ABSTRAK
Stop Buang Air Besar Sembarangan yang merupakan salah satu kegiatan Sanitasi Sanitasi Total otal Berbasis Berbasis Masyarakat Masyarakat (STBM) (STBM) adalah suatu program program pemberdaya pemberdayaan an masyarakat dalam bidang sanitasi dan merupakan suatu gerakan pemerintah dalam rangka membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat dengan cara merubah perilaku masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas buang air besar sembarangan. Tujuan juan pene peneli liti tian an ini ini adal adalah ah untu untuk k meng menget etah ahui ui perb perbed edaa aan n peri perila laku ku masy masyara araka katt tent tentan ang g buan buang g air air besa besarr semba sembaran ranga gan n pada pada ilay ilayah ah yang yang sebel sebelum um diintervensi dan setelah diintervensi gerakan sanitasi total berbasis masyarakat. !enis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain cross"sectional. #opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang berada pada ilayah dan melihat evaluasi yang terjadi setelah diberikan intervensi. $ari populasi diambil sampel sebanyak... #engambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. %asil %asil penelit penelitian ian menun menunjuk jukkan kan baha baha respon responden den pada pada ilaya ilayah h memili memiliki ki pengetahuan yang baik sebesar, sikap yang baik sebesar, dan tindakan yang baik sebesar.
&ata kunci' &epala &eluarga, #engetahuan, Sikap, Tindakan, Tindakan, STBM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
#ermasalahan yang dihadapi ndonesia terkait dengan masalah air minum, higiene, dan sanitasi masih sangat besar. %asil studi ndonesia Sanitation Sector $evelopment #rogram (SS$#) tahun **+, menunjukkan - masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai, saah, kolam, kebun, dan tempat tebuka. $ata dari studi dan survey sanitasi pedesaan di ndonesia memperlihatkan baha sangat sedikit rumah tangga di pedesaan yang benar"benar memiliki akses ke sanitasi yang aman menurut laporan !oint Monitoring #rogram. Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak di baah / tahun sebesar 01 atau sekitar 0**.*** anak meninggal karena diare setiap tahunnya dan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar ,/ dari #roduk $omestik Bruto. &ondisi seperti ini dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. %al ini dibuktikan melalui hasil studi 2%3 tahun **-, yaitu angka kejadian diare menurun / dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar. Tantangan pembangunan sanitasi di ndonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khus khusus usny nyaa ke bada badan n air air yang yang juga juga digu diguna naka kan n untu untuk k mencu mencuci ci,, mand mandi, i, dan dan kebutuhan higienis lainnya. 3leh karena itu, diperlukan suatu strategi nasional sanita sanitasi si total total berb berbasi asiss masy masyara araka katt untu untuk k meru meruba bah h peril perilak aku u hygi hygien enis is dan dan peningkatan akses sanitasi. %al ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mancap mancapai ai target target Millen Millenium ium $evelo $evelopme pment nt 4oals 4oals (M$4s) (M$4s) tahun tahun *05, *05, yaitu yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
#ermasalahan yang dihadapi ndonesia terkait dengan masalah air minum, higiene, dan sanitasi masih sangat besar. %asil studi ndonesia Sanitation Sector $evelopment #rogram (SS$#) tahun **+, menunjukkan - masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai, saah, kolam, kebun, dan tempat tebuka. $ata dari studi dan survey sanitasi pedesaan di ndonesia memperlihatkan baha sangat sedikit rumah tangga di pedesaan yang benar"benar memiliki akses ke sanitasi yang aman menurut laporan !oint Monitoring #rogram. Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak di baah / tahun sebesar 01 atau sekitar 0**.*** anak meninggal karena diare setiap tahunnya dan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar ,/ dari #roduk $omestik Bruto. &ondisi seperti ini dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. %al ini dibuktikan melalui hasil studi 2%3 tahun **-, yaitu angka kejadian diare menurun / dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar. Tantangan pembangunan sanitasi di ndonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khus khusus usny nyaa ke bada badan n air air yang yang juga juga digu diguna naka kan n untu untuk k mencu mencuci ci,, mand mandi, i, dan dan kebutuhan higienis lainnya. 3leh karena itu, diperlukan suatu strategi nasional sanita sanitasi si total total berb berbasi asiss masy masyara araka katt untu untuk k meru meruba bah h peril perilak aku u hygi hygien enis is dan dan peningkatan akses sanitasi. %al ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mancap mancapai ai target target Millen Millenium ium $evelo $evelopme pment nt 4oals 4oals (M$4s) (M$4s) tahun tahun *05, *05, yaitu yaitu
mening meningkat katkan kan akses akses air minum minum dan sanitas sanitasii dasar dasar secara secara berkesi berkesinam nambu bunga ngan n kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan akses. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adal adalah ah pend pendek ekata atan n untu untuk k meru meruba bah h peril perilak aku u higi higien enee dan dan sani sanita tasi si melal melalui ui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Selama ini di ilayah..... sudah pernah mendapat pemicuan dan penyuluhan mengen mengenai ai sanitasi sanitasi total total berbasi berbasiss masyarak masyarakat at dari dari #uske #uskesmas smas Batu Batu 6, namun namun hingga saat ini kepemilikan jamban sehat oleh masyarakat setempat masih rendah. 7ntuk 7ntuk itu, itu, perlu perlu dilaku dilakukan kan interv intervens ensii terhada terhadap p masyarak masyarakat at di .... .... agar agar tujuan tujuan program Sto#S (Sanitasi Total Total dan #emasaran Sanitasi) yaitu 3$8 (3pen $e9ecation 8ree) dapat tercapai.
