d e z i r o h t u A e r u s o l c s i D c i l b u P
d e z i r o h t u A e r u s o l c s i D c i l b u P
d e z i r o h t u A
Technical Assistance for Environmental dan Social Impact Assessment (EIA / SIA) Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) – (JUFMP) – Grant TF#054683-IND
E2658 v14
Update RKL/RPL Ancol (Dokumen: Updating Pengembangan Kawasan Ancol Barat Bagian Timur seluas ± 119 ha)
Laporan Tambahan
Daftar Isi Glosarium Glosarium ................................. ................................................. ................................. ................................. .................................. .................................. ......................... ......... 1 Ringkasan Ringkasan ................................. ................................................. ................................. ................................. .................................. .................................. ......................... ......... 4 1 Pendahuluan Pendahuluan................................. ................................................. ................................. .................................. .................................. ............................... .............. 6 1.1 Konteks............................... ................................................ .................................. ................................. ................................. .................................. ................. 6 1.2 Tujuan dan ruang lingkup Laporan Status ............................................................... 7 2 Kecukupan RKL/RPL Ancol tahun 2009 yang Telah Dimutakhirkan .................. ......... ................... ............. ... 8 2.1 Tinjauan khusus atas Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 ................... ......... ................... .................. ........... 9 2.1.1 Persyaratan Pemerintah Indonesia .................................................................. 9 2.1.2 Pertimbangan Pertimbangan lebih luas ............................... ................................................ .................................. ................................ ............... 11 2.2 Informasi Informasi tambahan tambahan dan perkembangan perkembangan ......................... .......................................... .................................. ..................... .... 12 2.2.1 Persetujuan atas AMDAL JUFMP Fase 1 dan d an Laporan Tambahan ................ .......... ...... 13 2.2.2 Informasi tambahan rona awal lingkungan ..................................................... 13 2.2.3 Kualitas Kualitas sedimen sedimen ............................... ................................................ .................................. ................................. .......................... .......... 14 2.2.4 Konsultasi Konsultasi Masyarakat Masyarakat........................................ ........................................................ ................................. ........................... .......... 14 2.2.5 Dimulainya Pembangunan CDF Ancol ........................................................... 15 2.2.6 Dampak di luar lokasi dari CDF Ancol .................. ........ ................... .................. ................... ................... .............. ..... 15 2.3 Penilaian Penilaian menyeluruh menyeluruh ............................... ................................................ .................................. ................................. .......................... .......... 15 3 Pengaman-Pengaman Pengaman-Pengaman CDF Ancol ....................................... ....................................................... ................................. ........................ ....... 17 3.1 Pengaturan Pengaturan institusio institusional nal ............................... ................................................ .................................. ................................. ....................... ....... 17 3.1.1 PT. PJA ............................... ................................................ .................................. ................................. ................................. ........................ ....... 17 3.1.2 Kontraktor Konstruksi Ancol ( Ancol Ancol Construction Construction Contractors/ACC Contractors/ACC ) .............. 18 3.1.3 Konsultan Pengawasan (Supervision Consultant/SC ) JUFMP ....................... 19 3.1.4 PIU 19
Glosarium
Nama-nama Institusi – Institusi – Fungsional Fungsional BBWS – BBWS – CC BPLHD DKI DGCK
Balai Besar Wilayah Sungai CiliwungCisadane Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Pemerintah DKI Jakarta Directorate General Human Settlements
(Direktorat Jenderal Cipta Kementerian Pekerjaan Umum DGWR DKI Jakarta PMU PIU PT. PJA Dokumen terkait lingkungan: AMDAL ANDAL
Directorate
General
Water
Karya), Resources
(Direktorat Jenderal Sumber Daya Air), Kementerian Pekerjaan Umum Daerah Khusus Ibukota Jakarta Project Management Unit (Unit Pengelola Proyek) (Unit Project Implementation Unit Pelaksana Proyek) PT. Pembangunan Jaya Ancol, pemegang hak dan pelaksana proyek reklamasi Ancol Analisis Mengenai Dampak Dampak Lingkungan, yang mencakup mencakup ANDAL dan RKL/RPL Analisis Dampak Lingkungan Lingkungan
Fase 1 (Phase 1)
Fase 2 (Phase 2) RPF
Lokasi-Lokasi Proyek
digunakan dengan arti yang sama dengan istilah „Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI )‟] Serangkaian lokasi proyek JUFMP yang mendapat prioritas untuk diimplementasi di tahap awal proyek. Lokasi-lokasi Fase 1 dipilih karena dinilai penting dalam upaya pemulihan banjir, dan juga karena tidak diperlukannya pemukiman kembali. Sebuah AMDAL telah disiapkan untuk rangkaian kegiatan-kegiatan Fase 1 ini Lokasi-lokasi proyek lainnya yang akan dikerjakan dalam JUFMP. Resettlement Policy Framework (Kerangka Kerja Kebijakan Pemukiman Kembali); sebuah dokumen kebijakan yang harus diikuti oleh JUFMP untuk kegiatan-kegiatan pemukiman kembali yang terkait dengan proyek tersebut. Pemukiman kembali tidak akan dilakukan untuk lokasi-lokasi proyek Fase 1. RPF disusun berdasarkan kebijakan/praktik Bank Dunia dan undangundang Indonesia Komponen proyek yang telah diidentifikasi
(Environmental
and
Social
Management/ESM )
yang harus diikuti. Rencana tersebut harus dibuat berdasarkan syarat-syarat Kontrak Konstruksi, AMDAL, Laporan Tambahan ini, dan laporan-laporan lainnya yang disebutkan dalam dokumendokumen tender. Rencana tersebut juga harus mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang terkait. Konsultasi dengan masyarakat sebelum diserahkannya ESMP untuk mendapatkan persetujuan resmi Konsultan Pengawasan wajib dilakukan Rencana ESM Kontraktor
Istilah umum yang digunakan untuk mencakup “ESMP Kontraktor Umum” dan “Rencana ESM Kontraktor yang Terperinci”
ESMP Kontraktor Pendahuluan
Sebuah Rencana ESM yang harus disusun sebagai bagian dari Penawaran Teknis. Rencana tersebut harus memuat isi yang serupa dengan ESMP Kontraktor yang Terperinci, tetapi dengan tingkat perincian yang lebih rendah. Konsultasi dengan
Ringkasan
PT. PJA telah memiliki sebuah AMDAL yang disusun dan disetujui pada tahun 2006 untuk reklamasi sebuah area dekat pantai di Teluk Jakarta dengan menggunakan urukan pasir yang didapatkan dari sumber-sumber dari kawasan sekitar (AMDAL Ancol). Menindak-lanjuti diumumkannya Proyek Pengendalian Banjir Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project/JUFMP ) dan ditunjuknya lokasi reklamasi milik PT PJA sebagai tempat penempatan akhir material hasil kerukan JUFMP, sebuah Update RKL/RPL Ancol telah disusun dan disetujui pada tahun 2009, update ini untuk memungkinkan dilakukannya penimbunan atas sebagian area reklamasi tersebut dengan material kerukan JUFMP. Perubahan-perubahan lain dalam rancangan teknis berupa penambahan lebar saluran yang memisahkan area reklamasi dengan garis pantai utama (yang ada saat ini) dari sekitar 80 m menjadi 200m dan perubahan-perubahan kecil pada bentuk dan area secara keseluruhan. Yang tetap walaupun tidak secara tegas disebutkan dalam Update RKL/RPL Ancol adalah bahwa fasilitas yang akan menampung hasil kerukan akan dirancang, dibangun, dan dioperasikan sebagai sebuah Fasilitas Pembuangan Tertutup/Confined Disposal Facility (oleh karena itu istilah „CDF Ancol‟ biasa digunakan untuk mengacu kepada failitas tersebut). Sebuah review independen atas AMDAL Ancol dan Update RKL/RPL Ancol, yang sebagian besar didasarkan pada sebuah checklist dari Bank Dunia, telah dilaksanakan pada tahun 2009 oleh PT ERM Indonesia (sebuah perusahaan konsultan). Laporan tambahan terbaru ini melakukan tinjauan lebih lanjut atas
Laporan tambahan ini menyimpulkan bahwa pengelolaan dan pemantauan tambahan tertentu akan menjadi penting untuk memperkuat pelaksanaan langkahlangkah pengamanan. Berdasarkan analisis ini, sebuah EMP tambahan disajikan dalam laporan tambahan ini, yang melengkapi Update RKL/RPL Ancol dan terutama berfokus pada pada pengelolaan dan pemantauan atas isu-isu lingkungan dan sosial selama pengembangan CDF Ancol. Biaya-biaya sebagian besar terkait dengan pengawasan teknik/pengelolaan lokasi, kebutuhan untuk mengintegrasikan kegiatan dengan Konsultan Pengawasan JUFMP, dan untuk beberapa analisis kimia tanah pasca penimbunan.
