LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULU AN ASUHAN ASUH AN KEPERAW KEPERAWATAN ATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER UAP ( UNSTABLE ANGINA PECTORIS )
A. Pengertian
Angina pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu iskemik miokard tanpa adanya infark. Klasifikasi klinis angina pada dasarnya berguna untuk meng mengev evalu aluasi asi
meka mekani nism smee
terja terjadi diny nyaa
iske iskemi mik. k.
Walau alaupu pun n
pato patoge gene nesa sa
angi angina na
meng mengal alam amii peru peruba baha han n dari dari tahu tahun n ke tahu tahun, n, akan akan teta tetapi pi pada pada umum umumny nyaa dapa dapatt dibedakan 3 tipe angina yaitu : 1. Classial effort angina !angina klasik" #ada nekropsi biasanya didapatkan aterosklerosis koroner. #ada keadaan ini, obstruksi obstruksi koroner koroner tidak selalu menyebabka menyebabkan n terjadinya terjadinya iskemik seperti $aktu istirahat. Akan tetapi bila kebutuhan aliran darah melebihi jumlah yang dapat mele$ati obstruksi tersebut, akan tetapi iskemik dan timbul gejala angina. Angina pektoris akan timbul pada setiap aktifitas yang dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan atatus inotropik jantung sehingga kebutuhan % & akan bertambah seperti pada aktifitas fisik, udara dingin dan makan yang banyak. &. 'ariant ariant angina angina !angina !angina #rin(m #rin(metal etal"" )entuk )entuk ini jarang jarang terjad terjadii dan biasany biasanyaa timbul timbul pada pada saat istirah istirahat, at, akibat akibat penurunan suplai %& darah darah ke miokar miokard d seara seara tiba*ti tiba*tiba. ba. #enelit #enelitian ian terbar terbaru u menunjukkan terjadinya obsruksi yang dinamis akibat spasme koroner baik pada arteri yang sakit maupun yang normal. #eningkatan obstruksi koroner yang tidak menetap ini selama terjadinya angina $aktu istirahat jelas disertai penurunan aliran darah arteri ar teri koroner. 3. +nstable angina !angina tak stabil A-" A-" /stilah lain yang sering digunakan adalah Angina preinfark, Angina dekubitus, Angina kresendo. /nsufisiensi koroner akut atau indroma koroner pertengahan. )entuk )entuk ini merupa merupakan kan kelomp kelompok ok suatu suatu keadaa keadaan n yang yang dapat dapat beruba berubah h seperti seperti keluhan yang bertambah progresif, sebelumnya dengan angina stabil atau angina pada pertama perta ma kali. Angina dapat terjadi pada saat saa t istirahat is tirahat maupun bekerja. #ada patologi biasanya ditemukan daerah iskemik miokard yang mempunyai iri tersendiri.
Angina pektoris tak stabil adalah suatu spektrum dari sindroma iskemik miokard akut yang berada di antara angina pektoris stabil dan anfark miokard akut. -erminologi A- harus terakup dalam kriteria penampilan klinis sebagai berikut : 1. Angina pertama kali Angina timbul pada saat aktifitas fisik. )aru pertama kali dialami oleh penderita dalam periode 1 bulan terakhir. &. Angina progresif Angina timbul saat aktifitas fisik yang berubah polanya dalam 1 bulan terakhir, yaitu menjadi lebih sering, lebih berat, lebih lama, timbul dengan penetus yang lebih ringan dari biasanya dan tidak hilang dengan ara yang biasa dilakukan. #enderita sebelumnya menderita angina pektoris stabil. 3. Angina $aktu istirahat Angina timbul tanpa didahului aktifitas fisik ataupun hal*hal yang dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan % & miokard. 0ama angina sedikitnya 1 menit. 2. Angina sesudah /A Angina yang timbul dalam periode dini !1 bulan" setelah /A. Kriteria penampilan klinis tersebut dapat terjadi sendiri*sendiri atau bersama*bersama tanpa adanya gejala /A. 4ekrosis miokard yang terjadi pada /A harus disingkirkan misalnya dengan pemeriksaan en(im serial dan penatatan 5K6.