1.2 Rumusan Rumusan Masala Masalah h
0.
Bag Bagaima aimana na
prose rosess
pelak elaksa san naan aan
progr rogram am
Sanit anitas asii
Total tal
Berb erbasis asis
Masyarak Masyarakat at (STBM) (STBM) pilar pilar pertam pertamaa di ilaya ilayah h kerja kerja #uskesm #uskesmas as Batu Batu 6 Tanjung #inang: .
Bagaima Bagaimana na hasil pencap pencapaian aian progra program m Sanitasi Sanitasi Total Total Berbasis Berbasis Masyarak Masyarakat at (STBM) pilar pertama di ilayah kerja #uskesmas Batu 6 Tanjung Tanjung #inang:
1. Tu!uan Penel"t"an Tu!uan Tu !uan Umum
Mengev Mengevalu aluasi asi pencap pencapaian aian program program Sanitas Sanitasii Total Berbas Berbasis is Masyarak Masyarakat at (STBM) pilar pertama Stop BABS di ilayah #uskesmas Batu 6 Tanjung #inang Tahun *0+.
Tu!uan Khusus
0. Mengetahui proses pelaksanaan dari program STBM pilar pertama di gam #uskesmas Batu 6 Tanjung #inang . Mengetahui proporsi rumah tangga yang melakukan perubahan perilaku Stop BABS paska pemicuan pilar pertama program STBM di #uskesmas Batu 6 Tanjung #inang /. Mengetahui penyebab dan kendala yang dihadapi masyarakat di #uskesmas Batu 6 Tanjung #inang sehingga masih berperilaku buang air besar sembarangan
1.# Man$aat Penel"t"an Tera%an
%asil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi $inas &esehatan &ota Tanjung #inang dalam rangka pengevaluasian program STBM yang berbasis nasional Penel"t" La"n
Sebagai sarana pengaplikasian teori evaluasi dan sanitasi Sebagai sarana mempelajari program nasional STBM yang dicanangkan untuk kesehatan masyarakat Sebagai bahan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan program STBM Perkem&angan Ilmu Pengetahuan
%asil penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan in9ormasi ilmiah tentang tingkat kepatuhan pasien TB paru dihubungkan dengan pengetahuan pasien dan dukungan keluarga
Ke%ent"ngan Mas'arakat
Sebagai sarana in9ormasi tentang man9aat adanya program STBM bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan STBM
BAB II TIN(AUAN PUSTAKA 2.1. San"tas" T)tal Ber&as"s Mas'arakat
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah
pendekatan
untuk
merubah
perilaku
higiene
dan
sanitasi
melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sejak Mei **5, World Bank Water and Sanitation Program --- East Asia and the Pasific (WSP-EAP) melalui proyek 2aspola di baah koordinasi Badan #erencanaan
#embangunan
;asional
(Bappenas)
dan
dukungan
pendanaan
pemerintah Australia melalui AusA$ telah melakukan uji coba (Community Led Total Sanitation ) <=TS, yang lebih dikenal dengan sebutan (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) STBM di enam kabupaten yaitu Muara >nim (Sumsel), Muaro !ambi (!ambi, Bogor (!aa Barat), =umajang (!aa Timur), Sumbaa (;TB) dan Sambas (&albar).
menyemangati serta memberdayakan masyarakat
untuk
menghentikan BAB di tempat yang terbuka, membangun serta menggunakan jamban, dan
mengajak
masyarakat
untuk
menganalisais
pro9il
sanitasinya.
$alam
pelaksanaannya terdapat prinsip prinsip dalam pemicuan <=TS seperti tanpa subsidi kepada masyarakat, tidak menggurui, tidak memaksa dan tidak mempromosikan jamban, masyarakat sebagai pemimpin, serta prinsip totalitas (seluruh komponen masyarakat terlibat dalam analisis permasalahan, perencanaan, pelaksanaan serta peman9aatan dan pemeliharaan). World Bank dan !ate "oundation meluncurkan program Total Sanitation and Sanitation Marketing atau STo#S (Sanitasi Total dan #emasaran Sanitasi) di !aa Timur sebagai ilot ro#ect . #rogram ini diluncurkan setelah melihat keberhasilan program <=TS. Adapun tujuan dari #rogram Sanitasi Total adalah menciptakan suatu kondisi masyarakat (pada suatu ilayah) yang mempunyai akses dan menggunakan
jamban sehat, mencuci tangan pakai sabun dan benar saat sebelum makan, setelah BAB, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan, mengelola dan menyimpan air minum dan makanan yang aman, serta dapat mengelola limbah rumah tangga (cair dan padat) ($epkes @, **).
