Laporan praktikum teknologi ediaan Liquida dan Semisolida dengan bahan aktif simplisia daun sirih yang dibuat dalam sediaan infusa dengan menggunakan semplisia kering duan sirih (Piper betle).
Pada praktikum ini kami memformulasi daun sirih menjadi bentuk sediaan Infusa. Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada 9098°c selama ! menit. "mumnya infus selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan lunak#yang mengandung minyak atsiri#dan $at-$at yang tidak tahan pemanasan lama.
"lasi!ikasi Tanaman Siri#
%i&isi
' (permatopyta
(ubdi&isi
' )ngiospermae
Klas
' %icotyledonae
*rdo
' Piperales
+amili
' Piperaceae
,enus
' Piper
(pecies
' Piper betle inn
Antioksian
Antimikroba
ioaktifitas %aun (irih
Anti iabetes
Hepatoprotektor
%alam /ateria /edica disebutkan baha $at yang memiliki khasiat dalam daun sirih adalah minyak atsiri yang mengandung fenol
dan
turunannya.
(enyaa
seperti
hidroksi
ka&ikol#
ka&ibetol# estragol# eugenol# metileugenol# kar&akrol# terpinen# ses1uiterpene# fenilpropen dan tannin juga ada pada sirih 2)nonim# 9384. )kti&itas dari fenol sendiri adalah antisariaan# antiseptic# adstringen# dan anti batuk. %aun sirih banyak digunakan untuk antiseptic.
In!usa
infusa merupakan sediaan yang dibuat dengan cara menyari simpilsia dengan air pada suhu 90 0 5 selama ! menit.
"elebi#an$
%ibandingkan dengan metode yang lain metode infusi jauh lebih murah karena menggunakan peralatan yang sedehana
Pada metode infus memerlukan aktu yang relatif singkat yaitu ! menit dengan suhu 90 0 5# sehingga cocok dengan bahan sediaan yang tidak tahan pemanahan dengan aktu yang lama
"ekuran%an$
Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil
/udah tercemar oleh kapang dan kuman
(elain itu sari yang dihasilkan dengan metode ini tidak dapat disimpan lebih dari 67 jam
%eteksi ' mengamati pada "= 6!7 nm >arnanoda ' tidak nampak noda
HASI* an PE&BAHASAN
Infusa daun sirih ini dibuat dengan kadar 0?. 5aranya yaitu diambil beberapa lembar daun sirih segar dan bersih lalu dipotong kecil-kecil dengan menggunakan gunting. Pemotongan daun sirih tidak boleh terlalu kecil ataupun terlalu tipis karena akan menyebabkan minyak atsiri yang terkandung dalam daun sirih akan rusak. Kemudian ditimbang 0 gram dimasukkan ke dalam panic infuse.
lalu
kemudian ambil 00 ml a1uades dan masukkan ke dalam panic infuse yang telah berisi daun sirih.
alu dipanaskan diatas penangas air hingga suhu mencapai 90°5 dan
Pada aktu itu diharapkan semua kandungan minyak atsiri dalam daun sirih akan larut ke dalam cairan.
(elanjutnya panci infuse diangkat dan didinginkan hingga mencapai suhu kamar. %ilakukan kalibrasi botol 00 ml.
setelah cairan infuse dingin# cairan diserkai menggunakan kain flannel dan corong gelas. Penyerkaian infusa dilakukan saat dingin agar minyak atsiri tidak menguap.
alu hasil serkai dibagi 6# yaitu pada adan &ial untuk penotolan K: dan pada botol 00 ml yang telah dikalibrasi. "ntuk mendapat &olume 00 ml# ditambahkan a1uades pada serkaian hingga didapat &olume 00 ml.
Penambahan a1uades pada serkaian dimaksudkan agar tidak ada minyak atsiri
@&aluasi sediaan yang dilakukan pada sediaan infuse daun sirih adalah uji organoleptis. "ji organoleptis yang dilakukan meliputi uji bentuk# uji arna# rasa dan bau. asil dari uji organoleptis adalah '
entuk
' larutan A cairan
>arna
' kuning kecoklatan bening
au
' aromatic
Basa
' agak pahit# getir dan agak pedas
@&aluasi sediaan juga berupa pembuatan profil kromatografi K:. (ampel ditotolkan pada lempeng sebanyak 0 ;l. adapun kondisi analisis yang digunakan dalam analisis ini adalah '
+ase gerak ' kloroform ' methanol 290 ' 04
+ase diam ' silica gel <0 +6!7
%eteksi
' amati pada "= 6!7 nm
%ari hasil K: akan terlihat noda saat disinari "=# dari noda yang tampak# kita akan mengetahui nilai Bf
sediaan
sehingga
dapat
dibandingkan dengan Bf standart dimana pada teoretis menyatakan adanya fenol dengan Bf sebesar 0#!6
C
pustakan baha
0#6
C
0#86.
banyak infuse
mengandung fenol.
%ari
hasil
menyebutkan daun
sirih
Dari hasil praktikum KLT, kelompok kami tidak mendapatkan noda
pada
lempeng.
Hal
tersebut
dimungkinkan
karena
beberapa hal :
)ir yang ditambahkan pada saat perebusan kurang sehingga menyebabkan senyaa tidak tertarik sempurna ke air
Penyerkaian
dilakukan
dalam
keadaan
panas#
seharusnya
dilakukan saat sediaan dingin# karena jika penyerkaian dilakukan saat panas dimungkinkan minyak atsiri menguap
Penambahan a1uades hingga &olume 00 ml tidak pada serkai namun langsung ditambahkan pada botol. (ehingga mungkin minyak atsiri masih ada yang tertahan pada kain flannel.
(ediaan infusa hanya bertahan tidak lebih dari 67 jam sehingga penggunaannya harus sesegera mungkin setelah sediaan jadi. %engan demikian# biasanya penggunaannya langsung diminum atau untuk berkumur.
K@(I/P")D
Infusa merupakan sediaan yang dibuat dengan cara menyari simpilsia dengan air pada suhu 90 0 5 selama ! menit.
Kelebihan metode infus adalah aktu yang diperlukan lebih singkat dan alat-alat yang digunakan sederhana.
Kekurangan metode infus salah satunya adalah dihasilkan sari yang tidak stabil sehingga harus segera digunakan.
Piperis etle +olium memiliki bioaktifitas diantaranya antimikroba# antioksidan# antidiabetes dan hepatoprotektor.
@&aluasi yang dilakukan pada sediaan infus Piperis etle +olium yaitu organoleptis dan juga K:
Pada metode K: tidak tampak noda dikarenakan beberapa hal salah satunya adalah kurangnya air pada saat perebusan.