ANGINA PECTORIS
A.
DEFINISI
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap supalai oksigen yang tidak adequate ke sel-sel miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah abdomen (Corwin, 2!" Angina pectoris ialah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan kiri. #akit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan suatu akti$itas dan segera hilang bila pasien menghentikan akti$itasnya (%ansjoer dkk, 2 &" Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak enak yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis. 'asa tidak enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa kemeng, rasa penuh, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi. 'asa tidak enak tersebut biasanya berkisar ) * menit di daerah retrosternal, tetapi dapat juga menjalar ke rahang, leher, bahu, punggung dan lengan kiri. +alaupun jarang, kadang-kadang kadang-kadang juga menjalar menjalar ke lengan kanan. adang-kadang keluhannya keluhannya dapat berupa cepat capai, sesak naas pada saat akti$itas, yang disebabkan oleh gangguan ungsi akibat ischemia miokard. enyakit angina pektoris ini juga disebut sebagai penyakit kejang jantung. enyakit ini timbul karena adanya penyempitan pembuluh koroner pada jantung yang mengakibatkan jantung kehabisan tenaga pada saat kegiatan jantung dipacu secara terus-menerus karena aktiitas isik atau mental.
B.
/
KLASIFIKASI
Stable Angina 0uga disebut disebut angina klasik. 1erj 1erjadi adi sewaktu sewaktu arteri koroner yang yang aterosklerotik aterosklerotik
tidak dapat
berdilatasi untuk meningkatkan aliran darah saat terjadi peningkatan kebutuhan oksigen. eningkatan eningkatan kerja jantung jantung dapat menyertai aktiitas aktiitas isik isik seperti seperti berolah berolah raga, naiktangga, naiktangga, atau bekerja keras. ajanan dingin, terutama bila disertai bekerja seperti menyekop salju. #tres mental termas termasuk uk stress stress yang yang terjad terjadii akibat akibat rasa rasa marah marah serta serta tugas tugas mental mental sepert sepertii berhit berhitung, ung, dapat dapat
mencetuskan mencetuskan angina klasik. klasik. Nyeri pada angina jenis ini, biasanya biasanya menghilang, menghilang, apabila indi$idu yang bersangkutan menghentikan akti$itasnya. /
Angina Variant Variant (Prinzmetal) 1erjadi 1erjadi tanpa peningkatan jelas beban kerja jantung dan pada kenyataannya kenyataannya sering sering terjadi terjadi pada saat saat istira istirahat hat.. ada angina angina ini, ini, suatu suatu arteri arteri koroner koroner mengal mengalami ami spasm spasmee yang yang menye menyebabk babkan an iske iskemi mik k jant jantung ung.. ada adangng-ka kadan dang g temp tempat at spas spasme me berk berkai aita tan n deng dengan an ater ateros oskl kler eros osis is.. Ada Ada kemungkinan bahwa walaupun tiak jelas tampak lesi pada arteri, dapat terjadi kerusakan lapisan endotel yang samar. al ini menyebabkan peptide $asoakti memiliki akses langsung ke lapisan otot polos dan menyebabkan kontraksi arteri koroner. 3isritmia 3isritmia sering terjadi pada angina $ariant
/
Unstable Angina %erupakan jenis angina yang sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan segera. 3ijumpai pada indi$idu dengan penyakit arteri koroner yang memburuk. Angina ini biasanya menyertai peningkatan beban kerja jantung. al ini tampaknya terjadi akibat aterosklerosis koroner, k oroner, yang ditand ditandai ai perkem perkemban bangan gan thromb thrombus us yang yang mudah mudah mengal mengalami ami spasm spasme. e. 1erjadi erjadi spasm spasmee sebaga sebagaii respon respon terhad terhadap ap peptida peptida $asoak $asoakti ti yang yang dikelu dikeluark arkan an trombo trombosit sit yang yang tertar tertarik ik ke area area yang yang mengalami kerusakan. #eiring dengan pertumbuhan thrombus, rekuensi dan keparahan serangan angina tidak stabil meningkat dan indi$idu beresiko mengalami kerusakan jantung irre$ersible. Unstable angina angina dapat juga dikarenakan kondisi kurang darah (anemia" khususnya jika anda telah memiliki penyempitan arteri koroner sebelumnya 1idak seperti stable angina, angina jenis ini tidak tidak memili memiliki ki pola pola dan dapat dapat timbu timbull tanpa tanpa akti$i akti$itas tas isik isik berat berat sebelu sebelumny mnyaa serta serta tidak tidak menuru menurun n dengan dengan minum minum obat ataupun ataupun istira istirahat hat.. Angin Anginaa tidak tidak stabil stabil terma termasuk suk gejala gejala inark inark miokard pada sindrom koroner akut.
C.
