PENDAHULUAN
Prurigo nodularis (PN) adalah lesi pada kulit akibat dari garukan berulang karena rasa gatal yang dipicu oleh berbagai rangsangan pruritogenik. Secara klinis prurigo nodularis muncul sebagai nodul berbentuk kubah yang sangat gatal dengan deng an permu permukaan kaan yang sering terkik terkikis is sehing sehingga ga menim menimbulka bulkan n krusta. krusta. 1 Prurigo nodularis nodu laris juga ditan ditandai dai denga dengan n muncu munculnya lnya hiperkeratotik, hiperkeratotik, papu papula la pruri pruritus tus yang kadang juga diikuti oleh ekskoriasi atau ulserasi, dengan kecenderungan untuk terdistribusi secara simetris pada bahu, punggung, pantat dan anggota gerak atas dan bawah. Lesi yang sedikit dan jarang pada daerah pertengahan punggung atas juga dikenal sebagai butterfly sign. sign. Prurigo Prurigo nodularis dapat terjadi pada semua usia, tapi paling sering terjadi terjadi pada usia ! hingga "! tahun dan memiliki pre#alensi yang sama antara pria dengan wanita. Penderita dengan dermatitis atopik biasanya terkena PN pada usia yang lebih muda (rata$rata berusia 1% tahun). & Penyebab Penyebab prurigo nodularis masih belum diketahui diketahui secara pasti. 'asih tidak jelas apakah PN adalah kelainan kulit primer atau reaksi patologis sekunder akibat akibat garuka garukan n pada pada kulit kulit yang yang gatal gatal akibat akibat rangsa rangsanga ngan n prurito pruritogen genik ik seperti seperti dermatitis dermatitis atopik ataupun ataupun kelainan kelainan sistemik sistemik seperti insuisiensi insuisiensi ginjal, ginjal, hiper atau hipotiroid hipotiroid,, gangguan gangguan hepar, hepar, penyakit penyakit human human immunodei immunodeisiensi, siensi, ineksi ineksi parasit atau aktor lingkungan yang menginduksi gatal seperti cuaca panas dan keringat. ang anggu guan an psik psikos osos osial ial seper seperti ti depr depres esii dan dan kecem kecemasa asan n juga juga didu diduga ga sebag sebagai ai hubungan primer atau sekunder penyebab gatal pada PN. &,* Sebagai gold Sebagai gold standar pemeriksaan pemeriksaan prurigo nodularis adalah pemeriksaan histop histopato atolog logii
dengan dengan
ditemu ditemukann kannya ya
hiperk hiperkerat eratosis osis,,
hiperg hipergran ranulo ulosis, sis,
dan
hiperplasia epidermal.& +ujuan +ujuan utama terapi yang diberikan diberikan pada pasien prurigo nodularis nodularis adalah untuk menghilangkan rasa gatal sehingga menghilangkan sikus gatal$garuk yang memperparah lesi yang terjadi.&
1
TINJAUAN PUSTAKA Definisi
Prurigo nodularis (PN) adalah lesi pada kulit akibat dari garukan berulang karena rasa gatal yang dipicu oleh berbagai rangsangan pruritogenik. Secara klinis prurigo nodularis muncul sebagai nodul berbentuk kubah yang sangat gatal dengan permukaan yang sering terkikis sehingga menimbulkan krusta. +erjadi peningkatan eosinoil yang mengandung eosinoil kationik protein dan eosinoil turunan neurotoin pada dermis. 1 Prurigo nodularis juga ditandai dengan likeniikasi dan ekskoriasi papula dan nodul. PN secara umum terdapat pada pasien dengan dermatitis atopik dan penyakit kulit gatal lainnya seperti skabies, erosis cutis, dan pemigoid bulosa. Selain itu, PN sering kali merupakan sinyal akibat kelainan sistemik seperti kekurangan -at besi, disungsi hati atau tiroid, penyakit empedu obstrukti, diabetes mellitus, gagal ginjal kronis, limoma, leukemia, dan tumor ganas lainnya. Stres emosional atau penyakit kejiwaan juga dapat menjadi pemicu penyakit ini. Epidemiologi
