BAB I PENDAHULUAN Diabet Diabetes es melitu melituss gestasi gestasiona onall adalah adalah keadaa keadaan n intole intoleran ransi si karboh karbohidr idrat at dari dari seoran seorang g wanita wanita yang yang diketa diketahui hui pertam pertamaa kali kali ketika ketika dia sedang sedang hamil. hamil. Diabet Diabetes es mellit mellitus us (DM) (DM) merupakan salah satu penyulit medik yang sering terjadi selama kehamilan. Angka kejadian 3-5 % dari dari semua semua kehami kehamilan lan.. Angka Angka kejadian kejadian 35 % dari dari semua semua kehami kehamilan lan.. DM dalam dalam kehamilan terdiri dari diabetes gestasi (DM!) atau intoleransi karbohidrat yang ditemukan pertama kali saat hamil" ini terjadi pada #$% kasus" sedangkan yang lain adalah Diabetes ragestasi ( DMp!) yang meliputi DM tipe & dan tipe '" terjadi pada &$% kasus. eningkatan angka angka kematia kematian n dan angka angka kesaki kesakitan tan perina perinatal tal pada pada kehami kehamilan lan dengan dengan DM berkor berkorelas elasii langsung dengan kondisi hiperglikemia pada ibu. ada tahun terakhir ini terjadi peningkatan kejadian DM dengan sebab yang belum jelas tetapi aktor lingkungan dan aktor predisposisi genetik memegang pengaruh. ehamilan sendiri memberikan dampak yang kurang baik bagi ibu hamil. ada kehamilan terjadi peningkatan produksi hormon-hormon antagonis insulin" antara lain * progesterone" estrogen" +uman la,enta a,togen ( +) yang menyebabkan resistensi insulin dengan akibat gangguan toleransi glukosa. Diabetes mellitus menyebabkan perubahan metabolik dan horm hormon onal al pada pada pend pender erit itaa dala dalam m kead keadaa aan n hami hamill sert sertaa pers persal alin inan an.. uda udah h jela jelass bahw bahwaa meta metabo boli lism smee gluk glukos osaa akan akan menin eningk gkat at dala dalam m keha kehami mila lan" n" hal hal ini ini terb terbuk ukti ti deng dengan an meningkatnya laktat dan piru/at dalam darah" akan tetapi kadar gula puasa tidak meningkat. Diagnosis diabetes sering terbuat untuk pertama kali dalam masa kehamilan karena penderita datang untuk pertama kalinya ke dokter atau diabetesnya menjadi ta mbah jelas oleh kehamilan. Diabetes melitus dalam kehamilan masih merupakan masalah yang memerlukan penanganan khusus karena angka kematian kematian perinatal yang relati tinggi. Dengan melihat hal tersebut" diharapkan dokter dapat berperan dalam pen,egahan" dete deteks ksii dini dini dan dan terap terapii dari dari diab diabet etes es melli mellitu tuss dala dalam m keha kehami mila lan n ini. ini. enu enuli liss beru berusah sahaa untuk menuliskan aspek-aspek yang dirasakan perlu untuk dipahami melalui tinjauan pustaka dalam reerat ini dan diharapkan dapat bermanaat.
1
BAB II PEMBAHASAN II. 1
Definisi Menurut Ameri,an Diabetes Asso,iation (ADA) tahun '$&$" diabetes melitus
merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin" kerja insulin" atau kedua-duanya. Diabetes melitus gestasional adalah keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang hamil. ada waktu hamil" perubahan-perubahan biokomiawi akibat kehamilan seperti hiperkortisolisme" adanya hormon plasenta yang bersiat insulin antagonis dan meningkatnya peme,ahan insulin oleh plasenta" merupakan aktor diabetogenik. II. 2
Klasifikasi
0anita hamil dengan diabetes perlu dibedakan atas* a)
Diabetes mellitus yang diketahui sewaktu hamil* •
Disebut diabetes gestasi bila gangguan toleransi glukosa yang terjadi sewaktu hamil kembali normal dalam 1 minggu setelah persalinan.
•
Dianggap diabetes mellitus (bukan gestasi) bila gangguan toleransi glukosa menetap setelah persalinan.
b)
Diabetes pragestasi" artinya sudah diketahui diabetes mellitus kemudian hamil* •
Mereka tanpa komplikasi atau dengan komplikasi yang ringan
•
Mereka dengan komplikasi berat" khususnya retinopati" neropati dan hipertensi.
