RESPON IMUN TERHADAP TRANSPLANTASI TRANSPLANTASI
Studi pada tahun 1940-1950-an 1940-1950-an mengemukakan mengemukakan bahwa penolakan penolakan graft (graft rejection) rejection) diperantarai diperantarai oleh sistem imun adaptif karena menunjukkan spesifisitas dan memori dan tergantung pada limfosit !ndi"idu #ang men#ediakan graft disebut donor$ dan indi"idu #ang ditempatkan graft disebut resipien atau host %logra %lograff dan &enogr &enograf af selalu selalu terjadi terjadi penola penolakan kan %ntige %ntigen n #ang #ang selalu selalu menjad menjadii target target penola penolakan kan disebu disebutt %loantigen %loantigen dan 'enoantigen 'enoantigen$$ dan %b-n#a dan sel #ang bereaksi terhadap antigen-antige antigen-antigen n tersebut tersebut dikenal dikenal dengan %loreaktif atau 'enoreaktif engenalan terhadap %g *+, pada sel suatu indi"idu adalah salah satu dari respon imun terkuat , sudah berkembang untuk mengenali *+, #ang efektif sebagai pengawasan pada sel #ang menampung mikroba ada tiap indi"idu$ semua sel ,.4/ dan ,./ diseleksi selama proses kematangan guna mengenal peptida #ang didispla# oleh *+, indi"idu tersebut (self) Seleksi ini adalah dasar dari self *+, restriction atau han#a terbatas pada *+, self 2alu mengapa sel dari suatu indi"idu harus mengenal *+, dari indi"idu lain (alogenik) sebagai sesuatu #ang asing$ kalau memang mereka han#a dipilih untuk mengenal *+, self3 +asil dari seleksi positif pada timus$ sel #ang memiliki beberapa afinitas pada *+, self akan hidup$ dan lainn#a akan memiliki afinitas kuat untuk *+, #ang mendispla# peptida asing *olekul *+, asing$ #ang memuat peptida #ang berasal dari sel alogenik$ mungkin terlihat men#erupai molekul *+, self ditambah peptida asing #ang terikat *akan#a$ pengenalan *+, alogenik pada alograf a lograf adalah contoh dari reaksi r eaksi silang imunologi roses pada seleksi negatif pada timus mengeliminasi sel #ang mengenal *+, self$ tapi tidak mengeliminasi sel #ang ,-n#a memiliki afinitas kuat untuk *+, alogenik an#ak sel #ang spesifik terhadap peptida asing #ang terikat pada *+, self akan saling bereaksi$ dimana kita tahu bahwa *+, alogenik tersebut men#erupai men#erupai *+, self #ang isin#a tetap peptida asing +asiln#a$ ban#ak sel -terbatas pada *+, self #ang spesifik terhadap peptida antigen #ang berbeda akan mengenal *+, alogenik apapun Selanjutn#a$ sebuah sel graft akan mengekspresikan ribuan molekul *+,$ #ang akan dikenal asing oleh sel resipien Sebalikn#a$ han#a bagian kecil saja molekul *+, self pada permukaan sel akan memuat peptida asing #ang dikenal oleh sel host Induksi Respon Imun terhadap Transplant
Sebuah Sebuah graft mengandung mengandung ban#ak sel$ termasuk termasuk jaringan jaringan pen#ambun pen#ambung g dan epitelial agaimana agaimana sistem imun dapat mengenali dan bereaksi terhadap ban#ak sel-sel ini3 Sel pada resipien akan mengenali aloantigen donor pada graft dengan cara #ang berbeda-beda Sel akan mengenali *+, alogenik pada graft #ang didispla# oleh sel dendritik pada graft$ atau aloantigen graft akan diproses dan dipresentasikan oleh sel dendritik host an#ak jaringan donor mengandung sel dendritik$ dan %, tersebut dibawa ke dalam resipien etika • sel pada resipien mengenal *+, alogenik donor pada sel dendritik$ sel kemudian aktif6 proses ini dise disebu butt PENGENAL PENGENALAN AN DIRET DIRET !atau !atau presenta presentasi si lan"sun" lan"sun" aloanti"en#$ aloanti"en#$ engenalan direct ini mendorong perkembangan sel aloreaktif (contoh7 ,2) #ang mengenali dan men#erang sel-sel pada graft %loantigen dapat dikenali