1
Pendahuluan 1.1
Konteks
Pihak “pemilik”/“pengusul” lokasi reklamasi Ancol di area dekat pantai Teluk Jakarta adalah PT. Pembangunan Jaya Ancol (PT. PJA). Persetujuan-persetujuan lingkungan untuk melakukan reklamasi atas area tersebut diberikan pada tahun 2006 setelah dipenuhinya persyaratan AMDAL standar Indonesia, dengan material timbunan sebagian besar berdasarkan pasir. Setelah terjadinya banjir besar yang merendam Jakarta pada bulan Februari 2007, konsep tentang Proyek Pengendalian Banjir Jakarta ( Jakarta Urgent Flood Mitigation Project/JUFMP ) pun bergulir dan persiapan untuk pengimplementasian proyek tersebut pun mulai disusun sejak saat itu. JUFMP mencakup pengerukan timbunan sedimen di beberapa kanal banjir, kanal, dan waduk utama tertentu dalam area perkotaan Jakarta dan mengangkut material hasil kerukan ke sebuah lokasi pembuangan yang sesuai. Analisis terhadap beberapa pilihan lokasi penempatan pun dilakukan sebelum diputuskan bahwa lokasi reklamasi Ancol merupakan fasilitas yang paling sesuai untuk pembuangan material hasil kerukan JUFMP1, hal ini dikarenakan: Lokasi tersebut berada di tengah antara lokasi-lokasi proyek JUFMP;
spesifik mengidentifikasi batas-batas fisik dan administrative antara CDF Ancol dengan proyek JUFMP. Sejak disetujuinya Update RKL/RPL Ancol: Persiapan proyek JUFMP telah mengalami kemajuan yang signifikan, terutama yang terkait dengan: Dipilihnya serangkaian subproyek JUFMP untuk kegiatan-kegiatan o JUFMP Fase 1, dengan perancangan terperinci serta persiapan dan persetujuan yang terkait atas sebuah AMDAL untuk subproyeksubproyek tersebut. o Penyempurnaan design teknis (DED, Detailed Enginering Design) dan kajian-kajian untuk diperolehnya persetujuan-persetujuan lingkungan untuk subproyek-subproyek JUFMP lainnya dan kajian-kajian tentang pemukiman kembali yang diperlukan di beberapa lokasi subproyeksubproyek tersebut. o Penetapkan institusi proyek terkait proyek dan pengaturan-pengaturan pelaksanaan. Review atas Update RKL/RPL Ancol, terutama dalam kaitannya dengan kebutuhan JUFMP. Perubahan lebih lanjut yang diusulkan terhadap design tanggul utara CDF Ancol telah di-review dan disetujui oleh BPLHD DKI. Perubahan design yang diusulkan ini juga di-review oleh Bank Dunia, dan rekomendasi dari review tersebut telah diterima dan dipertimbangkan oleh PT PJA sebelum dokumen yang terkait disampaikan ke BPLHD DKI untuk mendapatkan persetuj
Mempertimbangkan Update RKL/RPL Ancol sebagai suatu dokumen tersendiri (Bagian 2.1) o Membicarakan informasi baru dan mutakhir (Bagian 2.2) Melakukan suatu penilaian menyeluruh, mengintegrasikan Update o RKL/RPL Ancol sebelumnya dengan informasi baru dan terkini (Bagian 2.3) o Kesimpulan-kesimpulan secara keseluruhan Mengidentifikasikan status saat ini dari penggunaan lokasi Ancol untuk pembuangan material kerukan JUFMP (Bagian 3) dengan membahas: o Pengaturan-pengaturan institusional (Bagian 3.1) o Konstruksi awal o Pengaman-pengaman yang diperkuat (Bagian 3.2) o
Lampiran-lampiran menyajikan: Jadwal pengembangan CDF Ancol dan interaksinya dengan JUFMP (Lampiran 1) EMP tambahan untuk CDF Ancol. (Lampiran 2)
2
Kecukupan RKL/RPL Ancol tahun 2009 yang Telah Dimutakhirkan
Review atas sebuah dokumen seperti Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 dilaksanakan untuk salah satu atau lebih alasan berikut ini: 1. Untuk memeriksa kesesuaiannya dengan pedoman tertentu, perundang-
Pada tahap proyek ini, penting untuk diperjelas tentang bagaimana cara Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 akan “memungkinkan” proyek JUFMP untuk berjalan, dan pembatasan-pembatasan apa saja yang mungkin ditetapkannya terhadap pelaksanaan proyek JUFMP. Hal ini memerlukan adanya fokus pada Alasan 3 dan 4 di atas. 2.1
Tinjauan khu sus atas Update RKL/RPL Anc ol tahun 2009
Bagian ini berfokus pada Alasan 1 yang disebutkan di awal bagian ini, dengan memfokuskan pada apakah Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 telah sesuai dengan peraturan-peraturan, kebijakan-kebijakan, dan lain-lain. 2.1.1 Persyaratan Pemerintah Indonesia
Sementara Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 secara efektif menggantikan AMDAL Ancol tahun 2006, baik dokumen-dokumen maupun proses-proses harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Keputusan untuk mengharuskan dibuatnya suatu update RKL/RPL dan bukan sebuah AMDAL baru dibuat berdasarkan pertimbangan atas apakah dokumen sebelumnya telah cukup membahas aspekaspek yang mungkin memiliki pengaruh mendasar atas keputusan apakah proyek tersebut harus dilanjutkan atau tidak. Dengan melanjutkan pendekatan up-dating RKL/RPL, BPLHD DKI dan Komisi AMDAL secara tegas menentukan bahwa aspekaspek tersebut telah cukup dibahas dan yang diperlukan adalah sebuah fokus untuk memastikan bahwa pengelolaan lingkungan yang memadai akan dilakukan untuk
