I PENDAHULUAN 1.1
Latar Latar Belakang Belakang
Industri perminyakan padat akan modal, berisiko tinggi dan memerlukan teknologi yang canggih, oleh sebab itu di butuhkan penguasaan teknologi yang tepat, untuk menguragi resiko kesalahan dalam perencanaan yang berkaitan dalam dunia perminyakan. Hal ini yang perlu di cermati oleh para akademis, calon-calon profesional muda untuk selalu meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya sehingga mampu bersaing di dunia kerja yang kian hari kian kompetif. Kerja Praktek (KP) adalah merupakan salah satu syarat dalam tugas kesarjanaan di universitas di samping mata kulia lainnya. Demikian juga di Jurusan Teknik Fakultas MIPA Universitas Negeri Negeri Papua mewajibkan mewajibkan setiap Mahasiswa Mahasiswa untuk melaksanakannya melaksanakannya guna menunjang menunjang syarat tersebut. Adapun pelaksanaan Kerja Praktek ini secara admistratif diatur oleh jurusan bagi mahasiswa yang mengajukan lokasi tempat Kerja Praktek yang di inginkam dengan memenuhi ketentuan – ketentuan yang ada. Sehingga di harapkan industri, perusahan yang di pilih untuk tempat praktek sesuai dengan Program Studi yang di minati oleh mahasiswa yang bersangkutan. Pemilihan PUSDIKLAT MIGAS sebagai lokasi praktek berdasarkan perkembangan teknologi Perminyakan Perminyakan dan Gas Bumi. PUSDIKLAT PUSDIKLAT MIGAS MIGAS selain melaksanakan melaksanakan kerja pratek pratek sebagai tempat Pusat dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi seluruh Indonesia. Dengan ditunjang sarana-sarana pendukung lainnya, sangat tepat kalau dipilih PUSDIKLAT MIGAS MIGAS sebaga sebagaii lokasi lokasi Kerja Kerja Praktek Praktek baik di tinjaua tinjauan n dari kelengkapan kelengkapan peralatan peralatan dan mesinmesinmesinnya maupun dari segi lokasinya
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Pelaksanan Kerja Praktek bertujuan untuk: a)
Meleng lengka kapi pi Ker Kerja ja Prak Prakte tek k Pro Progr gram am stud studii Per Permi miny nyak akan an Juru Jurusa san n Tek Tekni nik k Fakultas MIPA Universitas Negeri Papua
b)
Menerapkan Menerapkan ilmu ilmu yang didapat didapat di bangku bangku kuliah kuliah dengan kenyataan kenyataan yang yang ada
c)
Menambah wawasan objek secara langsung
d)
Memaha mahami mi duni duniaa ind indus ustr trii dan dan masya asyara raka katt ker kerja ja agar agar dapa dapatt pen penye yesu suai aian an antara masyarakat akademis dengan realitas sosial.
e)
Memaha mahami mi st strukt ruktur ur org organ anis isas asii dal dalam am manaj anajeemen men peru perusa saha han n khus khusus usny nyaa mengenai peralatan produksi di PUSDIKLAT MIGAS .
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek sebagai pengenalan perusahaan secara langsung dilapangan, direncanakan direncanakan dilaksanakan dilaksanakan pada bulan 05 April – 04 Mei 2012 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS), Jl. Sorogo 1 Cepu 58315, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tempat pelaksanaan kerja praktek di Laboratorium Simulasi Produksi di Pusdiklat Migas, Jl. Sorogo 1 Cepu 58315, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
1.4 Manfaat
1.) Dengan Dengan penulisan penulisan Kerja Kerja Praktek Praktek ini di harapkan harapkan dapat dapat menambah menambah
pengetahuan pengetahuan kita kita
tentang peralatan-peralatan produksi di atas permukaan khususnya christmas tree. tree. 2.) Untuk memenuhi syarat sebagai sarjana Teknik Perminyakan Fakultas MIPA Universitas Negeri Papua.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian dan Batas Masalah
Batasan-batasan permasalahan dari penilitian ini adalah agar penulis tidak keluar dari tujuannya tujuannya sehingga sehingga penulis dapat meniliti meniliti permasal permasalahan ahan dari sudut sudut pandang yang luas menuju satu topik tertentu yang hendak diteliti. Pada Kerja Praktek ini di lakukan penilitian terutama tinjauan terhadap peralatan-peralatan produksi produksi di atas permukaan permukaan khususnya khususnya Christmas Departeme emen n Teknik Teknik dari dari Pusdikla Pusdiklatt Christmas Tree di Depart Migas .
