabel 5.15. HubunganTingkat Pengetahuan denganKepatuhan Penggunaan APD Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015 ( n = 65 )
Tingkat Pengetahuan Rendah Tinggi Jumlah
Kepatuhan Penggunaan APD Jumlah Tidak Patuh Patuh n % n % N % 18 58.1 13 41.9 31 100.0 8 23.5 26 76.5 34 100.0 26 40.0 39 60.0 65 100.0
‡2 hitung
P Value
OR ( 95% CI )
6.683
0.010
4.500
(> 3.841)
(< 0.05)
(1.549-13.07)
Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD diperoleh bahwa sebanyak 13 (41.9%)
responden tingkat
pengetahuan rendah patuh menggunakan APD, sedangkan diantara responden yang tingkat pengetahuan tinggi 26 (76.5%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0.010 maka dapat disimpulkan ada hubungan aspek afektif dengan kepatuhan penggunaan APD.
BAB VI
52
PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan hasil penelitian ini dibagi menjadi dua pokok bahasan, pertama membahas tentang hasil penelitian dan yang kedua adalah membahas keterbatasan penelitian. A. Interprestas Interprestasii dan diskusi diskusi hasil hasil peneliti penelitian an
1) Distribus Distribusii Frekuens Frekuensii Responden Responden Berdas Berdasarka arkann Tingkat Tingkat Penget Pengetahua ahuann Berdasarkan tingkat pengetahuan , hasil analisis uji statistik menunjukkan gambaran bahwa dari responden di Brawijaya Women & Children Hospital sebagia sebagiann besar besar responden responden ting tingkat kat penge pengetahua tahuann tinggi tapi tidak tidak sejalan sejalan dengan dengan Knowled ge of Ilya Kagan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Perceived Knowledge Blood-Borne Blood-Bo rne Pathogens and Avoidance of Contact with Infected Patiens.
Penelitian ini menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara precautio n (termasuk tingkat pengetahuan terhadap tindakan mematuhi standard precaution
didalamnya penggunaaan penggunaaan APD) akan tetapi sejalan sejalan denganPatricia denganPatricia M. McGovern (2000) dalam penelitiannya yang berjudul Factors Affecting Universal Precautions
Complience
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan terhadap universal precautions. Penelitian ini menjelaskan bahwa rumah sakit yang telah membudayakan keselamatan kerja memiliki perawat 2,9 kali lebih patuh untuk menjalankan universal precaution termasuk di dalamnya perilaku penggunaan APD. Selain itu, itu , perawat maupun tenaga kesehatan lainnya yang telah mendapatkan pelatihan tentang APD memiliki peluang 5,7 kali kali lebih patuh menggunakan menggun akan APD saat praktik. pr aktik. Menurut Menurut
teori teori Aspek kognitif kognitif,,
afekt afektif if
dan dan
psikom psikomotor otorik ik
merupak merupakan an
pengklasifikasian prilaku individu menurut Blomm. Blo mm. Yang mana man a hasil belajar belaj ar yang berupa perubahan prilaku prilak u yang terbagi dalam tiga aspek tersebut yaitu aspek kognitif merupakan aspek aspek yang yang berkaitan dengan intelektual atau berpikir/nalar, yang
didalamnya
mencakup
pengetahuan
( knowledge ),
pemahaman
(comprehension ), penerapan ( application ), penguraian ( analyze), pemaduan 51
53
synthesis), dan penilaian ( evaluation ). Aspek ( synthesis Aspek afektif yaitu aspek yang berkaitan
dengan emosional seperti seperti perasaan, perasaan, minat, sikap, kepatuhan kepatuhan terhadap moral dan sebagain sebagainya ya yang yang didal didalamn amnya ya mencak mencakup up pene penerima rimaan an (receiving/attending ), sambutan (responding ), ), tata nilai ( valuing ), ), pengorganisasian ( organization), dan karakterisasi (characterization ). Sedangkan aspek psikomotorik yaitu yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkann fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan berfungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari kesiapan ( set ), ), peniruan ( imitation ), membiasakan (habitual ), ), menyesuaikan (adaptation ), dan menciptakan ( origination). Menurut analis analisis is peneliti peneliti tingkat pengetahuan pengetahuan mempunyai peran yang yang penting, penting, karena semakin baik adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan , maka kepatuhan tersebut tersebut akan akan timbul timbul dengan dengan sendiriny sendirinyaa karena karena semaki semakinn mudah menanamka menanamkann kesadaran untuk meningkatkan kualitas diri, dan pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital sudah mendapatkan pelatihan tentang Alat Pelindung Diri dan rutin dilakukan resosialisasi SOP yang berkaitan dengan pengetahuan minimal dua kali dalam sebulan. 2) Distribus Distribusii Frekuens Frekuensii Responden Responden Berdasa Berdasarkan rkan Kepat Kepatuhan uhan Pengguna Penggunaan an APD Berdasarkan kepatuhan penggunaan APD , hasil analisis uji statistik menunjukkangambaran menunjukkangambaran bahwa dari responden di Brawijaya Brawijaya Women & Children Hospital sebagian besar responden patuh menggunakan APD hal ini tidak sejalan Healt h care workers and universal dengan Anupan Kotwal (2010) dalam jurnal Health precaution precautio n and determines of noncompliance noncompli ance
memberikan penjelasan tentang