Prurigo nodularis dapat terjadi pada semua usia, tapi paling sering terjadi pada usia ! hingga "! tahun dan memiliki pre#alensi yang sama antara pria dengan wanita. Penderita dengan dermatitis atopik biasanya terkena PN pada usia yang lebih muda (rata$rata berusia 1% tahun) dibandingkan dengan penderita tanpa riwayat atopik (rata$rata berusia */ tahun).& Etiologi
0tiologi prurigo nodularis masih belum diketahui secara pasti. 'asih tidak jelas apakah PN adalah kelainan kulit primer atau reaksi patologis s ekunder akibat garukan pada kulit yang gatal akibat rangsangan pruritogenik seperti dermatitis atopik. Sedangkan pada pasien prurigo nodularis tanpa riwayat atopik, gatal dapat disebabkan oleh kelainan sistemik seperti insuisiensi ginjal, hiper atau hipotiroid, gangguan hepar, penyakit human immunodeisiensi ataupun ineksi parasit. aktor lingkungan yang menginduksi gatal adalah cuaca panas dan keringat, angguan
2
psikososial seperti depresi dan kecemasan juga diduga sebagai hubungan primer atau sekunder penyebab gatal pada PN. &,* Patologi dan Patogenesis
Secara histologi, PN ditandai dengan hiperkeratosis, biasanya berupa parakeratosis okal, dan ditandai dengan acanthosis yang tidak teratur. 2arakteristik perubahan neurologis yang terjadi meliputi hipertroi dan prolierasi persaraan kulit. Calcitonin gene-related peptide dan substansi peptida meningkat tajam. Neuropeptida ini dapat memediasi peradangan kulit dan menyebabkan pruritus pada PN.&,* 3umlah sel merkel mengalami peningkatan dalam epidermis sebagai komponen dari kelainan neurokutaneus. 4at$-at inlamasi seperti limosit, sel mast, histiosit dan eosinoil memasuki dermis. Sel mast pada lesi PN meningkat dan mengalami perubahan ukuran dan morologi sel menjadi besar dan berbentuk dendritik dibandingkan dengan bentuk normal yang berbentuk bulat atau bulat memanjang.* Sel mast memicu pengeluaran N (ner#es growth actor) yang menyebabkan neurohiperplasia. Selain itu N juga menciptakan dua komponen 5 reseptor ainitas tinggi dan p6 dan reseptor ainitas rendah. 2edua komponen tersebut meningkat di dalam perineurineum dan sel schwan pada lesi hiperplastik yang ditemukan pada pasien prurigo nodularis. Pada akhirnya neurohiperplasia dan produk$produk dari sel mast seperti histamin, tryptase, prostaglandin, leukotrin dan 7L ,*," menyebabkan perasaan sangat gatal pada penderita. Selain itu, peningkatan N selain menimbulkan rasa gatal juga menginisiasi terjadinya inlamasi.* 0osinoil mengandung eosinoil protein kationik yang merupakan turunan neurotoin 8 eosinoil protein 9 dan major basic protein meningkat pada lesi PN dan di dekat sara aeren. Protein dasar dan eosinoil granular memperparah peradangan dan merusak jaringan sara. :ubungan yang dekat antara sara dan eosinoil menunjukkan bahwa eosinoil kationik protein dan eosinoil turunan neurotoin 8 eosinoil protein 9 dapat dirilis ke jaringan lokal dan menyebabkan cedera yang dapat dimaniestasikan sebagai rasa gatal. Selain itu, beberapa
3
penelitian telah melaporkan bahwa eosinoil dapat melepaskan N yang berkontribusi terhadap terjadinya neurohiperplasia pada PN.* Gambaran Klinik dan Pemeriksaan isik K!lit
Prurigo nodularis (PN) sering berulang dan sangat gatal sehingga menimbulkan dampak yang tinggi pada kualitas hidup pasien. PN ditandai dengan munculnya hiperkeratotik, papula pruritus dan nodul dan kadang juga diikuti oleh ekskoriasi atau ulserasi, dengan kecenderungan untuk terdistribusi secara simetris pada bahu, punggung, pantat dan anggota gerak atas dan bawah. Lesi yang sedikit dan jarang pada daerah pertengahan punggung atas juga dikenal sebagai butterfly sign.
