" MAKALAH KHASIAT DAUN SIRIH "
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Bahan Alam)
Oleh
Susanti Abas (442416035)
Kimia A
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Meskipun makalah ini disusun dengan segala kemampuan yang ada, namun demikian penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan karena kemampuan dan terbatasnya pengetahuan dari penulis. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis dari semua pihak demi kebaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kami sendiri, Aamiin…
Gorontalo, 28 Agustus 2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan 3
BAB II PEMBAHASAN
Definisi Sirih 4
Cara Membudidayakan Sirih 6
Manfaat dan Khasiat Daun Sirih 7
Cara Pemanfaatan Daun Sirih Untuk Mengobati Berbagai Penyakit 7
Analisis Daun Sirih 9
Ciri-Ciri Tanaman Sirih 11
Kandungan Kimia dalam Daun Sirih 11
Manfaat Daun Sirih 12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 13
Saran 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sirih (Piper betle L.) merupakan tumbuhan merambat dengan bentuk daun menyerupai jantung dan berwarna hijau. Minyak atsiri yang terkandung dalam sirih menyebabkan tumbuhan ini mempunyai aroma yang khas. Sirih yang telah dikenal masyarakat sebagai tanaman obat mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Secara tradisional, sirih sering digunakan sebagai obat untuk pengobatan berbagai penyakit yang menyerang manusia. Salah satu suku yang ada di Indonesia yang dikenal dalam pemanfaatan obat khususnya sirih (P. betle) adalah masyarakat suku Madura. Berdasarkan penelitian, masyarakat di Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura memanfaatkan sirih untuk pengobatan penyakit dalam yaitu asam urat, ambeien, batuk rejan, disentri, jantung, keputihan, masuk angin, memperlancar darah, mimisan, nyeri otot dan persendian, panas, panas dalam, serta stroke.
Globalisasi yang bergulir di masyarakat menyebabkan pertemuan antar budaya, salah satu adaptasi budaya luar yang masuk ke Indonesia adalah makanan dan gaya hidup. Makanan dan gaya hidup masyarakat sekarang dapat dikatakan kurang layak. Makanan seperti junk food, fast food, dan makanan instan mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Masalah efisiensi waktu juga menjadi alasan bagi sebagian orang lebih memilih makanan cepat saji, selain itu bumbu masakan Indonesia yang terkenal kaya akan rempahrempah dan rumit pengolahannya juga dibuat menjadi instan sehingga mudah digunakan dalam waktu yang lebih cepat. Zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam makanan, jika dikonsumsi terus menerus akan berdampak negatif terhadap kesehatan. Makanan-makanan ini (junk food) jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti obesitas (kegemukan), diabetes (kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), pengerasan pembuluh darah (ateroklerosis), penyakit jantung koroner, stroke, kanker, dan lain sebagainya. Penyembuhan dengan menggunakan obat-obatan kimia merupakan cara pengobatan yang banyak ditempuh masyarakat, akan tetapi kandungan kimia yang ada di obatobatan tersebut akan membawa efek lain bagi organ tubuh. Harga obat sintetis yang semakin meningkat seiring dengan efek sampingnya bagi kesehatan mengakibatkan adanya peningkatan penggunaan obat tradisional oleh masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar.
Salah satu sumber daya alam berupa tanaman yang sering digunakan untuk obat tradisional yaitu sirih (Piper betle L.). Sirih merupakan tanaman merambat yang mencapai ketinggian hingga 15 m dan mempunyai batang berwarna coklat kehijauan yang beruas-ruas sebagai tempat keluarnya akar. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daun seperti jantung, tangkai daun panjang, tepi daun rata, ujung daun meruncing, pangkal daun berlekuk, tulang daun menyirip, dan daging daun tipis. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau kecoklatan dan permukaan kulit batang kasar serta berkerut-kerut. Daun sirih yang subur berukuran antara 8 cm -12 cm lebarnya dan 10 cm-15 cm panjangnya. Tulang daun bagian bawah licin, tebal, berwarna putih. Panjang tulang daun sekitar 5 cm – 18 cm, lebar 2,5 cm – 10,5 cm. Bunga berbentuk bulir, berdiri sendiri diujung cabang dan berhadapan dengan daun. Daun pelindung berbentuk lingkaran, bundar telur terbalik atau lonjong, panjang kirakira 1 mm. Bulir jantan memiliki panjang tangkai 2,5 cm – 3 cm, benang sari sangat pendek. Bulir betina memiliki panjang tangkai sekitar 2,5 cm – 6 cm. Kepala putik berjumlah 3-5 buah. Buah buni, bulat, dengan ujung gundul. Bulir masak berambut kelabu, rapat, mempunyai tebal 1 cm – 1,5 cm. Biji membentuk lingkaran.