penggunaan APD. Penelitian ini melibatkan 100 responden yang masing-masing terdiri dari 50 dokter dan perawat. Hasil penelitian ini didapatkan 68% perawat tidak patuh menjalankan universal precaution termasuk juga penggunaan APD. Sikap perawat untuk tidak patuh tersebut disebabkan karena perawat merasa terbatasi dan prosedur penggunaan APD yang lama serta menyusahkan. Kepatuhan merupakan suatu hal yang penting agar dapat mengembangkan rutinitas (kebiaasan) yang dapat membantu dalam mengikuti jadwal yang kadang
54
kala rumit dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Kepatuhan dapat sangat sulit dan membutuhkan dukungan agar menjadi biasa dengan perubahan. Dengan mengatur, meluangkan waktu dan kesempatan yang diutuhkan untuk menyesuaikan diri (Tambayong, 2002)
Menururt analisa penelliti perawat Brawijaya Women & Chidren Hospital sebagian besar patuh hanya sebagian sebagian kecil kecil saja yang tidak tidak patuh menggunakan APD dan disebagian yang kecil tersebut ditemukan fenomena penularan penyakit terhadap perawat.
3) Hubung Hubungan an Aspek Aspek Kogni Kogniti tiff dengan dengan Kepatu Kepatuhan han Pen Penggu gguna naan an APD APD Berdasarkan Berdasarkan Aspek kognitif
hasil uji statistik statistik menunjukkan menunjukkan gambaran bahwa
perawat Brawijaya Women & Children Hospital patuh dalam penggunaan APD sejalan dengan penelitian Catherine E. Earl (2010) dalam jurnal yang berjudul Thai nursing students knowledge and health beliefs about aids and the use of universal precautions
menjelaskan tentang penerapan universal precaution pada
penderita HIV. Penelitian ini menjelaskan bahwa peran lembaga pendidikan pendidik an sangat penting untuk memberikan materi tentang standard precaution termasuk didalamnya prinsip menggunakan APD.Hal ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan mahasiswa mahasisw a keperawatan tentang prinsip prinsi p tersebut. Menurut teori Aspek kognitif merupakan merupakan aspek yang berkaitan dengan dengan intelektual intelektual atau berpikir/nalar. Di dalamnya mencakup pengetahuan ( knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan ( application), penguraian ( analyze), pemaduan ( synthesis), dan penilaian ( evaluation ). Menurut analisa peneliti dalam aspek kognitif sangat mempengaruhi kepatuhan penggunaan APD sehingga perawat mampu memahami SOP dan materi yang disampaikan disampaikan oleh pelatihan pelatihan PPIRS Brawijaya Brawijaya Women & Children Hospital, Hospital, dan pada level yang lebih atas seorang perawat juga mampu menguraikan kembali
55
kemudian memadukannya dengan pemahaman yang sudah ia peroleh untuk kemudian diberi penilaian/pertimbangan. 4) Hubungan Aspek Afektif dengan Kepatuhan Penggunaan APD Berdasarkan Aspek afektif
hasil uji statistik menunjukkan gambaran bahwa
perawat Brawijaya Women & Children Hospital patuh dalam penggunaan APD tidak sejalan dengan Anupan Kotwal (2010) dalam jurnal Health care workers and universal precaution and determines of noncompliance
memberikan
penjelasan tentang penggunaan APD. Penelitian ini melibatkan 100 responden yang masing-masing terdiri dari 50 dokter dan perawat. Hasil penelitian ini didapatkan 68% perawat tidak patuh menjalankan universal precaution termasuk juga penggunaan APD. Sikap perawat untuk tidak patuh tersebut disebabkan karena perawat merasa terbatasi dan prosedur penggunaan APD yang lama serta menyusahkan Menurut teori Aspek afektif yaitu yang berkaitan dengan aspek-aspek emosional seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Di dalamnya mencakup penerimaan ( receiving/attending ), sambutan ( responding ), tata nilai ( valuing ), pengorganisasian ( organization), dan karakterisasi (characterization ). Menurut analisa peneliti dalam aspek ini perawat dinilai sejauh mana ia mampu menginternalisasikan nilai-nilai pembelajaran ke dalam dirinya. Aspek afektif ini erat kaitannya dengan tata nilai dan konsep akhlak . 5) Hubungan Aspek Psikomotor dengan Kepatuhan Penggunaan APD Berdasarkan Aspek psikomotor hasil uji statistik menunjukkan gambaran bahwa perawat Brawijaya Women & Children Hospital patuh dalam penggunaan Alat Pelindung Diri tidak sejalan dengan penelitian Yulia Habni (2009) dalam penelitian skripsinya yang berjudul €Prilaku Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan• memfokuskan penelitiannya dalam hal pencegahan infeksi nosokomial. Penelitian
56
ini melibatkan perawat diruang rawat inap, IGD, ICU dan rawat jalan sebagai responden. Hasil penelitian ini didapatkan 76% perawat yang tidak mendapatkan pelatihan tentang pencegahan infeksi nosokomial cenderung memiliki perilaku yang buruk dalam melakukan pencegahan infeksi nosokomial. Aspek psikomotorik yaitu yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkann fungsi sistem syaraf dan otot ( neuronmuscular system) dan berfungsi psikis. Aspek ini terdiri dari kesiapan ( set ), ), peniruan ( imitation ), membiasakan (habitual ), ), menyesuaikan ( adaptation), dan menciptakan ( origination ). Menuru Menurutt
analis analisaa
penel peneliti iti
keti ketika ka
peraw perawat at
tela telahh
memaha memahami mi
dan dan
