RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMK YPM 8 SIDOARJO
Mata Pelajaran
: Sejarah Indonesia (Wajib)
Kelas / Semester
:X/1
Materi Pokok
: Memahami konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan) : Cara Berpikir Diakronik, Konsep Ruang, dan Waktu, dalam Sejarah : x 45 (90 Menit)
Sub Materi Pokok Alokasi Waktu
A. Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah.
3.1.1 Menjelaskan konsep berpikir diakronik dalam sejarah. 3.1.2 Menjelaskan konsep ruang dan waktu dalam sejarah. 3.1.3 Menganalisis peristiwa sejarah berdasarkan konsep ruang dan waktu 3.1.4 Menganalisis peristiwa sejarah berdasarkan konsep berpikir diakronis 4.1 Menyajikan hasil penerapan konsep 4.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok berpikir kronologis, diakronik, tentang penerapan konsep berpikir sinkronik, ruang, dan waktu dalam diakronik, ruang, dan waktu dalam mengkaji peristiwa sejarah dalam bentuk peristiwa sejarah tulisan atau bentuk lain. 4.1.2 Membuat tulisan tentang penerapan konsep berfikir diakronik, ruang dan waktu dalam salah satu peristiwa sejarah dalam bentuk cerita
C. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti proses pembelajaranpeserta didik dapat: 1. Menjelaskan konsep berpikir diakronik dalam sejar ah 2. Menjelaskan konsep ruang dan waktu dalam sejarah 3. Menganalisis peristiwa sejarah berdasarkan konsep ruang dan waktu 4. Menganalisis peristiwa sejarah berdasarkan konsep ruang, waktu dan berpikir diakronis 5. Mempresentasikan hasil hasil penerapan konsep berpikir diakronik, ruang, ruang, dan waktu dalam mengkaji peristiwa sejarah 6. Membuat tulisan tentang penerapan konsep berfikir diakronik, ruang dan waktu dalam salah satu peristiwa sejarah dalam bentuk cerita
D. Materi Pembelajaran: Cara berpikir Sejarah 1. Cara berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah 2. Konsep ruang dan waktu dalam mempelajari sejarah E. Metode Pembelajaran: : Saintifik 1. Pendekatan 2. Model Pembelajaran : Group Investigation 3. Metode Pembelajaran : Ceramah, analisis peristiwa, penyelidikan, diskusi, tanya jawab, penugasan F. Media dan Alat Pembelajaran Media Alat Power point LKPD Gambar-gambar yang relevan LCD projector Buku-buku G. Sumber Belajar 1. Darini, Ririn, dkk. 2016. Buku Siswa Sejarah untuk SMA Kelas X edisi revisi 2016. Klaten: Cempaka Putih 2. Hapsari, Ratna, dkk. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga 3. Herimanto, dkk.2014. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif untuk kelas X SMA/MA Kelompok mata pelajaran Wajib. Wajib. Solo: Platinum 4. Taupan, Muhamad. 2012. Sejarah Berbasis Pendidikan Berkarakter Bangsa untuk SMA/MA Kelas X . Bandung: Sewu 5. http://www.donisetyawan.com/konsep-ruang-dan-waktu-dalam-sejarah/ 6. https://sugionosejarah.wordpress.com/2013/12/03/kosep-berpikir-kronologi-diakroniksinkronik-ruang-dan-waktu-dalam-sejarah/ H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi
Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik bersama-sama membaca
Abstraksi Waktu 10 menit
Surat Al-fatihah sebagai wujud sikap religius (kecuali jam ke-1)Orientasi ke-1)Orientasi peserta didik pada masalah 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3. Guru memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan membaca dan mengamati gambar yang ada di buku siswa 4. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik
Kegiatan Inti
60 Menit
Mengamati Guru meminta siswa untuk mengamati presentasi
konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
Menanya Guru menugaskan siswa untuk menjelaskan konsep
dasar
sejarah
(berpikir
kronologis,
diakronik,
sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
Guru mengajukan pertanyaan bagaimana konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)?
