SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENATALAKSANAAN PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
Di Ruang 22 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
PKRS (PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR MALANG SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS
Topik
: Penatalaksanaan pasien infark miokard akut
Pokok baa!a"
: Penatalaksanaan pasien infark miokard akut
S#b Pokok $aa!a" : infark miokard akut (IMA) Sa!ara"
: Pasien keluarga pasien serta mas!arakat
Wak%# &a" T'pa%
"empat: "empat: Ruang 22 Ruma# Sakit Dr. Saiful Anwar Malang $aktu
: %% Agustus 2&%' Pukul %&.&&
Aoka!i *ak%#
: 2 menit
P'b'ri Ma%'ri
: Ma#asiswa di Ruang 22
M'%o&'
: erama# dan "an!a "an!a *awa+
M'&ia
: ,lip #art-D
La%ar $'aka"+
Aspek kese#atan adala# suatu ke+utu#an mas!arakat !ang #arus dipenu dipenu#i. #i. Semaki Semakin n +erkem +erkem+an +angn! gn!aa /aman /aman dan mening meningkat katn! n!aa tingka tingkatt ekonom ekonomi i penget pengeta#u a#uan an serta serta status status so0ial so0ial seseor seseorang ang pada pada umumn! umumn!aa +er+anding lurus dengan tingkat kese#atann!an namun tidak sedikit kasus !ang men!impang dari kasus kese#atan aki+at prilaku !ang kurang 0erdas. Sala Sala# # satun satun!a !a adal adala# a# pen! pen!ak akit it Infa Infark rk Miok Miokar ard d Akut kut (IMA) (IMA).. Infa Infark rk Miokard Akut (IMA) merupakan sala# satu diagnosis rawat inap tersering di negara ma*u. a*u mortalitas awal (1& #ari) pada IMA adal# 1& dengan le+i# dari separu# kematian pasien se+elum men0apai ruma# sakit. $alaupun la*u mortalitas menurun se+esar 1& selama 2 dekade terak#ir sekitar % dari 2 pasien !ang tetap #idup pada perawatan awal meninggal pada ta#un pertama perawatan setela# IMA. Infark miokard akut adala# suatu keadaan di mana ter*adi nekrosis otot *antung aki+at aki+at ketidakseim+ ketidakseim+angan angan antara ke+utu#an ke+utu#an dengan suplai suplai oksige oksigen n !ang !ang ter*adi ter*adi se0ara se0ara mendad mendadak. ak. Pen!e Pen!e+a+ +a+ !ang !ang paling paling sering sering adala# adala# ter*adi ter*adin! n!aa sum+at sum+atan an korone koronerr se#ing se#ingga ga ter*adi ter*adi ganggu gangguan an aliran aliran dara#. dara#. Sum+atan Sum+atan terse+ut terse+ut ter*adi karena ruptur ruptur plak !ang mengindu menginduksi ksi ter*adin!a agregasi trom+osit pem+entukan trom+us dan spasme koroner. Serangan infark miokard +iasan!a akut dengan rasa sakit seperti angina tetapi tidak seperti angina !ang +iasa maka disini terdapat rasa penekanan !ang luar +iasa pada dada atau perasaan akan datangn!a kematian. 3ila pasien se+elumn!a perna# mendapat serangan ser angan angina maka ia ta+u +a#wa sesu sesuat atu u
!ang ang
+er+ +er+ed edaa
dari dari sera serang ngan an angi angina na se+e se+elu lumn mn! !a
seda sedang ng
+erlangsung. 4uga ke+alikan dengan angina !ang +iasa infark miokard
akut ter*adi sewaktu pasien dalam keadaan istira#at sering pada *am5*am awal di pagi #ari.
,.
T#-#a" I"!%r#k!io"a U# Untuk meningkatkan pengeta#uan mas!arakat ter#adap pen!akit IMA (Infark
Miokard Akut) . T#-#a" I"!%r#k!io"a K#!#! Setela# di+erikan pen!ulu#an pasien dapat : a. Men!e+utkan pengertian dari definisi IMA (Infark Miokard akut) +. Men!e+utkan faktor pen!e+a+ ter*adin!a IMA dan ge*ala5ge*ala !ang ditim+ulkan ole# pen!akit IMA (Infark Miokard Akut) 0. Men!e+utkan *enis pemeriksaan !ang dapat digunakan dalam mengurangi resiko ter*adin!a IMA (Infark Miokard Akut) d. Men!e+utkan 0ara men0ega# ter*adin!a IMA /. Sa!ara" 6eluarga pasien ruang 22 Ruma# Sakit Dr. Saiful Anwar Malang 0.
1.
2.
3.
9.
Ma%'ri (%'rapir) a. Pengertian Pen!akit IMA +. ,aktor Pen!e+a+ ter*adin!a IMA 0. 4enis Pemeriksaan !ang digunakan pada pen!akit IMA d. Men0ega#an ter*adin!a pen!akit IMA (Infark Miokard Akut) M'%o&' a. erama# +. "an!a *awa+ M'&ia a. aptop +. D P'"+or+a"i!a!ia" P'a%'ri 4 Aba Ha5i&6.7 S. K'p No%#'" 4 R'6k8 K'+ia%a" P'"8##a"
7o. %.
2.
$aktu 1 menit
menit
Pen!a*i
Peserta
Pem+ukaan :
Men*awa+ salam
Salam pem+ukaan
Memper#atikan
Perkenalan Pen!a*ian materi :
Memper#atikan
Menan!akan #al 8 a. Pengertian Pen!akit IMA +. ,aktor Pen!e+a+ #al !ang +elum
ter*adin!a IMA dan ge*ala5 *elas ge*ala !ang ditim+ulkan
aki+at IMA 0. 4enis Pemeriksaan
!ang
digunakan pada pen!akit IMA d. Men0ega#an pen!akit 1.
IMA
ter*adin!a (Infark
Miokard Akut) Diskusi
%& menit
Menga*ukan pertan!aan Memper#atikan
9.
Penutup :
2 menit
a. Mengu0apkan terima kasi# +. Salam penutup
:.
Mem+eri tanggapan Memper#atikan Men*awa+ salam
:
E;a#a!i
;aluasi terstruktur
:
%. Meminta peri/inan kepada kepala ruang 22 di RSSA Malang 2. Pen!ulu# mempersiapkan metode media dan pertan!aan pertan!aan !ang akan di +erikan. 1. Meminta sala# satu anggota keluarga untuk mengikuti proses pen!ulu#an
;aluasi proses
:
%. Pasien dapat mema#ami terkait dengan tu*uan instruksionaln!a 2. Pasien dapat mema#ami dan men*elaskan tentang +agaimana pen!akit infark miokard akut penatalaksaaan serta pen0ega#ann!a. ;aluasi #asil
:
%. Pasien dan keluarga mampu mema#ami dan men*elaskan tentang +agaimana pen!akit infark miokard akut penatalaksaaan serta pen0ega#ann!a.