ETIOLOGI
Angina pektoris dapat terjadi bila otot jantung memerlukan asupan oksigen yang lebih pada waktu tertentu, misalnya pada saat bekerja, makan, atau saat sedang mengalami stress. 0ika pada jantung mengalami penambahan beban kerja, tetapi supplai sup plai oksigen yang diterima sedikit, maka akan menyebabkan rasa sakit pada jantung. 4ksigen sangatlah diperlukan oleh sel miokard untuk dapat mempertahankan ungsinya. 4ksigen yang didapat dari proses koroner untuk sel miokard ini, telah terpakai sebanyak & - 5 6, sehingga wajar bila aliran koroner menjadi
meningkat. Aliran darah koroner terutama terjadi sewaktu diastole pada saat otot $entrikel dalam keadaan istirahat. 7aktor- aktor yang mempengaruhi pemakaian oksigen pada jantung, adalah /
3enyut 0antung
Apabila denyut jantung bertambah cepat, maka kebutuhan oksigen tiap menitnya akan bertambah. /
ontraktilitas
3engan bekerja, maka akan banyak mengeluarkan katekolamin (adrenalin dan nor adrenalin" sehingga dapat meningkatkan kontraksi pada jantung. /
1ekanan #istolik 8entrikel iri
%akin tinggi tekanan, maka akan semakin banyak pemakaian oksigen. /
9kuran 0antung
0antung yang besar, akan memerlukan oksigen yang banyak. 7aktor-aktor penyebab lainnya, antara lain adalah : . Aterosklerosis 2. 3enyut jantung yang terlalu cepat ;. Anemia berat <. elainan pada katup jantung, terutama aortic stenosis yang disebabkan oleh sedikitnya aliran darah ke katup jantung. *. enebalan pada di dinding otot jantung - hipertropi- dimana dapat terjadi pada penderita tekanan darah tinggi sepanjang tahun =. #pasme arteri koroner
D.
PATOFISIOLOGI
#akit dada pada angina pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard atau karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Aliran darah berkurang karena penyempitan pembuluh darah koroner (arteri koronaria". enyempitan terjadi karena proses ateroskleosis atau spasme pembuluh koroner atau kombinasi proses aterosklerosis dan spasme.
Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar. 1imbunan ini, dinamakan ateroma atau plak akan mengganggu absorbsi nutrient oleh sel-sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah. >ndotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran darah terhambat. ada lumen yang menyempit dan berdinding kasar, akan cenderung terjadi pembentukan bekuan darah. al ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi intra$askuler, diikuti oleh penyakit tromboemboli, yang merupakan komplikasi tersering aterosklerosis. ada mulanya, suplai darah tersebut walaupun berkurang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan miokard pada waktu istirahat, tetapi tidak cukup bila kebutuhan oksigen miokard meningkat seperti pada waktu pasien melakukan akti$itaas isik yang cukup berat. ada saat beban kerja suatu jaringan meningkat, kebutuhan oksigennya juga meningkat. Apabila kebutuhan oksigen meningkat pada jantung yang sehat, arteri-arteri koroner akan berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot jantung. Akan tetapi apabila arteri koroner mengalami kekakuan atau menyempit akibat aterosklerosis dan tidak dapatberdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan oksigen, dan terjadi iskemia(kekurangan suplai darah" miokardium dan sel-sel miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energinya. roses pembentukan energy ini sangat tidak eisien dan menyebabkan pembentukan asam laktat. Asam laktat menurunkan p miokardium dan menyebabkan nyeri ang berkaitan dengan angina pectoris. Apabila kebutuhan energy sel-sel jantung berkurang, suplai oksigen oksigen menjadi adekut dan sel-sel otot kembali keproses osorilasi oksidati untuk membentuk energy. roses ini tidak menghasilkan asam laktat. 3engan menghilangnya penimbunan asam laktat, nyeri angina pectoris mereda.
Patways
E.
MANIFESTASI KLINIS . Angina pectoris stabil. / %uncul ketika melakukan aktiitas berat / ?iasanya dapat diperkirakan dan rasa nyeri yang muncul biasanya sama dengan rasa nyeri yang
/ / / / / / / / / / /
datang sebelumnya ilang dalam waktu yang pendek sekitar * menit atau kurang ilang dengan segera ketika anda beristirahat atau menggunakan pengobatan terhadap angina 'asa sakitnya dapat menyebar ke lengan, punggung atau area lain 3apat dipicu oleh tekanan mental atau stres. 2. Angina pectoris tidak stabil. Angina yang baru pertama kali atau angina stabil dengan karakteristik rekuensi berat dan lamanya meningkat. 1imbul waktu istirahat@kerja ringan. 1idak dapat diperkirakan ?iasanya lebih parah dan hilang dalam waktu yang lebih lama 3apat tidak akan hilang saat beristirahat ataupun pengobatan angina >: 3e$iasi segment #1 depresi atau ele$asi. ;. Angina $ariant. Angina yang terjadi spontan umumnya waktu istirahat dan pada waktu aktiitas ringan. ?iasanya
terjadi karena spasme arteri koroner / > de$iasi segment #1 depresi atau ele$asi yang timbul pada waktu serangan yang kemudian normal setelah serangan selesai. F.
