BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Pandangan umum tentang emosi adalah ketika seseorang mengalami suat suatu u keja kejadi dian an di ling lingku kung ngan anny nya a dan dan keja kejadi dian an ters terseb ebut utla lah h yang ang memben membentuk tuk emosi emosi dalam dalam diri diri kita. kita. Awalny Awalnya a dari dari lingku lingkung ngan an lalu lalu tubuh tubuh bereaksi sebagai respon, berikutnya perubahan fisiologis ini memunculkan emos emosi. i. Buka Bukan n seba sebali likny knya, a, emos emosii memu memunc ncul ulka kan n reak reaksi si,, emos emosii yang yang berbeda diasosiasikan dengan keadaan identik psikofisiologis yang terjadi dalam tubuh, organ dalam tubuh tidaklah sangat sensitif. Karena tidak selalu selalu bisa bisa memila memilah h inform informasi asi yang yang berbed berbeda a ketika ketika seseor seseorang ang butuh butuh pengalaman untuk mendapatkan suatu emosi, contohnya rasa takut dan tegang. tegang. Perkemba Perkembangan ngan perubaha perubahan n dalam tubuh diasosiasi diasosiasikan kan dengan dengan pembentukan emosi, jika tidak terjadi stimulus normal yang terbangkitkan, individu tak akan mengalami suatu emosi yang mekorespondasi reaksi fisik. fisik. Terkait rkait dengan dengan uraian uraian terseb tersebut ut dalam dalam makala makalah h ini akan akan dibah dibahas as mengenai emosi .
B.
Rumusan Masalah . Apa yang yang dima dimaksu ksud d dengan dengan emos emosi! i! ". #ejala #ejala kejasman kejasmanian ian apa apa yang yang di timbulkan timbulkan ketika ketika emosi! emosi! $. Apa saja saja yang yang termaks termaksud ud kompone komponen%kom n%kompone ponen n emosi! emosi! &. Bagaimana Bagaimana kaitannya kaitannya antara antara emosi emosi dan dan rangsan rangsangan! gan! '. Apa saja saja Te Teori%te ori%teori ori emos emosi! i! (. Bagaim Bagaimana ana pros proses es terjad terjadiny inya a emosi! emosi! ). Bagaimana Bagaimana proses proses perkembang perkembangan an emosi! emosi! *. +aktor%fak +aktor%faktor tor apakah apakah yang menyebabk menyebabkan an emosi! emosi! . Peng Pengel elom ompo poka kan n emos emosii -.Apa saja bentuk%bentuk dari emosi itu! . . Apa fungsi dari dari emosi! ". Bagaimana hubungan hubungan antara emosi dengan tingkah laku! $. Bagaimana cara mengendalikan mengendalikan emosi! &.akit mental karena gangguan emosi
C.
Tujuan penulisan Penulisan makalah ini bertujuan / . 0ntuk memenuhi memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi. ". Agar mahasiswa1mahasisw mahasiswa1mahasiswii mengetahui serta memahami memahami tentang 2mosi.
1
D.
