BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Minyak Minyak dan gas bumi bumi adalah adalah penerap penerapan an prinsi prinsip-p p-prin rinsip sip kimia kimia yang yang mempelajari tentang asal, migrasi, akumulasi dan alterasi dari petroleum (minyak dan gas bumi), selain itu menerapkan konsep-konsepnya konsep-konsepnya dalam rangka eksplorasi petroleum yang lebih efektif.
Hidrokarbon (minyak dan gas bumi) berasal dari organisme daratataupun laut. Setelah mati, terakumulasi dalam batuan sedimen yanghalus seperti lempung dan dan
karb karbon onat at.D .Dal alam am kead keadaa aan n
(kar (karen enate aterk rken enaa
oer oerbu burd rden en
tera terawe wetk tkan an
pres pressu sure) re),,
dan dan
ling lingku kung ngan an yang ang
kemud kemudian ian
meng mengala alami mi
redu reduks ksii
diag diagen enesi esis, s,
yaituproses kompaksi dan konsolidasi.!ada saat ini, ikatan kimia dalam jasad jasad organik sebagian akanterputus dan fluida yang terkandung didalamnya akan terdorong keluar."asad-jasad organik ini akan berubah menjadi senyawa organik. !adatemperatur tertentu organik ini akan berupa minyak atau gas bumi. #alaupun sebenarnya pengetahuan dan eksplorasi minyak $ gas bumi telah berlangsung berlangsung sejak %aman dahulu, dahulu, namun namun begitu, begitu, seiring berkembangny berkembangnyaa wakt waktu, u,
ilmu ilmu
semaki semakin n
berk berkem emba bang ng,,
deng dengan an
lahi lahirny rnyaa
tekno teknolo logi gi-t -tek ekno nolo logi gi
terbaru terbarukan kan sehing sehingga ga semaki semakin n memuda memudahka hkan n dalam dalam eksplor eksplorasi asi minya minyak k dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi. &idak ada kepastian tentang kapan ilmu
1
geologi dan geokimia di terapkan dalam ekplorasi minyak dan gas bumi, dari mulai ekplorasi tahun pertama ter'atat tahun sebelum masehi.
&eori eori tentan tentang g 'ebaka 'ebakan n minyak minyak dan gas bumi bumi yang yang paling paling umum dan mendasar adalah teori antklin, dimana menurut teori ini ini dikarenakan massa jenis minyak minyak lebih rendah daripada daripada massa jenis air maka minyak akan selalu bergerak bergerak dan berada diatas air dan akan berhenti dalam lapisan yang bagian atasnya terbuka ke bawah yaitu suatu bentuk antiklin. !rinsip dasar dalam menemukan 'adangan minyak berpotensi dalam suatu struktur-struktur terkadang masih dilakukan, akan tetapi dengan teknologi terkini sebagian besar pemetaan geologi permukaan telah lama diganti atau dilengkapi dengan pemetaan geofisika tiga-dimensi struktur bawah permukaan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dibuat makalah ini yaitu untuk mempelajari mengenai perangkap perangkap yang terbentuk sebagai tempat migrasi dan akumulasi minyak dan gas bumi. Seda Sedang ngka kan n tuju tujuan anny nyaa adala adalah h memb membua uatt suat suatu u maka makala lah h yang yang beri berisi si mengenai peranan perangkap (trap) dalam pembentukan minyak dan gas bumi.
2
1.3. Manfaat
Makalah ini dibuat kiranya memiliki manfaat yaitu * +. Dapat mengetahui terjadinya minyak dan gas bumi. . Dapat mengetahui akumulasi minyak dan gas bumi. . Dapat mengetahui jenis-jenis perangkap minyak dan gas bumi.
3
BAB II TINJAUAN PUTA!A
Petr"leu# $ste# %&ste# M&n$ak dan 'as Bu#&(
aktor-faktor yang menjadi perhatian studi !etroleum System adalah batuan sumber (sour'e ro'ks), pematangan (maturasi), reseroir, migrasi, timing, perangkap (trap), batuan penyekat (sealing ro'k) dan fra'ture gradient.