1.6 Metode Penelitian Kerja Praktek
Metode yang dipakai dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut : 1. Metod Metodee studi studi obser observa vasi si
Dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan dipelajari. 2. Meto Metode de stu studi di pus pusta taka ka Dilakukan dengan cara membaca buku penunjang untuk melengkapi pengetahuan teoritis maupun praktis.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN Beri Berisi si uraian uraian singk singkat at menge mengenai nai latar latar bela belakan kang g masa masala lah, h, maksu maksud d dan dan tujua tujuan. n. Pembahasan masalah dan sitematika penulisan.
BAB BAB II II TINJ TINJAU AUAN AN UMUM UMUM.. Berisi Berisi tentang tentang PUSDIKL PUSDIKLAT AT MIGAS MIGAS
dan landasan landasan teori teori tentang tentang peralat peralatanan-
peralatan peralatan produksi produksi di atas atas permukaan permukaan khususnya khususnya Christmas Tree .
BAB III III HASIL HASIL DAN DAN PEMB PEMBAHA AHASAN SAN Tinja Tinjauan uan umum umum peral peralat atanan-pe pera ralat latan an produ produks ksii di atas atas permu permukaa kaan n khusu khususn snya ya Christmas Tree di Laboratorium Simulasi Produksi.
BAB IV PENUTUP Berisi kesimpulan dari bab-bab sebelumnya tentang peralatan-peralatan produksi di atas permukaan khususnya Christmas Tree di Laboratorium Laboratorium Simulasi Produksi Produksi di PUSDIKLAT MIGAS .
1.8
Profil Pusdiklat Migas Cepu
Nama Instansi Instansi
: Pusat Pendidika Pendidikan n dan Pelatihan Pelatihan Minyak Minyak dan Gas Gas
Bumi (Pusdikl (Pusdiklat at
Migas) Alamat
: Jl. Sorogo 1 Cepu 58315, Blora – Jawa Tengah Telp. (0296) 421891
Tanggal Berdiri
: 4 Januari 1996
Fasilitas
: Kilang CDU, Lab Ilmu Dasar, Lab Minyak Bumi, Lab Instrumen dan Lab Elektronik, Lab Lab Proses?Pilot Plat, Lab Mekanik, Lab Simulasi Produksi dan perpustakaan.
1.9 Sejarah singkat Pusdiklat Migas Cepu
Cepu adalah sentral pengeboran sumur minyak pertama yang ada di Indonesia. Peresmian tanggal 28 Mei 1893 atas nama AB Versteegh, dia tidak mengusahakan sendiri sumber minyak tersebut tetapi mengontrakan kepala perusahaan yang kuat pada masa itu, yaitu perusahaan DPM (Dordorche Petroleum Maatschapij) di Surabaya yang secara sah baru dimulai pada tahun 1889.