MATERI TERLAMPIR
A. P'"+'r%ia"
Infark adala# area nekrosis koagulasi pada *aringan aki+at iskemia lokal dise+a+kan ole# o+struksi sirkulasi ke daera# itu paling sering karena trom+us atau em+olus (Dorland 2&&2). Miokard merupakan *aringan otot *antung. Akut menun*ukkan onset atau per*alanan waktu suatu kelainan atau pen!akit. Iskemia dapat ter*adi ole# karena o+struksi kompresi ruptur karena trauma dan ;asokonstriksi. <+struksi pem+ulu# dara# dapat dise+a+kan ole# em+olus trom+us atau plak aterosklerosis. 6ompresi se0ara mekanik dapat dise+a+kan ole# tumor ;ol;ulus atau #ernia. Ruptur karena trauma dise+a+kan ole# aterosklerosis dan ;askulitis. =asokonstriksi *uga dapat dise+a+kan ole# o+at5o+atan. Infark miokard merupakan perkem+angan 0epat dari nekrosis otot *antung !ang dise+a+kan ole# ketidakseim+angan antara suplai dan ke+utu#an oksigen (,enton 2&&>). Se0ara klinis sangat men0emaskan karena sering +erupa serangan mendadak umumn!a pada pria 15 ta#un tanpa ge*ala penda#uluan (Santoso 2&&).
anterior kiri dan arteri sirkumfleks kiri. Arteri desendens anterior kiri +er*alan pada sulkus inter;entrikuler #ingga ke apeks *antung. Arteri sirkumfleks kiri +er*alan pada sulkus arterio5;entrikuler dan mengelilingi permukaan posterior *antung. Arteri koroner kanan +er*alan di dalam sulkus atrio5;entrikuler ke kanan +awa# (
@am+ar anatomi arteri koroner *antung Dikutip dari 7ework5Pres+!terian Bospital $. E%ioo+i &a" Fak%or Ri!iko I"5ark Miokar& Ak#%
Menurut Alpert (2&%&) pem+agian infark miokard atau dise+ut *uga acute myocardial infarction, +erdasarkan pen!e+a+n!a !ang #eterogen antara lain:
%. Infark miokard tipe % Infark miokard se0ara spontan ter*adi karena ruptur plak fisura atau diseksi plak aterosklerosis. Selain itu peningkatan ke+utu#an dan ketersediaan oksigen dan nutrien !ang inadekuat memi0u mun0uln!a infark miokard. Bal5#al terse+ut merupakan aki+at dari anemia aritmia dan #iper atau #ipotensi. 2. Infark miokard tipe 2 Infark miokard *enis ini dise+a+kan ole# ;asokonstriksi dan spasme arteri menurunkan aliran dara# miokard. 1. Infark miokard tipe 1 Pada keadaan ini peningkatan pertanda +iokimiawi tidak ditemukan. Bal ini dise+a+kan sampel dara# penderita tidak didapatkan atau penderita meninggal se+elum kadar pertanda +iokimiawi sempat meningkat. 9. Infark miokard tipe 9a Peningkatan kadar pertanda +iokimiawi infark miokard (0onto#n!a troponin) 1 kali le+i# +esar dari nilai normal aki+at pemasangan percutaneous coronary intervention (PI) !ang memi0u ter*adin!a infark miokard. . Infark miokard tipe 9+ Infark miokard !ang mun0ul aki+at pemasangan stent trom+osis. '. Infark miokard tipe Peningkatan kadar troponin kali le+i# +esar dari nilai normal. 6e*adian infark miokard *enis ini +er#u+ungan dengan operasi bypass koroner.
Ada empat faktor risiko +iologis infark miokard !ang tidak dapat diu+a# !aitu usia *enis kelamin ras dan riwa!at keluarga. Risiko aterosklerosis koroner meningkat seiring +ertam+a#n!a usia. Pen!akit !ang serius *arang ter*adi se+elum usia 9& ta#un. ,aktor risiko lain masi# dapat diu+a# se#ingga +erpotensi dapat memperlam+at proses aterogenik (Santoso 2&&). ,aktor5 faktor terse+ut adala# a+normalitas kadar serum lipid #ipertensi merokok dia+etes o+esitas faktor
psikososial konsumsi +ua#5+ua#an diet dan alko#ol dan akti;itas fisik (Ramrak#a 2&&'). Menurut Anand (2&&C) wanita mengalami ke*adian infark miokard pertama kali > ta#un le+i# lama daripada laki5laki. Per+edaan onset infark miokard pertama ini diperkirakan dari +er+agai faktor risiko tinggi !ang mulai mun0ul pada wanita dan laki5laki ketika +erusia muda. $anita agakn!a relatif ke+al ter#adap pen!akit ini sampai menopause dan kemudian men*adi sama rentann!a seperti pria. Bal diduga karena adan!a efek perlindungan estrogen (Santoso 2&&). A+normalitas kadar lipid serum !ang merupakan faktor risiko adala# #iperlipidemia.