)U*+E *)+!
Sour'e ro'ks adalah endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang dapat menghasilan minyak dan gas bumi ketika endapan tersebut tertimbun dan terpanaskan.
/ahan-bahan organik yang terdapat didalam endapan sedimen selanjutnya dikenal dengan
kerogen
(dalam
bahasa
0unani
berarti
penghasil
lilin).
&erdapat empat tipe kerogen* T&,e I* bahan- bahan organi' kerogen &ipe 1 merupakan alga dari lingkungan
pegendapan la'ustrine dan lagoon.&ipe 1 ini dapat mengkasilkan minyak ringan (light oil) dengan kuallitas yang bagus serta mampu menghasilkan gas. T&,e II* merupakan 'ampuran material tumbuhan serta mikroorganisme laut. &ipe
ini merupakan bahan utama minyak bumi serta gas.
4
T&,e III* &anaman darat dalam endapan yang mengandung batu bara. &ipe ini
umumnya menghasilkan gas dan sedikit minyak. T&,e I-* bahan-bahan tanaman yang teroksidasi. &ipe ini tidak bisa menghasilkan
minyak dan gas. 2andungan kerogen dari suatu sour'e ro'k dikenal dengan &34 (&otal 3rgani' 4arbon), dimana standar minimal untuk 5keekonomisan5 harus lebih besar dari .67. 1mplikasi penting dari pengetahuan tipe kerogen dari sebuah prospek adalah kita dapat memprediksikan jenis hidrokarbon yang mungkin dihasilkan (minyak, gas, minyak $ gas bahkan tidak ada migas). MATU*AI
Maturasi adalah proses perubahan se'ara biologi, fisika, dan kimia dari kerogen menjadi minyak dan gas bumi. !roses maturasi berawal sejak endapan sedimen yang kaya bahan organi' terendapkan. !ada tahapan ini, terjadi reaksi pada temperatur rendah yang melibatkan bakteri anaerobi' yang mereduksi oksigen, nitrogen dan belerang sehingga menghasilkan konsentrasi hidrokarbon. !roses ini terus berlangsung sampai suhu batuan men'apai 6 derajat 'el'ius. Selanjutnya, efek peningkatan temperatur menjadi sangat berpengaruh sejalan dengan tingkat reaksi dari bahan-bahan organik kerogen. 2arena temperatur terus mengingkat sejalan dengan bertambahnya kedalaman, efek pemanasan se'ara alamiah ditentukan oleh seberapa dalam batuan sumber tertimbun (gradien geothermal).
5
8ambar dibawah ini menunjukkan proporsi relatif dari minyak dan gas untuk kerogen tipe 11, yang tertimbun di daerah dengan gradien geothermal sekitar 6 94 km -+ .
&erlihat bahwa minyak bumi se'ara signifikan dapat dihasilkan diatas temperature 6 94 atau pada kedalaman sekitar +m lalu terhenti pada suhu +: derajat atau pada kedalaman 6m. Sedangkan gas terbentuk se'ara signifikan sejalan dengan bertambahnya temperature;kedalaman. 8as yang dihasilkan karena fa'tor temperatur disebut dengan termogeni' gas, sedangkan yang dihasilkan oleh aktiitas bakteri (suhu rendah, kedalaman dangkal <m) disebut dengan biogeni' gas.
6
8ambar di bawah ini merupakan 'ontoh penampang kedalaman dari lapisanlapisan batuan sumber, serta prediksi temperatur dengan 'ara menggunakan 'ontoh kura di atas. Dari penampang ini dapat diprediksikan apakah sour'e tersebut berada dalam oil window, gas window, dll. Metoda ini dikenal dengan metoda =opatin ( +>?+). &erlihat jelas, metoda =opatin hanya berdasarkan temperature dan mengabaikan efek reaksi kimia serta biologi.