DATA PENUNJANG
#etiap penderita dengan gejala yang mengarah pada angina harus dilakukan > 2 lead. Namun hasil > akan normal pada * 6 dari penderita dengan angina pectoris. 3epresi atau ele$asi segmen #1 menguatkan kemungkinan adanya angina dan menunjukkan suatu ischemia pada beban kerja yang rendah. 7oto thoraks pada penderita angina pectoris biasanya normal. 7oto thoraks lebih sering menunjukkan kelainan pada penderita dengan riwayat inark miokard atau penderita dengan nyeri dada yang bukan berasal dari jantung. %anaat pemeriksaan oto thorak secara rutin pada penderita angina masih dipertanyakan. 9ji latih beban dengan monitor > merupakan prosedur yang sudah baku. 3ari segi biaya, tes ini merupakan termurah bila dibandingkan dengan tes echo. 9ntuk mendapatkan inormasi yang optimal, protocol harus disesuaikan untuk masing-masing penderita agar dapat mencapai setidaknya = menit. #elama >, rekwensi, tekanan darah harus dimonitor dengan
baik dan direkam pada tiap tingkatan dan juga pada saat abnormallitas segmen #1. metode yang dipakai pada uji beban yaitu dengan menggunakan treadmill dan sepeda statis. Bnterpretasi > uji latih beban yang paling penting adalah adanya depresi dan ele$asi segmen #1 lebih dari mm. ?iasanya uji latih beban dihentikan bila mencapai 5*6 dari denyut jantung maksimal berdasarkan umur, namun perlu diperhatikan adanya $ariabilitas yang besar dari denyut jantung maksimal pada tiap indi$idu. Bndikasi absolute untuk menghentikan uji beban adalah penurunan tekanan darah sistolik lebih dari mmg dari tekanan darah awal meskipun beban latihan naik jika diikuti tanda ischemia yang lain : angina sedang sampai berat , ataia yang meningkat, kesadaran menurun, tanda-tanda penurunan perusi seperti sianosis. ada penderita yang tidak bisa di diagnosa dengan uji latih beban berdasarkan >, maka dilakukan uji latih beban dengan pencitraan. Bsotop yang biasa digunakan adalah thalium2. 1es uji latih ekokardiograi dianalisa berdasarkan penilaian penebalan miokard pada saat uji latih dibandingkan dengan saat istirahat. ambaran ekokardiograi yang mendukung adanya ischemia miokard adalah: penurunan gerakan dinding pada atau lebih segmen $entrikel kiri, berkurangnya ketebalan dinding saat sistol atau lebih segmen pada saat uji latih beban, hiperkinesia kompensasi pada segmen dinding yang berkaitan atau yang tidak ischemia. 1indakan untuk angiograi koroner diagnostic secara langsung pada penderita dengan nyeri dada yang diduga karena ischemia miokard, dapat dilakukan jika ada kontra indikasi untuk test non in$asi$e. 9ntuk pemeriksaan Daboratorium Eang sering dilakukan adalah pemeriksaan enFimG C, #41 atau D3. >nFim tersebut akan meninggi pada inark jantung akut sedangkan pada angina kadarnya masih normal. emeriksaan lipid darah seperti kadar kolesterol D3 dan D3D. 1rigliserida perlu dilakukan untuk menemukan aktor resiko seperti hyperlipidemia dan pemeriksaan gula darah perlu dilakukan untuk menemukan diabetes mellitus yang juga merupakan actor resiko bagi pasien angina pectoris.
G.
KOMPLIKASI 1. Stable Angina Pectoris
ebutuhan metabolik otot jantung dan energi tak dapat dipenuhi karena terdapat stenosis menetap arteri koroner yang disebabkan oleh proses aterosklerosis. eluhan nyeri dada timbul
bila melakukan suatu pekerjaan. sesuai dengan berat ringannya pencetus dibagi atas beberapa tingkatan : . 2. ;. <.
#elalu timbul sesudah latihan berat. 1imbul sesudah latihan sedang ( jalan cepat @2 km" 1imbul waktu latihan ringan (jalan m" Angina timbul jika gerak badan ringan (jalan biasa" 3iagnosa
. 2. ;.
emeriksaan > 9ji latihan isik (>ercise stress testing dengan atau tanpa pemeriksaan radionuclide" Angiograi koroner. 1erapi
. %enghilangkan aktor pemberat 2. %engurangi aktor resiko ;. #ewaktu serangan dapat dipakai / enghambat ?eta / Antagonis kalsium / ombinasi 2.
Unstable Angina Pectoris
3isebabkam primer oleh kontraksi otot polos pembuluh koroner sehingga mengakibatkan iskemia miokard. patogenesis spasme tersebut hingga kini belum diketahui, kemungkinan tonus alphaadrenergik yang berlebihan (istamin, atekolamin, rostagglandin". #elain dari spame pembuluh koroner juga disebut peranan dari agregasi trobosit. penderita ini mengalami nyeri dada terutama waktu istirahat, sehingga terbangun pada waktu menjelang subuh. %aniestasi paling sering dari spasme pembuluh koroner ialah $ariant (prinFmental". >lektrokardiograi tanpa serangan nyeri dada biasanya normal saja. ada waktu serangan didapati segmen #1 ele$asi. 0angan dilakukan uji latihan isik pada penderita ini oleh karena dapat mencetuskan aritmia yang berbahaya. 3engan cara pemeriksaan teknik nuklir kita dapat melihat adanya iskemia saja ataupun sudah terjadi inark. 1erapi .
Bnhibitor trombosit: asien angina yang tidak stabil eekti terhadap aspirin selama ase akut
maupun kronis 2. Antikoagulan: eparin dapat mencegah miokard inark dan mengurangi iskemia dan depresi #1 segmen.