menginternalisasikan nilai-nilai mata pelajaran dalam dirinya, maka tahap selanjutnya selanjutnya ialah ialah bagaimana bagaimana perawat mampu mengaplikasikan mengaplikasikan pemahamannya dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan atau tindakan. 6) Hubungan Hubungan Tingkat Tingkat Pengetah Pengetahuan uan dengan dengan Kepatuha Kepatuhann Penggu Penggunaan naan APD Berdasarkan hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD hasil uji statistik menunjukkan gambaran bahwa perawat Brawijaya Women & Children Hospital patuh dalam penggunaan APD tidak sejalan dengan penelitian Knowled ge of Ilya Kagan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Perceived Knowledge Blood-Borne Blood-Bo rne Pathogens and Avoidance of Contact with Infected Patiens.
Penelitian ini dilakukan di Israel dengan menggunakan desain cross-sectional yang melibatkan 180 responden. Penelitian ini menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap tindakan mematuhi standard precaution (termasuk didalamnya penggunaaan APD). Menurut Notoatmodjo (2012) Tingkat Pengetahuan adalah hasil €tahu• , dan terjadi
setelah
orang
melakukan
pengindraan
terhadap
suatu
objek
tertentu.pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, penciuman, pencium an, pendengaran, pendengar an, rasa, dan raba. r aba. Sebagian besar pengetahuan manusi diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan
57
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Menurut analisa peneliti pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.
58
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Ke Kesi simp mpul ulan an
Mengacu pada analisis analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, sebelumnya, maka hasil penelitian terhadap terhada p 65responden dengan judul €Hubungan Tingkat Pengeta Pengetahuan huan Dengan Dengan Kepatuhan Kepatuhan Penggun Penggunaan aan Alat Peli Pelindun ndungg Diri Pada Perawat Brawijaya Women &Children &Children Hospital Hospital Jakarta Selatan 2015• dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Karakter Karakteristi istikk perawat perawat , yaitu yaitu sebagi sebagian an besar besar perawa perawatus tusia ia 30 tahun tahun kebawah, pendidikannya (D3), dan masa kerjakurang dari 5 tahun. 2. Sebagi Sebagian an besar besar peraw perawat at di Brawi Brawijaya jaya Women & Children Children Hospita Hospitall berpengetahuan tinggi tin ggi 3. Sebagi Sebagian an besar besar perawat perawat di di Brawijay Brawijayaa Women Women & Childre Childrenn Hospita Hospitall patuh menggunakan Alat Pelindung Diri 4. Terda Terdapa patt hubung hubungan an anta antara ra tingk tingkat at peng pengeta etahua huann denga dengann kepatuh kepatuhan an penggunaan Alat Pelindung Diridi Brawijaya Women & Children Hospital Hospital Jakarta Selatan Selatan Tahun 2015 5. Terdap Terdapat at hubu hubung ngan an anta antara ra aspek aspek kognit kognitif, if, afekti afektiff dan psik psikomo omotor tor dengan kepatuhan penggunaan APD perawat di Brawijaya Women & Children Children Hospital Jakarta Selatan Selatan Tahun 2015 B. S ar an
1. Bagi Bagi Pel Pelaya ayanan nan Kese Kesehat hatan an Peneliti mengharapkan dapat memberikan informasi tentang kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri perawat Brawijaya Women & Children Hospital sehingga dapat dilakukan kebijakan dan SOP yang berkaitan dengan kepatuhan pada perawat
57
59
2. Bagi Institusi Pendidikan Peneliti mengharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa dan mendapatkan informasi tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
60
Daftar Pustaka
Alimul, A. (2003). Riset keperawatan & tenik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan dan praktik . Jakarta: Rineka Cipta Azwar. (2005). Penilaian Hasil Belajar . Bandung: CV Wacana Prima Chaniago, (2002) http://blog-indonesia.com/blog-archiva-121321-382-htm diunduh 20 November 2014 Dharma, kusuma Kelana (2011), Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan da n Menerapkan Hasil Penelitian , jakarta, Trans Info Media Degresi, (2004). Ilmu Prilaku Manusia. Jakarta : PT Rineka Cipta Depkes, RI (2003). Pedoman pelaksanaan kewaspadaan universal di pelayanan kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan
Daryanto. (1997) Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Penerbit Rosda Karya Departemen Pendidikan Nasional (2007) . Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed-3. Jakarta : Balai Pustaka Earl, C.E., (2010) Thai Nursing students knowledge and health beliefs about AIDS and the use o f universal precaution. AAOHN Journal: Vol.58, No 8 Habni, Yulia. (2009). Perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial di Rindu A, Rindu B, ICU, IGD , dan Rawat jalan di RSU Pusat Haji Adam Malik Medan. Skripsi : Tidak dipublikasikan, PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. Haryanti, A (2009). Gambaran universal precaution di Rumah Sakit umum Salatiga. Universitas Sahid, Surakarta. Hasibuan, Malayu S.P (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia , Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.
