DENSITAS 15 , API GRAVITY GRAVITY
I.
TUJUAN a. Maha Mahasi sisw swaa dapa dapatt mene menent ntuk ukan an dens densit itas as dan dan API-G PI-Gra ravi vity ty mema memaka kaii alat alat
hidrometer glass dari contoh minyak solar dan crude oil Ledok b. Mahasiswa dpaat mengubah hasilnya ke standar temperatur 1 o! atau "#$"# °
% menggunakan tabel reduksi pada A&'M ( 1)#
II. II. KESE KESELA LAMA MAT TAN KERJA KERJA a. *ati-hati *ati-hati dalam dalam menggu menggunakan nakan peralatan-pe peralatan-peralatan ralatan yang mudah mudah pecah. pecah. III. III. TEO TEORI RI DASAR DASAR
Metoda Metoda yang yang banyak banyak dipaka dipakaii untuk untuk melakuk melakukan an pemeri pemeriksaa ksaan n terhad terhadap ap minyak dan produknya adalah+ 1. ). . /.
A&'M , American Society for Testing Testing Material API , American Petroleum Institute Institute IP , Institute du Petrol I&I , Indian Specification Institute Institute Macam-macam pemeriksaan rutin yang dilakukan di laboratorium Minyak 0umi 0umi &'M &'M Akami Akamigas gas dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk melaku melakukan kan pengaw pengawasan asan dan pengendalian pada proses dan operasi pengilangan terutama menyangkut kualitas produk yang dihasilkan. Pemeriksaan rutin tersebut salah satunya+
a. (ensitas 2epadatan adalah massa 3at dibagi dengan volumenya. (engan sudut pandang perdagangan4 pengetahuan mengenai kepadatan 00M secara 5undamental penting karena bahan bakar disampaikan oleh volume dan di6ual oleh massa. *ubungan antara massa dan volume adalah sebagai berikut7 1. 8nit un untuk ke kepadatan kg kg$m dan untuk suhu acuan bahan bakar selalu dinyatak dinyatakan an dalam dalam suhu suhu 1o!. &ebuah &ebuah suhu suhu acuan acuan harus harus diberik diberikan an karena karena kepadatan bahan bakar bervariasi dengan suhu. ). Grav Gravit itas asii spes spesi5 i5ik ik adal adalah ah rasi rasio o mass massaa volu volum me tert terten entu tu 3at 3at deng dengan an mass massaa volume air yang sama pada suhu yang sama. 2arena merupakan suatu ratio4 &G tidak memiliki unit satuan tetapi dapat dinyatakan dkarena suhu dinyatakan
1
dengan dengan suhu4 misalnya. misalnya. 1$1o!. 'erkadang berat 6enis dikutip 6uga pada )#$ /o!4 tapi ini bukanlah berat 6enis karena suhu tidak identik. Meskipun demikian kepadatan relati54 yang merupakan rasio massa volume tertentu substansi pada t1 suhu4 dengan massa volume yang sama air murni pada suhu t 1. 2arena 1m air murni pada suhu / o! memiliki massa 1###kg4 kepadatan 3at di t 1o! setara dengan kepadatan relati5 di t1$/o!. b. API Gravity 0erat 6enis o API Gravity menyatakan Gravity menyatakan densitas atau berat per satuan volume suatu suatu 3at. 3at. o API dapat diukur dengan *idrometer ,A&'M (-)9:4 sedangkan berat 6enis dapat ditentukan dengan piknometer ,A&'M (-;/1 dan (-1)1:. Pengukuran Pengukuran o API Gravity dengan Gravity dengan hidrometer dinyatakan dengan angka # s$d 1##. *ubungan o API Gravity dengan berat 6enis adalah sebagai berikut+
° API Gravity =
141,5
SG
60 60
−131,5
° F
&atuan &atuan berat berat 6enis 6enis dapat dapat dinyat dinyataka akan n dengan dengan lb$gal lb$gal atau lb$bar lb$barrel rel atau m$ton. 'u6uan dilaksanakan pemeriksaan terhadap o API Gravity dan berat 6enis adalah untuk indikasi mutu minyak. Makin tinggi oAPI atau makin rendah berat 6enis maka minyak tersebut makin berharga4 karena banyak mengandung bensin. &ebaliknya makin rendah o API maka mutu minyak makin rendah4 karena lebih banyak mengandung lilin. Miny Minyak ak yang yang memp mempuny unyai ai bera beratt 6eni 6eniss ting tinggi gi berar berarti ti miny minyak ak terse tersebu butt mempunyai kandungan panas ,heating , heating value value yang rendah dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat 6enis rendah berarti memiliki kandungan panas yang tinggi. c. *idrometer *idrometer *idrometer adalah suatu alat terbuat terbuat dari kaca yang berguna berguna untuk mengukur mengukur densita densitas. s.
2
dengan dengan suhu4 misalnya. misalnya. 1$1o!. 'erkadang berat 6enis dikutip 6uga pada )#$ /o!4 tapi ini bukanlah berat 6enis karena suhu tidak identik. Meskipun demikian kepadatan relati54 yang merupakan rasio massa volume tertentu substansi pada t1 suhu4 dengan massa volume yang sama air murni pada suhu t 1. 2arena 1m air murni pada suhu / o! memiliki massa 1###kg4 kepadatan 3at di t 1o! setara dengan kepadatan relati5 di t1$/o!. b. API Gravity 0erat 6enis o API Gravity menyatakan Gravity menyatakan densitas atau berat per satuan volume suatu suatu 3at. 3at. o API dapat diukur dengan *idrometer ,A&'M (-)9:4 sedangkan berat 6enis dapat ditentukan dengan piknometer ,A&'M (-;/1 dan (-1)1:. Pengukuran Pengukuran o API Gravity dengan Gravity dengan hidrometer dinyatakan dengan angka # s$d 1##. *ubungan o API Gravity dengan berat 6enis adalah sebagai berikut+
° API Gravity =
141,5
SG
60 60
−131,5
° F
&atuan &atuan berat berat 6enis 6enis dapat dapat dinyat dinyataka akan n dengan dengan lb$gal lb$gal atau lb$bar lb$barrel rel atau m$ton. 'u6uan dilaksanakan pemeriksaan terhadap o API Gravity dan berat 6enis adalah untuk indikasi mutu minyak. Makin tinggi oAPI atau makin rendah berat 6enis maka minyak tersebut makin berharga4 karena banyak mengandung bensin. &ebaliknya makin rendah o API maka mutu minyak makin rendah4 karena lebih banyak mengandung lilin. Miny Minyak ak yang yang memp mempuny unyai ai bera beratt 6eni 6eniss ting tinggi gi berar berarti ti miny minyak ak terse tersebu butt mempunyai kandungan panas ,heating , heating value value yang rendah dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat 6enis rendah berarti memiliki kandungan panas yang tinggi. c. *idrometer *idrometer *idrometer adalah suatu alat terbuat terbuat dari kaca yang berguna berguna untuk mengukur mengukur densita densitas. s.
2
6enis minyak dan berat 6enis larutan lainnya. 'etapi 'etapi ada 6uga hidrometer yang digunakan untuk mengukur kadar suatu 3at. IV. IV. BAHAN DAN PERAL PERALAT ATAN AN a. 0ahan 1. Minyak &olar ). !rude =il Ledok b. Peralatan 1. *idrometer skala densitas ). 'ermometer A&'M 1)°! dan 1) °% . Gelas silinder /. !onstant 'emperature 0ath
V.
LANGKAH KE KERJA
3
Atur suhu contoh sesuai dengan jenis contoh yang akan diuji
Tuangkan contoh uji ke dalam gelas silinder, hilnagkan adanya gelembung udara dengan diaduk menggunakan thermometer secara perlahan
Tempatkan gelas silinder yang telah berisi contoh uji pada tempat yang datar, bebas pengaruh goncangan dan pengaruh suhu luar
Lakukaan pengukuran temperatur menggunakakn termometer skala oC, baca dan catat suhu contoh uji.
Masukkan dengan perlahan hidrometer densitas yang sesuai ke dalam contoh uji.
Apabila hidrometer sudah terapung dengan bebas baca skala hidrometer, dicatat sebagai !ensitas "engamatan#
$eluarkan hidrometer, kemudian lakukan pengukuran temperatur, baca dan catat suhu contoh uji. Apabila perbedaan suhu dari kedua pengamatan tidak melampaui %,& oC hasil rerata dicatat sebagai 'uhu "engamatan#
(ntuk merubah !ensitas "engamatan ke !ensitas 1&oC dikoreksi menggunakan Tabel &3A atau &3 ) dari "etroleum Measurement Tables A'TM ! 12&%*+%
VI. KETELITIAN
VII.HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
>ariabel kontrol ,&olar &uhu awal =bserved (ensitas =bserved 'emperature
Percobaan 1 ); °! #49/)# g$l );4) °!
Percobaan ) );4) °! #49/)# g$l );4) °!
a. (ensitas
Rata− rataTemperature =
T 1 + T 2 2
Rata− rataObserved Density =
=
29 + 29,2 2
ρ 1 + ρ2 2
Rata− rataObserved Temperature =
=29,1 ° C
=0,8420
T 1+ T 2 2
=
gr l
29,2+ 29,2 2
=29,2 ° C
Konversi Densitas e Densitas 15 ° C dengantabel AST! 53
T 2−T 1 T " − T 1
=
ρ2− ρ1 ρ"− ρ1
29,25 −29.00 29,20 −29,00
0,25 0,2
=
=
852,00 − 851,90
ρ"− 851,90
0,1
ρ" −851,90
0,25 ρ "− 212,975=0,02
0,25 ρ"= 212,995
&
ρ " =851,98
g #
Konversi Densitas e Densitas 15 ° C dengan tabel AST! 53 $
=bs 'emp$(ensitas
9/14#
9/)4#
9/4#
);4## °!
9#4"
...
9)4"
);4) °!
X 1
X 3
X 2
);4) °!
9#49
...
9)49
at 1°!
29,25 −29.00 29,20 −29,00
0,25 0,2
=
=
850,8− 850,6
% 1−850,6
0,2
% 1−851,90
0,25 % 1− 212,65 =0,04
0,25 % 1=212,69
% 1= 850,76
g # ,..1
-
29,25 −29.00 29,20 −29,00
0,25 0,2
=
=
852,80 − 852,60
% 2−852,60
0,2
% 2−852,60
0,25 % 2−213,15 =0,04
0,25 % 2=213,19
% 2= 852,98
852,76 −850,76
% 3 −850,76
2
% 3−850,76
=
=
g # ,..)
843,0 −841,0 842,0 −841,0
2 1
2=2 % 3 −1701,52
1703,52=2 % 3
% 3= 851,76
g #
b. API Gravity
Rata− rataTemperature =
T 1 + T 2
Rata− rataObserved API =
2
=
81,5 + 83 2
API 1 + API 2 2
=
=82,25 ° F
36,3 + 36,4 2
=36,35
>ariabel kontrol ,!rude
Percobaan 1
Percobaan )
Ledok &uhu awal =bserved API-Gravity =bserved 'emperature 'emperature
914 °% "4 9)4) °%
9 °% "4/ 94 °%
Rata− rataObserved rata Observed Temperature emperature =
T 1+ T 2 2
=
82,25 + 83,5 2
=82,875 ° F
API −Grav Gravit ityy e API API −Gravity Gravity at Observed ObservedT Temp & dengan dengan tabel AST! AST! 5 5 A
=bs 'e 'emp$API-Gravity
"4#
"4
"4
9)4 °%
/4
...
/49
9)49: °%
X 1
X 3
X 2
94# °%
/4)
...