Daun sirih mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak atsiri 1-4,2%, air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, B, C yodium, gula dan pati. Dari berbagai kandungan tersebut, dalam minyak atsiri terdapat fenol alam (senyawa alami) yang mempunyai daya fungisid yang sangat kuat tetapi tidak sporosid.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :
Bagaiamana definisi sirih?
Bagaiamana cara membudidayakan sirih?
Bagaiamana khasiat dan manfaat daun sirih?
Bagaiamana cara pemanfaatan daun sirih untuk mengobati berbagai penyakit?
Bagaimana analisis daun sirih dengan menggunakan nilai UV dan ICF?
Apa itu tanaman sirih dan bagaiamana ciri-cirinya?
Senyawa kimia apa saja yang terkandung dalam daun sirih?
Apa manfaat daun sirih sebagai obat tradisional?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah sebagai berikut :
Untuk dapat mengerti dan memahami pengertian tentang sirih
Untuk dapat membudidayakan sirih
Untuk mengetahui khasiat dan manfaat daun sirih
Untuk mengetahui cara memanfaatkan daun sirih untuk mengobati berbagai penyakit.
Menjelaskan analisis daun sirih dengan menggunakan nilai UV dan ICF
Menjelaskan pengertian tanaman sirih dan menyebutkan ciri-cirinya
Menjelaskan senyawa kimia yang terkandung dalam daun sirih
Menjelaskan manfaat daun sirih sebagai obat tradisional
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Sirih
Kedudukan tanaman sirih dalam sistematika tumbuhan :
· Klasifikasi Tanaman Sirih (Piper betle L.)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Spesies : Piper betle L.
Nama Lain Sirih (Piper betle L.)
Daun sirih di Indonesia mempunyai nama yang berbeda–beda sesuai dengan nama daerahnya
masing-masing, yaitu si ureuh (Sunda); sedah,suruh Jawa); sirih (Sampit); ranub (Aceh); cambia
(Lampung); base seda (Bali) (Syamsuhidayat danHutapea, 1991).
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini banyak kita temukan diberbagai daerah dengan variasi bentuk dan warna yang menarik. Ada beberapa jenis sirih yang dikenal masyarakat, misalnya sirih jawa (daunnya lebih lembut, baunya kurang tajam dan warnanya hijau rumput), sirih belanda (daunnya besar, hijau tuam rasa, bau tajam dan pedas), sirih cengkeh (kecil, daun kuning, dan rasanya seperti cengkeh), sirih kuning, sirih merah dan sirih hitam. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir,pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan. Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan. Tanaman sirih tumbuh subur dan bagus di daerah pegunungan. Bila tumbuh pada daerah panas, sinar matahari langsung, batangnya cepat mengering. Selain itu, warna daunnya akan pudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada senyawa kimia yang terkandung dalam warna daunnya.
Sirih yang biasanya dijadikan obat yaitu Sirih Merah. Sirih merah digunakan sebagai salah satu bagian penting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat "ngadi saliro". Air rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan menyembuhkan penyakit keputihan serta bau tak sedap.
Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat kurang terutama dalam pengembangan sebagai bahan baku untuk biofarmaka. Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya berdasarkan pengalaman yang dilakukan secara turun-temurun dari orang tua kepada anak atau saudara terdekat secara lisan. Di Jawa, terutama di Kraton Jogyakarta, tanaman sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih merah mempunyai manfaat menyembukan penyakit ambeien, keputihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai antimikroba.
Selain bersifat antiseptik, sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat mematikan, dapat disembuhkan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah dapat menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu juga dapat menyembuhkan penyakit hepatitis.
Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal center yang ada di Jogjakarta, dimana pasiennya yang berobat sembuh dari diabetes karena mengkonsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai obat luar dapat memperhalus kulit.
Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.
Senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah yakni alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid, mengandung enzim diastase, gula, dan tanin. Namun, daun muda mengandung diastase, gula, dan minyak atsiri lebih banyak ketimbang yang tua, sedangkan tanin relatif sama. Menurut Ivorra, M.D dalam buku "A Review of Natural Product and Plants as Potensial Antidiabetic" senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Hara (1993) menyatakan senyawa tanin dan saponin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus).
Namun senyawa yang membuat daun sirih mampu meredam seriawan memang belum terlacak. Yang pasti, dalam beberapa buku kuno India dan Yunani, seperti dikutip Darwis S.N., disebutkandaun yang merupakan bahan utama menginang ini memiliki sifat styptic (menahan perdarahan), vulnerary (menyembuhkan luka kulit), stomachic (obat saluran pencernaan),menguatkan gigi, dan membersihkan tenggorok.
