RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.W.E.K DENGAN DIAGNOSA ANGINA PECTORIS DI POLIKLINIK RS.BHAYANGKARA TKT.III MANADO
1. Pengakajian A. Identitas Pasien Nama Ttl Jenis Kelamin Alamat Umur Agama Pekerjaan Diagnosa Medis No. RM
: Ny.W.E.K : Pineleng,24 Mei 1957 : Perempuan : Pineleng : 60 Tahun : Kristen Protestan : Pensiunan : Angina Pectoris : 061098
B. Riwayat Kesehatan - Keluhan Utama
: klien datang ke poli bhayangkara dengan keluhan nyeri dada
-
Riwayat kesehatan sekarang : saat di kaji klien mengatakan rasa rasa nyeri di bagian dada sebelah kiri, nyeri yang di rasakan klien menjalar ke leher sampai ke punggung belakang, nyerinya seperti di remas-remas dan hilang imbul selama 5 mnt.
-
Riwayat kesehatan dahulu : klien mengatakan pernah mengalami hipertensi kurang lebih 5 thn lalu, mengingat ibu klien juga mengidap hipertensi. Klien juga mengatakan baru kali ini memerisakan dirinya ke poli
-
Riwayat kesehatan keluarga : klien mengatakan selain selain ibunya, tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit serius
C. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum 2. Kesadaran 3. TTV
: baik : cm : TD : 130/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C
2.
Analisa Data Data Ds : - Klien mengatakan merasa nyeri di bagian dada sebelah kiri - Klien mengatakan nyerinya menjalar ke leher sampai ke punggung - Klien mengatakan nyerinya seperti di remas-remas dan hilang timbul selama 5 mnt
Etiologi Penyumbatan pembuluh darah iskemia miokard ketidakseimbangan suplai O2 miokard dengan kebutuhan
Do : - Klien tampak menahan nyeri - Klien tampak tegang - Klien terlihat cemas - TTV TD : 130/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C
Ds : - Klien mengatakan jika nyeri kambuh, klien merasa takut Do : - Wajah klien tampak cemas
3. Diagnosa Keperawatan - Nyeri akut b.d Iskemia miokard - Cemas b.d rasa takut
4. Intervensi Keperawatan
Masalah Nyeri akut
DX Nyeri akut b.d Iskemia miokard
Tujuan dan KH Intervensi Setelah di lakuakn tindakan 1. Observasi TTV keperawatan di harapkan klien dapat mengontrolnyeri 2. Kaji skala nyeri klien dengan KH - Klien mengatakan 3. Edukasi teknik relaksasi nyeri berkurang nafas dalam -
Klien dapat melakukan teknik nafas dalam
4. Edukasi kepada klien untuk mengurangi aktivitas 5. Kolaborasi pemberian obat
Cemas berhubungan rasa takut
Setelah di lakuakn tindakan keperawatan di harapkan klien dapat mengontrolnyeri dengan KH - Klien menyatakan ansietas menurun sampai tingkat yang dapatdiatasi - Klien menunjukukan strategi koping yang efektif -
-
Jelaskan kembali tentang perlunya mencegah serangan ulang Dorong klien untuk menghindari factor yang dapat sebagai pencetus angina Bantu klien untuk mengidentifikasi sumber fisik dan stresdan diskusikan cara yang dapat di hindari Jelaskan pentingnya mengontrol berat badan Dorong klien untuk mengikuti program yang di tentukan untuk pencegahan kelelahan Diskusikan langkah yang di ambil bila terjadi angina
5. Implementasi Keperawatan DX Nyeri akut b.d Iskemia miokard
Implementasi 1. Mengobservasi TTV TD : 130/80 mmhg, N: 80
Evaluasi S : klien mengatakan sudah mampu mengontrol nyeri
x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C 2. Mengkaji skala nyeri klien P : nyeri di bagian dada Q : nyeri seperti di remasremas R : di bagian leher sampai ke pungung S : skala 3 T : 5 mnt 3. Mengedukasi teknik relaksasi nafas dalam
dengan teknik relaksasi telah di ajarkan
O : - klien terlihat sudah mengerti - TTV TD : 120/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan
4. Mengedukasi kepada klien untuk mengurangi aktivitas
Cemas b.d rasa takut
5. Berkolaborasi pemberian obat - menjelaskan kembali tentang perlunya mencegah serangan ulang - mendorong klien untuk menghindari factor yang dapat sebagai pencetus angina membantu klien untuk mengide S : klien mengatakan sudah mampu mengontrol nyeri dengan teknik relaksasi telah di ajarkan
S : klien mengatakan sudah tidak merasa cemas O : - klien terlihat sudah tenang - TTV TD : 120/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt, Sb: 36 C A : masalah teratasi
O : - klien terlihat sudah mengerti - TTV TD : 120/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan S : klien mengatakan sudah mampu mengontrol nyeri dengan teknik relaksasi telah di ajarkan
O : - klien terlihat sudah mengerti - TTV
P : intervensi dihentikan
TD : 120/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan S : klien mengatakan sudah mampu mengontrol nyeri dengan teknik relaksasi telah di ajarkan
O : - klien terlihat sudah mengerti - TTV TD : 120/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan S : klien mengatakan sudah mampu mengontrol nyeri dengan teknik relaksasi telah di ajarkan
O : - klien terlihat sudah mengerti - TTV TD : 120/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan S : klien mengatakan sudah mampu mengontrol nyeri dengan teknik relaksasi telah di ajarkan
O : - klien terlihat sudah mengerti - TTV TD : 120/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan S : klien mengatakan sudah
mampu mengontrol nyeri dengan teknik relaksasi telah di ajarkan
O : - klien terlihat sudah mengerti - TTV TD : 120/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan S : klien mengatakan sudah mampu mengontrol nyeri dengan teknik relaksasi telah di ajarkan
O : - klien terlihat sudah mengerti - TTV TD : 120/80 mmhg, N: 80 x/mnt, R: 20x/mnt,Sb: 36 C A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan - ntifikasi sumber fisik dan stresdan diskusikan cara yang dapat di hindari - menjelaskan pentingnya mengontrol berat badan - mendorong klien untuk mengikuti program yang di tentukan untuk pencegahan kelelahan Diskusikan langkah yang di ambil bila terjadi angina