II. 3
Epidemiologi
ebanyakan kasus" diabetes gestasional akan menghilang segera setelah bayi dilahirkan. 2agaimanapun juga" wanita-wanita yang menderita diabetes gestasional mempunyai resiko untuk mengalami diabetes gestasional lagi pada kehamilan berikutnya" dan juga & % - 13 % mereka akan mengalami perubahan dan berkembang menjadi diabetes tipe ' dalam 5 hingga &1 tahun. Ahli nutrisi" 4an,y lark di dalam majalah Ameri,an 6itness" menyatakan bahwa se,ara teori" persiapan untuk menghadapi pertumbuhan bayi dalam janin memerlukan 75.$$$ kalori. 8etapi ada wanita hamil yang mengkonsumsi kalori lebih 2
dari itu. 4amun ada pula yang mengalami perubahan nasu makan. Menurut hasil studi yang diterbitkan dalam Ameri,a 9ournal : lini,al 4utrition" kebutuhan energi ( kalori) wanita hamil sangat ber/ariasi" yaitu antara 5$.$$$ -&5$.$$$ kalori. e,emasan bahwa berat badan Anda tidak bisa kembali lagi seperti sebelum hamil" tak perlu dirisaukan. eorang ibu dapat menikmati saat-saat kehamilan tanpa takut menjadi gemuk. ehamilan dan obesitas memiliki perbedaan. eningkatan berat badan pada saat hamil sekitar &' kg" namun itu semua disebabkan oleh berat bayi (3"5 kg)" plasenta ( & kg)" ,airan ketuban ( &"5 kg )" rahim ( &"5 kg )" air lemak" dan jumlah darah ( 3 - 3"5 kg ).
II.
!ak"o# $esiko 6aktor resiko terjadinya diabetes mellitus gestasional adalah sebagai berikut* ;.
sia ? '5 tahun = 2erat badan normal sebelum hamil = 8idak ada riwayat keluarga DM = 8idak ada riwayat kelainan toleransi glukosa = 8idak ada riwayat obstetri yang buruk = 2ukan dari kelompok etnis dengan pre/alensi tinggi untuk DM ;;. sia @ 3$ tahun = :besitas = oly,ysti, o/ary syndrome = ehamilan yang lalu ada intoleransi glukosa = ehamilan yang lalu dengan bayi besar (@$$$gr) =
Ari,an" 4ati/e Ameri,an dan outh Bast Asian
II. %
Pa"ofisiologi
Pengaruh kehamilan terhadap diabetes Dari segi klinis" gambaran sentral dari metabolisme karbohidrat dapat disimpulkan dalam istilah sederhana. 9ika seorang wanita menjadi hamil maka ia akan membutuhkan lebih banyak insulin untuk mempertahankan metabolisme karbohidrat yang normal. 9ika ia tidak mampu untuk menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi tuntutan itu" ia dapat mengalami diabetes yang mengakibatkan perubahan pada metabolisme karbohidrat. adar glukosa yang tinggi dalam darah wanita hamil merupakan ukuran kemampuannya untuk memberikan respon terhadap tantangan 3
kehamilan itu. adar gula darah yang tinggi dalam darah maternal di,erminkan dalam kadar glukosa janin" karena glukosa melintasi plasenta dengan mudah. ;nsulin tidak melintasi barrier plasenta" sehingga kelebihan produksi insulin oleh ibu atau janin tetap tinggal bersama yang akhirnya menghasilkan keadaan glukosuria. erubahan hormonal yang luas terjadi pada kehamilan dalam usaha mempertahankan keadaan metabolisme ibu yang sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan. +ormon-hormon ini mungkin yang bertanggungjawab se,ara langsung" menginduksi resistensi insulin perier dan mengkontribusi terhadap perubahan sel pankreas. :/arium" kortek adrenal janin" plasenta kortek adrenal ibu dan pankreas terlibat dalam timbulnya perubahan-perubahan hormonal ini" yang mempunyai pengaruh terhadap metabolisme karbohidrat. 8erutama yang penting adalah peningkatan progresi dari irkulasi estrogen yang pertama kali dihasilkan oleh o/arium sehingga minggu ke-# dari kehidujpan intrauterine dan setelah itu oleh plasenta. ebagian besar estrogen yang dibentuk oleh plasenta adalah dalam bentuk estriol bebas" yang terkonjugasi dalam hepar menjadi glukoronida dan sulat yang lebih larut yang lebih larut" yang diekskresikan dalam urine. Bstrogen tidak mempunyai eek dalam transport glukosa" tetapi mempengaruhi peningkatan insulin (insulin binding). rogesteron yang dihasilkan korpus luteum sepanjang kehamilan khususnya selama 1 minggu pertama. 