/4:
T 2−T 1 T " − T 1
=
API 2− API 1 % 1− API 1
+
83, O −82,5 82,875 −82,5
0,5 0,375
=
=
34,2− 34,3
% 1−34,3
−0,1 % 1− 34,3
0,5 % 1−17,5 =−O ' O 375
0,5 % 1=17,4625
% 1=34,925 ,..1
83, O −82,5 82,875 −82,5
0,5 0,2
=
=
34,7 −34,8
% 2−34,8
−0,1 % 2−34,8
0,5 % 2−17,4 =−0,0375
0,5 % 2=17,3625
% 2=34,725 ,..)
/
34,725 −34,925
% 3− 34,925
=
36,5−36 36,35−36
−0,2 0,5 = % 3−34,925 0,35 −0,07=0,5 % 3−17,4625 17,3925 =0,5 % 3
% 3= 34,785
VIII. ANALISIS Pada praktikum kali ini4 praktikan melaksanakan penentuan (ensitas dan
API-Gravity dari beberapa produk yakni minyak solar dan crude oil Ledok. Mekanisme praktikum yang dilakukan cukup sederhana dengan menggunakan beberapa alat seperti hidrometer skala densitas dan skala API-Gravity4 API-Gravity4 'ermometer A&'M 1) °% dan 1) °!4 gelas silinder. 8ntuk penentuan densitas4 setelah melakukan dua kali percobaan dengan variabel yang sama4 praktikan mend mendap apat atk kan
hasi hasill
yakni akni44
suhu uhu
rata rata-r -rat ataa
pem pembacaa acaan n
awal awal
sebe sebelu lum m
menggunakan hidrometer sebesar );41 °!. 2emudian untuk densitas rata-rata sebesar #49/)# kg$L4 sementara suhu pengamatan rata-rata sebesar );4) °!. (ari data-data tersebut kemudian dikonversi dengan tabel dan tabel 0 akan menun6ukan hasil yang relati5 sama dengan sedikit perbedaan dua angka dibelakang koma. 8ntuk tabel densitas pada suhu 1 °! sebesar 914;9 kg$L sementara tabel 0 menun6ukkan densitas pada suhu 1 °! sebesar 914:" kg$L. 8ntuk penentuan API-Gravity API-Gravity44 setelah melakukan dua kali percobaan percobaan dengan dengan varia variabe bell yang yang sama4 sama4 prak prakti tika kan n mend mendap apatk atkan an hasil hasil yakn yakni4 i4 suhu suhu rata rata-ra -rata ta pembacaan
awal
sebelum
menggunakan
hidrometer
sebesar
9)4)°%.
1%
2emudian untuk API-Gravity rata-rata sebesar "4. &ementara suhu pengamatan rata-rata sebesar 9)49:°%. (ari data-data tersebut kemudian dikonversi dengan tabel A akan menun6ukan hasil sebesar /4:9. IX. KESIMPULAN (alam praktikum yang telah dilakukan4 praktikan mengamati bagaimana
penentuan harga densitas maupun API-Gravity dapat dilakukan. Penentuan harga densitas maupun API-Gravity dapat dilakukan dengan menggunakan hidrometer4 dan penghitungan teoritis,interpolarsi tabel ataupun konversi secara langsung. &etelah data hasil pengamatan dianalisa4 dapat disimpulkan bahwa+ 1. Penentuan harga densitas pada suhu 1 °! dilakukan dengan menggunakan alat hidrometer standar skala densitas serta dengan menggunakan 'abel standar A&'M dan 'abel standar A&'M 0 ). Penentuan harga API-Gravity pada suhu pengamatan
dilakukan dengan
menggunakan alat hidrometer standar skala API-Gravity serta dengan menggunakan 'abel standar A&'M A. X. SARAN 2epada praktikan selan6utnya dian6urkan untuk lebih memahami prosedur
ker6a praktikum agar dapat diperoleh interpretasi yang lebih akurat pada setiap praktikum mendatang. XI. DAFTAR PUSTAKA https:!!!"scri#d"comdoc21$%&1$$$API'Gravity https: !!!"#un(ering"co"(r#un(er)spec density )1"htm
11
DISTILASI ASTM D 86
I.
TUJUAN &etelah melaksanakan praktikum ini diharapkan + 1. Mahasiswa dapat menentukan secara kuantitati5 karakteristik trayek titik
didihh menggunakan unit distilasi secara laboratories4 meliputi distilasi atmos5erik produk minyak bumi ,Mogas4 Avgas4 Avtur4 2erosine4 Gas =il dan produk lain se6enis ). Mahasiswa dapat menentukan Inii!" B#i"in$ P#in ,I0P4 adalah pembacaan termometer pada waktu tetesan pertama kondensat 6atuh dari u6ung tabung kondensor . Mahasiswa dapat menentukan En% P#in ,P atau Fin!" B#i"in$ P#in ,%0P4 adalah pembacaan thermometer yang paling tingg ,maksimal yang diperoleh selama pemmeriksaan II. KESELAMATAN KERJA 1. *ati- hati beker6a menggunakan peralatan yang mudah pecah. ). 0ila menggunakan peralatan bertenaga listrik4 lihat terlebih dahulu
tegangan 6aringan listrik yang ada.
III.
TEORI DASAR
(istilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap ,volatilitas bahan. (alam penyulingan4 campuran 3at dididihkan sehingga menguap4 dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. ?at yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia 6enis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan4 masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada *ukum @aoult dan *ukum (alton.
•
(istilasi A&'M , American Society for Testing and Materials
12
(istilasi A&'M dilaksanakan dalam suatu labu ngler. Pada distilasi ini4 tidak dipergunakan struktur tray maupun packing serta re5luks yang ada merupakan e5ek kehilangan panas ,heat loss pada struktur leher labu engler. Metode distilasi ini paling banyak digunakan karena biayanya murah4 lebih sederhana4 membutuhkan 6umlah sample yang sedikit4 serta waktu pengu6ian yang lebih singkat dibandingkan distilasi '0P ,kurang lebih 1$1# kali waktu pengu6ian '0P. (istilasi A&'M dilakukan guna mengetahui kualitas produk ,product uality control. 0eberapa metode distilasi A&'M adalah sebagai berikut. •
A&'M Method (9" Metode distilasi ini digunakan untuk mengu6i motor gasoline4 aviation gasoline4 aviation turbine4 naphta4 kerosine4 diesel4 distillate 5uel oil dan produk-produk yang serupa. Pengu6iannya dilakukan pada tekanan atmos5eris. (igunakan termometer yang dipaparkan langsung dalam labu engler dan hasil pembacaannya tidak ada koreksi stem. A&'M method ()1" • Metode distilasi ini digunakan untuk mengu6i natural gasoline. (ilakukan pada tekanan atmos5eris. • A&'M method (11"# Metode distilasi ini digunakan untuk mengu6i produk migas 5raksi berat yang dapat diuapkan secara parsial maupun keseluruhan pada suhu maksimal :# % pada tekanan absolut hingga 1 mm*g dan dikondensasikan men6adi 5ase liuid pada tekanan pengu6ian. 'ekanan operasi pengu6ian berkisar antara 1-:"# mm*g absolut. 'emperatur diukur dengan perangkat thermocouple. A&'M method ()99: • Metode ini merupakan metode simulasi distilasi yang dilakukan dengan gas chromatography ,G!. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana yang dapat melakukan analisis cut point dan #oiling range 5raksi hidrokarbon dengan ketelitian tinggi.
•
(istilasi '0P ,True *oiling Point
(istilasi '0P dilakukan dalam sebuah kolom distilasi dengan 1 - 1## plates ,trays teoritis dengan re5luB ratio yang tinggi , + 1 atau lebih. 'ingkat 5raksinasi
13
yang tinggi pada pengu6ian ini memberikan distribusi komponen campuran yang akurat. 2ekurangan distilasi '0P adalah tidak adanya standadisasi alat dan prosedur pengu6ian. Meskipun demikian4 variasi antara laboratorium pengu6ian yang ada hanya sedikit karena pemisahan komponen campuran dapat tercapai dengan baik dengan pengu6ian yang dilakukan. (istilasi '0P ini dilakukan untuk mengetahui C volume produk yang diperoleh dari cutting kurva berdasarkan cut point produk yang dihaapkan. Labu distilasi 12& mL bila labu
kotor
5ada
karbon
"0A"A residu6, -lash bagian dasar labu • (istilasi %> , +,uili#rium .apori/ation dibersihkan dengan cara "04ALATA
Termometer 5A'TM o C atau A'TM + o C6 dibakar api distilasi yang sebenarnya. (istilasi %> sangat identik dengandengan distilasi nyala pada unit burner
=leh karenanya hasil pengu6ian distilasi %> ini di6adikan dasar penentuan kondisi operasi. Pada pengu6ian distilasi %> ini4 ter6adi kesetimbangan vapor)ak kondensor disisi "enyangga labu. 7elas ukur bersih dan air, suhunya diatur prosesskala pengu6ian "asang liuid. padaDamun alatdemikian4 kering % s8d yang 1%% menargetkan ter6adinya sesuai jenis contoh pemanas mL. kesetimbangan vapor-liuid tersebut memakan waktu yang yang relati5 akan lebih lama diuji. dibandingkan metode pengu6ian yang lainnya. Metode ini 6uga bersesuaian )ersihkan8dengan perhitungan hilangkan secara flash , flash calculation method ."asang thermometer (istilasi %> ini serapat cairan pada tabung mungkin kedalam labu "0MA'A7A kondensor dengan cara distilasi yang berisi contoh. ber5ungsi untuk menentukan kondisi operasi unit distilasi. (jung bulb thermometer mengelap8 menyerap "04ALATA sejajar dengan lubang dengan kolok yang diberi (ata hasil pengu6ian distilasi terdiri atas temperatur dan persen recovery. (ari keluarnya uap. kain
data tersebut dapat dibuat kurva distilasi yang mana kurva tersebutlah yang "asang labu distiasidalam berisi perancangan dan penentuan kondisi operasi proses distilasi. digunakan contoh dengan (jung labu aikkan dan atur kedalam tabung kondensor 2urva distilasi terbentuk oleh kombinasi data persen volume terekoveri yang ada penyangga labu serapat mungkin. "osisi PENGUJIAN labu tegak sehingga hingga pas gra5ik dengan di absis gra5ik4 ppa dan temperatur pada ordinat uap abu masuk kedalam dasar labu diitilasi tabung kondensor dalam jarak 1 * 2 inchi
IV.
BAHAN DAN PERALATAN !. B!&!n (kur contoh 1%% mL 'anah "asang gelas ukur 1. Minyak menggunakan gelas ukur 1%% mL pada ujung '. P()!"!!n 1%% mL, tuangkan ke sebagai 1. Labu (istilasi kondensor 1) mL dalam labu distilasi dan penampung pasang thermometer ). Gelas 8kur 1## mL E 1# mL kondensat yang sesuai o . 'hermometer : ! atau 9o ! !ondensor Atur pemanasan/.dari )" . Pemanas samppai & 9 :olume ,0urner atau lektrik dalam ;aktu -% < % detik atau dengan kecepatan KERJA tetesanV.LANGKAH < & mL8menit. 'etelah )" terbaca, gelas ukur digeser sehingga ujung kondensor menempel dinding gelas
'etelah =)" tercapai, matikan pemanas an labu dibiarkan dingin kemudian ukur :olume residu
)aca dan catat suhu setiap kenaikan 1% 9 :olume
>itung 9 :olume Losses dengan ?ormula @ Losses, 9 1%% mL < 5total reco:ery B residu 6
yalakan pemanas dan atur kecepatannya sehingga mencapai )"
Atur pemanasan sehingga /& 9 :olume sampai =)" 5=inal )oiling "oint6 ;aktnya 3 < & menit. =)" adalah suhu tertinggi yang terbaca saat uji distilasi.