2.2 Pr)gram St)%s
$alam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di ilayah kabupaten melalui pembangunan jamban dan lingkungan yang sehat secara mandiri perlu disusun rencana strategi Sanitasi Total dan #emasaran Sanitasi (STo#S) kabupaten sehingga dapat mencapai kabupaten dengan sanitasi total melalui peningkatan / komponen program (STo#S) yang meliputi' 0. #eningkatan demand masyarakat terhadap jamban yang sehat melalui pemicuan masyarakat tentang lingkungan tempat tinggal yang kurang sehat yang berdampak terhadap kehidupan social masyarakat, promosi tentang berbagai pilihan jamban serta pentingnya hidup bersih dan sehat. . #eningkatan suly dengan memperbanyak jenis pilihan jamban yang disediakan di pasar dengan berbagai gradasi harga akan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap material sanitasi dan permintaan untuk penyediaan material sanitasi yang lebih banyak. /. #eningkatan
kemampuan stakeholder dalam
upaya
mem9asilitasi
pengembangan program sanitasi secara sadaya oleh masyarakat dan mengubah paradigm baha pendekatan program sanitasi tidak berorientasi pada peningkatan cakupan 9isik melalui subsidi, namun perubahan perilaku secra kolekti9 dan inisiati9 dilakukan oleh masyarakat. #endanaan yang disediakan oleh lembaga public termasuk pemerintah dan lembaga donor lainnya di9okuskan pada 9asilitas masyarakat. Strategi kabupaten tentang STo#S merupakan rencana yang sistematis dan e9ekti9 dalam upaya mencapai kabupaten sanitasi total dengan melakukan pemicuan terhadap masyarakat agar mempunyai jamban sesuai dengan kemampuannya dan motivasi?promosi untuk mencapai kondisi lingkungan yang lebih baik setelah mancapai status 3$8 dengan kegiatan lainnya seperti cuci tangan, pengelolaan limbah rumah tangga dan perlakukan air untuk kebutuhan rumah tangga. #encapaian kabupaten sanitasi total akan sangat mempengaruhi erformance kabupaten tidak
hanya pada kehidupan social masyarakat, namun juga akan mempengaruhi terhadap kesehatan, ekonomi, dan budaya. Strategi #rogram STo#S ini bertujuan untuk mempercepat tercapainya lingkungan yang sehat yang dikembangkan sesuai kemampuan dan inisiati9 masyarakat sehingga dapat meujudkan kabupaten sanitasi total dan tercapainya target yang telah disepakati dalam tujuan $illenium %e&eloment!oal ($%!)' Semua stakeholders yang berada di kabuaten yang peduli kabupaten dengan motor penggerak adalah pemerintah strategi STo#S kabupaten dengan motor penggerak adalah pemerintah kabupaten yang didukung oleh semua stakeholders termasuk aparat pemerintah, =SM, 3rmas, #&&, &arang Taruna dan masyarakat sekolah. Strategi akan mengutamakan pendekatan partisipati9 melalui pemberdayaan masyarakat yang terlibat secara akti9 sejak observasi lapangan, analisa situasi, penentuan pilihan opsi, jadal pembangunan jamban untuk masing"masing individu dan pengembangan terhadap program yang mendukung tercapainya sanitasi total. #embinaan masyarakat sesuai dengan pentahapan yang harus dilalui masyarakat dalam upaya menuju sanitasi total yang dimulai dengan pemicuan agar tidak buang air disembarang tempat, masyarakat mencapai status (en %efecation "ree) 3$8 dan menuju sanitasi total. Sanitasi total dicapai dengan memenuhi' 0. Semua masyarakat berhenti buang air besar (BAB) di sembarang tempat . Semua masyarakat telah mempunyai dan menggunakan jamban yang sehat dan memeliharanya dengan baik /. Semua masyarakat telah terbiasa mencuci tangan yang benar dengan sabun setelah BAB, setelah menceboki anak, sebelum makan, sebelu memei makan bayi, dan sebelum menyiapkan makanan . Semua masyarakat telah mengelola dan menyimpan air minum dan makanan dengan aman 5. Mengelola limbah rumah tangga (cair dan padat) dengan benar Sementara itu satu komunitas dikatakan telah 3$8, apabila' 0. Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang tinja?kotoran bayi hanya ke jamban . Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar /. Tidak ada bau tidak sedap, akibat pembuangan tinja?kotoran manusia
. Ada peningkatan kuaitas jamban yang ada supaya semua menuju jamban sehat 5. Ada mekanisme monitoring peningkatan kualitas jamban +. Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang tempat -. Ada
mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 0** && mempunyai jamban sehat . $i sekolah yang terdapat di komunitas tersebut, telah tersedia sarana !amban dan tempat cuci tangan (dengan sabun) yang dapat digunakan murid"murid pada jam sekolah. Analisa kekuatan kelembagaan di kabupaten menjadi sangat penting untuk menciptakan kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan yang e9ekti9 dan e9isien sehingga tujuan strategi dapat dicapai. #endekatan program tidak hanya dikembangkan melalui struktur kelembagaan 9ormal, namun melalui lembaga in9ormal yang dinilai cukup kuat pengaruhnya di masyarakat dan e9isien dalam menyampaikan pesan kepada kelompok sasaran. Strategi pengembangan program sesuai dengan karakter ilayah dan prioritas permasalahan, identi9ikasi sumber daya dan sistim penyaluran yang paling tepat, identi9ikasi sistim pembinaan dan pengembangan program melalui reard system dam kompetisi dalam upaya menuju sanitasi total. $engan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang ada, program STo#S dikembangkan ke ilayah yang lain terintegrasi dengan program kabupaten. Strategi pendekatan program STo#S mempertimbangkan'
0. &esiapan tenaga yang terampil dalam mem9asilitasi masyarakat sebagai tim inti dalam meningkatkan kapasitas di ilayah tersebut . 4eogra9i ilayah dan sarana transportasi /. &etersediaan dan penyebaran material sanitasi di seluruh ilayah kabupaten . Mempertimbangkan kerangka aktu dikaitkan dengan proyek STo#S (periode **-"*0*) dan komitmen global M$4s, diharapkan pada tahun *0* separuh dari ilayah kabupaten telah mencapai desa 3$8 dan minimal separuh dari desa 3$8 telah mencapai sanitasi total sesuai kriteria strategi hygiene dan sanitasi pedesaan. 5. Menetapkan kerangka aktu untuk mencapai sanitasi total tingkat kabupaten melalui gradasi pembinaan yang berjenjang, diharapkan maksimal pada tahun *05 +. &elembagaan in9ormal yang dapat membantu dalam mengembangkan program STo#S -. #ola pembinaan dan pengembangan program yang e9ekti9 dapat dilaksanakan sesuai dengan karakter kabupaten missal ' melalui ormas, lembaga keagamaan, #&& atau $inas #emerintah . #ola pembinaan promosi dan motivasi masyarakat melalui pemberian penghargaan, kunjungan
dengan
meman9aatkan
instrumen
STo#S
yang
telah
dikembangkan melalui bantuan !ates "oundation 0*. Sistem monitoring yang dikembangkan mengacu pada konsep yang disusun oleh proyek STo#S dan diintegrasikan dengan sistim yang telah dignakan di ilayah tersebut ($inkes &abupaten !ombang, **-).. 2. Pengert"an (am&an Keluarga !amban keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang
dan mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab suatu penyakit serta tidak mengotori permukaan.