Pada usianya yang tengah 114 pada tahun 2007 ini, perjalanan sejarah perminyakan di Cepu dapat di uraikan menjadi 3 (tiga) periode yaitu : 1.9.1 Periode pada Zaman Hindia Belanda (1870-1942)
Minyak dan Gas Bumi pertama kalinya ditemukan di Indonesia pada tahun 1886 oleh seorang Insinyur asal Belanda yang bernama Andrian Stoop di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tengah. Andrian Andrian Stoop Stoop mengadak mengadakan an penelit penelitian ian Minyak Minyak bumi bumi di Jawa Jawa dan mendiri mendirikan kan DPM ( Dutsche Dutsche Petroleum Petroleum Maatschappij Maatschappij)) pada tahun 1887. Pengeboran pertama dilakukan di Surabaya dan kemudian pada tahun 1890 didirikan penyaringan minyak di daerah Wonokromo. Pada bulan Januari 1893, Mr. Andrian Stoop mengadakan perjalanan dari Ngawi menuju Ngareng, Ngareng, Cepu (Plunturan=Panol (Plunturan=Panolan) an) yang merupakan merupakan kota kecil di tepi Bengawan Bengawan Solo, di perbatasan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Konsensi Konsensi minyak di daerah ini bernama bernama Panolan yang diresmikan pada tanggal 28 Mei 1893 atas nama AB nama AB Versteegh. Versteegh. AB Versteegh Versteegh tidak mengusahakan sendiri sumber minyak tersebut tetapi mengontrakkan kepada perusahaan yang sudah kuat pada masa itu adalah perusahaan DPM di Surabaya. Kontrak berlangsung selama 3 tahun dan baru sah menjadi milik DPM pada tahun 1899. Penemuan sumur minyak bumi bermula dari desa Ledok sekitar 10 km dari Cepu oleh Mr. Andrian Stoop. Sumur Ledok 1 di bor pada bulan Juli 1893 yang merupakan sumur pertama di daerah Cepu. Di lokasi tersebut sampai sekarang masih dikeramatkan dimana dalam setiap tahun secara berkala pada bulan tertentu dilaksanakan Kenduri.
Pada tahun 1893 oleh Mr. Adrian Stoop, pemboran pertama dilakukan dengan kedalaman pertama pertama mengeluarkan mengeluarkan minyak adalah 94 m dengan produksi produksi 4 m³ per hari. Pemboran selanjutnya selanjutnya di Gelur tahun 1897 dengan kedalaman 239-245 m dengan produksi 20 m³ per hari, sedangkan pemboran pemboran lainnya dapat menghasilka menghasilkan n 20-50 m³ m³ per hari hari (sebanyak (sebanyak 7 sumur). sumur). Minyak Minyak mentah mentah yang dihasilkan diolah di Kilang Cepu. Sebelumnya perusahaan di Cepu dan Wonokromo terpusat di Jawa Jawa Timu Timur, r, namu namun n pada pada perk perkem emba bang ngan anny nyaa usah usahaa dipe diperl rlua uass meli melipu puti ti Lapa Lapang ngan an Miny Minyak ak Kawengan, Wonocolo, Ledok, Nglobo, Semanggi dan Lusi. 1.9.2 Periode pada zaman Jepang (1942-1945) Pada masa perang dunia ke II (Maret 1942) Jepang berusaha menguasai Pulau Jawa dari tangan Belanda, termasuk ladang minyak yang berada di Pulau Jawa. Sebelum ladang minyak direbut oleh Jepang dilakukan politik bumi hangus oleh Belanda. Akibat dari politik bumi hangus tersebut Kilang Cepu hancur dan tidak dapat dioperasikan. Jepan Jepang g berus berusaha aha agar agar minya minyak k dapat dapat menga mengali lirr sece secepat patnya nya,, maka maka pada pada tahun tahun 1944 1944 Jepan Jepang g membang membangun un kembali kembali Kilang Cepu. Cepu. Pada saat saat itu Jepang Jepang melakuk melakukan an pembor pemboran an baru baru di daerah daerah Kawengan, Kawengan, Ledok, Nglobo dan Semanggi. Semanggi. Jepang menyadari menyadari bahwa pengeboman pengeboman atas daerah miny minyak ak akan akan meru merugi gika kan n diri diri send sendir irii sehi sehing ngga ga pere perebu buta tan n daer daerah ah miny minyak ak jang jangan an samp sampai ai menghan menghancurk curkan an fasili fasilitas tas lapanga lapangan n dan kilang kilang minyak. minyak. Meskipu Meskipun n sumber sumber-su -sumbe mberr minyak minyak dan kilang sebagian besar dalam keadaan rusak akibat taktik bumi hangus Belanda, Jepang berusaha agar minyak mengalir kembali secepatnya. Tentara Jepang tidak mempunyai kemampuan dibidang perminyakan perminyakan sehingga sehingga untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan tenaga terampil terampil dan terdidik terdidik dalam bidang perminyakan perminyakan sehingga mendapat bantuan tenaga sipil. Jepang yang bekerja di perusahaan minyak Belanda, kemudian menyelenggarakan pendidikan di Indonesia. Lembaga pendidikan perminyakan di Cepu diawali oleh Belanda bernama Midlba bernama Midlbare re Petroleum Petroleum School di bawah bawah bendera bendera NV. Bataafsche Bataafsche Petroleum Petroleum Maatshappij Maatshappij (BPM). (BPM). Setela Setelah h Belanda Belanda menyerah dan Cepu diduduki Jepang maka lembaga itu dibuka kembali dengan mana “Shokko “Shokko Gakko”. Gakko”.