Mengumpulkan Informasi
Guru meminta siswa untuk menggali informasi te ntang konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
Menalar
Guru menugaskan siswa untuk menganalisa tentang konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
Mengkomunikasikan Guru menugaskan siswa untuk menyajikan hasil analisis tentang konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
Penutup
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik diarahkan
10 menit
untuk membuat kesimpulan 2. Guru memberikan tes tertulis kemudian dikumpulkan 3. Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya 4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan pesan agar peserta didik tetap belajar 5. Membaca
do'a
akhir
belajar
( Allahumma inni
astaudiuka …)
I.
Penilaian Hasil Belajar a. Jenis dan Teknik Penilaian: 1) Jenis penilaian aspek pengetahuan dengan teknik tes tertulis. 2) Jenis penilaian ketrampilan dengan teknik pengamatan/observasi dan portofolio b. Bentuk Instrumen 1) Penilaian Pengetahuan a) Bentuk : Soal uraian b) Instrumen : Tes tertulis dan lisan 2) Penilaian Ketrampilan a) Bentuk : Lembar pengamatan diskusi dan presentasi b) Instrumen : Skala nilai c) Portofolio : Kumpulan tugas siswa
Sidoarjo, 2 Juli 2018 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Dr. KISYANTO SM, SE., MM.
Muhammad Muhtarom S.Pd
Lampiran 1 Materi Ajar
CARA BERPIKIR SEJARAH (Berpikir Diakronis , Ruang dan Waktu dalam Sejarah) Konsep Dasar Berpikir Sejarah Sejarah berasal dari serapan bahasa arab yaitu kata Syajarotun yang berarti pohon. Pengertian sejarah secara umum diartikan kisah atau cerita yang mengupas kehidupan manusia dimasa lampau. Menurut Kuntowijoyo, dalam mempelajari sejarah tidak terlepas dari cara berpikir Diakronis dan Sinkronis, yang masing-masing saling melengkapai. 1. Diakronis Menurut Galtung, diakronis berasal dari bahasa Yunani, diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan t idak berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba. Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. a) Contoh berpikir sejarah secara diakronis Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi harus menjelaskan pula peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya, seperti: peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu, reaksi pemuda Indonesia terhadap berita kekalahan Jepang, peristiwa Rengasdengklok, penyususnan teks proklamasi, Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920, Terjadinya Perang Diponegaro, 19251930, Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949, Gerakan Zionisme 1897-1948 dll. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. b) Ciri-ciri berpikir sejarah secara diakronis Mengkaji dengan berlalunya masa Menitik beratkan pengkajian peristiwa pada sejarahnya Bersifat historis atau komparatif Bersifat vertikal Terdapat konsep perbandingan Cakupan kajian lebih luas 2. Ruang dan waktu dalam sejarah Sejarah mengenal adanya dimesi spasial dan dimensi temporal. Spasial atau ruang merupakan
tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sedangkan temporal atau waktu ini berhubungan dengan kapan peristiwa tersebut terjadi. Sedangkan manusia adalah subjek dan objek sejarah. Manusia sebagai pelaku dan penulis sejarah itu sendiri. Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut. Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang me nitik beratkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas).
Keterkaitan Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah 1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. 2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. 3. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas).
Lampiran 2
Penilaian Pengetahuan: Kisi-kisi Soal Mata Pelajaran Kelas/ Semester Bentuk Soal Jumlah Soal
: Sejarah (wajib) : X/1 : Uraian : 4 butir
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan konsep berpikir diakronik dalam sejarah 2. Menjelaskan konsep ruang dan waktu dalam sejarah 3. Menganalisis peristiwa sejarah berdasarkan konsep ruang dan waktu 4. Menganalisis peristiwa sejarah berdasarkan konsep ruang, waktu dan berpikir diakronis
Indikator 3.1.1 3.1.2 3.1.3
3.1.4
Menjelaskan konsep berpikirr diakronik dalam sejarah. Menjelaskan konsep ruang dan waktu dalam sejarah. Menganalisis peristiwa sejarah berdasarkan konsep ruang dan waktu Menganalisis peristiwa sejarah berdasarkan konsep berpikir diakronis
No. Soal 1 2 3 4
SOAL Kerjakan Soal-soal dibawah ini : No.