ambar 1. ambaran lesi pada prurigo nodularis Lesi klasik pada PN adalah kelompok nodul pruritus yang hiperkeratotik, berjumlah sedikit hingga ratusan, dengan ukuran dari beberapa milimeter sampai cm. Semua bagian tubuh dapat terkena namun serangan pada wajah dan telapak tangan lebih jarang terjadi. 2onigurasi lesi pada PN biasanya tersusun secara linear dan juga diikuti dengan pengerasan kulit dan ekskoriasi dengan makula hiper dan hipopigmentasi pasca inlamasi kulit antara lesi biasanya normal tetapi dapat erotik atau likeniikasi.* Pemeriksaan Pen!n"ang
Pemeriksaan laboratorium Penderita dengan prurigo nodularis dengan penyebab sis temik yang diduga menyebabkan rasa gatal dapat dilakukan pemeriksaan ;<; ( complete blood
4
count) dengan differentian count , ungsi ginjal, hati dan ungsi tiroid. Pemeriksaan #irus :7= juga dapat diindikasikan. & Pemeriksaan histopatologi Pemeriksaan histopatologi digunakan untuk menegakkan diagnosis prurigo nodularis dengan ditemukannya hiperkeratosis, hipergranulosis, dan hiperplasia epidermal.& Pada papilary dermis tampak peningkatan jumlah dari multinukleat ibroblas serta kolagen tebal tegak lurus ke permukaan. Prolierasi serabut sara dan sel schwann juga dapat diamati. Pada beberapa daerah yang melebar, kapiler #ertikal yang berorientasi di permukaan. +ampak terdapat iniltrat padat pada limosit, granulosit eosinoilik terisolasi, sel mast, makroag, sel dendritik dermal, melanophages dan hemosiderophages dengan eritrosit. 3ika ada erosi atau ekskoriasi, krusta sekitar dengan eksudasi dan parakeratosis biasanya terlihat dan ada sel plasma dan neutroil."
ambar . gambaran histopatologi prurigo nodularis. " Diagnosis #anding
Penyakit$penyakit yang menyerupai prurigo nodularis adalah 5 1. Liken planus adalah bentuk inlamasi kulit yang unik yang menyerang kulit, membran mukosa, rambut dan kuku dengan gejala klinis sangat gatal, dan gejala ini bisa menetap hingga waktu 1$ tahun. Setelah itu ditandai dengan timbulnya papul$papul yang berwarna merah$biru, berskuama, dan berbentuk siku$siku.
5
ekstremitas sisi leksor, selaput lendir dan alat kelamin. Selain itu, terdapat pula lesi patognomonik di mukosa yaitu papul yang poligonal, datar dan berkilauan, serta kadang ditemukan delle. Liken planus memiliki lima bentuk morologi5 hipertroik, olikular, #esikular dan bulosa, erosi dan ulserati, serta
atroi.