B. Tana an Ge!a"a
7idapatkan rasa tidak enak di dada yang tidak selalu sebagai rasa sakit, tetapi dapat pula sebagai rasa penuh di dada, tertekan, nyeri, terekik atau rasa terbakar. 8asa tersebut dapat terjadi pada leher, tenggorokan, daerah antara tulang skapula, daerah rahang ataupun lengan. e$aktu angina terjadi, penderita dapat sesak napas atau rasa lemah yang menghilang setelah angina hilang. 7apat pula terjadi palpitasi, berkeringat dingin, pusing ataupun hampir pingsan.
C. Pat#a$
9 Aterosklerosis 9 pasme pembuluh darah
#ajanan terhadap dingin
tress
Adrenalin meningkat
0atihan isik
akan makanan berat
Kebutuhan %&
Aliran %& meningkat ke mesentrikus
'asokontriksi pembuluh darah Aliran %& ke
/skemia otot jantung
Kontraksi miokardium ;
9 #enurunan Curah
#embentukan asam laktat oleh miokardium
4yeri dada
9 4yeri Akut 9 /ntoleransi Aktivitas
-akut mati
9 Cemas
D. Pe%eri&'aan Penn!ang
etiap penderita dengan gejala yang mengarah pada angina harus dilakukan 5K6 1& lead. 4amun hasil 5K6 akan normal pada > ? dari penderita dengan angina petoris. 7epresi atau elevasi segmen - menguatkan kemungkinan adanya angina dan menunjukkan suatu ishemia pada beban kerja yang rendah.
oto thoraks pada penderita angina petoris biasanya normal. oto thoraks lebih sering menunjukkan kelainan pada penderita dengan ri$ayat infark miokard atau penderita dengan nyeri dada yang bukan berasal dari jantung. anfaat pemeriksaan foto thorak seara rutin pada penderita angina masih dipertanyakan.
+ji latih beban dengan monitor 5K6 merupakan prosedur yang sudah baku. 7ari segi biaya, tes ini merupakan termurah bila dibandingkan dengan tes eho. +ntuk mendapatkan informasi yang optimal, protool harus disesuaikan untuk masing* masing penderita agar dapat menapai setidaknya @ menit. elama 5K6, frek$ensi, tekanan darah harus dimonitor dengan baik dan direkam pada tiap tingkatan dan juga pada saat abnormallitas segmen -. metode yang dipakai pada uji beban yaitu dengan menggunakan treadmill dan sepeda statis. /nterpretasi 5K6 uji latih beban yang paling penting adalah adanya depresi dan elevasi segmen - lebih dari 1 mm. )iasanya uji latih beban dihentikan bila menapai ? dari denyut jantung maksimal berdasarkan umur, namun perlu diperhatikan adanya variabilitas yang besar dari denyut jantung maksimal pada tiap individu. /ndikasi absolute untuk menghentikan uji beban adalah penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 1> mmBg dari tekanan darah a$al meskipun beban latihan naik jika diikuti tanda ishemia yang lain : angina sedang sampai berat, ataia yang meningkat, kesadaran menurun, tanda*tanda penurunan perfusi seperti sianosis. #ada penderita yang tidak bisa di diagnosa dengan uji latih beban berdasarkan 5K6, maka dilakukan uji latih beban dengan penitraan. /sotop yang biasa digunakan adalah thalium*&1>. -es uji latih ekokardiografi dianalisa berdasarkan penilaian penebalan miokard pada saat uji latih dibandingkan dengan saat istirahat. 6ambaran ekokardiografi yang mendukung adanya ishemia miokard adalah : penurunan gerakan dinding pada 1 atau lebih segmen ventrikel kiri, berkurangnya ketebalan dinding saat sistol atau lebih segmen pada saat uji latih beban, hiperkinesia kompensasi pada segmen dinding yang berkaitan atau yang tidak ishemia.