Biperlipidemia
adala# peningkatan
kadar
kolesterol
atau
trigliserida serum di atas +atas normal. The National Cholesterol Education Program (7P) menemukan kolesterol D se+agai faktor pen!e+a+ pen!akit *antung koroner. The Coronary Primary Prevention Trial (PP") memperli#atkan +a#wa penurunan kadar kolesterol *uga menurunkan mortalitas aki+at infark miokard (3rown 2&&'). Bipertensi adala# peningkatan tekanan dara# sistolik sedikitn!a %9& mmBg atau tekanan diastolik sedikitn!a >& mmBg. Peningkatan tekanan dara# sistemik meningkatkan resistensi ;askuler ter#adap pemompaan dara# dari ;entrikel kiri. Aki+atn!a ker*a *antung +ertam+a# se#ingga ;entrikel kiri #ipertrofi untuk meningkatkan kekuatan pompa. 3ila proses aterosklerosis ter*adi maka pen!ediaan oksigen untuk miokard +erkurang. "inggin!a ke+utu#an oksigen karena #ipertrofi *aringan tidak sesuai dengan renda#n!a kadar oksigen !ang tersedia (3rown 2&&'). Merokok meningkatkan risiko terkena pen!akit *antung kororner se+esar &. Seorang perokok pasif mempun!ai risiko terkena infark miokard. Di Inggris sekitar 1&&.&&& kematian karena pen!akit kardio;askuler +er#u+ungan dengan rokok (Ramrak#a 2&&'). Menurut Ismail (2&&9) penggunaan tem+akau +er#u+ungan dengan ke*adian miokard infark akut prematur di daera# Asia Selatan. <+esitas meningkatkan risiko terkena pen!akit *antung koroner. Sekitar 259> pen!akit *antung koroner di negara +erkem+ang +er#u+ungan dengan
peningkatan indeks masa tu+u# (IM") atau 3od! Mass Inde (3MI) Overweight didefinisikan se+agai IM" E 251& kg-m2 dan o+esitas dengan IM" E 1& kg-m2. <+esitas sentral adala# o+esitas dengan kele+i#an lemak +erada di a+domen. 3iasan!a keadaan ini *uga +er#u+ungan dengan kelainan meta+olik seperti peninggian kadar trigliserida penurunan BD peningkatan tekanan dara# inflamasi sistemik resistensi insulin dan dia+etes melitus tipe II (Ramrak#a 2&&'). ,aktor psikososial seperti peningkatan stres ker*a renda#n!a dukungan sosial personalitas !ang tidak simpatik ansietas dan depresi se0ara konsisten meningkatkan risiko terkena aterosklerosis (Ramrak#a 2&&'). Risiko terkena infark miokard meningkat pada pasien !ang mengkonsumsi diet !ang renda# serat kurang ;itamin dan dan +a#an5+a#an polisitemikal. Mengkonsumsi alko#ol satu atau dua sloki ke0il per #ari tern!ata sedikit mengurangi risiko ter*adin!a infark miokard. 7amun +ila mengkonsumsi +erle+i#an !aitu le+i# dari dua sloki ke0il per #ari pasien memiliki peningkatan risiko terkena pen!akit (3eers 2&&9). AMI ter*adi *ika suplai oksigen !ang tidak sesuai dengan ke+utu#an tidak tertangani dengan +aik se#ingga men!e+a+ka+ kematian sel5sel *antung terse+ut. 3e+erapa #al !ang menim+ulkan gangguan oksigenasi ters e+ut diantaran!a: %. 3erkurangn!a suplai oksigen ke miokard. Menurunn!a suplai oksigen dise+a+kan ole# tiga faktor antara lain: a. ,aktor pem+ulu# dara# Bal ini +erkaitan dengan kepatenan pem+ulu# dara# se+agai *alan dara# men0apai sel5sel *antung. 3e+erapa #al !ang +isa mengganggu kepatenan pem+ulu# dara# diantaran!a: at#eros0lerosis spasme dan arteritis. Spasme pem+ulu# dara# +isa *uga ter*adi pada orang !ang tidak memiliki riwa!at pen!akit *antung se+elumn!a dan +iasan!a di#u+ungkan dengan +e+erapa #al antara lain: (a) mengkonsumsi o+at5o+atan tertentuF (+) stress emosional atau n!eriF (0) terpapar su#u dingin !ang ekstrim (d) merokok. +. ,aktor Sirkulasi Sirkulasi +erkaitan dengan kelan0aran peredaran dara# dari *antung keseluru# tu+u# sampai kem+ali lagi ke *antung. Se#ingga #al ini tidak
akan lepas dari faktor pemompaan dan ;olume dara# !ang dipompakan. 6ondisi !ang men!e+a+kan gangguan pada sirkulasi diantaran!a kondisi #ipotensi. Stenosis maupun isufisiensi !ang ter*adi pada katup5katup *antung (aorta mitrlalis maupun trikuspidalis) men!e+a+kan menurunn!a 0arda0 out put (
Meningkatn!a ke+utu#an oksigen tu+u# Pada
orang
normal
meningkatn!a
ke+utu#an
oksigen
mampu
dikompensasi diantaran!a dengan meningkatkan den!ut *antung untuk meningkatkan
Fak%or Ri!iko
Se0ara garis +esar terdapat dua *enis faktor risiko +agi setiap orang untuk terkena AMI !aitu faktor risiko !ang +isa dimodifikasi dan faktor risiko !ang tidak +isa dimodifikasi
%.
,aktor Risiko ang Dapat Dimodifikasi. Merupakan faktor risiko !ang +isa dikendalikan se#ingga dengan inter;ensi tertentu maka +isa di#ilangkan. ang termasuk dalam kelompok ini diantaran!a:
a.
Merokok Peran rokok dalam pen!akit *antung koroner ini antara lain: menim+ulkan aterosklerosisF peningkatan trom+ogenessis dan ;asokontriksiF peningkatan tekanan dara#F pemi0u aritmia *antung meningkatkan ke+utu#an oksigen *antung dan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen. Merokok 2& +atang rokok atau le+i# dalam se#ari +isa meningkatkan risiko 251 kali dis+anding !ang tidak merokok.
+.
6onsumsi alko#ol Meskipun ada dasar teori mengenai efek protektif alko#ol dosis renda# #ingga moderat dimana ia +isa meningkatkan trom+olisis endogen mengurangi ad#esi platelet dan meningkatkan kadar BD dalam sirkulasi akan tetapi semuan!a masi# kontro;ersial. "idak semua literature mendukung konsep ini +a#kan peningkatan dosis al0o#ol dikaitkan dengan peningkatan mortalitas
kardio;askular
karena
aritmia
#ipertensi
sistemik
dan
kardiomiopati dilatasi. 0.
Infeksi Infeksi Chlamydia pneumoniae organisme gram negatif intraseluler dan pen!e+a+ umum pen!akit saluran perafasan tampakn!a +er#u+ungan dengan pen!akit koroner aterosklerotik
d.
Bipertensi sistemik. Bipertensi sistemik men!e+a+kan meningkatn!a after load !ang se0ara tidak langsung akan meningkatkan +e+an ker*a *antung. 6ondisi seperti ini akan memi0u #ipertropi ;entrikel kiri se+agai kompensasi dari meningkatn!a after load !ang pada ak#irn!a meningkatkan ke+utu#an oksigen *antung.
e.
<+esitas "erdapat #u+ungan !ang erat antara +erat +adan peningkatan tekanan dara# peningkatan kolesterol dara# DM tidak tergantung insulin dan tingkat akti;itas !ang renda#.
f.
6urang ola#raga
Akti;itas aero+ik !ang teratur akan menurunkan risiko terkena pen!akit *antung koroner !aitu se+esar 2&59& . g.
Pen!akit Dia+etes Risiko ter*adin!a pen!akit *antung koroner pada pasien dengan DM se+esar 25 9 le+i# tinggi di+andingkan orang +iasa. Bal ini +erkaitan dengan adan!a a+normalitas meta+olisme lipid o+esitas #ipertensi sistemik peningkatan trom+ogenesis
(peningkatan tingkat
ad#esi platelet dan
peningkatan
trom+ogenesis). 2.
,aktor Risiko ang "idak Dapat Dimodifikasi. Merupakan faktor risiko !ang tidak +isa diru+a# atau dikendalikan !aitu diantaran!a
a.
Usia Risiko meningkat pada pria datas 9 ta#un dan wanita diatas ta#un (umumnn!a setela# menopause)
+.
