SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN ( RESPIR ( RESPIRAT ATORY ORY DISTRESS DISTRESS SYNDROME SYNDROME /RDS) /RDS)
A. Pengertian Pengertian Sindrom Sindrom Gangguan Gangguan Pernapasan Pernapasan
Sindrom gangguan napas ataupun sering disebut sindrom gawat napas ( Respiratory Respiratory Distress Syndrome/RD Syndrome/RDS) S) adalah adalah istila istilah h yang digunak digunakan an untuk untuk disfun disfungsi gsi pernapa pernapasan san pada pada neonatu neonatus. s. Gangguan Gangguan ini merupakan penyakit penyakit yang berhubungan berhubungan dengan keterlambat keterlambatan an perkembangan perkembangan maturitas paru (Whalley dan Wong, !!"). Gangguan ini biasanya #uga dikenal dengan nama Hyaline membrane disease ($%D) atau penyakit membran hialin, karena pada penyakit ini selalu ditemukan membran hialin yang melapisi al&eoli. 'enyakit ini menyebabkan kegagalan pernapasan pada bayi prematur dapat disebabkan karena kekurangan surfaktan. surfaktan. Surfaktan Surfaktan dihasilkan oleh selsel selsel di dalam al&eoli dan berfungsi berfungsi menurunkan tegangan permukaan. Surfaktan dihasilkan oleh paruparu yang matang, yaitu pada kehamilan *+ minggu. ekurangan surfaktan ini menyebabkan kegagalan pengembangan kapasi kapasitas tas residu residu fungsi fungsional onal dan ke-ender ke-enderunga ungan n parup paruparu aru untuk untuk mengal mengalami ami atelek atelektas tasis, is, ketidaksesu ketidaksesuaian aian antara antara &entilasi &entilasi dan perfusi, perfusi, hipoksemia, hipoksemia, hiperkarbia hiperkarbia yang dapat menyebabkan asidosis respiratorik. Sindrom Sindrom ganggua gangguan n pernapa pernapasan san adalah adalah kumpul kumpulan an ge#ala ge#ala yang terdir terdirii dari dari dispnea dispnea atau atau hiperk hiperkapn apnea ea dengan dengan frekue frekuensi nsi pernap pernapasa asan n lebih lebih dari dari kali/m kali/meni enit, t, sianos sianosis, is, rintih rintihan an pada pada ekspirasi dan kelainan otototot pernapasan pada inspirasi. RDS sering ditemukan pada bayi prematur. 0nsidens berbanding terbalik dengan usia kehamilan dan berat badan. 1rtinya semakin muda usia kehamilan ibu, semakin tinggi ke#adian RDS pada bayi tersebut. Sebaliknya semakin tua usia kehamilan, semakin rendah pula ke#adian RDS atau sindrome gangguan napas. 'ersentase ke#adian menurut usia kehamilan adalah 23 ter#adi pada bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 42 minggu, "3 pada bayi antara 4 minggu dan #arang sekali ditemukan pada bayi -ukup -uku p bulan (matur). 0nsidens pada bayi prematur kulit putih lebih tinggi dari pada bayi kulit hitam dan sering lebih ter#adi pada bayi lakilaki daripada bayi perempuan (5elson, !!!). Selain itu, kenaikan frekuensi #uga ditemukan pada bayi yang lahir dari dari ibu yang menderi menderita ta gangguan gangguan perfus perfusii darah darah uterus uterus selama selama kehami kehamilan, lan, misal misalnya nya 6 0bu penderita diabetes, hipertensi, hipotensi, seksio serta perdarahan antepartum.
. Pen!e"a Pen!e"a" " Sindrome Sindrome Ganggu Gangguan an Pernapa Pernapasan san
Sindrom gangguan pernapasan dapat disebabkan karena 6 • • •
7bstruksi saluran pernapasan bagian atas (atresia esofagus, atresia koana bilateral) elainan parenkim paru (penyakit membran hialin, perdarahan paruparu) elainan di luar paru (pneumotoraks, hernia diafragmatika)
8er#adinya RDS ( Respiratory Respiratory Distress Distress Syndrome) Syndrome) dapat dapat diseba disebabkan bkan pula akibat akibat adanya adanya -edera se-ara langsung (direct (direct ) maupun tidak langsung (indircect (indircect ). ). Se-ara langsung, -edera yang ter#adi langsung mengenai area paruparu. Sedangkan se-ara tidak langsung, -edera ter#adi di tempat lain di tubuh dan mediator kimia yang dikeluarkan selama -edera masuk melalui aliran dara darah h ke paru parup par aru. u. Se-a Se-ara ra indi indirrect ect sepsi sepsiss merupa merupakan kan faktor faktor risiko risiko yang yang paling paling tinggi tinggi,, mikroorganisme dan produknya (terutama endotoksin) bersifat sangat toksik terhadap parenkim paru dan merupakan faktor risiko terbesar ke#adian RDS, insiden sepsis menyebabkan RDS berkisar antara "3. Se-ara dire-t, aspirasi dapat menyebabkan teradinya RDS. 1spirasi -airan lambung menduduki tempat kedua sebagai faktor risiko RDS (3). 1spirasi -airan lambung dengan p$ yang tinggi dapat menyerang langsung epitel pada paru . Direct Injury Injury
Fa#tor resi#o ter$adin!a A%I & ARDS Indirect Injury Injury
1spirasi