Sementara itu pengertian lain dari jamban adalah pengumpulan kotoran manusia disuatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang ada pada kotoran manusia dan mengganggu estetika. !amban keluarga sangat berguna bagi manusia dan merupakan bagian dari kehidupan manusia, karena jamban dapat mencegah berkembangnya berbagai penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh kotoran manusia yang itdak dikelola dengan baik. $itinjau dari kesehatan lingkungan membuang kotoran ke sembarang tempat menyebabkan pencemaran tanah, air dan udara yang menimbulkan bau. $alam peningkatan sanitasi jamban, kita harus mengetahui persyaratan pembuangan tinja. Adapun bagian"bagian dari sanitasi pembuangan tinja adalah sebagai berikut' 1.
Rumah Kakus
@umah kakus mempunyai 9ungsi untuk tempat berlindung pemakainya dari pengaruh sekitarnya aman. Baik ditinjau dari segi kenyamanan maupun estetika. &onstruksinya disesuaikan dengan keadaan tingkat ekonomi rumah tangga. 2.
Lanta" Kakus
Ber9ungsi sebagai sarana penahan atau tempat pemakai yang si9atnya harus baik, kuat dan mudah dibersihkan serta tidak menyerap air. &onstruksinya juga disesuaikan dengan bentuk rumah kakus. .
Tem%at Du*uk Kakus
Melihat 9ungsi tempat duduk kakus merupakan tempat penampungan tinja yang kuat dan mudah dibersihkan juga bisa mengisolir rumah kakus jaddi tempat pembuangan tinja, serta berbentuk leher angsa atau memakai tutup yang mudah diangkat (Simanjuntak #, 0111)
#.
Ke+uku%an A"r Bers"h
7ntuk menjaga keindahan jamban dari pandangan estetika, jamban hendaklah disiram minimal "5 gaayung sampai kotoran tidak mengapung di lubang jamban atau closet'Tujuan menghindari penyebaran bau tinja dan menjaga kondisi jamban tetap bersih selain itu kotoran tidak dihinggapi serangga sehingga mencegah penyakit menular. ,.
Terse*"a Alat Pem&ers"h
Alat pembersih adalah bahan yang ada di rumah kakuss didekat jamban. !enis alat pembersih ini yaitu sikat, bros, sapu, tissu dan lainnya. Tujuan alat pembersih ini agar jamban tetap bersih setelah jamban disiram air. #embersihan dilakukan minimal "/ hari sekali meliputi kebersihan lantai agar tidak berlumut dan licin. -.
Tem%at Penam%ungan T"n!a
Adalah rangkaian dari sarana pembuangan tinja yang 9ungsinya sebagai tempat mengumpulkan kotoran?tinja. &onstruksinya dapat berbentuk sederhan berupa lobang tanah saja. .
Saluran Peresa%an
Adalah sarana terakhir dari suatu sistem pembuangan tinja yang lengkap untuk mengalirkan dan meresapkan cairan yang bercampur kotoran?tinja.
(en"s (am&an Keluarga
!amban keluarga yang didirikan mempunyai beberapa pilihan. #ilihan yang terbaik ialah jamban yang tidak menimbulkan bau, dan memiliki kebutuhan air yang tercukupi dan berada di dalam rumah. !amban?kakus dapat dibedakan atas beberapa macam' 0.
!amban cubluk ( Pit Pri&y) adalah jamban yang tempat penampungan tinjanya
dibangun dibaah tempat injakan atau dibaah bangunan jamban. 8ungsi dari lubang adalah mengisolasi tinja sedemikian rupa sehingga tidak dimungkinkan penyebaran dari bakteri secara langsung ke pejamu yang baru. !enis jamban ini, kotoran langsung masuk ke jamban dan tidak terlalu dalam karena akan menotori air tanah, kedalamannya sekitar 0,5"/ meter. .
!amban >mpang (&erhung Latrine) Adalah jamban yang dibangun diatas empang, sungai ataupun raa. !amban model ini ada yang kotorannya tersebar begitu saja, yang biasanya dipakai untuk makanan ikan, ayam.
/.
!amban &imia (Chemical Toilet ) !amban model ini biasanya dibangun pada tempat"tempat rekreasi, pada transportasi seperti kereta api dan pesaat terbang dan lain"lain. $isini tinja disen9eksi dengan Cat"Cat kimia seperti caustic soda dan pembersihnya dipakai kertas tissue (toilet aer ). !amban kimia ada dua macam, yaitu '
a.
Tipe lemari (commode tye)
b.
Tipe tangki (tank tye) !amban kimia si9atnya sementara, karena kotoran yang telah terkumpul perlu di buang lagi.
.