diberikannya persetujuan akhir. Laporan-laporan dari pertemuan-pertemuan tersebut menunjukkan pertimbangan secara luas oleh BPLHD DKI/Komisi AMDAL atas serangkaian masalah sosial dan lingkungan, yang mana telah ditanggapi dan dimasukan dalam dokumen akhir Update RKL/RPL Ancol yang telah mendapat persetujuan. Sebuah aspek yang penting dari Update RKL/RPL Ancol adalah dampak dari reklamasi yang dikembangkan sebagai sebuah Fasilitas Pembuangan Tertutup (Confined Disposal Facility/CDF ), akan tetapi istilah spesifik ini tidak digunakan dalam dokumen tersebut. Selain itu, gambar-gambar “khusus” menunjukkan urutan pengembangan tanggul-tanggul pembatas bagian luar, meskipun tidak terdapat penjelasan tertulis secara terperinci atas keseluruhan urutan dan waktu pengembangan mulai dari pembangunan awal tanggul bagian luar, penimbunan dengan sedimen kerukan dan pelapisan akhir. Disimpulkan bahwa proses tersebut telah dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan persyaratan Pemerintah Indonesia, bahwa BPLHD DKI dan Komisi AMDAL telah melakukan penilaian mereka dengan terperinci dan memastikan pengaman-pengaman dan bahwa masalah-masalah sosial telah dibahas dengan terperinci. Update RKL/RPL Ancol telah sangat jelas dan spesifik tentang ruang lingkup dan pembagian tanggung jawab antara PT. PJA dan JUFMP. Terutama pada Bagian 2.5.d dokumen tersebut yang menyatakan:
2.1.2 Pertimbangan lebih luas
Sub-bagian ini disusun berdasarkan review independen oleh dua konsultan yang berbeda (ERM pada tahun 2009, PPA pada tahun 2010) atas Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 dengan beberapa acuan kemballi kepada AMDAL Ancol tahun 2006. Kedua tinjauan tersebut dilakukan dengan bantuan checklist dari Bank Dunia, pemeriksaan atas dokumen-dokumen Ancol termasuk catatan-catatan yang dibuat pada pertemuan-pertemuan BPLHD DKI/Komisi AMDAL dan dengan kunjungankunjungan lokasi. Review terkonsolidasi dan terperinci ini terdapat pada Lampiran 1. Penilaian-penilaian dan komentar-komentar tertentu dari tinjauan-tinjauan tersebut memerlukan pembahasan-pembahasan dan pertimbangan-pertimbangan lebih lanjut. Pembahasan-pembahasan dan pertimbangan-pertimbangan tambahan tersebut dibahas secara lebih terperinci dalam sub-bagian ini dan sub-bagian-subbagian berikutnya. Kebutuhan atas penilaian/pertimbangan tambahan timbul karena salah satu atau lebih dari hal-hal berikut ini: Aspek-aspek kontekstual. Hal ini terkait dengan butir-butir checklist standar yang kurang relevan dengan proyek tersebut mengingat konteks dari lokasi itu sendiri, atau terkait dengan hal-hal yang sebenarnya dibahas oleh AMDAL Ancol dan Update RKL/RPL Ancol (“perizinan Ancol”). Dokumen tersebut tidak membahas aspek-aspek penting tertentu secara spesifik, terutama yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan reklamasi dan benar-benar menentukan kegiatan tersebut sebagai sebuah Fasilitas Pembuangan Tertutup. Terbatasnya evaluasi atas isu-isu potensial yang terkait dengan penggunaan
di masa mendatang, yang akan diketahui hanya apabila terdapat proposal-proposal spesifik untuk penggunaan area tersebut apabila) dan kegiatan-kegiatan pengerukan dan pengangkutan sedimen JUFMP (yang dibahas dalam AMDAL-AMDAL khusus JUFMP). Selain itu, pengadaan pasir dan tanah penutup (topsoil ) mengasumsikan bahwa penyedia material – material tersebut memiliki izin lingkungan yang sesuai, tetapi kepastian-kepastian akan hal tersebut tidak disebutkan dalam langkahlangkah mitigasi lingkungan Ancol. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan reklamasi Gambar-gambar dan pembahasan-pembahasan dalam update RKL/RPL Ancol tahun 2009 menyimpulkan bahwa lokasi tersebut akan dikembangkan sebagai sebuah Fasilitas Pembuangan Tertutup ( Confined Disposal Facility/CDF ), dengan tanggul-tanggul penutup yang dilapisi oleh geotekstil pada sisi bagian dalam untuk menghindari aliran material halus keluar dari CDF saat proses penempatan hasil kerukan dilakukan. Waktu pengembangan lapisan pasir dan tanah atas tidak ditentukan. Isu-isu potensial yang timbul dari penggunaan material kerukan JUFMP Terdapat asumsi yang tetap bahwa persyaratan sedimen yang diangkut dari lokasi JUFMP harus “bukan B3” telah cukup menanggapi isu-isu potensial yang timbul dari penggunaan material kerukan JUFMP sebagai material uruk. Sementara hal tersebut mungkin wajar dalam banyak keadaan, evaluasi tambahan dan langkahlangkah penanggulangan yang lebih spesifik akan meningkatkan pengaman lingkungan.
Pengumpulan data dasar terperinci untuk AMDAL JUFMP Fase 2 yang dilakukan selama tahun 2010. Pertimbangan tambahan untuk isu-isu kualitas sedimen, terutama untuk menyertakan informasi tambahan dari pengumpulan data primer JUFMP Fase 2 dan untuk mempertimbangkan cara yang paling sesuai untuk memenuhi persyaratan BPLHD DKI untuk JUFMP Fase 1 terkait dengan pemantauan sedimen secara terus-menerus. Konsultasi-konsultasi tambahan dengan pihak yang kepentingan. Dimulainya pembangunan dinding pembatas luar Ancol (yang akan membentuk fasilitas pembuangan tertutup) Pertimbangan lebih lanjut atas potensi dampak-dampak di luar lokasi dari pengadaan pasir dan material laterit (selain material kerukan JUFMP) untuk pembangunan CDF Ancol.
2.2.1 Persetujuan atas AMDAL JUFMP Fase 1 dan Laporan Tambahan
AMDAL JUFMP Fase 1 dibuat untuk 5 lokasi JUFMP yang pembangunannya diharapkan akan dimulai segera setelah disetujuinya proyek tersebut. AMDAL JUFMP Fase 1 ini telah disetujui secara resmi oleh BPLHD DKI pada bulan Maret 2010. Isu yang paling signifikan dalam laporan ini yang terkait dengan lokasi Ancol adalah persyaratan untuk pemantauan B3 tambahan di lokasi-lokasi JUFMP sebelum dan setelah pengerukan dilakukan.
2.2.3 Kualitas sedimen
Penilaian-penilaian tambahan dan pertimbangan atas isu-isu kualitas sedimen yang dilakukan sejak dibuatnya update RKL/RPL Ancol tahun 2009: Menunjukkan bahwa hasil-hasil dari analisis sampel sedimen tambahan (yang dilakukan untuk lokasi-lokasi JUFMP Fase 2) semuanya mendukung pengambilan sampel dan analisis sebelumnya bahwa tidak ada material yang digolongkan sebagai B3 (yakni limbah bahan berbahaya dan beracun)6. Mengidentifikasi sebuah protokoI pengujian yang harus digunakan untuk memeriksa kualitas sedimen sebelum pengerukan dan pada penyelesaian proyek JUFMP di saluran-saluran air dan waduk-waduk JUFMP. Mengidentifikasi perlunya untuk memastikan bahwa truk-truk pengangkutan JUFMP tidak dapat digunakan untuk pengangkutan secara ilegal atas setiap material non-JUFMP (baik yang B3 atau selainnya) ke Ancol. Menilai semua hasil kualitas sedimen terkait dengan penggunaan lahan dengan menggunakan standar setempat yang sesuai dan menyimpulkan bahwa untuk sebuah fasilitas pembuangan tertutup, semua pengambilan sampel dan pengujian sampai saat ini telah mendukung kesimpulan bahwa tidak akan terdapat batasan untuk penggunaan lahan di masa depan. Beberapa pemantauan untuk penegasan di Ancol selama dan setelah penimbunan sedimen JUFMP diidentifikasi. Melaksanakan sebuah penilaian kesehatan dan menyimpulkan bahwa risiko
2.2.5 Dimulainya Pembangunan CDF Ancol
Pembangunan dinding-dinding pembatas luar dari fasilitas CDF Ancol telah dimulai pada triwulan kedua tahun 2010. Terjadi banyak diskusi penting termasuk oleh para ahli teknik dan spesialis lingkungan proyek JUFMP tentang pembangunan dinding pembatas luar, termasuk sebuah perubahan yang terjadi kemudian dalam design tanggul utara CDF, di mana rekomendasi-rekomendasi dari review Bank Dunia atas proposal tersebut telah diberikan dan diterima sebelum diperolehnya persetujuan dari BPLHD DKI. Inspeksi-inspeksi pemantauan atas pekerjaan tersebut juga telah dilaksanakan oleh BPLHD DKI7. 2.2.6 Dampak di luar lokasi dari CDF Ancol
Selain dari material kerukan JUFMP, pembangunan dinding-dinding pembatas dan penimbunan CDF Ancol akan membutuhkan pasir (sekitar 8,6 juta m3). Berdasarkan update RKL/RPL Ancol yang telah disetujui, pasir tersebut akan diperoleh dari sebuah sumber di laut, di Daerah Banten di lepas pantai Jakarta Utara. Lokasi tempat pengambilan pasir ini telah memiliki Izin Lingkungan yang disetujui8. Rancangan teknik menunjukkan bahwa material sedimen akan membentuk lapisan terbawah dari area yang ditimbun, yang kemudian akan dilapisi dengan lapisan pasir yang kemudian akan ditutup dengan material tanah laterit. Volume dari material laterit yang dibutuhkan diperkirakan sebanyak 400.000m3 yang akan didapatkan dari sumber-sumber tanah di dekat Bekasi, Jawa Barat, yang juga beroperasi dengan izin lingkungan. Dampak-dampak lingkungan di sumber-sumber pasir di laut dan 9
di CDF Ancol) dan merupakan suatu situasi yang saling menguntungkan untuk PT. PJA serta JUFMP. Manfaat-manfaat positifnya semakin meningkat dengan berkurangnya sedimen dari jalan-jalan air JUFMP dari tempat-tempat di mana sedimen tersebut tadinya mengalir ke Teluk Jakarta dan menyumbang pada muatan pencemaran yang telah meningkat. Pembedaan tanggung jawab antara JUFMP dengan PT. PJA dalam hal jangka waktu pengembangan/reklamasi telah ditentukan dengan jelas dan sesuai. Pembedaan antara Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 dengan persetujuan-persetujuan lingkungan (AMDAL) di masa depan yang diperlukan untuk setiap penggunaan lahan di masa mendatang tidak dinyatakan, akan tetapi penting untuk diketahui bahwa terdapat pembedaan tersebut dan bahwa Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 memadai untuk tujuan-tujuannya. Pengembangan secara jelas atas lokasi reklamasi sebagai sebuah Fasilitas Pembuangan Tertutup (CDF) sangatlah penting dalam penilaian lingkungan dan penanggulangan. Pengumpulan dan analisis serta penilaian sedimen tambahan menegaskan penilaian sebelumnya bahwa sedimen JUFMP sangat kecil kemungkinannya untuk digolongkan sebagai B3; pemantauan di masa mendatang oleh Komisi AMDAL akan memberikan pengaman-pengaman tambahan; risiko kesehatan dari sedimen terhadap para pekerja dan masarakat umum tingkatnya rendah; dan dengan pelapisan pascareklamasi yang diwajibkan oleh AMDAL menggunakan pasir dan tanah atas, kecil kemungkinan akan terdapat dampak merugikan jangka panjang.
Hasil-hasil lingkungan dan sosial yang optimal dari tahap reklamasi/pengembangan akan diperoleh dengan fokus pada o praktik teknik yang baik oleh PT. PJA dan kontraktornya di CDF Ancol dan lokasi-lokasi yang terkait. terhadap prinsip-prinsip fasilitas pembuangan tertutup o kepatuhan (“CDF”) pengawasan ketat oleh PT. PJA dan ahli teknik dan konsultan o pengawasnya untuk memastikan bahwa pengaman-pengaman lingkungan dan sosial telah diikuti, dan o konsultasi dan integrasi erat dengan pelaksanaan proyek JUFMP.
Bagian 3 menbahas pengmaan-pengmaan secara lebih rinci, dengan fokus khusus pada isu-isu yang tidak dijelaskan secara terperinci dalam Update RKL/RPL Ancol 3
Pengaman-Pengaman CDF Ancol
Bagian ini membahas pengaman-pengaman yang terkait dengan pengembangan dan penimbunan CDF Ancol selama jangka waktu di mana material hasil kerukan JUFMP akan diangkut ke CDF Ancol. Banyak langkah pengamanan yang sudah disyaratkan dalam Update RKL/RPL Ancol tahun 2009 dan langkah-langkah tersebut tidak akan dibahas lebih lanjut. Dengan demikian fokusnya adalah pada langkahlangkah tambahan, dan pengaturan-pengaturan institusional untuk memastikan bahwa langkah-langkah tersebut dilaksanakan.
Meskipun tanggung jawab hukum tetap berada pada PT. PJA untuk pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan sosial secara khusus dan umum di lokasi Ancol, hal ini tidaklah membatasi kemungkinan bahwa pelaksanaan atas aspek-aspek khusus dapat dialihkan melalui kontrak kepada entitas-entitas lainnya. Perlu diingat bahwa untuk memastikan lebih lanjut kepatuhannya terhadap Update RKL/RPL Ancol tahun 2009: “tidak ada keberatan” dari Bank Dunia terhadap setiap kontrak JUFMP yang ditentukan akan diberikan dengan ketentuan bahwa Bank Dunia dapat menerima kememadaian CDF Ancol (termasuk telah memperoleh bukti yang dapat diterima atas kepatuhan PT. PJA terhadap persyaratan AMDAL Ancol dan Laporan Tambahan Update RKL/RPL Ancol ini, serta kepatuhan terhadap Gambar-Gambar Teknik Terperinci yang telah disetujui untuk pembangunan CDF Ancol), dan perjanjian-perjanjian hukum JUFMP akan mencakup ketentuan yang mensyaratkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggunakan hakhaknya sebagai pemegang saham, untuk memerintahkan PT. PJA untuk melaksanakan persyaratan (termasuk langkah-langkah penanggulangan) yang dinyatakan dalam persyaratan AMDAL Ancol dan Laporan Tambahan Update RKL/RPL Ancol ini.