8rooblas mensintesis progesteron dan kolesterol ibu dan merupakan penyumbang utama terhadap kadar progesteron plasma yang meningkat se,ara menetap selama kehamilan. rogesteron juga mengurangi kemampuan dari insulin untuk menekan produksi glukosa e ndogen. aktogen plasenta manusia (+) merupakan hormon plasenta penting lain yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat. adarnya dalam darah ibu meningkat se,ara perlahan-lahan sepanjang kehamilan" men,apai pun,aknya saat aterm. + adalah salah satu dari hormon-hormon utama yang bertanggungjawab menurunkan sensiti/itas insulin sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan. adar + meningkat pada keadaan hipoglikemi dan menurun pada keadaan hiperglikemi. Dengan kata lain + merupakan antagonis terhadap insulin. + menekan transport glukosa maksimum tetapi tidak mengubah pengikatan insulin. etelah melahirkan dan pengeluaran plasenta" kadar + ibu ,epat menghilang" pengatuiran hormonal kembali normal.
4
ortek adrenal terlibat dalam peningkatan kortisol bebas se,ara progresi selama kehamilan. ada kehamilan lanjut" konsentrasi kortisol ibu diperkirakan '"5 kali lebih tinggi dari keadaan tidak hamil. 2eberapa peneliti melaporkan bahwa legu produksi glukosa hepar dan sensiti/itas insulin menurun pada pemberian sejumlah besar kortisol. erubahan pada metabolisme karbohidrat selama kehamilan sebagai akibat dari perubahan hormonal diatas. ada beberapa uji toleransi glukosa didapatkan keadaan antara lain* hipoglikemi ringan pada saat puasa" hiperglikemi postprandial dan hiperinsulinemia. onsentrasi glukosa plasma selama puasa yang menurun mungkin terjadi akibat peningkatan dari kadar plasma insulin. 8etapi hal ini tidak dapat dijelaskan dengan perubahan metabolisme insulin karena waktu paruh insulin selama hamil tidak berubah. eningkatan kadar plasma insulin pada kehamilan normal berhubungan dengan respon unik terhadap ingestion glukosa. ebagai ,ontoh" setelah makan pada wanita hamil didapatkan perpanjangan hiperglikemia" hiperinsulinemia dan supresi glukagon. Mekanisme ini sepertinya bertujuan untuk mempertahankan suplai glukosa postprandial ke etus.
eningkatan respon insulin terhadap glukosa engurangan ambilan perier terhadap glukosa enekanan respon dari glikogen Mekanisme yang bertanggungjawab terhadap resistensi insulin belum lengkap
dimengerti. 2eberapa peneliti telah melaporkan sensitiitas insulin menurun se,ara signiikan ( $-7$%) dengan bertambahnya usia kehamilan. 6etus normal mempunyai sistem yang belum matang dalam pengaturan kadar glukosa darah. 6etus normal adalah penerima pasi gluksoa dari ibu. !lukosa melintasi barier plasenta melalui proses diusi" dan kadar glukosa janin sangat mendekati kadar glukosa ibu. Mekanisme transport glukosa melindungi janin terhadap kadar maternal yang tinggi" mengalami kejenuhan oleh kadar glukosa maternal sebesar &$mmoll atau lebih sehingga kadar glukosa janin men,apai pun,ak pada 7-# mmoll. +al ini menjamin bahwa pada kehamilan normal pankrean janin tidak diransang se,ara berlebihan oleh pun,ak postprandial kadar glukosa darah ibu. 2ila kadar glukosa ibu tinggi melebihi batas normal atau tidak terkontrol akan menyebabkan dalam jumlah besar glukosa dari ibu menembus plasenta menuju etus dan terjadi hiperglikemi pada etus. 8etapi 5
kadar insulin ibu tidak dapat men,apai etus" sehingga kadar glukosa ibulah yang mempengaruhi kadar gluksoa etus. el beta pankreas etus kemudian akan menyesuaikan diri terhadap tingginya kadar glukosa darah. +al ini akan menimbulkan etal hiperinsulinemia yang sebanding dengan kadar glukosa darah ibu dan etus. +iperinsulinemia yang bertanggungjawab terhadap terjadinya makrosomia oleh karena meningkatnya lemak tubuh. Pengaruh diabetes terhadap kehamilan engaruh maternal bisa dibagi lagi selama kehamilan" selama persalinan dan selama nias. ;.