.>iagnosis liken
planus ditegakan
dengan
pemeriksaan histopatologi, di mana papul menunjukkan penebalan lapisan granuloma, degenerasi mencair membran basalis dan sel basal. >apat pula ditemukan iniltrat seperti pita yang terdiri atas limosit dan histiosit pada dermis bagian atas.6 . Pemigoid nodularis merupakan #arian klinis yang jarang dari pemigoid bulosa. :al ini ditandai dengan gambaran klinis berupa papula eritematosa dan plak dengan ekskoriasi, nodul ekskoriasi, dan ulserasi superisial yang menyerupai prurigo nodularis dalam kombinasi dengan itur klinis atau imunologi dari pemphigoid. Prurigo nodularis sering mendahului perkembangan bula, sehingga menghambat diagnosis dini kecuali pemeriksaan imunoluoresensi dilakukan./ &.
>ermatitis ?topik adalah Peradangan kulit kronis yang residi disertai gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak$anak. Sering berhubungan dengan peningkatan kadar 7g0 dalam serum dan riwayat atopik pada keluarga atau penderita. 2elainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likeniikasi, distribusinya di lipatan. ambaran lesi kulit pada remaja dan dewasa dapat berupa plak papuler, eritematosa, dan berskuama atau plak likeniikasi yang gatal.%
>iagnosis Prurigo noduaris dapat didiagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan isik, dan pemeriksaan histopatologi serta riwayat keluarga dari penderita. " Tatalaksana
Pengobatan ditujukan untuk mengganggu siklus awal gatal.& +ujuan pengobatan adalah dengan menggunakan terapi topikal dan sistemik yang tersedia yang sesuai dengan keadaan penderita. Pilihan terapi diberikan dengan mempertimbangkan manaat dan eek samping dari pengobatan dan mengedukasi
6
penderita tentang terapi yang di berikan. 3ika terdapat eskoriasi dan ulserasi karena garukan dapat digunakan topikal antiseptik atau topikal antibiotik. " @ntuk mencegah garukan dapat disarankan kepada penderita untuk memotong kuku dan jika memungkinkan dapat menggunakan sarung tangan katun, disarakan menggunakan sikat halus untuk mengurangi rasa gatal." Lini pertama untuk mengontrol gatal menggunakan steroid topikal yang poten, nonsteroid anti pruritus seperti mentol, phenol atau proamin.& a. ?ntipruritus topikal 2ortikosteroid topikal poten dapat digunakan. Pengobatan menggunakan kortikosteroid
dapat
digunakan
guna
mengurangi
resiko
garukan.
Penggunanan triamsinolon acetonide 1!$*! mg8ml dapat diberikan. 'enthol !, A B, urea $1! B dan polidocanol & $B. +opikal capsaicin bertindak dengan desensitasi serabut sara sensorik dan mengganggu transmisi pruritus kulit dan nyeri terbakar. ;apsaicin diberikan dalam dosis bertahap meningkat (!,!B $ !,!B $ !.!6B $ !,1B). Pada nodularis prurigo, konsentrasi hingga !,&B dapat ditingkatkan. " b. ?ntipruritus sistemik ?nti histamin oral eekti untuk pruritus. Cbat yang tersedia termasuk generasi
pertama
menenangkan
:1$antihistamin
seperti
clemastine,
hidroksi-in dan prometha-ine yang dapat diberikan untuk membantu tidur penderita. Cbat nonsedasi sedikit menenangkan generasi kedua :1$ antihistamin termasuk cetiri-ine, le#ocetiri-ine, loratadin, desloratadine, a-elastine, eoenadine, ebastine, atau rupatadine."
thalidomeide dengan
dosis 1!! mg8hari dilaporkan dapat digunakan akan tetapi eek samping berupa neuropaty perlu dipertimbangkan.1! ;yclosporine dilaporkan juga memiliki eek anti pruritus dengan dosis &$mg8kgbb perhari dengan mekanisme kerja menghambat ungsi dari limosit dan sel mas yang dapat menekan dari pruritus. ?nti depresan seperti mirta-apine dengan dosis 1$&! mg8hari dapat digunakan sebagai anti pruritus. " Prognosis
Prurigo nodularis merupakan suatu penyakit dengan lesi yang jinak dan tidak menyebabkan mortalitas tetapi morbiditas yang berat dapat terjadi pada penderita yang tidak mendapatkan terapi dan bahkan pada penderita yang 7
mendapatkan terapi sekalipun. Prurigo nodularis berkembang dengan lesi yang persisten dan rekuren. 0ksaserbasi mungkin akan terjadi sebagai respon stres emosional.&
LAP$%AN KASUS
8
Identitas Pasien
Nama
5 Ny. ?D
@mur
5 & tahun
3enis 2elamin
5 Perempuan
Pekerjaan
5 uru
Suku
5 ?ceh
?gama
5 7slam
?lamat
5
No. D'
5 /16!
