RESULT DAN GRAFIK TES ALAT SONDIR Diajukan untuk Tugas Pratikum Mekanika Tanah Sekolah Tinggi dan Teknologi Sapta Taruna
Oleh : PANJI WIJAKSONO 2016.016.71 Teknik Sipil
SEKOLAH TINGGI DAN TEKNOLOGI SAPTA TARUNA Jl. Mayjen DI Panjaitan Kav. 12, Cawang, Kramat Jati, RT.1/RW.11, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Kota Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta
2017
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami aturkan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Result dan Grafik Tes Alat Sondir. Makalah ini kami susun sebagai tugas pratikum Mekanika Tanah mengenai kunjungan ke museum geologi bandung. Dalam penyelesaian penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada : 1)
Ir.Heru Panatas , ST,MM selaku dosen mata kuliah Mekanika Tanah 2
2)
Kartika, ST sebagai dosen pembimbing pratikum mekanika tanah
3)
Mohammad Yedi Firdaus sebagai pembimbing dalam penyusunan makalah
4)
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini Upaya maksimal telah dilakukan untuk menyusun dan menyempurnakan makalah ini,
tetapi masih saja jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan itu milik yang maha kuasa. Maka dari itu kami menerima kritikkan dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah ini. Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa jua semua urusan kita serahkan. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita bersama. Amin ya Rabbal’alamin
Penulis
Panji Wijaksono
ABSTRAK
Dalam pekerjaan teknik sipil, tanah memang peranan penting baik itu digunakan sebagai bahan kontribusi maupun tanah sebagai tempat diletakkannya struktur bangunan. Sesuai dengan proses terjadinya, tanah tersusun dari berbagai mineral, sifat dan prilaku yang berbeda-beda. Tanah yang digunakan dalam pekerjaan teknik sipil tersebut mempunyai sifat fisis dan sifat mekanis yang berbeda-beda, yang tidak dapat digunakan untuk hal yang sama dalam suatu konstruksi, maka dari itu dilaksanakan pemeriksaan tanah yang bertujuan untuk menyelidiki sifat-sifat fisis dan mekanis, maka sejauh mana pemakaian tanah tersebut dalam bidang teknik sipil. Hal tersebut terutama sebagai tempat meletakkan pondasi suatu konstruksi dan sebagai bahan konstruksi, baik dalam hal pembuatan bangunan gedung maupun pembuatan jalan.
Berdasarkan jenis tanah dapat ditentukan juga kegunaan dari konstruksi yang dibangun diatas permukaan tanah tersebut, contohnya suatu konstruksi yang karena penurunannya kecil dan berjalan cepat sesuai dengan jenis tanah pasif. Pekerjaan pemeriksaan tanah mulai dengan pengambilan sampel tanah pada sebuah lokasi. Sampel tanah dibawa kelaboratorium untuk pelaksanaan pengukuran dan pemeriksaan terhadap sifat fisis dan mekanisnya. Pengukuran sifat fisis meliputi pengukuran kerapatan massa, batas cair dan batas plastis. Sedangkan pengukuran terhadap sifat mekanis meliputi pengukuran CBR dan pengukuran konsolidasi. Kesemua percobaan ini dilaksanakan di laboratorium mekanika tanah Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …….......…………………………………………………………….iii ABSTRAK ………….................……………………………………………………………..iv DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………....v BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….………..…….…1 1.1 Latar Belakang ……………………………………………….................……….……….2 1.2 Identifikasi Masalah…………………………………………..............……….………….2 1.3 Batasan Masalah………………………………………........…………...................………2 1.4 Rumusan Masalah…......…………………………………………………...............……...2 1.5 Tujuan……….………………………………………………………….......................…...2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………............………………...…………..3 2.1 Kajian Teori ……………………………………………………………................……….3 BAB III METODE PENELITIAN…………………………………….................………...12 3.1 Tujuan Penelitian…………………………………………..................…………..12 3.2 Sumber Data………………………………….......................…………………….12 3.3 Metode Pengumpulan Data………………………..............................…………..12 3.4 Metode Observasi……………...………………….....…………………………...12 3.5 Study Literatur.………………………………….....………………..……………13 3.6 Pelaksanaan Kegiatan……………………………………………………….....…13 3.7 Peralatan dan Bahan…………..………………………………..………….......….14 3.8 Prosudur Penelitian…………..………………………………..………….......…..14 3.8 Data Pemeriksaan Hitung..…..………………………………..………….......…..14 3.9 Gambar pelaksaan Uji tes Alat Sondir………………………..………….......…..15 3.10 Prosudur Penelitian…………..……………………………..………….......…..16
3.11 Skema Cone Penetrasion Test..……………………………..………….......…..17 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN …………………..............………..…...17 4.1
Result Tes Sondir …………………….....……………………………...…….19
4.2
Grafik Result Tes Alat Sonddir.........………………………………..…….....20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………..........………….....……….21 5.1
Kesimpulan ……………………………………………………………..…21
5.2
Saran ……………………………………………………………………....21
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………............………22
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam pekerjaan teknik sipil, tanah memang peranan penting baik itu digunakan sebagai bahan kontribusi maupun tanah sebagai tempat diletakkannya struktur bangunan. Sesuai dengan proses terjadinya, tanah tersusun dari berbagai mineral, sifat dan prilaku yang berbeda-beda. Tanah yang digunakan dalam pekerjaan teknik sipil tersebut mempunyai sifat fisis dan sifat mekanis yang berbeda-beda, yang tidak dapat digunakan untuk hal yang sama dalam suatu konstruksi, maka dari itu dilaksanakan pemeriksaan tanah yang bertujuan untuk menyelidiki sifat-sifat fisis dan mekanis, maka sejauh mana pemakaian tanah tersebut dalam bidang teknik sipil. Hal tersebut terutama sebagai tempat meletakkan pondasi suatu konstruksi dan sebagai bahan konstruksi, baik dalam hal pembuatan bangunan gedung maupun pembuatan jalan.
Berdasarkan jenis tanah dapat ditentukan juga kegunaan dari konstruksi yang dibangun diatas permukaan tanah tersebut, contohnya suatu konstruksi yang karena penurunannya kecil dan berjalan cepat sesuai dengan jenis tanah pasif. Pekerjaan pemeriksaan tanah mulai dengan pengambilan sampel tanah pada sebuah lokasi. Sampel tanah dibawa kelaboratorium untuk pelaksanaan pengukuran dan pemeriksaan terhadap sifat fisis dan mekanisnya. Pengukuran sifat fisis meliputi pengukuran kerapatan massa, batas cair dan batas plastis. Sedangkan pengukuran terhadap sifat mekanis meliputi pengukuran CBR dan pengukuran konsolidasi. Kesemua percobaan ini dilaksanakan di laboratorium mekanika tanah Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna.
1.1
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkanlah identifikasi masalah 1.Perlawanan penetrasi konus terjadi dalam gaya persatuan luas 2. Menghitung perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka didapatkanlah batasan masalah 1.Perlawanan penetrasi konus terjadi dalam gaya persatuan luas 2. Menghitung perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah 1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka didapatkanlah Rumusan masalah 1.Jelaskan Perlawanan penetrasi konus terjadi dalam gaya persatuan luas 2. Berapa hasil perhitungan perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah? 1.4
Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan panjang.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pengujian sondir test merupakan salah satu pengujian penetrasi yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan serta mengetahui kedalaman lapisan pendukung yaitu lapisan tanah keras. Hal ini dimaksudkan agar dalam mendesain pondasi yang akan digunakan sebagai penyokong kolom bangunan diatasnya memiliki factor keamanan (safety factor) yang tinggi sehingga bangunan diatasnya tetap kuat dan tidak mengalami penurunan atau settlement yang dapat membahayakan dari sisi keselamatan akan bangunan dan penghuni didalamnya. Uji Sondir dapat digunakan untuk mengetahui profil tanah, kepadatan relatif (untuk pasir), kuat geser tanah, kekakuan tanah, permeabilitas tanah atau koefisien konsolidasi, kuat geser selimut tiang, dan kapasitas daya dukung tanah.Banyak terjadi kegagalan struktur (bangunan roboh/runtuh) akibat tidak diperhatikan pentingnya pengujian soil test ini, untuk itu sangat disarankan untuk melakukan pengujian tanah (sondir ) ini, sehingga dapat didesain jenis pondasi yang aman dan efektif sesuai dengan karakteristik tanah dari bangunan yang akan dibangun.
Sondir adalah alat berbentuk silindris dengan ujungnya berupa konus. Biasanya dipakai adalah bi-conus type Begemann yang dilengkapi dengan selimut/jacket untuk mengukur hambatan pelekat local (side friction) dengan dimensi sbb :
Sudut kerucut conus : 60
Luas penampang conus : 1 0.000cm2
Luas Selimut/jacket : 150cm
Dalam uji sondir,stang alat ini ditekan ke dalam tanah dan kemudian perlawanan tanah terhadap ujung sondir (tahanan ujung) dan gesekan pada silimur silinder diukur. Alat ini telah lama di Indonesia dan telah digunakan hamper pada setiap penyelidikan tanah pada pekerjaan teknik sipil karena relative mudah pemakaiannya, cepat dan amat ekonomis.