oleh resipien dengan jalur kedua$ #aitu jika sel graft (8aloantigen) dimakan • sel dendritik pada resipien $ aloantigen donor akan diproses dan dipresentasikan oleh *+, self pada %, resipien roses ini dikenal dengan PENGENALAN INDIRET !atau presentasi indirek#$ Sel Sel dend dendrit ritik ik #ang #ang memp mempres resen enta tasik sikan an aloan aloanti tige gen n deng dengan an cara cara dire direk k atau atau indi indirek rek juga juga men# men#ed edia iaka kan n kostimulator dan dapat menstimulasi sel helper juga ,2 agaimanapun$ jika ,2 aloreaktif spesifik terhadap aloantigen #ang diinduksi jalur indirek$ ,2 ini akan spesifik terhadap aloantigen #ang didispla# oleh *+, self pada %, host$ dan mereka tidak bisa mengenali dan membunuh sel pada graft emungkinan ketika aloantigen ini dikenali pada jalur indirek$ penolakan berikutn#a pada graft diperantarai oleh ,.4/ aloreaktif Sel-sel ini bersama %, host akan masuk kedalam graft $ mengenali antigen graft #ang didispla# %,$ dan melepaskan sitokin-sitokin #ang melumpuhkan graft dengan cara +ipersensiti"itas ipe 2ambat (.+-.ela#ed #pe +#persensiti"it#) alur direk dikenal paling penting untuk penolakan akut #ang diperantarai ,2 sementara jalur indirek lebih berperan pada penolakan kronis
eaksi 2imfosit ,ampuran (*2) adalah model in "itro mengenai pengenalan sel terhadap aloantigen ada model ini$ sel dari suatu indi"idu dikultur dengan leukosit dari indi"idu lain$ dan respon sel kemudian diuji esarn#a respon ini proporsional sampai sebatas perbedaan *+, antara indi"idu dan merupakan prediktor kasar hasil cangkokan #ang dipertukarkan antara indi"idu *eski ban#ak tekanan mengenai penolakan alograf #ang diperankan oleh sel $ sudah jelas aloantibodi juga berperan an#ak dari antibodi ini merupakan antbodi afinitas tinggi #ang dependen sel :ntuk memproduksi aloantibodi$ sel resipien mengenal aloantigen donor dan kemudian diproses dan dipresentasikan kepada helper$ kemudian terjadi produksi antibodi (%b) Mekanisme Imun men"enai Penolakan Gra%t
Reaksi Hiperakut erjadi dalam beberapa menit saat transplantasi dan ditandai dengan trombosis pada pembuluh darah graft dan nekrosis iskemik pada graft eaksi ini dimediasi oleh %b #ang bersirkulasi$ #ang spesifik terhadap antigen pada sel endotel graft$ #ang ada sebelum transplantasi dilakukan %b #ang lebih dulu ada ini merupakan %b natural (!g*) #ang spesifik terhadap antigen golongan darah$ dan juga merupakan %b #ang spesifik terhadap *+, alogenik #ang ada karena pajanan sel alogenik saat transfusi darah$ kehamilan$ atau transplantasi organ sebelumn#a %b ini berikatan dengan antigen pada endotel graft dan mengaktifkan komplemen dan sistem pembekuan$ #ang men#ebabkan kerusakan endotel dan trombosis enolakan hiperakut bukan kasus umum di klinik karena tiap resipien pasti diuji golongan darah dan uji %b terhadap sel pada donor (tes ini disebut crossmatch) Reaksi Akut erjadi dalam beberapa hari sampai minggu setelah transplantasi dan merupakan pen#ebab kegagalan graft dini enolakan akut dimediasi oleh sel #ang bereaksi terhadap aloantigen pada graft Sel ini boleh jadi suatu ,2 #ang langsung menghancurkan sel-sel graft$ #ang men#ebabkan kerusakan "askuler %b juga berkontribusi pada penolakan akut$ khususn#a komponen "askuler pada reaksi ini$ ketika kerusakan pada pembuluh darah graft disebabkan oleh akti"asi komplemen oleh classical pathway erapi imunosupresan dewasa ini dibuat sedemikian rupa untuk mencegah dan mengurangi penolakan akut dengan cara menghambat akti"asi sel aloreaktif Reaksi Kronis erjadi dalam beberapa