elama kehamilan =
Abortus
=
reeklamsia ontrol preeklamsia berhubungan dengan rendahnya mortalitas perinatal
=
+idramion ;nsiden meningkat pada diabetes tidak terkontrol. +al ini disebabkan plasenta besar" adanya malormasi kongenital dan poliuria janin akibat hiperglikemia
=
ersalinan premature ;nsiden meningkat bersamaan dengan meningkat disproporsi kepala panggul" malpresentasi.
;;.
elama persalinan = ersalinan memanjang akibat bayi yang besar = Distosia bahu = Meningkatnya tindakan operati =
;;;.
elama nias = epsis puerperalis = 2erkurangnya laktasi = Meningkatnya morbiditas maternal
;E.
engaruh terhadap janin = 9anin mati dalam rahim 6
= = = = = = II. &
Makrosomia Maturasi paru terlambat 8rauma kelahiran
Diagnosis dan Sk#ining Dia'e"es Melli"(s )es"asional
+iperglikemia pada wanita hamil dapat disebabkan karena sebelumnya penderita sudah menderita diabetis
mellitus atau disebut diabetes
mellitus
pregestasional" atau dapat juga disebabkan karena gangguan toleransi glukosa yang terjadi pertama kali saat kehamilan disebut diabetes mellitus gestasional. Diabetes mellitus yang telah diketahui sebelum kehamilan tidak ada masalah dalam diagnosis. ain halnya pada diabetes mellitus gestasional" banyak kriteria diagnostik yang dipakai dan belum ada kesepakatan dari semua ahli tentang kriteria diagnostik mana yang terbaik. arna pre/alensi dari diabetes dalam ehamilan tinggi" maka perawatan anterpartum yang optimum memerlukan uji diagnostik yang sensiti pada semua wanita hamil. Metode diagnostik harus ,epat dan praktis. :Fsulli/an dan Mahan melaporkan bahwa pemeriksaan yang sederhana pada semua wanita hamil lebih berguna dalam mengidentiikasi pasien-pasien yang terkena diabetes daripada indikator-indikator lain seperti riwayat penyakit dalam keluarga" riwayat obstetrik sebelumnya atau obesitas.
emua ahli sependapat bahwa skrining sebaiknya dilakukan pada semua wanita hamil" walaupun hal ini sangat sulit dilaksanakan. 2ila skrining hanya dilakukan pada kelompok berisiko tinggi saja" maka 5$% diabetes mellitus gestasional tidak terdeteksi.
Cara skrining dan kriteria diagnosis &. ara :Fulli/an dan Mahan krining dan kriteria diagnosis DM! menurut :Fulli/an Mahan terdiri atas ' tahap" yaitu yang pertama disebut tes tantangan glukosa yang merupakan tes skrining dan tahap kedua disebut tes toleransi glukosa oral. 8es toleransi glukosa dilakukan 3 jam. 8es toleransi glukosa hanya dilakukan pada mereka yang tes tantangan glukosa positi. 7
8es ini dilakukan pada saat wanita hamil tersebut berkunjung ke klinik tanpa harus puasa. epada mereka diberikan beban dengan 5$ gram glukosa dilarutkan dalam air segelas. 0anita +amil
!lukosa 5$ gram
?&$ mgdl
@&$ mgdl
4ormal
88!:- 3 9am &$$ gram glukosa
G'$$ mgdl
DM!