Sepsis
%enghirup 9at toksik
8rauma non torak
'neumonia
;ypass #antung paru
:uka memar di paru
'ankreatitis yang parah
Disseminated intra&as-ular -oagulation (D0=) > (;akowit9 et al., 44? al., 44? @rden et al., 4? al., 4? @rden et al., 4*? al., 4*? 8abrani, 8abrani, !!) '. anda anda dan Ge$aa Ge$aa Sindrom Sindrom Gangguan Gangguan Pernapasan Pernapasan
8anda dan ge#ala sindrom gangguan pernapasan sering disertai riwayat asfiksia pada waktu lahir atau gawat #anin pada akhir kehamilan. 1dapun tanda dan ge#alanya adalah 6 • •
•
•
8imbul setelah 2 #am setelah lahir 'ernapasan -epat/hiperkapnea atau dispnea dengan frekuensi pernapasan lebih dari kali/menit Retraksi interkostal, epigastrium atau suprasternal pada inspirasi Sianosis yang tidak membaik dengan pemberian oksigen Grunting (terdengar seperti suara rintihan) pada saat ekspirasi
•
8akikardia 8akikardia yaitu nadi + kali/menit
D. *asi+i#asi Sindrom Gangguan Pernapasan
Sindrom gangguan pernapasan terbagi men#adi tiga yaitu 6 . Gang Ganggu guan an nap napas as ber berat at Dikatakan gangguan napas berat apabila 6 Arekuensi napas dari kali/menit dengan sianosis sentral dan tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi 4. Gangg Ganggua uan n napa napass seda sedang ng Dikatakan gangguan napas sedang apabila 6 'emeri 'emeriksa ksaan an dengan dengan tarika tarikan n dindin dinding g dada atau atau merint merintih ih saat saat ekspir ekspirasi asi tetapi tetapi tanpa tanpa sianosis sentral . Gangg Ganggua uan n napa napass ringa ringan n Dikatakan gangguan napas ringan apabila 6 Arekuensi napas ! kali/menit tanda tarikan dinding tanpa merintih saat ekspirasi atau sianosis sentral Dera#at beratnya distress nafas dapat dinilai dengan menggunakan skor Sil&erman1nderson dan skor Downes. Skor Sil&erman1nderson lebih sesuai digunakan untuk bayi prematur yang mende menderi rita ta hyal hyalin inee memb membra rane ne dise diseas asee ($%D), ($%D), sedangk sedangkan an skor skor Downes Downes merupa merupakan kan siste sistem m skoring yang lebih komprehensif dan dapat digunakan pada semua usia kehamilan. 'enilaian dengan sistem skoring ini sebaiknya dilakukan tiap setengah #am untuk menilai progresi&itasnya. ='1' sebaiknya dimulai lebih awal pada bayi dengan RDS. 0ndikasi memulai ='1' apabila s-ore downes B saat lahir. E. Pato Pato+i +isi sio oog ogii
;ayi ;ayi premat prematur ur lahir lahir dengan dengan kondisi kondisi paru yang yang belum belum siap siap sepenuh sepenuhnya nya untuk untuk berfun berfungsi gsi sebagai organ pertukaran gas yang efektif. $al ini merupakan faktor kritis dalam ter#adi RDS, ketida ketidaksi ksiapa apan n paru paru men#al men#alank ankan an fungsi fungsinya nya terseb tersebut ut disebab disebabkan kan oleh oleh kekura kekuranga ngan n atau atau tidak tidak adanya surfaktan. Surfaktan adalah substansi yang merendahkan tegangan permukaan al&eolus sehingga tidak ter#adi kolaps pada akhir ekspirasi dan mampu menahan sisa udara fungsional /kapasitas residu funsional (0lmu esehatan 1nak, !2"). Surfaktan sendiri merupakan kompleks lipoprotein yang terdiri terdiri dari fosfolipi fosfolipid d seperti seperti lesitin, lesitin, fosfatidil fosfatidil gliserol, gliserol, kolesterol, kolesterol, dan apoprotein apoprotein (protein (protein surfaktan? 'S1, ;, =, D) yang disintesis oleh sel epithelial al&eolar tipe 00 yang semakin banyak
#umlahnya seiring dengan umur kehamilan yang bertambah. omponenkomponen ini selan#utnya selan#utnya disimpan disimpan di dalam sel al&eolar tipe 00 yang akan dilepaskan dilepaskan ke dalam al&eoli untuk mengu engura rang ngii
tegan eganga gan n
per permuka mukaan an
dan dan
men-e en-ega gah h
kol kolaps aps
par paru
sehi sehing ngga ga
mem membant bantu u
mempertahankan stabilitas al&eolar. adar surfaktan matur mun-ul sesudah umur kehamilan * minggu. Surfaktan menyebabkan ekspansi yang merata dan men#aga ekspansi paru pada tekanan intraal&eolar yang rendah. ekurangan atau ketidakmatangan fungsi surfaktan menimbulkan ketidakseimbangan inflasi saat inspirasi dan kolaps al&eoli saat ekspirasi. ;ila surfaktan tidak ada, #anin tidak dapat men#aga parunya tetap mengembang. 