bulan sampai tahun$ men#ebabkan penurunan fungsi organ graft #ang progresif enolakan kronis dimanifestasi sebagai fibrosis pada graft dan men#empitn#a pembuluh darah graft secara lambat$ #ang dikenal dengan aterosklerosis graft ada kedua lesi ini$ pelakun#a adalah sel #ang bereaksi terhadap aloantigen graft dan mensekresi sitokin-sitokin$ #ang menstimulasi proliferasi dan akti"itas fibroblas dan sel-sel otot polos pada graft Pen&e"ahan dan Pera'atan terhadap Penolakan Gra%t encegahan dan perawatan andalann#a adalah imunosupresi$ #ang didesain terutama untuk menghambat akti"asi sel dan fungsi efektor
!munosupresan #ang paling bermanfaat pada transplantasi klinik adalah siklosporin$ #ang berfungsi menghambat fosfatase sel (disebut calcineurin) #ang dibutuhkan untuk mengakti"asi faktor transkripsi ;<% (nuclear factor of activated T cells) dan kemudian menghambat transkripis gen-gen sitokin pada sel emunculan siklosporin membuka era baru pada pengobatan transplantasi dan sudah dibolehkan pada transplantasi hati$ jantung$ dan paru Selain itu$ imunosupresan lain membawa masalah selain penekanan imun itu sendiri (misaln#a berespon tak han#a pada graft) makan#a pasien #ang mengkonsumsi obat-obat semacam ini sangat rentan terhadap infeksi tertutama mikroba intraseluler$ dan insiden kanker juga bertambah$ khususn#a tumor #ang disebabkan oleh "irus onkogenik issue t#ping7 kecocokan alel +2% resipien dan donor6 tapi sudah tidak dianggap untuk beberapa tipe tranplant organ karena resipen seringkali terlalu menderita untuk menunggu hasil #ang paling cocok
Transplantasi Sel Darah !Trans%usi# dan Sumsum Tulan"
*asalah utama transfusi 7 %ntigen golongan darah %ntigen-antigen ini diekspresi pada eritrosis$ sel endotel$ dan tipe-tipe sel #ang lain *olekul %= h>dala glikosfingolipid #ang mengandung inti glikan dengan sfingolipid Sebutan % dan menunjukkan gula erminal (;-asetilglikosamin dan galaktosa$ masing-masing untuk #ang % dan )$ % berarti kedua-duan#a ada6 dan = berarti tidak ada dua-duan#a iap indi"idu memiliki %b terhadap lainn#a .ipeca#a bahwa %b ini diproduksi terhadap antigen #ang mirip dengan mikroba di usus dan bereaksi silang dengan antigen %= +asiln#a merupakan statu reaksi transfusi parah *asalah ini dicegah dengan mencocokkan darah donor dan resipien arena antigen eritrosit ini merupakan gula$ mereka tidak membutuhkan respon sel ransplantasi sel stem hematopoesis sedang digunakan untuk mengkoreksi defek hematopoetik atau untuk memperbaiki sel sumsum tulang #ang sudah dirusak oleh iradiasi dan kemoterapi untuk kanker Sel-sel sumsum tulang atau sel-sel stem #ang berasal dari darah atau sumsum tulang donor diinjeksi ke sirkulasi resipien$ dan sel-sel tersebut ?pulang? ke sumsum tulang ransplantasi sumsum tulang berhadapan dengan ban#ak masalah khusus Sebelum transplantasi$ beberapa sumsum tulang resipien harus dihancurkan untuk men#ediakan ?tempat? guna menerima sumsum tulang #ang ditransplantasikan$ dan hal ini membuat si resipien kehilangan darah $ termasuk sel-sel imun ika sel matur alogenik ditransplantasi dengan sel-sel sumsum tulang$ mereka akan men#erang jaringan tubuh resipien$ disebut graft-versus-host disease. ahkan jika graft berhasil$ resipien seringkali menderita imunodefisiensi ketika sistem imun si resipien ini dibentuk kembali %da minat besar pada transplantasi sel induk hematopoietik sebagai terapi untuk berbagai pen#akit #ang mempengaruhi sistem hematopoietik dan limfoid (*osald#) Sumber7 Basic Iunology! "unctions and #isorders of the Iune $yste # %bul %bbas$ *S @ %ndrew + 2ichtman$ *.$ h.