2.2 cara Membudidayakan Sirih
Dengan cara steck
Bagi Anda yang ingin mencoba menanam sirih, cobalah dengan cara steck. Caranya :
Sediakan media tanam steck berupa tanah, pasir, dan kompos. Perbandingannya tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 3:1:3. Masukkan ke dalam polybag berdiameter 10 cm yang bagian bawahnya sudah dilubangi, atau menggunakan bekas botol aqua gelas
Pilih batang sirih yang sudah tua.
Potong batang sirih kira-kira dua ruas. Jangan asal potong. Sebaiknya batang yang diplih sudah memiliki 2 -3 lembar daun.
Rendam potongan batang ini ke dalam air biasa kira-kira 15 menit lalu angkat.
Masukkan steck ke dalam media tanam yang sudah disediakan.
Letakkan steck yang sudah ditanam di tempat teduh. Sinar matahari kira-kira 60% saja.
Runduk
Pilih batang sirih yang sudah panjang, kemudian cukup letakan di tanah atau di media yang telah kita siapkan. Setelah beberapa minggu, akar akan tumbuh, dan batang sirih siap di potong.
Steck Air.
Cara ini paling mudah. Cukup potong batang sirih, kemudian batangnya di rendam di air sampai akarnya keluar. Tapi cukup batangnya saja yang di rendam, jangan dengan daun sirihnya. Bisa kita masukan di botol bekas air mineral.
2.3 Khasiat dan Manfaat Daun Sirih
Manfaat sirih sangat besar apalagi untuk kesehatan, daun tersebut mengandung zat antiseptik pada seluruh bagiannya. Daunnya bisa mengobati mimisan, mata merah, keputihan, disfungsi ereksi, membuat suara nyaring, dan banyak lagi. Daun sirih juga sudah dimanfaatkan dari dahulu kala untuk nginang (Jawa) dan biasanya sebagai bahan campurannya adalah kapur sirih , rempah-rempah berupa kapu laga dan jambe yang kemudian ditumbuk dengan alat khusus atau hanya di kunyah seperti permen.
Khasiat daun sirih telah teruji secara klinis. Hingga saat ini kini, penelitian daun sirih masih terus dikembangkan. Sirih juga berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka padakulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap.
2.4 Cara pemanfaatan daun sirih untuk mengobati berbagai penyakit.
Ini adalah beberapa contoh penyakit yang mungkin bisa disembuhkan oleh daun sirih, berikut cara pengobatannya :
Obat Batuk
Siapkan 15 lembar daun sirih
tiga gelas air
Cuci bersih daun sirih tersebut dan rebus sampai tersisa menjadi tiga perempat bagian.
Minum bersamaan dengan madu
Obat Bronkitis
Rebus 7 lembar daun sirih yang telah dicuci bersih bersama sepotong gula batu dalam 2 gelas air bersih.
Tunggu sampai tersisa menjadi 1 gelas. Minum 3 x sehari masing-masing sepertiga gelas.
Menghilangkan bau badan
Ambil 5 lembar daun sirih dan rebus dengan 2 gelas air.
Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas.
Minum pada siang hari.
Obat Luka Bakar
Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih.
Peras airnya dan tambahkan sedikit madu.
Bubuh-kan ke tempat luka bakar.
Obat Mimisan
Siapkan 1 lembar daun sirih yang agak muda,
kemudian memarkan dan gulung.
Sumbatkan hidung yang berdarah.
Obat Bisul
Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih.
Setelah itu giling sampai halus dan dioleskan pada bisul.
Balut dan ganti 2 x sehari.
Obat Mata Gatal dan Mata Merah
Sediakan 5-6 daun sirih muda dan segar rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih.
Jika sudah, tunggu sampai dingin.
Gunakan untuk mencuci mata dengan gelas cuci mata 3 x sehari sampai sembuh.
Obat Koreng dan Obat Gatal
Rebus 20 lembar daun sirih sampai mendidih.
Gunakan air rebusan yang masih hangat untuk membasuh koreng dan gatal.
Obat Gusi Berdarah
Rebus 4 lembar daun sirih dalam 2 gelas air.
Berkumur-lah secukup-nya.
Obat Sariawan
Ambil 1-2 lembar daun sirih kemudian cuci bersih.
Kunyah sampai lumat dan buang ampasnya setelah selesai.
Menghilangkan Bau Mulut
Siapkan 2-4 lembar daun sirih, Cuci bersih dan remas.
