BAB III SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
Definisi
Skizof Skizofren renia ia dita ditand ndai ai
deng dengan an
adalah adalah satu istilah istilah untuk untuk beberapa beberapa ganggua gangguan n yang keka kekacau cauan an
kepr keprib ibad adia ian, n,
disto distorsi rsi terh terhad adap ap
reali realitas tas,,
ketidakmam ketidakmampuan puan untuk untuk berfungsi berfungsi dalam kehidupan kehidupan sehari-hari. sehari-hari. Perasaan Perasaan dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya, waham/delusi dan gangguan persepsi. Umumnya gangguan ini muncul pada usia yang sangat muda, dan memuncak pada usia antara 2-! tahun. "angguan yang muncul dapat ter#adi ter#adi secara secara lambat lambat atau atau datang datang secara secara tiba-ti tiba-tiba ba pada pada pender penderita ita yang yang cenderung suka menyendiri yang mengalami stress. Skizofrenia hebefrenik diseb disebut ut diso disorg rgan aniz ized ed type type atau atau $kac $kacau au balau balau%% yang yang dita ditand ndai ai deng dengan an inkoherensi, inkoherensi, afek inappropria inappropriate, te, perilaku perilaku dan tertawa tertawa kekanak-kan kekanak-kanakan, akan, yang yang terpe terpeca cah-p h-pec ecah ah,, dan dan peri perila laku ku aneh aneh sepe sepert rtii meny menyeri ering ngai ai sendi sendiri ri,, menu menun# n#uk ukka kan n
gerak gerakan an-g -gera eraka kan n
aneh aneh,,
meng menguc ucap ap
beru berula lang ng-u -ula lang ng dan dan
kecenderungan untuk menarik diri secara ekstrim dari hubungan sosial. &,2,! Etiologi
'tiologi Skizofrenia (ebefrenik pada umumnya sama seperti etiologi skizofrenia lainnya. )ibawah ini beberapa etiologi yang sering ditemukan* •
+aktor Predisposisi eberapa faktor predisposisi yang berkontribusi pada munculnya respon
neurobiologi seperti pada harga diri rendah antara lain* 2 a. b. c. d. e.
•
a.+a a.+ak ktor tor "en "enet etis is b.+aktor eurologis c.Stu c.Studi di eur eurot otra rans nsmi mite ter r d. d.eori ori i irus rus e.Ps .Psikolog logis
+aktor Prespitasi
+aktor-faktor pencetus respon neurobiologis meliputi *
&
a.
b. c.
erlebihannya proses inflamasi pada sistem saraf yang menerima dan memproses informasi di thalamus dan frontal otak. 0ekanisme penghantaran listrik di saraf terganggu. "e#ala-ge#ala pemicu seperti kondisi kesehatan, lingkungan, sikap dan perilaku.2
Tanda dan Gejala
Per#alanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi men#adi ! fase yaitu fase prodromal, fase aktif dan fase residual. Pada fase prodromal biasanya timbul ge#ala ge#ala non spesifik yang lamanya bisa minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik men#adi #elas. "e#ala tersebut meliputi * hendaya fungsi peker#aan, fungsi sosial, fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri. Perubahan perubahan ini akan mengganggu indi1idu serta membuat resah keluarga dan teman, mereka akan mengatakan $orang ini tidak seperti yang dulu%. Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya.2 Pada fase atif ge#ala positif / psikotik men#adi #elas seperti tingkah laku katatonik, inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan afek. (ampir semua indi1idu datang berobat pada fase ini, bila tidak mendapat pengobatan ge#ala ge#ala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan.&,2 +ase aktif akan diikuti oleh fase resid!al dimana ge#ala ge#alanya sama dengan fase prodromal tetapi ge#ala positif / psikotiknya sudah berkurang. )isamping ge#ala ge#ala yang ter#adi pada ketiga fase diatas, penderita skizofrenia #uga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan, mengurutkan peristiwa, kewaspadaan dan eksekutif atensi, konsentrasi, hubungan sosial3. 2
Pada Skizofrenia (ebefrenik kita dapat melihat tanda dan ge#ala yang khas, antara lain4 •
5nkoherensi yaitu #alan pikiran yang kacau, tidak dapat dimengerti apa maksudnya. 2
•
6lam perasaan yang datar tanpa ekspresi serta tidak serasi atau ketololtololan.