+anggal Pemeriksaan 5 * No#ember !1* Anamnesis a& Kel!'an !tama
Dasa gatal pada lengan dan tungkai b& Kel!'an tamba'an
Pasien datang dengan keluhan munculnya gatal pada lengan dan tungkai kiri dan kanan yang disertai munculnya benjolan sejak 1 bulan yang lalu. atal dirasakan hilang timbul dan bertambah berat jika ia berkeringat dan stres. Dasa gatal akan berkurang jika ia menaruh bedak. :al ini berlangsung sejak satu bulan yang lalu, dengan benjolan yang semakin banyak. 7a tidak tahan dengan rasa gatal tersebut sehingga menggaruk dan mengosok benjolan tersebut. Dasa gatal bertambah seiring dengan bertambah banyaknya benjolan yang muncul. 7a berobat ke puskesmas namun keluhan dirasakan tidak berkurang. Saat ia datang ke poli kulit terlihat bercak merah disertai dengan penebalan kulit pada benjolan sehingga terlihat jelas kontur kulit pada bagian benjolan. +erlihat juga luka bekas garukan pada bagian atas beberapa benjolan.
Diwayat atopik,
diabetes mellitus, hipertensi dan gigitan serangga disangkal.
9
d& %i)a*at pengg!naan obat
e& %i)a*at pen*akit da'!l!
Pasien pernah di rawat di DS3 dengan keluhan depresi & tahun yang lalu. Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Diwayat atopik juga disangkal f& %i)a*at pen*akit kel!arga
Diwayat keluhan yang sama dalam keluarga pasien tidak ada. Diwayat atopik pada keluarga juga disangkal g& %i)a*at kebiasaan sosial
Pasien tidak tahan gatal dan sering kali menggaruk pada daerah yang gatal. Pasien bekerja sebagai guru. Pasien mengaku mudah stres. Pemeriksaan isik
Status eneralisata 2eadaan umum
5 tampak baik
2esadaran
5 compos mentis
+anda #ital Laju nadi
5 6 kali8menit
Laju pernapasan
5 ! kali8menit
Suhu tubuh
5 aebris
Status >ermatologis $
Degio
5 ?ntebrakii dekstra et sinista dan cruris dekstra et sinistra
10
$
0loresensi
5 +ampak papul dan nodul diatas kulit yang eritematous,
tampak adanya makula hiperpigmentasi pasca inlamsi dengan batas tegas tepi ireguler, jumlah multipel dengan ukuran lentikuler hingga gutata. >isertai dengan likeniikasi dan terlihat adanya eksoriasi dibeberapa tempat, berjumlah multipel dengan distribusi simetris. Diagnosis #anding
1. Prurigo nodularis . Lichen planus &. Pemigoid Nodularis *. >ermatitis ?topik
Planning Diagnosis
Pemeriksaan histopatologi %es!me
Pasien datang dengan keluhan gatal pada lengan dan tungkai bawah. +ampak luka bekas garukan pada bagian atas benjolan. 0loresensi 5 +ampak nodul diatas kulit yang eritematous, disertai dengan likeniikasi dan ekskoriasi dibeberapa tempat, berjumlah multipel dengan distribusi simetris. >ilakukan uji koebner dan uji auspit- dan hasilnya negati. Diagnosis Ker"a
Prurigo Nodularis Tatalaksana
a. armakologis Sistemik5 •
;etiri-in 1! mg satu kali sehari
11
+opikal5 •
+hiampenicol B E >esoimethason !, B ointment ( Pagi A 'alam)
b. 0dukasi 1. :indari menggaruk pada daerah yang gatal. . :indari penggunaan pakaian dengan bahan$bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. &. 'engontrol stress dan emosional *. Penggunaan obat sesuai dengan instruksi dokter +&,&
