LAPORAN KASUS PRURIGO VON HEBRA Frida Zoraya P
PENDAHULUAN 10 besar penyakit kulit yang sering dijumpai di Indonesia
PRURIGO HEBRA
Patogenesisnya belum diketahui
Faktor yang paling berperan adalah gigitan serangga
Prurigo ialah erupsi papular kronik dan rekurens.
Prurigo hebra adalah penyakit kulit kronik dimulai sejak bayi atau anak yang bersifat kronik residif dengan efloresensi beraneka ragam
Gejala klinis berupa papula berbentuk kubah disertai rasa gatal yang bersifat kronis. Tempat predileksi di kedua ekstremitas ekstensor dan dapat meluas hingga ke badan dalam beberapa tahun.
Definisi Prurigo adalah erupsi papular kronik dan rekurens. Terdapat berbagai macam prurigo, yang tersering adalah prurigo hebra.
PRURIGO HEBRA
penyakit kulit kronik dimulai sejak bayi atau anak. Kelainan kulit terdiri atas papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal, lebih mudah diraba daripada dilihat, terutama di daerah ekstremitas bagian ekstensor.
Penyakit ini sering terdapat pada: •keadaan sosial ekonomi dan higiene yang rendah •Insiden meningkat pada daerah beriklim panas •terdapat pada anak-anak sampai dewasa muda •wanita lebih banyak daripada laki-laki.
KLASIFIKASI Prurigo mitis (ringan)
Berdasarkan tingkat keparahan
Prurigo feroks (berat)
Prurigo mitis
• Terdapat pada anak-anak dan dewasa muda • Lokalisasi: ekstremitas, dahi, dan abdomen • Ruam: papula-papula berwarna merah
Prurigo feroks
• Lebih berat dari prurigo mitis • Lokalisasi lebih luas sampai belakang telinga • Efloresensi lebih banyak • Disertai prurigo bubo
Penyebab yang pasti pada hebra belum diketahui, beberapa ahli berpendapat : •Gigitan serangga •Cuaca dingin •Infeksi •Alergi makanan •Psikis
prurigo namun
Sekresi mediator inflamasi terjadi pruritis
Adanya papul disertai pruritis merangsang refleks menggaruk yang nantinya akan menyebabkan terjadinya erosi, eskoriasi, skuama hingga likenifikasi pada daerah lesi
• Papul-papul
milar
tidak
berwarna,
yaitu keluhan
berbentuk
kubah, lebih mudah diraba daripada dilihat. • Gejala subjektif bersifat kronik • Erosi, • Ekskoriasi, • Krusta, • Hiperpigmentasi • Likenifikasi. • KGB membesar (bubo prurigo)
gatal terkadang
Tempat predileksi:
•ekstremitas bagian ekstensor dan simetrik •bokong dan perut •wajah •Biasanya bagian distal lengan dan tungkai lebih parah dibandingkan bagian proksimal. Demikian pula umumnya
tungkai
daripada lengan.
lebih
parah
DIAGNOSIS ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS BANDING
Gigitan Serangga
Skabies Dermatitis Atopi
Penatalaksanaan Dibagi 2 yaitu secara umum dan khusus Umum: Menghindari gigitan nyamuk atau serangga Mencari dan mengobati infeksi fokal Menjaga higienitas perseorangan maupun lingkungan Khusus: Sistemik: Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal Topikal: sulfur 5-10% dalam bentuk bedak kocok atau salap, untuk mengurangi gatal dapat diberikan mentol 0,25-1% atau kamper 2-3%. bila terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotik topikal. kadang-kadang dapat diberikan steroid topikal untuk menekan inflamasi bila kelainan tidak begitu luas.