Sesungguhnya alat uji sondir ini merupakan representasi atau model dari pondasi tiang dalam skala kecil. Teknik pendugaan lokasi atau kedalaman tanah keras dengan suatu batang telah lama dipraktekan sejak zaman dulu. Versi mula-mula dari teknik pendugaan ini telah dikembangkan di swedia pada tahun 1917 oleh Swedish State Railways dan banyaknya penggunaan pondasi tiang, pada tahun 1934 orang-orang Belanda memperkenalkan alat sondir sebagaimana yang kita kenal sekarang (Barentseen, 1936). Metode ini kemudian dikenal dengan berbagai nama seperti: “static penetration test” atau “Duch Cone Statick Penetration Test dan secara singkat disebut soundingsaja yang berarti pendugaan. Di Indonesia kemudian dinamakan sondir yang diambil dari Bahasa Belanda.Uji Sondir saat ini merupakan salah satu uji lapangan yang telah diterima oleh para praktisi dan pakar geoteknik. Uji sondir ini telah menunjukkan manfaat untuk pendugaan profil atau pelapisan (stratifikasi)tanah terhadap kedalaman karena jenis perilaku tanah telah dapat diidentifikasi dari kombinasi hasil pembacaan tahanan ujung dan gesekan selimutnya.
Besaran penting yang diukur pada uji sondir adalah perlawanan ujung yang diambil sebagai gaya penetrasi per satuan luas penampang ujung sondir (qc). Besarnya gaya ini seringkali menunjukan identifikasi dari jenis tanah dan konsistensinya. Pada tanah pasiran,tahanan ujung jauh lebih besar daripada tanah butiran halus.
Uji daya dukung tanah ini atau sondir dilakukan untuk bangunan lebih dari satu lantai seperti rumah lebih dari satu lantai, kos kosan dua lantai atau lebih,pembangunan hotel,pabrik,rumah sakit,villa,sekolah dan lain lain..
Uji Sondir lebih dari sekedar syarat pengurusan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) saja, tapi lebih dari itu, Uji Sondir adalah alat keselamatan Anda dan bangunan Anda
BAB III Metode Penelitian 3.1 Tujuan Penelitian 3.1.1 Tujuan umum untuk mengetahui cara pengunaan dan perhitungan tes sondir 3.1.2 Tujuan khusus penelitian Bagaimana perhitungan tanah mengunakan metode tes sondir? 3.2 Sumber Data Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peeliti secara langsung. Dara sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. 3.3 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan factor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. 3.4 Metode Observasi Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut : Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan pnelitian yang telah direncanakan.
Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan ddihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik
3.5 Study literature (kajian pustaka) Merupakan penelurusan literature yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian.
3.6 Pelaksanaan Penelitian Tempat Penelitian dilakukan pada tempat tinggal peneliti Sekolah Tinggi dan Teknologi Sapta Taruna di Jl. Mayjen DI Panjaitan Kav. 12, Cawang, Kramat Jati, RT.1/RW.11, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13340 3.7 Peralatan dan Bahan 1. Peralatan Alat sondir
𝑘𝑔⁄ 𝑐𝑚2
Satu set batang stang sondir lengkap dengan stang dalam yang panjangnya masing – masing 1 m. Manometer
Kapasitas 0 – 6 𝑘𝑔⁄ 𝑐𝑚2
Kapasitas 0 – 250
Biknus Kunci Pipa Satu set angker Kunci Manometer Water Pas
2. Bahan Oli
3.8
Prosudur Penelitian 1. Tentukan hasil tempat dilakukan penyondiran 2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan selama pengujian 3. Pasang sondir tegak lurus di tempat yang akan diselidiki yang diperkuat dengan angker yang ditanam di dalam tanah 4. Rantai konus dan bikonus dengan stang luar dan stang dalam serta kepala stang 5. Letakan rangkaian tersebut tepat dibawah pompa hidrolis dengan keadaan vertical serta dengan pengguna hidrolis dalam keadaan tertutup 6. Lakukan pengecekan terhadap manometer 7. Beri tanda pada batang stang untuk menunjukan penurunan sedalam 20 𝑐𝑚 8. Putar engkol sehingga stang luar terdorong kedalam tanah sedalam 20 cm kemudian buka pengunci pompa hidrolis dan tempatkan stang pada piston pompa hidrolis 9. Manometer akan menunjukkan 2 nilai yaitu nilai utama adalah nilai perlawanan konus (PK) ditandai dengan adanya bunyi sentakan atau dapat dilihat dengan gerakan jarum pada manometer. Sedangkan nilai kedua adalah nilai jumlah perlawanan (IP) dengan tanda – tanda yang sama 10. Ulangi langkah diatas dan lanjutkan untuk setiap penurunan 20 cm 11. Pengujian dihentikan apabila a. Jika bacaan pada manometer tiap kali berturut – turut menunjukan nilai > 150
𝑘𝑔⁄ 𝑐𝑚2
b. Jika alat sondir terangkat keatas sedangkan bacaan manometer belum menunjukan angka maksimal
3.9 DATA PEMERIKSAAN DAN HITUNG Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan di lapangan maka diperoleh data – data pengujian sondir sebagai berikut :
𝐻𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐿𝑒𝑘𝑎𝑡 (𝐻𝐿) = (𝐽𝑃 − 𝑃𝐾) 1
𝐽𝐻𝐿 = ∑ 𝐻𝐿 0 HL
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑘𝑎𝑛 (𝐹𝑅) = PK x 100%
Dimana : HL
= Hambatan Lekat
JP
= Jumlah Perlawanan
PK
= Perlawanan Konus.