-indakan untuk angiografi koroner diagnosti seara langsung pada penderita dengan nyeri dada yang diduga karena ishemia miokard, dapat dilakukan jika ada kontra indikasi untuk test non invasive. #emeriksaan laboratorium antara lain -roponin / dan -, pemeriksaan CK*), kadar kolesterol, B70, 070 dan -rigliserin serta pemeriksaan 6ula 7arah.
E.
Penata"&'anaan Mei'
#ada dasarnya bertujuan untuk memperpanjang hidup dan memperbaiki kualitas hidup dengan menegah serangan angina baik seara medikal atau pembedahan. 1. #engobatan medikal )ertujuan untuk menegah dan menghilangkan serangan angina. Ada 3 jenis obat yaitu : a. 6olongan nitrat 4itrogliserin merupakan obat pilihan utama pada serangan angina akut. ekanisme kerjanya sebagai dilatasi vena perifer dan pembuluh darah koroner.
5feknya
langsung
terhadap
relaksasi
otot
polos
vaskuler.
4itrogliserin juga dapat meningkatkan toleransi eerise pada penderita angina sebelum terjadi hipoktesia miokard. )ila di berikan sebelum eerise dapat menegah serangan angina. b. Ca* Antagonis 7ipakai pada pengobatan jangka panjang untuk mengurangi fr ek$ensi serangan pada beberapa bentuk angina. Cara kerjanya : 1" emperbaiki spasme koroner dengan menghambat tonus vasometer pembuluh darah arteri koroner !terutama pada angina #rin(metal". &" 7ilatasi arteri koroner sehingga meningkatkan suplai darah ke miokard 3" 7ilatasi arteri perifer sehingga mengurangi resistensi perifer dan menurunkan afterload. 4)
5fek langsung terhadap jantung yaitu dengan mengurangi denyut, jantung dan kontraktilitis sehingga mengurangi kebutuhan % &.
. )eta )loker Cara kerjanya menghambat sistem adrenergenik terhadap miokard yang menyebabkan kronotropik dan inotropik positif, sehingga denyut jantung dan urah jantung dikurangi. Karena efeknya yang kadiorotektif, obat ini sering digunakan sebagai pilihan pertama untuk menegah serangan angina pektoris pada sebagian besar penderita.
#rinsipnya bertujuan untuk : 1" emberi darah yang lebih banyak kepada otot jantung &" emperbaiki obstruksi arteri koroner. 3" 'entriular aneurysmetomy : 8ekonstruksi terhadap kerusakan ventrikel kiri 2" Coronary arteriotomy : emperbaiki langsung terhadap obstruksi arteri koroner " /nternal thorai mammary : 8evaskularisasi terhadap miokard. @" Coronary artery baypass grafting !CA)6" : Basilnya ukup memuaskan dan aman yaitu >?*D>? dapat menyembuhkan angina dan mortabilitas hanya 1 ? pada kasus tanpa kompilasi. etode terbaru lain di samping pembedahan adalah : 1" #erutaneus transluminal oronary angioplasty !#C-A" &" #erutaneous ratational oronary angioplasty !#C8A" 3" 0aser angioplasty &. #era$atan #ada kasus Angina #ektoris -idak tabil Ada berbagai ara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen jantung antara lain : pasien harus berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan takikardia dan naiknya tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras. %rang obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk mengurangi kerja jantung. engurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin yang dapat menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah. #engontrolan gula darah. #enggunaan kontra sepsi dan kepribadian seperti sangat kompetitif, agresif atau ambisius.
.