4enis 6elamin Mor+iditas aki+at pen!akit *antung koroner (P46) pada laki5laki dua kali le+i# +esar di+andingkan pada perempuan #al ini +erkaitan dengan estrogen endogen !ang +ersifat protektif pada perempuan. Bal ini ter+ukti insidensi P46 meningkat dengan 0epat dan ak#irn!a setare dengan laki pada wanita setela# masa menopause
0.
Riwa!at 6eluarga Riwa!at anggota keluarga sedara# !ang mengalami P46 se+elum usia ?& ta#un merupakan faktor risiko independent untuk ter*adin!a P46. Agregasi P46 keluarga menandakan adan!a predisposisi genetik pada keadaan ini. "erdapat +ukti +a#wa riwa!at positif pada keluarga mempengaru#i onset penderita P46 pada keluarga dekat
d.
Ras Insidensi kematian akiat P46 pada orang Asia !ang tinggal di Inggris le+i# tinggi di+andingkan dengan peduduk lo0al sedangkan angka !ang renda# terdapat pada RAS afro5kari+ia
e.
@eografi
"ingkat kematian aki+at P46 le+i# tinggi di Irlandia Utara Skotlandia dan +agian Inggris Utara dan dapat merefleksikan per+edaan diet kemurnian air merokok struktur sosio5ekonomi dan ke#idupan ur+an. f.
"ipe kepri+adian "ipe kepri+adian !ang memiliki sifat agresif kompetitif kasar sinis gila #ormat am+isius dan gampang mara# sangat rentan untuk terkena P46. "erdapat #u+ungan antara stress dengan a+normalitas meta+olisme lipid.
g.
6elas sosial "ingkat kematian aki+at P46 tiga kali le+i# tinggi pada peker*a kasar laki5 laki terlati# di+andingkan dengan kelompok peker*a profesi (misal dokter penga0ara dll). Selain itu frekuensi istri peker*a kasar tern!ata 2 kali le+i# +esar untuk mengalami kematian dini aki+at P46 di+andingkan istri peker*a professional - non5manual .
C. Ma"i5'!%a!i Ki!
"anda dan ge*ala dari serangan *antung tiap orang tidak sama. 3an!ak serangan *antung +er*alan lam+at se+agai n!eri ringan atau perasaan tidak n!aman. 3a#kan +e+erapa orang tanpa ge*ala sedikitpun (dinamakan silent heart attack ). Akan tetapi pada umumn!a serangan AMI ini ditandai ole# +e+erapa #al +erikut %. 7!eri Dada 2. Ma!oritas pasien AMI (>&) datang dengan kelu#an
n!eri dada.
Per+edaan dengan n!eri pada angina adala# n!er pada AMI le+i# pan*ang !aitu minimal 1& menit sedangkan pada angina kurang dari itu. Disamping itu pada angina +iasan!a n!eri akan #ilang dengan istira#at akan tetapi pada infark tidak.7!eri dan rasa tertekan pada dada itu +isa disertai dengan keluarn!a keringat dingin atau perasaan takut. Meskipun AMI memiliki 0iri n!eri !ang k#as !aitu men*alar ke lengan kiri +a#u le#er sampai ke epigastrium akan tetapi pada orang tertentu n!eri !ang terasa #an!a sedikit. Rasa n!eri dapat #e+at sekali se#ingga penderita gelisa# takut +erkeringat dingin dan lemas. Pasien terus menerus mengu+a# posisin!a di tempat
tidur. Bal ini dilakukan untuk menemukan posisi !ang dapat mengurangi rasa sakit namun tidak +er#asil. 6ulit terli#at pu0at dan +erkeringat serta ektremitas +iasan!a terasa dingin (Antman 2&&). 1. Sesak 7afas 9. Sesak nafas +isa dise+a+kan ole# peningkatan mendadak tekanan ak#ir diastoli0 ;entrikel kiri disamping itu perasaan 0emas +isa menim+ulkan #iper;enntilasi. . @e*ala @astrointestinal '. Peningkatan akti;itas ;agal men!e+a+kan mual dan munta# dan +iasan!a le+i# sering pada infark inferior dan stimulasi diafragma pada infak inferior *uga +isa men!e+a+kan 0egukan terle+i#5le+i# apa+ila di+erikan martin untuk rasa sakitn!a. ?. @e*ala ain "ermasuk palpitasi rasa pusing atau sinkop dari aritmia ;entrikel dan ge*ala aki+at em+oli arteri (misaln!a stroke iskemia ekstrimitas) C. 3ila diperiksa pasien sering memperli#atkan wa*a# pu0at +agai a+u dengan +erkeringat kulit !ang dingin .walaupun +ila tanda5tanda klinis dari s!ok tidak di*umpai. >. 7adi +iasan!a 0epat ke0uali +ila ada +lok-#am+atan A= !ang komplit atau inkomplit. Dalam +e+erapa *am kondisi klinis pasien mulai mem+aik tetapi demam sering +erkem+ang. Su#u meninggi untuk +e+erapa #ari sampai %&2 dera*at ,a#ren#eid atau le+i# tinggi dan kemudian perla#an5 la#an turun kem+ali normal pada ak#ir dari minggu pertama. D. P'"a%aak!a"aa" I"5ark Miokar& Ak#% Ta%aak!a"a 8a"+ T'pa% %'ra&ap I"5ark Miokar&
"u*uan
utama
tatalaksana
AMI
adala#
diagnosis
0epat
meng#ilangkan n!eri dada penilaian dan implementasi strategi reperfusi !ang mungkin dilakukan pem+erian antitrom+otik dan terapi antiplatelet pem+erian o+at penun*ang dan tatalaksana komplikasi AMI. "erdapat +e+erapa pedoman dalam tatalaksana AMI dengan ele;asi S" !aitu dari A-ABA ta#un 2&&9 dan S ta#un 2&&1. $alaupun demikian perlu
disesuaikan dengan kondisi sarana - fasilitas di tempat pela!anan kese#atan masing5masing dan kemampuan a#li !ang ada.
