BAB I PENDAHULUAN
Berdas Berdasark arkan an the National Center for Health Statistics Statistics definisi kematian janin adalah kematian sebelum kelahiran komplit atau ekstraksi dari ibu. Tanda Tanda kematian janin saat lahir, antara lain bayi tidak bergerak atau menunjukan tandatanda kehidupan lainnya seperti denyut jantung, pulsasi tali pusat atau gerakan otot volunteer. Menurut WHO, kematian intrauteri didefinisikan sebagai kematian yang mengarah pada ekstraksi atau ekspulsi lengkap hasil konsepsi dari ibunya, dengan mengabaikan usia kehamilan dan bukan merupakan kehamilan yang di terminasi, kema kemati tian an dita ditand ndai ai deng dengan an sete setela lah h sepa separa rasi si jani janin n tak tak bern bernaf afas as atau atau tida tidak k menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti detak jantung, pulsasi tali pusat atau gerakan otot volunter. ari ari data data the National Vital Statistics Report tahun !""# menunjukkan bah$a rata-rata jumlah kematian janin dalam kandungan terjadi sekitar %.! per &""" kelahiran. Hal ini tergantung dari kualitas pelayanan kesehatan tiap 'egara. (ntuk mendiagnosa suatu kematian janin atau )ntra (terine *etal eath +)(* dapat ditegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik +denyut jantung janin, gerakan janin, dan pemeriksaan penunjang +(, H/. 0enyeb terbanyak terjadinya )(* disebabkan oleh janin yang di kandung oleh ibu yaitu sekitar !"-1"2. Bila terjadi kematian janin dalam rahim maka pilihan pera$atannya adalah menu menung nggu gu terja terjadi diny nyaa persa persalin linan an spon sponta tan n atau atau dila dilaku kuka kan n tind tindak akan an indu induks ksii persalinan. ekitar 3"2 perempuan akan melahirkan spontan pada minggu ketiga setelah janin meninggal dalam kandungan.
&
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi IUFD
4ematian janin atau )ntra (terine *etal eath +)(* yaitu kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari !" minggu atau pada trimester kedua &.
b. )(*
2.2 Insidensi IUFD
ari data the National Vital Statistics Report tahun !""# menunjukkan bah$a rata-rata jumlah kematian janin dalam kandungan terjadi sekitar %.! per &""" kelahiran %. 5ngka rata-rata kelahiran mati dunia menurun sekitar &1,#2 dari !!,& angka kelahiran mati per &""" kelahiran pada tahun &33# menjadi &6,3 kelahiran mati per &""" kelahiran pada !""3 7.
Tabel Insiden terjadinya kematian janin berdasarkan usia kehamilan5 estation +$eeks #-7 6-&& &!- &%-&3 !"-!7 Total #-!7
Mean in8iden8e fetal death +2 &7.# #".% 17." 9!.6 &".7 99."
!
2.3 Etiologi IUFD
4ematian janin dapat disebabkan oleh banyak hal dan dikelompokkkan menjadi penyebab janin, penyebab plasenta, penyebab )bu, tidak diketahui penyebabnya . a. 0enyebab :anin ; !#-1" 2 karena kelainan kromosom, 8a8at lahir non-kromosom, hidrops non imun, dan infeksi +virus, bakteri dan proto
2.4 e!"l" d"n T"nd" IUFD
ejala adanya )(* dapat diketahui antara lain dengan; &. Tidak adanya denyut jantung janin +*unandoskop, doppler, maupun ( !. =ahim tidak membesar, malahan menge8il 9. erak janin tidak dapat dirasakan terutama oleh )bu sendiri. 1. 0alpasi janin oleh pemeriksa tidak begitu jelas. #. Test kehamilan menjadi negatif +-, terutama setelah janin mati &" hari1.