61
Hidayat , AO.A (2009). Metode Penelitian Kebidanan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Hegner, R., Barbara A., & Esther C. (2010). Nursng assistant: a nursing process approach basic. Clifton Park: Delmar. Hungu. (2007). Demografi Kesehatan Indonesia . Jakarta: penerbit Grasindo Hurlock, E. B. (2002). Psikologi Perkembangan. 5th edition. Erlangga: Jakarta Koentjoroningrat. (1997). Metode-metode Penelitian Masyarakat . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Kreitner, R. And inicki, A. 2004. Organizational Behavior . Fifth Edition. Mcgraw Hill. Newyork Kathrine, M. & Patricia A. (2004). Psychiatric mental health nursing . St Louis: 2004 Kathryn, A. (2004). Phlebotomy technician specialist (2nd ed). Clifton Park: Delmar Kagan I., Karin L. O., & Tami K (2009). Perceived knowledge of blood-borne pathogens and avoideance of contact with infected patients. Journal of Nursing Scholarship; First Quarte 2009; 41, 1; Academic Research Library pg.13. Maja, TMM (2009). Precaution useby occupational health nursing students during clinical placement . Adelaide: Tswane University of Technology. Mardiana, 2005. Manajemen Produksi, Penerbit Badan Penerbit IPWI, Jakarta McGovern, P., Vesley, D Kocher,. Factor affecting universal precautions compliance. Journal of Business and Psychology; Fall 2000; 15,1; ProQuest pg 149 Nitisemito, Alex. S, (2001), Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat, Ghalia Indonesia, Jakarta Notoatmodjo.2012. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta. Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
62
Notoatmodjo, S. (2002). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam.(2003). Pendidikan Dalam Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika Potter, P. A & Perry, A. G (2005). Foundamental of Nursing . (6th ed). Philadephia: Mosby Roshdal, C. Bunker, dan Marry T. Kowaski. (2008). Textbook of basic nursing . (9th ed). Philadelphia : Lippincott Setiadi (2013). Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan , Edisi 2. Yogyakarta, Graha Ilmu Siregar, Charles. JP., (2004). Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan . 25-49 , Cetakan I. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta Siagian, Sondang (2008 ), Manajemen Sumber Daya Manusia (cetakan 15). Jakarta : Bumi Aksara Slamet, B (2007) http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/02/konsep-kepatuhan2.html. diperoleh tanggal 15/november/2014 Soni (2011) http://journal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/download/6169/522 Suryabudhi, Maria (2003). Cara merawat Bayi dan Anak-anak. Bandung : Alfabeta Tambayong, J. (2002). Farmakologi untuk keperawatan . Jakarta : Widya Medika WHO. (2004). Practical guidenlines for infection control in heath carefacility India : WHO Regional office South East Asia WHO. (2002). Prevention of hospital-acquired infection . (Ed. Ke-2). Malta: Departement of Communicable Disease.