Prognosis
Fuo ad #itam
5 dubia ad bonam
Fuo ad unctionam 5 dubia ad bonam Fuo ad sanactionam5 dubia ad bonam
12
ambar &. Penderita datang pertama kali dipoli kulit pada tanggal *$11$!1*
ambar *. Penderita saat di ollow up pada tanggal 1"$11$!1* Disk!si Kas!s
+elah diperiksa seorang perempuan usia tahun & tahun di DS@> dr. 4ainoel ?bidin
13
prurigo nodularis. >iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan isik dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis didapatkan pasien datang dengan keluhan munculnya gatal pada lengan dan tungkai bawah kiri dan kanan. atal disertai munculnya benjolan dilengan dan tungkai bawah kanan dan kiri. atal dirasakan hilang timbul. atal bertambah berat jika pasien berkeringat dan stress. atal dirasakan berkurang jika pasien menaruh bedak. atal disertai munculnya benjolan dirasakan pasien sejak 1 bulan yang lalu dan kemudian semakin banyak. benjolan tersebut timbul disertai dengan rasa gatal. Pasien tidak tahan dengan rasa gatal tersebut sehingga pasien menggaruk dan mengosok benjolan tersebut. Dasa gatal bertambah seiring dengan bertambah banyaknya benjolan yang muncul. Diwayat atopik, diabetes melitus, hipertensi dan gigitan serangga disangkal. atal pada pasien prurigo nodularis disebabkan oleh beberapa aktor, yaitu akibat peningkatan neuropeptida (;DP dan SP), akibat dari produk$produk yang dikeluarkan oleh sel mast seperti N (ner#es growth actor), histamin, tryptase, prostaglandin, leukotrin dan 7L ,*," serta peningkatan eosinophil kationik protein yang dapat dikeluarkan ke jaringan lokal dan menyebabkan cedera yang dimaniestasikan sebagai rasa gatal.*
aktor lingkungan juga mendukung
terjadinya rasa gatal pada kasus ini seperti keadaan panas, kelembaban, dan iritasi. Pasien pernah dirawat di DS3 & tahun yang lalu karena depresi. >alam literatur disebutkan bahwa rasa gatal pada pasien pruritus nodularis disebabkan oleh steres emosional atau penyakit kejiwaan. Sebuah studi menyatakan bahwa 1 dari *" kasus pasien dengan gangguan kejiwaan, depresi dan anxiety mengalami prurigo nodularis.& +erjadinya lesi pada pasien melalui garukan yang terus menerus akibat rasa gatal yang semakin bertambah. Lesi yang sebelumnya berbentuk nodul lama kelamaan akan mengalami penebalan atau likeniikasi akibat garukan atau gosokan yang terus menerus, bagian luka yang tampak seperti bersisik biasanya disebabkan oleh eksoriasi pada bagian lesi. Lesi yang gatal ini juga akan mencetusnya lesi$lesi lainnya pada bagian lutut dan akan menambah rasa gatal yang semakin lama semakin bertambah. Lesi pada prurigo nodularis biasanya berdistribusi simetris, hal ini sesuai dengan lesi pada kasus yang bersiat simetris
14