;. Anti trombotik: preparat yang paling banyak digunakan adalah aspirin dimana dengan pemberian aspirin angka kematian dapat diturunkan sampai 2*6. 3isamping itu aspirin dapat juga mencegah re-inark <. Nitrogliserin: hasilnya masih kontro$ersi akan tetapi dapat diberikan intra$ena pada angina yang tidak stabil disepakati untuk mencegah timbulnya an gina *. ?eta blocker: %engurangi kecepatan jantung, kontraksi miokard dan kebutuhan oksigen oleh miokard. >ekti untuk mengurangi nyeri dada. #ebaiknya diberikan intra$enous dilanjutkan dengan beta blocker sampai dengan denyut jantung = @menit =. alsium Antagonis: >ekti sebagai $asodilatasi. 3alam hal ini yang banyak digunakan adalah diltiaFim juga menyebabkan pengurangan denyut jantung dan $erampamil. 1idak mengurangi inark akan tetapi dapat mengurangi serangan angina. Eang banyak digaunakan adalah niedipine, nikardipin yang biasa dikombinasikan dengan beta blocker. &. ercutanous 1ransluminal coronary angioplasty (1CA" atau coronary by ass ra #urgery (C?#" 3. Infark miokard acut (IMA) ambaran linis: ebanyakan pasien dengan inark miokard akut mencari pengobatan karena rasa sakit didada. Namun demikian ,gambaran klinis bisa ber$ariasi dari pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan rutin, sampai pada pasien yang merasa nyeri di substernal yang hebat dan secara cepat berkembang menjadi syok dan eadem pulmonal, dan ada pula pasien yang baru saja tampak sehat lalu tiba-tiba meninggal. #erangan inark miokard biasanya akut, dengan rasa sakit seperti angina,tetapi tidak seperti angina yang biasa, maka disini terdapat rasa penekanan yang luar biasa pada dada atau perasaan akan datangnya kematian. ?ila pasien sebelumnya pernah mendapat serangan angina ,maka ia tabu bahwa sesuatu yang berbeda dari serangan angina sebelumnya sedang berlangsung. 0uga, kebalikan dengan angina yang biasa, inark miokard akut terjadi sewaktu pasien dalam keadaan istirahat ,sering pada jam-jam awal dipagi hari. Nitrogliserin tidaklah mengurangkan rasa sakitnya yang bisa kemudian menghilang berkurang dan bisa pula bertahan berjam-jam malahan berhari-hari. Nausea dan $omitus merupakan penyerta rasa sakit tsb dan bisa hebat, terlebih-lebih apabila diberikan martin untuk rasa sakitnya. 'asa sakitnya adalah dius dan bersiat mencekam, mencekik, mencengkeram atau membor. aling nyata didaerah subternal, dari mana ia menyebar kedua lengan, kerongkongan
atau dagu, atau abdomen sebelah atas (sehingga ia mirip dengan kolik cholelithiasis, cholesistitis akut ulkus peptikum akut atau pancreatitis akut". 1erdapat laporan adanya inark miokard tanpa rasa sakit. Namun bila pasien-pasien ini ditanya secara cermat, mereka biasanya menerangkan adanya gangguan pencernaan atau rasa benjol didada yang samar-samar yang hanya sedikit menimbulkan rasa tidak enak@senang. #ekali-sekali pasien akan mengalami rasa napas yang pendek (seperti orang yang kelelahan" dan bukanya tekanan pada substernal.#ekali-sekali bisa pula terjadi cekukan@singultus akibat irritasi diapragma oleh inark dinding inerior. pasien biasanya tetap sadar, tetapi bisa gelisah, cemas atau bingung. #yncope adalah jarang, ketidak sadaran akibat iskemi serebral, sebab cardiac output yang berkurang bisa sekali-sekali terjadi.?ila pasien-pasien ditanyai secara cermat, mereka sering menyatakan bahwa untuk masa yang ber$ariasi sebelum serangan dari hari hingga 2 minggu" ,rasa sakit anginanya menjadi lebih parah serta tidak bereaksi baik tidak terhadap pemberian nitrogliserin atau mereka mulai merasa distres@rasa tidak enak substernal yang tersamar atau gangguan pencernaan (gejala -gejala permulaan @ancaman @pertanda". ?ila serangan-serangan angina menghebat ini bisa merupakan petunjuk bahwa ada angina yang tidak stabil (unstable angina" dan bahwasanya dibutuhkan pengobatan yang lebih agresi. ?ila diperiksa, pasien sering memperlihatkan wajah pucat bagai abu dengan berkeringat , kulit yang dingin .walaupun bila tanda-tanda klinis dari syok tidak dijumpai. Nadi biasanya cepat, kecuali bila ada blok@hambatan A8 yang komplit atau inkomplit. 3alam beberapa jam, kondisi klinis pasien mulai membaik, tetapi demam sering berkembang. #uhu meninggi untuk beberapa hari, sampai 2 derajat 7ahrenheid atau lebih tinggi, dan kemudian perlahan-lahan turun ,kembali normal pada akhir dari minggu pertama. engobatan: #asaran pengobatan B%A pertama adalah menghilangkan rasa sakit dan cemas. edua mencegah dan mengobati sedini mungkin komplikasi (;-<6" yang serius seperti payah jantung, aritmia, thrombo-embolisme, pericarditis, ruptur m. papillaris, aneurisma $entrikel, inark $entrikel kanan, iskemia berulang dan kematian mendadak. 9ntuk sakit diberikan sulas morphin 2,*- mg B8. ethidin kurang eekti dibandingkan %orphin dan dapat menyebabkan sinus tachycardia. 4bat ini banyak dipakai pada inark inerior dengan sakit dada dan sinus bradycardia. 3osis 2** mg dapat diulang sesudah 2-< jam dengan perlahan-lahan .