7leh karena itu, itu, perlu perlu usaha usaha yang yang keras keras untuk untuk mengem mengemban bangkan gkan paruny parunyaa pada pada setiap setiap hembus hembusan an napas napas (ekspirasi (ekspirasi)) sehingga sehingga untuk pernapasan pernapasan berikutnya berikutnya dibutuhkan tekanan tekanan intratorak intratorakss yang lebih lebih besar dengan disertai usaha inspirasi yang lebih kuat. 1kibatnya, setiap kali bernapas men#adi sukar seperti saat pertama kali bernapas (saat kelahiran). Sebagai akibat, #anin lebih banyak mengh menghab abis iska kan n oksig oksigen en untuk untuk meng menghas hasil ilka kan n ener energi gi ini ini dari daripa pada da yang yang ia teri terima ma dan ini ini menyebab menyebabkan kan bayi bayi kelelah kelelahan. an. Dengan Dengan mening meningkat katnya nya kelela kelelahan, han, bayi akan semaki semakin n sediki sedikitt membuka membuka al&eol al&eoliny inya. a. etida etidakmam kmampuan puan memper mempertah tahanka ankan n pengemb pengembang angan an paru paru ini dapat dapat menyebabkan atelaktasis sehingga menyebabkan peningkatan gagal napas. 8idak 8idak adanya adanya stabilitas stabilitas dan atelektasis atelektasis akan meningkatkan meningkatkan pulmonary pulmonary vascular resistance resistance ('CR) ('CR) yang yang nilainy nilainyaa menurun menurun pada pada ekspans ekspansii paru paru normal normal.. 1kiba 1kibatny tnya, a, ter#ad ter#adii hipoper hipoperfus fusii #aringan paru dan selan#utnya menurunkan aliran darah pulmonal. Di samping itu, peningkatan 'CR #uga menyebabkan menyebabkan pembalikan parsial sirkulasi sirkulasi darah #anin dengan arah aliran aliran dari kanan ke kiri melalui duktus arteriosus dan foramen o&ale. ola olaps ps baru baru (ate (atele lekt ktas asis is))
akan akan
meny menyeb ebab abka kan n
gang ganggu guan an &ent &entil ilas asii
pulm pulmon onal al yang yang
menimb menimbulka ulkan n hipoksia. hipoksia. 1kiba 1kibatt dari dari hipoks hipoksia ia adalah adalah konstri konstriksi ksi &askul &askulari arisas sasii pulmonal pulmonal yang yang menimb menimbulka ulkan n penuru penurunan nan oksige oksigenasi nasi #aring #aringan an dan selan# selan#utny utnyaa menyebab menyebabkan kan metabol metabolism ismee anareobik. RDS atau sindrom gangguan pernapasan adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri dan mengikuti masa deteriorasi (kurang lebih *2 #am) dan #ika tidak ada komplikasi paru akan membaik dalam +4 #am. 'roses perbaikan ini, terutama dikaitkan dengan meningkatkan produksi dan ketersediaan materi surfaktan. 'er#alanan dari 1:0 1RDS di#elaskan dalam fase, yaitu 6 •
Exsudative Exsudative Phase
Aase Aase ini ter#adi ter#adi dalam dalam +4 #am pertama pertama setela setelah h ganggua gangguan n awal. awal. %ediato %ediatorr kimia kimia akibat bat injury dile dilepas paskan kan kedal kedalam am kapi kapile lerr paru paru yang yang hasi hasiln lnya ya akan akan meni mening ngkat katka kan n permeabilitas membran kapiler, yang mengakibatkan ter#adinya shift -airan ke interstitial. erusakan kapiler paru #uga menyebabkan perkembangan mikrotrombi dan peningkatan tekanan arteri pulmonalis. =airan yang terus masuk ke dalam interstitial mengakibatkan limfatik tidak mampu untuk memindahkan -airan tersebut yang akibatnya akan semakin meningkatnya edema interstitial. Selan#utnya edema akan menyebabkan penekanan pada al&eolus yang -airan akan masuk pula kedalam al&eolus, dan ter#adilah edema pada al&eolus.
al&eolus
yang
semakin
memperburuk
kondisi
hipoksemia
serta
meningkatkan afterload pada &entrikel kanan yang dapat menurunkan -ardia- output (=7) •
Fibroo!i"erative Phase
Aase ini dimulai sebagai gangguan penyembuhan di paruparu. 'ada al&eolus akan terbentuk #aringan fibrosa. 1l&eolus akan membesar dan mempunyai bentuk yang tidak teratur karena terbentuknya #aringan parut yang selan#utkan akan men#adi kaku sehinggasemakin meningkatkan hipertensi pulmonalis dan memperparah hipoksemia. •
Reso!ution Reso!ution Phase
Aase Aase akhir akhir 1:0 1:0 ini merupa merupakan kan fase fase pemuli pemulihan han yang ter#ad ter#adii selama selama bebera beberapa pa minggu. 'ada fase ini ter#adi perbaikan baik struktur maupun pembuluh darah dalam membentuk kembali fungsi membran kapiler dan al&eolus. Struktur fibrotik yang kaku dapat dilihat pada pemeriksaan FRay seperti sarang madu (temuan klasik). Struktur ini
merupakan bukti bahwa tubuh berusaha melakukan kompensasi. ondisi patologis ini masih dapat kembali #ika kondisi pasien membaik dan penyebabnya teratasi.'asien pada kondisi kondisi ini membut membutuhka uhkan n suppor supportt &entil &entilasi asi #angka #angka pan#ang pan#ang sampai sampai kerusa kerusakan kan paru paru teratasi. 'ada fase ini baru ditemukan adanya peningkatan '=74 yang memperlihatkan kondisi asidosis (:ay-o-k Ra#ah, 4? @rden et al., 4? al., 4? @rden et al., 4*). al., 4*).