Manaat penulisan
Adapun manfaat penulisan dari makalah ini yaitu dapat di jadikan sebagai bahan acuan dalam proses perkuliahan, selain itu juga mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang/ . Pengertian emosi ". #ejala kejasmanian yang di timbulkan ketika emosi $. Komponen%komponen emosi &. Kaitan antara emosi dan rangsangan '. Teori%teori emosi (. Proses terjadinya emosi ). Proses perkembangan emosi *. +aktor%faktor penyebabkan emosi . Pengelompokan emosi -.bentuk%bentuk dari emosi . fungsi dari emosi ". 3ubungan antara emosi dengan tingkah laku $.4ara mengendalikan emosi &.akit mental karena gangguan emosi
2
BAB II TIN!AUAN PU"TA#A $.#%nsep Dasar Em%si a. Pengertian em%si 2mosi berasal dari bahasa 5atin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. 6aniel #oleman 7"--"8 mengatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. 2mosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu, sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. 4haplin 7"--", dalam afaria, "--8 merumuskan emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan% perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya, dan perubahan perilaku. 2mosi cenderung terjadi dalam kaitannya dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkir (avoidance) terhadap sesuatu. Perilaku tersebut pada umumnya disertai adanya ekspresi kejasmanian sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi. 9ika seseorang mengalami ketakutan mukanya menjadi pucat, jantungnya berdebar%debar, jadi adanya perubahan%perubahan kejasmanian sebagai rangkaian dari emosi yang dialami oleh individu yang bersangkutan :algito 7&, dalam afaria, "--8. 2mosi adalah ;manifestasi perasaan atau afek keluar dan disertai banyak komponen fisiologik, dan biasanya berlangsung tidak lama< 7=aramis, -8 2mosi adalah suatu keadaan perasaan yang telah melampaui batas sehingga untuk mengadakan hubungan dengan sekitarnya mungkin terganggu 7Bimo :algito, *8 sebagai contoh/ ketakutan, kecemasan, depresi dan kegembiraan. 6apat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu mencakup perubahan%perubahan yang disadari, yang
3
mendalam sifatnya, dan perubahan perilaku pada umumnya disertai adanya ekspresi kejasmanian.
&. Em%si 'an (ejala #ejasmanian 2mosi sebagai gejala kejiwaan berhubungan dengan gejala kejasmanian. Apabila individu mengalami emosi, dalam diri individu itu akan terdapat perubahan%perubahan dalam kejasmanian, misalnya ketakutan maka gejala kejasmanian yang tampak adalah muka pucat dan berdebar%debar.
). #%mp%nen Em%si =enurut Atkinson >.5., dkk, komponen emosi terdiri dari/ . >espons atau reaksi tubuh internal, terutama yang melibatkan sistem otomatik, misalnya bila marah suara menjadi tinggi dan gemetar. ". Keyakinan atau penilaian kognitif bahwa telah terjadi keaadaan positif atau negatif, misalnya saya gembira sekali dapat di terima di +akultas Kedokteran. $. 2kspresi wajah%%% Apabila anda merasa benci pada seseorang, mungkin akan mengerutkan dahi atau kelopak mata menutup sedikit &. >eaksi terhadap emosi, misalnya marah%marah menjadi agresi atau gembira hingga meneteskan air mata.
'. Rangsangan 'an Em%si uatu emosi yang kuat dapat memengarui perubahan fisiologis. eseorang yang sedang marah atau ketakutan dapat memengaruhi debaran jantung, pernapasan, aktifnya kelenjar keringat, merinding, sekresi air liur meningkat, dan mungkin kadar gula darah meningkat.
4
BAB III PEMBAHA"AN
A.
#%nsep Te%ri Em%si
.
Teori entral
=enurut teori ini gejala kejasmanian merupakan satu akibat dari emosi yang dialami oleh individu, jadi individu mengalami emosi terlebih dahulu baru kemudian mengalami perubahan%perubahan dalam kejasmaniannya. Karena itu teori atau pendapat ini dikenal dengan teori sentral, yang dikemukakan oleh 4anon. 9adi menurut teori ini, gejala kejasmanian merupakan akibat datangnya emosi pada individu tersebut. ".
Teori Perifir
0raian teori ini merupakan kebalikan dari teori diatas, bahwasanya gejala jasmani justru penyebab dari emosi tersebut. =enurut teori ini orang menangis bukan karena ia susah, tetapi ia susah karena menangis. Teori ini dikemukakan oleh 9ames dan 5ange, sehingga sering disebut sebagai teori 9ames%5ange dalam emosi. ementara ahli mengadakan eksperimen%eksperimen tentang sejauh mana kebenaran teori ini, dan pada umunya menyatakan teori ini tidak tepat. $.