A B
3.9 GAMBAR PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN SONDIR
Persiapan peralatan
Tentukan lokasi
Ratakan permukaan tanah sebelum
pengujian
melakukan pengujian
Lakukan pemutaran engkol sampai di temukanya tanah keras Engkol pemutar hingga patent konus atau bikonus masuk
ke
dalam tanah,setelah mencapai 20 cm Pengolahan data
3.9
SKEMA
PROSEDUR
PELAKSANA
SONDIR
(CONE
PENETRATION TEST)
Satu set peralatan sondir
Persiapan
Tentukan lokasi pengujian
Ratakan permukaan tanah sebelum melakukan pengujian
Pasang mesin sondir tegak lurus muka tanah dan perkuat dengan angker Rangkai konus dan bikonus dengan stang luar dan stang dalam
Pengujian
Letakan stang pompa hidrolis dan kunci
Cek kedua manometer
Putar engkol sehingga bikonus masuk ke dalam tanah,catat nilai yang yang terdapat pada kedua manometer C : beri tanda pada batang stang untuk menunjukan penurunan setiap 20 cm
dan pelaporan
Perhitungan
Lanjutkan sampai di temukan tanah keras atau nilai pada manometer 3 x berturut-turut > 150 kg/cm² Pelaporan hasil pengujian
Pengolahan data
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH TEKNIK SIPIL 4.1 SOUNDING TEST RESULT STT SAPTA TARUNA JAKARTA
Project : Location: No. Test : GL : GWL : DEPTH (M)
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 1,80 2,00 2,20 2,40 2,60 2,80 3,00 3,20 3,40 3,60 3,80 4,00 4,20 4,40 4,60 4,80 5,00
BALAI BESAR SUNGAI CILIWUNG – CISADANE Jl. Inspeksi Saluran Tarum Barat no. 58. Jakarta Timur S1 0, 1 Capacity 2,50 Ton 7,2 READING PRESURE GAUGE x kgf y kgf
0 0 0 50 50 30 30 18 13 11 8 8 7 7 8 9 9 10 8 8 10 10 9 8 8 7
0 0 0 65 65 40 40 24 20 16 14 14 12 12 13 15 15 17 15 15 17 18 16 14 14 13
Date of Test
4 November 2017
Tested by
Kelompok 1 (S1)
Area of Cone :
10
Cm2
150
Cm2 fs / qc (%)
Area of Mantle :
CONE RESISTANCE (qc) kg/cm2
LOKAL FRICTICION (fs) kg/cm2
TOTAL LOKAL FRICTION (Lf) Kg/cm
TOTAL FRICTION (Tf) kg/cm
0 0 0 50 50 30 30 18 13 11 8 8 7 7 8 9 9 10 8 8 10 10 9 8 8 7
0,00 0,00 1,50 1,50 1,00 1,00 0,60 0,70 0,50 0,60 0,60 0,50 0,50 0,50 0,60 0,60 0,70 0,70 0,70 0,70 0,80 0,70 0,60 0,60 0,60 0,60
0,00 0,00 30,00 30,00 20,00 20,00 12,00 14,00 10,00 12,00 12,00 10,00 10,00 10,00 12,00 12,00 14,00 14,00 14,00 14,00 16,00 14,00 12,00 12,00 12,00 12,00
0,00 0,00 30,00 60,00 80,00 100,00 112,00 126,00 136,00 148,00 160,00 170,00 180,00 190,00 202,00 214,00 228,00 242,00 256,00 270,00 286,00 300,00 312,00 324,00 336,00 348,00
0,00 0,00 0,00 3,00 2,00 3,33 2,00 3,89 3,85 5,45 7,50 6,25 7,14 7,14 7,50 6,67 7,78 7,00 8,75 8,75 8,00 7,00 6,67 7,50 7,50 8,57
5,20 5,40 5,60 5,80 6,00 6,20 6,40 6,60 6,80 7,00 7,20 7,40 7,60 7,80 8,00 8,20 8,40 8,60 8,80 9,00 9,20 9,40 9,60 9,80 10,00 10,20 10,40 10,60 10,80 11,00 11,20 11,40 11,60 11,80 12,00 12,20