1.9.3
Periode Periode pada pada zama zaman n pemerin pemerintaha tahan n Indonesia Indonesia (1945-se (1945-sekara karang) ng)
Pada saat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, kilang minyak Cepu berganti berganti nama menjadi Perusahaan Perusahaan Tambang Tambang Minyak Negara Negara (PTPN). (PTPN). PTPN ini terbentuk terbentuk berdasarkan berdasarkan maklumat maklumat Menteri Menteri Kemakmuran Kemakmuran no 5, dimana daerah operasi dari PTPN meliputi meliputi
Nglobo, Nglobo, Wonocolo, Wonocolo, Ledok, Kawengan Kawengan dan Semanggi. Semanggi. Perusahaan Perusahaan minyak di Cepu disiapkan disiapkan sebagai Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTPN). Pada bulan Desember Desember 1948 Belanda Belanda menyer menyerbu bu ke Cepu. Pabrik Pabrik minyak minyak PTTN PTTN Cepu dibumi hanguskan. Pada akhir tahun 1949 dan menjelang tahun 1950 setelah adanya penyerahan kedaulatan maka pabrik minyak. Cepu dan lapangan minyak Kawengan diserahkan dan diusahakan kembali oleh BPM. a. Adminis Administra trasi si Sumber Minyak Minyak (1050-1951 (1050-1951))
Ketika pemerintahan RI di Yogyakarta, maka tambang minyak Ledok, Nglobo, Semanggi dan Lusi diserahkan kepada Komando Distrik Militer Blora. Tambang Minyak di daerah terseb tersebut ut diberi diberi nama nama Adminis Administra trasi si Sumber Sumber Minyak Minyak (ASM) (ASM) dan dibawa dibawah h pengawa pengawasan san KODIM Blora. b. Bataafsche Bataafsche Petroleum Maatschappij Maatschappij “BPM/SHELL” “BPM/SHELL” (1950-1951) (1950-1951)
Perusahaan BPM yang sebelum perang dunia II menguasai kilang minyak Cepu, setelah agresi agresi II kembal kembalii dengan dengan nama SHEEL. SHEEL. Kemudi Kemudian an SHEEL SHEEL mengadak mengadakan an perbaika perbaikan n di lapangan minyak Kawengan Kawengan dan kilang Cepu akibat perbaikan pabrik yang dilakukan dilakukan oleh Belanda. c. Perusahaan Perusahaan Tambang Tambang Minyak Rakyat Indonesia “PTMRI” (1951-
1957)
Pada tahun 1951 perusahaan perusahaan minyak di Lapangan Lapangan Ledok, Nglobo Nglobo dan Semanggi Semanggi oleh oleh ASM diserahkan kepada pemerintah pemerintah sipil, untuk kepentingan tersebut dibentuk panitia kerja yaitu Badan Penyelenggara Perusahaan Negara (BPPN). Pada bulan Januari 1951, BPPN membentuk Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Indonesia (PTMRI).