Ta%aak!a"a Pra R#a Saki%
Pengo+atan dapat dimulai segera setela# diagnosis ker*a ditegakkan (sakit dada k#as dan elektrokardiogram) ole# karena kematian aki+at infark miokard akut ter*adi pada *am5*am pertama. Penderita dapat di+erikan o+at peng#ilang rasa sakit dan penenang. 3iasan!a +ila sakit #e+at di+erikan morfin 25 mg atau petidin 25& mg se0ara intra;ena perla#an5la#an. Se+agai penenang dapat di+erikan Dia/epam 5%& mg. Penderita kemudian dapat ditransfer ke ruma# sakit !ang memiliki fasilitas ruang rawat 0oroner intensif. Infus dekstrose atau 7al &> +eserta oksigen nasal #arus terpasangdan penderita didampingi ole# tenaga terlati#. Se+agian +esar kemtian mendadak di luar ruma# sakit pada S"MI dise+a+kan adan!a fi+rilasi ;entrikel mendadak !ang se+agian +esar ter*adi dalam 29 *am pertama onset ge*ala. Dan le+i# dari separu#n!a ter*adi pada *am pertama. Se#ingga elemen utama tatalaksana pra #ospital pada pasien !ang di0urigai S"MI antara lain: 2 •
Pengenalan ge*ala ole# pasien dan segera men0ari pertolongan medis
•
Segera memanggil tim medis emergensi !ang dapat melakukan tindakan resusitasi
•
"ransportasi pasien ke Ruma# sakit !ang mempun!ai fasilitas IU-IU serta staf medis dokter dan perawat !ang terlati#
•
Melakukan terapi reperfusi
6eterlam+atan ter+an!ak !ang ter*adi pada penanganan pasien +iasan!a +ukan selama transportasi ke Ruma# Sakit namun karena lama waktu mulai onset n!eri dada sampai keputusan pasien untuk meminta pertolongan. Bal ini +isa ditanggulangi dengan 0ara edukasi kepada mas!arakat ole# tenaga professional kese#atan mengenai pentingn!a tatalaksana dini. 2
Pem+erian fi+rinolitik se+elum men0apai ruma# sakit #an!a +isa diker*akan *ika ada paramedis di am+ulans !ang suda# terlati# untuk menginterpretasi 6@ dan tatalaksana S"MI dan terdapat pi#ak !ang memegang kendali komando medis se0ara online !ang +ertanggung*awa+ pada pem+erian terapi. Di Indonesia saat ini pem+erian trom+olitik se+elum men0apai ruma# sakit atau pusat la!anan kese#atan lainn!a ini +elum +isa dilakukan.2
1.
Mengurangi- meng#ilangkan n!eri dada Mengurangi- meng#ilangkan n!eri dada sangat penting karena n!eri dikaitkan dengan akti;asi simpatis !ang men!e+a+kan ;asokonstriksi dan meningkatkan
+e+an *antung. 9. Morfin Morfin sangat efektif mengurangi n!eri dada dan merupakan analgesik pili#an dalam tatalaksana n!eri dada pada S"MI. Morfin di+erikan dengan dosis 259 mg dan dapat diulang dengan inter;al 5% menit sampai dosis total 2& mg. efek samping !ang perlu diwaspadai pada pem+erian morfin adala# konstriksi;ena dan arteriolar melalui penurunan simpatis se#ingga ter*adi pooling ;ena !ang akan mengurangi0ura# *antung dan tekanan arteri. fek #emodinamik ini dapat diatasi dengan e;aluasi tungkai dan pada kondisi tertentu diperlukan penam+a#an 0airanI= dengan 7al &>. Morfin *uga dapat men!e+a+kan efek ;agotonik !ang men!e+a+akan +radikardia atau +lok *antung dera*at tinggi terutama pasien dengan infark posterior. fek ini +iasan!a dapat diatasi dengan pem+erian atropine & mg I=. . Aspirin Aspirin merupakam tatalaksan dasar aa pasien !ang di0urigai S"MI dan efektif pada spe0trum sindrom 0oroner akut. In#i+isi 0epat siklooksigenase trom+osit !ang dilan*utkan reduksi kadar trom+oksan A2 di0apai dengan a+sorpsi aspirin +ukkal dengan dosis %'&512 mg di ruang emergensi. Sean*utn!a aspirin de+erikan oral dengan dosis ?5%'2 mg. '. Pen!ekat +eta (3eta 3lo0ker) 4ika morfin tidak +er#asil mengurangi n!eri dada pem+erian pen!ekat +eta I= selain nitrat mungkin efektif. Regimen !ang +iasa di+erikan adala# metoprolol mg setiap 25 menit sampai total 1 dosis dengan s!arat frekuensi *antung E'&
menit tekanan dara# sistolik E%&& mmBg inter;al PRG&29 detik dan ronki tidak le+i# dari %& 0m dari diafragma. ima +elas menit setela# dosis I= terak#ir dilan*utkan dengan metoprolol oral dengan dosis & mg tiap ' *am selama 9C *am dan dilan*utkan %&& mg tiap %2 *am. ?. "erapi reperfusi Reperfusi dini akan memperpendek lama oklusi 0oroner meminimalkan dera*at disfungsi dan diltasi ;entrikel dn mengurangi kemungkinan pasien S"MI +erkem+ang men*adi pump failure atau taki aritmia ;entri0ular !ang maligna. Sasaran terapi reHerfusi pada pasien S"MI adala# door-to needle ( atau medical contact to-needle) time untuk memulai terapifi+rinolitik dapat di0apai dalam 1& menit atau door-to-balloon (atau medical contact-to-balloon) time untuk PI dapat di0apai dalam >& menit.
Ta%aak!a"a Di Ra*a% I"ap R#a Saki%
"erapi 7on ,armakologis a. Ak%i;i%a!.
Pasien #arus istira#at dalam %2 *am pertama. b. Di'%. •
"u*uan diet
%. Mem+erikan makanan se0ukupn!a tanpa mem+eratkan ker*a *antung 2. Menurunkan +erat +adan +ila terlalu gemuk 1. Men0ega# meng#ilangkan penim+unan garam atau air •
S!arat iet
%.
nergi 0ukup untuk men0apai dan memperta#ankan +erat +adan normal
2.
Protein 0ukup !aitu &C gr-kg33
1.
emak sedang !aitu 251& dari ke+utu#an energ! total %& +erasal dari lemak *enu# dan %&5% lemak tidak *enu#
9.
6olesterol renda# terutama *ika disertai dengan dislipidemia
.
=itamin dan mineral 0ukup.
'.
@aram renda# 251 gr-Bari *ika disertai #ipertensi atau edema
?.
Makanan muda# 0erna dan tidak menim+ulkan gas
C.
Serat 0ukup untuk meng#indari konstipasi
>.
airan 0ukup le+i# kurang 2 liter-#ari sesuai dengan ke+utu#an
%&.
3entuk makanan disesuaikan dengan keadaan pen!akit di+erikan dalam porsi ke0il
%%.
3ila ke+utu#an gi/i tidak dapat dipenu#i melalui makanan dapat di+erikan tam+a#an +erupa makanan enteral parenteral atau suplemen gi/i '
•
%.
4enis diet dan indikasi pem+erian
Diet 4antung I Di+erikan pada pasien pen!akit akut seperti !yocard "nfarct (MI) atau Dekompensasi 6ordis +erat. Diet di+erikan +erupa %5% liter 0airan-#ari selama %52 #ari pertama +ila pasien dapat meneriman!a. Diet ini sangat renda# energi dan semua /at gi/i se#ingga se+aikn!a #an!a di+erikan selama %51 #ari.
2.