Seduh dengan air panas lalu gunakan untuk berkumur.
Obat Jerawat
Ambil 7-10 lembar daun sirih , cuci bersih dan tumbuk halus.
Seduh dengan dua gelas air panas.
Gunakan air tersebut untuk mencuci muka.
Lakukan 2-3 x sehari.
Obat Keputihan
Rebus 10 daun sirih yang telah dicuci bersih dalam 2,5 liter air.
Gunakan air rebusan yang masih hangat tersebut untuk Miss V -nya.
Mengobati ASI Berlebih
Ambil beberapa daun sirih, cuci bersih dan olesi dengan minyak kelapa.
Kemudian hangatkan di atas api sampai layu.
Tempelkan di seputar payudara yang bengkak selagi masih hangat.
Dapat memperlancar buang air besar
Daun sirih di blender diberi air putih 3 gelas
Setelah selesai bisa ditambahkan campuran susu, gula atau madu sebagai pemanis
Mengobati sakit persendian
Daun sirih dibuat jus dicampur 1 sendok madu
Diminum dua kali sehari
Atau bisa ditempelkan pada tempat yang sakit tepat pada saraf-sarafnya
Mengatasi mata gatal dan merah
Sediakan lima sampai enam lembar daun sirih
Rebus dengan satu gelas air sampai mendidih
Setelah dingin gunakan untuk cuci mata
Sehari tiga kali sampai sembuh.
Analisis Daun Sirih
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat suku Madura Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep didapatkan 25 responden dari tiga desa yaitu Desa Marengan Laok berjumlah 6 orang, Desa Kertasada berjumlah 14 orang, dan Desa Kalimo'ok berjumlah 5 orang. Rentangan usia berkisar antara 30 tahun sampai 75 tahun. Terinventarisasi sebanyak 14 kategori penyakit yang terbagi ke 55 penyakit dalam yang sering diobati oleh masyarakat menggunakan obat tradisional. Untuk tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan tradisional penyakit dalam terdapat 106 jenis tumbuhan, 9 jenis hewan, dan 10 jenis bahan mineral. Berdasarkan analisis yang mempunyai nilai Use Value tertinggi dengan nilai Informant Concencus Factor tertinggi dapat dilihat di tabel 1.
Tabel 1. Hasil Analisis Nilai Use Value dan Informant Concencus Factor Sirih (Piper betle L.)
No
Sirih dan kegunaannya
UV
ICF
1
Sirih ( P. betle) untuk mimisan
0,87
0,88
2
Sirih ( P. betle) untuk asam urat
0,4
0,54
3
Sirih ( P. betle) untuk ambeien
0,2
0
4
Sirih ( P. betle) untuk batuk direjan
0,4
0,2
5
Sirih ( P. betle) untuk disentri
0,2
0
6
Sirih ( P. betle) untuk jantung
0,04
~
7
Sirih ( P. betle) untuk keputihan
0,4
0,18
8
Sirih ( P. betle) untuk masuk angin
0,4
0,18
9
Sirih ( P. betle) untuk memperlancar darah
0,2
0,5
10
Sirih ( P. betle) untuk nyeri otot dan persendian
0,4
0,3
11
Sirih ( P. betle) untuk panas
0,2
0,25
12
Sirih ( P. betle) untuk panas dalam
0,4
0,29
13
Sirih ( P. betle) untuk stroke
0,4
0,37
Berdasarkan hasil analisis UV dan nilai ICF, dari 96 jenis tumbuhan yang mempunyai nilai Use Value tertinggi dengan nilai Informant Concencus Factor tertinggi adalah Sirih (P. betle) untuk asam urat, ambeien, batuk rejan, disentri, jantung, keputihan, masuk angin, memperlancar darah, nyeri otot dan persendian, panas, panas dalam, dan stroke.
2.6 Ciri-Ciri Tanaman Sirih
Sirih merupakan salah satu spesies dari famili Piperaceae. Sirih (P. betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Daun berbentuk jantung dengan permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar, berkerut-kerut serta beruas.