d. Tambang Tambang Minyak Nglobo Nglobo CA “Combine “Combine Anexis” (1957-1061) (1957-1061)
Pada tahun 1961 Tambang Minyak Nglobo CA menjadi PN PERMIGAN/ PN (Perusahaan Minya Minyak k dan dan Tamba Tambang ng Nasi Nasiona onal) l).. Insta Instala lasi si pemu pemurni rnian an minya minyak k di Lapan Lapanga gan n Ledok Ledok dihentikan, setelah tahun 1962 Kilang Minyak Cepu dan Lapangan Kawengan dibeli oleh pemeintah pemeintah RI dari dari SHEEL SHEEL dan dilimpahka dilimpahkan n pengelolaannya pengelolaannya kepada PN PERMIGAN. PERMIGAN.
e. Perusahaan Perusahaan Minyak Minyak dan Gas Nasional Nasional “PN PERMIGAN” PERMIGAN” (1961-1965) (1961-1965)
Setelah Setelah Kilang Cepu dan Lapangan Kawengan Kawengan dibeli oleh pemerintah pemerintah RI dari SHEEL dan dilimpahkan dilimpahkan pengelolaannya kapada PN PERMIGAN, PERMIGAN, maka pada tahun 1961 berdasarkan UU No. 1911960 atau UU No. 44/1960 didirikan tiga perusahaan minyak, yaitu: 1. PN. Pertambang Pertambangan an Minyak Minyak Indonesia Indonesia (PN. (PN. PERTAM PERTAMINA) INA) Sebagai perusahaan modal antara pemerintah RI dengan BPM atas dasar 50:50 2.
PN. Pertambangan Minyak Nasional (PN. PERMINA) Didirikan pada tahun 1957 dengan PP. No. 1981/1961
3.
PN. Pe Perusahaan Minyak da dan Ga Gas Bumi (PN. PERMIGAN) Didirikan pada tanggal 5 Juni 1961 berdasarkan PP. No. 1999. f. Lembag Lembaga a Minyak Minyak dan Gas “LEMIG “LEMIGAS” AS” atau Pusat Pusat Pendidi Pendidikan kan
Minyak Minyak dan Gas
“PUSDIK MIGAS” (1965-1978)
Pada Pada tahun tahun 1963 1963 Biro Biro Minya Minyak k beru beruba bah h menja menjadi di Dere Derekt ktora oratt Minya Minyak k dan dan Gas Gas Bumi Bumi (DMGB) (DMGB),, di dalam dalam organis organisasi asi DMGB DMGB terdapa terdapatt bagian bagian laborat laboratoriu orium m untuk untuk persia persiapan pan penelitian penelitian dalam industri industri peminyakan peminyakan di Indonesi Indonesia. a. Menter Menterii Perindus Perindustri trian an dan Perdaga Perdagangan ngan menginst menginstruk ruksika sikan n agar agar DMGB DMGB meningk meningkatka atkan n kemampu kemampuan an dalam dalam aspek aspek teknis teknis minyak minyak dan gas bumi. bumi. Untuk Untuk keperlua keperluan n terseb tersebut ut maka dibentuk kepanitiaan yang terdiri terdiri dari unsur-unsur pemerintah, PERTAMINA, PERTAMINA, PERMINA PERMINA dan PERMIGAN. Panitia mengusulkan agar dibentuk suatu badan yang bergerak dalam bidang riset serta pendidikan pendidikan minyak dan gas bumi. Dengan Surat Keputusan Keputusan Menteri Menteri di Lingkungan Departemen Urusan Minyak dan Gas Bumi No. 17/M/Migas/1965 ditetapkan organisasi urusan minyak dan gas bumi adalah LEMIGAS (Lembaga minyak dan Gas Bumi). Upaya PUSDIK MIGAS/LEM MIGAS/LEMIGAS IGAS untuk meningkatkan meningkatkan fungsi kilang sebagai sarana operasi pengelompokkan dan sebagai sarana diklat proses dan aplikasi cukup memadai. Namun kilang Cepu menghadapi menghadapi masalah masalah yaitu peralatan peralatan dan material material kilang eks pembuatan pembuatan dan pemasangan tahun 1930, dan pada tanggal 4 Januari tahun tahun 1966 ditetapkan Cepu sebagai Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi (PUSDIK MIGAS). Oleh karena banyaknya kebutuhan tenaga ahli dan terampil dalam kegiatan minyak dan gas bumi, maka tenaga-tenaga tenaga-tenaga muda Indonesia Indonesia banyak yang dikirim keluar negeri dan pada