ada sakit dada dengan l%A terutama inark anterior dengan sinus tachycardia dan tekanan darah sistolik di atas - mm g ?-?locker dapat dipakai. 3osis kecil ?-?locker mulai dengan @2 - * mg Bnderal. B8. 3ikatakan bahwa pemberian ?-?locker dalam * jam pertama bila tidak ada kontra indikasi dapat mengurangi luasnya inark. Nitrat baik sublingual maupun transdermal dapat dipakai bila sakit dada pada hari-hari pertama. Niedipin, C-antagonist yang sering dipakai bila diduga penyebabnya adalah spasme koroner, khusus angina sesudah hari ke-2 dan sebelum pulang. Bstirahat, pemberian 2, diet kalori rendah dan mudah dicernakan dan pasang inus untuk siap gawat. emberian anti koagulansia hanya pada penderita yang harus dimobilisasi agak lama seperti gagal jantung, syok dan inark anterior yang luas. #ekitar =-&6 dari inark tidak terdapat komplikasi dan dianjurkan penanganan sesudah 2-; minggu untuk uji latih jantung beban (9D0?" yang dimodiikasikan. alau normal untuk rehabilitasi biasa tetapi kalau abnormal agar diperiksa arteriogram koroner untuk mengetahui tepat keadaan pembuluh darah koronernya agar dapat ditentukan sikap yang optimal. embatasan perluasan Bnark: #eperti telah diterangkan bahwa perusi miokard dan kebutuhan metabolik tidak boleh dirugikan oleh pengobatan. eadaan yang mungkin memperluas inark harus dicegah atau langsung diperbaiki seperti: 1achykardia, ipertensi , ipotensi, Aritmia dan ipoemia. %enghadapi keadaan tersebut diperlukan strategi pengobatan yaitu : . 9paya menurunkan kebutuhan 2 miokard dengan cara : a. ?eta ?locker b. %enurunkan aterload penderita dengan hipertensi c. %embantu sirkulasi dengan A?C 2. %engurangi iskemia miokard dengan memperbaiki perusi atau aliran kolateral ditingkat kan sehingga persediaan 2 miokard meningkat. . a. engobatan dengan thrombolitik streptokinase, 1issue plasminogen acti$ator (Actylase" . b. Calcium antagonist c. eningkatan perusi koroner dengan A?C #treptokinase intra $ena memberi thrombolyse dalam *6 para penderita bila diberikan dalam waktu = jam sesudah timbul gejala inark. 3osis : 2*. 9 dalam %enit, diikuti dengan inus dengan dosis antara 5*. sampai .&. 9 selama jam. #ebaiknya
diberikan ydrocortison B8-l mg sebelum streptokinase diberikan. eparin diberikan 2 jam sesudah streptokinase inus berakhir. Actylase, recombinant human tissue-type plasminogen acti$ator (rt-A". Actylase adalah suatu bahan thrombolitik yang unik dengan teknologi 3NA rekombinan dan dinyatakan sebagai bahan yang mampu menghambat terjadinya oklusi pembuluh darah koroner dengan cara menyebabkan lysisnya thrombus sebelum terjadi inark jantung total. ?ahan ini mempunyai siat spesiik dimana tidak mempengaruhi proses koagulasi sistemik. 3isamping itu bahan ini tidak menyebabkan allergi karena berasal dari protein manusia secara alami. 9ntuk mendapatkan bahan ini secara alami tentu tidak mudah, karena untuk mendapat gr human tissue plasminogen acti $ater dibutuhkan * ton jaringan manusia. Cara membuatnya adalah dengan teknik 'ecombinant 3NA dan metode ermentasi sel jaringan. (genetic engineering". Cara kerja actylase adalah ibrin spesiik dan berikatan dengan ibrin guna mengaktikan perobahan plasminogen menjadi plasmin. Ainitasnya besar pada ibrin dan tidak akti di darah. erja actylase cepat yaitu -2 menit setelah p emberian ig. Bndikasi: 1hrombo-oklusi koroner, pulmoner, deep $ein thrombosis peripheral arterial occlusion. ontra indikasi: . 2. ;. <. *. =. &.
Adanya diathese hemorrhagis Adanya perdarahan internal baru erdarahan cerebral. 1rauma atau operasi yang baru ipertensi yang tidak terkontrol ?acterial endocarditis Acute pancreatitis. 4. A!t"!a Adalah suatu kelainan ireguler dari denyut jantung yang disebabkan oleh pembentukan impuls yang abnormal dan kelainan konduksi impuls atau keduanya. 3epolarisasi terlambat disebabkan oleh meningginya kalsium intrasel. alsium intoksikasi adalah salah satu contoh terjadinya depolarisasi
tipe
ini.
#. K$"at!a% Ja%t&%' M$%aa ( Sudden Cardiac Death)
3ideinisikan sebagai kematian yang terjadi kurang dari jam dari kesadaran tanpa diketahui terlebih dahulu adanya penyakit jantung primer atau tidak. #ecara umum penyebab dari kematian
jantung lebih dari !6 disebabkan oleh koroner (81 dan 87 =6", inark akut (*6", iskemi akut (6", spasme koroner (2-*6" 1erapi 1idakan darurat yang dilakukan pada pasien yang selamat dari jantung: . Dangkah pertama, stabilisasi, resusitasi, nilai status neurologi, dan lakukan ekstubasi 2. Dangkah kedua, cari actor penyebab yang pada umumnya adalah inark akut, hipokalemi, dan obat-obatan ;. Dangkah ketiga, ketahui sttus jantung dengan tes eercise, talium scan, ekokardiograi <. Dangkah ke empat, ketahui apakah terdapat 81@87 baik melalui holter monitor maupun tes treadmill *. Dangkah kelima, lakukan salah satu terapi, implantable deibrillator, CA? dengan atau tidak deibrillator, amiodaron atau mungkin juga pemberian sotasol *.
PENATALAKSANAAN
Ada dua tujuan utama penatalaksanaan angina pectoris :
•
%encegah terjadinya inark miokard dan nekrosis, dengan demikian meningkatkan kuantitas hidup.