•
Perilaku dan tertawa kekenak-kanakan, senyum yang menun#ukkan rasa puas diri atau senyum yang hanya dihayati sendiri.
•
7aham yang tidak #elas dan tidak sistematik tidak terorganisasi sebagai suatu kesatuan.
•
(alusinasi yang terpecah-pecah yang isi temanya tidak terorganisasi sebagai satu kesatuan.
•
"angguan proses berfikir
•
Perilaku aneh, misalnya menyeringai sendiri, menun#ukkan gerakangerakan aneh, berkelakar, pengucapan kalimat yang diulang-ulang dan cenderung untuk menarik diri secara ekstrim dari hubungan sosial. 2
eberapa tanda dan ge#ala yang paling sering ditemukan pada pasien-pasien Skizofrenia (ebefrenik adalah, •
7aham
•
(alusinasi
•
Siar pikiran
"siofisiologi
&. ahapan halusinasi dan delusi yang biasa menyertai gangguan #iwa. a. ahap 8omforting imbul kecemasan ringan disertai ge#ala kesepian, perasaan berdosa, klien biasanya mengkompensasikan stresornya dengan koping ima#inasi sehingga merasa senang dan terhindar dari ancaman.
b. ahap 8ondeming imbul kecemasan moderat, cemas biasanya makin meninggi selan#utnya klien merasa mendengarkan sesuatu, klien merasa takut apabila orang lain ikut mendengarkan apa-apa yang ia rasakan sehingga timbul perilaku menarik diri withdrawal 3. d.
ahap 8ontroling !
imbul kecemasan berat, klien berusaha memerangi suara yang timbul tetapi suara tersebut terus menerus mengikuti, sehingga menyebabkan klien susah berhubungan dengan orang lain. 6pabila suara tersebut hilang klien merasa sangat kesepian atau sedih. e. ahap 8on9uering :lien merasa panik, suara atau ide yang datang mengancam apabila diikuti perilaku klien dapat bersifat merusak atau dapat timbul perilaku suicide.& 2. 7aham :elompok ini ditandai secara khas oleh berkembangnya waham yg umumnya menetap dan kadang-kadang bertahan seumur hidup. 7aham dapat berupa waham ke#aran, hipokondrik, kebesaran, cemburu, tubuhnya dibentuk secara abnormal,merasa dirinya bau dan homoseks. idak di#umpai gangguan lain, hanya depresi bisa ter#adi secara intermitten. ;nset biasanya pada usia pertengahan, tetapi kadang-kadang yang berkaitan dengan bentuk tubuh yang salah di#umpai pada usia muda. 5si waham dan waktu timbulnya sering dihubungkan dengan situasi kehidupan indi1idu, misalnya waham ke#aran pada kelompok minoritas. erlepas dari perbuatan dan sikapnya yang berhubungan dengan wahamnya, afek dan pembicaraan dan perilaku orang tersebut adalah normal.7aham ini minimal telah menetap selama ! bulan.2 Diagnosis 0emenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia berdasarkan PP)"< 555* •
)iagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia rema#a atau dewasa muda onset biasanya mulai &-2 tahun3.
•
:epribadian premorbid menun#ukkan ciri khas * pemalu dan senang menyendiri solitary3, namun tidak harus demikian untuk menentukan diagnosis. Untuk diagnosis hebefrenia yang menyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau ! bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan * Perilaku yang tidak bertanggung #awab dan tak dapat diramalkan,
serta mannerisme4 ada
kecenderungan untuk
selalu
menyendiri solitary3, dan perilaku menun#ukkan hampa tu#uan dan hampa perasaan4 =
•
6fek pasien dangkal shallow3 dan tidak wa#ar inappropriate3, sering disertai oleh cekikikan giggling3 atau perasaan puas diri self-satisfied3, senyum sendiri self-absorbed smiling3, atau oleh sikap tinggi hati lofty manner3, tertawa menyeringai grimaces3, mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau pranks3, keluhan hipokondrial, dan ungkapan kata yang diulang-ulang reiterated phrases3
•
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu rambling3 serta inkoheren. "angguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menon#ol. (alusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menon#ol fleeting and fragmentary delusions and hallucinations3.