Soal
1.
Jelaskan definisi konsep konsep berpikir diakronik dalam sejarah! sejarah!
2.
Jelaskan keterkaitan antara konsep ruang dan waktu dalam mengkaji peristiwa sejarah!
3.
Tentukan ruang dan waktu dari peristiwa peristiwa reformasi !
4.
Tentukan diakronik dari peristiwa pemberontakan PKI!
Kunci Jawaban: 1. Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat terte ntu, dari waktu A sampai waktu B. 2. Ruang dan waktu dalam sejarah a. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. b. Waktu berkaitan dengan kapan peristiwa sejarah itu terjadi Jadi ruang dan waktu merupakan dua hal yang t idak dapat dipisahkan karena setiap peristiwa sejarah selalu terjadi bersamaan dalam ruang dan waktu. 3. Contoh ruang dan waktu dalam sejarah Peritiwa Bandung lautan api yang terjadi pada 23 Maret 1946 di Provinsi Jawa Barat 23 Maret 1946 adalah waktu dalam sejarah , Provinsi Jawa Barat adalah ruang dalam sejarah Reformasi Ruang (temapat) terjadinya peristiwa : Indonesia (Jakarta), waktu terjadinya peristiwa : 21 Mei 1998. 4. Contoh diakronik dalam per istiwa sejarah “ Pemberontakan PKI” : Tahun 1926, Tahun 1948, PKI Madium Tahun 1965 , G30SPKI
Lampiran 3
Penilaian Keterampilan: RUBRIK OBSERVASI KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK Mata Pelajaran
: Sejarah (wajib)
Kelas / Semester
: X
NO
Nama Peserta Didik
/1
Mengkomuni kasikan 1-4
Tahun Pelajaran Waktu Pengamatan
Mendengar kan 1-4
Berargumen tasi 1-4
: 2018/2019 :
Mengemu kakan pendapat 1-4
Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Keterangan : Nilai = Jumlah skor dibagi 4 a. Keterampilan mengomunikasikan mengomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. b. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya. c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam me ngemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya. d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat.
Lampiran 4 Penilaian Keterampilan:
RUBRIK OBSERVASI KEGIATAN PRESENTASI Mata Pelajaran
:
Sejarah (wajib)
Tahun Pelajaran
:
Kelas / Semester
:
X
Waktu Pengamatan
:
NO
/1
Nama Peserta Didik
Menjelaskan 0-100
Memvisualkan 0-100
2017/2018
Merespon 0-100
Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Keterangan : a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan. b. Keterampilan memvisualisasikan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, seme narik mungkin, atau sekreatif mungkin. c. Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.
Penilaian Keterampilan Instrumen Portofolio Buatlah tulisan mengenai sejarah hidupmu melalui penerapan konsep berfikir diakronik, ruang dan waktu dalam peristiwa yang dialami dalam dalam bentuk cerita!
Lembar Penilaian Mata Pelajaran Kelas / Semester NO
:
Sejarah (wajib)
:
X
Tahun Pelajaran Waktu Pengamatan
/1
Nama Peserta Didik
Relevansi 0-100
Kelengkapan 0-100
:
2018/2019
:
Kebahasaan 0-100
Isi 0-100
Jumlah Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Nilai = Jumlah skor dibagi 4 Keterangan : a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara peserta didik mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati. b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati. Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/Tujuan Pembelajaran (TP). Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal. Kebahasaan menunjukan bagaimana peserta didik mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami).