Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar isi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I.1
1.2. Maksud
I.3
I.3 Tujuan
I.4
1.4. Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan
I.5
1.5. Methode Penyusunan Rencana Pengembangan Permukiman (RPP)
I.5
1.6. Ruang Lingkup Materi
I.5
1.7. Ruang Lingkup Waktu
I.6
1.8. Pendekatan Perencanaan
I.6
1.9. Acuan Normatif
I.8
BAB II. GAMBARAN UMUM KELURAHAN KALUKUANG 2.1. Pemetaaan kondisi Existing dan issu Utama
II.10
2.1.1. Geografi
II.10
2.1.2. Demografi
II.12
2.1.3. Sosial Ekonomi
II.17
2.1.4. Sosial Budaya
II.21
2.1.5. Sarana dan Prasarana
II.23
2.1.6. Tata Guna Lahan
II.27
2.1.7. Bangunan
II.27
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang 2.1.8 Jaringan Jalan
II.28
2.1.9. Drainase
II.31
2.1.10. Persampahan
II.31
2.1.11. Air Bersih
II.34
2.1.12. Sanitasi dan Limbah rumah Tangga
II.34
2.2. Rencana Strategis dan Pengembangan Kelurahan
II.34
2.2.1. Permasalahan dan Potensi
II.34
2.2.2. Rencana Kebutuhan Masyarakat
II.35
2.2.3. Visi Pembangunan Kelurahan
II.36
BAB III. ANALISIS POTENSI DAN MASALAH 3.1. Analisis tata guna Lahan
III.39
3.2. Analisis kebutuhan Tata Ruang
III.39
3.2.1. Analisis Kebutuhan Ruang Peribadatan
III.40
3.2.2. Analisis Kebutuhan Ruang Pendidikan
III.40
3.2.3. Analisis Kebutuhan Ruang Kesehatan
III.40
3.2.4. Analisis Ruang Perdagangan
III.41
3.2.5. Analisi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau, Olaraga dan Taman 3.2.6. Analisi Ruang Parkir
III.41 III.42
3.3. Analisis Kondisis Lingkungan Permukiman
III.42
3.4. Analisis Prasarana Jaringan Utilitas
III.43
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang 3.4.1. Analisis Jaringan Jalan dan Drainase
III.43
3.4.2. Analisis Air Bersih, Hidran Penanggulangan Kebakaran dan Sanitasi
III.45
3.4.3. Analisis Ekonomi
III.46
3.4.5. Analisis Penataan Pasar
III.46
3.4.6. Analisis Persampahan
III.46
BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KELURAHAN KALUKUANG 4.1. Rencana Zonazi (pembagian Kawasan)
IV.51
4.2. Rencana Pengembangan Tata Hijau
IV.52
4.3. Rencana Perbaikan Jalan Drainase
IV.56
4.4. Rencana Air Bersih Dan Air Limbah
IV.56
4.5. Rencana Penanggulangan Kebakaran
IV.59
4.6. Rencana Pengembangan Ekonomi
IV.59
4.7. Rencana Penanggulagan Sampah
IV.59
4.8. Rencana Kawasan Prioritas
IV.61
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 :
Tabel Jumlah RW dan RT Kelurahan Kalukuang
Tabel 2.2 :
Jumlah Penduduk Kelurahan Kalukuang
II-10
Tahun 2009
II-12
Tabel 2.3 :
Sarana Pendidikan di Kelurahan Kalukuang
II-24
Tabel 3.1 :
Matriks Permasalahan dan Potensi
III-47
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 : Langkah Penyusunan Rencana Penataan Permukiman(RPP) Gambar 2.1 : Peta Administrasi Kelurahan Kalukuang
I-5 II-11
Gambar 2.2 : Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Kelurahan Kalukuang Tahun 2009
II-13
Gambar 2.3 : Grafik Jumlah penduduk menurut Kelompok Usia Kelurahan Kalukuang Tahun 2009
II-13
Gambar 2.4 : Peta Perbandingan Jumlah Penduduk
II-14
Gambar 2.5 : Peta Kepadatan Penduduk
II-15
Gambar 2.6 : Grafik Jumlah penduduk menurut Kelompok Usia Kelurahan Kalukuang Tahun 2009
II-16
Gambar 2.7 : Pasar Kalukuang
II-17
Gambar 2.8 : Peta persebaran warga miskin
II-19
Gambar 2.9 : Peta Persebaran Kaki Lima
II-20
Gambar 2.10 : Gang sempit digunakan untuk mengadakan hajatan di RW 04
II-21
Gambar 2.11 : Tempat duduk di ujung lorong dijadikan sarana untuk bersosialisasi
II-21
Gambar 2.12 : Penduduk sedang duduk bersama di sore hari di salah satu lorong RW 05
II-22
Gambar 2.13 : Pangkalan becak pun dijadikan tempat untuk saling bersosialiasi satu dan lainnya
II-22
Gambar 2.14 : Mesjid Khalwatiah Nurul Masajid Lokasi RW 05
II-23
Gambar 2.15 : Masjid di RW 04
II-23
Gambar 2.16 : Panti Asuhan Mattampawale di RW 02
II-25
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang Gambar 2.17 : Panti Asuhan Kasih Ibu di RW 05
II-25
Gambar 2.18 : Peta Persebaran Sarana Pendidikan
II-26
Gambar 2.19 : Peta Fungsi Bangunan
II-29
Gambar 2.20 : Peta Kondisi Jalan
II-30
Gambar 2.21 : Drainase yang buntu di RW 01
II-31
Gambar 2.22 : Sampah di saluran drainase
II-32
Gambar 2.23 : Peta Persebaran TPS
II-33
Gambar 2.24 : Peta Permasalahan
II-37
Gambar 2.25 : Peta Potensi
II-38
Gambar 3.1 : Drainase ditutup
III-42
Gambar 3.2 : Drainase tersumbat
III-44
Gambar 4.1 : Peta Rencana Zona (Pengembangan Kawasan)
IV-52
Gambar 4.2 : Illustrasi Tata Ruang Hijau
IV-54
Gambar 4.3 : llustrasi Pemanfaatan Ruang kosong menjadi Tata Ruang Hijau
IV-55
Gambar 4.4 : llustrasi Pemanfaatan Ruang kosong menjadi Tata Ruang Hijau
IV-56
Gambar 4.5 : Denah Saringan
IV-58
Gambar 4.6 : Potongan Saringan
IV-58
Gambar 4.7 : Detail Saringan
IV-59
Gambar 4.8 : Ilustrasi sudut Jalan Andi Tadde dan Jl. Datuk Ditiro
IV-60
Gambar 4.9 : Illustrasi koridor Jl. Datuk Ditiro.
IV-61
Gambar 4.10 : Rencana Zoning Pengembangan Kawasan Prioritas
IV-62
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini pembangunan lebih di fokuskan kearah yang lebih berkelanjutan, Masyarakat diharapkan terlibat dalam pembangunan
bangsa.
mengembangkan
Pemerintah
suatu
model
saat
ini
telah
perencanaan
dan
pengembangan wilayah secara terpadu yang melibatkan partisipasi
aktif
semua
komponen
yaitu:
pemerintah,
masyarakat, pihak swasta, dan kelompok peduli. Salah satu program
pemerintah
saat
ini
dalam
meningkatkan
kesejahteraan dan kwalitas hidup masyarakat yaitu dengan Program Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) atau Neighbourhood Development (ND). PLP-BK merupakan program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) atau PNPM mandiri perkotaan. Pada tahap awal membangun masyarakat berdaya untuk membangun transformasi masyarakat mandiri menuju masyarakat madani. Proses perubahan social budaya masyarakat dilakukan melalui berbagai masyarakat
intervensi dalam
untuk
meningkatkan
pengembangan
kualitas
kemampuan lingkungan
permukiman yang berkelanjutan (sustainability development) di
wilayah
mereka
masing-masing.
Pembangunan
fisik
lingkungan dalam PLP-BK merupakan media belajar dalam membangun tata kerja bermasyarakat untuk meyepakati peraturan-peraturan yang di butuhkan dalam berbagai ruang
I-1
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang hidup sehingga menjadi ruang perekat dalam tata hidup masyarakat madani yang saling mengahargai dan produktif dan terwujudnya kwalitas lingkungan permukiman yang sehat, tertib, selaras, berjati diri dan lestari. PLP-BK merupakan suatu model yang berbasis komunitas dan nilai dengan melibatkan masyarakat secara langsung dan menerapkan
nilai-nilai
luhur
menjadi
mutlak,
dimana
masyarakat membangun tatanan kehidupannya berdasarkan visi dan cita-cita masa depan bersama. Program PLP-BK ini mengharapkan masyarakat mempunyai rasa memiliki yang tinggi sehingga masyarakat menjaga dan memelihara hasilhasil pembangunan menuju lingkungan yang berkelanjutan. Pelaksanaan PLP-BK di kelurahan Kalukuang merupakan stimulant bagi masyarakat dengan focus orientasi pada peningkatan
ekonomi
local
dan
kwalitas
kehidupan
masyarakat. Pelaksanaan di awali dengan tahap partisipatif yang menghasilkan produk dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan kalukuang yang didalamnya mencakup Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) kawasan prioritas yang disusun secara partisipatif oleh masyarakat bersama pemerintah dana turan tertulis tentang pembangunan dan pengelolaan permukiman yang
disepakati
masyarakat
bersama
pemerintah
yang
merupakan komitmen bersama. Rencana kelurahan
Penataan
Kalukuang
Lingkungan
merupakan
Permukiman
acuan
(RPLP)
pembangunan I-2
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang permukiman
kelurahan
Kalukuang
yang
berisi
panduan
pengembangan permukiman yang terkait dengan aspek lingkungan
seperti
penataan
ruang,
pengelolaan
dan
pengadaan prasarana dan sarana lingkungan, aspek social berupa
kondisi
pelayanan
sosial
masyarakat
dan
kelembagaan, pelayanan public serta aspek ekonomi yang menggali potensi dan komoditi ekonomi yang sejalan dengan kebutuhan prasarana pendukung dan lembaga pengelolanya. I.2. Maksud dan Tujuan Program
pengembangan
Lingkungan
Permukiman
Berbasis Komunitas (PLP-BK) di wilayah kelurahan Kalukuang telah
menghasilkan
Permukiman
(RPLP)
Rencana sebagai
Penataan acuan
Lingkungan pelaksanaan
pembangunan di kelurahan Kalukuang. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah sasaran program PNPM Mandiri Perkotaan. Adapun maksud dan tujuan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) adalah : 1.2.1 Maksud RPLP sebagai alat untuk mencapai kondisi masa depan yang diinginkan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin kondisi eksisting yang ada dan meminimalkan dampak negative terhadap lingkungan fisik dan sosial, yang
dituangkan
dalam
serangkaian
program
pembangunan yang dilengkapi dengan estimasi besaran dan biaya yang diperlukan, sumberdana, serta koordinasi lembaga lembaga terkait baik dalam tahap perencanaan, I-3
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang pelaksanaan, monitoring dan pengawasan. 1.2.2 Tujuan Adapun Tujuan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) adalah : a. RPLP di perlukan sebagai acuan tentang apa
yang
dapat dibangun, dimana letak pembangunan, kapan perlu dibangun, besaran yang perlu dibangun, oleh semua pihak yang membangun suatu kelurahan atau desa agar tertata dengan baik, efisien dan bermanfaat bagi masyarakat. b. RPLP
merupakan
alat
kontrol
/
pengawasan
bagi
pembangunan yang tidak sesuai dengan aturan dan kesepakatan masyarakat. Dan menjadi pegangan bagi masyarakat,
swasta,
LSM
dan
donor
yang
ingin
berpartisipasi dalam pembangunan berbagai macam infrastruktur, terintegrasi
fasilitas dan
serta
utilitas
terkoordinasi
lingkungan
dengan
baik
agar sesuai
kebutuhan masyarakat. c. RPLP
sebagai
acuan
untuk
pentahapan
program
pembangunan kelurahan / desa setiap tahun, sehingga pada akhirnya seluruh program pembangunan dapat menciptakan tata ruang dan kehidupan masyarakat yang harmonis. d. Tersusunnya indikasi program pembangunan kelurahan sampai
5
merupakan
(lima)
tahun
solusi
yang
dari
akan
datang
permasalahan
yang dan
pengembangan lebih lanjut dari potensi fisik, lingkungan, I-4
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang ekonomi dan social kemasyarakatan. I.3. Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan Ruang lingkup wilayah perencanaan adalah kelurahan Kalukuang Kecamatan Tallo kota madya Makassar Sulawesi Selatan. Rukun Warga di Kelurahan Kalukuang Terdiri dari 5 (lima) Rukun Warga. I.4. Methode Penyusunan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Gambar 1.1 Langkah Penyusunan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP)
Sumber :Pedoman Pelaksanaan PLP-BK.
I.5. Ruang Lingkup Materi Lingkup materi dalam Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) meliputi : 1. Identifikasi potensi dan permasalahan fisik, lingkungan, ekonomi dan social kemasyarakatan. 2. Analisis
fisik
lingkungan,
perkembangan
dan
sebaran
penduduk, analisis kebutuhan ruang sarana dan prasarana, analisis potensi ekonomi, analisis social dan kelembagaan, analisis mitigasi bencana. 3. Konsep penataan ruang.
I-5
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang 4. Penentuan struktur dan pola ruang serta rencana perbaikan lingkungan. 5. Indikasi Program Pembangunan dan Strategi Implementasi. I.6. Ruang Lingkup Waktu Berdasarkan
petunjuk
teknis
Penataan
Lingkungan
Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK), Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) disusun sebagai Pedoman Pembangunan Kelurahan sampai dengan 5 (lima) tahun yang akan dating yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. I.7. Pendekatan Perencanaan Pada dasarnya, perencanaan yang dilakukan tetap mengacu Rencana
kepada Umum
perencanaan Tata
Ruang
yang
diatasnya,
Kecamatan
Tallo.
yaitu Proses
perencanaan melibatkan masyarakat / perencanaan ruang partisipatif,
baik dari tahapan input, analisis sampai dengan
tahapan
output. Tahapan proses perencanaan adalah
sebagai berikut: a. Tahapan Input ; Pengambilan dilakukan
melalui
data
dan
informasi
perencanaan
suatu kegiatan Pemetaan Swadaya.