•
%engurangi symptom dan rekwensi serta beratnya ischemia, dengan demikian meningkatkan kualitas hidup.
rinsip penatalaksanaan angina pectoris adalah: meningkatkan pemberian oksigen (dengan meningkatkan aliran darah koroner" dan menurunkan kebutuhan oksigen (dengan mengurangi kerja jantung". 1. T$a+! Fa"a,-,'!s &%t& a%t! a%'!%a a% a%t! !s$"!a a. P$%y$at B$ta obat ini merupakan terapi utama pada angina. enyekat beta dapat menurunkan kebutuhan
oksigen miokard dengan cara menurunkan rekwensi denyut jantung, kontraktilitas, tekanan di arteri dan peregangan pada dinding $entrikel kiri. >ek samping biasanya muncul bradikardi dan timbul blok atrio$entrikuler. 4bat penyekat beta antara lain: atenolol, metoprolol, propranolol, nadolol. /. N!tat a% N!t!t %erupakan $asodilator endothelium yang sangat bermanaat untuk mengurangi symptom angina pectoris, disamping juga mempunyai eek antitrombotik dan antiplatelet. Nitrat menurunkan
kebutuhan oksigen miokard melalui pengurangan preload sehingga terjadi pengurangan $olume $entrikel dan tekanan arterial. #alah satu masalah penggunaan nitrat jangka panjang adalah terjadinya toleransi terhadap nitrat. 9ntuk mencegah terjadinya toleransi dianjurkan memakai nitrat dengan periode bebas nitrat yang cukup yaitu 5 ) 2 jam. 4bat golongan nitrat dan nitrit adalah : amil nitrit, B#3N, isosorbid mononitrat, nitrogliserin. 0. Ka-s!&" A%ta',%!s obat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium melalui saluran kalsium, yang akan menyebabkan relaksasi otot polos pembulu darah sehingga terjadi $asodilatasi pada pembuluh darah epikardial dan sistemik. alsium antagonis juga menurunkan kabutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan resistensi $askuler sistemik. olongan obat kalsium antagonis adalah amlodipin, bepridil, diltiaFem, elodipin, isradipin, nikardipin, niedipin, nimodipin, $erapamil. . T$a+! Fa"a,-,'!s &%t& "$%0$'a I%a "!,a a&t / T$a+! a%t!+-at$-$t , obatnya adalah aspirin diberikan pada penderita 0 baik akut atau kronik, kecuali ada kontra indikasi, maka penderita dapat diberikan tiiclopidin atau clopidogrel. / T$a+! A%t!t,"/,-!t! , obatnya adalah heparin dan wararin. enggunaan antitrombolitik dosis rendah akan menurunkan resiko terjadinya ischemia pada penderita dengan actor resiko . / T$a+! +$%&&%a% ,-$st$,- , sim$astatin akan menurunkan D3D (low density lipoprotein" sehingga memperbaiki ungsi endotel pada daerah atheroskelerosis maka aliran darah di arteria koronaria lebih baik. 2. R$as&-a!sas! M!,a Angina pectoris dapat menetap sampai bertahun-tahun dalam bentuk serangan ringan yang stabil. Namun bila menjadi tidak stabil maka dianggap serius, episode nyeri dada menjadi lebih sering dan berat, terjadi tanpa penyebab yang jelas. ?ila gejala tidak dapat dikontrol dengan terapi armakologis yang memadai, maka tindakan in$asi$e seperti 1CA (angioplasty coroner transluminal percutan" harus dipikirkan untuk memperbaiki sirkulasi koronaria. 3.
T$a+! N,% Fa"a,-,'!s
Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen jantung antara lain : pasien harus berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan takikardia dan naiknya tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras. 4rang obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk mengurangi kerja jantung. %engurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin yang dapat menimbulkan $asokontriksi pembulu darah. engontrolan gula darah. enggunaan kontra sepsi dan kepribadian seperti sangat kompetiti, agresi atau ambisius.
I.
PENGKAJIAN KEPERAATAN a.
P$%'a5!a% P!"$
engkajian dilakukan secara cepat dan sistemik,antara lain : / Airway " 2" ;"
Didah jatuh kebelakang ?enda asing@ darah pada rongga mulut Adanya sekret
/ Breathing "
pasien sesak naas dan cepat letih
2"
ernaasan usmaul
/ Circulation " 2" ;" <" *" ="
13 meningkat Nadi kuat 3isritmia Adanya peningkatan 08 Capillary reill H 2 detik Akral dingin
/ Disability : pemeriksaan neurologis C# menurun A : Allert
: sadar penuh, respon bagus
8 : Voice Reson
:kesadaran menurun, berespon thd suara
: Pain Resons
:kesadaran menurun, tdk berespon thd suara, berespon thd rangsangan
nyeri 9 : Unresonsi!e /.
: kesadaran menurun, tdk berespon thd suara, tdk bersespon thd nyeri
P$%'a5!a% S$&%$
emeriksaan sekunder dilakukan setelah memberikan pertolongan atau penenganan pada pemeriksaan primer. emeriksaan sekunder meliputi : . A%D> : alergi" me#ication" ast illness" last meal" e!ent 2. emeriksaan seluruh tubuh : $ea# to toe ;. emeriksaan penunjang : lebih detail, e$aluasi ulang
A%a"%$s$
3iagnosa angina pectoris terutama didapatkan dari anamnese mengenai riwayat penyakit, karena diagnosa pada angina sering kali berdasarkan adanya keluhan sakit dada yang mempunyai ciri khas sebagai berikut :
Detak
#eringkali pasien merasakan adanya sakit dada di daerah sternum atau di bawah sternum (substernal", atau dada sebelah kiri dan kadang-kadang menjalar ke lengan kiri, ke punggung, rahang atau leher. #akit dada juga dapat timbul di tempat lain seperti di daerah epigartrium, gigi dan bahu •
ualitas sakit dada
ada angina, sakit dada biasanya seperti tertekan benda berat (pressure like", diperas (squeeFing", terasa panas (burning", kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomort" karena pasien tidak dapat menjelaskan sakit dada tersebut dengan baik, lebih-lebih bila pendidikan pasien rendah.
ubungan dengan akti$itas
#akit dada pada angina pektoris biasanya timbul pada waktu melakukan akti$itas, misalnya sedang berjalan cepat, tergesa-gesa, atau sedang menaiki tangga. Akti$itas ringan seperti mandi, menggosok gigi, makan terlalu kenyang atau emosi juga dapat menimbulkan angina pektoris. #akit dada tersebut segera hilang bila pasien menghentikan akti$itasnya. #erangan angina pektoris dapat timbul pada waktu istirahat atau pada waktu tidur malam.