*EE*-)I*
@dalah batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan hidrokarbon. Dengan kata
lain batuan tersebut harus
memiliki porositas
dan
permeabilitas.
"enis reseroir umumnya batu pasir dan batuan karbonat dengan porositas +6-7 (baik porositas primer maupun sekunder) serta permeabilitas minimum sekitar + mD (mili Dar'y) untuk gas dan + mD untuk minyak ringan (light oil). /erikut 'ontoh-'ontoh reseroir berikut nilai porositas, permeabilitas, dll. (klik untuk memperbesar)*
7
MI'*AI
Migrasi adalah proses trasportasi minyak dan gas dari batuan sumber menuju reseroir. !roses migrasi berawal dari migrasi primer (primary migration), yakni transportasi dari sour'e ro'k ke reseroir se'ara langsung. =alu diikuti oleh migrasi sekunder (se'ondary migration), yakni migrasi dalam batuan reseroir nya itu sendiri (dari reseroir bagian dalam ke reseroir bagian dangkal).
8
!rinsip dasar identifikasi jalur-jalur migrasi hidrokarbon adalah dengan membuat peta reseroir. 2ebalikannya dari air sungai di permukaan bumi, hidrokarbon akan melewati punggungan (bukit-bukit) dari morfologi reseroir. Daerah yang teraliri hidrokarbon disebut dengan drainage area (@nalogi Daerah @liran Sungai di permukan bumi). "ika perangkap tersebut telah terisi penuh (fill to spill) sampai spill point, maka hidrokarbon tersebut akan tumpah (spill) ke tempat yang lebih dangkal. /erikut 'ontohnya*
TIMIN'
#aktu pengisian minyak dan gas bumi pada sebuah perangkap merupakan hal yang sangat penting. 2arena kita menginginkan agar perangkap tersebut terbentuk sebelum migrasi, jika tidak, maka hidrokarbon telah terlanjur lewat sebelum perangkap tersebut terbentuk. *AP
&erdapat ma'am-ma'am perangkap hidrokarbon* perangkap stratigrafi (D), perangkap struktur (@-4) dan kombinasi (A).
9
EAL
Seal adalah system batuan penyekat yang bersifat tidak permeable seperti batulempung;mudstone, anhydrite dan garam.
*A+TU*E '*ADIENT
Didalam ealuasi prospek, kura fra'ture gradient diperlukan diantaranya untuk memprediksi sejauh mana oerburden ro'ks mampu menahan minyak dan gas bumi. Semakin tebal suatu oerburden, maka semakin banyak olume hydro'arbon yang mampu BditahanC. 8ambar dibawah ini menunjukkan kura fra'ture gradient dari gas, minyak dan air formasi dari sebuah lapangan. /erdasarkan kura ini, jika kita memiliki sebuah perangkap dengan ketebalan oerburden ('), maka ketebalan kolom gas maksimal yang mampu ditahan adalah ('-a), dan ketebalan kolom minyak adalah ('-b), selebihnya hidrokarbon tersebut akan merembes keluar penyekat.
10
PE*AN'!AP MIN/A! BUMI
Dalam Sistem !erminyakan, memiliki konsep dasar berupa distribusi hidrokarbon didalam kerak bumi dari batuan sumber (sour'e ro'k) ke batuan reseroar. Salah satu elemen dari Sistem !erminyakan ini adalah adanya batuan reseroar, dalam batuan reseroar ini, terdapat beberapa faktor penting diantaranya adalah adanya perangkap minyak bumi. !erangkap minyak bumi sendiri merupakan tempat terkumpulnya minyak bumi yang berupa perangkap dan mempunyai bentuk konka ke bawah sehingga minyak dan gas bumi dapat terjebak di dalamnya. !erangkap minyak bumi ini sendiri terbagi menjadi !erangkap Stratigrafi, !erangkap Struktural, !erangkap 2ombinasi Stratigrafi-Struktur dan perangkap hidrodinamik. Perangka, trat&graf&
"enis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh ariasi perlapisan se'ara ertikal dan lateral, perubahan fa'ies batuan dan ketidakselarasan dan ariasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reseroar dalam perpindahan minyak bumi. !rinsip dalam perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas bumi terperangkap dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuan reseroar telah menghilang atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan penghalang permeabilitas (2oesoemadinata, +>:, dengan modifikasinya). Dan jebakan stratigrafi tidak berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti 4hannels,
11
/arrier /ar, dan eef, namun berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti 3nlap !in'houts, dan &run'ations.