Pelaksana dari kegiatan ini adalah warga masyarakat yang secara sukarela tergabung dalam
Tim Inti Perencanaan
Partisipatif (TIPP) dan Pokja. TIPP dan Pokja dibagi beberapa kelompok dengan melibatkan semua RW yang menjadi lingkup wilayah perencanaan. Masing-masing kelompok I-6
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang kemudian mencari data dan informasi yang terkait dengan potensi dan masalah lingkungan, tata ruang, sarana dan prasarana, ekonomi dan social kelembagaan di tingkat RT. Pemetaan
swadaya
mengumpulkan
dilakukan
data
selama
primer
6
maupun
hari
untuk
sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan metoda observasi langsung kelapangan dan wawancara dengan nara sumber yaitu Ketua RT, Ketua RW, tokoh masyarakat, serta
pelaku
langsung
kegiatan
seperti
pedagang,
pengusaha kecil dan industry rumah tangga. Setelah pemetaan swadaya selesai, TIPP dan Pokja merangkum data dari kedalaman RT menjadi kedalaman RW sekaligus verifikasi dan klarifikasi data. b. Tahap Analisis Hasil dari kegiatan pemetaan swadaya adalah Profil Kelurahan Kalukuang. Hasil pemetaan swadaya ini kemudian diklarifikasi dan diverifikasi kembali oleh Ketua RT dan Ketua RW dalam kegiatan rembug warga. Dalam kegiatan rembug warga ini pula dilakukanan alisis terhadap potensi dan permasalahan di masing-masing RW. c. Out Put Hasil dari analisis terhadap potensi dan permasalahan adalah berupa solusi atau kegiatan tindak lanjut. Tahap ini dilakukan masih dalam kegiatan rembug warga. Selain rencana tindak lanjut, ditentukan pula lokasi kegiatan rencana
dan
tahapan
waktu
pelaksanaan.
Proses
perencanaan partisipatif oleh TIPP dan Pokja tersebut diatas
I-7
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang tetap
mendapat
arahan
teknik
dari
Tenaga
Ahli
Pendamping Perencanaan (TAPP), Asisten kota / Urban planner, dan Senior Fasilitator. Pemerintah juga memberikan bimbingan
teknik
yang
terkait
dengan
permasalahan
lingkungan. I.8. Acuan Normatif 1 Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. 2 Undang-undang No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 3 Undang-undang No 38 Tahun 2004 tentang Jalan. 4 Undang-undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. 5 Undang-undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 6 Undang –undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. 7 Peraturan
Pemerintah
No
69
Tahun
1996
tentang
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang. 8 Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 tentang Jalan. 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. 10 SNI 02-2406-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Umum I-8
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang Drainase Perkotaan. 11 SNI 03-6967-2003 tentang Persyaratan Umum Sistem Jaringan dan Geometrik Jalan Perumahan. 12 SNI
03-1733-2004
tentang
Tata
Cara
Perencanaan
Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
13 SNI 3242-2008 tentang Pengelolaan Sampah di Permukiman.
I-9
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KELURAHAN KALUKUANG 2.1 Pemetaan Kondisi Eksisting dan Issu Utama 2.1.1 Geografi Kelurahan Kalukuang terletak di Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Wilayah ini termasuk kedalam wilayah bukan pantai. Luas wilayah kurang lebih 25,45 Ha atau 0,24 km2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Kelurahan Suangga Kecamatan Tallo
Sebelah Timur
: Kelurahan La’tang Kecamatan Tallo
Sebelah Selatan
: Kelurahan Timongan Lompoa Kecamatan Bontoala
Sebelah Barat
: Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo
Kelurahan Kalukuang terbagi atas 5 RW dengan pembagian jumlah RT masing-masing dapat dilihat pada tabel 2.1 dan gambaran wilayah Kelurahan Kalukuang dapat dilihat pada peta 2.1 Tabel 2.1 Tabel Jumlah RW dan RT Kelurahan Kalukuang RW
Jumlah RT
01
6
02
4
03
3
04
8
05
5
Jumlah
26 II-10
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kelurahan Kalukuang
II-11
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
2.1.2 Demografi Penduduk sebagai salah satu unsur utama dalam pembentukan suatu wilayah, merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pengembangan suatu wilayah. Penduduk pada
hakekatnya
pembangunan. mempengaruhi
adalah
Sebagai
objek
sekaligus
salah
satu
perkembangan
ruang
subjek
suatu
faktor
yang
terutama
dalam
kaitannya dengan pemanfaatan lahan, maka jumlah dan pertumbuhan penduduk perlu mendapatkan kajian tersendiri. Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Kalukuang Tahun 2009
Jumlah No
RW
Jumlah Jiwa
Kepala Keluarga
Laki-Laki Perempuan
Jumlah
1.
01
150
361
427
788
2.
02
154
397
380
777
3.
03
80
119
211
410
4.
04
273
701
737
1438
5.
05
226
565
568
1133
Jumlah
883
2223
2323
4546
Sumber: Data BKKBN Tahun 2009
Jumlah kepala keluarga Kelurahan Kalukuang pada Tahun 2009 sebanyak 883 kepala keluarga. Jumlah kepala keluarga terbanyak berada di RW 04 dan jumlah kepala keluarga paling sedikit adalah RW 03. Jumlah penduduk
II-12
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Kelurahan Kalukuang pada tahun 2009 adalah 4546 jiwa. Jumlah
penduduk
perempuan
lebih
banyak
dengan
persentase 51% sedangkan penduduk laki-laki sebanyak 49% dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Jumlah penduduk terbanyak di RW 04 dan jumlah penduduk yang paling sedikit berada di RW 03.
Gambar 2.2 Tahun 2009 Sumber: Data BKKBN Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Kelurahan Kalukuang Tahun 2009 Sumber: Data BKKBN Tahun 2009
2323 51%
2223 49%
Laki-laki Perempuan
Gambar 2.3 Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk per RW Kelurahan Kalukuang Tahun 2009 1500
Laki-laki
1000
Perempuan 500
0 RW 01 RW 02
RW 03
RW 04
RW 05
II-13
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.4 Peta Perbandingan Jumlah Penduduk
II-14
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.5 Peta Kepadatan Penduduk
II-15
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Dari data jumlah penduduk dan luas wilayah tiap RW, maka diperoleh data kepadatan penduduk (Lihat peta 2.3). Wilayah terpadat berada di RW 04 dan terpadat kedua adalah RW 02.
Gambar 2.6 Grafik Jumlah penduduk menurut Kelompok Usia Kelurahan Kalukuang Tahun 2009 > 60 tahun RW 05
22 - 59 tahun
RW 04 16-21 tahun
RW 03 RW 02
7-15 tahun
RW 01
0-6 tahun 0
200
400
600
800
Sumber: Data BKKBN Tahun 2009 Dari grafik di atas, dapat terlihat kelompok usia dewasa terbanyak berada di RW 04 dan terbanyak kedua berada di RW 05. Jumlah penduduk dewasa di RW 02 dan RW 01 hampir sama dan jumlah penduduk dewasa yang paling sedikit berada di RW 03. Kelompok umur anak juga terbanyak di RW 04 dan paling sedikit di RW 03. Sedangkan jumlah penduduk untuk kelompok umur di atas 60 tahun hampir sama antara RW 01, RW 02, RW 03 dan RW 05.
II-16
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
2.1.3 Sosial Ekonomi Layaknya
penduduk
kota
pada
umumnya,
mata
pencaharian penduduk di Kelurahan Kalukuang bervariasi. Ada yang bekerja sebagai pedagang, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, dokter, dosen, adapula yang bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya. Sektor ekonomi primer yang berkembang di Kelurahan Kalukuang adalah Pasar Kalukuang yang terletak di RW 02. Lokasi itu berkembang dari sekumpulan orang yang berjualan di tempat tersebut, namun seiring waktu karena lokasinya yang strategis, lokasi itu pun berkembang
menjadi
Pasar
Kalukuang yang ada seperti saat ini. Berbagai
jenis
pedagang
yang
merupakan penduduk asli Kelurahan Kalukuang,
menjajakan
dagangannya
di
pasar
tersebut.