pada lengan dan tungkai kanan dan kiri pasien. Pada kasus juga ditemukan penebalan kulit pada lesi serta dijumpai kulit yang bersisik pada bagian atas lesi. arukan dan gosokan pada lesi yang gatal biasanya bersiat terus menerus, hilang timbul, dan biasanya akan semakin gatal apabila pasien memiliki banyak pikiran atau stres. aktor stres berperan pada pasien dalam menyebabkan gatal semakin memberat yang sesuai dengan teori. & :iperkeratosis, hipergranulosis, penebalan kolagen pada lapisan papilari dermis, dan lapisan epidermal yang mengalami hiperplasia serta rasa gatal yang yang hebat pada lesi merupakan tanda khas dari lesi prurigo nodularis. >itinjau dari le#el mikroskopi, rasa gatal dicetuskan oleh meningkatnya jumlah sel merkel yang berdekatan pada serabut sara dermis menyebabkan persepsi berlebihan terhadap rangsangan sentuhan menyebabkan persepsi gatal yang berlebihan pada lesi$lesi tersebut. Peningkatan pelepasan ner#e growth actor yang dilepaskan oleh sel mast pada lesi akan menambah rasa gatal tersebut dan menyebabkan reaksi inlamasi pada lesi.& Pada kasus ini, kemungkinan alergi telah disingkirkan dengan menanyakan riwayat alergi sebelumnya pada pasien. riwayat atopik keluarga disangkal, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktor resiko terhadap kejadian dermatitis atopik adalah minimal. aktor yang menyebabkan gatal dan munculnya nodul masih belum dapat dijelaskan secara pasti, garukan dan gosokan pada daerah kulit yang gatal menjadi salah satu aktor yang mendukung. Dasa gatal umumnya dicetuskan oleh aktor lingkungan seperti keadaan lembab, suhu yang panas, dan iritasi pada kulit. aktor psikologi dan emosional juga mendukung terjadinya rasa gatal pada pasien dengan prurigo nodularis seperti tingkat kecemasan yang tinggi, depresi, dan gangguan psikologi lainnya. >iagnosis
banding
pada
kasus
ini
ditegakkan
berdasarkan
status
dermatologis pasien dan lokasi lesi. ?walnya pasien merasa gatal disertai benjolan. Selanjutnya lesi mengalami eksoriasi dan likeniikasi akibat garukan atau gosokan pada bagian lesi. @mumnya hanya satu lesi yang menyebabkan rasa gatal, namun akibat garukan dan gosokan yang berkelanjutan menyebabkan lesi$ lesi yang lain juga menimbulkan rasa gatal. >ari gambaran lesi tersebut dapat diambil diagnosis banding yaitu prurigo nodularis, hipertroi lichen planus, dan
15
pempigoid nodularis. >ari gambaran lesi berupa gambaran likeniikasi dan eksoriasi diatas
tepi reguler dan keluhan utama gatal dan perasaan ingin
menggaruk, diagnosis yang lain dapat diambil adalah dermatitis atopik. & Lichen planus dapat disingkirkan karena lesi pada lichen planus memiliki permukaan yang datar berbeda dengan lesi pada prurigo nodularis yang memiliki permukaan yang tidak rata (bergruntul$gruntul). Lesi pada lichen planus biasanya khas berbentuk plak sedangkan pada prurigo nodularis lesinya berbentuk nodul. & Pemigoid nodularis merupakan #arian klinis yang langka dari pemigoid bulosa. :al ini ditandai dengan gambaran klinis yang menyerupai nodularis prurigo dalam kombinasi dengan itur klinis atau imunologi dari pemphigoid. 7) memiliki hasil negati, tapi kecurigaan klinis dan hasil positi dari imunoluoresensi indirect (77). / >ermatitis atopik dapat disingkirkan karena ambaran lesi kulit pada remaja dan dewasa dapat berupa plak papuler, eritematosa, dan berskuama atau plak likeniikasi yang gatal. atal bertambah berat ketika berkeringat. Diwayat atopik dan riwayat keluarga atopik dan dermatitis alergi. Namun pada pasien ini tidak ditemukan gejala gatal bertambah berat ketika berkeringat dan juga riwayat atopik dan riwayat keluarga atopik tidak di temukan. ambar . Prurigo Nodularis