1
VI. HASIL PENGAMATAN &el + &olar I0P ,Initial 0oiling Point + 1 o! nd point + :# o! 'otal recovery + ;" mL @esidu + 4 mL L#**(* + 1 -L /T#!" R(0#()2 3 R(*i%4 /1 + 1 -L /6 3 7,5 -L + ,5 -L
K#n%(n*! /-L 1 9 7 : 5 6 ; 8 5
S4&4 / #
991 951 968 98 95 78 791 775 755 76
VII.ANALISIS &etelah dilakukan distilasi pada sampel minyak solar4 pada suhu 1 o!
tetesean pertama hasil distilasi didapatkan. (ata ini kemudian dicatat sebagai I0P. Panas dari pemanas harus diatur agar kenaikan temperatur yang terbaca di termometer tidak meningkat terlalu cepat namun perlahan. *al ini untuk mempermudah pengamatan dan pencatatan terhadap peningkatan tiap 1#C volume kondensat yang didapatkan. >olume kondensat akan terus meningkat seiring berkurangnya 5raksi ringan yang terkandung dalam minyak solar yang sedang didistilasi. &aat kondensat telah mencapai 9#C volume4 suplai panas dari pemanas mulai sedikit ditingkatkan agar mampu menguapkan sampel yang mulai didominasi oleh 5raksi-5raksi yang lebih berat dan 6uga residu. &aat kondensat mencapai ;#-;C volume4 peningkatan suhu mulai yang terbaca pada termometer mulai melambat. &aat mencapai ;"C volume kondensat4 suhu pada thermometer mulai menurun dan merupakan tetesan terakhir kondensat. @esidu yang tersisa tidak dapat didistilasi lagi. 'etesan terakhir kondensat tersebut didapat pada suhu :# o! dan merupakan nd Point dari minyak solar tersebut. Mengacu pada &pesi5ikasi 00M 6enis minyak solar /9 dari (ir6en Migas bahwa ;#C volume penguapan dengan metode A&'M (
1&
9" maksimal pada suhu :# o! sehingga pada percobaan ini sampel yang diu6i memenuhi spesi5ikasi tersebut. 'otal @ecovery yaitu kondensat hasil distilasi yang didapat sebanyak ;" mL sedangkan @esidu yang tersisa adalah 4 mL. *asil pen6umlahan antara 'otal @ecovery dan @esidu ,;;4 mL tidak melebihi volume awal sampel. *asil dapat men6adi indikasi apakah ter6adi kebocoran dalam 2ondensor. Fika hasil pen6umlahan 'otal @ecovery dan @esidu lebih dari volume awal sampel dicurigai terdapat air pendingin dalam kondensor yang terikut. 0erdasarkan perhitungan losses ,1 terdapat losses #4 mL. Losses ini dapat disebabkan tertinggalnya kondensat dalam kondensor maupun kondisi peralatan dalam kondensor. VIII. KESIMPULAN
&etelah melakukan praktikum4 kesimpulan yang dapat diambil ialah sampel yang diu6i dengan metode A&'M (9" ini yaitu minyak solar memiliki trayek didih dari 1 o! sebagai I0P hingga :# o! sebagai nd Point atau %0P.
IX. SARAN
1-
(alam praktikum yang telah praktikan laksanakan tentunya tidak 6auh dari kesalahan-kesalahan yang dikarenakan kurang memahaminya prosedur serta kemampuan analisa data yang 6auh dari sempurna dalam melakukan praktikum kali ini. &elain itu4 kurang 6elinya praktikan dalam memahami rangkaian peralatan yang sangat berpengaruh terhadap data yang didapatkan maka dari itu diharapkan bagi praktikan untuk dapat memehami prosedur praktikum mendatang sehingga bisa mendapatkan data yang akurat serta meningkatkan kemampuan analisis untuk mendapatkan kesimpulan yang benar.
X.
DAFTAR PUSTAKA &<*=>>i%.*0)i'%.0#->%#0>;71178>Di*i"!*i?A*-?Fi@ &<*=>>.!0!%(-i!.(%4>881696>DISTILASIASTMD?86
1
ASTM OLOUR, ASTM D 15
I.
TUJUAN &etelah melakukan praktikum ini diharapkan + 1. Mahasiswa dapat mencakup penetapan secar visual dari warna produk
minyak seperti minyak pelumas4 heating oil4 diesel 5uel oil dan petroleum waB II. KESELAMATAN KERJA 1. *ati- hati beker6a menggunakan peralatan yang mudah pecah. ). 0ila menggunakan peralatan bertenaga listrik4 lihat terlebih dahulu
tegangan 6aringan listrik yang ada.
III. TEORI DASAR A&'M (1## adalah nomor tunggal4 dimensi4 skala satu di enam belas
langkah ,#4-94# unit dengan penambahan sebesar #4 unit. Pembanding >isual dapat mencapai resolusi #4 unit4 otomatis Lovibond P%H dan P%Hi instrumen mencapai resolusi #41. 8ntuk memenuhi spesi5ikasi4 pan6ang 6alan mm harus digunakan. A&'M (1## menggantikan 1)-langkah (1 DPA ,Dational Petroleum Association skala pada tahun 1;"#. Produk minyak bumi lainnya yang tidak termasuk dalam ruang lingkup dari A&'M (1## seperti bensin undyed4 white spirit4 lilin minyak dan gas dapat dinilai dengan menggunakan &aybolt u6i A&'M (1" atau IP ,Institute o5 Petroleum 1:. 8ntuk bensin penerbangan4 lihat cakram warna Lovibond /$:9 dan /$:;. A&'M (1## cakram arna /$91 dan /$9) 6uga tersedia untuk memeriksa warna %1" solar sebelum loading. !akram sangat penting dimana bahan bakar diambil onboard4 di lokasi yang terpencil di mana tidak ada 5asilitas laboratorium. !akram digunakan dengan Lovibond )### J komparator dan "9# $ =G sel $ mm dan menutupi rentang 1- ,/$91 E /$9) ,#4-/4. IV. BAHAN DAN PERALATAN
1+
!. B!&!n 1. &olar '. P()!"!!n 1. !olorimeter4 terdiri dari sumber cahaya4 gelas warna standard4
housing wadah contoh tertutup. ). adah contoh4 silinder gelas bening4 I( )4 K 4/ mm7 tinggi dalam 1)# K 1# mm7 tebal dinding 14) K )4# mm. V.
LANGKAH KERJA
>ubungkan stop kontak pada 22% :olt, s;itch pada alat diubah ke posisi n sikan contoh uji ke dalam tabung tengah sampai tanda batas >ubungkan stop kontak pada 22% :olt, s;itch pada alat diubah ke posisi n )andingkan ;arna contoh terhadap ;arna standar d engan memutar regulator ;arna, sehingga diperoleh ;arna yang sama dan catat hasilnya ';itch pada alat diubah ke posisi D
VI. HASIL PENGAMATAN &el + &olar • Auades 1 + ) ,warna lebih gelap • Auades ) + 14 • arna solar+ L) warna A&'M • VII.ANALISIS
Laporan hasil pengu6ian sebagai warna A&'M4 misalnya :4 warna A&'M 0ila warna contoh terletak diantara dua warna4 lporan hasil diambil warna yang lebih gelap dengan menggunakan letter LN4 misalnya L :4 warna A&'M 0ila diperoleh yang gelap yaitu diatas 94 laporkan (9 warna A&'M.
VIII. KESIMPULAN 1/
(ari praktikum ini dapat disimpulkan + arna solar yang diu6i L) warna A&'M •
IX. SARAN
(alam praktikum yang telah praktikan laksanakan tentunya tidak 6auh dari kesalahan-kesalahan yang dikarenakan kurang memahaminya prosedur serta kemampuan analisa data yang 6auh dari sempurna dalam melakukan praktikum kali ini4 maka dari itu diharapkan bagi praktikan untuk dapat memehami prosedur praktikum mendatang sehingga bisa mendapatkan data yang akurat serta meningkatkan kemampuan analisis untuk mendapatkan kesimpulan yang benar.
X. DAFTAR PUSTAKA &<=>>"#i'#n%0#"#4).0#->0#"#4)?*0!"(>!*-?0#"#4)?!*-?%?15?!*-? •
%?6:5?i*#?9:?i<16 Laporan Praktik 2er6a Lapangan.)#1).Instrumentasi =ptis 0erbasis
2omputer untuk Pengu6ian Mutu &olar di Laboratorium 8nit Produksi
•
Pelumas4 P'.Pertamina ,Persero &urabaya &ubard6o.1;9. Melaca( Mutu Minya( Pelumas. Lembaran Publikasi Lemigas. PP'MG0 Lemigas P-:+Fakarta
SAYBOLT OLOR I.
TUJUAN
&etelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menentukan warna dari refined oil seperti undyed motor dan aviation gasoline4 6et 5uel4 naptha4 petroleum waB. II. KESELAMATAN KERJA a. *ati-hati beker6a menggunakan peralatan-peralatan yang mudah pecah. b. 0ila menggunakan peralatan bertenaga listrik4 lihat terlebih dahulu tegangan
6aringan listrik yang ada.
2%
III. TEORI DASAR
&aybolt !olor atau warna saybolt adalah angka yang menyatakan kedalaman kolom dimana warnanya dibandingkan dengan gelas standard dan skala angka adalah J# ,warna paling terang dan -1" ,warna paling gelap. 'es &aybolt arna digunakan untuk pengendalian kualitas dan identi5ikasi produk tu6uan pada produk olahan memiliki warna A&'M #4 atau kurang. Produk dalam kisaran ini mencakup undyed bermotor dan penerbangan bensin4 bahan bakar 6et4 na5ta4 minyak tanah dan lilin minyak bumi. arna merupakan karakteristik kualitas penting bagi banyak produk4 dan 6uga dapat digunakan untuk mendeteksi kontaminasi produk. &aybolt !hromometer mengukur warna dengan membandingkan kolom sampel terhadap cakram warna standar. IV. BAHAN DAN PERALATAN a. 0ahan Pertasol !! 1## mL • b. Peralatan &aybolt !hrometer terdiri dari tabung contoh dan standar. • • Light &ource ,lampu standar • &tandar warna • =ptical &ystem V. LANGKAH KERJA
Tutup kera ngan p ada tabung contoh5kanan6 jika aka n meng isi co ntoh uji.
si contoh uji ke dalam tabung contoh sampai penuh 5tanda angka 2%6.
>ugungkan lampu penerang dengan "o;er 'upply Connection stop kontak 22% Eolt
)andingkan ;arna contoh dengan mengurangi perlahan* lahan contoh dari kerangan di tabung contoh.
Ada tiga ukuran standar ;arna yaitu@ %,& F 1,%F dan 1,& "ilih standar ;arna yang dipergunakan mendekati ;arna contoh uji.
)aca dan catat angka pada tabung uji dan ukuran standar ;arna dimana diperoleh ;arna yang sama
$on:ersikan hasil yang diperoleh pada butir 56 pada tabel yang menempel di alat.
'etelah selesai s;itch diubah ke posissi D pada "o;er 'upply Connection Lepaskan kabel listrik dari stop kontak 22% Eolt
$eluarkan contoh dari tabung contoh dan bersihkan.