Diet 4antung II Di+erikan dalam +entuk makanan saring atau lunak. Diet di+erikan se+agai perpinda#an dari Diet 4antung I atau setela# fase akut dapat diatasi. 4ika disertai #ipertensi dan-atau edema di+erikan se+agai Diet 4antung II @aram Renda#. Diet ini renda# eergi protein kalsium dan tiamin
1.
Diet 4antung III Di+erikan dalam +entuk Makanan unak atau 3iasa. Diet di+erikan se+agai perpinda#an dari Diet 4antung II atau kepada pasien *antug dengan komdisi !ang tidak terlalu +erat. 4ika disertai #ipertensi dan-atau edema di+erikan se+agai Diet
4antung III @ara Renda#. Diet ini renda# energ! dan kalsium tetapi 0ukup /at gi/i lain. 9.
Diet 4antung I= Di+erikan dalam +entuk makanan +iasa. Diet di+erikan se+agai perpinda#an Diet 4antung III atau kepada kepada pasien *antung dengan keadaan ringan. 4ika disertai #ipertensi dan- atau edema di+erikan se+agai Diet 4antung I= @aram Renda#. Diet ini 0ukup energ! dan /at gi/i lain ke0uali kalsium.
onto# menu se#ari %.
2.
1.
Diet 4antung II Pa+i
Sia"+
Maa
3u+ur nasi
3u+ur nasi
3u+ur nasi
"elur dadar
Daging semur
A!am panggang
Sup wortel
Sa!ur +ening +a!am
"umis ka0ang pan*ang
Susu skim P#k# ,<.<<
4eruk P#k# ,2.<<
Pepa!a
Selada +ua#
Apel
Diet 4antung III Pa+i
Sia"+
Maa
7asi tim
7asi tim
7asi tim
"elur re+us
Ikan panggang
Daging
"a#u ungkep
"empe +um+u kuning
"a#u +a0em
Sa!ur +ening
Sop o!ong
"umis wortel
"e# P#k# ,<.<<
Apel P#k# ,2.<<
Pepa!a
Selada +ua#
Agar5agar +ua#
Diet 4antung I=
Menu sama dengan Diet *antung III #an!a nasi tim diganti dengan nasi. 0. $o*'!. Istira#at ditempat tidur dan efek penggunaan narkotik untuk meng#ilangkan n!eri mengaki+atkan konstipasi. Dian*urkan penggunaan kursi komod di samping
tempat tidur diet tinggi serat dan penggunaan pen0a#ar ringan se0ara rutin seperti dio0t!l sodium sulfosuksinat. 2 d. S'&a!i . Pasien memerlukan sedasi selama perawatan untuk mempert#ankan periode inakti;asi dengan penenang. Dia/epam mg oksa/epam % 8 1& mg atau lora/epam & 8 2 mg di+erikan 1 atau 9 kali se#ari +iasan!a efektif. 2 ,armakologis A. A"%i a"+i"a a.
Ni%ra% Or+a"ik
Manfaat nitrat organi0 se+agai antiangina tela# di kenal se*ak ta#un %C'?. Dua masala# utama penggunaan nitrat organi0 !aitu toleransi dan penurunan tekanan dara# se0ara n!ata se#ingga dapat +er+a#a!a pada infark *antung akut. Akan tetapi nitrat organi0 masi# merupakan o+at !ang penting untuk pengo+atan *antung iskemik dan mengurangi 0edera iskemik dan luas infark. Kiia
7itrat organi0 adala# ester al0o#ol poli;alen dengan asam nitrat sedangkan nitrit organi0 adala# ester asam nitrit. Amilnitrit ester asam nitrit dengan al0o#ol merupakan 0airan !ang muda# menguap dan +iasa di+erikan melalui in#alasi. @olongan nitrat muda# larut dalam lemak sedangkan meta+olitn!a muda# larut dalam air. 7itrat dan nitrit organi0 serta sen!awa lain !ang dapat +eru+a# dalam tu+u# men*adi nitrogen oksida (7<) se0ara kolektif dise+ut nitro;asodilator. Farako&i"aik •
M'ka"i!' K'r-a
Se0ara in vivo nitrat organi0 merupakan pro drug !aitu men*adi aktif setela# dimeta+olisme dan mengeluarkan nitrogen monoksida (7< endothelial derived rela#ing factor - RD,). 3iotransformasi nitrat organi0 !ang +erlangsung intraseluler ini agakn!a dipengaru#i ole# adan!a reduktase ekstrasel dan redu0e tiol (glutation) intrasel. 7< akan mem+entuk komplek nitroso#eme dengan guanilat siklase dan menstimulase en/im ini se#ingga kadar 0@MP meningkat.
Selan*utn!a 0@MP akan men!e+a+kan defosforilasi m!osin se#ingga ter*adi relaksasi otot polos. fek ;asodilatasi pertama ini +ersifat non endotheliumdependent . Mekanisme kedua nitrat organi0 adala# +ersifat endothelium-dependent dimana aki+at pem+erian o+at ini akan dilepaskan prostasiklin dari endotel !ang +ersifat ;asodilator. Pada keadaan dimana endot#elium mengalami kerusakan seperti pada aterosklerosis dan iskemia efek ini #ilang. Atas dasar kedua #al ini maka nitrat organi0 dapat menim+ulkan ;asodilatasi dan mempun!ai efek anti agregasi trom+osit. •
E5'k Kar&io;a!k#'r
7itrat organi0 menurunkan ke+utu#an dan meningkatkan suplai oksigen dengan 0ara mempengaru#i tonus ;askuler. 7itrat organi0 menim+ulkan ;asodilatasi semua
s!stem ;askuler. Pada dosisi renda# nitrat organi0
menim+ulkan ;enodilatasi se#ingga ter*adi pengumpulan dara# pada ;ena perifer dan dalam splanknikus. =enous pooling ini men!e+a+kan +erkurangn!a aliran +alik dara# kedalam *antung se#ingga tekanan pengisian ;entrikel kiri dan kanan (preload) menurun. Dengan 0ara ini maka ke+utu#an oksigen miokard akan menurun. Pada dosis !ang le+i# tinggi selain ;ena nitrat organi0 *uga menim+ulkan dilatasi arteriol perifer se#ingga tekanan dara# sistolik dan diastoli0 menurun (afterload). Menurunn!a ge*ala angina pe0toris pada pem+erian nitrat organi0 diduga karena menurunn!a ker*a *antung dan per+aikan perfusi koroner. 7itrat organi0 memper+aiki sirkulasi koroner pada pasien aterosklerosis koroner +ukan dengan 0ara meningkatkan aliran dara# koroner total tetapi dengan menim+ulkan reistri+usi aliran dara# pada *antung. Daera# su+endokard !ang sangat rentan ter#adap iskemia karena letak anatomis dan struktur pem+ulu# dara# !ang mengalami kompresi tiao sistol akan mendapatkan perfusi !ang le+i# +aik pada pem+erian nitrat organi0. Bal ini diduga karena nitrat organi0 men!e+a+kan dilatasi pem+ulu# dara# koroner !ang +esar di daera# epikardial dan +ukan pem+ulu# dara# !ang ke0il (arteriol) se#ingga tidak ter*adi steel p#enomenon.