3.1.2 Kontraktor Konstruksi Ancol (A n c o l Co n s t r u c t i o n C o n t r a c t o r s /A C C )
ACC). Selain itu, PT. PJA telah merekrut sebuah perusahaan konsultan untuk melaksanakan pemantauan kepatuhan triwulanan atas pekerjaan-pekerjaan pembangunan yang sedang berlangsung. PT. PJA, sesuai dengan persyaratan AMDAL Indonesia, menyusun laporan-laporan pelaksanaan triwulanan atas RKL dan RPL serta menyerahkannya kepada BPLHD DKI. 3.1.3 Konsultan Pengawasan (S u p e r v i s i o n C o n s u l t a n t /S C ) JUFMP
PT. PJA telah setuju untuk mengizinkan SC JUFMP memiliki akses ke CDF Ancol dan ke semua lokasi di luar lokasi proyeknya (termasuk lokasi-lokasi sumber material timbunan pasir dan laterit) untuk tujuan pelaksanaan pengawasan atas RKL dan RPL yang telah disetujui, Laporan Tambahan Update RKL/RPL Ancol, laporanlaporan Perkembangan RKL dan RPL triwulanan PT. PJA, dan setiap tugas lainnya sebagaimana ditentukan dalam Terms of Reference (TOR) dari SC. TOR untuk SC akan termasuk tanggung jawab-tanggung jawab tersebut. 3.1.4 PIU
PIU (Pemerintah DKI Jakarta, DGCK, dan DGWR) secara nyata merupakan para “pemilik” saat ini dari saluran-saluran air dan waduk-waduk JUFMP yang berada dalam tanggung jawab mereka masing-masing. Oleh karena itu, mereka memegang kepemilikan khusus atas AMDAL JUFMP yang terkait dan dengan demikian tanggung jawab untuk pelaksanaan AMDAL JUFMP, dan secara efektif akan
Para Kontraktor Konstruksi akan memiliki tanggung jawab khusus terkait dengan pencegahan pengangkutan dan pembuangan limbah B3 (yakni berbahaya) secara ilegal (apabila ditemukan) ke lokasi CDF Ancol. 3.1.7 BPLHD DKI
BPLHD DKI terlibat secara langsung dalam penilaian dan persetujuan atas AMDAL AMDAL (termasuk RKL/RPL) dan akan memiliki peran berkelanjutan dalam memantau pelaksanaan RKL/RPL. Laporan-laporan pemantauan untuk pelaksanaan RKL/RPL (termasuk Update RKL/RPL Ancol yang diserahkan oleh PT. PJA) akan dinilai oleh BPLHD DKI. Terkait dengan CDF Ancol, BPLHD DKI telah mulai memantau pekerjaan-pekerjaan pembangunan yang sedang berlangsung dan mengundang Bank Dunia untuk berpartisipasi dalam pengawasan dan pemantauan. Diperkirakan bahwa pengawasan dan pemantauan bersama tersebut akan berlanjut. Di masa mendatang, BPLHD DKI juga akan menjadi otoritas yang terlibat dalam penilaian dan persetujuan atas setiap AMDAL yang terkait dengan setiap usulan penggunaan lahan di lokasi CDF Ancol. 3.2
Pengaman yang diperk uat
Dengan mempertimbangkan tinjauan dan penilaian-penilaian di atas, subbagian ini
PT. PJA akan memberikan laporan-laporan terbaru kepada Pemerintah DKI Jakarta dan PMU tentang perkembangan pembangunan fasilitas CDF Ancol, dan memberikan dokumen-dokumen yang menegaskan diselesaikannya tanggul- tanggul pembatas. PT. PJA akan bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta, PMU, atau Bank Dunia dalam meninjau kesiapan fasilitas tertutup tersebut untuk pembuangan material hasil kerukan (termasuk memberikan bukti yang dapat diterima atas kepatuhan kepada persyaratan AMDAL Ancol dan Laporan Tambahan Update RKL/RPL Ancol, dan kesesuaian dengan Gambar-Gambar Teknik Terperinci yang telah disetujui untuk pembangunan CDF Ancol). Tanggung Jawab PT. PJA memberikan informasi dan dokumen kepada Pemerintah DKI Jakarta, PMU, dan Bank Dunia untuk melaksanakan tinjauan dan penilaian-penilaian Kegiatan PT. PJA mengadakan pertemuan secara rutin sebagaimana diperlukan dengan PMU dan/atau SC untuk memungkinkan dilakukannya pemaduan secara lancar antara JUFMP dengan kegiatan-kegiatan CDF Ancol. Sebuah alat yang harus digunakan adalah pengembangan (dan tinjauan serta pemutakhiran sebagaiman diperlukan) sebuah jadwal terperinci (garis besarnya diberikan dalam Tabel A - 2) dari kegiatankegiatan operasional yang terpadu Tanggung Jawab Utama
PT. PJA dan PMU melakukan pertemuan-pertemuan koordinasi
Tanggung Jawab ACC untuk kegiatan harian di lokasi Ancol PT. PJA (melalui Unit Pengembangan Properti-nya) untuk pengawasan langsung atas ACC SC untuk mengawasi dan memantau kegiatan-kegiatan Ancol untuk JUFMP PMU untuk mengawasi kegiatan SC dan menerima laporan-laporan SC 3.2.3 Sedimen dan material penimbunan/pelapisan lainnya
Kegiatan PMU (dengan bantuan SC) harus memberikan informasi kepada PT. PJA segera setelah tersedia, tentang hasil-hasil dari pengujian pengerukan sebelumnya di lokasi-lokasi/bagian-bagian JUFMP (lihat bagian 2.2.1). Untuk bagian-bagian di mana sedimennya telah diizinkan dengan sebagaimana mestinya untuk pengangkutan dan pembuangan ke CDF Ancol, PT. PJA akan mengizinkan material tersebut diangkut dan dibuang ke CDF Ancol. Untuk bagian-bagian di mana sedimennya belum diizinkan dengan sebagaimana mestinya untuk pengangkutan ke CDF Ancol (misalnya, apabila sedimen tersebut ditentukan sebagai limbah B3, atau ditentukan membutuhkan pengujian dan interpretasi tambahan lebih lanjut), PMU (dengan bantuan SC) harus memastikan bahwa material tersebut tidak diangkut ke CDF Ancol. PMU (dengan bantuan SC) harus terus memberitahu PT. PJA tentang
ACC untuk kegiatan harian di lokasi Ancol PT. PJA (melalui Unit Pengembangan Properti-nya) untuk pengawasan langsung atas ACC SC untuk mengawasi dan memantau kegiatan-kegiatan Ancol untuk JUFMP PMU untuk mengawasi kegiatan SC dan menerima laporan-laporan SC Kegiatan PT. PJA dengan bekerja sama dengan PMU yang dibantu oleh SC akan melaksanakan sebuah program pengambilan sampel dan analisis pascapembuangan di area material penimbunan JUFMP di CDF Ancol. Dua kegiatan telah ditentukan (pemeriksaan menengah yang dilakukan 18 bulan setelah material JUFMP pertama kali ditimbun di lokasi CDF Ancol pada 10 lokasi sampel, dan sekitar 1 bulan setelah material kerukan JUFMP terakhir ditimbun di lokasi CDF Ancol pada 10 lokasi yang sama sebagaimana untuk pemeriksaan menengah ditambah dengan 10 lokasi lainnya yang ditimbun dengan material yang lebih akhir) dengan dua sampel gabungan, 1 “dangkal”; 1 “dalam” dikumpulkan di setiap lokasi pengambilan sampel. Biayanya diperkirakan sebesar sekitar US$8.000 untuk pengambilan sampel dalam pemeriksaan menengah dan pelaksanaan analisis, dan US$16.000 untuk pengambilan sampel setelah “penyelesaian”. Tanggung jawab PT. PJA untuk mengizinkan pengambilan sampel pascapembuangan di CDF Ancol SC untuk melaksanakan pengambilan sampel pascapembuangan di CDF Ancol PMU untuk mengawasi kegiatan SC dan menerima laporan-laporan SC