Peran pasar ini sangat besar dalam kegiatan
ekonomi
masyarakat
di
Kelurahan Kalukuang dan sekitarnya. Berbagai
kegiatan
ekonomi
Gambar 2.7 Pasar Kalukuang
juga berkembang di sepanjang jalan Sunu dan Jalan Pongtiku berupa ruko dengan berbagai macam usahanya . Pedagang kaki lima sebagai sektor ekonomi informal ikut mengambil ruang di Kelurahan Kalukuang. Beberapa titik menjadi II-17
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang tempat
berkembang
pedagang
kaki
lima
ini.
2011
Beberapa
diantaranya mengambil ruang publik sebagai lokasi dagang, seperti pedistrian dan di atas drainase. Bahkan beberapa diantara mereka telah mendirikan rumah semi permanen di lokasi dagangan tersebut. Di satu sisi, kehadiran pedagang kaki lima di beberapa lokasi tersebut, memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh keperluan sehari-hari. Namun di sisi lain, kehadiran mereka menghalangi pedistrian bahkan pembangunan rumah semi permanen meninggalkan kesan kumuh. Penyebaran kaki lima dapat dilihat di Peta 2.9.
II-18
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.8 Peta persebaran warga miskin
II-19
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.9 Peta Persebaran Kaki Lima
II-20
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
2.1.4 Sosial Budaya Masyarakat Kelurahan Kalukuang termasuk kedalam tipikal masyarakat kota yang terkesan individual. Sangat sulit melibatkan partisipasi masyarakat untuk ikut dalam kegiatan bersama dengan alasan kesibukan masing-masing. Namun disisi lain, di beberapa titik, masih terlihat kelompok masyarakat yang memanfaatkan ruang sosial untuk berbagi ruang dan cerita.
Gambar 2.10 Gang sempit digunakan untuk mengadakan hajatan di RW 04
Gambar 2.11 Tempat duduk di ujung lorong dijadikan sarana untuk bersosialisasi (RW 04)
II-21
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.12 Penduduk sedang duduk bersama di sore hari di salah satu lorong RW 05
Gambar 2.13 Pangkalan becak pun dijadikan tempat untuk saling bersosialiasi satu dan lainnya
II-22
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
2.1.5 Sarana dan Prasarana Sarana Ibadah Agama
yang
dianut
sebagian
besar
penduduk
Kelurahan Kalukuang adalah Islam. Sarana peribadatan yang terdapat di Kelurahan Kalukuang adalah dua buah mesjid, masing-masing terletak di RW 04 dan RW 05. Walaupun ada sebagian
kecil
warga
Kelurahan
Kalukuang
beragama
Nasrani, tetapi tidak terdapat gereja di wilayah ini.
Gambar 2.14 Mesjid Khalwatiah Nurul Masajid Lokasi RW 05
Gambar 2.15 Masjid di RW 04
II-23
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Sarana Pendidikan Salah
satu
potensi
yang
terdapat
di
Kelurahan
Kalukuang adalah banyaknya sarana pendidikan yang tersebar di Kelurahan ini. Terdapat satu universitas yakni Universitas Hasanuddin. Selain itu terdapat dua SMK yakni SMK Pembangunan dan SMK Kebangsaan Indonesia. Terdapat satu SMP Negeri yakni SMP Negeri 4 dan dua SMP Swasta. Terdapat 4 SD yang disatukan dalam satu kompleks SD Kalukuang. Untuk lebih jelas silahkan lihat di tabel 2.3 dan peta 2.5 Tabel 2.3
Sarana Pendidikan di Kelurahan Kalukuang Sekolah TK SD SM SMP SMP Swasta MT SMK
Jumlah 1 4 1 1 2 1 2
Kelas 2 35 6 18 8 3 3
Murid 35 1400 187 1063 169 81 90
Guru 3 62 15 59 19 9 15
Sumber Data: BPS Kota Makassar Tahun 2009
Sarana Pemerintahan Sarana
Pemerintahan
berupa
Kantor
Kelurahan
Kalukuang berada di RW 04. Untuk membantu kinerja Luruh, setiap RW memiliki Ketua RW dan setiap Ketua RW dibantu oleh Ketua RT.
II-24
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Sarana Sosial Terdapat
dua
buah
sarana
sosial
di
Kelurahan
Kalukuang. Sarana sosial tersebut berupa Panti Asuhan yang di RW 02 dan RW 05.
Gambar 2.16 Panti Asuhan Mattampawale di RW 02
Gambar 2.17 Panti Asuhan Kasih Ibu di RW 05
II-25
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.18 Peta Persebaran Sarana Pendidikan
II-26
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
2.1.6 Tata Guna Lahan Pola penggunaan lahan pada suatu wilayah merupakan manifestasi hubungan antara manusia dengan lingkungan. Polarisasi dan intensitas penggunaan lahan tersebut juga merupakan indikator yang mencerminkan aktivitas utama dalam tingkat penguasaan teknologi penduduk dalam mengeksploitasi sumberdaya lahan sekaligus mencerminkan karakteristik potensi wilayah yang bersangkutan. Pola penggunaan lahan pada umumnya di Kelurahan Kalukuang termasuk kategori lahan produktif yang dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan budidaya perkotaan (permukiman dan sarana prasarana perkotaan) dan lain-lain. Perbandingan antar penggunaan lahan secara umum menunjukan bahwa penggunaan lahan di dominasi oleh bangunan, kemudian jalan dan lahan terbuka hijau. 2.1.7 Bangunan Status kepemilikin bangunan di Kelurahan Kalukuang terbagi atas Hak Miliki, Kontrak dan Hak Guna Bangunan. Kondisi bangunan dari hasil pemetaan swadaya, dapat dimasukkan dalam kategori permanen, semi permanen dan panggung. Sedangkan material bangunan yang digunakan bervariasi. Lantai terdiri dari dari keramik, semen, dan tanah. Dinding terdiri dari batu merah, papan, tripleks dan seng. Sedangkan untuk atap terdiri dari genteng, seng dan metal roof.
II-27
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
2.1.8 Jaringan Jalan Jaringan jalan yang berada di wilayah Kelurahan Kalukuang berstatus jalan kota dan jalan lingkungan. Jalan kota yakni Jalan Sunu dan Jalan Pongtiku yang merupakan sirkulasi yang menghubungkan pusat kecamatan. Jalan lokal / lingkungan yang merupakan jalur sirkulasi penduduk di dalam permukiman lebarnya bervariasi dari 1 meter sampai 3,5 meter.
II-28
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.19 Peta Fungsi Bangunan
II-29
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Peta 2.20 Peta Kondisi Jalan
II-30
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
2.1.9 Drainase Sebagian besar kawasan Kelurahan Kalukuang telah memiliki jaringan saluran drainase, tetapi masih banyak dijumpai kondisi jaringan yang sudah rusak, buntu dan digenangi banyak sampah.
Kerusakan
pada
saluran
drainase
inilah
yang
menyebabkan air tergenang di beberapa ruas jalan.