Steel p#enomenon adala# suatu keadaan +erkurangn!a aliran dara# di daera# iskemik karena ter*adin!a ;asodilatasi pada daera# normal ole# pem+erian ;asodilator (arteriol) se#ingga perfusi didaera# !ang se#at le+i# +aik. •
E5'k Lai"
7itro;asodilator menim+ulkan relaksasi otot polos +ronkus saluran empedu saluran 0erna dan saluran kemi#. "etapi karena efekn!a #an!a selintas maka tidak +ermakna se0ara klinis. Farakoki"'%ik
7itrat organi0 dia+sor+si dengan +aik melalu kulit mukosa su+lingual dan oral. Untuk meningkatkan kadar o+at dalam dara# se0ara 0epat serangan akut angina diatasi dengan preparat su+lingual. onto# preparat su+lingual antara lain nitrogliserin dan isosor+it dinitrat. Pada pem+erian su+lingual kadar pun0ak plasma nitrogliserin ter0apai dalam 9 menit waktu paru# % 8 1 menit. Meta+olit dinitratn!a !ang mempun!ai efek ;asodilatasi %& kurang kuat mempun!ai waktu paru# kira5kira 9& menit. 3ila ingin masa ker*a !ang le+i# pan*ang maka igunakan preparat nitrat organi0 oral misaln!a eritritil tetranitrat isosor+it dinitrat dan lain5lain. Sedian lain nitrat organi0 adala# preparat transdermal eperti salep atau plester. Plester nitrogliserin diran0ang untuk penggunaan 29 *am dan melepaskan &2 8 & C mg o+at tiap *am. Salep nitrogliserin (2) diletakkan pada kulit 2 8 0m 2 dosisn!a disesuaikan untuk tiap pasien. fek terapi mun0ul dalam waktu 1& 8 '& menit dan +erta#an selama 9 8 ' *am. 3entuk salep digunakan +iasan!a untuk men0ega# angina pada malam #ari. Preparat transdermal sering menim+ulkan toleransi se#ingga perlu di#entikan selama C 8 %2 *am. S'&iaa" &a" Po!oo+i
Untuk mengatasi serangan akut maka digunakan nitrat organi0 dalam formula ker*a 0epat seperti preparat su+lingual. Mula ker*a dalam % 8 2 menit tetapi efekn!a meng#ilang setela# % *am. "a+let su+lingual mungkin *uga digunakan se+agai profilaksis *angka pendek !aitu misaln!a se+elum melakukan akti;itas fisik.
Untuk pen0ega#an angina pada angina kronik digunakan sediaan nitrat organi0 oral. Dosis o+at #arus disesuaikan agar kadar plasma efektif ter0apai setela# mengalami efek lintas pertama di#ati. 7itrogliserin intra ;ena mempun!ai mula ker*a !ang 0epat tetapi efekn!a *uga 0epat #ilang *ika infuse di#entikan.
E5'k Sapi"+
Pada awal terapi sering ditemukan sakit kepala flus#ing karena dilatasi arteri sere+ral. Sakit kepala +iasan!a +erkurang setela# +e+erapa kali pemakaian atau pengurangan dosis o+at. Dapat ter*adi #ipotensi postural pada penggunaan nitrat organi0 ini.
%.
I"&ika!i
Angina pektoris 7itrat organik digunakan untuk pengo+atan +er+agai *enis angina pe0toris. $alaupun data !ang ada tidak menun*ukkan +a#wa nitrat organik menurunkan mortalitas atau ke*adian infark *antung +aru o+at ini digunakan se0ara luas untuk angina tidak sta+il. Untuk angina tidak sta+il nitrat organik di+erikan se0ara infus I=. 6ekurangan 0ara I= ini adala# toleransi !ang 0epat ter*adi (2959C *am setela# pem+erian). Untuk itu dosis dapat ditinggikan +ila pasien +e+as angina selama 29 *am maka pem+erian o+at I= diganti dengan 0ara oral dengan inter;al +e+as nitrat '5C *am. fek antiagregasi trom+osit nitrat organik mungkin ikut +erperan dalam terapi angina tidak sta+il.
Se*umla# o+at *uga digunakan dalam pengo+atan angina tidak sta+il !aitu aspirin !ang ter+ukti memper+aiki sur;i;al dan #eparin !ang dapat mengurangi serangan angina serta men0ega# ter*adin!a infark *antung. <+at lain !ang digunakan untuk pengo+atan angina tidak sta+il adala# 5+lo0ker dan antagonis aJJ. Untuk angina ;ariant +iasan!a diperlukan nitrat organik ker*a pan*ang dikom+inasi dengan antagonis a JJ Antagonis a JJ dilaporkan mengurangi angka mortalitas dan insidens infark *antung pada angina ;ariant. Aspirin tampakn!a tidak +ermanfaat dan 5+lo0ker mungkin +er+a#a!a dalam pengo+atan angina ;asospastik ini. 2.
Penggunaan lain
i.
Infark *antung Dalam +e+erapa laporan awal penggunaan nitrat organik pada infark *antung akut dapat mengurangi luas infark dan memper+aiki fungsi *antung tetapi data selan*utn!a
menun*ukkan
#asil
!ang
kontradiktif
se#ingga
tidak
direkomendasikan. Dalam studi !ang relati;e +aru (@ISSI515%>>9) nitrogliserin tampakn!a +ermanfaat dalam mengurangi mortalitas pasien infark *antung akut +ila dikom+inasi dengan peng#am+at 6A5lisinopril. Penelitian lain (ISIS59 %>>) *uga menun*ukkan penggunaan isosor+id mononitrat oral lepas5terkontrol (0ontrolled release) mengurangi angka mortalitas *angka pendek (1 #ari) pasien infark *antung akut di+andingkan kontrol. Sekalipun demikian dari data !ang ada tidak dian*urkan penggunaan nitrat *angka pan*ang se0ara rutin pada pasien infark *antung akut tanpa komplikasi. Penggunaan nitrogliserin I= dalam 2959C *am pertama dapat dipertim+angkan pada pasien dengan komplikasi misaln!a pada pasien dengan infark *antung akut dan iskemia +erulang gagal *antung kongestif atau #ipertensi. ii.