!amban =eher Angsa ( Angsa Trine) !amban leher angsa adalah jamban leher lubaang closet berbentuk lengkungan, dengan demikian akan terisi air gunanya sebagai sumbat sehingga dapat mencegah bau busuk serta masuknya binatang"binatang kecil. !amban model ini adalah model yang terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan lingkungan.
2.# (am&an Sehat
!amban sehat adalah pembuangan tinja yang e9ekti9 untuk memutus mata rantai
penularan
penyakit.7ntuk
mencegah,
sekurang"kurangnya
mengurangi
kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik, maksudnya pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila memenuhi persyaratan"persyaratan sebagai berikut' tidak mengotori permukaan tanah di seliling jamban tersebut, tidak mengotori air permukaan di sekitarnya, tidak mengotori air tanah di sekitarnya, tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang"binatang lainnya, tidak menimbulkan bau, mudah digunakan dan dipelihara (maintenance), sederhana desainnya, murah, dan dapat diterima oleh pemakainya. Agar persyaratan"persyaratan ini dapat dipenuhi maka perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut' Sebaiknya jamban tersebut tertutup, artinya bangunan jamban terlindung dari panas dan hujan, serangga dan binatang"binatang lain, terlindung dari pandangan orang ( ri&acy), bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan, tidak manimbulkan bau, sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air atau kertas pembersih.
Teknologi pembuangan kotoran manusia untuk daerah pedesaan sudah tentu berbeda dengan teknologi jamban di daerah perkotaan.3lek karena itu, teknologi jamban di daerah pedesaan disamping harus memenuhi persyaratan"persyaratan jamban sehat seperti telah diuraikan di atas, juga harus didasarkan pada sosiobudaya dan ekonomi masyarakat pedesaan. Tipe"tipe jamban yang sesuai dengan teknologi pedesaan antara lain' jamban cemplung berventilasi, jamban empang, jamban pupuk, dan setic tank . !amban cemplung ini sering kita jumpai di daerah pedesaan di jaa.Tetapi sering dijumpai jamban cemplung yang kurang sempurna, misalnya tanpa rumah jamban dan tanpa tutup.Sehingga serangga mudah masuk dan bau tidak bias dihindari. $isamping itu karena tidak ada rumah jamban, bila musim hujan tiba maka jamban itu akan penuh oleh air. %al lain yang perlu diperhatikan disini adalah baha kakus cemplung itu tidak boleh terlalu dalam. Sebab bila terlalu dalam akan mengotori air tanah di baahnya. $alamnya pit latrine berkisar antara 0,5"/ meter saja. Sesuai dengan daerah pedesaan maka rumah kakus tersebut dapat dibuat dari bamboo, dinding bamboo dan atap daun kelapa ataupun daun padi.!arak dari sumber air minum sekurang"kurangnya 05 meter.
!enis jamban kedua ialah jamban cemplung berventilasi, jamban ini hampir sama dengan jamban cemplung, bedanya lebih lengkap, yakni menggunakan ventilasi pipa. 7ntuk daerah pedesaan, pipa ventilasi ini dapat dibuat dengan bambu. !enis jamban ketiga adalah jamban empang.!amban ini dibangun diatas empang ikan. $idalam sistem jamban empang ini terjadi daur ulang (recycling ), yakni
tinja dapat langsung dimakan ikan, ikan dimakan orang, dan selanjutnya orang mengeluarkan tinja yang dimakan, demikian seterusnya. !amban empang ini mempunyai 9ungDs yaitu disamping mencegah tercemarnya lingkungan oleh tinja, juga dapat menambah protein bagi masyarakat (menghasilkan ikan). &eempat yaitu jamban pupuk. #ada prinsipnya jamban ini seperti kakus cemplung, hanya lebih dangkal galiannya. $isamping itu jamban ini juga untuk membuang kotoran binatang dan sampah, daun"daunan. #rosedurnya adalah sebagai beriku' mula"mula membuat jamban cemplung biasa, di lapisan baah sendiri ditaruh sampah daun"daunan, diatasnya ditaruh kotoran dan kotoran binatang (kalau ada) tiap"tiap hari, setelah kira"kira * inchi, ditutup lagi dengan daun"daun sampah, selanjutnya ditaruh kotoran lagi. $emikian seterusnya sampai penuh, setelah penuh ditimbun tanah dan membuat jamban baru. =ebih kurang + bulan kemudian dipergunakan sebagai pupuk tanaman. Terakhir jenis jamban setic tank . !amban ini merupakan cara yang paling memenuhi persyaratan, oleh sebab itu, cara pembuangan tinja semacam ini dianjurkan. Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air dan tinja masuk dan mengalami dekomposisi. $idalam tangki ini, tinja akan berada selama beberapa hari. Selama aktu tersebut tinja akan mengalami proses, yakni proses kimiai dan proses biologis. #ada proses kimiai, akibat penghancuran tinja akan direduksi dan sebagian besar (+*"-*) Cat"Cat padat akan mengendap didalam tangki sebagai sludge. Eat"Cat yang tidak dapat hancur bersama"sama dengan lemak dan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang menutup permukaan air dalam tangki tersebut. =apisan ini disebut scum yang ber9unsi mempertahankan suasana anaerob dari cairan dibaahnya, yang akan ber9ungsi pada proses berikutny, sedangkan pada proses biologis terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri anaerob dan 9akultati9 anaerob yang memakan Cat"Cat organic alam, sludge dan scum. %asilnya, selain terbentuk gas dan Cat cair lainnya, adalah juga mengurangi volume sludge sehingga memungkinkan septic tank tidak cepat penuh. &emudian cairan en9luent sudah tidak mengandung bagian"bagian tinja dan mempunyai B3$ yang relative rendah.