•
)orongan kehendak dri1e3 dan yang bertu#uan determination3 hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tu#uan aimless3 dan tanpa maksud empty of purpose3.
•
6danya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami #alan pikiran pasien. 0enurut )S0-5 skizofrenia disebut sebagai skizofrenia tipe terdisorganisasi.2,>,?
"enatalasanaan
Terapi Somati #$ediamentosa%
;bat-obatan yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia disebut antipsikotik. 6ntipsikotik beker#a mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan pola fikir yang ter#adi pada Skizofrenia erdapat 2 kategori obat antipsikotik yang dikenal saat ini, yaitu * antipsikotik kon1ensional dan newer atypical antipsycotics.& a& Antipsioti Kon'ensional
---;bat antipsikotik yang paling lama penggunannya disebut antipsikotik kon1ensional.7alaupun
sangat efektif, antipsikotik
kon1ensional sering menimbulkan efek samping yang serius. 8ontoh obat antipsikotik kon1ensional antara lain * &. (aldol haloperidol3
. Stelazine trifluoperazine3
2. 0ellaril thioridazine3
>. horazine chlorpromazine3
!. a1ane thiothi@ene3
?. rilafon perphenazine3
=. Proli@in fluphenazine3 6kibat berbagai efek samping yang dapat ditimbulkan oleh antipsikotik kon1ensional, banyak ahli lebih merekomendasikan penggunaan newer atypical antipsycotic.! 6da 2 pengecualian harus dengan antipsikotik kon1ensional3. "ertama, pada pasien yang sudah mengalami perbaikan kema#uan3
yang pesat menggunakan antipsikotik kon1ensional tanpa efek samping yang berarti. iasanya para ahli merekomendasikan untuk meneruskan pemakaian antipskotik kon1ensional. Ked!a, bila pasien mengalami kesulitan minum pil secara reguler. Proli@in dan (aldol in#eksi dapat diberikan dalam #angka waktu yang lama long acting 3 dengan inter1al 2-= minggu disebut juga depot formulations3. )engan depot formulation, obat dapat disimpan terlebih dahulu di dalam tubuh lalu dilepaskan secara perlahan-lahan.
(& Newer Atypcal Antipsycotic4
;bat-obat yang tergolong kelompok ini disebut atipikal karena prinsip ker#anya tidak spesifik beker#a pada reseptor )opamine dan #uga beker#a pada neurotransmitter lain, serta sedikit menimbulkan efek samping bila dibandingkan dengan antipsikotik kon1ensional. eberapa contoh newer atypical antipsycotic yang tersedia, antara lain • • •
Aisperdal risperidone3 Sero9uel 9uetiapine3 Bypre@a olanzopine3
Para ahli banyak merekomendasikan obat-obat ini untuk menangani pasien-pasien dengan Skizofrenia. &,= )& *lo+aril
----
8lozaril
mulai
diperkenalkan
tahun
&CCD,
merupakan
antipsikotik atipikal yang pertama. Sangat disayangkan, 8lozaril >
memiliki efek samping yang #arang tapi sangat serius dimana pada kasus-kasus yang #arang &E3, 8lozaril dapat menurunkan #umlah sel darah putih yang berguna untuk melawan infeksi. 5ni artinya, pasien yang mendapat 8lozaril harus memeriksakan kadar sel darah putihnya tiap bulan. Para ahli merekomendaskan penggunaan 8lozaril bila paling sedikit 2 dari obat antipsikotik yang lebih aman tidak berhasil. =
*ara "engg!naan •
Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer efek klinis3 yang sama pada dosis ekui1alen, perbedaan terutama pada efek
•
samping sekunder. Pemilihan #enis obat anti psikosis mempertimbangkan ge#ala psikosis yang dominan dan efek samping obat. Pergantian obat disesuaikan
•
dengan dosis ekui1alen. 6pabila obat anti psikosis tertentu tidak memberikan respon klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah #angka waktu yang memadai, dapat diganti dengan obat psikosis lain sebaiknya dari golongan yang tidak sama3, dengan dosis eki1alennya dimana profil efek samping belum tentu
•
sama. 6pabila dalam riwayat penggunaan obat anti psikosis sebelumnya #enis obat antipsikosis tertentu yang sudah terbukti efektif dan ditolerir dengan
•
baik efek sampingnya, dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang )alam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan*
o ;nset efek primer efek klinis3 * sekitar 2-= minggu o ;nset efek sekunder efek samping3 * sekitar 2-> #am o 7aktu paruh &2-2= #am pemberian &-2 kali perhari3 o )osis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak efek
sampingdosis pagi kecil, dosis malam lebih besar3
sehingga tidak begitu mengganggu kualitas hidup pasien. &,= ---
"emili,an O(at !nt! Episode #Serangan% "ertama
---- Newer atypical antipsychotic merupakan terapi pilihan untuk penderita Skizofrenia episode pertama karena efek samping yang ditimbulkan minimal dan resiko untuk terkena tardive dyskinesia lebih rendah. ----iasanya obat antipsikotik membutuhkan waktu beberapa saat untuk mulai beker#a. Sebelum diputuskan pemberian salah satu obat ?