63
LAMPIRAN
64
Lembar Persetujuan Partisipasi dalam Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Perawat di Brawijaya Women & Children Hospital
Saya (peneliti) meminta partisipasi anda dalam penelitian.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD. Peneliti (saya) akan memberikan lembar persetujuan ini, dan menjelaskan bahwa keterlibatan anda didalam penelitian ini atas dasar sukarela. Nama saya/peneliti adalah Maria Hayati.Saya mahasiswa STIKes Pertamedika.Saya dapat dihubungi di nomor telpon 085695322264.Penelitian ini merupakan bagian dari persyaratan untuk program pendidikan Sarjana di STIKes Pertamedika.Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Etty Ernawati S.Kp., M.Kep. Dosen STIKes Pertamedika. Penelitian ini melibatkan 65 perawat Brawijaya Women & Children Hospital.Keputusan anda untuk ikut atau pun tidak dalam penelitian ini, tidak berpengaruh pada profesi yang sedang dijalankan. Apabila anda memutuskan tidak berpartisipasi
, anda bebas untuk mengundurkan diri dari penelitian
kapanpun. Kuisioner yang akan saya berikan terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan tentang karakteristik responden.Bagian kedua, pernyataan mengenai tingkat pengetahuan tentang APD. Bagian ketiga berisi pernyataan tentang kepatuhan terhadap penggunaan APD. Saya akan menjaga kerahasiaan anda dan keterlibatan anda dalam penelitian ini. Semua kuisioner yang telah terisi hanya akan diberikan nomor kode yang tidak bisa digunakan untuk mengidentifikasi identitas anda. Namun, jika diperlukan catatan penelitian ini dapat dijadikan barang bukti apabila pengadilan memintanya. Setelah membaca informasi diatas dan memahami tentang tujuan penelitian dan peran yang diharapkan dari saya didalam penelitian ini, saya setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
65
Untuk itu peneliti sangat mengharapkan partisipasi teman sejawat dalam penelitian ini dan sebagai tanda setuju mohon kesediaan menandatangani lembar persetujuan.Atas kesediaan serta bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Jakarta,
Februari 2015
Responden
(____________________)
66
RISET
MAHASISWA
KEPERAWATAN KESEHATAN
PROGRAM
SEKOLAH
SARJANA
TINGGI
PERTAMEDIKA
ILMU
JAKARTA
PERIODE DESEMBER 2014 s/d FEBRUARI 2015
KUISIONER UNTUK PERAWAT Petunjuk pengisian :
1. Kuisioner terdiri dari 3 bagian yaitu karakteristik perawat, pengetahuan dan kepatuhan . 2. Berilah tanda check list (ˆ) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban yang saudara pilih. 3. Tuliskan jawaban secara singkat , jelas pada tempat yang tersedia. 4. Mohon untuk TIDAK mengosongkan jawaban pada setiap pertanyaan .
KODE Kuesioner A
1. Tanggal pengisian
:
2. Usia
: ........ tahun
3. Pendidikan
: DIII S1
4. Masa kerja
: ........ tahun ....... bulan
67
Kuisioner B
Petunjuk pengisian : €
Benar (B) : jika pernyataan tersebut anda anggap benar
€
Salah (S) : jika pernyataan tersebut anda anggap salah
No
Pernyataan
1
APD perawat hanya terdiri dari sarung tangan , masker, dan google
2
Penggunaan APD hanya digunakan ketika intervensi dengan pasien dengan resiko tinggi infeksi
3
Sarung tangan secara umum terdiri dari sarung tangan bersih dan steril
4
Kelalaian perawat mengganti sarung tangan dapat menimbulkan penyebaran penyakit antar pasien maupun perawat
5
Masker tidak perlu diganti jika masker telah lembab
6
Masker melindungi perawat dari infeksi yang transmisi melalui udara
7
Masker sekali pakai dapat disimpan untuk digunakan lagi
8
Kaca mata pelindung tidak perlu digunakan ketika prosedur persalinan
9
Perawat perlu menggunakan pelindung kepala disegala jenis tindakan
10
Penutup kepala tidak perlu digunakan diruang ICU
11
Gaun pelindung melindungi baju seragam dari kulit perawat terpapar cairan tubuh pasien yang banyak dan tidak beraturan
12
Bagian dalam dari gaun pelindung adalah steril
13
Gaun pelindung bagian luar merupakan bagian yang perlu dijaga agar tidak terkontaminasi sebelum intervensi dengan pasien
14
Alas kaki khusus digunakan diruang bersalin, ruang operasi, dan ICU
15
Pelindung wajah tujuannya melindungi selaput lendir hidung, mulut, dan mata
B
S
68
16
Jenis pelindung wajah : masker, kacamata, face shield
17
Jangan menggunakan sarung tangan yang sama untuk lebih dari satu pasien
69
Kuesioner C
Petunjuk pengisian : berilah tanda check list (v) pada setiap pernyataan yang anda anggap paling sesuai dengan anda pada kolom : €
Setuju (S)
€
Sangat Setuju (SS)
€
Tidak Setuju (TS)
€
Sangat Tidak Setuju (STS)
No
Pernyataan
1
Saya menggunakan sarung tangan saat memandikan pasien
2
Saya hanya menggunakan sarung tangan ketika diawasi oeh perawat senior
3