2., Bag"an/Bag"an (am&an Sehat
Bangunan jamban dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu ' 0) bangunan bagian atas disebut rumah jamban, ) bagian bagian tengah disebut slab atau dudukan jamban, /) bangunan bagian baah disebu penampung tinja. 0. Bangunan bagian atas (@umah !amban) Bagian ini secara utuh terdiri dari bagian atap, rangka dan dinding. ;amun dalam prakteknya, kelengkapan bangunan ini disesuaikan dengan kemampuan dari masyarakat daeah tesebut "
Atap memberikan perlindungan kepada penggunanya dari sinar matahari, angin dan hujan. $apat dibuat dari daun, genting, seng dan lain"lain.
"
@angka digunakan untuk menopang atap dan dinding. $ibuat dari bamboo, kayu dan lain"lain.
"
$inding adalah bagian dari rumah jamban. $inding memberikan privasi dan perlindungan kepada penggunanya. $apat dibuat dari daun, gedek?anyaman bamboo, batu bata, seng, kayu dan lain"lain.
#ertimbangan untuk bangunan bagian atas o
Sirkulasi udara yang cukup
o
Bangunan dapat meminimalkan gangguan cuaca, pada musim panas dan hujan
o
&emudahan akses di malam hari
o
Bangunan menghindarkan penggunan terlihat dari luar? pandangan dari luar
o
$isarankan untuk menggunakan bahan local
o
&etersediaan 9asilitas penampungan air dan tempat sabun untuk mmencuci tangan.
. Bangunan bagian tengah (Slab? $udukan !amban) "
Slab menutupi sumur tinja (pit), dan dilengkapi dengan tempat berpijak. Slab dibuat dari bahan yang cukup kuat untuk menopang penggunanya. Bahan"bahan yang digunakan harus tahan lama dan mudah dibersihkan seperti kayu, beton, bamboo dengan tanah liat, pasangan bata, dan sebagainya.
"
Tempat abu atau air adalah adah untuk menyimpan abu pembersih atau air. #enaburan sedikit abu ke dalam sumur tinja (pit) setelah digunakan akan mengurangi bau, mengurangi kadar kelembaban dan membuatnya idak menarik bagi lalat untuk berkembang biak. Air dan sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan dan membersihkan bagian yang lain.
#ertimbangan untuk bangunan bagian tengah o
Terdapat penutup pada lubang sebagai pelindung terhadap gangguan serangga atau binatang lain
o
$udukan jamban? slab penutup dibuat dengan memperhatikan keamanan pengguna (tidak licin, runtuh dan terperosok ke dalam lubang penampungan tinja, dsb)
o
Bangunan melindungi dari kemungkinan terciumnya bau yang tidak sedap yang berasal dari tinja dalam lubang penampungan
o
Mudah dibersihkan dan dipelihara
o
$iutamakan menggunakan bahan local
o
Fntilasi udara cukup
/. Bangunan bagian baah ( #enampung Tinja ) #enampung tinja adalah lubang di baah tanah, dapat berbentuk persegi, lingkaran?bundar atau empat persegi panjang sesuai dengan kondisi tanah.&edalaman bergantung pada kondisi tanah dan permukaan air tanah di musim hujan. #ada tanah yag kurang stabil, penampung tinja harus dilapisi seluruhnya atau sebagian dengan bahan penguat seperti anyaman bamboo, batu bata, ring beton, dan lain"lain. #etimbangan untuk bangunan bagian baah o
&etinggian muka air tanah
o
$aya resap tanah (jenis tanah)
o
!enis bangunan, jarak bangunan dan kemiringan letak bangunan terhadapa sumber air minum (lebih baik diatas 0* m)
o
&epadatan penduduk (ketersediaan lahan)
o
7mur pakai (kemungkinan pengurasan, kedalaman lubang? kapasitas)
o
$iutamakan dapat meggunakan bahan local
o
Bangunan permanen yang dilengkapi dengan manhole
2.- Transm"s" %en'ak"t *ar" t"n!a
#enyakit menular seperti polio, kholera, hepatitis A dan lainnya merupakan penyakit yang disebabkan tidak tersedianya sanitasi dasar seperti penyediaan jamban. Bakteri >.
&uman penyebab penyakitG
.
Sumber in9eksi (reservoir) dari kuman penyebabG
/.
.
5.
+.
nang yang peka (susceptible)
Air
Tangan Tinja (suber infeksi)
Mati
Makanan, susu, sayuran Inang Baru
Serangga/tikus
Tanah
Cacat
Sakit
$ari gambar tersebut dapat dipahami baha sumber terjadinya penyakit adalah tinja. $engan demikian untuk memutus terjadinya penularan penyakit dapat dilaksanakan
dengan
memperbaiki
sanitasi
lingkungan.
Tersedianya
jamban
merupakan usaha untuk memperbaiki sanitasi dasar dan dapat memutus rantai penularan penyakit.
Air
Tinja (sumber infeksi)
Tangan
Makanan
2.# Per"laku 2.#.1 Pengetahuan
Inang Terlindungi
#engetahuan merupakan hasil HtahuI dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. #enginderaan terjadi melalui panca indra yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar diperoleh dari mata dan telinga. #engetahuan atau kogniti9 merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour). Ada enam tingkatan pengetahuan yaitu ' 0.
Tahu Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
.
Memahami Memahami diartikan sebagai suatu kemampuaan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
/.
Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
.
Analisis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen"komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5.
Sintesis Sintesis yaitu menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian"bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
+.
>valuasi
>valuasi yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justi9ikasi atau penilaian terhadap statu materi atau objek.