Direct/ndirect Direct/ndirect njury (sepsis, njury (sepsis, aspirasi, dll)
'ermulaan respon imun terhadap proses inflamasi
1kti&asi neutrofil dan makrofag, pelepasan endotoksin
'elepasan mediator kimia (histamin, bradikinin, dll)
permeabilitas permeabilit as membran kapiler
1l&eolus dipenuhi -airan
erusakan sel epitel al&eolus
Gangguan dalam produksi surfaktan surfaktan
1l&eolus kolaps
perubahan pada diameter saluran nafas ke-il
resistensi #alan napas
, compliance paru
ker#a pernapasan
hipo&entilasi hipo&entilasi al&eolus - abnormalitas C/H (&entilasi 6 perfusi) intrapulmonary shuntin!
$ipoksemia >(:ay-o-k Ra#ah, 4? @rden et al., 4? al., 4? @rden et al., 4*) al., 4*)
Casokontriksi Casokontriksi di paru
-edera pembuluh darah di paru
pembentukan mikroemboli
$ipertensi pulmonalis
E dead space” pada space” pada al&eolus al&eolus
afterload &entrikular &entrikular kanan kanan
penurunan -urah penurunan #antung
F. Peng#a$ia Peng#a$ian n & Pemeri#sa Pemeri#saan an Penun$a Penun$ang ng -. Ria Ria!a !att pen pen!a !a#i #itt •
'engka#ian terhadap riwayat kehamilan dapat memberikan informasi yang #elas terhadap penyebab timbulnya gangguan.
•
'engka#ian mengenai riwayat pengobatan dan transfusi.
•
'engka#ian terhadap faktor risiko.
. Peme Pemeri# ri#sa saan an +is +isi# i# •
'eningkatan 'eningkatan $R RR serta fase lan#ut ditemukan adanya hipotensi dan penurunan
•
=7. 'asien menangis lemah. 1danya dyspnea, takipnea, penggunaaan otot tambahan pernapasan yang semakin
•
•
meningkat dengan keparahan penyakit. Sianosis akibat hipoksemia. Ditemuk Ditemukan an suaran suaran napas napas tambaha tambahan n crackles sebagai perkembangan perkembangan kondisi gagal
•
napas. 'ada 'ada kondisi kondisi paling paling parah dapat ter#adi ter#adi penurun penurunan an kesadaran kesadaran dan multip multiple le or!an or!an
•
dys" dys"un unct ctio ion n
syndr syndrom omee (%7D (%7DS) S) term termas asuk uk penu penuru runa nan n
kelu keluar aran an urin urin (output#, output#,
melemahnya motilitas lambung, dan gangguan koagulasi.
0. Pemeri Pemeri#sa #saan an diagno diagnosti sti# # •
$asil pemeriksaan yang menun#ukan kriteria diagnosa RDS yaitu (@rden et al., 4)6 . Ser Seranga angan n akut akut,, 4. 'ada 1: 1:0 ( $cute $cute %un! njury) njury) rasio antara tekanan parsial oksigen ('a7 4) dengan fraksi inspirasi oksigen (
Fi O2 ¿
I mm$g sedangkan pada RDS ( Respiratory Respiratory
Distress Distress Syndome) Syndome) rasi rasio o antar antaraa tekan tekanan an pars parsia iall oksi oksige gen n ('a7 ('a74) deng dengan an fraks fraksii inspirasi oksigen (
Fi O2 ¿
I 4 mm$g.
. 'ada pemeriksaan pemeriksaan rontgen rontgen dada dada atau radiogra radiografi fi terlihat terlihat adanya adanya infiltrat infiltrat bilater bilateral al *. &ulmonary artery 'ed!e 'ed !e pressure pressure ('1W') I 2 mm$g atau tidak adanya indikasi hipertensi atrium kiri
•
1GD
8anda awal (early (early)) 6 adanya hiper&entilasi namun pada fase awal menun#ukkan
kondisi kondisi alkalo alkalosis sis,, hal terseb tersebut ut karena karena
CO2
yang larut dalam plasma sehingga belum
dite ditemu mukan kan kondi kondisi si asid asidos osis is.. 1nal 1nalis isis is gas gas dara darah h meru merupa pakan kan indi indikat kator or defi defini niti tiff dari dari pertukaran gas untuk menilai gagal nafas akut. %eskipun manifestasi klinis yang ada memerlukan memerlukan tindakan tindakan intubasi intubasi segera segera dan penggunaan penggunaan &entilasi &entilasi mekanis, mekanis, pengambilan pengambilan sampel darah arterial diperlukan untuk menganalisis tekanan gas darah ('a74, 'a=74, dan p$) sambil melakukan monitoring dengan pulse o(ymetri. o(ymetri. $ipoks $ipoksemi emiaa berat berat ditand ditandai ai dengan 'a74 I " mm$g dengan Ai74 3 atau 'a74 I mm$g dengan Ai74 B *3 pada bayi I 4" g, $iperkapnik berat dengan 'a=74 B "" mm$g dengan p$ I+,4+,4". Fra Fray y
hasil hasil pemeri pemeriksa ksaan an FRay FRay paru paru pada pada fase fase awal awal masih masih terlih terlihat at normal normal,, hal ini
disebabkan karena perubahan pada paru belum ter#adi dalam 4* #am pertama dan pada fase lan#ut pada hasil FRay ditemukan bilateral infiltrate yang menutupi lapang paru. 'emeriksaan 'emeriksaan laboratorium laboratorium hasilnya hasilnya tergantung tergantung dari faktor faktor penyebabnya. penyebabnya. 'ada RDS
disert disertai ai infeks infeksii dapat dapat ditemu ditemukan kan peningka peningkatan tan sel darah darah putih. putih. 8romb 8rombosi ositop topeni eniaa dapat dapat ditemukan pada pasien sepsis dengan adanya koagulasi intra&askular diseminata (D0=). $emoglobin ($b) harus selalu dipantau sebab #ika ter#adi anemia kandungan oksigen dalam darah menurun sebagai akibat efek pemberian inter&ensi &entilasi mekanik dan '<<' ( &ositive &ositive )nd*)(piratory &ressure &ressure). ). ;ronkoskopi dapat dipertimbangkan untuk menge&aluasi kemungkinan infeksi, perdarahan al&eolar, atau pneumonia pada pasien akut deng an infiltrat paru bilateral. 'emeriksaan kultur sputum ntrapulmonary shunt measurement 6 intra ntrapu pulm lmon onar ary y shunt hunt J " 3 menan enanda daka kan n hipoksemia berat dan mengan-am kehidupan. 'emeriksaan ini dilihat dari rasio 'a /Ai
O2
.