4ormal
Dikatakan positi bila gula darah /ena @ &$ mgdl" setelah & jam pemberian. 2ila didapatkan hasil yang positi" dilanjutkan dengan tes toleransi glukosa oral. Dengan beban &$$ gram glukosa setelah berpuasa &' jam" diambil glukosa darah puasa" glukosa darah & jam" ' jam" 3 jam postprandial ? $ mgd" ' jam postprandial ? &1$ mgd" 3 jam postprandial ? &$ mgd" Dikatakan diabetes mellitus gestasional bila ditemukan sedikitnya ' angka abnormal. '. ara 0+: ejak tahun $" 0+: telah membuat ,ara skrining untuk diabetes mellitus. >ntuk mendeteksi diabetes mellitus dilakukan tes toleransi glukosa oral dengan beban 5 gram glukosa setelah berpuasa selama 7-& jam. 8abel &. adar !ula Darah menurut 0+: emeriksaan uasa
adar !ula darah (mgdl) @ &'1
9am '
@ '$$
8
Dinyatakan diabetes mellitus bila kadar glukosa @ &'1 mg d dan atau ' jam setelah pembebanan @ '$$ mgd. 2ila hasil negati diulangi dengan ,ara pemeriksaan yang sama pada usia kehamilan '- '7 minggu. Mereka yang mempunyai kadar glukosa darah di antara kadar normal dan diabetes mellitus disebut kelompok toleransi glukosa terganggu. husus untuk wanita hamil dengan toleransi glukosa terganggu harus diobati sebagai penderita diabetes mellitus. 3. ara Ameri,an ollege o :bstetri,ians and !yne,ologists Ameri,an
ollege
o
:bstetri,ians
And
!yne,ologist
(G)
merekomendasikan bahwa penapisan hanya perlu untuk wanita-wanita berisiko tinggi" yaitu yang berumur lebih 3$ tahun" ada riwayat keluarga dengan diabetes" pernah melahirkan bayi makrosomia" bayi dengan malormasi atau bayi lahir mati" wanita hamil yang gemuk" hipertensi atau glukosuria. Diagnosis DM! berdasarkan hasil pemeriksaan toleransi glukosa oral dengan &$$ g glukosa. emudian dilihat kadar glukosa puasa" & jam" ' jam dan 3 jam setelah pembebanan. 8abel '. krining Ameri,an ollege o :bstetri,ians and !yne,ologists 0aktu pengukuran
!lukosa lasma (mgdl) 4ational Diabetes Data !roup arpenter dan oustan (')
(')
uasa &$5 #5 & 9am $ &7$ ' 9am &15 &55 3 9am &5 &$ . ara ABA4 tudy !roup o Diabetes in ;regnan,y (A!:;) ara ini menggunakan tes tantangan glukosa 5$ gram" skrining positi bila kadar glukosa /ena setelah & jam pembebanan @ &3$ mgd. 9ika skrining positi dilanjutkan dengan tes toleransi glukosa oral 5 gram. adar glukosa darah hanya diambil ' jam setelah pembebanan. Dinyatakan diabetes mellitus gestasional apabila kadar glukosa /ena plasma ' jam setelah pembebanan @ &$ mgdl 5. erkumpulan Bndokrinologi ;ndonesia ada pasien dengan resiko DM! yang jelas perlu segera dilakukan pemeriksaan glukosa darah. 2ila didapatkan hasil glukosa darah sewaktu ?'$$ mdd atau glukosa darah puasa @ &'1 mgd yang sesuai dengan batas diagnosis untuk diabetes" maka perlu dilakukan pemeriksaan pada waktu yang lain untuk konirmasi. asien hamil dengan 8!8 dan !D8 dikelola sebagai DM!.
9
Diagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan 88!: dilakukan dengan pemberian beban 5 gram glukosa setelah puasa 7-& jam. emudian" dilakukan pemeriksaan glukosa darah puasa" & jam dan ' jam setelah beban. DM! ditegakkan apabila ditemukan hasil pemeriksaan glukosa darah puasa @ #5 mgd" & jam setelah beban @ &7$ mgd dan ' jam setelah beban @ & mgd. Apabila hanya dapat dilakukan & kali pemeriksaan glukosa darah maka dilakukan pemeriksaan glukosa darah ' jam setelah pembebanan" bila didapatkan hasil glukosa darah @&55 mgd sudah dapat didiagnosis sebagai DM!.
II. *
Peme#iksaan Pen(n+ang
emeriksaan yang diperlukan adalah pemeriksaan kadar gula darah serta ultrasonograi untuk mendeteksi adanya kelainan bawaan dan makrosomia.