21
VI. HASIL PENGAMATAN
0ahan ,mL Pertasol
(epth o5 =il ,in !! 94) in
&tandar warna
&aybolt !olor
=ne
J19
1## mL VII.ANALISIS
Pada praktikum kali ini praktikan menggunakan contoh Pertasol !! sebanyak 1## mL. Pertasol !! sebanyak 1## mL dimasukkan pada salah satu vertical glass tube,tabung contoh pada &aybolt !hromometer kemudian sinar lampu standard ditembuskan melalui dua vertikal glass tube tersebut. arna dari Pertasol ditentukan dengan membuka kran tabung contoh sembari kita cocokkan dengan standar warna yakni #4 7 14# dan 14 dengan metode warna sinar yang keluar dari kedua vertikal glass tube dibandingkan dengan cara mengatur tinggi kolom Pertasol sampai level yang sesuai pada angka warna yang ditembuskan melalui vertikal tube standard. arna yang hampir sama diperoleh pada kedalaman 94) in dengan standar warna =ne,1. 2emudian data yang diperoleh dicocokkan pada tabel Say#olt 0olors 0orresponding to epths of il diperoleh nomor warna J19. VIII. KESIMPULAN
(ari praktikum yang telah dilaksanakan4 praktikan mendapatkan data hasil perolehan praktikum. &etelah data dianalisis praktikan menyimpulkan bahwa4 pengu6ian !olor &aybolt A&'M ( 1" merupakan salah satu metode u6i untuk memenuhi syarat kebersihan dari suatu produk migas yang pada dasarnya bertu6uan untuk menentukan warna minyak sebelum minyak diberi warna. IX. SARAN (alam praktikum yang telah praktikan laksanakan tentunya tidak 6auh dari
kesalahan-kesalahan yang dikarenakan kurang memahaminya prosedur serta
22
kemampuan analisa data yang 6auh dari sempurna dalam melakukan praktikum kali ini4 maka dari itu diharapkan bagi praktikan untuk dapat memehami prosedur praktikum mendatang sehingga bisa mendapatkan data yang akurat serta meningkatkan kemampuan analisis untuk mendapatkan kesimpulan yang benar. X. DAFTAR PUSTAKA
https:!!!"scri#d"comdoc2221&332&4e'5osine https:!!!"google"com
23
SMOKE POINT ASTM D 1799
I.
TUJUAN &etelah melaksanakan praktikum ini diharapkan+ 1. Mahasiswa dapat menetapkan titik asap dari kerosene dan avtur.
Langkah Persiapan Sumbu Lampu
Langkah Kerja
II. KESELAMATAN KERJA 1. *ati K hati beker6a menggunakan peralatan-peralatan yang mudah pecah. ). *ati K hati beker6a dengan menggunakan bahan yang mudah terbakar. 1. "asang sumbu bersih 5panjang 1. Lakukan ekstrasi terhadap sumbu tidak kurang dari 12& mm6 ke dalam 'moke "oint dengan campuran lubang sumbu. methanol dan Toluene 1 @ 1 5B* 2& kali ekstrasi6. III. TEORI DASAR &moke point adalah indikasi kualitas bahan bakar untuk penerbangan ,Avtur dan 2erosin. Pengu6iannya mere5er ke A&'M (1)) dan atau I&= 2. "otong dengan rapi ujung sumbu #1/ dengan alat yang namanya &moke Lamp Fika bahan bakar tersebut B*'est. - mm dari lubang sumbu. dibakar4 maka pada tinggi api tertentu akan mengeluarkan asap. 2. $eringkan sumbu dalam o:en Maka point yang sebenarnya menun6ukkan sebagai tinggi nyala api pada suhu 1%% smoke < 11%oC, selama 3% maksimummenit. dalam millimeter dimana kerosin3.atau avtur sumbu terbakardan tanpa timbul 4endam tabung asap apabila sumbu ke dalam contoh uji sampai seluruh sumbu basah. ditentukan dalam alat u6i baku pada kondisi tertentu. IV. BAHAN DAN PERALATAN a. 0ahan 1. 2erosin
b. Peralatan 1. Lampu smoke point. ). &umbu lampu . Pipet atau buret
. Masukkan 2%ml contoh uji kedalam ;adah contoh uji 5candle6, kemudian pasang tabung sumbu ke candle dan pasangkan pada alat smoke point. &. yalakan dan atur tinggi nyala api B* 1% mm, biarkan menyala B* & menit. $emudian naikkan dengan memutar candle sedemikian sehingga nyala api berjelaga8berasap. -. Turunkan dengan memutar candle sedemikian sehingga jelaga8asap tepat hilang.
V.
LANGKAH KERJA
. )aca dan catat ketinggian nyala api tepat saat tidak mengeluarkan jelaga8asap sebagai titik asap 5smoke point6, sampai ketelitian %,&mm.
2 +. (ntuk mencegah kesalahan pembacaan pada skala, maka ulangi pekerjaan ini sampai tiga kali bila perbedaannya lebih dari 1,% mm.
VI. HASIL PENGAMATAN
2&
•
&le+ Avtur
Percobaa n
'inggi &moke ,mm
I II
) ))
III
)" 23 + 22+ 26 •
@ata-rata
3
Point
=23,33 mm
VII.ANALISIS 0erdasarkan hasil pengamatan diatas telah ditetapkan tinggi smoke point
dari sample avtur saat asap sudah tidak terlihat atau hilang. *asil percobaan tinggi smoke point tidaklah konstan. Percobaan I4 percobaan II4 percobaan III secara berurut mempunyai tinggi smoke point )4 ))4 )" dan kemudian diratarata kan semua percobaan tinggi smoke point yang mempunyai nilai ). mm. VIII. KESIMPULAN 0erdasarkan praktikum yang sudah dilakukan4 untuk menetapkan smoke
point avtur yang mempunyai kualitas baik maka harus mempunyai titik asap yang tinggi4 sehingga nyala api bahan bakar avtur ini dapat dibesarkan dengan kecenderungan untuk memberikan asap yang kecil atau sampai asap tidak terlihat dan kemudian ditentukan ketinggian smoke point avtur sesuai atau mendekati nilai smoke point sesungguhnya. IX. SARAN 1. (iperlukan konstrasi tinggi pada saat menentukan tinggi smoke point agar menghasilkan data yang valid. ). 0erhati-hati pada saat menggunakan peralatan lampu smoke point dan sumbu lampu X. DAFTAR PUSTAKA https+$$www.herirustama6i.5iles.wordpress.com$)#11$1)$lecOu6i-minyak-bumidan-produknya.pd5
OPPER STRIP ORROSION TEST I.
TUJUAN Metode pengu6ian ini mencakup penentuan korosi5 pada tembaga bensin
penerbangan4 penerbangan bahan bakar turbin4 bensin otomoti54 pembersih
2-
pelarut4 kerosine4 bahan bakar diesel4 bahan bakar minyak destilat4 lubricationg minyak4 dan bensin naturan atau hidrokarbon ther memiliki tekanan uap tidak lebih besar dari 1)/ kPa ,19 psi pada :49 o! II. KESELAMATAN KERJA a. *ati-hati dalam menggunakan peralatan-peralatan yang mudah pecah. b. 0ila menggunakan peralatan bertenaga listrik4 lihat terlebih dahulu tegangan 6aringan listrik yang ada. III. TEORI DASAR 0opper Strip 0orrosion adalah metode kualitati5 yang digunakan untuk menentukan tingkat korosi produk minyak bumi. (alam tes ini4 strip tembaga dipoles ditangguhkan dalam produk dan e5eknya diamati. Metode ini cocok untuk pengaturan spesi5ikasi4 alat kontrol kualitas internal dan pengembangan dan penelitian tentang hidrokarbon aromatik industri. *al ini 6uga mendeteksi adanya 3at korosi5 yang berbahaya4 seperti senyawa asam atau sul5ur4 yang dapat menimbulkan korosi peralatan. Dilai tes ini dilaporkan dalam satuan &I. 2orosi tembaga strip 6uga dikenal sebagai strip u6i tembaga. 'es ini dapat digunakan untuk pengu6ian bensin4 pelarut4 bensin alam4 minyak tanah4 solar4 bahan bakar minyak suling dan minyak pelumas4 antara produk produk lainnya4 dengan menggunakan u6i mandi. Pada suhu tinggi4 strip tembaga yang telah dipoles direndam dalam sampel4 biasanya # ml. &trip kemudian dihapus dan diu6i untuk korosi dan se6umlah klasi5ikasi diberikan. Fumlah tersebut berkisar dari 1 sampai / setelah dibandingkan dengan standar korosi tembaga strip A&'M dilakukan.
Ada beberapa metode dan tes yang tersedia. &alah satunya adalah mandi bom tes4 :112;. (alam tes ini bak air termostatik dikendalikan digunakan untuk membenamkan tembaga strip bom u6i korosi. *al ini harus dilakukan pada kedalaman yang tepat sesuai persyaratan A&'M. 'es ini memiliki beberapa spesi5ikasi yang diidenti5ikasi dengan itu+
• • •
Pengu6ian hingga empat strip tembaga pada suatu waktu &uhu maksimum ))1 % ,Q 1 % $ 1# ! ,Q #4 ! Menggunakan mandi lima galon
2
•
&esuai dengan A&'M ( 1#7 IP 1/7 %&P' ('-)9-"7 I&= )1"#7 %'M :;1-) dan 1.:; (ID
Metode lain adalah dengan menggunakan mandi tabung reaksi4 :1129; dan 2;). %itur dari tes ini adalah+ • • • •
Pengu6ian hingga 1" sampel pada suatu waktu Mikroprosesor kontrol &uhu maksimum :/ % ,Q ) % $ 1;# ! ,Q 1 ! Menggunakan mandi lima galon dan penggunaan cairan air atau mentrans5er pemanas
*al ini dapat digunakan untuk mengu6i sampel yang tidak memerlukan bom tes. Ini termasuk bahan bakar diesel4 bensin otomoti54 bahan bakar minyak4 pelarut &toddard4 minyak tanah4 dan minyak pelumas
IV. BAHAN DAN PERALATAN a. 0ahan Pertasol • b. Peralatan • 'abung reaksi,'est tube • 0ath4 dengan suhu # °! Q 1°! ,1)) Q ) °% • !opper strip corrosion test bomb4 dari stainless steel4 mampu menahan • •
V.
tekanan u6i 1## psi ,"9; kPa 'ermometer4 6enis A&'M 1)! ,1)% atau IP "/! ,"/% Polishing vise4 sebagai pen6epit copper strip
L!n$C!& K()!
2+
a. Persiapan !opper strip )ersihkan dengan cara menggosol ke enam sisi lempeng tembaga 5Copper 'trip6 menggunakan silikon carbide grid
Cuci dengan iso*oktana
7osok lagi dengan serbuk silikon carbide 51&% mesh6 di atas permukaan pelat yang bersih dengan alas kain cotton yang telah dibasahi dengan beberapa tetes iso* oktana.
b. Langkah ker6a
2/
Laporkan nomor ;arna Copper 'trip setelah dibandingkan ;arnanya terhadap Copper 'trip Color 'tandard.
Masukkan 3% mL contoh ke dalam test tube.
$osongkan test tube dari contoh uji, kemudian dengan menggunakan penjepit, angkat Lempeng Tembaga dan cuci dengan iso*oktana, lalu keringkan.
Masukkan lempengan tembaga yang telah dibersihkan ke dalam test tube yang telah berisi contoh.
4endam test tube berisi contoh dan lempengan tembaga pada ;ater bath yang telah diatur suhunya sesuai jenis contoh yang diuji. Lamanya perendaman sesuai dengan contoh yang diuji. 5&% C selama tiga jam6
'etelah ;aktunya tercapai, angkat test tube dari ;ater bath.
°
VI. H!*i" P(n$!-!!n
&le 86i
arna
!opper
Pertasol,$/ dari test tube
&ebelum dipanaskan arna (asar
&trip arna
!opper
&ebelum dipanaskan 1A
VII.An!"i*i* Pengu6ian !opper &trip !orrosion pada awalnya dilakukan dengan
pembersihan !opper &trip dengan silikon carbide 1# mesh. &etelah dilakukan pembersihan warna dari copper strip menun6ukan warna dasarnya kemudian copper strip dimasukkan ke dalam sample u6i dan dipanaskan pada bath dengan suhu ,# °! Q 1 °! konstan selama tiga 6am. *asil menun6ukkan bahwa warna !opper &trip berubah dari warna dasr men6adi 1a. VIII. K(*i-<4"!n (ari praktikum kali ini4 praktikan melakukan percobaan korosi lempengan
tembaga terhadap Pertasol. (ari data yang telah didapat danditelaah4 praktikan
3%
&t
menyimpulkan bahwa tingkat korosivitas dari pertasol masih menun6ukkan dalam kategori nomor 1A yang berarti regular tidak korosi5. IX. S!)!n 2epada praktikan selan6utnya dian6urkan untuk lebih memahami prosedur ker6a praktikum agar dapat diperoleh interpretasi yang lebih akurat pada setiap praktikum mendatang. X. D!!) P4*!C! http:!!!"(oehlerinstrument"comproducts423266"html http:corrosion7ournal"orgdoia#s16"366$1"&2%8&9$
31
POUR POINT, ASTM D ;
I.