Gambar 2.21 Drainase yang buntu di RW 01
2.1.10 Persampahan Permasalahan
sampah,
merupakan
permasalahan
utama di Kelurahan Kalukuang. Permasalahan tersebut ditemui di setiap RW. Beberapa saluran drainase tersumbat akibat sampah yang tergenang pada saluran.
II-31
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Lokasi tempat penampungan sampah (TPS) sementara pertama Kelurahan Kalukuang terletak di antara RW 01, RW 02 dan RW 04. Dan letak TPS di kedua berada di antara RW 02, RW 05 dan RW 03. Tempat pembuangan sampah tersebut, cepat penuh
karena
merupakan
tempat
pembuangan
sampah
sementara dari kelurahan lain di
sekitar
Kalukuang. sangat
Kelurahan
Lokasinya dekat
permukiman menimbulkan
pun
dengan dan
pencemaran
lingkungan berupa bau tak sedap. Lokasi tempat TPS di Kelurahan Kalukuang dapat dilihat pada peta. Gambar 2.22 Sampah di saluran drainase
II-32
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.23 Peta Persebaran TPS
II-33
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
2.1.11 Air Bersih Sebagian besar warga masyarakat Kelurahan Kalukuang telah menggunakan fasiltas Air PDAM sebagai sumber air minum, beberapa diantaranya juga menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan air mandi dan cuci. 2.1.12 Sanitasi dan pembuangan Limbah Sanitasi dan pembuangan Limbah rumah tangga pada umumnya langsung di buang ke riol kota tanpa dilakukan penyaringan terlebiha dahulu. 2.2 Rencana Strategis dan Pengembangan Kelurahan Kalukuang 2.2.1 Permasalahan dan Potensi Dari paparan kondisi eksisting di atas maka diperoleh permasalahan Kelurahan Kalukuang sebagai berikut: 1. Pemukiman padat terutama di RW 02, RW 04, dan RW 05 memberikan kesan kumuh. Selain itu, pemukiman padat ini juga berdampak pada rawannya bencana banjir dan kebakaran. 2. Pemukiman yang padat juga menyebabkan kurangnya ruang terbuka hijau. Beberapa tempat tidak 3. Masalah persampahan juga menjadi issu utama di Kelurahan ini. Kurang disiplinnya setiap warga membuang sampah pada tempatnya
dan
kurangnya
kesadaran
warga
untuk
membuang sampah pada tempatnya menjadikan beberapa lokasi dipenuhi sampah bahkan menyebabkan penyumbatan pada saluran drainase.
II-34
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
4. Banyak saluran drainase yang tersumbat akibat sedimentasi yang tidak pernah diangkat dan sampah yang berserakan. Selain itu, masalah ini makin diperparah oleh ulah warga masyarakat yang menutup saluran drainase sehingga saluran menjadi buntu/tidak mengalir. Adapun potensi yang bagus dikembangkan di Kelurahan Kalukuang adalah: 1. Terdapat pasar tradisional yang bisa dikembangkan menjadi pasar sehat 2. Tersebarnya
kegiatan
ekonomi
di
sepanjang
jalan
pongtiku dan jalan sunu 3. Terdapat
banyak
sarana
pendidikan
dan
kompleks
perumahan dosen 2.2.2 Rencana Kebutuhan Masyarakat Dari pemaparan mengenai permasahan dan potensi masyarakat, maka diperoleh rencana kebutuhan masyarakat sebagai berikut: 1. Perencanaan ruang terbuka hijau 2. Pengelolaan sampah 3. Perbaikan saluran drainase 4. Pembuatan biopori atau sumur resapan 5. Perencanaan penanggulangan bencana banjir dan kebakaran 6. Penataan pedagang kaki lima 7. Perencanaan sanitasi komunal 8. Perencanaan pasar sehat
II-35
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
2.2.3 Visi Pembangunan Kelurahan Visi
kelurahan
Kalukuang
mengacu
kepada
hasil
Pusrembang yaitu kebersihan lingkungan kalukuang, bebas dari sampah dll. Mengacu pada hal tersebut diatas, maka Rencana Penataan Permukiman kelurahan kalukuang lebih menngacu kepada kebersihan lingkungan dan menghijaukan kembali kawasan.
II-36
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.24 Peta Permasalahan
II-37
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 2.25 Peta Potensi
II-38
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
II-39
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang BAB III. ANALISIS POTENSI DAN MASALAH Analisis Potensi dan Masalah bertujuan untuk mengetahui permasalahan dan potensi yang ada pada kelurahan Kalukuang. 3.1. Analisis Tata Guna Lahan Dikelurahan Kalukuang tata guna lahan diperuntukan untuk perdagangan, pelayanan jasa, pendidikan dan permukiman. Melihat kondisi yang ada di Kelurahan Kalukuang untuk di area koridor
Jalan
Sunu
dan
Pongtiku
menrupakan
kawasan
perdagangan sedangakan di dalam kawasan merupakan area permukiman penduduk. 3.2. Analisis Kebutuhan Tata Ruang Kebutuhan ruang yang akan dianalisis adalah kebutuhan ruang untuk fasilitas peribadatan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas perdagangan, dan fasilitas ruang terbuka, taman dan olahraga. Nasional
Perhitungan kebutuhan ruang berdasarkan Standar Indonesia
Perencanaan
No
Lingkungan
03–1733–2004 Permukiman
tentang di
Tata
Cara
Perkotaan
untuk
lingkungan permukiman perkotaan skala kelurahan. Karena jangka waktu rencana ini sampai 5 (lima) tahun yang akan datang, maka proyeksi kebutuhan ruang untuk tahun 2015. Fasilitas
Peribadatan
Untuk
standar
kelurahan
dengan
penduduk pendukung berjumlah minimal 30.000 jiwa terdapat 1 unit masjid kelurahan.
III-39
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang 3.2.1. Analisis Kebutuhan Ruang Peribadatan Di Kelurahan Kalukuang mayoritas penduduknya beragama Islam, di tahun 2007 jumlah penduduk 5.312 jiwa (sumber Internet), di Kelurahan Kalukuang terdapat 2 masjid yang terletak di Jalan Datuk Ditiro dan Jalan Pongtiku 1, disekitar kawasan terdapat masjid Al-markas dengan daya tampung yang cukup besar yang dapat menampung masyarakat yang ada disekitarnya sehingga tidak tidak diperlukan lagi sarana tempat ibadah 3.2.2. Analisis Kebutuhan Ruang Pendidikan Fasilitas pendidikan, dalam setiap 1.250 penduduk idealnya terdapat 1 unit TK, untuk Sekolah Dasar, idealnya di setiap 1.600 jiwa terdapat satu unit SD, sedangkan untuk SMP idealnya dalam 4.800 jiwa penduduk terdapat 1 unit Sekolah Menengah Pertama dengan jangkauan pencapaian 1 KM, dan kebutuhan sekolah SMA Idealnya di setiap jumlah jiwa 4.800, terdapat 1 unit SMA dalam radius 3 KM. 3.2.3. Analisis Kebutuhan Ruang Kesehatan Jenis fasilitas kesehatan yang telah ada di Kelurahan Kalukuang adalah, praktek dokter dan apotik. Pada kelurahan ini belum terdapat tempat posyandu walaupun kegiatan tersebut aktif di setiap RT, pada umumnya mereka menempati kolong rumah atau teras rumah penduduk untuk menjalankan kegiatan posyandu. Melihat kondisi tersebut diatas, diperlukan tempat posyandu dan diperlukan puskesmas pembantu Mengingat tingkat kebutuhan penduduk dan tidak terjangkaunya fasilitas puskesmas yang dekat.