Banyak literatur yang menyatakan bahwa sirih mempunyai banyak manfaat tetapi sampai saat ini belum ada literatur yang menyebutkan secara khusus senyawa yang terkandung maupun cara kerja dari senyawa-senyawa tersebut untuk pengobatan-pengobatan penyakit secara keseluruhan. Berdasarkan hasil penelitian, sirih untuk mimisan dan asam urat mempunyai nilai ICF dan nilai UV tinggi, untuk menghentikan pendarahan sementara dapat menggunakan daun sirih. Aroma daun sirih yang disumbatkan pada lubang hidung menghentikan pendarahan untuk sementara waktu sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan untuk mimisan. pengobatan mimisan ini dilakukan dengan cara menggulung daun sirih dan disumbatkan ke dalam hidung. Dalam memanfaatkan daun sirih digunakan daun sirih yang masih berwarna hijau dan dipetik sebelum matahari terbit karena intensitas sinar matahari mengurangi aroma daun. Daun sirih mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman dan zat adstringent yang mampu mengerutkan jaringan. Daun sirih juga berfungsi untuk asam urat, dimana arecoline yang ditemukan pada seluruh bagian tanaman berguna merangsang saraf pusat. Cara penggunaannya dengan cara direbus bersama teh sampai air rebusan berubah warna, setalah itu dioleskan atau untuk mandi. Hal tersebut juga dapat dilakukan untuk memperlancar darah, nyeri otot dan persendian dan stroke.
2.7 Kandungan Kimia Dalam Daun Sirih
Tumbuhan ini kaya akan kandungan kimia, seperti minyak asiri, hidroksicavikol, kavicol, kavibetol, allypykatekol, karvakol, eugenol, eugenol methyl ether, pcymene, cyneole, alkohol, caryophyllene, cadinene, estragol, terpennena, eskuiterpena, fenil propane, tannin, diastase, gula, dan pati. Arecoline yang ditemukan pada seluruh bagian tanaman berguna merangsang saraf pusat, merangsang daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, merangsang kejang, dan meredakan sifat mendengkur. Eugenol yang ditemukan pada daun berguna mencegah ejakulasi prematur, mematikan jamur Candida albicans, antikejang, analgesik, anestetik, pereda kejang pada otot polos, dan penekan pengendali gerak. Tanin yang juga terdapat pada daun berguna sebagai astringent (mengurangi sekresi pada liang vagina) sehingga sirih dapat berfungsi untuk mengobati keputihan.
2.8 Manfaat Daun Sirih
Manfaat sirih bagi masyarakat suku Madura Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura digunakan untuk pengobatan penyakit jantung. Cara penggunaannya dengan mencampur 3 lembar daun sirih bersama 3 siung bawang merah, 14 biji kemukus, dan 1 sendok kecil jinten putih. Semua ramuan tersebut dicampur dan ditumbuk halus bersama 4 sendok air dan disaring. Ramuan ini diminum sebanyak 2 kali sehari secara rutin. Pramono (2008) menyatakan bahwa sirih sangat bermanfaat untuk penyembuhan penyakit jantung. Daun sirih juga bermanfaat bagi penyembuhan ambeien dengan cara mencampur 11 lembar daun sirih dengan ¼ ruas kunyit dan 1 ons buah asam. Ramuan tersebut direbus sampai mendidih dan diminum secukupnya. Daun sirih untuk pengobatan batuk rejan dapat dilakukan dengan cara 7 lembar daun sirih dan gula batu. Ramuan tersebut direbus dengan 1 gelas air hingga tersisa ½ gelas air. Ramuan tersebut diminum 3 kali sehari 1 sendok makan. Untuk pengobatan disentri, sirih dicampur gambir dan kapur ditumbuk halus dan diseduh dengan air. Ramuan tersebut ditumbuk dan diseduh dengan air, ramuan tersebut diminum 3 kali sehari 1 sendok makan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanaman sirih, mempunyai khasiat dan manfaat dibagian daunnya. Di bagian inilah, terdapat banyak kandungan yang cukup baik untuk tubuh. Kandungan itu antaralain saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Kandungan saponin dan flavonoid berkhasiat sebagai obat batuk. Dari situ lah daun sirih banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang munjarab.
Berdasarkan penelitian dari 3 desa yaitu Desa Marengan Laok, Desa Kertasada, dan Desa Kalimo'ok dapat ditarik kesimpulan: dari 96 jenis tumbuhan yang mempunyai nilai Use Value tertinggi dengan nilai Informant Concencus Factor tertinggi adalah Sirih (Piper betle L.) untuk pengobatan asam urat, ambeien, batuk rejan, disentri, jantung, keputihan, masuk angin, memperlancar darah, nyeri otot dan persendian, panas, panas dalam, dan stroke.
3.2 Saran
Semua tumbuhan memiliki fungsi, manfaat dan khasiatnya sendiri. Jadi jangan dianggap remeh dan tidak penting. Seperti tanaman sirih yang dapat digunakan untuk berbagai macam penyakit. Tanaman inipun lebih murah dan mudah dibuat juga digunakan. Mari lestarikan tanaman bermanfaat ini