!ada perangkap stratigrafi ini, berasal dari lapisan reseroar tersebut, atau ketika terjadi perubahan permeabilitas pada lapisan reseroar itu sendiri. !ada salah satu tipe jebakan stratigrafi, pada hori%ontal, lapisan impermeabel memotong lapisan yang bengkok pada batuan yang memiliki kandungan minyak. &erkadang terpotong pada lapisan yang tidak dapat ditembus, atau !in'hes, pada formasi yang memiliki kandungan minyak. !ada perangkap stratigrafi yang lain berupa =ens-shaped. !ada perangkap ini, lapisan yang tidak dapat ditembus ini mengelilingi batuan yang memiliki kandungan hidrokarbon. !ada tipe yang lain, terjadi perubahan permeabilitas dan porositas pada reseroar itu sendiri. !ada reseroar yang telah men'apai pun'aknya yang tidak sarang dan impermeabel, yang dimana pada bagian bawahnya sarang dan permeabel serta terdapat hidrokarbon. !ada bagian yang lain menerangkan bahwa minyak bumi terperangkap pada reseroar itu sendiri yang 4ut 3ff up-dip, dan men'egah migrasi lanjutan,
12
sehingga tidak adanya pengatur struktur yang dibutuhkan. Eariasi ukuran dan bentuk perangkap yang demikian mahabesar, untuk memperpanjang pantulan lingkungan pembatas pada batuan reseroar terendapkan.
Perangka, truktural
"enis perangkap selanjutnya adalah perangkap struktural, perangkap ini "ebakan tipe struktural ini banyak dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting, pada bagian ini berbagai unsur perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reseroar sehingga dapat menangkap minyak, disebabkan oleh gejala tektonik atau struktur seperti pelipatan dan patahan (2oesoemadinata, +>:, dengan modifikasinya).
13
Je0akan Pataan
"ebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan. "ebakan ini terjadi bersama dalam sebuah formasi dalam bagian patahan yang bergerak, kemudian gerakan pada formasi ini berhenti dan pada saat yang bersamaan minyak bumi mengalami migrasi dan terjebak pada daerah patahan tersebut, lalu sering kali pada formasi yang impermeabel yang pada satu sisinya berhadapan dengan pergerakan patahan yang bersifat sarang dan formasi yang permeabel pada sisi yang lain. 2emudian, minyak bumi bermigrasi pada formasi yang sarang dan permeabel. Minyak dan gas disini sudah terperangkap karena lapisan tidak dapat ditembus pada daerah jebakan patahan ini.
Je0akan Ant&kl&n
2emudian, pada jebakan struktural selanjutnya, yaitu jebakan antiklin, jebakan yang antiklinnya melipat ke atas pada lapisan batuan, yang memiliki bentuk menyerupai kubah pada bangunan. Minyak dan gas bumi bermigrasi pada
14
lipatan yang sarang dan pada lapisan yang permeabel, serta naik pada pun'ak lipatan. Disini, minyak dan gas sudah terjebak karena lapisan yang diatasnya merupakan batuan impermeabel.