III-40
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang
3.2.4. Analisis Ruang Perdagangan Berdasarkan standar, di setiap lingkungan Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk penduduk minimal 250 jiwa, dibutuhkan 1 unit toko/warung. Di Kelurahan Kalukuang terdapat fasilitas warung sudah tercukupi sampai dengan tahun 2015. Untuk skala kelurahan, dibutuhkan 1 unit pasar atau pusat pertokoan. Sedangkan kondisi sekarang di Kelurahan Kalukuang terdapat 1 unit pasar tradisional dan 1 supermarket
yang dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat. 3.2.5. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau, Olaraga dan Taman Menurut standar, idealnya dalam setiap RT dengan jumlah penduduk pendukung minimal 250 jiwa, terdapat 1 unit taman dengan luas 250 M2 yang akan memberikan kesegaran pada kota sekaligus sebagai tempat bermain anak-anak. Ruang terbuka berupa taman dan lapangan olahraga dengan luas 1.250 M2 dibutuhkan
dalam
skala
pelayanan
RW
dengan
penduduk
pendukung 2.500 jiwa. Untuk skala kelurahan, taman dan lapangan olahraga memerlukan lahan seluas 9.000 M2. Di
Lingkungan
Permukiman
Kelurahan
Kalukuang
tidak
terdapat ruang terbuka hijau, taman yang berfungsi sebagai paruparu kota, fasilitas lapangan olah raga belum tersedia. Di kelurahan ini masih terdapat ruang yang dapat dijadikan sebagia ruang terbuka, tempat bermain di Jalan Petta Punggawa walaupun III-41
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang ruangan tersebut jauh dari standar yang di isyaratkan.
Dengan
dimikian, masih sangat diperlukan ruang-ruang terbuka yang akan berfungsi ekologis dan sebagai sarana bagi masyarakat untuk bersosialisasi, serta kemudahan/keharmonisan lingkungan. 3.2.6. Analisi Ruang Parkir Dengan adanya pasar di lingkungan Kelurahan Kalukuang, maka diperlukan suatu ruang untuk parkir tetapi masyarakat yang datang berbelanja pada umumnya datang berbelanja dengan menggunakan roda dua, roda tiga (becak) dan berjalan kaki. Sehingga
melihat
kondisi
yang
ada
fasilitas
parkir
dapat
menggunakan sistem on street parking. 3.3. Analisis Kondisi Lingkungan Permukiman. Menurut Bank Dunia (1999), rumah kumuh merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan. Kondisis tersebut ditujukan secara demografis di kawasan kumuh, seperti penduduk yang tinggi, kondisi lingkungan tidak layak huni serta tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas dan
pendidikan,
prasarana
Kategori
kesehatan
sosial
tersebut
budaya.
terdapat
beberapa
RW
kelurahan
Kalukuang,
karena
tersebut
belum
lingkungan
yang
ada
di di
memenuhi syarat karena sistem sanitasi yang kurang memadai dan beberapa rumah yang masih Gambar 3.1. Drainase ditutup
III-42
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang semi permanen dengan pencahayaan dan penghawaan buatan yang belum memadai. Jumlah penduduk yang semakin meningkat setiap tahun dan keterbatasan
lahan
yang
ada
akan
menjadikan
kelurahan
Kalukuang akan semakin padat dengan jumlah penduduknya. Dikawasan ini hampir sebagian rumah-rumah telah memenuhi kondisi layak yaitu permanen, lantai ubin/keramik, atap genteng serta telah ada WC disetiap rumah dan Khusus di RW 3 semua rumah telah memenuhi syarat. Untuk RW1,2,4,5 diperlukaan penatan lorong (lorong sehat) menuju lungkungan yang bersih dan sehat. untuk kelurahan kalukuang belum dapat diketegorikan kumuh tetapi merupakan lingkungan yang padat. 3.4. Analisis Prasarana Jaringan Utilitas 3.4.1. Analisis Jaringan Jalan dan Drainase Jalan baik,
harus
perumahan
yang
memberikan
rasa
yang aman dan nyaman bagi pergerakan pengendara
pejalan sepeda
kaki, dan
kendaraan bermotor. Selain itu, harus
didukung
pula
ketersediaan pendukung
oleh
prasarana jalan
seperti
perkerasan jalan, trotoar, drainase, lansekap, rambu lalu lintas, parkir dan lain-lain. Idealnya jalan lokal dengan lebar perkerasan 6-7 Meter mempunyai bahu jalan selebar 1,5 – 2 M, trotoar lebar 1 M
III-43
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang dan drainase lebar 0,5 M. Sedangkan jalan lingkungan dengan lebar perkerasan 1,2 – 2 M mempunyai bahu jalan dan drainase yang masing-masing lebarnya adalah 0,5 M.
Gambar. 3.2. Drainase tersumbat Analisis Kondisi Umum Jalan yang berada di Kelurahan Kalukuang adalah berikut : 1. Jalan Lokal yang yang ada pada kawasan Pada umumnya dalam kondisi baik, disebelah kiri kanan belum terdapat trotoar kecuali di jalan sunu, sedangkan untuk jalan lingkungan menggunakan paving blok. Sebagian jalan trotoar beralih fungsi menjadi tempat PKL (pedagang kaki lima) 2. Drainase, sistem drainase di lingkungan Kalukuang pada umumnya tidak berfungsi baik. Hal ini disebabkan karena adanya sampah yang membuat sistem drainase tidak berfungsi dengan baik, sistem drainase di jalan lingkungan sebagian besar terputus disebabkan disebabkan karena beberapa masyarakat membangun diatas drainase, dan di tutup karena dijadikan jalan.
III-44
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang Melihat kondisi sistem drainase tersebut di Lingkungan kalukuang perlu dilakukan penataan kembali sehingga drainase akan berfungsi dengan baik. 3.4.2. Analisis Air Bersih, Hidran Penanggulangan Kebakaran dan Sanitasi Sumber air bersih di Kelurahan Kalukuang berasal dari PAM dan air sumur, tapi tidak semua masyarakat memiliki fasilitas air PAM, sehingga masyarakat mengambil air dari sumur timba atau masyarakat membeli air untuk di minum. Posko kebakaran dikelurahan kalukuang belum tersedia di tingkat RT, RW maupun kelurahan. Menurut standar, di tingkat kelurahan harus tersedia posko kebakaran dengan luas lahan yang dibutuhkan 200 M2. Sedangkan hidran kebakaran, disediakan dalam setiap radius 200 Meter untuk perumahan dan 100 Meter untuk kawasan komersil. Jarak hidran kebakaran terhadap jalan minimum 3 Meter. Apabila tidak memungkinkan membuat hidran kebakaran, diharuskan membuat sumur – sumur kebakaran atau posko-posko kebakaran disetiap RT. Sistem
pengelolaan
air
limbah
perumahan
adalah
menggunakan septictank individual dan peresapan sebagian besar masyarakat menyalurkannya ke saluran drainase. Dengan demikian di kawasan ini diperlukan sanitasi terpadu. Melihat kondisi tersebut kelurahan kalukuang di perlukan penanganan sampah misalnya dengan komposit,pengolahan limbah-limbah plastik yang dapat berguna kembali bagi masyarakat, misalnya sampah revil minyak,
III-45
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang sabun, indomie dll. 3.4.3. Analisis Ekonomi Ekonomi Sektor ekonomi yang mendominasi di Kelurahan Kalukuang
adalah
sektor
perdagangan
dan
jasa.