gagal dan diganti dengan obat lain, para ahli biasanya akan mencoba memberikan obat selama > minggu 2 kali lebih lama pada 8lozaril3
"emili,an O(at !nt! eadaan relaps #am(!,%
iasanya timbul bila penderita berhenti minum obat, untuk itu, sangat penting untuk mengetahui alasan mengapa penderita berhenti minum obat. erkadang penderita berhenti minum obat karena efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut. 6pabila hal ini ter#adi, dokter dapat menurunkan dosis
menambah obat untuk efek
sampingnya, atau mengganti dengan obat lain yang efek sampingnya lebih rendah. --6pabila penderita berhenti minum obat karena alasan lain, dokter dapat mengganti obat oral dengan in#eksi yang bersifat long acting , diberikan tiap 2- = minggu. Pemberian obat dengan in#eksi lebih simpel dalam penerapannya. --erkadang
pasien
dapat
kambuh
walaupun
sudah
mengkonsumsi obat sesuai an#uran. (al ini merupakan alasan yang tepat untuk menggantinya dengan obat obatan yang lain, misalnya antipsikotik kon1ensonal dapat diganti dengan newer atypical antipsychotic atau diganti dengan antipsikotik atipikal lainnya. 8lozapine dapat men#adi cadangan yang dapat beker#a bila terapi dengan obat-obatan diatas gagal.=
"engo(atan Selama fase "en-em(!,an
----Sangat penting bagi pasien untuk tetap mendapat pengobatan walaupun setelah sembuh. Penelitian terbaru menun#ukkan = dari pasien yang berhenti minum obat setelah episode petama Skizofrenia dapat kambuh. Para ahli merekomendasikan pasien-pasien Skizofrenia episode pertama tetap mendapat obat antipskotik selama &2-2= bulan sebelum mencoba menurunkan dosisnya. Pasien yang menderita Skizofrenia lebih dari satu episode, atau balum sembuh total pada episode pertama membutuhkan pengobatan yang lebih lama. Perlu diingat,
bahwa
penghentian pengobatan
merupakan
penyebab
tersering kekambuhan dan makin beratnya penyakit.=
F
Efe Samping O(at.o(at Antipsioti
----
:arena penderita Skizofrenia memakan obat dalam #angka
waktu yang lama, sangat penting untuk menghindari dan mengatur efek samping yang timbul. 0ungkin masalah terbesar dan tersering bagi penderita yang menggunakan antipsikotik kon1ensional yaitu gangguan kekakuan3 pergerakan otot-otot yang disebut #uga 'fek samping 'kstra Piramidal ''P3. )alam hal ini pergerakan men#adi lebih lambat dan kaku, sehingga agar tidak kaku penderita harus bergerak ber#alan3 setiap waktu, dan akhirnya mereka tidak dapat beristirahat. 'fek samping lain yang dapat timbul adalah tremor pada tangan dan kaki. :adang-kadang dokter dapat memberikan obat antikolinergik biasanya sulfas atropin3 bersamaan dengan obat antipsikotik untuk mencegah atau mengobati efek samping ini.