K normal o 4 K intrapulmonary shunt (" L 4 3) o I 4 K intrapulmonary shunt B 4 3 <-ho-ardiography (untuk menapis penyebab edema dari edema pulmonal) o
O2
*eterangan 1
. Ai74 Ai74 dan 'a74. Ai74 adalah adalah fraksi fraksi atau atau konsentr konsentrasi asi oksige oksigen n dalam udara udara yang diberikan kepada pasien. Sedangkan 'a74 adalah tekanan parsial oksigen yaitu perbedaan konsentrasi antara oksigen di al&eolus dan membran. 4. 06< Ratio Ratio 'erbandinga 'erbandingan n antara waktu waktu inspiras inspirasii dan ekspirasi. ekspirasi. 5ilai 5ilai normal normal 64. 64. . Colume lume 8idal. 8idal. Mumlah Mumlah udara yang keluar keluar masuk paru dalam dalam satu kali nafas, nafas, atau atau sama dengan #umlah udara yang diberikan &entilator dalam satu kali nafas. 5ilai normal L" ml per kg;; untuk dewasa dan 2 ml per kg;; untuk anak. *. %inute %inute Co Colume. lume. Mumlah Mumlah udara udara yang yang keluar keluar masuk masuk dalam dalam satu menit, menit, atau atau #umlah #umlah udara yang diberikan &entilator dalam satu menit. 5ilainya K &olume tidal N RR. ". '<<' '<<' dan dan =' ='1'. &ositive end e(piratory pressure pressure ('<<') ('<<') atau tekanan positif akhir ekspirasi digunakan untuk mepertahankan tekanan paru positif pada akhir ekspirasi untuk men-egah ter#adiya kolaps paru dan meningkatkan pertukaran gas dalam al&eoli. 'ressure atau Colume :imit. ;atas atas tekanan atau &olume yang diberikan pada 2. 'ressure pasien. Col Colume ume limit yang terlalu tinggi dapat berakibat trauma paru. >( ;akowit9 et al., 44? @rden et al., 4? al., 4? @rden et al., 4*? al., 4*? 8abrani, !!)
G. Penataa#sanaan Penataa#sanaan pada Sindrom Sindrom Ganguan Pernapasan Pernapasan
;idan sebagai tenaga medis di lini terdepan diharapkan peka terhadap pertolongan persalinan sehingga dapat men-apai 'ell born baby baby dan 'ell health mother yang yang dapat dilakukan melalui tindakan diantaranya 6 •
%elakukan pengawasan selama hamil Resiko ter#adinya sindroma gawat pernafasan bisa dikurangi #ika persalinan bisa ditunda samp sampai ai paru parup par aru u bayi bayi tela telah h mamp mampu u mengh menghas asil ilka kan n surf surfakt aktan an dala dalam m #uml #umlah ah yang yang memadai memadai.. 7batob 7batobata atan n golonga golongan n tokoli tokolitik tik dapat dapat diberi diberikan kan untuk untuk meneka menekan n kontrak kontraksi si uterus uterus,, sepert sepertii + a!onis, calcium channel blockers, prosta!landin synthetase inhibitor, inhibitor, ma!nesium sul"at, anta!onis receptor o(ytocin. o(ytocin. Mika kemungkinan akan ter#adi persalinan prematur, maka dilakukan amniosentesis untuk mengetahui kadar surfaktan (pengukuran ( pengukuran rasio rasio lesiti lesitin/s n/spin pingom gomiel ielin in 6 B 4 dinyata dinyatakan kan mature mature lun! "unction "unction). ). Mika Mika diperk diperkira irakan kan
bahwa paruparu bayi ba yi belum matang dan persalinan p ersalinan tidak dapat ditunda, maka diberikan korti kortiko kost ster eroi oid d kepa kepada da ibu ibu mini minima mall 4* #am #am sebel sebelum um wakt waktu u perk perkir iraan aan pers persal alin inan an.. ortikoster ortikosteroid oid akan melewati melewati plasenta plasenta dan merangsang merangsang pembentukan pembentukan surfaktan surfaktan oleh paruparu #anin. •
%elakukan perawatan 0bu dan #anin baru lahir Setelah persalinan, kepada bayi yang menderita sindroma ringan hanya perlu diberikan oksigen. 'ada sindroma yang lebih berat mungkin perlu didukung oleh &entilator dan obat obat surf surfak akta tan. n. 7bat 7bat surf surfak akta tan n sang sangat at meny menyer erupa upaii surf surfak akta tan n yang yang asli asli dan dan dapa dapatt dite ditete tesk skan an lang langsu sung ng ke dala dalam m trak trakea ea bayi bayi mela melalu luii suat suatu u sela selang ng.. 7bat 7bat ini ini bisa bisa memperbaiki angka kelangsungan hidup bayi dengan -ara mengurangi beratnya sindroma dan resiko resiko ter#adinya ter#adinya komplikasi. komplikasi. 'engobatan 'engobatan bisa dilan#utkan dilan#utkan selama selama beberapa beberapa hari sampai bayi mulai menghasilkan surfaktan sendiri.