Peng&a!ian Ke*era#atan Gaar +. Sr,e$ Pri%er an Re''ita'i a. Air$ay dan Kontrol ervikal Keadaan jalan nafas : tingkat kesadaran, pernafasan, upaya bernafas, benda asing
di jalan nafas, bunyi nafas, hembusan nafas, )ersihan jalan napas klien bisa terganggu karena produksi sputum pada gagal jantung kiri b. )reathing ungsi pernafasan : jenis pernafasan, frek$ensi pernafasan, retraksi otot bantu nafas, kelainan dinding thoraks !simetris, perlukaan, jejas trauma", bunyi nafas, hembusan nafas, kongesti vaskuler pulmonal 1) 7ispnea, di karakteristikan dengan pernapasan epat, dangkal dan keadaan yang menunjukkan bah$a klien sulit mendapatkan udara yang ukup, yang
menekan klien. -erkadang klien mengeluh adanya insomnia, gelisah, atau kelemahan yang di sebabkan oleh dispnea. 2) %rtopnea, ketidakmampuan untuk berbaring datar karena dispnea, adalah keluhan umum lain dari gagal ventrikel kiri yang berhubungan dengan kongesti vaskuler pulmonal. #era$at harus menentukan apakah ortopnea benar*benar berhubungan dengan penyakit jantung atau apakah peninggian kepala saat tidur adalah kebiasaan klien. ebagai ontoh, bila klien menyatakan bah$a ia terbiasa menggunakan tiga bantal saat tidur tetapi pera$at harus menanyakan alasan klien tidur dengan menggunakan tiga bantal. )ila klien mengatakan bah$a ia melakukan ini karena menyukai tidur dengan ketinggian ini dan telah di lakukan sejak sebelum mempunyai gejala gangguan jantung, kondisi ini tidak tepat di anggap sebagai ortopnea. 3) 7ispnea nokturnal paroksismal !74#" adalah keluhan yang di kenal baik oleh klien yaitu klien biasanya terbangun di tengah malam karena mengalami napas pendek yang hebat. 7ispnea nokturnal paroksismal di perkirakan di sebabkan oleh perpindahan airan dari jaringan ke dalam kompartemen intravaskuler sebagai akibat dari posisi telentang. #ada siang hari, saat klien melakukan aktivitas, tekanan hidrostatisk vena meningkat, khususnya pada bagian ba$ah tubuh karena adanya gravitasi, peningkatan volume airan, dan peningkatan tonus sismpatetik. 7engan peningkatan tekanan hidrostatik ini, sejumlah airan keluar masuk ke area jaringan seara normal. 4amun dengan posisi telentang tekanan pada kapiler 9 kapiler dependen menurun dan airan di serap kembali ke dalam sirkulasi. #eningkatan volume airan dalam sirkulasi akan memberikan sejumlah tambahan darah yang di alirkan ke jantung untuk di pompa tiap menit !peningkatan beban a$al" dan memberikan beban tambahan pada dasar vaskuler pulmonal yang telah mengalami kongesti. engingat bah$a 74# terjadi bukan hanya pada malam hari tetapi dapat terjadi kapan saja, klien harus di berikan tirah baring selama pera$atan akut di rumah sakit. 4) )atuk iritatif adalah salah satu gejala dari kongesti vaskuler pulmonal yang sering tidak menjadi perhatian tetapi dapat merupakan gejala dominan. )atuk ini dapat produktif tetapi biasanya kering dan batuk pendek. 6ejala ini di hubungkan dengan kongesti mukosa bronhial dan berhubungan dengan peningkatan produksi mukus. 5) 5dema pulmonal akut adalah gambaran klinis paling bervariasi di hubungkan dengan kongesti vaskuler pulmonal. 5dema pulmonal akut ini terjadi bila tekanan kapiler pulmonal melebihi tekanan yang enderung mempertahankan airan di dalam saluran vaskuler ! kurang lebih 3> mmBg". #ada tekanan ini,
akan terjadi transduksi iran ke dalam alveoli, namun sebaliknya tekanan ini akan menurunkan tersedianya area untuk transport normal oksigen dan karbon dioksida dari darah dalam kapiler pulmonal. 6) 5dema pulmonal akut di irikan oleh dispnea hebat, batuk, ortopnea, ansietas, sianosis, berkeringat, kelainan bunyi pernapasan, dan sangat sering nyeri dada dan sputum ber$arna merah muda, berbusa yang keluar dari mulut. Bal ini .