Teori kepribadian
=enurut pendapat ini bahwa emosi merupakan suatu aktivitas pribadi, di mana pribadi ini tidak dapat dipisahkan dalam jasmani dan psikis dalam substansi yang terpisah. 9adi setiap emosi dalam perasaan memang secara otomatis mempengaruh ke jasmaninya. Teori ini dikemukakan oleh 9. 5inchoten
B.
Pr%ses Terja'in*a Em%si
Proses kemunculan emosi melibatkan faktor psikologis maupun faktor fisiologis. Kebangkitan emosi kita pertama kali muncul akibat adanya stimulus atau sebuah peristiwa, yang bisa netral, positif, ataupun negatif. timulus tersebut kemudian ditangkap oleh reseptor kita, lalu melalui otak. Kita menginterpretasikan kejadian tersebut sesuai dengan kondisi pengalaman dan kebiasaan kita dalam mempersepsikan sebuah kejadian. ?nterpretasi yang kita buat kemudian memunculkan perubahan secara internal dalam tubuh kita. Perubahan tersebut misalnya napas tersengal,
5
mata memerah, keluar air mata, dada menjadi sesak, perubahan raut wajah, intonasi suara, cara menatap dan perubahan tekanan darah kita. Pandangan teori kognitif menyebutkan emosi lebih banyak ditentukan oleh hasil interpretasi kita terhadap sebuah peristiwa. Kita bisa memandang dan menginterpretasikan sebuah peristiwa dalam persepsi atau penilai negatif, tidak menyenangkan, menyengsarakan, menjengkelkan, mengecewakan. Persepsi yang lebih positif seperti sebuah kewajaran, hal yang indah, sesuatu yang mengharukan, atau membahagiakan. ?nterpretasi yang kita buat atas sebuah peristiwa mengkondisikan dan membentuk perubahan fisiologis kita secara internal, ketika kita menilai sebuah peristiwa secara lebih positif maka perubahan fisiologis kita pun menjadi lebih positif.
C.
Perkem&angan Em%si
Para ahli psikologi sering menyebutkan bahwa dari semua aspek perkembangan kepribadian, yang paling sukar untuk diklarifikasikan adalahperkembangan emosional. @rang dewasa pun mendapat kesukaran dalam menyatakan perasaannya. >eaksi terhadap emosi pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman, kebudayaan, dan sebagainya, sehingga mengukur emosi itu agaknya hampir tidak mungkin. 6i saat anak baru lahir, saraf yang menghubungkan otak baru dengan otak lama belum berkembang secara penuh. Karena itu, respons emosional anak tersebut tidak terkendalikan. ?a memberikan reaksi secara keseluruhan, tanpa menunjukkan perbedaan antara berbagai tingkat dan jenis stimulus. Pada bayi yang baru lahir, satu%satunya emosi yang nyata adalah kegelisahan yang tampak sebagai ketidaksenangan dalam bentuk menangis dan meronta. Pada keadaan tenang, bayi itu tidak menunjukkan perbuatan apa pun jadi emosinya netral. Pada saat usia lima bulan, marah dan benci mulai dipisahkan dari rasa tertekan atau terganggu. 0sia tujuh bulan mulai tampak perasaan takut. Antara usia -%" bulan, perasaan bersemangat dan kasih sayang mulai terpisah dari rasa senang. emakin besar anak itu, semakin besar pula kemampuannya untuk belajar, sehingga perkembangan emosinya kian rumit. Perkembangan emosi lewat proses kematangan hanya terjadi saat usia satu tahun. etelah itu, perkembangan selanjutnya lebih baik ditentukan oleh proses belajar.
6
D.
+akt%r,+akt%r -ang Men*e&a&kan Em%si Ada beberapa faktor yang menyebabkan emosi, yaitu/ . +aktor ?nternal 0mumnya emosi seseorang muncul berkaitan erat dengan apa yang dirasakan seseorang secara individu. =ereka merasa tidak puas, benci terhadap diri sendiri dan tidak bahagia. Adapun gangguan emosi yang mereka alami antara lain adalah/ a.
=erasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga timbul ketidakpuasan, kecemasan dan kebencian
terhadap apa yang mereka alami. b. =erasa dibenci, disia%siakan, tidak mengerti dan tidak c.
diterima oleh siapapun termasuk orang tua mereka. =erasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina serta dipatahkan dari pada disokong, disayangi dan ditanggapi,
khususnya ide%ide mereka. d. =erasa tidak mampu atau bodoh. e. =erasa tidak menyenangi kehidupan keluarga mereka yang tidak harmonis seperti sering bertengkar, kasar, pemarah, f.
cerewet dan bercerai. =erasa menderita karena iri terhadap saudara karena disikapi dan dibedakan secara tidak adil.
". +aktor eksternal =enurut 3urlock 7*-8 dan 4ole 7($8 faktor yang mempengaruhi emosi negatif adalah berikut ini. a. @rang tua atau guru memperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat harga diri mereka dilecehkan. b. Apabila dirintangi, anak membina keakraban dengan lawan jenis. c. Terlalu banyak dirintangi dari pada disokong, misalnya mereka lebih banyak disalahkan, dikritik oleh orang tua atau guru,
akan
cenderung
menjadi
marah
dan
mengekspresikannya dengan cara menentang keinginan orang tua, mencaci maki guru, atau masuk geng dan bertindak merusak 7destruktif8. 7
d.
6isikapi secara tidak adil oleh orang tua, misalnya dengan cara
membandingkan
dengan saudaranya
yang
lebih
berprestasi dan lainnya. e. =erasa kebutuhan tidak dipenuhi oleh orang tua padahal f.
orang tua mampu. =erasa disikapi secara otoriter, seperti dituntut untuk patuh, banyak dicela, dihukum dan dihina.
E.
Pengel%mp%kan Em%si
2mosi menurut 7yamsu usuf/ "--*, )8 dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris da emosi kejiwaan 7psikis8 . 2mosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, seperti rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang, dan lapar. ". 2mosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alasan%alasan kejiwaan, diantarnya/ a. Perasaan ?ntelektual, yaitu emosi yang mempunyai sangkut paut denganruang lingkup kebenaran. Perasaan ini diwujudkan dalam bentuk 8 rasa yakin dan tidak yakin terhadap suatu hal karya ilmiah, "8 rasa gembirakarena mendapat suatu kebenaran, $8 rasa puas karena dapat menyelesaikan persoalan%persoalan ilmiah yang harus dipecahkan. b. Perasaan osial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungn dengan orang lain, baik bersifat perseorangan maupun kelompok. :ujud perasaan ini, seperti a8 rasa solidaritas, b8 persaudaraan, c8 simpati, d8 kasih sayang dan sebagianya. c. Perasaan usila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai%nilai baik dan buruk atau etika 7moral8. 4ontohnya a8 rasa tanggung jawab, b rasa bersalah apabila melanggar norma, c8 rasa tenteram dalam mentaati norma. d. Perasaan Keindahan 7estetis8, yaitu perasaan yang berkaitan erat dengan keindahan dari sesuatu, baik bersifat kebendaan maupun kerohanian. e. Perasaan Ketuhanan, alah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Tuhan, dianugerahi fitrah 7kemampuan atau perasaan8 untuk
8
mengenal Tuhannya. 6engan Kata lain, manusia dianugerahi insting religius 7naluri beragama8. Karena memiliki fitrah ini, kemudian manusia dijuluki sebagai 3omo 6ivinans dan 3omo >eligius, yaitu sebagai makhluk yang berke% Tuhanan atau makhluk beragama.
+.