tanggal 7 Februari 1967 di Cepu diresmikan AKAMIGAS (Akademi Minyak dan Gas Bumi). Pada tanggal 4 Januari 1966/1967 industri minyak Cepu mulai bangun kembali dengan ditetapkan Cepu menjadi Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi (PUSDIKLAT MIGAS). g. Pusat Pengembangan Pengembangan Tenaga Tenaga Minyak dan Gas Gas Bumi “PPT MGB MGB LEMIGAS” LEMIGAS” (19781984)
Berdasarkan surat Keputusan Pertambangan dan Energi no. 646 tahun 1977 LEMIGAS yang merupakan bagian dari Direktorat Jedral Minyak dan Gas Bumi berubah menjadi PPT MIGA MIGAS S (Pus (Pusat at Peng Pengem emba bang ngan an Tena Tenaga ga Perm Permin inya yaka kan n dan dan gas gas Bumi Bumi). ).
PPTM PPTMGB GB
“LEMIGAS” mengalami kesulitan-kesulitan dalam memasarkan produksi naphta, filter oil dan residu, sehingga kadang-kadang kilang harus berhenti beroperasi disebabkan tangki penuh. Sejak tahun 1979 spesifikasi spesifikasi yang ditetapkan ditetapkan pemerintah pemerintah lebih tinggi, tinggi, sehingga sehingga pemasaran pemasaran produk Cepu menjadi menjadi lebih lebih sulit lagi. h. Pusat Pengembangan Pengembangan Perminyakan Perminyakan dan Gas Bumi “PPT MIGAS” MIGAS” (1984-2001)
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 15, tanggal 6 Maret 1984 Kedudukan PPT MIGAS di bawah Direktorat Jedral Minyak dan Gas Bumi, Departemen Pertambangan dan Energi, yang merupakan pelaksana teknis dibidang Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS). i. Pusat Pusat Pendid Pendidika ikan n dan Pelat Pelatiha ihan n Permi Perminya nyaka kan n dan dan Gas Gas Bu Bumi mi
“PUSD “PUSDIK IKLA LAT T
MIGAS” (2001-Sekarang)
Pada tanggal 2 Maret 2001, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 150 tahun 2001 nama PPT MIGAS berubah menjadi PUSDIKLAT MIGAS, yang diperbarui lagi dengan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 0030 tanggal 20 Juli 2005 tanggal 20 juli 2005, dan telah diperbaharui peraturan No 18 Tahun 2010 Tanggal 22 November 2010. 1.10 Kedudukan Pusdiklat Migas Cepu
Kedudukan pusdkilat migas cepu berada di bawah Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral. Keberadaan Pusdiklat MIGAS cepu di tetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 18 Tahun 2010 tanggal 22 November 2010.
1.11 Visi dan Misi Misi Pusdiklat Pusdiklat Migas Cepu 1)
VISI
Menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi yang unggul dengan mewujudkan tata kepemerintahan yang bersifat baik, transparan dan terbuka.
2)
MISI 1)
Meningkatkan Meningkatkan kapasitas kapasitas aparatur Negara dan Pusdiklat Pusdiklat Migas untuk mewujudkan mewujudkan tata Pemerintahan yang baik.