Prognosa baik bila menjaga higiene personal dan lingkungan serta mendapatkan terapi yang tepat. Sebagian besar penderita akan sembuh spontan pada usia dewasa muda
LAPORAN KASUS Identitas Pasien
Nama
: Nn. E
Usia
: 20 tahun
Jenis Kelamin
Alamat
: Ngelom II/410 Sepanjang
Pekerjaan
: Mahasiswi
Tanggal Pemeriksaan
No. MR
: Perempuan
: 13 Januari 2016
: 03.03.23
Anamnesis Keluhan Utama : Bintil-bintil kemerahan dan kehitaman drsertai gatal pada kedua kaki, perut dan kedua lengan
RPS Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Siti Khodijah Sepanjang dengan keluhan terdapat bintilbintil merah dan kehitaman disertai gatal pada kedua kaki, perut dan kedua lengan. Keluhan awalnya di rasakan pada kedua kaki sejak 2 minggu yang lalu ketika pasien digigit nyamuk sehingga timbul bintilbintil kemerahan kecil pada daerah tungkai serta terasa gatal dan menggaruknya sehingga luka dan menghitam, 3 hari kemudian menyebar pada daerah perut dan selang 5 hari kemudian bintil-bintil menyebar muncul pada kedua lengan. Gatal dirasakan sepanjang hari, terutama saat malam hari dan tidak bertambah pada saat berkeringat. Pasien mengaku tidak memiliki riwayat gatal.
RPD Riwayat penyakit seperti disangkal Riwayat alergi makanan + riwayat Asma dan Rhinitis Alergi disangkal
RPK - Keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama - Riwayat alergi keluarga disangkal
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien mengatakan sebelumnya sudah berobat ke dokter dan diberi salep, pasien lupa nama obat namun keluhan tetap.
STATUS GENERALIS Keadaan umum : Cukup Kesadaran : Compos mentis GCS: E1 V1 M4 Vital Sign :Tekanan Darah : 106/70 mmHg Nadi : 84 x/menit Suhu : 36.5o C RR : 20 x/menit Kepala/Leher : Dalam batas normal Pemeriksaan thorak : Dalam batas normal Pemeriksaan abdomen : Dalam batas normal
status dermatologis
Lokasi : Regio Ekstremitas Superior, Inferior dextra/ sinistra dan abdomen Efloresensi Primer: Papul-papul yang eritema, makula hiperpigmentasi, erosi, ekskoriasi dan krusta Ukuran : milier sampai lentikular Bentuk : bulat, berbatas tegas Distribusi : bilateral dan multipel
DIAGNOSIS KERJA hebra DIAGNOSIS BANDING : Scabies Dermatitis insect bite
: Prurigo VON
PENATALAKSAAN Terapi Non Medikamentosa Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan Hindari faktor pencetus seperti gigitan serangga dengan memakai kelambu saat tidur. Hindari trauma mekanis (menggaruk) yang dapat menyebabkan luka Meminum dan menggunakan obat dengan teratur dan sesuai petunjuk dokter
PENATALAKSANAAN Terapi Medikmetosa Sistemik Cefadroxil 2x500 mg Dexamethason 0,75 mg + Aerius ½ = 2x1 Topikal Inerson 7,5 mg + Fuson = 3x/hr
Prognosis Dubia at bonam
PEMBAHASAN Diagnosa prurigo hebra pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Keluhan utama keluhan terdapat bintil-bintil merah dan kehitaman disertai gatal pada kedua kaki, perut dan kedua lengan. Keluhan awalnya di rasakan pada kedua kaki sejak 2 minggu yang lalu ketika pasien digigit nyamuk sehingga timbul bintil-bintil kemerahan kecil pada daerah tungkai serta terasa gatal dan menggaruknya sehingga luka dan menghitam, 3 hari kemudian menyebar pada daerah perut dan selang 5 hari kemudian bintil-bintil menyebar muncul pada kedua lengan. Riwayat alegi makanan (+). Pada pemeriksaan umum dijumpai keadaan umum dan status gizi baik. Status dermatologi didapatkan lokasi di regio cruris dextra et sinistra, distribusi regional, bentuk teratur bulat dan lonjong, susunan berkelompok, batas tegas, ukuran lentikular, effloresensi nodul eritematosa, papul eritematosa, erosi, ekskoriasi. Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan fisik yang dilakukan ini merupakan gejala dan tanda klinis yang khas pada prurigo
Penatalaksanaan secara khusus dibagi menjadi dua yaitu terapi topikal diberi Inerson 7,5 mg + Fuson 5 gr yang dioleskan 3 x/hari, dan terapi sistemik diberi antihistamin seperti Dexamethason 0,75 mg + Aerius ½ diminu 2x/hr dan juga pemberian antibiotika Cefadroxil 2x500 mg untuk mencegah infeksi sekunder. Prognosis penderita adalah bonam karena sebagian besar penderita akan sembuh spontan
TERIMA KASIH