Je0akan truktural la&nn$a
4ontoh dari perangkap struktur yang lain adalah &ilted fault blo'ks in an eFtensional regime, marupakan jebakan yang bearasal dari Seal yang berada diatas Mudstone dan memotong patahan yang sejajar Mudstone. 2emudian, olloer anti'line on thrust, adalah jebakan yang minyak bumi berada pada Hanging #all dan ootwall. =alu, Sealyang posisinya lateral pada diapir dan menutup rapat jebakan yang berada diatasnya.
15
Perangka, !"#0&nas&
2emudian perangkap yang selanjutnya adalah perangkap kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi. Dan, pada jenis perangkap ini, terdapat leboh dari satu jenis perangkap yang membenuk reseroar. Sebagai 'ontohnya antiklin patahan, terbentuk ketika patahan memotong tegak lurus pada antiklin. Dan, pada perangkap ini kedua perangkapnya tidak saling mengendalikan perangkap itu sendiri.
16
Perangka, H&dr"d&na#&k
2emudian perangkap yang terakhir adalah perangkap hidrodinamik. !erangkap ini sangta jarang karena dipengaruhi oleh pergerakan air. !ergerakan air ini yang mampu merubah ukuran pada akumulasi minyak bumi atau dimana jebakan minyak bumi yang pada lokasi tersebut dapat menyebabkan perpindahan. 2emudian perangkap ini digambarkan pergerakan air yang biasanya dari iar hujan, masuk kedalam reseroar formasi, dan minyak bumi bermigrasi ke reseroar dan bertemu untuk migrasi ke atas menuju permukaan melalui permukaan air. 2emudian tergantung pada keseimbangan berat jenis minyak, dan dapat menemukan sendiri, dan tidak dapat bergerak ke reseroar permukaan karena tidak ada jebakan minyak yang konensional.
17
BAB III PEMBAHAAN
Migrasi didefinisikan sebagai pergerakan minyak dan gas di bawah permukaan. Migrasi primer merupakan sebutan untuk tahapan dari proses migrasi, berupa ekspulsi hidrokarbon dari source rock (batuan sumber) yang berbutir halus dan berpermeabelitas rendah ke carrier bed yang memiliki permeabelitas lebih tinggi. @kumulasi merupakan pengumpulan dari hidrokarbon yang telah bermigrasi dalam keadaan yang se'ara relatif diam dalam waktu yang lama. Trap merupakan istilah dimana migrasi terhenti dan akumulasi terjadi.
"ika minyakbumi berasal dari bahan organik dan tersebar dalam batuan sumber, kemungkinan bentuk fisik minyakbumi yang terbentuk adalah berupa tetes-tetes ke'il. 2arena itu untuk terjadinya
suatu akumulasi diperlukan
pengkonsentrasian, antara lain keluarnya tetes-tetes tersebut dari reseroir dan kemudian bergerak ke perangkap. 2oesoemadinata (+>:) menyatakan ada beberapa faktor tertentu sebagai sumber tenaga untuk terjadinya migrasi minyakbumi baik primer maupun sekunder, yaitu kompaksi, tegangan permukaan, graitasi pelampungan (buoyancy), tekanan hidrostatik, tekanan gas, sedimentasi, dan gradien hidrodinamik.
18
M&gras& Prer
Saat ini, ada tiga mekanisme migrasi primer yang membawa perhatian serius bagi kebanyakan ahli geokimia petroleum, yaitu difusi, ekspulsi fasa minyak, dan pelarutan dalam gas.
Difusi sebagai mekanisme aktif dalam migrasi hidrokarbon, terjadi se'ara terbatas pada batuan sumber yang tipis atau pada tepian unit batuan sumber yang tebal. !engkonsentrasian diperlukan untuk memungkinkan terjadinya migrasi primer, dimana difusi dapat menyebabkan akumulasi hidrokarbon dalam ukuran yang 'ukup besar.
