Proses Laktasi dan Menyusui
Oleh: ANGGITA SARI SIREGAR, SST
Relevansi Anatomi
dan Fisiologis Payudara,Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASI,Manfaat Pemberian ASI,Komposisi Giji Dalam ASI,Upaya Memperbanyak ASI,Tanda bayi Cukup ASI,Menjelaskan bahwa materi hari ini merupakan kelanjutan dari kuliah sebelumnya yang sangat berkaitan yaitu pada kuliah sebelumnya sudah membahas
1. Anatomi dan Fisiologi Payudara ► a. Anatomi Payudara Payudara (buah dada) atau kelenjar mammae adalah salah satu organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. Payudara berfungsi memproduksi ASI ► terdiri dari lobulus-lobulus yaitu kelenjar yang menghasilkan ASI, lobulus atau duktus yang menghantarkan ASI dari kelenjar sampai pada puting ►
Profil payudara
Duktus B. Lobules C. Bagian duktus yang dilatasi untuk menahan susu D. Puting susu E. Jaringan lemak F. Otot Pektoralis mayor G. Dinding dada,Tulang rusuk Pembesaran A. Sel-sel duktus normal B. Membran dasar C. Lumen (Pusat duktus) Tidak lengkap sepertinya kalau membahas payudara tanpa membahas puting . Niple atau puting payudara adalah bagian dari payudara yang berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan air susu
Puting payudara dan areola terletak di bagian tengah setiap payudara. Puting payudara mempunyai warna dan tekstur yang berbeda dari kulit di sekelilingnya. Warna puting payudara ini bermacam-macam ada yang berwarna merah muda pucat, coklat muda, coklat tua sampai hitam dan gelap.
b. Fisiologi Payudar
Payudara bayi yang baru lahir sering mengeluarkan air susu ( dalam bahasa inggris disebut “witches milk”) baik pada bayi laki-laki maupun perempuan.
Payudara mengalami 3 macam perubahan yang dipengaruhi hormon: 1.
Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilita, sampai ke klimakterium dan monopause.
2.
Perbuahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur mensrtuasi.
3.
Perubahan ketiga tejadi pada waktu hamil dan menyusui
2.Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASI Para bidan mempunyai peran istimewa dalam menunjang pemberian ASI. Karena dengan demikin seorang ibu akan mempeoroleh dukungan percaya diri tentang kemampuannya memberi ASI.
3. Manfaat Peberian ASI ASI memiliki manfaat yang sangat besar baik bagi bayi, ibu dan orang-orang sekitarnya. a. bagi bayi - ASI mengandung semua bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi - Bebas bakteri dan tersedia dalam suhu yang ideal tanpa alat pembantu. - Memberikan perlindungan dari infeksi, termasuk penyakit gastrointestinal penyakit pernapasan, enterokolitis, dan apendisitis - Menurunkan resiko sidrom kematian bayi tiba-tiba - Meberikan perlindungan dari alergi
BAGI IBU
Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
Mengurangi terjadinya anemia.
Menjarangkan kehamilan
Mengecilkan rahim
Lebih cepat langsing
Lebih ekonomis/murah
Tidak merepotkan dan hemat waktu
Portable atau praktis
c. Bagi keluarga - dapat mengurangi biaya pengeluaran keluarga. Karena tidak perlu membeli susu formula dan botol dot - menunda penggunaa alat kontrasepsi, menghemat waktu, ASI siap setiap saat jika diperlukan - portable dan praktis ASI dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan segar. - Tidak merepotkan dan hemat waktu d. Bagi Negara/bangsa - penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui serta biaya menyiapkan susu - penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah / mencret dan sakit saluran napas
CONTOH DAN LATIHAN
KOMPOSISI ASI ASI Mengandung lebih dari 200 unsur pokok antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih. Komposisi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi baru lahir. Susu sapi untuk anak sapi
PROTEIN ASI Protein ASI mengandung Whey dan kasein.
:
Whey adalah protein yang halus, lembut dan mudah dicerna. Kasein adalah protein yang bentuknya kasar, bergumpal, dan sukar dicerna oleh usus bayi.
1.
Komposisi ASI dari hari ke hari
Kolostrum (susu jolong) ASI yang keluar dari hari 1 sampai hari ke-4 / ke-7.
2. Air susu transisi / peralihan
ASI yang keluar sejak hari ke-4 / ke-7 sampai hari ke-10 / ke-14.
3.
Air susu matang (mature) setelah hari ke-14.
ASI yang keluar
KOMPOSISI ASI DARI MENIT KE MENIT
1. Foremilk ASI yang keluar pada 5 menit pertama Lebih encer 2. Hindmilk ASI yang keluar pada menit-menit terakhir Mengandung lemak 4-5 x lebih banyak daripd foremilk sehingga mengeyangkan.
Upaya memperbanyak ASI Upaya menghasilakan ASI yang banyak dapat dilakukan dengan cara pembinaan dan pemeliharaan laktasi. Semakin sering ibu menyusui, semakin banyak produksi ASI nya Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan unutk memperbanyak ASI yaitu: a. sususilah bayi sesering mungkin setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama menyusui 10-15 menit. b. Setelah melahirkan bayi sebaiknya diperkenalkan dengan payudara walaupun ASI belum keluar. Biarkan bayi mencari sendri putting susu ibunya (reflek tooting) karena isapan bayi sedini mungkin sangat penting bagi peningkatan ASI c. Pastikan bayi menyusu deng aposisi menempel yang baik dan dengarkan suara menelan yang aktif
Tanda Bayi Cukup ASI Jika bayi sudah cukup minum ASI atau sudah kenyang, biasanya dia akan melepaskan isapannya Berikut beberapa tanda bahwa bayi Ibu cukup minum ASI: • • • • • •
Bayi terlihat kenyang setelah minum ASI. Berat badannya bertambah setelah dua minggu pertama. Payudara dan puting Ibu tidak terasa terlalu nyeri. Payudara Ibu kosong dan terasa lebih lembek setelah menyusui. Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat Ibu mencubitnya Setelah berumur beberapa hari, Ibu akan perlu mengganti popoknya sekitar 6 - 12 Kali sehari
Tanda bahwa bayi ibu masih perlu minum ASI Jika bayi belum cukup minum ASI: Dia tampak bosan dan gelisah sepanjang waktu serta rewel sehabis minum ASI. Bisa jadi ia akan kesulitan tidur dan tidak tampak bahagia dan puas. Dia membuat suara berdecap-decap sewaktu minum ASI, atau Ibu tidak dapat mendengarnya menelan. Ini bisa berarti dia tidak minum ASI dengan benar, sehingga ASI tidak keluar dengan lancar. Lihat Lihat tip dari kami tentang menyusui. Warna kulitnya menjadi lebih kuning. Kulitnya tampak masih berkerut setelah seminggu pertama.
Kadang-kadang para ibu mendapati bayinya masih lapar sekalipun sudah diberikan ASI dengan lebih teratur. Jika ini terjadi, Ibu perlu bicara dengan dokter anak. Jika umur bayi sudah lebih dari 6 bulan, bisa jadi dia sudah siap untuk mulai mendapatkan makanan tambahan