Saya menolak menggunakan sarung tangan masker karena membatasi komunikasi saya dengan pasien
4
Saya tetap menggunakan masker meskipun pasien tidak beresiko transmisikan penyakitnya melalui udara
5
Saya menggunakan masker ketika diawasi oleh perawat seni
6
Saya tetap menggunakan
kaca mata pelindung saat
membantu proses bersalin meskipun prosedurnya rumit 7
Saya menolak menggunakan kacamata pelindung ketika membantu persalinan karena membatasi interaksi dengan pasien
8
Saya menolak menggunakan gaun pelindung ( apron) karena terlalu rumit prosedurnya
9
Saya menolak menggunakan gaun pelindung karena membatasi kedekatan interaksi dengan pasien
10
Saya menolak mengganti seragam setiap hari
11
Saya menolak menggunakan sepatu seragam yang terbuka dibagian punggung kaki
12
Saya hanya menggunakan sepatu pelindung diruang operasi ketika disediakan saja
13
Saya mencuci sarung tangan untuk tujuan dipakai kembali
S
SS
TS
STS
70
14
Saya menggunakan sarung tangan yang berbeda untuk setiap pasien
15
Saya mencuci tangan sebelum
memakai dan sesudah
melepaskan 16
Saya hanya menggunakan sarung tangan pada saat tindakan yang menjijikan (faeces, muntah)
17
Sarung tangan habis pakai diletakkan pada meja
18
Masker digunakan untuk menutupi leher saya
71
72
LAMPIRAN SPSS ‚ UJI VALIDITAS
€
Reliability Tingkat Pengetahuan Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
30 0 30
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .911
€
N of Items 20
Validity Tingkat Pengetahuan Item-Total Statistics
B01 B02 B03 B04 B05 B06 B07 B08 B09 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20
Scale Mean if Item Deleted 27.80 27.73
Scale Variance if Item Deleted 31.545 33.375
Corrected Item-Total Correlation .917 .562
Cronbach's Alpha if Item Deleted .897 .906
27.77 27.63 27.67
33.289 34.516 34.989
.581 .364 .280
.906 .911 .913
27.77 27.80 27.60
33.426 33.959 34.041
.557 .468 .453
.906 .908 .909
27.90 27.67 27.70
35.266 33.471 34.010
.260 .544 .448
.913 .907 .909
27.87 27.63
33.637 33.757
.550 .497
.906 .908
27.67 27.80 27.83 27.67 27.87 27.67 27.77
32.989 33.545 35.040 32.299 32.740 32.023 31.702
.631 .542 .283 .757 .721 .809 .875
.904 .907 .913 .901 .902 .900 .898
73
€
Reliability Kepatuhan Perawat Case Processing Summary N Cases
Valid
30 0 30
Excludeda Total
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .909
€
N of Items 20
Validity Kepatuhan Perawat Item-Total Statistics
C01 C02 C03 C04 C05 C06 C07 C08 C09 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19 C20
Scale Mean if Item Deleted 53.37
Scale Variance if Item Deleted 119.826
Corrected Item-Total Correlation .593
Cronbach's Alpha if Item Deleted .904
53.20
123.683
.495
.906
53.20 53.33 53.27 53.13 53.10 53.10 53.03 53.13
120.166 122.092 120.961 127.085 122.369 124.783 119.895 122.326
.620 .477 .551 .293 .652 .514 .652 .530
.903 .907 .905 .912 .903 .906 .902 .906
53.13 53.13 53.00 53.00
126.671 121.982 124.276 119.931
.325 .661 .629 .636
.911 .903 .904 .903
53.33 53.13 52.93 53.47
118.782 121.982 124.685 120.602
.602 .661 .713 .555
.904 .903 .903 .905
53.23 53.13
123.151 120.602
.516 .568
.906 .905
74
Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel ‰ Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetah uan B01 B02 B03 B04 B06 B07 B08 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B17 B18 B19 B20
r product mo me nt 0.917 0.562 0.581 0.364 0.557 0.468 0.453 0.544 0.448 0.550 0.497 0.631 0.542 0.757 0.721 0.809 0.875
r-tabel (n =3 0) 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Alpha Cronba ch's
Ket. Relia bel
0.911
> 0.8 (San gat Relia bel)
Nilai r tabel untuk n = 30 dan Alpha 0.05 adalah 0.361, semua nilai r product moment pada setiap pertanyaan memiliki nilai diatas 0.361, artinya semua pertanyaan sudah valid, kecuali B05, B09, dan B16. Nilai Cronbach•s Alpha sebesar 0.911 („ 0.800), hal ini menunjukkan bahwa data sudah sangat reliabel.
75
Tabel ‰ Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepatuhan Perawat Kepatuhan Perawa t C01 C02 C03 C04 C05 C07 C08 C09 C10 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19 C20
r product mo men t 0.593 0.495 0.620 0.477 0.551 0.652 0.514 0.652 0.530 0.661 0.629 0.636 0.602 0.661 0.713 0.555 0.516 0.568
r-tabel (n =3 0) 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Ket. Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Alpha Cronba ch's
Ket. Relia bel
0.909
> 0.8 (San gat Relia bel)
Nilai r tabel untuk n = 30 dan Alpha 0.05 adalah 0.361, semua nilai r product moment pada setiap pertanyaan memiliki nilai diatas 0.361, artinya semua pertanyaan sudah valid, kecuali C06 dan C11. Nilai Cronbach•s Alpha sebesar 0.909 („ 0.800), hal ini menunjukkan bahwa data sudah sangat reliabel.