PMU (melalui SC) untuk memberikan jadwal pengangkutan material JUFMP ke PT. PJA
Lampiran 1 Tinjauan terperinci atas AMDAL Ancol dan Update RKL/RPL Ancol
Tabel berikut ini menyajikan perincian tinjauan, terutama, Update RKL/RPL Ancol tahun 2009, juga dengan mengacu kembali kepada AMDAL Ancol tahun 2006. Tabel tersebut dibuat berdasarkan pada item-item dalam checklist yang diberikan oleh Bank Dunia (Kolom 1) dengan Kolom 2 yang mengidentifikasi tingkat cakupan dalam kedua dokumen tersebut sebagaimana diidentifikasikan oleh para peninjau. Kolom 3 menyajikan komentar-komentar dari para peninjau yang mempertimbangkan ikhtisar singkat pembahasan dalam dokumen-dokumen, dan penilaian-penilaian oleh para peninjau tentang signifikansi dan relevansi dari item dalam Checklist. Dua tinjauan independen telah dilaksanakan – oleh para konsultan ERM pada tahun 2009 dan (melalui laporan pelengkap ini) oleh PPA pada tahun 2010. Hasil-hasilnya kemudian digabungkan oleh PPA untuk menghasilkan tabel gabungan yang ditunjukkan di bawah ini. Tabel A - 1 : Tinjauan terperinci atas AMDA L An col tahun 2006 dan Upd ate RKL /RPL Anc ol tahun 2009 Item checklist
TUJUAN DAN KEBUTUHAN
Cakupan dalam Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih dokumenlanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dokumen AMDAL dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau. dan Update RKL/RPL
Item checklist
proyek 3. Uraian dari semua tindakan atau proyek alternatif yang telah dipertimbangkan atau sedang dipertimbangkan a. Ukuran dan lokasi reklamasi b. persyaratan lahan c. persyaratan operasional dan pengelolaan d. Struktur-struktur pendukung e. Jadwal-jadwal pembangunan
4. Uraian dari proses-proses dan hasilhasil awal penilaian dampak lingkungan hidup URAIAN LATAR BELAKANG LINGKUNGAN 1. Daerah bersangkutan yang ditentukan, termasuk area-area perbatasan
Cakupan dalam Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih dokumenlanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dokumen AMDAL dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau. dan Update RKL/RPL
kebutuhan-kebutuhan yang dinyatakan dari kedua proyek tersebut. Terbatas/Tidak Teridentifikasi secara jelas untuk pengendalian banjir. ada pembahasan Pengerukan JUFMP merupakan bagian dari suatu program yang terpadu.
Baik Baik
Kegiatan “pembentukan” lahan
Terbatas/Tidak ada pembahasan Terbatas/Tidak Dua aspek yang saling terkait yang perlu ada pembahasan dipertimbangkan: penjadwalan JUFMP dan penjadwalan pengembangan Ancol. Signifikansi lingkungan nyata yang terbatas selain pemastian pembatasan tanggul eksternal mendahului dimulainya pengiriman sedimen JUFMP, dan pentahapan pelapisan akhir. Baik Diumumkannya RKL-RPL yang Telah Dimutakhirkan menjelaskan proses AMDAL terdahulu dan alasan diperlukannya Pemutakhiran tersebut.
Baik
Bab 2 memberikan: praktik standar dalam sistem AMDAL.
Item checklist
(seperti kedalaman muka air tanah, tanah lapisan atas, sifatsifat geologis) vii) informasi kualitas air (seperti pH zat-zat padat) e. Tanah dan Geologi i) fisiografi dan geomorfologi ii) struktur tanah iii) pergerakan air tanah iv) potensi erosi v) penurunan permukaan tanah vi) aktivitas seismik (misalnya kedekatan dengan sesaran, riwayat gempa dan letusan gunung berapi) vii) sumber daya mineral (misalnya lokasi-lokasi sedimen, jenis dan kuantitas, kepemilikan hak penambangan) 3. Kondisi-Kondisi Biologis
Cakupan dalam Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih dokumenlanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dokumen AMDAL dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau. dan Update RKL/RPL
Terbatas/Tidak Memiliki relevansi yang terbatas dalam lingkungan laut ada pembahasan Baik Baik Tidak ada pembahasan Baik Sebagian besar sudah baik Tidak ada pembahasan Tidak ada pembahasan
Dalam AMDAL tahun 2006 dan Update RKL/RPL tahun 2009 Dalam AMDAL tahun 2006 dan Update RKL/RPL tahun 2009 Memiliki relevansi yang terbatas dalam lingkungan laut Dalam RKL/RPL yang Telah Dimutakhirkan. Diberikan perkiraan-perkiraan. Dibahas dalam hal penyelesaian rancangan, tanpa menyebutkan penurunan permukaan tanah keseluruhan/regional yang diketahui. Diketahui di Jakarta dengan adanya rancangan untuk dibahas. Dianggap sebagai sangat tidak mungkin
Item checklist
Cakupan dalam Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih dokumenlanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dokumen AMDAL dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau. dan Update RKL/RPL
4. Pengelolaan Limbah dan Pencegahan Polusi
a. Lokasi-lokasi pembuangan atau pelepasan limbah yang diperkirakan
Terbatas
b. Uraian teknik-teknik pengelolaan limbah (seperti penanganan, penyimpanan, pengangkutan, daur ulang) c. Proyeksi karakteristik limbah (seperti jenis, kuantitas, toksisitas)
Terbatas Baik
Lokasi itu sendiri menjadi lokasi pembuangan lumpur kerukan yang tertutup dibandingkan dengan keadaan material saat ini yang hanyut ke dalam Teluk tanpa kendali. Menguraikan rincian tentang penempatan lumpur; khususnya lapisan atas yang tertutup dan final Karakteristik lumpur kerukan teridentifikasi.