memerlukan kedaruratan medis dan harus di tangani dengan epat dan tepat. Cirulation Keadaan sirkulasi : tingkat kesadaran, perdarahan !internaleksternal", kapilari refill, nadi radialarotis, akral perifer. 1" )& ! )lood " * /nspeksi: /nspeksi tentang adanya parut pada dada, keluhan kelemahan fisik,dan adanya edema ekstremitas * #alpasi : 7enyut nadi periver melemah. -hrill biasanya di temukan. * Auskultasi : -ekanan darah biasanya menurun akibat penurunan volume sekunup. )unyi jantung tambahan akibat kelainan katup biasanya di temukan apabila penyebab gagal jantung adalah kelainan katup. * #erkusi : )atas jantung mengalami pergeseran yang menunjukkan adanya hipertrofi ! kardiomegali " &" #enuranan urah jantung elain gejala*gejala yang di akibatkan gagal ventrikel kiri dan kongesti vaskuler pulmonal, kegagalan ventrikel kiri juga di hubungkan dengan gejala tidak spesifik yang berhubungan dengan penurunan urah jantung. Klien dapat mengeluh lemah, mudah lelah, apatis, letargi, kesulitan berkonsentrasi, defiit memori, atau penurunan toleransi latihan. 6ejala ini mungkin timbul pada tingkat urah jantung rendah kronis dan merupakan keluhan utama klien. 4amun, gejala ini tidak spesifik dan sering di anggap sebagai depresi, neurosis, atau keluhan fungsional. Adanya gejala tidak spesifik dari urah jantung yang rendah memerlukan pengkajian yang lebih lanjut dan tepat terhadap jantung dan pemeiksaan psikologis klien yang akan memberikan informasi untuk menentukan penatalaksanaan yang tepat. 3" )unyi jantung dan rakle -anda fisik yang berkaitan dengan kegagalan ventrikel kiri yang dapat di kenali dengan mudah adalah adanya bunyi jantung ke tiga dan keempat !3, 2" dan rakles pada paru*paru. 2 atau gallop atrium, di hubungkan dengan dan mengikuti kontraksi atrium dan terdengar paling baik dengan bell stetoskop yang di tempelkan dengan tepat pada apeks jantung. Klien di minta untuk berbaring pada posisi miring kiri untuk mendapatkan bunyi. )unyi 2 ini terdengar sebelum bunyi jantung pertama ! 1 " dan tidak selalu merupakan
tanda pasti kegagalan kongesti, tetapi dapat menunjukan adanya penurunan komplians ! peningkatan kekakuan " miokardium. Bal ini mungkin merupakan indikasi a$al !premonitori" menuju kegagalan. )unyi 2 umumnya di temukan pada klien dengan infark miokardium akut dan mumgkin tidak mempunyai proknosis bermakna,tetapi mungkin menunjukkan kegagalan yang baru terjadi 3 atau gallop ventrikel adalah tanda penting dari gagal ventrikel kiri dan pada orang de$asa hamper tidak pernah di temukan keuali jika ada penyakit jantung signifikan. Kebanyakan dokter akan setuju bah$a tindakan intervensi terhadap gagal kongestif di indikasikan dengan adanya tanda ini. 3 terdengar pada a$al diastolik setelah bunyi jantung ke dua ! & " dan berkaitan dengan periode pengisian ventrikel pasif yang epat. uara ini juga terkenal paling baik dengan bell stetoskop yang di letakkan tepat di apeks, akan lebih baik dengan posisi klien berbaring miring kiri, dan pada akhir ekspirasi. Crakles atau ronkhi basah halus seara umum terdengar pada dasar posterior paru dan sering di kenali sebagai bukti gagal ventrikel kiri,dan memang demikian sesungguhnya. ebelum rakles di tetakan sebagai kegagalan pompa jantung,klien harus di instruksikan untuk batuk dalam yang bertujuan membuka alveoli basilaris yang mungkin mengalami kompresi karena berada di ba$ah diafragma. Crakles yang tidak menghilang setelah batuk ! pasa batuk rejan " perlu di evaluasi sedangkan yang hilang setelah batuk mungkin seara klinis tidak penting. #era$at harus segera memberikan perhatian pada klien yang mungkin mempunyai bukti bah$a gagal ventrikel kiri terjadi atau adanya 3 pada apeks dan belum mempunyai area paru yang ukup bersih.