Damanya serangan sakit dada
#erangan sakit dada biasanya berlangsung sampai * menit, walaupun perasaan tidak enak di dada masih dapat dirasakan setelah sakit dada hilang. ?ila sakit dada berlangsung lebih dari 2 menit, kemungkinan pasien mendapat serangan inark miokard akut dan bukan disebabkan angina pektoris biasa. ada pasien angina pektoris, dapat pula timbul keluhan lain seperti sesak napas, perasaan lelah, kadang-kadang sakit dada disertai keringat dingin.
3engan anamnese yang baik dan teliti sudah dapat disimpulkan mengenai tinggi rendahnya kemungkinan penderita tersebut menderita angina pectoris stabil atau kemungkinan suatu angina pectoris tidak stabil. #etelah semua deskripti nyeri dada tersebut didapat, pemeriksa membuat kesimpulan dari gabungan berbagai komponen tersebut. esimpulan yang didapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu angina yang tipikal, angina yang atipikal atau nyeri dada bukan karena jantung. Angina termasuk tipikal bila : rasa tidak enak atau nyeri dirasakan dibelakang sternum dengan kualitas dan lamanya yang khas, dipicu oleh akti$itas atau stress emosional, mereda bila istirahat atau diberi nitrogliserin. Angina dikatakan atipikal bila hanya memenuhi 2 dari ; kreteria diatas. Nyeri dada dikatakan bukan berasal dari jantung bila tidak memenuhi atau hanya memenuhi dari tiga kreteria tersebut. emeriksaan 7isik emeriksaan isik biasanya normal pada penderita angina pectoris. 1etapi pemeriksaan isik yang dilakukan saat serangan angina dapat memberikan inormasi tambahan yang berguna. Adanya gallop, mur-mur regurgitasi mitral, split #2 atau ronkhi basah basal yang kemudian menghilang bila nyerinya mereda dapat menguatkan diagnosa 0. al-hal lain yangn bisa didapat dari pemeriksaan isik adalah tanda-tanda adanya actor resiko, misalnya tekanan darah tinggi.
J.
D!a'%,sa K$+$awata% ya%' M&%'!% M&%0&-
. .
Nyeri akut b.d. Bskemia miokardium
2. 2.
enurunan curah jantung b.d. angguan kontraksi
;. ;.
Cemas b.d. 'asa takut akan kematian
<. <.
urang pengetahuan tentang penyakit b.d. eterbatasan pengetahuan penyakitnya,
tindakan yang dilakukan, obat obatan yang diberikan, komplikasi yang mungkin muncul dan perubahan gaya hidup.
K.
NO
RENCANA KEPERAATAN
DIAGNOSA
TUJUAN (NOC)
INTER6ENSI (NIC)
Nyeri akut b.d. N4C:
Ma%a5$"$% %y$! 7
Bskemia
I T!%'at %y$!
.
miokardium
I Ny$! t$,%t,-
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, rekuensi,
I T!%'at $%ya"a%a%
kualitas dan ontro presipitasi.
#etelah dilakukan asuhan keperawatan 2. selama 2< jam, klien dapat :
Dakukan pegkajian nyeri secara komprehensi
4bser$asi
reaksi
non$erbal
dari
ketidaknyamanan.
. %engontrol nyeri, dengan indikator : ;.
unakan teknik komunikasi terapeutik untuk
/ / / / /
%engenal aktor-aktor penyebab mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya. %engenal onset nyeri <. ontrol ontro lingkungan yang mempengaruhi 1indakan pertolongan non armakologi %enggunakan analgetik nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, %elaporkan gejala-gejala nyeri kepada kebisingan. tim kesehatan. *. urangi ontro presipitasi nyeri. / Nyeri terkontrol =. ilih dan lakukan penanganan nyeri 2. %enunjukkan tingkat nyeri, dengan (armakologis@non armakologis".. indikator: &. Ajarkan teknik non armakologis (relaksasi, / %elaporkan nyeri distraksi dll" untuk mengetasi nyeri.. / 7rekuensi nyeri 5. ?erikan analgetik untuk mengurangi nyeri. / Damanya episode nyeri !. >$aluasi tindakan pengurang nyeri@ontrol nyeri. / >kspresi nyeriG wajah . olaborasi dengan dokter bila ada komplain / erubahan respirasi rate tentang pemberian analgetik tidak berhasil. / erubahan tekanan darah . %onitor penerimaan klien tentang manajemen / ehilangan nasu makan nyeri. . A"!%!stas! a%a-'$t! 7 . .
Cek program pemberian analogetikG jenis, dosis,
dan rekuensi. 2.
Cek riwayat alergi..
;.
1entukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal.
<.
%onitor 118 sebelum dan sesudah pemberian analgetik.
*.
?erikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul.