5. Lingkungan Sosial Ekonomi
a. Penggunaan lahan
i) uraian penggunaan lahan pada saat ini dan pada masa lalu ii) peta penggunaan lahan pada saat ini dan pada masa lalu b. Populasi dan pemukiman
Terbatas
Sebagian besar sudah baik
Memiliki signifikansi praktis yang sangat kecil sebagai perairan dekat pantai di lokasi saat ini dan akan memiliki sedikit interaksi dengan penggunaan lahan selama masa pengembangan. Pengembangan-pengembangan penggunaan lahan baru pascapenimbunan akan memerlukan penilaian tersendiri.. okasi itu sendiri pada saat ini berdekatan dengan pantai an hanya sekali-sekali digunakan untuk transit manusia dengan perahu) dan tempat rekreasi pemancingan ikan idak resmi ersedia peta-peta yang sulit dibaca tetapi dapat emberikan gambaran umum. Lokasi tersebut juga erada di “air”, bukan di tanah. Memiliki signifikansi praktis kecil karena hanya
Item checklist
Cakupan dalam Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih dokumenlanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dokumen AMDAL dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau. dan Update RKL/RPL
ii) volume lalu lintas saat ini
Sebagian besar sudah baik
Data lama (tahun 2004) disajikan,
iii) kapasitas lalu lintas saat ini
Sebagian besar sudah baik
Data lama (tahun 2004) disajikan, tetapi memadai untuk menyoroti kemacetan selama jam-jam sibuk.
iv) penyediaan transportasi umum
Pembahasan yang Memiliki relevansi yang kecil terbatas v) penilaian kecukupan dari sistem-sistem Pembahasan yang Mengidentifikasi potensi kendala; merupakan tanggung untuk memenuhi permintaan-permintaan terbatas jawab pembahasan berbagai AMDAL dalam JUFMP tertinggi selama masa pembangunan dan kegiatan operasi f. Kesehatan dan Keselamatan i) uraian isu-isu kesehatan dan Pembahasan yang emiliki signifikansi yang kecil untuk masyarakat umum. keselamatan saat ini (seperti data statistik terbatas idak dibahas dalam kaitannya dengan tenaga kerja kecelakaan industri, data emisi dari okasi Ancol fasilitas sebelumnya dan fasilitas yang ada, tingkat kebisingan) ii) identifikasi penduduk atau daerah Terbatas/Tidak emiliki signifikansi yang kecil untuk masyarakat umum. khusus yang kemungkinan besar akan ada pembahasan idak dibahas dalam kaitannya dengan tenaga kerja terpapar dampak-dampak yang okasi Ancol merugikan 6. Sumber Daya Kebudayaan
a. Situs-situs arkeologi yang terkait dengan proyek b. Situs-situs paleontologi yang terkait
Terbatas/Tidak ada pembahasan Terbatas/Tidak
angat tidak mungkin karena lokasi berdekatan dengan antai angat tidak mungkin karena lokasi berdekatan dengan
Item checklist
atau meminimalkan dampak-dampak merugikan b. Sumber daya air i) pembahasan potensi penurunan kualitas air oleh berbagai faktor
ii) perkiraan konsentrasi pencemar pada kumpulan-kumpulan air dan perbandingan dengan yang ada iii) identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak merugikan c. Sumber daya geologis i) penentuan potensi kehilangan tanah dan kegiatan penanggulangan ii) identifikasi potensi sumber pencemaran dan langkah-langkah penanggulangan d. Sumber daya biologis i) pertimbangan potensi kehilangan sumber daya biologis dalam batas-batas lokasi
Cakupan dalam Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih dokumenlanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dokumen AMDAL dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau. dan Update RKL/RPL
Baik
Baik
Dibahas; tetapi tidak dimasukkan dalam konteks yang wajar dengan mempertimbangkan kondisi regional dari saluran air perkotaan tercemar yang ada yang mengalir secara tidak terkendali ke dalam dan mencemari Teluk Jakarta Dibahas, dasar penilaian tidak jelas.
Sebagian besar sudah baik
Tidak relevan Sebagian besar sudah baik
Dibahas, tetapi fokus pembahasan memiliki relevansi yang terbatas.
Baik
Jumlah kehilangan habitat laut dangkal yang tercemar dalam wilayah seluas ±119 ha
Item checklist
Cakupan dalam Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih dokumenlanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dokumen AMDAL dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau. dan Update RKL/RPL
a. uraian rencana pengelolaan limbah fasilitas dengan prosedur perlakuan dan penanganan b. pembahasan proyeksi karakteristik limbah fasilitas
Baik
Dibahas secara singkat; tidak dimasukkan ke dalam konteks
Baik
Dibahas secara singkat; tidak dimasukkan ke dalam konteks
c. identifikasi langkah-langkah penanggulangan terbaik untuk mencegah atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan
Baik
Metode-metode diidentifikasi
4 Dampak-Dampak Sosial Ekonomi
1 identifikasi area-area penggunaan Dibahas lahan yang ada atau direncanakan yang hilang karena persiapan lokasi 2 penentuan persyaratan penetapan Dibahas daerah dan penggunaan lahan yang bertentangan dengan lokasi 3 uraian perubahan yang diperkirakan Dibahas atas lahan di dekat proyek sebagai akibat dari fasilitas 4 identifikasi langkah-langkah Pembahasan yang penanggulangan terbaik untuk mencegah terbatas atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan
Hampir tidak memiliki relevansi
Sesuai dengan rencana-rencana tata ruang Memiliki relevansi yang terbatas Kemungkinan memadai, dengan mempertimbangkan konteks.