II. ,
Pena"alaksanaan
enatalaksanaan Diabetes Mellitus i.
!estasional erawatan Antenatal
rogram perawatan kasus DM! dilaksanakan se,ara multidisiplin yang terdiri dari bagian kebidanan" internis" giHi" anak dan anestesi
erawatan antenatal" kunjungan setiap ' minggu sampai usia kehamilan 31 minggu kemudian & minggu sekali sehingga aterm ( bila kadar gula darah terkendali dengan baik)
8arget glukosa darah senormal mugkin dengan kadar glukosa puasaI&$$ mgd dan ' jam I &$ mgd; dengan di,apai dengan diet" olahraga dan insulin
:bat Anti Diabetik (:AD) tidak dianjurkan oleh karena dapat menembus barier plasenta" dikhawatirkan eek teratogenik dan lebih merangsang sel beta lengerhans pada janin
8erapi insulin -
Multiple insulin inje,tion
randial insulin ( regular insulin lispro) diberikan bersama saat makan
10
2asal insulin ( 4eutral rotamine +agedom 4+) diberikan sebelum makan pagi ( '3 dosis) dan sebelum tidur (&3 dosis)
-
ontinuous sub,utaneous ;nsulin ;nusion (;nsulin pump) ;nsulin lispro diberikan se,ara ,ontinous basal rate dan bolus pada pasien dengan kepatuhan tinggi
Diet yang dianjurkan -
-
alori* 3$-35 k,alkg normal body weight" total '$$$-'$$ k,al hari
-
omposisi* karbohidrat $-5$%" kompleks dan tinggi serat
-
rotein '$%" lemak 3$ - $% ( asam lemak jenuh saturated ? &$%)
-
ertambahan berat badan ibu '' - '5 lb ( &$ -&& kg)
edoman penggunaan insulin dan asupan karbohidrat -
& unit rapid a,ting insulin akan menurunkan glukosa darah 3$ mgd
-
&$ g karbohidrat akan meningkatkan glukosa darah 3$ mgd ( & unit insulin rapid a,ting diberikan pada intake karbohidrat &$ g)
emantauan janin emantauan kesejahteraan janin antenatal untuk men,egah kematian janin. -
roil bioisik janin
emantauan gerakan janin sejak usia kehamilan '7 minggu 4on tress 8est (48) dua kali seminggu pada usia kehamilan '7 - 3$ minggu
4on tress 8est (48) dua kali seminggu pada usia kehamilan 3' minggu lebih
roil bioisik janin setiap saat bila diperlukan
-
>! untuk memantau pertumbuhan janin
-
Amniosentesis bila diperlukan" untuk memperkirakan maturasi paru janin bila diren,anakan untuk seksio elekti sebelum 3# minggu
ii.
erawatan elama ersalinan =
asien dengan kadar glukosa
darah terkendali
dengan diet
saja
diperbolehkan melahirkan sampai dengan aterm. 2ila sampai dengan $ minggu belum terjadi persalinan maka mulai dilakukan pemantauan kesejahteraan janin ' kali seminggu
11
=
asien dengan hipertensi dalam kehamilan sebelumnya harus dilakukan pemantauan kesejahteraan janin ' kali seminggu mulai usia hamil 3' minggu.
=
erkiraan berat lahir se,ara klinis dan pemeriksaan >! dilakukan untuk mendeteksi adanya tanda-tanda makrosomia. >ntuk mengurangi kalianan janin akibat trauma kelahiran dianjurkan mempertimbangkan eksio aesar elekti
=
asien dengan diabetes mellitus gestasional yang dalam terapi insulin disertai diet untuk mengendalikan kadar glukosa darah diren,anakan prgram pemantauan e/aluasi janin antenatal (antepartum etal sur/eillan,e)
=
erawatan
intensi/e
untuk
medeteksi
dan
mengatasi
kejadian
hiopoglikemia" hiperkalsemia dan hiperbilirubinemia pada neonatus. iii.