2.#.2. S"ka%
Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecendrungan untuk berespons (secara positi9 atau negati9) terhadap orang, obyek atau situasi tertentu. Sikap mengandung suatu penelitian emosional?a9ekti9 (senang, benci, sedih), disamping itu komponen
kogniti9
(pengetahuan
tentang
obyek
itu)
serta
aspek
konati9
(kecendrungan bertindak). $alam hal ini pengertian sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. 2.#..
T"n*akan atau Praktek
Suatu sikap belum otomatis terujud dalam tindakan (overt behaviour). 7ntuk meujudkannya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan 9aktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah 9asilitas. Tingkatan tindakan, yaitu ' 0.
#ersepsi Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.
.
@espons terpimpin $apat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua. /. Mekanisme Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, maka ia sudah mencapai praktek tingkat tiga. . Adaptasi
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan tersebut sudah dimodi9ikasinya sendiri tanpa mengurangi tindakan tersebut.
BAB III KERAN0KA KNSEPTUAL DAN HIPTESIS PENELITIAN .1 Kerangka K)nse%tual Penel"t"an
Berdasarkan tujuan penelitian dan tinjauan pustaka, maka kerangka konseptual penelitian ini adalah'
Interensi STBM
Baik
!erilaku masyarakat tentang BAB sembarangan" !engetahuan Sika# Tindakan Tidak Interensi STBM
%arakteristik res#&nden" !endidikan !enghasilan !ekerjaan
$endah
.2 H"%)tes"s Penel"t"an
%ipotesis penelitian ini adalah' %*'
Tidak ada perbedaan pengetahuan masyarakat tentang buang air besar
sembarangan pada desa setelah diintervensi %a'
Ada
perbedaan
pengetahuan
masyarakat
tentang
buang
air
besar
sembarangan pada desa setelah diintervensi %*'
Tidak ada perbedaan sikap masyarakat tentang buang air besar sembarangan
pada desa setelah diintervensi %a'
Ada perbedaan sikap masyarakat tentang buang air besar sembarangan pada
desa setelah diintervensi %*'
Tidak ada perbedaan tindakan masyarakat tentang buang air besar
sembarangan pada desa setelah diintervensi %a'
Ada perbedaan tindakan masyarakat tentang buang air besar sembarangan
pada desa setelah diintervensi
BAB I METDE PENELITIAN #.1 (en"s *an Desa"n Penel"t"an
!enis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain penelitian potong silang. !enis dan desain penelitian tersebut digunakan untuk menjaab permasalahan penelitian dan mencapai tujuan penelitian. #ada desain potong silang, peneliti melakukan pengumpulan data baik variabel bebas, yaitu sebelum dan sesudah intervensi STBM berupa penyuluhan dan perilaku masyarakat tentang buang air besar sembarangan sebagai variabel tergantung secara bersamaan.
#.2 L)kas" *an 3aktu Penel"t"an
#enelitian dilakukan di @2 0 dan 5 kelurahan 4andaria Selatan,
#. P)%ulas" *an Sam%el
#opulasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang berada pada ilayah dan melihat evaluasi yang terjadi setelah diberikan intervensi dikarenakan masih didapatkannya populasi masyarakat yang tidak memiliki jamban sehat. Sedangkan sampel dari penelitian adalah sebagian dari populasi yang memiliki kriteria inklusi sebagai berikut' a. $engan kriteria eksklusi sebagai berikut' a.
Sudah memiliki jamban sehat
Besar Sam%l"ng
#erkiraan besar sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan rumus' Rumus %)%ulas" "n$"n"t 4 N) 5
EJ
K Tingkat kemaknaan yang dikehendaki 15 besarnya 0,1+
#
K #revalensi kelompok lansia yang kualitas tidur buruk sebesar 0,5 5
L
K #revalensi kelompok lansia yang kualitas tidur baik 5,5
d
K Akurasi dari ketepatan pengukuran untuk p 0* adalah *,*5
;o K (0,1+) N *,05N *,55 K /-/,*+ (*,*5) Rumus %)%ulas" $"n"te 4 n5 617n89N:
dibulatkan menjadi /-/
n
K Besar sampel yang dibutuhkan untuk populasi yang 9init
n*
K Besar sampel dari populasi yang in9init
;
K Besar sampel populasi 9init yang terdapat di @2 0 dan 5 &elurahan
4andaria berjumlah 0+1 orang maka' n KOOOO/-/
K 00+,/ orang, dibulatkan menjadi 00+ orang
(0 P /-/?0+1) antisiasi dro out K 0* N n antisiasi dro out K 0* N 00+ K 00,+ Total sampel K n P antisiasi dro out Total sampel K 00+ P 00,+ K 0-,+ dibulatkan
0 orang
#.# ar"a&el Penel"t"an Klas"$"kas" ar"a&el
Fariabel bebas pada penelitian ini adalah intervensi STBM. Sedangkan, variabel terikat adalah perilaku masyarakat terhadap buang air besar sembarangan. #.#.1
De$"n"s" %eras")nal #.#.1.1 Inter;ens" STBM
$e9inisi
' Suatu program tindakan yang sudah dijadalkan dan telah ditentukan dan sesuai nasehat petugas kesehatan.
Alat 7kur ' &uesioner, yang terdiri dari - pertanyaan yang akan dijaab responden mengenai jamban sehat. %asil 7kur ' $ibagi dalam dua kategori yaitu ' 0.
Sebelum intervensi STBM ' perilaku masyarakat saat responden belum mendapatkan penyuluhan tentang jamban sehat
.
Setelah intervensi STBM ' perilaku masyarakat saat responden sudah mendapatkan penyuluhan tentang jamban sehat
Skala 7kur ' nominal #.#.1.2 Per"laku Mas'arakat
$e9inisi
' Segala sesuatu yang diketahui dan dilakukan oleh responden mengenai perilaku buang air besar secara sembarangan.