Item checklist
Cakupan dalam Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih dokumenlanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dokumen AMDAL dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau. dan Update RKL/RPL
1 identifikasi kekurangan dalam layanan Pembahasan yang emiliki relevansi yang terbatas masyarakat dan infrastruktur selama terbatas persiapan proyek 2 identifikasi kekurangan dalam kapasitas Dibahas Memiliki relevansi yang terbatas transportasi karena dampak utama atau dampak tambahan 3 identifikasi langkah-langkah Pembahasan yang Memiliki relevansi yang terbatas penanggulangan terbaik untuk mencegah terbatas atau meminimalkan dampak-dampak yang merugikan e) Transportasi Memiliki relevansi yang terbatas; karena truk-truk JUFMP akan dibahas dalam AMDAL JUFMP 1 penilaian atas konsistensi proyek yang diusulkan dengan rencana-rencana transportasi lokal dan/atau regional 2 evaluasi perubahan LOS yang diakibatkan dari proyek yang diusulkan
Pembahasan yang emiliki relevansi yang terbatas; karena truk-truk JUFMP terbatas kan dibahas dalam AMDAL JUFMP
3 evaluasi dampak lalu lintas kendaraan berat terhadap jalan aspal dan jembatan yang terkena dampak 4 uraian langkah-langkah penanggulangan untuk mengimbangi dampak-dampak yang merugikan terhadap keutuhan struktural
Terbatas/Tidak Memiliki relevansi yang terbatas; karena truk-truk ada pembahasan JUFMP akan dibahas dalam AMDAL JUFMP
Terbatas/Tidak Memiliki relevansi yang terbatas; karena truk-truk ada pembahasan JUFMP akan dibahas dalam AMDAL JUFMP
Terbatas/Tidak Memiliki relevansi yang terbatas; karena truk-truk ada pembahasan JUFMP akan dibahas dalam AMDAL JUFMP
Item checklist
Cakupan dalam Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih dokumenlanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dokumen AMDAL dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau. dan Update RKL/RPL
5 Sumber Daya Kebudayaan
a) identifikasi atas setiap sumber daya sejarah atau kebudayaan yang berdekatan dengan lokasi setelah dilakukannya surat-menyurat dengan otoritas-otoritas yang berwenang b) Pembahasan langkah-langkah penanggulangan yang diperlukan untuk melestarikan benda yang memiliki nilai arkeologis, sejarah, atau kebudayaan c) Penentuan taraf di mana kegiatankegiatan pembangunan, operasional, dan pemeliharaan mengganggu atribut-atribut keindahan atau pemandangan lokasi d) Penentuan atas apakah komponenkomponen fasilitas dirancang dengan mempertimbangkan faktor-faktor manusia
Terbatas/Tidak ada pembahasan
emiliki relevansi yang terbatas karena pembangunan ilakukan di lokasi dekat pantai
Terbatas/Tidak Memiliki relevansi yang terbatas karena pembangunan ada pembahasan dilakukan di lokasi dekat pantai Terbatas/Tidak Memiliki beberapa relevansi tetapi tingkat signifikansinya ada pembahasan kecil
Terbatas/Tidak Memiliki relevansi yang terbatas karena proyek berfokus ada pembahasan pada reklamasi area yang sebagian besar datar
LANGKAH-LANGKAH PENANGGULANGAN
1 Langkah-Langkah Penanggulangan a) Uraian langkah-langkah penanggulangan untuk semua dampak
Pembahasan yang Memiliki peluang-peluang penanggulangan yang terbatas tetapi terbatas dengan mempertimbangkan konteks
Item checklist
h) Sumber daya keuangan dan nonkeuangan yang memadai untuk melaksanakan langkah-langkah
Cakupan dalam Komentar-komentar dari para peninjau. Uraian lebih dokumenlanjut dari pembahasan dalam dokumen-dokumen dokumen AMDAL dan/atau penilaian-penilaian oleh para peninjau. dan Update RKL/RPL
Tidak dibahas secara khusus
Sebagian besar merupakan bagian dari “praktik yang baik” dari pembangunan teknis.
Lampiran 2
Pengembangan CDF Ancol dan interaksi dengan JUFMP
T ab e l A - 2 : P e n g e m b a n g a n C D F A n c o l d a n i n t e r a k s i d e n g a n J U F M P ( J a d w a l d ap a t m e n g a l a m i p e n y e s u a i an b e r k a l a ) Seb elum 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 tahu 2010 n T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T 4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
Konsultasi secara terus-menerus antara JUFMP dan PT. PJA Penyelesaian pengaturan-pengaturan PMU/DKI Jakarta & PT. PJA
terperinci
antara
Konsultasi-konsultasi berkala secara terus-menerus Pengakhiran resmi atas pembuangan PT. PJA - JUFMP
pengaturan-pengaturan
Pembangunan Tanggul Pembatas Bagian Luar
Pembatasan Fasilitas
Pemeliharaan secara berkelanjutan Jangka waktu penimbunan menggunakan Sedimen Kerukan JUFMP
Penimbunan secara terus-menerus
Pelapisan akhir dengan pasir atas area-area penimbunan
Penutupan akhir dengan laterit/tanah merah Area-area penimbunan JUFMP – sampel/pengujian awal Area-area penimbunan JUFMP – sampel/pengujian akhir
Pengambilan Pengambilan
35
Lampiran 3 Tabel A - 3
Matriks Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan terpadu Ancol :Matriks EMP Tambahan CDF Anc ol
Matriks berikut ini merangkum pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan sosial tambahan untuk lokasi AMDAL Ancol untuk memberikan rincian lebih lanjut atas langkah-langkah pengamanan dari langkah-langkah yang diidentifikasi dalam update RKL/RPL Ancol tahun 2009 ditambah beberapa pengaman tambahan. Matriks ini melengkapi Update RPL/RKL Ancol yang disetujui secara resmi oleh BPLHD DKI/Komisi AMDAL. Acuan kepada item- item teks utama 3.2.1 Integrasi JUFMP dan kegiatan-kegiatan CDF Ancol
Pengelolaan Keterangan
Tanggung 1 Jawab PT. PJA
Pemantauan 1 Tanggung Biaya 1 Jawab PT. PJA; Meninjau laporan PT. PJA dan PMU PT. PJA; PMU PMU 1
Biaya
1 Memberikan informasi perkembangan pembangunan Ancol dan bekerjasama dengan JUFMP untuk m eninjau kecukupan fasilitas tertutup pembuangan material kerukan. 2 Mengadakan rapat dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan PT. PJA; PMU PT. PJA; (dibantu oleh SC) PMU; SC 3 Membuat jadwal rincian terpadu, yang dikembangkan dari SC SC jadwal dalam Lampiran 2 3.2.2 “Praktik yang baik” 1 Menyusun rencana-rencana kerja dan rencana-rencana ESM ACC ACC dalam pembangunan yang terkait untuk semua kontraktor yang bekerja di CDF Ancol, dan pengawasan yang disesuaikan dengan skala kegiatan/cakupan kontrak 3.2.3 Sedimen dan material penimbunan/pelapisan lainnya
3.2.4 Pengelolaan lalu lintas
Keterangan
Menyusun laporanlaporan rapat
Menyetujui jadwal jadwal dalam rapat Memastikan pelaksanaan Rencana Kerja/ESMP/Pemanta uan yang disetujui 1 Memberikan informasi tentang hasil dan status dari PMU/PIU (melalui SC Memastikan bahwa pengambilan sampel dan pengujian kerukan sebelumnya di SC) catatan-catatan lokasi-lokasi JUFMP kepada PT. PJA. dikumpulkan dan disimpan 2 Memastikan bahwa material (selain material kerukan JUFMP) PT. PJA (melalui PT. PJA; Meninjau dan yang dikirimkan ke CDF Ancol (material penimbunan dan ACC) ACC mengkonfirmasikan pelapisan) memiliki izin lingkungan yang sesuai. sertifikasi yang diberikan oleh ACC 3 Melaksanakan program pengambilan sampel dan pengujian SC SC Laporan-laporan pascapembuangan di CDF Ancol atas s edimen JUFMP, 18 analisis laboratorium bulan setelah permulaan, dan 1 bulan setelah penyelesaian pembuangan lumpur kerukan JUFMP ke CDF Ancol. 1 Memberitahukan proyeksi jumlah truk dan frekuensi SC (melalui SC Menyerahkan catatanpengiriman sedimen JUFMP kepada PT. PJA informasi dari CC) catatan informasi. Laporan-laporan bulanan tentang
36
PT. PJA dan PMU PT. PJA; PMU PT. PJA dan PMU PT. PJA; PMU PT. PJA; SC PT. PJA; SC PT. PJA; PMU
PT. PJA;
(BPLHD DKI tetap PMU diberitahu)
PT. PJA; SC
PT. PJA; SC
PT. PJA dan PMU PT. PJA; PMU PT. PJA dan PMU PT. PJA; PMU