aat persalinan engelompokan resiko kehamilan dengan DM ini ditujukan ke arah resiko terjadinya kematian janin dalam rahim -
12
b) ada resiko tinggi dianjurkan terminasi pada usia kehamilan 37 minggu dengan pemberian kortikosteroid untuk pematangan paru janin. ara persalinan tergantung indikasi obstetri, ,) ada kasus makrosomia dengan perkiraan berat janin 5$$ gram diperkirakan untuk eksio esar elekti -
erawatan as,a ersalinan B/aluasi untuk mengantisipasi intoleransi karbohidrat yang menetap terdiri dari* a) sel monitoring untuk menge/aluasi proil glukosa darah b) ada 1 minggu pas,a persalinan" dilakukan 88!: dengan loading 5 gram glukosa kemudian diukur kadar glukosa plasma saat puasa dan ' jam ,) 2ila 88!: diatas menunjukkan kadar yang normal" e/aluasi lagi setelah 3 tahun dengan kadar glukosa puasa" olahraga teratur dan menurunkan berat badan pada yang obesitas.
II. -
Komplikasi
Komplikasi diabetes gestasional terhadap bayi ebagian wanita yang mengalami diabetes mellitus gestasional dapat melahirkan bayi yang sehat. Akan tetapi" diabetes gestasional yang tidak dimonitor dengan baik dapat mengakibatkan kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah kesehatan pada sang ibu dan bayi" termasuk kemungkinan untuk melahirkan dengan ,ara operasi ,esar. 2erikut adalah beberapa resiko yang dapat teijadi akibat diabetes gestasional* •
bayi lahir dengan berat badan lebih kadar glukosa yang berlebih dalam darah dapat menembus plasenta" yang mengakibatkan pankreas bayi akan memproduksi insulin berlebih. +al ini dapat menyebabkan bayi tumbuh terlalu besar (makrosmomia). 2ayi yang terlalu besar
13
dapat mengakibatkan bayi terjepit ketika melewati jalan lahir" dan berisiko untuk terjadinya luka saat lahir yang membutuhkan operasi ,esar untuk melahirkannya. •
ahir terlalu awal dan sindrom sulit untuk bernaas ;bu dengan kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan resiko untuk melahirkan sebelum waktunya. Atau dapat juga dokter yang menyarankan demikian" karena bayi tumbuh terlalu besar. 2ayi yang dilahirkan sebelum waktunya dapat mengalami sindrom sulit untuk bernaas. 2ayi yang mengalami sindrom tersebut memerlukan bantuan pernaasan hingga paru-paru nya sempurna. 2ayi yang ibunya mengalami diabetes gestasional juga dapat mengalami sindrom sulit untuk bernaas meskipun dilahirkan tepat waktu
•
adar gula darah rendah (hipoglikemi) 8erkadang" bayi dari ibu yang mengalami diabetes gestasional mempunyai kadar gula darah yang rendah ; hipoglikemia) sjetelah dilahirkan" karena kadar insulin dalam tubuhnya yang tinggi. +ipoglikemia berat yang dialami oleh bayi" dapat mengakibatkan kejang pada bayi. enperian nutrisi se,ara ,epat dan terkadang juga dengan pemberian ,airan glukosa intra/ena dapat mengembalikan kadar gula bayi ke normal.
•
2ayi kuning (jaundi,e) 0arna kekuningan pada kulit dan mata dapat teijadi bila hati bayi belum berungsi dengan sempurna untuk meme,ah Hat bilirubin" yang se,ara normal terbentuk ketika tubuh mendaur ulang sel darah merah yang tua ataupun rusak. Meskipun jaundi,e tidak menimbulkan kekhawatiran" tetapi pengawasan se,ara menyeluruh tetap diperlukan.
•
Diabetes tipe ' di ekmudian hari 2ayi dari ibu yang mengalami diabetes gestasional mempunyai resiko lebih besar untuk menderita obesitas dan diabetes tipe ' di kemudian hari.
•
ematian pada bayi sebelum ataupun setelah lahir
Komplikasi diabetes mellitus gestasional terhadap ibu &) 8ekanan darah tinggi" preeklamsia dan eklamsia Diabetes mellitus gestasional akan meningkatkan resiko ibu untuk mengalami tekanan darah yang tinggi selama kehamilan. +al tersebut juga menigkatkan resiko ibu untuk terkena preeklamsia dan eklamsia" yaitu ' buah komplikasi serius
14
dari kehamilan yang menyebabkan naiknya tekanan darah dan gejala lain" yang dapat membahayakan ibu. ') Diabetes di kemudian hari 9ika mengalami diabetes mellitus gestasional" maka kemungkinan besar akan mengalami kembali pada kehamilan berikutnya. elain itu" ibu juga berisiko utnuk menderita diabetes tipe ' di kemudian hari. Akan tetapi dengan mengatur gaya hidup seperti makan makanan yang bernutrisi dan berolahraga dapat mengurangi resiko terkena diabetes tipe ' nantinya.