TUJUAN Metode u6i ini digunakan untuk produk minyak bumi ,min yak solar4 pelumas4
minyak diesel dan minyak bakar. Metode ini sesuai untuk black specimensN4 cylinder stock dan 5uel oil yang tidak didistilasi II. KESELAMATAN KERJA 1. *ati- hati beker6a menggunakan peralatan yang mudah pecah. ). 0ila menggunakan peralatan bertenaga listrik4 lihat terlebih dahulu tegangan
6aringan listrik yang ada.
III. TEORI DASAR
'itik tuang adalah titik temperatur dimana mulai terbentuk kristalisasi para55in yang dapat menyumbat saluran pelumas. 'itik tuang ini dipengaruhi oleh dera6at ketidak 6enuhan ,angka iodim4 semakin tinggi ketidak 6enuhan maka titik tuang semakin rendah. &elain itu 6uga dipengaruhi oleh pan6ang rantai karbon4 semakin pan6ang rantai karbon semakin tinggi titik tuang. Pengu6ian
untuk
mengetaui
titik
tuang
ini
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan alat Automatic Pour Point !omparator A&'M ( ;:.
IV. BAHAN DAN PERALATAN 0. B!&!n ). Pelumas . Minyak solar %. P()!"!!n 1. 'est 6ar4 bentuk silinder gelas bening4 dasar 5lat4 diameter luar 4) K
/49 mm7 tinggi 114 K 1)4 mm7 diameter #4# K )4/ mm7 tebal dinding tidak lebih besar dari 14" mm. 'abung dapat menampung contoh dengan ketinggian / Q mm dari dasar bagian dalam 9. 'ermometer4 spesi5ikasi 1 'emperature
'hermometer Dumber
'hermometer
@ange
A&'M
IP
*igh cloud and our
?9 to J# =!
!
1!
Low cloud and pour
?9# to J)# =!
"!
)!
Melting point
3) to J1): =!
"1!
"!
32
. 0ak Pendingin
V.
0ath
0ath 'emperature
&le 'emperature
1 ) /
&etting4 o! # Q 14 -19 Q 14 - Q 14 -1 Q 14 -"; Q 1.
@ange4 o! &tart to ; ; to -" -" to -)/ -)/ to -/) -/) to -"#
LANGKAH KERJA
Tuangkan contoh ke test jar sampai tanda batas.
Tambahkan sebesar 3 o C pada hasil pengamatan diatas laporkan sebagai point VI. HASILpour PENGAMATAN • •
&el Pour Point , J o!
"asangkan thermometer tercelup pada contoh uji
Lakukan pendinginan secara bertahap dimulai dari suhu paling hangat
Lanjutkan sampai minyak tidak menunjukan gerakan ketika test jar dipegang pada posisi horiGontal selama & detik, amati +termometer 0ase =il *>I ; catat dan
'etiap penurunan suhu 3 oC, lakukan pengamatan apakah masih bisa mengalir8bergerak ketika test jar sedikit dimiringkan
+ -11 o! J o! + -9 o!
VII.ANALISIS Pour point atau titik tuang merupakan suhu terendah dimana minyak
masih dapat mengalir. Pada praktikum ini4 sampel 0ase =il *>I ; mula-mula ditaruh pada test 6ar pertama dengan temperatur awal yaitu temperatur ruangan. 'iap bath pendingin memilik range suhu pendinginan yang berbeda. Pada saat melakukan pendinginan4 suhu yang terbaca pada termometer tidak boleh
33
mencapai batas bawah range suhu tiap-tiap bath. &ebelum mencapai batas suhunya4 test 6ar dipindahkan ke bath pendingin berikutnya. &etelah melakukan pengamatan4 sample berhenti mengalir saat dimiringkan pada bath ke tepatnya pada suhu -11 o!. (alam pelaporan pour point4 suhu hasil pengamatan ditambah o! untuk keperluan konsumen. (alam pemakaiannya4 lube base oil dapat berada pada kondisi temperatur yang sangat rendah. Penambahan o! sebagai batas agar penggunaan lube base oil tidak sampai membeku pada pour point hasil pengamatan di laboraorium. VIII. KESIMPULAN (ari praktikum ini dapat disimpulkan + Pour point sebagai salah satu parameter mutu yang penting dalam • •
• •
minyak pelumas. &uhu yang dilaporkan dalam pembacaan termometer sebagai pour point harus ditambah o! 0ase oil *>I ; berhenti mengalir saat dimiringkan pada suhu -11 o! &uhu yang dilaporkan sebagai pour point 0ase =il *>I ; adalah -9 o!
IX. SARAN
(alam praktikum yang telah praktikan laksanakan tentunya tidak 6auh dari kesalahan-kesalahan yang dikarenakan kurang memahaminya prosedur serta kemampuan analisa data yang 6auh dari sempurna dalam melakukan praktikum kali ini4 maka dari itu diharapkan bagi praktikan untuk dapat memehami prosedur praktikum mendatang sehingga bisa mendapatkan data yang akurat serta meningkatkan kemampuan analisis untuk mendapatkan kesimpulan yang benar.
X. DAFTAR PUSTAKA &<=>>!i*!"n!*4i#n;619.'"#$*<#.0#->917>:><(n(n4!n?iiC? '(C4iiC?4!n$?%!n.&-" &<=>>.*4'*(!.#)$><)#%40*>*<(0ii0!i#n.!*<<)#%+:8:6
3
3&
FLASH POINT ABEL, IP 1; I.
TUJUAN &etelah melakukan praktikum ini diharapkan+ 1. Mahasiswa dapat menentukan 5lash point close up dari produk-produk
minyak bumi yang mempunyai 5lash point antara # o% ,-19o! dan 1"# o% ,:1o!. II. KESELAMATAN KERJA 1. 0ila menggunakan peralatan bertenaga listrik4 lihat terlebih dahulu tegangan
6aringan listrik yang ada. ). *ati-hati beker6a dengan menggunakan bahan yang mudah terbakar.
III. TEORI DASAR 'itik nyala ,5lash point adalah suhu terendah di mana uap minyak bumi
dan produknya dalam camprannya dengan udara akan menyala 6ika dikenai nyala u6i ,test 5lame pada kondisi tertentu. !ontoh u6i ditempatkan dalam mangkuk pengu6ian dan ditutup4 kemudian dipanaskan perlahan dengan kecepatan kenaikan suhu yang tetap. &uatu sumber nyala dimasukkan kedalam mangkuk u6i pada interval waktu tetap. %lash point diambil sebagai suhu terendah dimana penggunaan sumber nyala mengakibatkan uap diatas contoh u6i menyala. IV. BAHAN DAN PERALATAN !. B!&!n 1. Minyak 'anah '. P()!"!!n 1. %lash Point Abel apparatus ). 'ermometer . 0ath Pemanas
3-
V. LANGKAH KERJA VI. KETELITIAN
Metode A@ (ntuk minyak yang mempunyai Hash point % < -&o= 5*3% < 1+,&oC6@
Metode )@ (ntuk minyak yang mempunyai Hash point -- < 1-%o=@
1. si ;ater bath setinggi 1,& inch dengan campuran etyene glycol dan air 5&%@&%6.
1. si ;ater bath dengan air dan panaskan dengan kecepatan kenaikkan temperatur tetap 2 < 2.&o= per menit.
!inginkan bath sampai *1-o= atau paling sedikit 1- o= diba;ah ="*nya.
2. Atur temperatur ;ater bath permulaan test 13%o=.
3. !inginkan contoh sampai % o= teruskan pendinginan sampai *3% o= atau paling tidak 3% o= diba;ah perkiraan Hash pointnya.
3. Atur temperatur contoh antara 32 < &% o=
2.
. 'ambil diaduk dengan kecepatan kira*kira 3%rpm, panasi alat bagian luarnya sehingga kenaikkan temperatur 1.& < 3 o= per menit.
. )ila temperature contoh mencapai --o= mulailah dilakukan test dengan penyalaan api secara pelan* pelan dan teruskan penyalaan tiap kenaikan 1o=.
&. Apabila temperature contoh mencapai *1-o= atau 1-o= diba;ah perkiraan Hash pointnya, maka mulailah lakukan uji. "enyalaan api secara pelan*pelan dan teruskan untuk tiap*tiap kenaikan 1o=.
&. Catat temperatur contoh pada saat api menyambar uap minyak sebagai =lash "ointnya.
-. Catat temperatur pada saat api menyambar uap minyak sebagai =lash "oint.
3
1. @epeability ). @eproducibility
+ )o% ,1.# o! + o% ,1. o!
VII.HASIL PENGAMATAN &el + Minyak 'anah #mL • • Pengamatan dimulai dari suhu )9 o! sampai terbentuk %lash Point+
'uhu
$eterangan 5=lash
5oC6 2+ 2/ 3% 31 32 33 3 3& 33 3+ 3/ 3/.&
"oint6 )elum Terbentuk )elum Terbentuk )elum Terbentuk )elum Terbentuk )elum Terbentuk )elum Terbentuk )elum Terbentuk )elum Terbentuk )elum Terbentuk )elum Terbentuk )elum Terbentuk )elum Terbentuk Terbentuk
VIII. ANALISIS 0erdasarkan data pengamatan diatas4 diamati suhu yang dimulai dari )9 o!
sampai terbentuknya %lash Point pada contoh u6i Minyak 'anah #mL. &elama diamati4 setiap kenaikan 1 o! dilakukan pengecekkan apakah ter6adi %lash Point atau tidak pada alat %lash Point Abel apparatus. &ehingga tepat pada suhu terendah minyak tanah ,#mL yaitu ;. o! 5lash point terbentuk. IX. KESIMPULAN Produk-produk minyak bumi mempunyai 5lash pointnya masing-masing yang berkisar antara -19o! dan :1o!. %lash point akan terbentuk ketika dipanaskan contoh u6i oleh sumber nyala api dengan kecepatan kenaikan suhu yang tetap4 sehingga selama diamati pada suhu terendah 5lash point diatas contoh u6i akan terbentuk atau menyala. X. SARAN
3+
1. (iperlukan konsentrasi tinggi pada saat mengamati kenaikan suhu untuk menentukan %lash Point. ). Mengatur sumber nyala api dengan tepat sampai warna biru. . *ati-hati pada saat menggunakan peralatan %lash Point Abel apparatus.
XI. DAFTAR PUSTAKA https+$$www.herirustama6i.5iles.wordpress.com$)#11$1)$lecOu6i-minyak-bumi-
dan-produknya.pd5
3/
REID VAPOUR PRESSURE /RVP, ASTM D 797
I.
TUJUAN &etelah melaksanakan praktikum ini diharapkan+ 1. Mahasiswa dapat menetapkan vapor pressure dari gasoline4 crude oil
yang mudah menguap dan produk-produk lain yang mudah menguap. II. KESELAMATAN KERJA 1. 0ila menggunakan peralatan bertenaga listrik4 lihat terlebih dahulu tegangan
6aringan listrik yang ada. ). *ati K hati beker6a dengan menggunakan bahan yang mudah terbakar.