Alat 7kur ' &uesioner, yang terdiri dari pertanyaan yang akan dijaab responden.
Baik
' ;ilai skoring
/.
@endah
' ;ilai skoring Q
Skala 7kur ' nominal
#., Instrumen Penel"t"an
$ata pada penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu kuesioner. &uesioner ini memuat pertanyaan yang terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama merupakan karakteristik demogra9i responden yaitu pendidikan, penghasilan, dan pekerjaan. Bagian kedua merupakan pertanyaan terkait dengan variabel bebas, yaitu sebelum dan sesudah intervensi STBM. Bagian ketiga merupakan pertanyaan terkait dengan variabel tergantung, yaitu perilaku masyarakat yang diukur dengan penggunaan jamban sehat. #enilaian kuesioner ini adalah jika total nilai skoring maka perilaku responden baik dan sebaliknya, jika total nilai skoring QK
menunjukkan baha perilaku responden rendah dengan tingkat sensiti9itas sebesar 1,+ dan spesi9itas sebesar +,5 untuk membedakan kedua perilaku masyarakat tersebut.
#.- Pengam&"lan Data Penel"t"an #.-.1
Data Pr"mer
$iperoleh dengan aancara langsung kepada masyarakat yang berpedoman pada kuesioner yang telah ditetapkan untuk memperoleh in9ormasi tentang' 0. dentitas responden . #engetahuan responden
#.-.2
Data Sekun*er
Raitu pro9il, demogra9i ilayah kerja, data jumlah masyarakat di ilayah kerja #uskesmas Batu 6 tempat dilakukan penelitian. Selain itu, data juga diperoleh dari $inas &esehatan &ota Tanjung #inang.
#.
Peng)lahan Data
$ata yang diperoleh dari aancara diolah dengan tahap"tahap berikut' a. #engecekan $ata (editing ) >diting adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian angket yang ada, apakah pengisian jaaban sudah jelas, lengkap dan konsisten sehingga kualitas data yang terkumpul terjaga. b. #engkodean $ata (coding )
Setelah semua angket diedit, selanjutnya dilakukan pengkodean, yakni mengubah data berbentuk kalimat menjadi data angka atau bilangan untuk memudah kan pengolahan data oleh komputer. c. Memasukkan $ata (entry data) #ada tahap ini, jaaban dari masing"masing responden yang dalam bentuk kode dimasukkan ke dalam program komputer agar data dapat dianalisis #rogram yang digunakan adalah S#SS. d. #embersihan $ata (cleaning ) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. #.=.2
Anal"s"s Data
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan program so9tare S#SS .*. 0. Analisis 7nivariat Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing" masing variabel yang diteliti. Analisis univariat menggambarkan 9rekuensi dari seluruh variabel yang diteliti yaitu karakteristik responden (pendidikan, penghasilan, pekerjaan) dan perilaku responden terhadap buang air besar sembarangan. #eneliti akan mengolah data tersebut menjadi bentuk proporsi atau persentase dan tabel. . Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. $alam penelitian ini yang akan dianalisis adalah hubungan antara responden yang belum diintervensi penyuluhan dan setelah diberi intervensi berupa penyuluhan. #erhitungan analisis bivariat pada
kedua variabel akan menggunakan uji statistik T pair test, dilakukan dalam batas kepercayaan (alpha K *,*5) yang artinya apabila diperoleh nilai p QK *,*5 berarti ada hubungan yang signi9ikan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Bila pada perhitungan uji Nact. 7ntuk mengetahui derajat hubungan pada desain penelitian potong silang digunakan ukuran 3dds @atio (3@), dengan membandingkan odds pada kelompok terekspos dengan kelompok tidak terekspos apabila 3@ K 0 artinyaG 3@ Q 0 artinya ada e9ek perlindungan (e9ek protekti9), dan 3@ 0 artinya sebagai penyebab.
KUESINER PENELITIAN PERILAKU MAS>ARAKAT TENTAN0 BUAN0 AIR BESAR SEMBARAN0AN PADA DAERAH >AN0 DIBERI DAN TIDAK DIBERI INTERENSI 0ERAKAN SANITASI TTAL BERBASIS MAS>ARAKAT A.
I*ent"tas Res%)n*en
Nama (en"s Kelam"n
Pen*"*"kan Terakh"r
Penghas"lan
Tidak Sekolah
SM#?MTs
Tidak S$
SMA?SM&?MA
S$
#erguruan Tinggi
Q 5**.***
0.***.***"0.5**.***
5**.***"0.***.***
0.5***.***
B. Pengetahuan Res%)n*en 6Per"laku BAB *an (am&an Sehat:
0
Menurut anda apakah harus buang air besar di jamban: %arus Tidak %arus
Apakah anda tahu syarat"syarat jamban sehat: Tahu Tidak Tahu
6Per"laku Buang A"r Besar:
/
$i mana anda biasa buang air besar: !amban Semak?hutan #arit =ain"lain
Apakah anda selalu cuci tangan setelah buang air besar: Ra Tidak
6Ke%em"l"kan (am&an Sehat:
5
Apakah anda memiliki jamban: Ra Tidak
+
!enis jamban apa yang anda miliki: (untuk yang sudah punya jamban)
-
Menurut anda apakah jamban yang anda miliki sudah memenuhi syarat jamban sehat: (untuk yang sudah punya jamban) Ra Tidak
Apakah keluarga anda ingin memiliki jamban sehat sendiri: (untuk yang belum punya jamban) Ra Tidak