Bentuk,&entuk Em%si
=eskipun emosi sedemikian kompleksnya, namun 6aniel #oleman sempat mengidentifikasi sejumlah kelompok emosi, yaitu/ . Amarah; di dalamnya meliputi sifat beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, berang, tersinggung dan kebencian patologis. ". Kesedihan; di dalamnya meliputi pedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa dan depresi. $. Rasa takut; di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir, was%was, perasaan takut sekali, sedih, wasapada, tidak tenang dan pobia. &. Kenikmatan; meliputi bahagia, gembira, ringan puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan inderawi, terpesona dan mania. '. Cinta; meliputi penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran, dan kasih sayang. (. Terkejut; meliputi terkesiap, takjub dan terpana. ). Jengkel; meliputi hina, muak, jijik, benci dan mau muntah. *. Malu; meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal, dan hati hancur lebur. 6ari daftar emosi di atas, berdasarkan temuan penelitian Paul Ekman dari 0niversity of 4alifornia di an +ransisco, ternyata ada bahasa emosi yang dikenal oleh seluruh bangsa di dunia, yakni emosi yang diwujudkan dalam bentuk ekspresi wajah yang di dalamnya mengandung emosi takut, marah, sedih, dan senang
9
(.
+ungsi Em%si
Berhubungan dengan fungsi emosi, 4oleman dan =ammen 7)&, dalam >akhmat, &8 menyebutkan, setidaknya ada empat fungsi emosi . 2mosi adalah sebagai pembangkit energi 7energiCer8. Tanpa emosi, kita tidak sadar atau mati. 3idup berarti merasai, mengalami, bereaksi, dan bertindak. 2mosi membangkitkan dan memobilisai energi kita marah menggerakkan kita untuk menyerang, takut menggerakkan kita untuk lari, dan cinta mendorong kita untuk mendekat dan bermesraan. ". 2mosi adalah pembawa informasi 7messenger8. Bagaimana keadaan diri kita dapat diketahui dari emosi kita. 9ika marah, kita mengetahui bahwa kita dihambat atau diserang orang lain, sedih berarti kita kehilangan sesuatu yang kita senangi, bahagia berarti memperoleh sesuatu yang kita senangi, atau menghindar dari hal yang dibenci. $. 2mosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga membawa pesan dalam komunikasi interpersonal. 0ngkapan emosi dapat diketahui secara universal. 6alam retorika diketahui bahwa pembicaraan yang menyertakan seluruh emosi dalam pidato dipandang lebih hidup, dinamis, dan lebih menyenangkan. &. 2mosi juga merupakan sumber informasi tentang keberhasilan kita. Kita mendambakan kesehatan dan mengetahuinya ketika kita merasa sehat walafiat. Kita mencari keindahan dan mengetahui bahwa kita memperolehnya ketika kita merasakan kenikmatan estetis dalam diri kita.
H.
Hu&ungan antara Em%si 'engan Tingkah Laku
=elalui teori “kecerdasan emosional yang dikembangkannya, 6aniel #oleman mengemukakan sejumlah ciri utama pikiran emosional sebagai bukti bahwa emosi memainkan peranan penting dalam pola berpikir maupun tingkah laku individu. Adapun ciri utama pikiran tersebut adalah sebagai berikut/ a. Repons !ang Cepat Tetapi Cero"oh Pikiran yang emosional itu ternyata jauh lebih cepat dari pada pikiran yang rasional karena pikiran emosional sesungguhnya langsung melompat bertindak tanpa mempertimbangkan apapun yang akan dilakukannya. Karena kecepatannya itu sehingga sikap hati%hati dan proses analistis dalam berpikir dikesampingkan begitu saja sehingga tidak jarang menjadi ceroboh. Padahal, kehati%hatian dan analistis itu sesungguhnya merupakan ciri khas dari proses