2)
Meningkatkan Meningkatkan kompetensi tenaga kerja sub sektor MIGAS untuk berkompetensi berkompetensi melalui mekanisme pasar.
3)
Menin Meningka gkatk tkan an kemam kemampu puan an perus perusaha ahaan an Minya Minyak k dan dan Gas Gas Bumi Bumi menja menjadi di lebi lebih h kompetitif melalui program pengembangan Sumber Daya Manusia.
1.12Fungsi Pusdiklat Migas Cepu
Adapun fungsi dari Pusdiklat Migas Cepu , sesuai Pasal 808 adalah : a) dan program program di bidang pendidika pendidikan n dan pelatihan pelatihan minyak dan gas bumi. b) Pelaksanaan Pelaksanaan Pendidikan Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan dibidang dibidang Minyak Minyak dan Gas Bumi; Bumi; c) Pemanta Pemantauan, uan, Evaluas Evaluasii dan pelapora pelaporan n pelaksa pelaksanaan naan tugas tugas di Bidang Pendidi Pendidikan kan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi, d) Pelaksanaan Pelaksanaan Administras Administrasii Pusat Pendidikan Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan Minyak Minyak dan Gas Gas Bumi. Bumi. 1.13Tugas Pokok Pusdiklat Migas Cepu
Tugas pokok Pusdiklat Migas Cepu adalah melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang minyak minyak dan gas bumi. bumi. Dalam Dalam melaksa melaksanaka nakan n tugas tugas Pusdikla Pusdiklatt Migas Migas Cepu Cepu bertang bertanggung gung jawab jawab langsung langsung kepada Kepala Badan Diklat Diklat Energi dan Sumber Sumber Daya Mineral dan peraturan peraturan Menteri ESDM No 18 Tahun 2010 tanggal 22 November 2010.
Untuk melaksanakan tugas tersebut disusun program kegiatan pokok yang meliputi :
Program Diklat Non Reguler
Program kursus-kursus
Mendidik untuk melatih tenaga kerja di dalam kelas,kerja praktek dan latihan
Lapangan Berupa : a) Bimbing Bimbingan an untuk untuk melatih melatih kader kaderasi asi dan prajab prajabata atan n b) Penataran,kursus Penataran,kursus yang bersifat bersifat up up grading kepada karyawan karyawan c) Meningk Meningkatka atkan n keahli keahlian an progr program am DPKK DPKK Pusdiklat Migas juga menyelenggarakan kursus-kursus yang meliputi : a) Kurs Kursus us praj prajab abat atan an b) Kursus Kursus singkat bidang MIGAS MIGAS (Crash (Crash Program Program Training) Training) c) Kursus Kursus singkat singkat bidang bidang penunj penunjang ang /umu /umum m d) Technical Cooperation Among Developmen Countries
(TCDC). e) Penyiapa Penyiapan n penyusu penyusunan nan kebijak kebijakan an teknis, teknis, rencana rencana
1.14Struktur Organisasi Organisasi
Pusdiklat Migas mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang migas. Unit ini berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 0030 tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005). Struktur Organisasi di Pusdiklat Migas Cepu ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1095 tanggal tanggal 5 November November 1984 dan diperbarui diperbarui dengan dengan Peraturan Peraturan No. 0030 tahun 2005 2005 tanggal 20 Juni 2005. Diperbarui Permerintah ESDM No 18 18 Tahun 2010 tanggal 22 November November 2011. PUSDIKLAT MIGAS Cepu di pimpin oleh seorang Kepala Pusat yang bertanggung jawab langsung langsung kepada Kepala Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kementerian kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
1.15 ORIENTASI
Sebelum melaksanakan Kerja Praktek, selama kurang lebih satu minggu kami melaksanakan orientasi. Diantaranya : 1.
Bagian keamanan
2.
Bagian humas
3.
Bagian K3
4.
Perpustakaan
5.
Boiler Plant
6.
Wax Plant
7.
Power Plant
8.
Water treatment
9.
Laboratorium ilmu dasar