76
LAMPIRAN SPSS Univariate - Frequency Table Usia
Valid
<= 30 tahun > 30 tahun Total
Frequency 47 18 65
Percent 72.3 27.7 100.0
Valid Percent 72.3 27.7 100.0
Cumulative Percent 72.3 100.0
Pendidikan
Valid
Rendah (D3) Tinggi (S1) Total
Frequency 57 8 65
Percent 87.7 12.3 100.0
Valid Percent 87.7 12.3 100.0
Cumulative Percent 87.7 100.0
Masa Kerja
Valid
< 5 tahun >= 5 tahun Total
Frequency 39
Percent 60.0
Valid Percent 60.0
26 65
40.0 100.0
40.0 100.0
Cumulative Percent 60.0 100.0
Kawasan Kognitif
Valid
Kurang Baik Baik Total
Frequency 17 48 65
Percent 26.2 73.8 100.0
Valid Percent 26.2 73.8 100.0
Cumulative Percent 26.2 100.0
Kawasan Afektif
Valid
Kurang Baik Baik Total
Frequency 27 38 65
Percent 41.5 58.5 100.0
Valid Percent 41.5 58.5 100.0
Cumulative Percent 41.5 100.0
77
Kawasan Psikomotorik
Valid
Kurang Baik Baik Total
Frequency 15 50
Percent 23.1 76.9
Valid Percent 23.1 76.9
65
100.0
100.0
Cumulative Percent 23.1 100.0
Tingkat Pengetahuan
Valid
Rendah Tinggi Total
Frequency 31 34 65
Percent 47.7 52.3 100.0
Valid Percent 47.7 52.3 100.0
Cumulative Percent 47.7 100.0
Kepatuhan Penggunaan APD
Valid
Tidak Patuh Patuh Total
Frequency 26 39 65
Percent 40.0 60.0 100.0
Valid Percent 40.0 60.0 100.0
Cumulative Percent 40.0 100.0
78
Bivariate ‚ Crosstabs Usia * Kepatuhan Penggunaan APD Crosstab Kepatuhan Penggunaan APD Usia
<= 30 tahun > 30 tahun
Total
Count % within Usia
Tidak Patuh 20
Patuh 27
Total 47
42.6% 6 33.3% 26
57.4% 12 66.7% 39
100.0% 18 100.0% 65
40.0%
60.0%
100.0%
Count % within Usia Count % within Usia
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value .461b .157 .468
.454
df 1 1 1
Asymp. Sig. (2-sided) .497 .692 .494
1
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
.579
.349
.500
65
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7. 20.
Risk Estimate
Value Odds Ratio for Usia (<= 30 tahun / > 30 tahun) For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Tidak Patuh For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Patuh N of Valid Cases
95% Confidence Interval Lower Upper
1.481
.475
4.622
1.277
.613
2.657
.862
.572
1.297
65
79
Pendidikan * Kepatuhan Penggunaan APD Crosstab Kepatuhan Penggunaan APD Pendidikan
Rendah (D3) Tinggi (S1)
Total
Count % within Pendidikan
Tidak Patuh 23
Patuh 34
Total 57
40.4% 3 37.5% 26
59.6% 5 62.5% 39
100.0% 8 100.0% 65
40.0%
60.0%
100.0%
Count % within Pendidikan Count % within Pendidikan
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value .024b .000 .024
.023
df 1 1 1
1
Asymp. Sig. (2-sided) .878 1.000 .877
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
1.000
.598
.878
65
a. Computed only for a 2x2 table b. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3. 20.
Risk Estimate
Value Odds Ratio for Pendidikan (Rendah (D3) / Tinggi (S1)) For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Tidak Patuh For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Patuh N of Valid Cases
95% Confidence Interval Lower Upper
1.127
.245
5.186
1.076
.417
2.779
.954
.536
1.701
65
80
Masa Kerja * Kepatuhan Penggunaan APD Crosstab
Masa Kerja
< 5 tahun >= 5 tahun
Total
Kepatuhan Penggunaan APD Tidak Patuh Patuh 16 23 41.0% 59.0%
Count % within Masa Kerja Count % within Masa Kerja
10 38.5% 26 40.0%
Count % within Masa Kerja
16 61.5% 39 60.0%
Total 39 100.0% 26 100.0% 65 100.0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value .043b .000 .043
.042
df 1 1 1
1
Asymp. Sig. (2-sided) .836 1.000 .836
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
1.000
.522
.837
65
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10. 40.