----
'fek samping lain yang dapat timbul adalah tardive dyskinesia
dimana ter#adi pergerakan mulut yang tidak dapat dikontrol, protruding tongue, dan facial grimace. :emungkinan ter#adinya efek samping ini dapat dikurangi dengan menggunakan dosis efektif terendah dari obat antipsikotik. 6pabila penderita yang menggunakan antipsikotik kon1ensional mengalami tardive dyskinesia, dokter biasanya
akan
mengganti
antipsikotik
kon1ensional
dengan
antipsikotik atipikal. ;bat-obat untuk Skizofrenia #uga dapat menyebabkan gangguan fungsi seksual, sehingga banyak penderita yang menghentikan sendiri pemakaian obat-obatan tersebut. Untuk mengatasinya biasanya dokter akan menggunakan dosis efektif terendah atau mengganti dengan newer atypical antipsycotic yang efek sampingnya lebih sedikit. Peningkatan berat badan #uga sering ter#adi pada penderita Skizofrenia yang memakan obat. (al ini sering ter#adi pada penderita yang menggunakan antipsikotik atipikal. )iet dan olah raga dapat membantu mengatasi masalah ini.&
C
'fek samping lain yang #arang ter#adi adalah neuroleptic malignant syndrome, dimana timbul dera#at kaku dan termor yang sangat berat yang #uga dapat menimbulkan komplikasi berupa demam, penyakit-penyakit lain. "e#ala-ge#ala ini membutuhkan penanganan yang segera.
Terapi "siososial a& Terapi perila!
erapi perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan ketrampilan
sosial
untuk
meningkatkan
kemampuan
sosial,
kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal. Perilaku adaptif adalah didorong dengan pu#ian atau hadiah yang dapat ditebus untuk hal-hal yang diharapkan, seperti hak istimewa. )engan demikian, frekuensi perilaku maladaptif atau menyimpang seperti berbicara lantang, berbicara sendirian di masyarakat, dan postur tubuh aneh dapat diturunkan.
(& Terapi (erorientasi.el!arga
----
erapi ini sangat berguna karena pasien skizofrenia seringkali
dipulangkan dalam keadaan remisi parsial, dimana pasien skizofrenia kembali seringkali mendapatkan manfaat dari terapi keluarga yang singkat namun intensif setiap hari3. Setelah periode pemulangan segera, topik penting yang dibahas didalam terapi keluarga adalah proses pemulihan, khususnya lama dan kecepatannya. Seringkali, anggota keluarga, didalam cara yang #elas mendorong sanak saudaranya yang terkena skizofrenia untuk melakukan akti1itas teratur terlalu cepat. Aencana yang terlalu optimistik tersebut berasal dari ketidaktahuan tentang sifat skizofrenia dan dari penyangkalan tentang keparahan penyakitnya.-6hli terapi harus membantu keluarga dan pasien mengerti skizofrenia tanpa men#adi terlalu mengecilkan hati. Se#umlah penelitian telah menemukan bahwa terapi keluarga adalah efektif dalam menurunkan relaps. )& Terapi elompo
&D
erapi kelompok bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada rencana, masalah, dan hubungan dalam kehidupan nyata. :elompok mungkin
terorientasi
secara
perilaku,
terorientasi
secara
psikodinamika atau tilikan, atau suportif. erapi kelompok efektif dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa persatuan, dan meningkatkan tes realitas bagi pasien skizofrenia. :elompok yang memimpin dengan cara suportif, bukannya dalam cara interpretatif, tampaknya paling membantu bagi pasien skizofrenia. d& "sioterapi indi'id!al