@agal *antung kongestif Penggunaan nitrat organik untuk gagal *antung kongestif +iasan!a dalam +entuk kom+inasi. 6om+inasi nitrat organik dan #idrala/in dilaporkan memper+aiki sur;i;al pasien gagal *antung. Penelitian lain menun*ukkan kemungkinan penggunaan peng#am+at 6A dalam lini pertama terapi gagal *antung dengan ;asodilator diikuti ole# lini kedua peng#am+at reseptor angiotensin atau
kom+inasi nitrat organik5#idrala/in. Penggunaan nitrat organik se+agai o+at tunggal untuk gagal *antung kongestif mungkin +ermanfaat memper+aiki ge*ala dan tanda gagal *antung terutama apa+ila pasien terse+ut *uga menderita pen!akit *antung iskemik.
b.
P'"+aba% a&r'"o!'p%or b'%a (b'%a bo=k'r)
3eta +lo0ker amat +ermanfaat untuk mengo+ati angina pe0toris sta+il kronik. @olongan o+at ini ter+ukti menurunkan anka mortalitas setel# infark *antung !ang mungkin dise+a+kan karena efek anti aritmian!a.
Si5a% 5arakoo+i
3eta +lo0ker di+edakan atas +e+erapa karekteristik seperti *enis su+t!pe reseptor !ang di#am+at kelarutan dalam lemak meta+olism farmakodinamik dan adan!a akti;itas simpatomimetik intrinsi0. 3eta +lo0ker !ang mempun!ai akti;itas simpatomimetik intrinsi0 kurang menim+ulkan +radikardi atau penekanan kontraksi *antung tetapi mungkin sedikit kurang efektif di+andingkan +eta +lo0ker tanpa akti;itas simpatomimetik dalam men0ega# serangan angina. P'"++#"aa" ki"i!
Digunakan dalam pengo+atan serangan angina angina tidak st+il dan infark *antung. Penggunaan +eta +lo0ker *angka pan*ang dapat menurunkan mortalitas setela# infark *aantung. E5'k !api"+
33 menurunkan konduksi dan kontraksi *antung se#ingga dapat ter*adi +radikardi dan +lok A=. fek ini le+i# ke0il pada penggunaan 33 dengan akti;itas simpatomimetik intrinsi0. Pada pasien dengan gangguan konduksi *antung dapat digunakan 33 ultra s#ort5 a0ting esmolol i.;. 33 dapat men0entuskan +ronkospasme pada pasien dengan pen!akit paru. 33 kardioselektif agakn!a le+i# +aik untuk pasien ini tetapi pasien asma merupakan kontraindikasi penggunaan o+at ini. Untuk mengrangi +radikardi 33 dapat dimulai dengan menggunakan *enis !ang mempun!ai akti;itas simpatomimetik intrinsi0 dosis renda# dan
ditingkatkan perla#an. fek samping lain adala# lela# mimpi +uruk dan depresi. Insiden depresi dikatkan dengan dengan 33 !ang lipofilik tetapi tidak ada +ukti klinis untuk ini. @angguan sistem adrenergik ole# 33 dapat men!e+a+kan ter*adin!a impotensi. P'"++#"aa" Ki"i!
$ngina %tabil kronik& 33 efektif untuk angina sta+il kronik tetapi tidak ter+ukti mengurangi mortalitas pad angina tidak sta+il. Se+alikn!a untuk angina ;asospastik le+i# +aik menggunakan nitrat organik dan peng#am+at kanal a JJ. "nfark 'antung 33 tanpa
akti;itas simpatomimetik intrinsi0 ter+ukti mengurangi
mortalitas pasien infark *antung. <+at ini #arus di+erikan dini dan dilan*utkan selama 2 8 1 ta#un.
DAFTAR PUSTAKA
%. Alwi Idrus. 2&&'. Tatalaksana "nfark !iokard $kut dengan Elevasi %T dalam (uku $)ar "lmu penyakit *alam 'ilid """ Edisi "+& 4akarta: Pusat Pener+itan Departemen Ilmu Pen!akit Dalam ,akultas 6edokteran Uni;ersitas Indonesia. 2. 3rown " arol.2&&1. Penyakit $terosklerotik oroner dalam Patofisiologi onsep inis Proses-proses Penyakit .4akarta: @ 1. Irmalia. %>>'. "nfark !iokard dalam (uku $)ar ardiologi. 4akarta: fakultas 6edokteran Uni;ersitas Indonesia. 9. Mans*oer
Arif.
2&&%. apita
%elekta
edokteran.4akarta:
Media
Aes0ulapius ,akutas kedokteran Uni;ersitas Indonesia. . Setiawati Arini dan Su!atna.Obat $nti $ngina dalam armakologi dan Terapi Edisi .& 4akarta: 3agian farmakologi ,akultas kedokteran Uni;ersitas Indonesia. '. 3rown
arol
".
2&&. Penyakit
$terosklerotik
oroner . dalam
Patofisiologi onsep linis Proses-Proses Penyakit Edisi / +olume 0. 4akarta: @. Bal C>5>>.
?. Barun S. 2&&&. "nfark !iokard $kut& dalam (uku $)ar "lmu Penyakit *alam 'ilid " edisi 1. 4akarta: ,6UI. Bal: %&>&5%%&C. (patogenesis) C. Barun S*a#aruddin Idrus Alwi. 2&&&. "nfark !iokard $kut Tanpa Elevasi %T& dalam (uku $)ar "lmu Penyakit *alam. 4akarta: ,6UI. Bal: %'2'. >. Issel+a0#er 4 6urt. 2&&&. 2arrison Prinsip-Prinsip "lmu Penyakit *alam Edisi 01 +olume 1. 4akarta : @. %&. Pri0e S!l;ia Anderson. 2&&. Penyakit $terosklerotik oroner& dalam Patofisiologi 3 konsep klinis proses-proses penyakit Edisi /& 4akarta : @. Bal C>5>&. %%. S#erwood auralee. 2&&%. dalam isiologi !anusia dari %el ke %istem Edisi 4. 4akarta: @. Bal 2C?52>2. %2. Sudo!o $. Aaru 3am+ang Seti!o#adi. 2&&?. "lmu Penyakit *alam 'ilid """ Edisi "+ . 4akarta : ,6UI. %1. lse;ier td. Rang et al dalam P#arma0olog! www.student0onsult.0om %9. Ru/ M A+u ennie "A Riegel 3 M06inle! S Doering = Moser D6. Evidence that the brief symptom inventory can be used to measure an#iety 5uickly and reliably in patients hospitali6ed for acute myocardial infarction&
2&%&.
A;aila+le
from
UR:
#ttp:--www.n0+i.nlm.ni#.go;-pu+med-2&%'C%>%. Diakses pada tanggal % Septem+er 2&%. %. anti Su#ar!o Badisaputra "on! Su#artono. 2&&. 'ournal 7isk actors Coronary 2eart *isease in Type 4 *iabetes !ellitus Patient& A;aila+le from UR: #ttp:--www.undip.a0.id. Diakses pada tanggal % Septem+er 2&%. %'. #ttp:--0ir0.a#a*ournals.org-0gi-0ontent-full-%&?-?->9%