Risk Estimate
Value Odds Ratio for Masa Kerja (< 5 tahun / >= 5 tahun) For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Tidak Patuh For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Patuh N of Valid Cases
95% Confidence Interval Lower Upper
1.113
.403
3.073
1.067
.577
1.973
.958
.642
1.431
65
81
Kawasan Kognitif * Kepatuhan Penggunaan APD Crosstab
Kawasan Kognitif
Kurang Baik
Baik
Total
Count % within Kawasan Kognitif Count % within Kawasan Kognitif Count % within Kawasan Kognitif
Kepatuhan Penggunaan APD Tidak Patuh Patuh 12 5
Total 17
70.6%
29.4%
100.0%
14
34
48
29.2%
70.8%
100.0%
26
39
65
40.0%
60.0%
100.0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 8.975b 7.332 8.945
8.837
df 1 1 1
1
Asymp. Sig. (2-sided) .003 .007 .003
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
.004
.003
.003
65
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6. 80.
82
Risk Estimate 95% Confidence Interval Lower Upper
Value Odds Ratio for Kawasan Kognitif (Kurang Baik / Baik) For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Tidak Patuh For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Patuh N of Valid Cases
5.829
1.730
19.640
2.420
1.414
4.141
.415
.194
.887
65
Kawasan Afektif * Kepatuhan Penggunaan APD Crosstab
Kawasan Afektif
Kepatuhan Penggunaan APD Tidak Patuh Patuh 17 10
Kurang Baik
Count
Baik
% within Kawasan Afektif Count % within Kawasan Afektif
Total
Count % within Kawasan Afektif
Total 27
63.0% 9
37.0% 29
100.0% 38
23.7% 26
76.3% 39
100.0% 65
40.0%
60.0%
100.0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 10.147b 8.576 10.294
9.991
1
Asymp. Sig. (2-sided) .001
1 1
.003 .001
df
1
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
.002
.002
.002
65
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10. 80.
83
Risk Estimate
Value Odds Ratio for Kawasan Afektif (Kurang Baik / Baik) For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Tidak Patuh For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Patuh
95% Confidence Interval Lower Upper
5.478
1.858
16.153
2.658
1.402
5.041
.485
.288
.819
N of Valid Cases
65
Kawasan Psikomotorik * Kepatuhan Penggunaan APD Crosstab
Kawasan Psikomotorik
Kurang Baik
Baik
Total
Count % within Kawasan Psikomotorik Count % within Kawasan Psikomotorik Count % within Kawasan Psikomotorik
Kepatuhan Penggunaan APD Tidak Patuh Patuh 11 4
Total 15
73.3%
26.7%
100.0%
15
35
50
30.0%
70.0%
100.0%
26
39
65
40.0%
60.0%
100.0%
84
Chi-Square Tests Value 9.028b 7.313 9.008
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
8.889
df 1 1 1
Asymp. Sig. (2-sided) .003 .007 .003
1
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
.006
.004
.003
65
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6. 00.
Risk Estimate
Value Odds Ratio for Kawasan Psikomotorik (Kurang Baik / Baik) For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Tidak Patuh For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Patuh N of Valid Cases
95% Confidence Interval Lower Upper
6.417
1.759
23.413
2.444
1.450
4.120
.381
.161
.899
65
Tingkat Pengetahuan * Kepatuhan Penggunaan APD
85
Crosstab Kepatuhan Penggunaan APD Tingkat Pengetahuan
Rendah
Count % within Tingkat Pengetahuan
Tinggi
Tidak Patuh 18
Patuh 13
Total 31
58.1%
41.9%
100.0%
8
26
34
23.5%
76.5%
100.0%
26
39
65
40.0%
60.0%
100.0%
Count % within Tingkat Pengetahuan
Total
Count % within Tingkat Pengetahuan
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 8.058b 6.683 8.226
7.934
df 1 1 1
1
Asymp. Sig. (2-sided) .005 .010 .004
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
.006
.005
.005
65
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12. 40.
Risk Estimate
Value Odds Ratio for Tingkat Pengetahuan (Rendah / Tinggi) For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Tidak Patuh For cohort Kepatuhan Penggunaan APD = Patuh N of Valid Cases
95% Confidence Interval Lower Upper
4.500
1.549
13.070
2.468
1.255
4.851
.548
.348
.864
65
86
Uji Normalitas Data Descriptives Statistic Kawasan Kognitif
Mean 95%
7.06 Confidence Interval for Mean
Kawasan Afektif
6.84
Kawasan Psikomotorik
Tingkat Pengetahuan
Penggunaan
Confidence Interval for Mean
2.87 2.80 3.00 .180 .425 2 3 1 0 -1.308 -.298 13.49
.297 .586 .154
Lower Bound 13.19 13.80 13.50 14.00 1.535 1.239 11 17 6 1 -.058 .297
.297 .586
54.12
.630
Lower Bound 52.87 Upper Bound
5% Trimmed Mean
.297 .586 .053
2.66
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean 95%
3.84 3.66 4.00 .509 .713 2 5 3 1 .070 -.300 2.77
Lower Bound
Upper Bound
Kepatuhan AP D
.297 .586 .088
3.48
Upper Bound 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
7.28 7.07 7.00 .809 .899 4 9 5 2 -.390 .821 3.66
Lower Bound
Upper Bound 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
.112
Lower Bound
Upper Bound 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Std. Error
55.38 54.34