2.# Di"gnosis IUFD
iagnosis suatu )(* dapat ditegakkan berdasarkan ; 1. An"$nes" 2. e!"l". :ika kematian janin terjadi di a$al kehamilan, mungkin tidak akan
ditemukan gejala ke8uali berhentinya gejala-gejala kehamilan yang biasa dialami +mual, muntah, sering berkemih, kepekaan pada payudara. i usia kehamilan
9
berikutnya, kematian janin harus di8urigai jika janin tidak bergerak dalam jangka $aktu yang 8ukup lama. 3. T"nd"%t"nd". 4etidak mampuan mengidentifikasi denyut jantung janin pada
5'/ + Antenatal care setelah usia gestasi &! minggu dan>atau tidak adanya pertumbuhan uterus dapat menjadi dasar diagnosis 4. Pe$e&i's""n l"(o&"to&i)$. 0enurunan kadar gonadotropin korionik manusia
+ Human Chorionis Gonadotropin> H/ mungkin dapat membantu diagnosis dini selama kehamilan. #. Pe$e&i's""n &"diologi. e8ara histologis, foto rontgen abdominal digunakan
untuk mengkonfirmasi )(*. Tiga temuan sinar ? yang dapat menunjukkan adanya kematian janin yaitu penumpukan tulang tengkorak janin + tanda palding, tulang punggung janin melengkung se8ara berlebihan, dan adanya gas di dalam janin. aat ini foto rontgen sudah tidak digunakan lagi dan sekarang beralih pada (,dimana ( sebagai baku emas untuk mengkonfirmasi suatu )(* dengan mendokumentasikan tidak adanya aktivitas jantung janin setelah usia gestasi % minggu, selain itu dapat ditemukan juga adanya edema kulit kepala dan maserasi janin9.
1
b. Tanda @palding sign@ pada pemeriksaan (
Tingkatan> perubahan-perubahan yang terjadi pada janin yang meninggal antara lain ; &. Baru meninggal +A !.# jam ; bayi lemas dan ada tanda-tanda lebam !. Maserasi tingkat ) +16 jam ; lepuh-lepuh pada kulit, le8et-le8et sedikit. 9. Maserasi tingkat )) +C 16 jam ; le8et-le8et lebih banyak. 1. Maserasi tingkat ))) +A 9 minggu; janin lemas sekali,tulang-tulang longgar, otak membubur 1.
2.* Pen"ng"n"n IUFD
0enanganan )(* tergantung dari banya faktor seperti usia kehamilan, ukuran
janin,
dan
berapa
lama
sejak
denyut
jantung
janin
berhenti.
0enanganannya antara lain ; &. Tunggu hingga bayi lahir !. ilatasi serviks dan menggunakan alat untuk mengambil jaringan-jaringan fetus. 9. )nduksi persalinan dengan obat untuk membuka serviks dan membuat uterus kontraksi dan akhirnya dapat mendorong jaringan fetus keluar rahim
#
ekitar 3"2 perempuan akan melahirkan spontan pada minggu ketiga setelah janin meninggal dalam kandungan. :ika kelahiran spontan tidak terjadi dalam 9-1 minggu resiko Disseminated Intravascular Coagulopathy +)/ meningkat. Hal lain yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab kematian janin, yang akan membantu proses berduka 8ita dan untuk koseling di masa depan. 5utopsi merupakan satu-satunya 8ara yang paling bermanfaat utnuk mengidentifikasi penyebab terjadinya penyebab kematian janin 9. Ind)'si ,e&s"lin"n -
)nduksi persalinan adalah suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu, baik se8ara operatif maupun medisinal, untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan. )ndikasi induksi persalinan antara lain; 5. )ndikasi janin &. 4ehamilan le$at $aktu !. 4etuban pe8ah dini 9. :anin mati B. )ndikasi )bu &. 4ehamilan dengan hipertensi !. 4ehamilan dengan diabetes mellitus 4ontraindikasi induksi persalinan antara lain; &. Malposisi janin !. )nsufisisensi plasenta 9. isporposi sefalopelvik 1. /a8at rahim, misalnya pernah megalami seksio sesarea, enukleasi miom. #. rande multipara %. emelli 7. istensi rahim yang berlebihan misalnya pada hidramnion 6. 0lasenta previa
%
(ntuk dapat melakukan induksi persalinan perlu dipenuhi beberapa kondisi, diantaranya ; &. Hendaknya serviks uteri sudah DmatangE, yaitu serviks sudah mendatar dan menipis dan sudah dapat dilalui oleh sedikitnya & jari, sumbu serviks menghadap ke depan. !. Tidak ada disproporsi sefalopelvik +/0 9. Tidak ada kelainan letak janin yang tidak dapat dibetulkan 1. ebaiknya kepala janin sudah mulai turun ke dalam rongga panggul. (ntuk menilai keadaan serviks dapat dipakai skor bishop. :ika skor Bishop kurang atau sama dengan 9 maka angka kegagalan induksi men8apai lebih dari !"2 dan berakhir pada seksio sesaria. Bila nilai lebih dari 6 induksi persalinan kemungkinan akan berhasil. 5ngka yang tinggi menunjukkan kematangan serviks.