Akspulsi hidrokarbon dalam kaitannya dengan migrasi primer terjadi dalam fasa hidrofobik. 1ni terjadi pada umumnya sebagai hasil perekahan mikro selama pergerakan hidrokarbon. 2etika tekanan dalam batuan sudah melebihi kekuatannya menahan tekanan, perekahan mikro terjadi, terutama pada bidang lemah dari batuan tersebut, seperti bidang perlapisan. Sehingga batuan yang terlaminasi mungkin menghasilkan hidrokarbon dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi daripada batuan yang masif. Momper (+?:>) dalam ondeel (+) menyatakan bahwa dalam banyak kasus tidak ada perekahan mikro atau ekspulsi yang terjadi sebelum jumlah bitumen yang dihasilkan batuan sumber men'apai batas ambang tertentu.
Mills (+>) dan Sokolo (+>G) dalam 2oesoemadinata (+>:) sehubungan dengan pelarutan minyakbumi dalam gas dan ekspansi gas,
19
menyatakan bahwa minyak dapat larut dalam gas, terutama pada temperatur dan tekanan tinggi. 8as diketahui dapat bermigrasi dengan lebih leluasa melalui batuan bergubung tegangan permukaannya yang ke'il. 2arena suatu pembebasan tekanan, maka gas berekspansi dan membawa minyakbumi terlarut. ondeel (+) menyatakan bahwa mekanisme pelarutan ini hanya terjadi bergantung pada keberadaan gas yang dipengaruhi oleh tingkat katagenesis dan kapabilitas batuan sumber untuk menghasilkan gas.
"arak dari migrasi primer hidrokarbon pendek. Migrasi primer terjadi dengan lambat dan sulit, dikarenakan batuan sumber yang memiliki permeabelitas yang rendah. Migrasi primer akan terhenti ketika hidrokarbon men'apai tingkat permeabelitas yang memungkinkan terjadinya migrasi sekunder. Migrasi primer dapat terjadi baik se'ara lateral, ke atas dan ke bawah bergantung pada karakteristik carrier bed yang ada di dekat batuan sumber.
M&gras& ekunder
2etika hidrokarbon berhasil keluar dari batuan sumber dan mengalami migrasi sekunder, pergerakan dari hidrokarbon akan dipengaruhi oleh gaya pelampungan (bouyancy). &eori pelampungan (dalam 2oesoemadinata, +>:) menerangkan mekanisme pergerakan minyak bumi karena adanya perbedaan berat jenis minyakbumi dan air. Suatu gumpalan minyak dalam air akan selalu melambung men'ari tempat yang lebih tinggi. 8umpalan ini kemudian bergerak ke atas mengikuti kemiringan penyekat batuan reseroir.
20
/erlawanan dari gaya pelampungan adalah tekanan kapilaritas (ondeel, +).
Semakin besar
pori
dari suatu
batuan, semakin ke'il tekanan
kapilaritasnya, dan semakin ke'il pori dari suatu batuan, semakin besar tekanan kapilaritasnya. 8aya pelampungan bekerja untuk mengerakan hidrokarbon, tetapi tekanan kapilaritas melawan gaya pelampungan tersebut. Sehingga apabila gaya pelampungan yang bekerja lebih ke'il dari pada tekanan kapilaritas, maka migrasi dari hidrokarbon tidak akan terjadi. @liran hidrodinamik yang merupakan gaya ketiga yang mengerakan hidrokarbon
dapat
mengubah pergerakan dari
hidrokarbon, tetapi hal ini kurang memperngaruhi dasar bahwa gaya pelampungan dan tekanan kapilaritas merupakan faktor utama yang menentukan pergerakan dari hidrokarbon.
Migrasi sekunder
terjadi pada arah yang dipengaruhi oleh gaya
pelampungan yang paling besar. !ergerakan ini awalnya menuju ke arah atas, dan lalu mengikuti kemiringan carrier bed apabila hidrokarbon menemui lapisan dengan permeabelitas kurang di atas carrier bed . 2eberadaan struktur dan perubahan fasies mungkin menyebabkan tekanan kapilaritas lebih dominan daripada gaya pelampungan, sehingga arah migrasi mungkin akan berubah, dan atau terhenti.