10
kerja akal dalam berpikir. Damun, demikian, di sisi lain pikiran emosional ini juga memiliki suatu kelebihan, yakni membawa rasa kepastian yang sangat kuat dan di luar jangkauan normal sebagaimana yang dilakukan oleh pikiran rasional. =isalnya, seorang wanita yang karena sangat takut dan terkejutnya melihat binatang yang selama ini sangat ditakutinya, maka dia mampu melompati parit yang menurut ukuran pikiran rasional tidak akan mungkin dapat dilakukannya. b. Mendahulukan #erasaan $aru Kemudian #ikiran Pada dasarnya, pikiran rasional sesungguhnya membutuhkan waktu sedikit lama dibandingkan dengan pikiran emosional sehingga dorongan yang lebih dahulu muncul adalah dorongan hati atau emosi, baru kemudian dorongan pikiran. 6alam urutan respon yang cepat, perasaan mendahului atau minimal berjalan serempak dengan pikiran. >eaksi emosional gerak cepat ini lebih tampak dalam situasi%situasi yang mendesak dan membutuhkan tindakan penyelamatan diri. Keputusan model ini menyiapkan individu dalam sekejap untuk siap siaga menghadapi keadaan darurat. 6i sinilah keuntungan keputusan%keputusan cepat yang didahului oleh perasaan atau emosi. Damun demikian, di sisi lain, ada juga reaksi emosional jenis lambat yang lebih dahulu melakukan penggodongan dalam pikiran sebelum mengalirkannya ke dalam perasaan. Keputusan model kedua ini sifatnya lebih disengaja dan biasanya individu lebih sadar terhadap gagasan%gagasan yang akan dikemukakannya. 6alam reaksi emosional jenis ini, ada suatu pemahaman yang lebih luas dan pikiran memainkan peranan kunci dalam menentukan emosi%emosi apa yang akan dicetuskannya. c. Memperlakukan Realitas %e"agai Realitas %im"olik 5ogika pikiran emosional, yang disebut juga sebagai logika hati, itu bersifat asosiatif. 6alam arti memandang unsur%unsur yang melambangkan suatu realitas itu sama dengan realitas itu sendiri. @leh sebab itu, seringkali berbagai perumpamaan, pantu, kiasan dan teater secara langsung ditujukan kepada pikiran emosional. Para ulama pensyiar agama dan para guru spiritual termasyhur pada umumnya dalam menyampaikan ajaran%ajarannya senantiasa berusaha menyentuh hati para pengikutnya dengan cara berbicara dalam bahasa emosi, dengan mengajar melalui perumpamaan, fabel, filsafat, ibarat dan kisah%kisah yang sangat menyentuh perasaan. @leh karena itulah, ajaran%ajaran orang%orang bijak itu dengan cepat dan mudah dimengerti pikiran rasional, sesungguhnya simbol%simbol dan berbagai ritual keagamaan itu tidak sedemikian bermakna jika dibandingkan dengan sudut pandang pikiran emosional. d. Masa &au 'iposisikan %e"agai Masa %ekarang 6ari sudut pandang ini, apabila sejumlah ciri suatu peristiwa tampak serupa dengan kenangan masa lampau yang mengandung
11
muatan emosi, maka pikiran emosional akan menanggapinya dengan memicu perasaan%perasaan yang berkaitan dengan peristiwa yang diingat itu. Pikiran bereaksi terhadap keadaan sekarang seolah%olah keadaan itu adalah masa lampau. Kesulitannya adalah, terutama apabila penilaian terhadap masa lampau itu cepat dan otomatis, barangkali kita tidak menyadari bahwa yang dahulu memang begitu, ternyata sekarang sudah tidak lagi seperti itu.
I.