7 5 5 3 2 2 3 3 2 4 4 7 6 6 5 5 7 7 6 5 5 8 8 16 22 80 65 70 80 100 135 155 160 180 200 250
13 8 8 5 4 4 6 6 4 8 8 12 9 9 7 7 13 13 10 9 9 14 14 21 30 95 80 90 115 150 205 210 225 230 240 251
7 5 5 3 2 2 3 3 2 4 4 7 6 6 5 5 7 7 6 5 5 8 8 16 22 80 65 70 80 100 135 155 160 180 200 250
0,30 0,30 0,20 0,20 0,20 0,30 0,30 0,20 0,40 0,40 0,50 0,30 0,30 0,20 0,20 0,60 0,60 0,40 0,40 0,40 0,60 0,60 0,50 0,80 1,50 1,50 2,00 3,50 5,00 7,00 5,50 6,50 5,00 4,00 0,10
6,00 6,00 4,00 4,00 4,00 6,00 6,00 4,00 8,00 8,00 10,00 6,00 6,00 4,00 4,00 12,00 12,00 8,00 8,00 8,00 12,00 12,00 10,00 16,00 30,00 30,00 40,00 70,00 100,00 140,00 110,00 130,00 100,00 80,00 2,00
354,00
4,29
360,00 364,00 368,00 372,00 378,00 384,00 388,00 396,00 404,00 414,00 420,00 426,00 430,00 434,00 446,00 458,00 466,00 474,00 482,00 494,00 506,00 516,00 532,00 562,00 592,00 632,00 702,00 802,00 942,00 1052,00 1182,00 1282,00 1362,00 1364,00 1364,00
6,00 4,00 6,67 10,00 15,00 10,00 6,67 20,00 10,00 12,50 4,29 5,00 3,33 4,00 12,00 8,57 5,71 6,67 8,00 12,00 7,50 6,25 5,00 6,82 1,88 3,08 5,00 6,25 7,00 4,07 4,19 3,13 2,22 0,05
4.2 GRAFIK SOUNDING TEST RESULT
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: Hasil perhitungan daya dukung tiang dengan menggunakan tiga metode pengujian, yaitu pengujian SPT, CPT, dan parameter hasil laboratorium, didapatkan nilai daya dukung tiang yang baik adalah dari pengujian SPT dan CPT, sebab dalam perhitungan nilai yang didapat dari pengujian SPT dan CPT adalah rata-rata atau hampir sama nilainya, sedangkan dari pengujian laboratorium nilainya yang terlalu kecil sehingga tidak ekonomis dalam perencanaan pondasi.
5.2 Saran Dalam perhitungan analisis daya dukung tiang perlu ditinjau pula dari metode-metode yang lain sehingga lebih bisa membandingkan metode mana yang lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA Buku
:
Arifin, E. Z. 1993. Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar (Pedoman Praktis untuk Perguruan Tinggi). Jakarta: PT Medyatama Sarana Perkasa. Soehardjan, M. 1997. Pengeditan Publikasi Karya Ilmiah Populer. Jakarta: Balai Pustaka. Soeseno, S. 1981. Teknik Penulisn Ilmiah-Populer.Jakarta : Balai Pustaka.
Website
:
Gusti Putra, Hendri. 2008. Pertimbangan Dalam Pemilihan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Dengan Beberapa Metoda (Statik, Dinamik, Tes PDA). Jurnal Rekayasa Sipil Vol. 4 No. 2. Hardiyatmo, Hary C. 1996. Teknik Fondasi 1. Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama. Hardiyatmo, Hary C. 2002. Mekanika Tanah II. Penerbit: Beta Offset. Yogyakarta. Hardiyatmo, Hary C. 2010. Analisis dan Perancangan Fondasi II hal. 164. Penerit: Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Irwan, Muhammad. 1993. Korelasi Hasil Uji Sondir Dengan Jenis dan Parameter Tanah di Beberapa Daerah di Indonesia. Iskandar, Rudi. 2002.