2" 7isritmia Karena peningkatan frekuensi jantung adalah respon a$al jantung terhadap stress, sinus takikardia mungkin di urigai dan sering di temukan pada pemeriksaan klien dengan kegagalan pompa jantung. /rama lain yang berhubungan dengan kegagalan pompa meliputi kontraksi atrium prematur, takikardia atrium paroksismal, dan denyut ventrikel prematu. Kapanpun abnormalitas irama terdeteksi, seseorang harus berupaya untuk menemukan mekanisme dasar patofisiologisnya, kemudian terapi dapat di renanakan dan di berikan dengan tepat " 7itensi vena jugularis
)ila ventrikel kanan tidak mampu berkompensasi terhadap kegagalan ventrikel kiri, akan terjadi di latasi dari ruang ventrikel, peningkatan volume, dan tekanan pada diastolik akhir ventrikel kanan, tahanan untuk mengisi ventrikel, dan peningkatan lanjut pada tekanan atrium kanan. #eningkatan tekanan ini akan di teruskan ke hulu vena kava dan dapat di ketahui dengan peningkatan pada tekanan vena jugularis. eseorang dapat mengevaluasi peningkatan vena jugularis dengan melihat pada vena*vena di leher dan memerhatikan ketinggian kolom darah. Klien di instruksikan untuk berbaring di tempat tidur dan kepala tempat tidur dan kepala di tempat tidur di tinggikan antara 3>*@> derajat, kolom darah di vena 9 vena jugularis eksternal akan meningkat. #ada orang normal, hanya beberapa millimeter di atas batas klavikula. 4amun, pada klien dengan gagal ventrikel kanan akan tampak sangat jelas dan berkisar antara 1*& m. @" Kulit dingin Kegagalan arus darah ke depan !for$ard failure" pada ventrikel kiri menimbulkan tanda*tanda yang menunjukkan berkurangnya perfusi ke organ* organ. Karena darah di alihkan dari organ*organ nonvital ke organ*organ vital seperti jantung dan otak untuk mempertahankan perfusinya, maka manifestasi paling a$al dari gagal ke depan yang lebih lanjut adalah berkurangnya perfusi organ*organ seperti kulit dan otot*otot rangka. Kulit tampak puat dan terasa dingin karena pembuluh darah perifer mengalami vasokontriksi dan kadar hemoglobin yang tereduksi meningkat. ehingga akan terjadi sianosis. E" #erubahan nadi #emeriksaan denyut arteri selama gagal jantung akan menunjukkan denyut yang epat dan lemah * 7enyut jantung yang epat atau takikardia, menerminkan respons *
terhadap perangsangan saraf simpatik. #enurunan yang bermakna dari volume
sekunup
dan
adanya
vasokontriksi perifer akan mengurangi tekanan nadi ! perbedaan antara tekanan sistolik dan diasolik " dan menghasilkan denyut yang lemah atau * *
thread pulse. Bipotensi sistolik di temukan pada gagal jantung yang lebih berat. elain itu, pada gagal jantung kiri yang berat dapat timbul pulsus altenans atau gangguan pulsasi, suatu perubahan dari kekuatan denyut arteri. #ulsus alternans menunjukkan gangguan fungus mekanis yang berat dengan
berulangnya variasi denyut ke denyut pada volume sekunup. d. 7isability #emeriksaan 4eurologis: 6C, refle fisiologis, refle patologis, kekuatan otot. -. Peng&a!ian Se&ner Sr,e$ Se&ner
a. 8i$ayat Kesehatan 1. 8i$ayat Kesehatan 7ahulu #engkajian 8#7 yang mendukung di kaji dengan menanyakan apakah sebelumya
klien
pernah
menderita
nyeri
dada,
hipertensi,