III. TEORI DASAR 86i tekanan uap reid ,@eid >apor Pressure-@>P4 A&'M ( )-;#
dikenakan kepada bensin4 minyak mentah yang volatil dan produk minyak bumi lainnya yang volatil. @>P adalah tekanan mutlak pada suhu :49 o! ,1##o% dalam psi atau kPa. >apor pressure merupakan si5at 5isika yang sangat penting dari cairan yang mudah menguap. >apor pressure secara kritis sangat penting baik mogas maupun avgas4 karena mempengaruhi starting4 warm-up dan kecenderungan ter6adinya vapor lock karena temperature operasi yang tinggi atau pada daerah ketinggian. Maksimum vapor pressure dibatasi untuk gasoline karena secara legal dian6urkan dalam beberapa daerah sebagai ukuran untuk control polusi. RLiuid chamberS diisi dengan contoh yang telah didinginkan4 kemudian dipasangkan pada R>apour !hamberS. @angkaian peralatan tersebut kemudian direndam dalam penangas pada temperature :49 o! ,1## o%4 dan setiap interval waktu tertentu dilakukan pengocokan4 sampai teramati tekanan yang tetap. *asil pembacaan pada pressure gage setelah dikoreksi dilaporkan sebagai @>P. IV. BAHAN DAN PERALATAN !. B!&!n 1. Mogas ,0ensin '. P()!"!!n %
1. >apor chamber4 Liuid chamber dan Pressure gauge ). 'empat pendingin ,almari pendingin . Penangas Air ,ater 0ath
V.
LANGKAH KERJA
1. )ersihkan Air Chamber dan 7asoline Chamber +. Apabila penunjuk manometer sudah konstan laporkan sebagai 4E" contoh.
2. "anaskan ;ater bath sampai suhu 1%%o= constant
. 4endam ke dalam ;ater bath pada suhu 1%%o= selama 2% < 3% menit, kemudian setiap & menit diangkat lalu dikocok selama 2 menit.
3. 4endam Air Chamber pada ;ater bath suhu 1%%o= paling sedikit 1% < 3% menit a;al.
. !inginkan contoh dan gasoline chamber dalam keadaan tertutup hingga suhu 32 < %o=
-. "asangkaran gasoline chamber pada air chamber dan pressure gauge &. sikan contoh kedalam gasoline chamber hingga penuh.
4ange
4epeatability k"a psi
"rocedure A
k"a
"si
7asoline )
3& * 1%%
& < 1&
3.2
%.-
7asoline A A C !
3& * 1%% % < 3& 11% * 1+% I1+%
& < 1& %<& 1- < 2I2-
1.2 %. 2.1 2.+
%.1 %.1 %.3 %.
&%
%
%1
A:iation 7asoline
VI.
KETELI TIAN
1
4ange
4epeatability k"a psi
"rocedure A
k"a
"si
7asoline )
3& * 1%%
& < 1&
&.2
%.&
7asoline A A C !
3& * 1%% % < 3& 11% * 1+% I1+%
& < 1& %<& 1- < 2I2-
.& 2. 2.+ ./
%.-%.3& %. %.
&%
1.%
%.1&
A:iation 7asoline
VII.HASIL PENGAMATAN
VIII.
ANALISIS 0erdasarkan
data pengamatan diatas4 untuk percobaan pertama air chamber dan gasoline chamber dikocok ) menit dan direndam # menit yang mempunyai tekanan awal yaitu :4" psi. 2emudian untuk langkah selan6utnya air chamber dan gasoline chamber dikocok ) menit dan direndam dalam water bath K diangkat dari water bath setiap menit. Pada percobaan kedua tekanan tetap sama ,stabil yaitu :4" psi. &etelah dilakukan percobaan ke tiga sampai lima4 tekanan berubah dan men6adi konstan atau stabil yaitu dengan nilai @>P 9 psi. Maka nilai 9 psi ini lah yang ditentukan sebagai @eid >apor Pressure.
2
IX. KESIMPULAN 'erdapat beberapa produk-produk minyak mempunyai vapor pressure
yang mudah menguap. Gasoline mempunyai nilai @>P yang mudah menguap. 0erdasarkan
praktikum
yang
sudah
dilakukan4 gasoline atau bensin
mempunyai nilai @>P yang stabil atau konstan yaitu 9 psi. Akan tetapi @>P tidak sama dengan tekanan uap sampel yang sesungguhnya karena ter6adinya sedikit penguapan pada sampel dan karena adanya uap air dan udara dalam ruangan. X. SARAN 1. *ati-hati pada saat melakukan pengocokkan air chamber dan gasoline
chamber. ). Lakukan praktikum sesuai prosedur dan berhati-hati.
XI. DAFTAR PUSTAKA https+$$www.herirustama6i.5iles.wordpress.com$)#11$1)$lecOu6i-minyak-bumi-
dan-produknya.pd5
3
FREEING POINT, ASTM D 9786
I. TUJUAN &etelah melakukan praktikum ini diharapkan Mahasiswa dapat menetapkan
suhu terendah pada saat 2ristal hidrokarbon padat terbentuk dalam bahan bakar Avtur. II. KESELAMATAN KERJA 1. 0ila menggunakan peralatan bertenaga listrik4 lihat terlebih dahulu tegangan
6aringan listrik yang ada. ). *ati-hati beker6a dengan menggunakan bahan yang mudah terbakar. III. TEORI DASAR 'itik 0eku , -ree/ing Point adalah suhu terendah dimana 5uel tetap bebas dari
kristal *!4 %ree3ing point dari 5uel harus lebih rendah dari minimum suhu operasional tangki atau 6uga temperature dimana 4ristal hidrokarbon terbentuk pada pendinginan dan akan segera hilang 6ika bahan bakar tersebut dipanaskan pelan-pelan 8ntuk mendapatkan 5ree3ing point bahan$contoh harus didinginkan perlahanlahan sambil diaduk ke atas ke bawah ,posisi vertical dengan hati-hati dan terus-menerus sambil diamati sampai ter6adi pembentukan kristal4 kemudian catat suhunya. 2emudian panaskan di udara terbuka sambil diaduk4 catat suhunya pada saat 2ristal mulai menghilang sebagai titik beku. IV. BAHAN DAN PERALATAN !. B!&!n 1. Avtur '. P()!"!!n 1" 0yrogenic System ). 'ermometer IP 1/! atau A&'M 11/! mempunyai range ,-9# s$d J)#! . ac(eted Sample Tu#e; .acuum -las(; 0ollars4 dan Pengaduk
V. LANGKAH KERJA
!. Persiapan !ontoh
b. !ara 2er6a
. 1 . 2
. 1
a y n n i a l n a r o t o k n a d n e m i d e s , l e k i t r a p n a k g n a l i h g n e m k u t n u n a i j u g n e p n a k u k a l i d m u l e b e s u l u h a d h i b e l r e t g n i r a s i d h o t n o C J . 6 r i a s a b e b 5 g n i r e k n a d h i s r e b s u r a h i j u t a l a * t a l a n a d i j u h o t n o c t a p m e T J
. g n i r e k n a d h i s r e b r a n e b * r a n e b g n a y t e k a j m a l a d e k h o t n o c l m 1 K & 2 n a k k u s a M J
. g n u b a t r a s a d i r a d m m & 1 * % 1 k a r a j r e b n a d h o t n o c h a g n e t * h a g n e t i d a d a r e b t a p e t r e t e m o m r e h t r u t A . k u d a g n e p g n a t a b n a d r e t e m o m r e h t k u t n u g n a b u l i r e b i d . 2 h a l e t g n a y s u b a g n a k a n u g g n e m n a g n e d , t a p a r n a g n e d h a l p u t u T J . t u b e s r e t h o t n o c t e k a j h a l t i p e L J
. 3
.
. &
. -
. n a i j u g n e p a m a l e s h o t n o c n a a k u m r e p h a ; a b i d k a t e l r e t k u d a g n e p r a k g n i l n a k r a i ) J . r i a n a u k e b m e p h e l o n a k b a b e s i d i n i l a h a n e r a k , i j u u h u s n a h a b u r e p a y n a d a k a d i t n a d n a k i t a h r e p i d u l r e p k a d i t C % 1 * r a t i k e s u h u s a d a p t u b a k a y n k u t n e b r e T J
. k u t n e b r e t i a l u m n o b r a k o r d i h l a t s i r $ t a a s a d a p u h u s t a t a c n a d a c a ) J
.
. a u m e s g n a l i h g n e m i a l u m n o b r a k o r d i h l a t s i r $ t a a s a d a p u h u s t a t a c n a d a c a ) . n a h a l * n a h a l r e p k u d a i d l i b m a s a k u b r e t a r a d u i d n a k s a n a p i d h o t n o c n a i d u m e k , n i g n i d n e p a i d e m i r a d h o t n o c t e k a j n a k r a u l e $ J
. +
C 3 i r a d l i c e k h i b e l g n a y n a a d e b r e p h e l o r e p i d a g g n i h e s n a s a n a m e p n a d n a n i g n i d n e p s e s o r p i g n a l u C 3 i a r d r a s e b h i b e l a y n a u d e k a r a t n A u h u s n a a d e b r e p a k i L J
&
VI. KETELITIAN @epitibilitas •
Perbedaan hasil u6i yang diperoleh operator yang sama dengan alat yang sama pada kondisi dan contoh yang sama adalah 14!. •
@eprodusibilitas Perbedaan hasil u6i yang diperoleh operator yang berbeda4 untuk contoh yang sama adalah )4!.
VI. HASIL PENGAMATAN
*asil pengamatan free/ing point dengan menggunakan metode A&'M ( )9" dengan sampel Kerosine ,Avtur yang diu6i sebanyak ) ml pada tanggal # Fanuari )#1/ di dapat data sebagai berikut + Produk Avtur
%ree3ing Point -1 !
2ristal avtur menghilang -1)
VII. ANALISIS
Avtur adalah bahan bakar pesawat turbin yang digunakan di udara pada suhu lingkungan yang 6auh dibawah minus. Fika Avtur %ree3ing Pointnya -1 ! maka belum ditempat ketinggian yang diinginkan avtur akan membentuk kristal yang menyebabkan tidak mencapainya ketempat ruang pembakaran dikarenakan terbentuknya 2ristal. Ini 6uga dapat menyebabkan mesin dari pesawat mati.
VIII. KESIMPULAN
(ari praktikum yang praktikan laksanankan mendapatkan kesimpulan bahwa avtur yang diu6i tidak memenuhi spesi5ikasi dari avtur pada umumnya atau dapat dikatakan o55 spec karena terkontaminasi oleh bahan-bahan lain. &pesi5ikasi 5ree3ing point avtur maks. -/: !.
IX. SARAN
&aran dari kelompok kami dalam praktikum ini yaitu +
-
1. 0ersihkanlah alat-alat baik sebelum maupun sesudah digunakan agar contoh yang akan diu6i tidak terkontaminasi ). *indari hal-hal yang dapat merusak alat-alat penun6ang. . Lihat dengan teliti pada sampel yang berada pada 6aket yang diu6i apakah sudah ada kristal-kristal kecil yang terbentuk lalu catat suhu terbentuknya kristal dari sampel tersebut.
BS , ASTM D :;
I.
R4!n$ Lin$C4< ater and &ediment in !rude =il by the !entri5uge Method ,Laboratory
Procedure mencakup penetapan air dan sedimen dalam crude oil dengan prosedur centrifuge ,kurang memuaskan. Fumlah air terdeteksi selalu lebih rendah dari kandungan air sebenarnya. 0ila diperlukan hasil dengan akurasi tinggi4 prosedur untuk kadar air dengan distilasi ,A&'M ( /##" dan prosedur untuk kandungan sedimen dengan ekstraksi ,A&'M( /: II. P)in*i< &e6umlah volume yang sama dari crude oil dan toluena 6enuh air4 ditempatkan
dalam centrifuge tu#e" &etelah centifugation4 volume lapisan air dan sedmen di dasar tube dibaca dengan teliti III. TEORI DASAR
(alam proses pengolahan4 adanya air dan sedimen memicu kesulitan yang lebih besar seperti pengkaratan ,corrosion4 pemanasan dan penyumbatan yang seharusnya tidak ter6adi dalam dapur dan penukar panas yang berpengaruh pada mutu produk. 2eberadaan sedimen dalam minyak bumi biasanya berbentuk padatan yang sangat halus. Padatan yang berasal dari cekungan darimana minyak bumi berasal atau dalam cairan pengeboran4 dapat berupa pasir4 tanah liat4 serpihan atau butiran batu. Air dapat tampak dalam minyak bumi dalam bentuk butiran atau sebagai emulsi dan dapat mengandung garam kimia atau substansi yang berbahaya lainnya. Minyak yang kita produksi ke permukaan sering kali tercampur dengan sedimen-sedimen yang dapat mempengaruhi proses$la6u produksi4 untuk itu endapan tersebut harus dipisahkan dengan cara+ •
(i Laboratorium (engan menggunakan metode centri5uge yaitu dengan menggunakan gaya centri5ugal sehingga air4 minyak dan endapan dapat terpisahkan.