=. 2
enurunan curah
jantung
eek samping. Ca!a0 Ca$
NOC 7 Ca!a0 P&"+ $$0t!$%$ss
b.d. angguan
C!0&-at!,% Stat&s
kontraksi
6!ta- S!'% Stat&s K!t$!a *as!-7
>$aluasi eektiitas analgetik, tanda dan gejala
/
>$aluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi"
/ Catat adanya disritmia jantung / Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac
1anda 8ital dalam rentang normal putput (1ekanan darah, Nadi, respirasi"
/ %onitor status kardio$askuler
3apat mentoleransi akti$itas, tidak ada / %onitor status pernaasan yang menandakan gagal kelelahan
jantung
1idak ada edema paru, perier, dan / %onitor abdomen sebagai indicator penurunan tidak ada asites 1idak ada penurunan kesadaran
perusi / %onitor balance cairan / %onitor adanya perubahan tekanan darah / %onitor respon pasien terhadap eek pengobatan antiaritmia / Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan / %onitor toleransi akti$itas pasien /
%onitor adanya dyspneu, atigue, tekipneu dan ortopneu
/ Anjurkan untuk menurunkan stress
6!ta- S!'% M,%!t,!%'
/ %onitor 13, nadi, suhu, dan '' / Catat adanya luktuasi tekanan darah / %onitor 8# saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri / Auskultasi 13 pada kedua lengan dan bandingkan / %onitor 13, nadi, '', sebelum, selama, dan setelah akti$itas / %onitor kualitas dari nadi /
%onitor adanya pulsus paradoksus dan pulsus alterans
/ %onitor jumlah dan irama jantung dan monitor bunyi jantung / %onitor rekuensi dan irama pernapasan / %onitor suara paru, pola pernapasan abnormal / %onitor suhu, warna, dan kelembaban kulit / %onitor sianosis perier / %onitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik" / Bdentiikasi penyebab dari perubahan $ital sign ;
Cemas 'asa
b.d. NOC 7
NIC 7
takut $ A%8!$ty 0,%t,-
A%8!$ty R$&0t!,% (+$%&&%a% $0$"asa%)
akan kematian$ C,+!%'
unakan pendekatan yang menenangkan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku
K!t$!a *as!- 7
$
lien
mampu
mengidentiikasi
dan pasien
mengungkapkan gejala cemas $
0elaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
%engidentiikasi, mengungkapkan dan selama prosedur menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
1emani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
$ 8ital sign dalam batas normal $
?erikan inormasi aktual mengenai diagnosis,
ostur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tindakan prognosis tubuh dan tingkat akti$itas menunjukkan
3orong keluarga untuk menemani anak
berkurangnya kecemasan
Dakukan back @ neck rub 3engarkan dengan penuh perhatian Bdentiikasi tingkat kecemasan ?antu
pasien
mengenal
situasi
yang
menimbulkan kecemasan 3orong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Bnstruksikan
pasien
menggunakan
teknik
relaksasi ?arikan obat untuk mengurangi kecemasan <
urang
NOC 7
pengetahuan $ K,w-w'$ 7 !s$as$ +,0$ss tentang penyakit
$ K,w-$'$ 7 $a-t B$a!, b@d K!t$!a *as!- 7
keterbatasan $
asien
dan
keluarga
NIC 7 T$a0!%' 7 !s$as$ P,0$ss . ?erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan
pasien tentang proses penyakit yang spesiik 2. 0elaskan patoisiologi dari penyakit dan menyatakan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan
pengetahuan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, isiologi, dengan cara yang tepat. ;. ambarkan tanda dan gejala yang biasa penyakitnya, prognosis dan program pengobatan muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat tindakan yang $ asien dan keluarga mampu melaksanakan <. ambarkan proses penyakit, dengan cara dilakukan, obat prosedur yang dijelaskan secara benar yang tepat obatan yang $ asien dan keluarga mampu menjelaskan *. Bdentiikasi kemungkinan penyebab, dengna diberikan,
kembali apa yang dijelaskan perawat@tim cara yang tepat =. #ediakan inormasi pada pasien tentang komplikasi kesehatan lainnya. kondisi, dengan cara yang tepat yang mungkin &. indari harapan yang kosong muncul dan 5. #ediakan bagi keluarga atau #4 inormasi perubahan gaya hidup.
tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat !. 3iskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit . 3iskusikan pilihan terapi atau penanganan . 3ukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan 2. >ksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat ;. 'ujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat <. Bnstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepa
DAFTAR PUSTAKA
?runner J #uddarth. 22. %eerawatan &e#ical'Be#ah Vol . 0akarta : >C Carpenito, D.0. 2. Diagnosa %eerawatan" Aliasi a#a Prati %linis" e#isi * . 0akarta: >C Corwin, >0. 2!. Buu Sau Pato+isiologi" , -#isi Re!isi. 0akarta: >C 7inarga. 2. Angina. 3imuat dalam http:@@inarga.blogspot.com@ (diakses pada %aret 22" 0ohnson, %., et all. 2. /ursing 0utcomes Classi+ication (/0C) Secon# -#ition. New 0ersey: 9pper #addle 'i$er 0udith %. +ilkinson. 2*. Prentice $all /ursing Diagnosis $an#boo with /1C 1nter!entions an# /0C 0utcome. New 0ersey : orrisonburg. %ansjoer, A dkk. 2&. %aita Seleta %e#oteran" 2ili# 3 e#isi ,. 0akarta: %edia Aesculapius 'ab, 1. 25. Agen#a 4awat Darurat (Critical Care). ?andung: enerbit 1 Alumni #antosa, ?udi. 2&. Pan#uan Diagnosa %eerawatan /A/DA 556'55* . 0akarta: rima %edika