Aku#ulas&
@pabila hidrokarbon men'apai trap maka terjadi pemisahan antara fasa hidrokarbon dengan air. @kumulasi terjadi sebagai akibat gaya pelampungan yang menggerakan hidrokarbon berhenti atau dibiaskan. /atuan inpermeabel dapat
21
menjadi perisai yang menahan migrasi hidrokarbon terjadi, karena tekanan kapilaritas yang tinggi terhadap gaya pelampungan hidrokarbon.
Trap %Perangka,( !las&k
!erangkap hidrokarbon dibagi menjadi dua, yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi. Dengan seal yang men'egah migrasi ertikal hidrokarbon dari batuan reseroir ke strata yang berada di atasnya dan litologi atau struktur tertentu yang men'egah migrasi se'ara mendatar;lateral.
Perangka, k&net&k
!rinsip sederhana dari perangkap kinetik adalah bahwa suplai hidrokarbon ke dalam perangkap lebih 'epat daripada kebo'oran hidrokarbon. /erbagai kasus yang ada menunjukan bahwa dalam perangkap kinetik, permeabelitas dan litologi juga turut mengontrol ke'epatan suplai hidrokarbon dan kebo'orannya.
Perangka, TarMat
!erangkap ini terbentuk karena biogradasi. Dalam kasus dimana tidak ada mekanisme perangkap struktur ataupun stratigrafi, tar-mat menjadi satu-satunya perangkap yang mungkin. !erangkap tar-mat sangat jar ang, dan hidrokarbon yang terperangkap pada perangkap jenis ini memiliki produktiitas rendah, tetapi 'ukup penting karena beberapa akumulasi hidrokarbon tebersar terperangkap pada pernagkap tar-mat.
22
'as $drates
ormasi
dari
gas
alam
hidrat
kristalin
merupakan
mekanisme
pemerangkapan yang sangat efisien untuk gas alam, terutama metana. Hidrat gas alam terbentuk dan stabil di bawah tekanan dan temperatur pada kedalaman beberapa ratus meter di bawah lantai samudera dan pada %ona permafrost.
Efek ,ada k"#,"s&s& #&n$ak dan gas
!erubahan dari komposisi antara bitumen dan minyak mentah dapat terjadi selama ekspulsi (migrasi primer) dari batuan sumber. 2andungan S3 berinteraksi dengan molekul-molekul air dan mineral. 2etika ekspulsi telah terajadi, dapat berlangsung efek kromatografi selama migrasi sekunder. &ekanan dan temperatur yang juga mempengaruhi keadaan fasa hidrokarbon, dan juga pemisahannya juga membuat komposisi dari hidrokarbon berubah se'ara drastis.
Eks,l"ras&
@spek penting dari migrasi primer adalah jenis dari hidrokarbon yang keluar (minyak atau gas), kemudian efisiensi dari ekspulsi, dan waktu dari ekspulsi itu sendiri. 2onsep migrasi hidrokarbon sepatutnya menjadi perhatian utama bagi tiap ahli eksplorasi, terutama untuk mempelajari lebih lanjut kapan hidrokarbon bermigrasi, kearah mana migrasinya, dan seberapa banyak yang bermigrasi..
23
DATA* PUTA!A
2oesoemadinata, . !., +>:, Geologi Minyak-Gasbumi, !enerbit 1&/, /andung. ondeel, H. A., +, Hydrocarbons. tt,44ens&kl",ed&se&s#&k.0l"gs,"t.5"#426674114,etr"leu#s$ste#s&ste# #&n$akdangas.t#l %2841142611 26.369&ta( tt,44#edl&nku,.9"rd,ress.5"#4261641241:4ge"k&a,etr"leu#4 %2841142611 26.389&ta( tt,449e&nan.9"rd,ress.5"#4tag4aku#ulas&&dr"kar0"n4 %2841142611 26.;39&ta(
24