Tabel kor Bishop untuk menilai kematangan serviks untk induksi persalinan
:ika bishop skor kurang dari % direkomendasikan menggunakan agen pematangan servik sebelum induksi persalinan. 0endekatan non farmakologi dalam pematangan servik dan induksi persalinan meliputi senya$a herbal, minyak meri8a, mandi air hangat, enema, hubungan seksual, stimulasi payudara, akupuntur, akupresur, stimulasi saraf transkutaneus, serta modalitas mekanis dan bedah. ari metode-metode non farmakologis ini, hanya metode-metode mekanis dan bedah yang telah membuktikan manfaat dalam pematangan serviks dan induksi persalinan meliputi prostaglandin, misoprostol, mifepristone, dan relaFin. 5pabila skor bishop 8ukup, agen farmakologi yang lebih disukai adalah oksitosin.
7
0ada janin mati dan tidak mungkin lahir spontan pervaginam dan ibu dalam keadaan bahaya +maternal distress seksio sesarea tidak dilakukan, sebagai gantinya dapat dilakukan embriotomi.
E"l)"si ,"d" ("/i l"0i& $"ti
Gvaluasi pada bayi lahir mati berfungsi untuk; &. 5daptasi
psikologis
terhadap
kehilangan
yang
mendalam
dapat
dipermudah apabila etiologi spesifiknya dapat diketahui. !. apat meredakan rasa bersalah yang merupakan bagian dari kedukaan. 9. iagnosis yang tepat menyebabkan penyuluhan mengenai kekambuhan akan lebih akurat dan bahkan memungkinkan dilakukanya terapi atau intervensi untuk men8egah terjadinya hal yang sama pada kehamilan berikutnya. 1. Memberi informasi identifikasi sindrom-sindrom herediter. 0rotokol pemeriksaan bayi lahir mati harus diulas se8ara sistematik dan terperin8i tentang kejadian-kejadian prenatal, dan bayi, plasenta, serta selaput ketuban harus diperiksa se8ara 8ermat disertai pen8atatan temuan,baik yang positif maupun negative. ianjurkan tindakan otopsi, baik se8ara lengkap +lebi dianjurkan atua terbatas. ampel dikirim untuk penelitian sitogenetik pada kasus malformasi janin, kematian janin berulang, atau hambatan pertumbuhan !.