Skala
perdagangan dan jasa berkembang di sepanjang jalan Sunu dan Jalan Pongtiku. Peluang
pengembangan
untuk
peningkatan
ekonomi
masyarakat adalah pengolahan sampah. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Sampah an organik, seperti plastic, dapat dibuat menjadi biji plastik dan kerajinan daur ulang. Di
Kalukuang
terdapat
pasar
darurat
sehingga
dapat
mewadahi hasil makanan buatan masyarakat setempat, seperti kue, buras, ketupat,manisan dan lain-lain. 3.4.4. Analisis Penataan Pasar Pasar
merupakan
kebutuhan
masyarakat
setiap
hari,
dikalukuang terdapat satu pasar dimana pasar ini menggunakan koridor jalan, sehingga jalan ini sudah tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Koridor jalan ini yang beralih fungsi menjadi pasar darurat terkesan kurang tertata dan kurang bersih sehingga diperlukan suatu penataan dan usulan desain pasar yang sehat. 3.4.5. Analisis Persampahan Menurut Standar Nasional Indonesia, setiap orang dalam 1 hari menghasilkan sampah 2,5 lt. di Kelurahan Kalukuang sampah merupakan merupakan permasalahan utama, di perapatan Jalan
III-46
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang Datuk Ditiro dan Jalan Pettapunggawa terdapat TPS (tempat pembuangan sampah sementara) yang tidak terkelolah dengan baik sehingga sampah menumpuk. Tabel 3.1 Matriks Permasalahan dan Potensi NO A
B
Permasalahan
Potensi
Fasilitas Pelayanan Kesahatan 1. Tidak terdapat Partisipasi tempat masyarakat posyandu cukup tinggi
Lokasi
Rencana Pengembangan
Semua RT
Memanfaatkan ruang yang kosong di lokasi kantor kelurahaan atau rumah penduduk. 2. Belum ada Bangunan Memanfaatkan pustu disamping bangunan kelurahan yang kosong tidak disamping kantor dimanfaatkan kelurahaan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau, Olaraga dan Taman 1. Tidak terdapat - Menata Semua RT - Memanfaatkan ruang terbuka pekarangan pekarangan hijau rumah warga rumah untuk - Menghijaukan ditanami pohon lorong kecil atau kembang - Sudut-sudut jalan untuk yang kosong menghijaukan - Terdapat ruang di lingkungan Jalan Petta Kalukuang ini Punggawa buntu - Terdapat ruang di depan ktr kelurahan dilakukan penataan lansekap.
III-47
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang 2. Tempat olah raga dan Taman
C
3. Beralih - Partisipasi Fungsinya Jalur Masyarakat Hijau Kondisis Lingkungan Permukiman 1. Masih terdapat rumah yang tidak layak atau sehat karena kurangnya sirkulasi udara dan cahaya masuk kedalam rumah 2. Lorong-lorong belum tertata dengan baik
3. Sempadan Bangunan
D
- Terdapat ruang di Jalan Petta Punggawa buntu
Kesadaran Masyarakat
Semua - RT
Memanfaatkan lahan kosong yang ada di Jalan Petta Punggawa untuk dijadikan lapangan bulutangkis dan tempat bermain untuk anak-anak - Mewadahi aktifitas PKL
Sebagian di Rw 1, 2, 4,5 Sedangk an di RW 3 dianggap sangat layak.
Memberikan usulan desain tentang rumah yang sehat.
Semua RW
- Dilakukan penataan lorong dengan menanam bunga, pohon mengecatan pagar dan rumah. Beberap - Masyarakat a rumah diwajibkan mematuhi peraturan tata bangunan
Drainase
III-48
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang
F
1. sebagian drainase tidak berfungsi dengan baik dikarenakan sampah
Partisipasi masyarakat
2. Sebagian drainase di jalan lingkungan telah ditutup untuk untuk memperlebar jalan lingkungan. 3. Beberapa gorong-gorong yang tidak berfungsi
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
Rw 1,2,4,5 - melakukan gotong royong untuk memperbaiki saluran drainase. - Melakukan kordinasi dengan instansi pemerintah yang terkait. Rw. - Melakukan 1,2,4,5 pembuatan drainase kemudian ditutup dengan jeruji besi sehingga tetap dapat berfungsi sebagai jalan diatasnya Titik - melakukan tertentu gotong royong untuk memperbaiki saluran drainase
Air Bersih, Hidran Penanggulangan Kebakaran dan Sanitasi 1. Air bersih, masih Terdapat sumur Membuat sumur terdapat umum umum, beberapa penampungan rumah yang air bersih umum belum memiliki dari PDAM air bersih 2. Belum tersedia Terdapat sumur Semua RT Diperlukan sumur hidrand atau umum kebakaran atau alat pos kebakaran di penanggulang setiap Rt an kebakaran
III-49
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang 3. Sanitasi, sebagian masyarakat tidak memiliki bak peresapan, G
Pedagang Kaki Lima 1. Ruang atau tempat PKL
H
Sebagian Mengembangka di n peresapan RW,1,2,4,5 komunal terutama pada lingkungan yang padat. Kesadaran Masyarakat.
Mewadahi Aktifitas Pedagang Kaki Lima dengan sistem mobile
Sampah 1. Sebagian masyarakat belum memiliki wadah tempat sampah di depan rumahnya, sampah belum dipisah (organik dan anorganik), atau sistem pengumpulan sampah.
Sebagian - Adanya RW pewadahan persampahan - Memisahkan sampah organik dan an organik
2. Pengolahan sampah
I
Sampah-sampah dari masyarakat dapat di daur ulang menjadi komposit dan industri rumah tangga.
