Proses Terjadinya Stalaktit dan Stalagmit
di Gua Batu Kapur, Pengertian, Perbedaan, Reaksi Kimia - Gua batu kapur dan struktur terperinci di dalamnya menyediakan bukti-bukti yang nyata tentang bekerjan ya kesetimbangan ionik dalam larutan. Puncak-puncak dan kolong-kolong gua ini merupakan produk dari reaksi antara batu-batu karbonat dan air yang telah terjadi berabad-abad tahun lamanya. Batu kapur, – 9 terutama CaCO3 adalah bahan yang sedikit dapat larut dengan K sp sp 3,3 × 10 (Baca
materi K sp di Kesetimbangan Ion). Ion). Batu-batu ini mulai mengumpul di tanah lebih 400 juta sp di Kesetimbangan tahun yang lalu dan gua yang relatif masih muda seperti “Howe Caverns” di wilayah timur New York.
Dua kunci fakta yang menolong kita memahami bagaimana gua terbentuk sebagai berikut.
1. CO2 terdapat dalam kesetimbangan dengan larutan CO 2 dalam pelarut air murni.
H2O(l O(l ) CO2(g)
CO2(aq)
........(1)
Konsentrasi CO2 dalam air proporsional dengan tekanan parsial gas CO2 yang bereaksi dengan air (hukum Henry), [CO 2(aq)] ≈ PCO2. Karena terus-menerus melepaskan CO2 dari dalam tanah, PCO2 dalam lekukan tanah lebih tinggi daripada PCO 2 di atmosfer.
2. Reaksi CO 2 dan air menghasilkan H 3O+. Persentase H3O+ meningkatkan daya larut bahan bahan ionik yang terdiri dari anion asam lemah.
CO2(aq) + 2H2O(l O(l ) H3O+(aq) + HCO3 – (aq)
Jadi CO2(aq) membentuk H3O+ yang meningkatkan daya larut CaCO 3.
CaCO3(s) + CO2(aq) + H2O(l O(l ) Ca2+(aq) + 2HCO3 – (aq)
Inilah penjelasan dari proses pembentukan gua. Ketika air permukaan menetes melalui celahcelah pada tanah, maka akan bertemu dengan udara yang terjebak dalam tanah dengan tekanan CO2 yang tinggi. Sebagai hasilnya CO 2 aq) akan meningkat (persamaan 1 bergeser ke
kanan) dan larutan menjadi bersifat lebih asam. Ketika CO 2 memperkaya air yang bereaksi dengan batu kapur, maka makin banyak CaCO 3 yang larut (persamaan 2 bergeser ke kanan). Sebagai hasilnya maka semakin banyak batu-batu yang terbentuk, semakin banyak air yang mengalir di dalamnya, semakin banyak batu-batu yang terbentuk, dan seterusnya. Seiring berjalannya waktu, gua perlahan-lahan akan membentuk stalaktit dan stalagmit.
Proses pembentukan stalaktit dan stalagmit melalui terowongan-terowongan bawah tanah. Beberapa larutan sebagian besar melarutkan Ca(HCO3)2 melewati langit-langit gua yang terbentuk.
Ketika
menetes
maka
akan
bertemu
dengan
udara
yang
mempunyai
tekanan CO2 lebih rendah dari tekanan CO 2 di tanah, sehingga beberapa CO 2 (aq) keluar dari larutan (persamaan 1 bergeser ke kiri). Ini menyebabkan CaCO 3 mengendap di langit-langit dan di tempat tetesan jatuh (persamaan 2 bergeser ke kiri).
Sepuluh tahun berlalu dan langit-langit menghasilkan untaian tetesan yang membeku dari CaCO3 disebut stalaktit, sedangkan bentuk paku dari CaCO 3 disebut stalagmit, tumbuh ke atas dari lantai gua. Dengan waktu yang cukup, stalaktit dan stalagmit bertemu dan membentuk kolom endapan batu kapur. Proses kimia yang sama dapat menghasilkan bentuk-bentuk endapan yang berbeda. Kumpulan larutan Ca(HCO 3)2 membentuk batu “lily” atau “koral”. Larutan membentuk batu yang lembut, menghias pada dinding gua dengan warna yang timbul menakjubkan dari ion-ion logam, seperti besi (cokelat kemerahan) atau tembaga (hijau kebiruan).
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact= 8&ved=0ahUKEwiR88T_-
PTXAhWJKJQKHdMhAJoQjhwIBQ&url=http%3A%2F%2Fwww.nafiun.com%2F2013%2 F06%2Fpembentukan-proses-terjadinya-stalaktit-danstalagmit.html&psig=AOvVaw0ZQG4vuR7jBr3-1qalIDcS&ust=1512634557195423
Stalaktit terbentuk dari pengendapan kalsium karbonat dan mineral lainnya, yang
terendapkan pada larutan air bermineral. Batu kapur adalah batuan kalsium karbonat, yang dilarutkan oleh air yang mengandung karbon dioksida, sehingga membentuk larutan kalsium bikarbonat. Larutan ini mengalir melalui bebatu sampai mencapai sebuah tepi, dan jika tepi ini berada di atap gua maka larutan akan menetes ke bawah. Ketika larutan mengalami kontak dengan udara, terjadi reaksi kimia yang terbalik dari sebelumnya dan partikel kal sium karbonat tersimpan sebagai endapan.
Stalagmit adalah pembentukan gua secara vertikal (tumbuh dari bawah ke atas). Stalagmit
terbentuk dari kumpulan kalsit yang berasal dari air yang menetes. Stalagmit ditemukan di lantai gua, biasanya langsung ditemukan di bawah stalaktit. Mineral yang dominan dalam pembentukan stalagmit adalah kalsit (kalsium karbonat). Mineral lainnya meliputi karbonat lain, opal, kalsedon, limonit dan beberapa sulfida.
Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg, 2000.
Anda sekarang sudah mengetahui Stalaktit dan Stalagmit . Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Utami, B. A. Nugroho C. Saputro, L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 274.