;erdas ;erdasark arkan an kriter kriteria ia nilai nilai 1'G1R 1'G1R maka maka perawa perawatt dapat dapat melaku melakukan kan penilai penilaian an untuk untuk mengambil tindakan yang tepat diantaranya melakukan ru#ukan medik sehingga keselamatan bayi dapat ditingkatkan. 'enatalaksanaan RDS atau Sindrom gangguan napas adalah sebagai berikut 6 •
;ersihkan #alan nafas dengan menggunakan penghisap lendir dan kasa steril
•
'ertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus bayi dengan kaki hangat
•
1tur posisi bayi dengan kepala ekstensi agar bayi dapat bernafas dengan optimal
•
1pabila 1pabila ter#adi apneu lakukan nafas buatan dari mulut ke mulut (menggunakan (menggunakan mouth barrier )
•
:onggarkan pakaian bayi
•
;eri pen#elasan pada keluarga bahwa bayi harus diru#uk ke rumah sakit
•
;ayi ru#uk segera ke rumah sakit
'enatalaksanaan medik maka tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagsai berikut 6 •
%emberikan lingkungan yang optimal
•
'emberian oksigen, tidak lebih dari *3 sampai ge#ala sianosis menghilang
•
'emberian -airan dan elektrolit (glukosa "3 atau 3) disesuaikan dengan berat badan
(4 (4" " ml/kg;; ml/kg;;/ha /hari) ri) sangat sangat diperl diperlukan ukan untuk untuk memper mempertah tahanka ankan n homeost homeostati atiss dan menghindarkan dehidrasi •
'emberian antibiotik untuk men-egah infeksi sekunder
•
'emberian 'emberian surfaktan sintetik, sintetik, diberikan diberikan melalui sisi pada tube endotra-heal endotra-heal dalam 4N suntikan bolus, -ontoh6
•
'embe 'emberi rian an obat obat golo golong ngan an nark narkot otik ik/b /ben en9o 9odi dia9e a9epi pine ne untu untuk k meng mengura urang ngii nyer nyerii dan dan ketidaknyamanan pada bayi. =ontoh6 :ora9epam, Aentanyl.
•
7bat penenang ( sedatives) sedatives) diberikan karena pasien akan memerlukan bantuan &entilasi mekanik dalam #angka waktu yang lama.
•
'emberian obat sodium bi-arbonat untuk mengatasi metabolic acidosis.
•
'em 'emberi berian an
obat obat
gol golonga ongan n
diur diuret etiik
unt untuk
mengu engura rang ngii
edem edema, a,
namu namun n
perl perlu u
mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.
'engobat 'engobatan an hanya hanya ditu#u ditu#ukan kan untuk untuk tindaka tindakan n pen-egah pen-egahan an kondis kondisii yang yang lebih lebih parah parah dan mengatasi masalah yang mengan-am kehidupan. •
Centilasi mekanis 8u#uan pemberian terapi ini adalah memberikan dukungan &entilasi sampai integritas membran al&eolokapiler kembali baik serta memelihara &entilasi adekuat dan oksigenasi selama periode kritis hipoksemia berat. @ntuk membantu mengembalikan atau men-egah atelektasis, &olume tidal yang dian#urkan adala " ml/kg diberikan dengan harihati sehingga tidak mengganggu sirkulasi se-ara keseluruhan.
•
8erapi oksigen Setelah dilakukan intubasi pasien diberikan 3 oksigen sampai keadaannya men#adi stabil dan kemudian kadar oksigen diturunkan untuk men-egah teer#adinya intoksikasi oksigen.