•
(i Lapangan
+
2alau pemboran dilakukan di daratan maka dibuatkan kolam-kolam pengendapan4 sedangkan 6ika pemboran di lepas pantai maka disamping dilakukan diseparator 6uga dilakukan pemisahan dengan 3at-3at kimia tertentu. &edimen-sedimen yang ikut terbawa bersama air biasa dikenal dengan istilah scale , endapan . &cale merupakan endapan kristal yang menempel pada matrik batuan maupun pada dinding-dinding pipa dan peralatan dipermukaan4 seperti halnya endapan yang sering kita 6umpai pada panci ataupun ketel untuk memasak air. Adanya endapan scale akan berpengaruh terhadap penurunan la6u produksi produksi. 'erbentuknya endapan scale pada lapangan minyak berkaitan erat dengan air 5ormasi4 dimana scale mulai terbentuk setelah air 5ormasi ikut terproduksi ke permukaan. &elain itu 6enis scale yang terbentuk 6uga tergantung dari komposisi komponen-komponen penyusun air 5ormasi. Mekanisme terbentuknya kristal-kristal pembentuk scale berhubungan dengan kelarutan masing-masing komponen dalam air 5ormasi. &edangkan kecepatan pembentukan scale dipengaruhi oleh kondisi sistem 5ormasi4 terutama tekanan dan temperatur. Perubahan kondisi sistem 6uga akan berpengaruh terhadap kelarutan komponen. (alam pembahasan ini lebih dominan pada u6i coba suatu sampel minyak4 untuk memisahkan kandungan terikut-sertakan. (al hal ini4 yang dimaksud kandungan tersebut adalah air dan sedimen. 8ntuk pengu6iannya4 dengan menggunakan
metode
!entri5uge4
dimana
prinsip
dasarnya
adalah
meman5aatkan suatu gaya putar , gaya centri5ugal . &uatu suspensi atau campuran yang berada pada suatu tabung , baik itu tabung besar atau pun tabung kecil apabila diputar dengan kecepatan tertentu4 dengan gaya centri5ugal dan berat 6enis yang berbeda akan saling pisah4 dimana 3at dengan berat 6enis yang lebih besar akan berada di bawah dan 3at dengan berat 6enis rendah berada di atas. &ebai contoh minyak dengan air. Minyak mempunyai berat 6enis , T sebesar #49 gr$cc sedangkan air mempunyai berat 6enis , T sebesar 1 gr$cc sehingga minyak akan berada di atas air.
/
&uatu suspensi atau campuran yang berada pada suatu tempat ,tabung apabila diputar dengan kecepatan tertentu4 dengan gaya centri5ugal dan berat 6enis yang berbeda akan saling pisah4 dimana 3at dengan berat 6enis yang lebih besar akan berada di bawah dan 3at dengan berat 6enis rendah berada di atas. Metode !entri5uge ini mempunyai kelebihan antara lain + 1. aktu yang diperlukan untuk memisahkan air dan minyak serta endapan lain lebih singkat daripada (ean E &tark Method. ). Pemindahan alat yang sangat mudah dilakukan.
IV. P()!"!!n 0entrifuge • Mampu berputar dengan minimum "## rc5 ,relative centri5ugal 5orce o o @pm minimum dihitung dengan 5ormula + r$min U 1 √ r() / d
d ,mm
r$min U )" √ r() / d d ,inch o o o mampu mempertahankan pada temperatur "# Q ! ,1/# Q %. 'abung centri5uge Pipet4 klas A # Ml
• •
V.
P()(!C*i 'oluene4 6enuh air • (emulsi5ier •
si masing*masing dari
2
Tempatkan
'etelah selesai
tabung
kedua tabung ke
putaran,
baca
centrifuge dengan
dalam centri?uge
dan
catat
sampel
sebanyak
tepat
&%
mL,
tambahkan &% K %,%& mL K()! toluena VI. !)! jenuh
air,
secara berseberangan, kencangkan dan putar selama 10
,
sediment yang
sekali
da pada bagian
pemutaran
ba;ah masing*
menit pada rcf
tambahkan %,2 mL
600 5minimum6.
masing tabung
larutan
'uhu
sampai
demulsiNer.
harus
3 ketelitian %,%&
dipertahankan
mL
4apatkan penutup
1
dan bolak*balikkan 1%O bercampur.
agar
pada -% K 3 oC 2 51% K & o=6.
pengadukan
:olume air dan
kemudian
centri?uge
Tanpa
lakukan
selama
lagi
1%
menit pada kecepatan yang sama &% ,
VII.H!*i" P(n$!-!!n &el + !rude =il Ledok ) B # mL >olume 0& E U &edimen J Air J mulsi J Minyak P()0#'!!n 1
A ,mL
0 ,mL
&edimen
#41
#41
Air
#4/
14)
mulsi
#41
#4
minyak
;;4/
;94/
>olume 0&E A >olume 0&E 0 vol&$S∧ * A + vol&$S ∧* $ + 100 v total
U #4" mL U 14" mL U )4)C
P()0#'!!n 9
A ,mL
0 ,mL
&edimen
#4#:
#4)
Air
#49
141
mulsi
#41
#4
Minyak
;;4/
;94/
&1
>olume 0&E A >olume 0&E 0 vol&$S∧ * A + vol&$S ∧* $ + 100 v total
U #4 mL U 14" mL U )41C
VIII. ANALISIS
!ampuran yang berada
pada
suatu tempat ,tabung
apabila diputar
dengan kecepatan tertentu4 dengan gaya centri5ugal dan berat 6enis yang berbeda akan saling pisah dan terlempar men6auhi titik pusat perputarannya. Pada intinya 3at dengan berat 6enis yang lebih besar akan berada di bawah dan 3at dengan berat 6enis rendah berada di atas.Pada percobaan penentuan kandungan air dan endapan dilakukan dengan menggunakan metode centri5uge setelah dilakukan dua kali percobaan pada ) sampel # ml !rude =il ledok4 terbentuk / layer pada sampel
yaitu sedimen4 air4 emulsi4 dan minyak di
bagian paling atas. Fumlah volume antara sedimen4 air4 dan emulsi diambil sebagai 0&E untuk dhitung persentase volumenya terhadap !rude =il.
IX. K(*i-<4"!n &etelah dilakukan prktikum ini dapat disimpulkan + 2eberadaan *ase Sediment < =ater ,0&E dalam minyak bumi •
biasanya berbentuk padatan yang sangat halus. Padatan yang berasal dari cekungan darimana minyak bumi berasal atau dalam cairan pengeboran4 dapat berupa pasir4 tanah liat4 serpihan atau butiran batu. Air dapat tampak dalam minyak bumi dalam bentuk butiran atau sebagai emulsi dan dapat mengandung garam kimia atau substansi yang • •
berbahaya lainnya. 0&E dapat menggangu proses pengolahan dan mutu produk Persentase volume 0&C yang terkandung dalam !rude =il ledok sebanyak )4)C volume pada percobaan 1 dan sebesar )41C pada percobaan ).
X. SARAN
&2
(alam praktikum yang telah praktikan laksanakan tentunya tidak 6auh dari kesalahan-kesalahan yang dikarenakan kurang memahaminya prosedur serta kemampuan analisa data yang 6auh dari sempurna dalam melakukan praktikum kali ini4 maka dari itu diharapkan bagi praktikan untuk dapat memehami prosedur praktikum mendatang sehingga bisa mendapatkan data yang akurat serta meningkatkan kemampuan analisis untuk mendapatkan kesimpulan yang benar.
XI. DAFTAR PUSTAKA &<*=>><()!-in!'"#$.#)%<)(**.0#->0!($#)2>4n0!($#)i(%> &<=>>(n.iCi<(%i!.#)$>iCi>B!*i0*(%i-(n!n%!()
&3
PANAS PEMBAKARAN BAHAN BAKAR AIR DENGAN KALORIMETER BOMB, ASTM D 9:
I.
TUJUAN Praktikum bertu6uan untuk menentukan panas pembakaran bahan bakar
hidrokarbon cair dari distilat ringan sampai minyak residu+ meliputi bensin4 minyak tanah4 solar4 bahan bakar turbin gas dan minyak bakar II. KESELAMATAN KERJA 1 0ila menggunakan peralatan bertenaga listrik4 lihat terlebih dahulu tegangan
6aringan listrik yang ada. ) *ati K hati beker6a menggunakan peralatan-peralatan yang mudah pecah. III. TEORI DASAR 2alorimeter 0om merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk
menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Panas pembakaran kotor ,gross heat o5 combustion4 Vg ,MF$2g4 adalah 6umlah energi yang dibebaskan bila se6umlah berat bahan dibakar dalam kondisi volume tetap dan gas hasil pembakaran semuanya berbentuk gas4 kecuali air yang terkondensasi dalam bentuk cair. Panas pembakaran bersih ,net heat o5 combustion4 Vn ,MF$2g adalah 6umlah energi yang dibebaskan bila se6umlah berat bahan bakar yang dibakar dalam kondisi tekanan tetap dan semua hasil pembakaran4 termasuk air4 berwu6ud gas. 2alorimeter bom ini digunakan untuk mengukur 6umlah kalor$nilai kalori yang dibebaskan pada pembakaran sempurna ,dalam =) berlebih pada suatu senyawa4 bahan makanan4 maupun bahan bakar. kuivalen nergi ,2apasitas Panas 5ekti5 dan kuivalen Air dari calorimeter adalah energy yang dibutuhkan untuk menaikkan temperature 1 o dan dinyatakan sebagai MF$ o! ,1 MF$2g U 1###F$g • 1 cal ,International 'able calorieU /.19"9 F4 dan 0tu ,0ritish thermal unit U 1#4#" F • !al ,I.'.$g U #.##/19"9 MF$kg4 dan •
&
•
0tu$lb U #.##))" MF$2g
IV. PRINSIP
(apat digunakan 6aket calorimeter 6enis adiabatic atau isothermal untuk peker6aan ini.
V.
BAHAN DAN PERALATAN 8nit 2alorimeter 0om =ksigen terkalibrasi • 0uret4 kapasitas #mL • 86i sampel I%= • Gelas 0eaker • Pipet berskala kapasitas mL • • &top atch • @egulatorr dan selang oksigen
&&
VI. ARA KERJA 1. P(n(!
•
g dan tidak boleh lebih dari 141 g. &etiap pengu6ian dilakukan seperti yang diuraikan dalam Pengu6ian !ontoh 86i Dilai energy ekuivalen dihitung dengan persamaan dibawah ini+
2eterangan+
Timbang contoh Uca;an, nergi uji dalam V dari U Panas kurang 1,% g dengan ketelitian %,1 mg MF$g
G ' e1 e)
"otong ka;at*?use 8
ekuivalen calorimeter4 MF$o! benang sepanjang K 1% Tempatkan cm danpada atur dalam pembakaran ca;an asam dalam ben3oate standar ,dilihat labelnya4 elektroda
U 0erat asam ben3oate standar4 g U 2enaikan 'emperatur terkoreksi4 o! U 2oreksi panas pembakaran asam nitrat4 MF U 2oreksi panas pembakaran kawat-5use4 MF
sikan air suling 2%%% K %,& g ke dalam calorimeter vessel yang kering dan bersih.
elektroda sehingga bagian tengah lengkungan menyentuh contoh uji dalam ca;an.
sikan oksigen kedalam bom sampai regulator menunjukkan tekanan 3,% M"a 53% atm6
Tambahkan 1,% mL air suling kedalam bom, kemudian pasangkan elektroda dalam bom dan tutup sampai kencang dengan kekuatan tangan.