iskemia
miokardium, infark miokardium, diabetes mellitus dan hiperlipidemia. -anyakan mengenai obat*obatan yang biasa di minum oleh klien pada masa yang lalu dan masih relevan dengan kondisi saat ini. %bat*obatan ini meliputi obat diuretik, nitrat, penghambat beta, serta antihipertensi. Catat adanya efek samping yang terjadi di masa lalu, alergi obat dan reaksi alergi yang timbul. ering kali klien menafsirkan suatu alergi sebagai efek samping obat. &. 8i$ayat Kesehatan ekarang #engkajian 8# yang mendukung keluhan utama di lakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan mengenai kelemahan fisik klien seara #F8-,yaitu : a. #rovoking inident : kelemahan fisik terjadi setelah melakukan aktivitas ringan sampai berat, sesuai derajat gangguan pada jantung !lihat klasifikasi gagal jantung". b. Fuality of pain : seperti apa keluhan kelemahan dalam melakukan aktifitas yang di rasakan atau di gambarkan klien biasanya tetap beraktivitas klien merasakan sesak nafas !dengan menggunakan alat atau otot bantu pernafasan". . 8egion : radiation, relif : apakah kelemahan fisik bersifat lokal atau memengaruhi keseluruhan system otot rangka dan apakah di sertai ketidakmampuan dalam melakukan pergerakan. d. everity !sale" of pain : kaji rentang kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari * hari. )iasanya kemampuan klien dalam beraktivitas menurun sesuai derajat gangguan perfusi yang di alami organ. e. -ime : sifat mula timbulnya !onset" keluhan kelemahan beraktivitas biasanya yimbul perlahan. 0ama timbulnya !durasi" kelemahan saat beraktivitas biasanya setiap saat, baik saat istirahat maupun saat beraktifitas. 3. 8i$ayat Kesehatan Keluarga #era$at menanyakan tentang penyakit yang pernah di alami oleh keluarga, anggota keluarga yang meninggal terutama pada usia produktif, dan penyebab kematianya. #enyakit jantung iskemik pada orang tua yang timbulnya pada usia muda merupakan fator risiko utama terjadinya penyakit jantung iskemik pada keturunanya. 2. #emeriksaan isik !Bead -o -oe" a. Kepala : Kulit kepala, ata, -elinga, Bidung, ulut dan gigi, Wajah b. 0eher b. -anda : pembesaran tiroid
. 7ada thoraks : Keadaan paru*paru dan jantung !inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi" d. Abdomen !inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi" dan #ola akan e. #elvis !inspeksi dan palpasi" f. #erineum dan rektum g. 6enitalia h. 5kstremitas : tatus sirkulasi dan Keadaan injury i. 4eurologis : ungsi sensorik dan motorik j. /ntegritas ego k. 5liminasi . Basil 0aboratorium @. Basil #emeriksaan 7iagnostik E. -erapi 7okter
G.
Diagn/'a Ke*era#atan Gaar a. b.
4yeri akut berhubungan dengan agen idera biologis ! iskemia " #enurunan urah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas jantung
DATAR PUSTAKA
7oengoes, .5. dkk. &>>>. Rencana Asuhan Keperawatan. 5d. 3. 1. Nanda Internasional Edisi Bahasa Indonesia, Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 20!"20# . >@. $atofisiologi Konsep Klinis $roses"$roses $en&akit . 5d. @. 1&. Intan's (reening Diagnoses Asses)ent . Gogyakarta : oomedia 4urjannah. /. &>1&. *ast %ethods of *or)ulating . Gogyakarta : oomedia