0rotokol untuk 0emeriksaan Bayi ahir Mati di Parland Hospital ! ambaran umum bayi ; -
Malformasi
-
'oda kulit
-
erajat maserasi
-
Warna-u8at,pletorik
Tali pusat ; -
0rolaps
-
ilitan I leher, lengan, tungkai
-
Hematoma tau striktur
-
:umlah pembuluh
-
0anjang
6
/airan amnion; -
Warna I mekonium, darah
-
4onsistensi
-
Jolume
0lasenta ; -
Berat
-
Bekuan lekat
-
4elainan struktur I lobus sirkumvalata atau aksesorius, insersi vilamentosa
-
Gdema I kelainan hidropik
elaput ketuban ; -
Ternoda
-
Menebal
4ondisi )bu ; &.lukosa se$aktu !. Hitung darah lengkap )bu 9. Toksikologi urin 1. Tes fungsi tiroid #. tatus antibody =h
indroma antibody antifosfolipid; &. 5ntikoagulan lupus !. 5ntibodi antikardiolipin )titer )g tinggi positif 3 9. 5ntibodi antifosfolipid lain + antia,anti =ho, antifosfattidilkolin, antifosfatdiletanolamin, antifosfatidilserin
4omplikasi plasenta>selaput janin; &. 0emeriksaan patologis plasenta, selaput janin, tali pusat !. 0emeriksaan histologis
0emeriksaan yang harus diminta untuk membantu menentukan etiologi kematian janin
4elainan kromosom ; &. 4ariotipe janin !. 5utopsi janin
)nfeksi; &. J= atau =0= !. Titer /MJ 9. 4utur bakteri > virus 1. 0emeriksan histologist pada plasenta > selaput janin
0erdarahan janin-ibu ; Tes 4leihauer-Betke +satu-satunya tes yang harus segera diminta setelah kelahiran karena sel-sel janin akan menghilang dengan 8epat dari sirkulasi )bu
b. )dentifikasi penyebab kematian janin intrauterin 9.
2. Ko$,li'"si IUFD 1. Disseminated Intravascular Coagulopathy +DI -
:anin yang mati
kebo8oran
tromboplastin dan bahan seperti tromboplastin
yang melintasi plasenta menuju sirkulasi ibu konsumsi fa8tor-faktor koagulasi termasuk fa8tor J,J))), protrombin,dan trombosit klinis koagulopati intravas8ular diseminata +)/
2. Ensef"lo$"l"si" $)lti'isti'-
&"
manifestasi
Hal ini dapat terjadi pada kehamilan kembar, terutama kehamilan mono
Hipofibrinogenemia +kadar fibrinogen &"" mg2, biasa pada 1-# minggu sesudah )(* +kadar normal fibrinogen pada $anita hamil adalah 9""7""mg2. 5kibat kekurangan fibrinogen maka dapat terjadi hemoragik post partum. 0artus biasanya berlangsung !-9 minggu setelah janin mati. 4. D"$,"' ,si'ologis
ampak psikologis dapat timbul pada ibu setelah lebih dari ! minggu kematian janin yang dikandungnya.
2.5 Peneg"0"n IUFD
5ntenatal 8are yang rutin dan berkala. &. Memberikan nasehat pada $aktu 5'/ mengenai keseimbangan diet makanan, jangan merokok, tidak meminum minuman beralkohol, obat-obatan dan hatihati terhadap infeksi atau bahan-bahan yang berbahaya. !.Mendeteksi se8ara dini faktor-faktor predisposisi )(* dan pemberian pengobatan. 9. Medeteksi gejala a$al )(* atau tanda fetal distress.
DAFTA6 PUSTAKA &&
1. Botefilia. !""3! Agar "anin #a $eninggal dalam %andungan .+Online
http;>>8pddokter.8om>home>indeF!.phpK optionL8om8ontentNdopdfL&NidL396 2. /unningham *, dkk. !""%. &'stetri (iliams vol!) edisi )* +Penyait dan
cedera pada ,anin dan neonatus+ . G/; :akarta. 3. 'or$it<,G. 8horge,:. !""7. At a Glance &'stetri - Gineologi edisi
edua +%ematian "anin Intra .terin+ . GM ; :akarta 4. Hendaryono,H. !""7. Patologi e'idanan. #. 4liman, H:. kk. !""". /etal death0 etiology and pathological findings.
+Online http;>>$$$.med.yale.edu>obgyn>kliman>pla8enta>arti8les>(pToate.html *. indsay,:.
!"&".
1valuation
of
/etal
Death.
+Online
http;>>emedi8ine.meds8ape.8om>arti8le>!#3&%#-overvie$ . =athava, ogesh =. !"&9. )ntra (terine *etal eath; 5n Observasional
tudy. ):=-)nternational :ournal Of 8ientifi8 =esear8h. JOl;!. 0p 96693".
&!
&9