Mengen'alikan Em%si
=engendalikan emosi itu penting. 3al ini berkaitan dengan peran emosi dalam kehidupan seseorang, karena emosi sering kali menentukan prestasi dan image seseorang bagi orang lain. Agar kehidupan sehari%hari kita tentram, kita tidak hanya harus mampu mengendalikan emosi, namun juga harus bisa memiliki emosi yang tepat dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi lingkungan. ehubungan dengan hal itu, ada cara%cara untuk menghadapi emosi yang kita miliki kaitannya emosi%emosi yang negatif/ •
•
•
•
Kembangkan rasa humor dan sikap realistis. =aksudnya, terkadang butuh waktu yang lama untuk menginterpretasikan sesuatu yang membuat kita emosi. =aka dari itu, memunculkan humor%humor dan sesuatu yang bisa membuat tertawa adalah salah satu solusinya. Karena dengan tertawa dapat meringankan ketegangan otot dan syaraf 7emosi8. Atasilah secara langsung problem%problem yang menjadi sumber emosi. =emecahkan problem pada dasarnya memang jalan yang paling baik daripada mengendalikan emosi yang muncul. kita sendiri akan memperoleh hasil yang lebih menyenangkan dan perasaan bangga karena mampu memecahkan hal yang menjadi sumber masalah kita. 3adapilah emosi tersebut. @rang yang membual bahwa dia tidak takut menghadapi bahaya, sebenarnya melipat gandakan rasa takutnya sendiri.Bukan saja dia takut menghadapi bahaya yang sebenarnya, tetapi juga takut menemui bahaya. 9ika mungkin, tafsirkanlah situasinya kembali. 2mosi adalah bentuk dari suatu interprestasi. Bukan stimulusi sendiri yang menyebabkan atau menyebabkan reaksi emosional, tetapi stimulus yang ditafsirkan. >einterprestasi itu bukanlah hal yang mudah, sebab memerlukan orang lain untuk melihat situasi sulit yang dialaminya dari sudut pandangan yang bergeda.
12
2mosi memang mempunyai daya gerak yang besar. Damun, kita dapat mengatur dan mengarahkannya sedemikian rupa, sehingga emosi tersebut menggerakkan kita kearah hidup yang lebih menyenangkan dan efisien.Pendapat :edge 7'8 barangkali ada benarnya bahwa ;kita tidak boleh menjadi budak emosi, tetapi harus menjadi tuan dari emosi kita<.
!. "akit Mental karena (angguan Em%si Biasanya terkait dengan neurosis, yaitu kesalahan penyesuaian diri secara emosional karena tidak dapat diselesaikannya suatu konflik tak sadar. akit mental karena gangguan emosional antara lain/ a. Deurosis cemasEKecemasan akan memobilisasi daya pertahanan individu. b. Deurosis histerikE+ungsi mental dan jasmani hilang tanpa di kehendaki c. Deurosis fobikEadanya perasaan takut berlebihan terhadap benda atau keadaan, yang oleh individu di sadari bukan sebagai ancaman d. Deurosis depresi%%%#angguan perasaan dengan ciri%ciri semangat berkurang, rasa harga diri rendah, menyalahkan diri sendiri, gangguan tidur dan makan.
13
PENUTUP A.
#esimpulan
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. 2mosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. 2mosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. ebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam%macam emosi, antara lain 6escrates. =enurut 6escrates, emosi terbagi atas / 6esire 7hasrat8, hate 7benci8, orrow 7sedih1duka8, :onder 7heran8, 5ove 7cinta8 dan 9oy 7kegembiraan8. edangkan 9B :atson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu / fear 7ketakutan8, >age7kemarahan8, 5ove 7cinta8. Adanya pengaruh faktor pematangan dan faktor belajar terhadap perkembangan emosi menyebabkan emosi anak kecil seringkali sangat berbeda dari emosi anak yang lebih tua atau orang dewasa.
B.
"aran
Kepada rekan%rekan mahasiswa disarankan untuk mencari lebih banyak lagi informasi dan pengetahuan mengenai 2mosi untuk menambah wawasan dalam kaitannya dengan ?lmu Psikologi agar kelak bermanfaat dalam memberikan asuhan Keperawatan pada klien
14
6A+TA> P0TAKA
•
•
•
•
+awCi, Aswin 3adis..Perilaku =enyimpang >emaja 6itinjau dari Psikologi Perkembangan9akarta/ =akalah 6isampaikan pada eminar tentang Problematik >emaja Kita dan Tantangan =asa 6epannya, ' Dopember unaryo, 6rs."--". Psikologi untuk Keperawatan. 9akarta/ Buku Kedokteran 2#6 :algito,Bimo.*$.Psikologi 0mum.ogyakarta/ayasan penerbitan fakultas psikologi 0#=. www.scribd.com1doc1'((-"*(1&1=acam%macam%2mosiFpageG'&
15