Penelitian yang paling baik tentang efek psikoterapi indi1idual dalam pengobatan skizofrenia telah memberikan data bahwa terapi akan membantu dan menambah efek terapi farmakologis. Suatu konsep penting di dalam psikoterapi bagi pasien skizofrenia adalah perkembangan suatu hubungan terapetik yang dialami pasien. Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh dapat dipercayanya ahli terapi, #arak emosional antara ahli terapi dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi seperti yang diinterpretasikan oleh pasien. (ubungan antara dokter dan pasien adalah berbeda dari yang ditemukan di dalam pengobatan pasien non-psikotik. 0enegakkan hubungan seringkali sulit dilakukan, pasien skizofrenia seringkali kesepian dan menolak terhadap keakraban dan kepercayaan dan kemungkinan sikap curiga, cemas, bermusuhan, atau teregresi #ika seseorang mendekati. Pengamatan yang cermat dari #auh dan rahasia, perintah sederhana, kesabaran, ketulusan hati, dan kepekaan terhadap kaidah sosial adalah lebih disukai daripada informalitas yang prematur dan penggunaan nama pertama yang merendahkan diri. :ehangatan atau profesi persahabatan yang berlebihan adalah tidak tepat dan kemungkinan dirasakan sebagai usaha untuk suapan, manipulasi, atau eksploitasi.&,2
"rognosis
Prognosis untuk skizofrenia hebefrenik sama dengan skizofrenia tipe lainnya, prognosisnya pada umumnya kurang begitu menggembirakan. Sekitar 2E pasien dapat kembali pulih dari episode awal dan fungsinya &&
dapat kembali pada tingkat prodromal sebelum munculnya gangguan tersebut3. Sekitar 2E tidak akan pernah pulih dan per#alanan penyakitnya cenderung memburuk. Sekitar DE berada diantaranya, ditandai dengan kekambuhan periodik dan ketidakmampuan berfungsi dengan efektif kecuali untuk waktu yang singkat.
+aktor-faktor yang mempengaruhi prognosis skizofrenia &. :eluarga Pasien membutuhkan perhatian dari masyarakat, terutama dari keluarganya. #angan membeda-bedakan antara orang yang mengalami Skizofrenia dengan orang yang normal, karena orang yang mengalami gangguan Skizofrenia mudah tersinggung. 2. 5nteligensi Pada umumnya pasien Skizofrenia yang mempunyai 5nteligensi yang tinggi akan lebih mudah sembuh dibandingkan dengan orang yang inteligensinya rendah. !. Pengobatan ;bat memiliki dua kekurangan utama. Pertama hanya sebagian kecil pasien kemungkinan 2E3 cukup tertolong untuk mendapatkan kembali #umlah fungsi mental yang cukup normal. :edua antagonis reseptor dopamine disertai dengan efek merugikan yang mengganggu dan serius. amun pasien skkizofrenia perlu di beri obat Aisperidone serta 8lozapine. =. Aeaksi Pengobatan )alam proses penyembuhan skizofrenia, orang yang bereaksi terhadap obat lebih bagus perkembangan kesembuhan daripada orang yang tidak bereaksi terhadap pemberian obat. =,?
BAB III KESI$"/0AN
&2
Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan prilaku yang tidak bertanggung #awab dan tak dapat diramalkan,ada kecenderungan untuk selalu menyendiri, dan prilaku menun#ukkan hampa prilaku dan hampa perasaan, senang menyendiri,dan ungkapan kata yang di ulang G ulang, proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu serta adanya penurunan perawatan diri pada indi1idu dan merupakan suatu gangguan yang yang ditandai dengan regresi dan primitif, afek yang tidak sesuai, serta menarik diri secara ekstrim dari hubungan sosial. "angguan #iwa skizofrenia merupakan gangguan #iwa yang berat dan gawat yang dapat dialami manusia se#ak muda dan dapat berlan#ut men#adi kronis dan lebih gawat ketika muncul pada lan#ut usia lansia3 karena menyangkut perubahan pada segi fisik, psikologis dan sosial-budaya. &,2
DAFTAR "/STAKA
&. :aplan, (5, Sadock <, Skizofrenia, 5n *Synopsis of Psychiatry * eha1ioral Sciences/8linical Psychiatry, &Dth 'dition, 2DD?. 2. 0aslim, Ausdi dr. uku Saku )iagnosis "angguan . )onald 5. empler. he )ecline of (ebephrenic Schizophrenia 5n* ;rthomolecular Psychiatry, olume &&, umber 2,&CF2, Pp. &DD-&D2. ?. +irst 0., asman 6 Schizophrenia and ;ther Psychotic )isorders 5n*.8linical "uide o he )iagnosis 6nd reatment ;f 0ental )isorders. 2DD>
&!