9. P)#*(%4) P(n$4i!n
Masukkan bomb kedalam calorimeter vessel, kemudian masukkan :essel kedalam jaket calorimeter menggunakan bantuan pengait khusus, pasang 2 buah kabel elektroda dalam bomb. Tutup calorimeter. >ubungkan motor pemutar dan pengaduk dengan serbuk karet.
>idupkan pengaduk dan biarkan selama & menit supaya tercapai kesetimbangan temperature, kemudian tekan tombol pengapian, catat ;aktu dan temperature, t1.
'esudah pembacaan selesai, matikan motor, lepaskan sabuk karet, angkat tutup kalorimeter dari jaket. Lepaskan kabel elektroda, keluarkan bomb. $eluarkan sisa oksigen dalam bomb dengan kecepatan yang tetap. "eriksa bagian dalam bomb, bila ada jelaga atau pembakaran tidak sempurna, pengujian harus diulangi. $emudian lakukan koreksi thermokimia.
Tambahkan pada temperature ini -%9 dari kenaikan temperature yang diperkirakan dan catat ;aktu saat titik -%9 dari kenaikan temperature yang diperkirakan dan catat ;aktu saat titik -%9 dicapai. )ila kenaikan temperatur yang diperkirakan tidak diketahui, catat temperature pada &, -%, &, /%, dan 1%& detik sesudah penekan tombol pengapian.
'esudah periode kenaikan temperature yang cepat 5sekitar *& menit sesudah penekanan tombol pengapian6, catat temperature pada setiap inter:al 1 &- pembacaan menit sampai perbedaan berturut*turut tetap selama & menit. )iasanya temperature akan mencapai maksimal dan kemudian turun perlahan*
7. P()&i4n$!n.
2enaikan 'emperatur 2alorimeter Isotermal. + 0 ! ) 1 /' ! 3 ) 9 /0 '
2eterangan+
•
t a b
•
c
•
ta
• •
U 2enaikan temperature terkoreksi U aktu pengapian U aktu ,ketelitian #41 menit saat temperature mencapai "#C dari total kenaikan. U aktu pada permulaan periode4 setelah temperature naik dimana kecepatan perubahan temperatur men6adi tetap. U 'emperatur pada waktu pengapian4 dikoreksi terhadap kesalahan
skala thermometer. r1 U 2ecepatan ,unit temperatur$menit pada saat temperatur naik • selama periode menit sebelum pengapian. r) U 2ecepatan ,unit temperature$menit pada saat temperature turun • selama waktu c. 0ila temperature 6ustru naik sesudah waktu c4 perhitungan men6adi + + 0 ! ) 1 /' ! 3 ) 9 /0 '
&
:. K#)(C*i T()-#Ci-i! e1 U 2oreksi untuk panas pembentukan asam nitrat ,*D= 4 MF
U mL larutan Da)!= #4#:) D untuk titrasi B $1# " e) •
e
U 2oreksi untuk panas pembentukan asam sul5at ,* )&=/4 MF U 94" B C & dalam contoh B berat contoh $ 1# " U 2oreksi untuk panas pembakaran kawat K 5use4 MF U 141 B mm kawat terbakar untuk 6enis kawat nikel K krom $ 1# " #4;" B mm kawat terbakar untuk 6enis kawat besi $ 1# "
5. P!n!* P(-'!C!)!n K##) *itung panas pembakaran kotor sebagai berikut+ △ t + * −( e 1 −e 2− e 3 ) , g= 1000 g
2eterangan+ Vg
U Panas pembakaran kotor pada volume tetap4
t
U 2enaikan temperatur terkoreksi4 o!
U nergi ekuivalen calorimeter4 MF$ o!
g
U 0erat contoh4 gram
e14 e)4 e
U 2oreksi seperti yang diuraikan dalam .9.)
MF$kg
VII.KETELITIAN @epeatability #.1 MF$kg • @eproducibility #./# MF$kg •
VIII. HASIL PENGAMATAN (iketahui + 86i sampel U I%= 1.##) gram t1 U )9.9 o! t) U ).):;) o! Wt U .9;;) o! U V B g J e1 J e) U "1/.1:: !al$ o!
&+
(itanya +
,g =
V ,Panas Pembakaran 2otor X
Fwb+
, g=
△ t + * −( e 1 −e 2− e 3 )
1000 g
6143.177 Cal / o C + ( 32.2792− 28.38) o C 1000 ( 1.0052 )
IX. ANALISIS Pengukuran kalorimeter bom dilakukan pada kondisi volume konstan
tanpa aliran4 atau dapat dikatakan reaksi pembakaran dilakukan tanpa menggunakan nyala api melainka n menggunakan gas oksigen sebagai pembakar dengan volume konstan atau tekanan tinggi. 0om itu ditempatkan didalam be6ana berisi air dan bahan bakar itu dinyalakan dengan sambungan listriks dari luar. &uhu itu diukur sebagai 5ungsi waktu setelah penyalaan. Pada saat pembakaran4 suhu bom tinggi oleh karena itu keseragaman suhu air disekeliling bom harus di6aga dengan suatu pengaduk. &elain itu dalam beberapa hal tertentu diberikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk men6aga supaya suhu seragam agar kondisi be6ana air adiabatic. 0erdasarkan hasil pengamatan diatas4 diketahui ) tahap kenaikan temperatur terkoreksi dalam pengukuran kalorimeter bom. &elang kenaikan temperatur antara ) tahap tersebut .9;;) o!. 8ntuk menentukan panas pembakaran kotor pada u6i sampel I%= 1.##) gram maka dihitung dengan hasil perkalian nergi ekuivalen kalorimeter yang sudah diketahui sebesar "1/.1:: !al$ o ! kemudian dikalikan selang temperature terkoreksi dan dibagi dengan berat u6i sample senilai 1.##) gram. &ehingga dihasilkan Panas pembakaran kotor ,V sebesar ).9); MF$2g. . X. KESIMPULAN Pada praktikum kali ini mengenai menentukan panas pembakaran bahan
bakar hidrokarbon dengan kalorimeter bom maka dapat disimpulkan panas pembakaran kotor pada u6i sampel I%= menggunakan kalorimeter bom
&/
mempunyai nilai sebesar ).9); MF$kg selama kenaikan suhu dari )9.9 o! sampai ).):;) o!. XI. SARAN 1. 'imbang dengan hati-hati dan cermat u6i sampel I%= dengan ketelitian #41
gram. 9. Amati dengan teliti kenaikan suhu yang ditun6ukkan pada saat ter6adi reaksi kalorimeter bom. . 'utup dengan rapat kalorimeter bom4 6angan sampai ada celah. /. 0erhati-hati menggunakan peralatan di laboratorium.
XII.DAFTAR PUSTAKA http+$$dhiniauliaphasa.blogspot.com$)#1$#$kalorimeter-bom.html
-%
DOTOR TEST, ASTM D :59
I.
R4!n$ Lin$C4< Metode u6i ini untuk identi5ikasi merkaptan ,@&* dalam bensin4 kerosine dan
produk minyak yang setara II. P)in*i< !ontoh u6i dikocok dengan larutan plumbit4 kemudian se6umlah kecil serbuk
belerang ditambahkan dan dikocok kembali. adanya @&* atau * )& atau kduanya di indikaksikan oleh lunturnya warna dari belerang yang mengambang pada permukaan antara minyak dan air III. P()(!C*i • •
Air murni4 dide5inisikan oleh 'ipe II atau III &pesi5ikasi ( 11; (octor &olution , &odium Plumbite Larutkan sekitar 1) g Datrium *idroksida , Da=* dalam 1 L air. 'ambahkan "# g timbal Monoksida , Pb= dan kocok kuat selama 1 menit 4 atau biarkan dengan guncangan sesekali untuk setidaknya satu hari. (iamkan hingga men6adi cairan bening. Fika solusi tidak tampak buram 4 dapat dilakukan 5ilter melalui kertas saring. 'empatkan solusi dalam botol tertutup rapat dan re5ilter sebelum digunakan 6ika belum bening. &ul5ur
1
IV. ARA KERJA
J m em bu a t a 2" b 2 dari a > dan "b
2
3
J Ta m b a h k a n J $o co k J Tu n g g u sejum lah kecil secara kuat mengendap serbuk campuran dan am ati belerang, 1% mL s e la m a 2 yang secara contoh uji menit. praktis dan & mL mengambang larutan diantara a 2 " b 2 contoh uji dan s e la m a 1 & larutan -1 a 2 "b 2, detik. kemudian kocok kem bali s e la m a 1 &
In()<)(!i#n # R(*4"* Fika sampel tersebut berubah warna atau 6ika terbentuk 5ilm warna
kuning dari sul5ur seperti menutupi4 maka hasil yang dilaporkan positi5. Merupakan sour sample Fika sampel tetap tidak berubah warna hanya sedikit berubah warna abu-abu atau bebercak dengan hitam terang 4 hasil yang dilaporkan adalah tes negati5 dan dapat dikatakan sebagai sweet sample
V.
TEORI DASAR Analisa (octor 'est adalah analisa kualitati5 untuk mengetahui keberadaan
mercaptan di kerosin dan produk petroleum yang se6enis ,contohnya + bensin. &elain itu 6uga untuk mendeteksi kehadiran *)& dan sul5ur yang ada di sampel. Metode yang digunakan adalah A&'M ( /;). (octor solution ialah larutan Da)Pb=)4 yang dibuat dari Da=* dan Pb=. @eaksi yang ter6adi + - N!9P'O9 3 H9S 9N!OH 3 P'O
VI. HASIL PENGAMATAN &el + Pertasol !0 (octor 'est + Merkaptan ,-
VII.ANALISIS
&el kemudian ditambah doctor solution ,Da )Pb=) kemudian ditutup rapat dan di kocok kuat selama 1 detik agar ter6adi larutan yang homogen. &etelah didiamkan selama ) menit kemudian diamati4 bila sampel tampak
-2
warna coklat berarti sampel sampel positi5 mengandung hidrogen sul5ida ,*)&. 'est dilan6utkan dengan penambahan sedikit 5ree sul5ur ke dalam campuran tersebut kemudian dikocok kuat selama 1 detik. &etelah didiamkan selama ) menit kemudian diamati perubahan yang ter6adi4 apabila tampak endapan warna coklat berarti sampel positi5 mengandung merkaptan.
@eaksi yang ter6adi+ -
H9S 3 N!9P'O9
P'S 3 9N!OH/0#C"!
0ila contoh mengandun @&*4 reaksi yang ter6adi + - P'/RS 3 9N!OH RSH 3 N! P'O 9
P'/RS9 3 S
9
9
-
P'S 3 RSSR/0#C"!
(alam percobaan ini4 Pertasol !0 yag diu6i tidak berubah warna men6adi coklat
VIII. KESIMPULAN (alam praktikum ini dapat disimpulkan + (octor test merupakan analisa kualitti5 untuk mengetahui keberadaan * )& • •
• •
dan merkaptan Fika terkandung * )& dalam sample4 akan terbentuk warna coklat karena bereaksi dengan (octor &olution ,&odium Plumbit 8ntuk mengetahui kandungan merkaptan4 ditambahkan sul5ur. &le Pertasol !0 yang diu6i tidak berubah warna sehingga hasi doctor testnya Merkapan ,-
IX. SARAN
(alam praktikum yang telah praktikan laksanakan tentunya tidak 6auh dari kesalahan-kesalahan yang dikarenakan kurang memahaminya prosedur serta kemampuan analisa data yang 6auh dari sempurna dalam melakukan praktikum kali ini4 maka dari itu diharapkan bagi praktikan untuk dapat memehami prosedur praktikum mendatang sehingga bisa mendapatkan data yang akurat
-3