Pasar Pasar belum - Wadah aktifitas tertata dengan perdagangan, baik, sistem - Meningkatkan drainase di nilai ekonomi pasar ikan masyarakat kurang memenuhi standar
Pasar kalukuan g
Memberikan usulan desain pasar sehat
III-50
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman 2011 Kelurahan Kalukuang
III-51
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KELURAHAN KALUKUANG Salah Satu Tujuan penataan lingkungan kelurahan Kalukuang yaitu terwujudnya pemanfaatan ruang yang selaras dan seimbang sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan. Tujuan tersebut terwujud
dalam
rencana
struktur
ruang
dan
rencana
pola
pemanfaatan ruang yang dihasilkan berdasarkan hasil kajian potensi dan masalah di Kelurahan Kalukuang serta peluang pengembangan pada masa yang akan datang. 4.1. Rencana Zonasi (Pembagian Kawasan) Rencana pengembangan Zonasi pada Kelurahan Kalukuang adalah 1. Zona Kawasan Perdagangan dan Pelayanan Jasa 2. Zona Kawasan Permukiman dan Perdagangan 3. Zona kawasan Pendidikan dan Permukiman
IV-51
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
4.2. Rencana Pengembangan Tata Hijau
Gambar 4.1 Peta Rencana Zona (Pengembangan Kawasan)
IV-52
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Berdasarkan pertimbangan potensi dan masalah di lapangan, hasil analisis dan kajian, serta mengacu kepada tata ruang kota makassar maka maka konsep
pendekatan perencanaan pola
pemanfaatan ruang di Kelurahan Kalukuang yaitu kombinasi planning style: (1) Ameliorative Problem-Solving, atau pendekatan perencanaan tata ruang yang bersifat untuk memperbaiki dan atau menyelesaikan permasalahan dan (2) exploitive opportunity seeking, atau
perencanaan
dengan
memperhatikan
peluang
perkembangan di masa yang akan datang. Konsep berdasarkan
perencanaan permasalahan
Ameliorative penataan
Problem-Solving
ruang
di
Kelurahan
Kalukuang yaitu : Permukiman padat penduduk Minimnya ruang terbuka hijau Banjir
yang
disebabkan
saluran
air yang
ada
tidak
cukup
menampung air hujan, dikarenakan saluran air yang sempit dan tersumbat oleh sampah. Persampahan, yaitu belum ada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu. Pasar Kalukuang yang kurang tertata Dalam rencana pengembangan ruang suatu kawasan, konsep tata hijau menjadi penting untuk mendapat perhatian khusus terkait Undang-Undang No. 20 tahun 2007 tentang penataan ruang bahwa suatu kawasan perkotaan harus tersedia minimal 20% RTH. Di kelurahan Kalukuang tata hijau belum tertata dengan baik, Rencana Tata Hijau di Kelurahan Kalukuang adalah sebagai berikut: 1. Mempertahankan kawasan hijau (menghijaukan jalur hijau)
IV-53
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
2. Mempertahankan Ruang Terbuka Hijau yang masih ada 3. Potensi lahan yang tidak dimanfaatkan agar dibuat menjadi Ruang Terbuka Hijau 4. Dibuat
tanaman-tanaman hias di setiap pekarangan rumah,
sehingga lingkungan menjadi lebih hijau dan asri 5. Menghijaukan lorong-lorong dengan tanaman pot
Gambar. 4.2. Illustrasi Tata Ruang Hijau
IV-54
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar. 4.3 llustrasi Pemanfaatan Ruang kosong menjadi Tata Ruang Hijau
IV-55
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 4.4 Illustrasi Pemanfaatan Ruang kosong menjadi Tata Ruang Hijau
Ruang disudut jalan andi tadde dan petta punggawa dilakukan penataan menjadi taman kota atau ruang hijau. Untuk ruang kosong di depan kantor kelurahan yang pada saat ini ditempati oleh PKL dengan sistem permanen, maka dilakukan penataan menjadi ruang hijau. Sedangkan tembok tinggi yang ada disepanjang jalan Datuk Ditiro dan Petta Punggawa dijadikan tembok bicara. 4.3. Rencana Perbaikan Jalan Dan Drainase Di Kelurahan Kalukuang pada umumnya jalan sudah baik hanya sebagian kecil yang rusak. Jaringan jalan di kelurahan ini belum menfasilitasi golongan orang cacat dan lansia (belum manusiawi). Sehingga diperlukan perencanaan ramp dan railing, terutama di jalur trotoar.
IV-56
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Saluran drainase pada umumnya tidak berfungsi dengan baik, hal ini disebabkan tersumbat oleh sampah, pendangkalan dan sebagian sudah rusak. Dengan adanya kondisi tersebut maka diperlukan gotong royong
dan kerjasama dengan instansi terkait
untuk memperbaiki saluran drainase sehingga saluran tersebut dapat berfungsi kembali secara optimal. Pembuatan bak kontrol sehingga memudahkan untuk dikontrol. 4.4. Rencana Air Bersih Dan Air Limbah Air
bersih
merupakan
kebutuhan
yang
utama
bagi
masyarakat, di Kelurahan Kalukuang pada umumnya sudah menggunakan air bersih untuk minum, yaitu dengan menggunakan PAM dan Air kemasan (galon). Di Kelurahan Kalukuang terdapat sumber air dari sumur timbah (Sumur gali) tapi kurang layak di komsumsi karena keruh, maka di perlukan sistem panyaringan air. Penanganan
limbah
cair
rumah
tangga
diarahkan
penataannya dengan pembuatan resapan di masing-masing rumah tangga sehingga alirannya tidak langsung ke drainase melainkan melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Pada gambar di bawah ini meupakan salah satu contoh model penyaringan air.
IV-57
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar. 4.5 Denah Saringan
Gambar. 4.6 Potongan Saringan
IV-58
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 4.7 Detail Saringan
4.5. Rencana Perbaikan Lorong Di Kelurahan Kalukuang terdapat beberapa lorong kecil, untuk menjadikan lorong tersebut menjadi asri maka perlu dilakukan penataan kembali dengan penanaman tanaman pot didepan rumah (sepanjang lorong) pengecatan pagar dan rumah sesuai dengan warna kesukaan atau sesuai kesepakatan bersama. 4.6. Rencana Penanggulangan Kebakaran Di
Kelurahan
Kalukuang
terdapat
yang
merupakan
permukiman padat maka diperlukan, penanggulangan kebakaran maka diperlukan pos-pos kebakaran di setiap RT. 4.7. Rencana Pengembangan Ekonomi Sektor yang berkembang pada Kelurahan Kalukuang ini adalah sektor perdagangan, dengan melihat adanya pasar, supermaket dan PKL. Di kelurahan ini telah ada kelompok yang mengolah sampah menjadi kompos dan mendaur ulang sampah plastik menjadi industri rumah tangga. Khusus untuk kegiatan pengolahan sampah daur ulang ini, akan dibentuk kelompokkelompok usaha pengolahan sampah daur ulang di tingkat RW
IV-59
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
untuk memudahkan pembinaan dan pemasaran. 4.8. Rencana Penanggulangan Sampah Sampah yang merupakan permasalahan utama dikelurahan kalukuang, diperlukan sistem pengolahan sampah secara terpadu, dengan bekerjasama dengan instansi terkait. Mobil sampah yang datang mengambil sampah 2 kali dalam 1 minggu, sehingga sampah tidak menumpuk di tempat pembuangan sementara. Perapatan jalan yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sementara akan ditata menjadi taman kota sehingga lingkungan menjadi bersih dan asri, seperti yang terlihat pada gambar illustrasi di bawah ini.
Gambar 4.8. Ilustrasi sudut Jalan Andi Tadde dan Jl. Datuk Ditiro
IV-60
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
Gambar 4.9. Illustrasi koridor Jl. Datuk Ditiro.
4.8. Rencana Kawasan Prioritas Kawasan prioritas yang akan di buat RTBL di dasarkan atas hasil kesepakatan TIIP dan rembug warga dengan kriteria sebagai berikut : 1.
Memiliki manfaat untuk semua masyarakat
2.
Meningkatkan nilai Ekonomi
3.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat Berdasarkan kriteria diatas dan hasil pemetaan swadaya
maka kawasan prioritas yaitu di RW 2 tepatnya di pasar Kalukuang. Kondisi pasar kalukuang saat ini sangat tidak teratur atau semrawut, sehingga perlu dilakukan penataan menjadi pasar yang sehat. Pasar Kalukuang menempati koridor jalan koridor jalan yang menghubungkan Jalan Andi Tadde dan Jl Sunu ditempati oleh pedagang sayur, campuran, dll, sedangkan koridor jalan yang menghubungkan jalan Datuk Patimang dan koridor jalan yang di
IV-61
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kalukuang
2011
tempati olah penjual sayur di tempati oleh pedagang Ikan.
Penjual Sayur
Penjual Ikan
Parkir Roda 2 dengan sistem on street Parking Gerbang Pasar Kalukuang.
Gambar 4.10. Rencana Zoning Pengembangan Kawasan Prioritas
IV-62