•
&ositive )nd*)(piratory &ressure &ressure ('<<') ('<<') Aungsi penambahan '<<' adalah untuk men-egah dan mempertahankan al&eoli kolaps pada akhir ekspirasi dan membantu perbaikan oksigenasi. 1wasi potensial efek
#antung karena '<<', penambahan pena mbahan dan penurunan #umlah harus diatasi pada kenaikan dan dan penur penuruna unan n samp sampai ai " -m
H 2 O
dan selalu pantau tekanan darah serta -atat
sebelum dan sesudah tiap perubahan. &ositive end e(piratory pressure pressure ('<<') ('<<') atau atau tekana tekanan n positi positiff akhir akhir ekspir ekspirasi asi digu diguna nakan kan untu untuk k mepe mepert rtaha ahank nkan an tekan tekanan an paru paru posi positi tiff pada pada akhi akhirr ekspi ekspira rasi si untu untuk k men-egah ter#adiya kolaps paru dan meningkatkan pertukaran gas dalam al&eoli. 5ilai anta antara ra "" "" mm$g mm$g,, maks maksim imal al 4 mm$g mm$g untu untuk k anak anak.. Continuous Continuous positive positive air'ay air'ay pressure pressure (='1') identik dengan '<<', yaitu pemberian tekanan positif pada saluran nafas selama siklus pernafasan. %erupakan alat yang mempertahankan tekanan positif pada #alan napas neonatus saat pernapasan spontan
•
5utrisi o
atabolisme protein
o
'rotein, karbohidrat, dan lemak diberikan sesuai dengan kebutuhan metabolik.
o
'asien dengan 1:0 1RDS biasanya membutuhkan " L *" k-al/kg;;/hari.
o
=airan =airan tinggi tinggi karbohidrat karbohidrat sebaiknya sebaiknya dihindari dihindari untuk men-egah peningkatan peningkatan #umlah =
O2
penurunan albumin
memperburuk sirkulasi dan imunitas.
.
o
0nter&ensi 6
-
;erikan nutrisi enteral, pertimbangkan pemasangan small pemasangan small bo'el "eedin! tube (untuk tube (untuk mengatasi gangguan motilitas)
•
-
onsul dengan ahli gi9i
-
%onitor albumin, kolesterol, trigliserida, dan glukosa
'ertahankan pengawasan terhadap komplikasi
Disritmia #antung
8romboemboli &ena
'erdarahan gastrointestinal
1tele-trauma
•
Colutrauma
;arotrauma
(y!en to(icity
1tur posisi senyaman mungkin &ositionin!
perubah perubahan an posisi posisi berkala berkala
men-egah men-egah atelaktasi atelaktasiss dan memfasili memfasilitasi tasi
pengeluaran se-ret. Selain itu, se#umlah studi telah menun#ukkan bahwa prone positionin! pada positionin! pada pasien dengan diagnosa RDS dapat membantu meningkatkan oksigenasi yang yang tent tentuny unyaa akan akan meni meningk ngkat atkan kan pula pula perfu perfusi si ke bagi bagian an paru parup par aru u yang yang memil memilik ikii kerusakan, kerusakan, dapat meningkatkan meningkatkan -/ match, match, dan menurun menurunkan kan intrapulmonary shuntin! . &rone positionin! lebih efektif #ika dimulai pada fase awal pada RDS. >(;akowit9 et al., 44? al., 44? :ay-o-k Ra#ah, 4? %artin, 4? Susanto Sari? 44? @rden et al., 4? al., 4? @rden et al., 4*). al., 4*).
3. 'ara Men4ega5 Men4ega5 er$adin!a er$adin!a Sindrom Sindrom Gangguan Gangguan Pernapasan Pernapasan
Aakto Aaktorr yang yang dapa dapatt meni menimb mbul ulkan kan kela kelain inan an ini ini adal adalah ah pertu pertumb mbuh uhan an paru paru yang yang belum belum sempur sempurna. na. arena arena itu itu salah salah satu satu -ara -ara untuk untuk menghi menghinda ndarkan rkan penyaki penyakitt ini ialah ialah men-ega men-egah h kelahiran bayi yang maturitas parunya belu sempurna. %aturasi paru dapat dikatakan sempurna bila produksi dan fungsi surfaktan telah berlangsung baik (Glu-k, !+) memperkenalkan memperken alkan suatu -ara -ara untuk untuk mengeta mengetahui hui maturi maturitas tas paru paru dengan dengan menghi menghitun tung g perband perbanding ingan an antara antara lesiti lesitin n dan sfigomielin dalam -airan amnion. ;ila perbandingan lesitin/sfingomielin sama atau lebih dari dua, bayi yang akan lahir tidak akan menderita penyakit membrane hialin, sedangkan bila perbandingan tadi kurang dari tiga berati paruparu bayi belum b elum matang dan akan mengalami penyakit pen yakit membrane hialin. 'emberian kortikosteroid dianggap dapat merangsang terbentuknya surfaktan pada #anin. =ara yang paling efektif untuk menghindarkan penyakit ini ialah men-egah prematuritas. @ntuk @ntuk men-e men-ega gah h sind sindro rom m gangg ganggua uan n perna pernapas pasan an #uga #uga dapat dapat dila dilakuk kukan an denga dengan n seger segeraa melakukan resusitasi pada bayi baru lahir, apabila bayi 6 •
8idak bernapas sama sekali/bernapas dengan mengapmengap
•
;ernapas kurang dari 4 kali/menit
I. Diag Diagno nosa sa *epe *epera raa ata tan n •
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kekauan al&eolus ditandai dengan adanya #aringan fibrosis pada pemeriksaan Fray, dyspnea, takipnea, dan -ra-kles pada saat auskultasi.
•
5utrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik atau kurangnya nutrisi eksogen.