ambar ". Lichen planus
16
ambar 6. Pemigoid nodularis
ambar /. >ermatitis ?topik
Penatalaksanaan pada kasus prurigo nodularis secara keseluruhan bertujuan untuk mengontrol rasa gatal dan menghentikan siklus gatal$garuk. Pada pasien ini diberikan terapi berupa cetiri-ine satu kali sehari pada saat malam hari, seperti dalam teori menyebutkan bahwa antihistamin eekti untuk pruritus dengan cara memblok reseptor histamin yang ada di pembuluh darah sehingga pasien tidak terbangun akibat rasa gatal pada saat tidur. " Pada pasien ini juga diberikan pengobatan topikal campuran antibitik thiamenikol B dengan desoimethason !,B. Pemberian antibiotik topikal sebagai barrier langsung terhadap ineksi pada area luka, pemberian steroid intralesional dalam bentuk topikal dan pemberian kortikosteroid sistemik dalam sediaan oral juga membantu menipiskan ketebalan lesi dan membantu mengurangi rasa gatal pada lesi. 0dukasi juga penting pada pasien dengan kasus ini, seperti menjaga agar kuku tetap pendek, mengontrol stres dan emosional, menggunakan pakaian yang tidak mengiritasi kulit, dan harus mengikuti semua intruksi yang diberikan oleh dokter. & Prurigo nodularis dapat menjadi lesi yang persisten dan rekuren atau berlanjut menjadi eksaserbasi sebagai respon terhadap stres emosional.& Namun prognosis baik jika ditangani secara cepat dan tepat serta edukasi yang tepat dapat mengurangi resiko terjadinya komplikasi dan tingkat keparahan dari penyakit.
17
DATA% PUSTAKA
1. Sander S. Prurigo Nodularis in 2erdel ?, Domaneli P, +rent 3+. >ermatologic +herapeutics Pocket uide. 'craw$:ill 'edical Publishing >i#ision. New Gork. !!. . ostini ?;, irolomoni , +essari . Prurigo Nodularis5 ?n @pdate Cn 0tiopathogenesis and +herapy. 3ournal o >ermatological +reatment, !1&H *5 */A*". &. 3, editor. it-patrickJs >ermatology in eneral 'edicine. 6 ed. New Gork5 'craw$:illH !!/. p. 1/$1".
18
*. Lee 'D, Schumack S. ;ontinuing Proessional >e#elopment Program Prurigo nodularis5 ? re#iew. ?ustralasian 3ournal o >ermatology. (!!) 5 *"5 11A!. . StKnder S, Luger +, 'et-e >. +reatment o Prurigo Nodularis Iith +opical ;apsaicin. 3 ?m ?cad >ermatol. 'arch !!15 *61$*6/. ". 0igelsho#en S, :omey <. Prurigo Nodularis. ;'0 >ermatol. !!%. p. 1*!$ 1. 6. Pittelkow 'S, >aoud 'S. Lichen Planus. 7n5 Iol 2, oldsmith L?, 2atS7, ilchrest , Paller ?S, Leell >3, editor. it-patrickJs dermatology in general medicine. 6 ed. New Gork5 'craw$:illH !!/. p. **$ /. Lehman 3S, 2alaaji ?N, Doger DS, Stone D?, Pemphigoid nodularis. ;utis. !11.p *$". %. Leung >G, 0ichenild L, ermatitis (?topic 0-cema). 7n5 Iol 2, oldsmith L?, 2at- S7, ilchrest , Paller ?S, Leell >3, editor. it-patrickJs dermatology in general medicine. 6 ed. New Gork5 'craw$:illH !!/. p. 1*"$16. 1!. Pruritus and Neurocutaneus. 7n5 3ames I>, 0lston >',
19