II. 1 P#ognosis
rognosis bagi wanita hamil dengan diabetes pada umumnya ,ukup baik" apalagi penyakitnya lekas diketahui dan dengan segera diberikan pengobatan oleh dokter ahli" serta kehamilan dan persalinannya ditangani oleh Dokter spesialis kebidanan. ematian sangat jarang terjadi" apabila penderita sampai meninggal biasanya karena penderita sudah mengidap diabetes sudah lama dan berat" terutama yang disertai komplikasi pembuluh darah atau ginjal. ebaliknya" prognosis bagi anak jauh lebih buruk dan di pengaruhi oleh * •
2erat dan lamanya penyakit" terutama disertai asetonuria
•
;nsuis ieusi plasenta
•
rematuritas
•
!awat napas (respiratory distress)
•
a,at bawaan
•
omplikasi persalinan (distosia bahu) ada umumnya angka kematian perinatal diperkirakan anatara &$-&5%"
dengan pengertian bahwa makin berat diabetes" makin buruk pula prognosis perinatal.omplikasi persalinan (distosia bahu) ada umumnya angka kematian perinatal diperkirakan anatara &$-&5%" dengan pengertian bahwa makin berat diabetes" makin buruk pula prognosis perinatal.
BAB III PENU/UP
15
Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang sangat memepengaruhi kualitas hidup penyandangnya sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. ampai saat ini memang belum ditemukan ,ara atau pengobatan yang dapat menyembuhkan diabetes se,ara menyeluruh. 4amun harus diingat bahwa diabetes dapat dikembalikan" dengan ,ara diet" olahraga" dan dengan menggunakan obat anti diabetik. ada setiap penanganan penyandang diabetes melitus" harus selalu ditetapkan target yang akan di,apai sebelum memulai pengobatan. +al ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan program pengobatan dan penyesuaian regimen terapi sesuai kebutuhan. engobatan diabetes ini sangat spesiik dan indi/idual untuk masing-masing pasien. Modiikasi gaya hidup sangat penting untuk dilakukan" tidak hanya untuk mengontrol kadar glukosa darah namun bila diterapkan se,ara umum diharapkan dapat menurunkan pre/alensi diabetes melitus baik di ;ndonesia maupun di dunia di masa yang akan datang. Diabetes yang terjadi dan baru diketahui saat hamil" dinamakan dengan diabetes melitus gestasional. edangkan bila diabetes telah diketahui sebelum hamil" maka dinamakan diabetes melitus pregestasi. Diabetes melitus yang terjadi pada ibu hamil dan diketahui saat hamil kemudian akan pulih kembali 1 minggu pas,a persalinan" maka ini dinamakan diabetes melitus gestasional" namun apabila setelah 1 minggu persalinan diabetes belum juga sembuh" maka ini bukannya diabetes !estasional" tetapi diabetes melitus. Diabetes melitus gestasional perlu penanganan yang serius" karena dapat mempengaruhi perkembangan janin" dan dapat mengan,am kehidupan janin kedepannya. sehingga perlu diberikan asuhan keperawatan se,ara proessional terhadap ibu hamil dengan diabetes melitus" supaya tidak lagi terjadi berbagai komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan.
DA!/A$ PUS/AKA
16
&. :bstetri 0illiams 6. !ary unningham" alih bahasa" Andry +artono" J. 9oko uyono" 2rahm >. endit" +uriawati +artanto" :bstetri 0illiams" /ol. '" edisi '&" enerbit buku edokteran B!" '$$5" hal &5''-& '. 0iknjisastro +" aiudin A2"
8.
!estasional
Diabetes
Mellitus.
'$$5.
Diunduh
dari*
http*www.jponline.,ompages.aspLaidI5'7 5. rimary re/ention o !estasional Diabetes Mellitus and arge or !estasional Age 4ewborns by iestyle ounseling* A ,luster
17