•
etida etidakef kefekt ektifa ifan n #alan #alan nafas nafas berhub berhubunga ungan n dengan dengan peningka peningkatan tan produks produksii sekret sekret dan penurunan pergerakan silia.
•
etidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan difusi, peningkatan sekresi, penurunan kemampuan oksigenasi yang adekuat atau kelelahan .
•
e-emasan berhubungan dengan penyakit kritis dan permanent dan permanent disability.
•
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penggunaan alat monitoring in&asif.
•
Gangguan koping keluarga berhubungan dengan penyakit kritis pada anggota keluarga. >(@rden et al., 4? al., 4? @rden et al., 4*) al., 4*)
6. Inter7 Inter7ens ensii *eper *eperaa aatan tan11 a. 7ptim 7ptimali alisas sasii oksigenas oksigenasii dan &entilasi &entilasi 6 posisika posisikan n pasien pasien ( prone positionin! ), ), men-egah desaturasi, dan tingkatkan batuk efektif b. %anagemen kolaborasi •
%engelola terapi oksigen
•
0ntubasi pasien
•
%enggunakan &entilasi mekanis
•
%enggunakan tekanan positif akhir ekspirasi ('<<')
•
'emberian obat
•
bronkodilator
obat pe penenang
analgesik
*
neur neuro omusc muscul ular ar bloc blocki kin! n! a!en a!en
%emaksimalkan -ardia- output (=7)
preload
afterload
kontraktilitas
•
'osisikan pasien pada posisi prrone
•
:akukan suctionin! :akukan suctionin! hanya #ika diperlukan
•
;erikan istirahat dan waktu pemulihan yang memadai antar prosedur
•
;erikan nutrisi adekuat
•
'ertahankan pengawasan untuk komplikasi •
•
Disritmia #antung
•
8romboemboli &ena
•
'erdarahan gastrointestinal
•
1telektrauma
•
(y!en to(icity
-. enyaman enyamanan an dan dukunga dukungan n emosio emosional nal
DAFTAR PUSTAKA
•
;akowit9, ;akowit9, %., ;runs, ;., %-=unn. 44. $cute 44. $cute lun! injury and the acute respiratory distress syndrome in the injured patient . S-andina&ian Mournal of 8rauma, Resus-itation and
•
=roft =rofton, on, S.M.,a S.M.,and nd Dougla Douglas, s, $. Respiratory Diseases, Diseases, rd ed, '.G. 'ublishing 'te :td, !2, **".
•
Deslidel, dkk. 4. $suhan 4. $suhan eonatus, 0ayi dan 0alita. 0alita. Makarta6 ;uku edokteran
•
Alas-hen, M.$. E $cute Respiratory Distress Distress Syndrom 1$RDS#O, 1$RDS#O, in Aishman, 1.'. (ed), 'ulmonary Disease and Disorders, 4nd ed, =ompanion $andbook, %eGraw$ill, 5ew Pork, Pork, !!, *!*.
•
osim Soleh, Soleh, dkk. 4". &anduan 4". &anduan 2anejemen 0ayi 0ay i 0aru %ahir 3ntuk Dokter, &era'at, 0idan di Rumah Sakit dan Rujukan Dasar . Makarta6 Departemen esehatan R0.
•
:ay:ay-oo-k, k, $., $., Ra#a Ra#ah, h, 1. 4 4.. $cute %un! njury $nd $cute Respiratory Distress Distress Syndrome4 $ Revie' $rticle. $rticle. ;ritish Mournal of %edi-al 'ra-titioners.
•
%art %artin in,, GS. GS. 4 4.. Fluid mana!ement in acute lun! injury and $RDS. $RDS. 5etherlands Mournal of =riti-al =are.
•
•
5elson Waldoe. Waldoe. !!. 0lmu esehatan 1nak 1nak 5elson Co Colume 0. Makarta6
•
Rab, 8abrani. !!. &rinsip !!. &rinsip 6a'at &aru, &aru, edisi 4. Makarta 6
•
Shap Shapiiro, ro, ;.1. ;.1. 2ana!ement o" $cute Respiratory Distress Distress Syndrome 1$RDS#, in a-marek, R.%, and Stoller, M.. (ed), ;.=. De-ker 0n-, 8oronto, !22, *.
•
Surasmi 1strining, dkk. 4. &era'atan 4. &era'atan 0ayi Resiko 5in!!i. 5in!!i. Makarta6 ;uku edokteran
•
Susan Susanto to,, P. S., S., Sari Sari,, A. R. 44. 44. &en!!unaan -entilasi -entilasi 2ekanis nvasi" &ada $cute Respiratory Distress Distress Syndrome 1$RDS#. Departemen 1$RDS#. Departemen 'ulmonologi dan 0lmu edokteran Respir Respirasi asi Aakult Aakultas as edokte edokteran ran @ni&er @ni&ersit sitas as Sebela Sebelass %aret, %aret, Rumah Rumah Sakit Sakit %oewar %oewardi, di, Surakarta.
•
@rden, :. D., Sta-y, Sta-y, . %., :ough, %.<. 4. Critical Care ursin!4 Dia!nosis and 2ana!ement.
•
@rden, :. D., Sta-y, Sta-y, . %., :ough, %.<. 4*. Critical Care ursin!4 Dia!nosis and 2ana!ement.
•
Wahyuni Sari. 4. $suhan 4. $suhan eonatus, 0ayi dan 0alita. 0alita. Makarta6 ;uku edokteran