BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belak Belakang ang Masalah Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Setiap bentuk aspek kehidupan manusia baik pribadi, keluarga, kelompok maupun dalam berbangsa dan bernegara yang sedang membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. Kualitas manusia yang dihasilkan oleh pendidikan merupakan andalan bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Kualitas yang dimaksudkan di sini ini
adalah lah
priba ribad di
yang ang
memili iliki
keser serasian sian,,
keselara laras san,
dan
kese keseimb imban angan gan dalam dalam aspe aspek k – aspek aspeknya nya yaitu yaitu intele intelektu ktual, al, mora moral, l, sosia sosial, l, spiritual,fisik dan sebagainya. Dari hal ini jelas bahwa yang menjadi tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal dari setiap individu. Melihat kenyataan pada bidang pendidikan di Indonesia Indonesia yang masih terd terdap apat at
kece kecend ndru rung ngan an bahw bahwa a
pend pendid idik ikan an belu belum m
sepe sepenu nuhn hnya ya dapa dapatt
membantu perkembangan kepribadian peserta didik secara optimal. Secara akade akademi mis s masih masih namp nampak ak geja gejala la bahwa bahwa pesert peserta a didik didik belum belum menc mencap apai ai prestasi belajar yang memuaskan. Demikian halnya dengan kondisi tempat penelit penelitian ian penulis penulis yang yang menunju menunjukkan kkan masih masih adanya adanya siswa siswa yang yang prestas prestasii
1
belajarnya rendah, lamban dalam menerima pelajaran, bolos, dan terlambat datang kesekolah. Berdasa Berdasarkan rkan hal tersebut tersebut di atas, atas, terlihat terlihat banyakny banyaknya a permasa permasalaha lahan n peserta didik yang belum sepenuhnya dapat dipecahkan di sekolah. Adapun permasalahan lain yang dihadapi oleh sebagian siswa antara lain masalah penyesuaian terhadap lingkungan kelas yang dalam hal ini teman – teman kelas, lingkungan sekolah dengan teman – teman dari tingkat maupun kelas lain ataupun dalam membina hubungan dengan keluarga dan masyarakat, namun namun yang yang menjadi menjadi masalah masalah utama utama adalah adalah yang yang berhubu berhubunga ngan n dengan dengan prestasi belajar. Hal ini merupakan tantangan bagi guru pembimbing sekolah untuk turut bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa guru pembimbing adalah salah satu tenaga tenaga pendidi pendidik k yang yang bertuga bertugas s seperti seperti apa yang yang dikemuk dikemukakan akan oleh Bimo Bimo Walgito (1993:28) bahwa tugas guru pembimbing adalah “menyelenggarakan bimbingan bimbingan terhadap anak – anak didik baik yang bersifat preventif, persevarif persevarif maupun yang bersifat kuratif atau korektif”. Pendapat ini mencakup segala aspek dalam memberikan bantuan terhadap anak didik. Bantuan yang lebih spesifik dan merupakan salah satu jenis layanan bimbingan di sekolah. Dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, terkait beberapa kendala yang perlu mendapat perhatian untuk segera ditangani dan diatasi. Diantaranya adalah menyangkut persepsi siswa terhadap terhadap guru guru pembimb pembimbing. ing. Dalam Dalam hal ini, guru guru pembimb pembimbing ing hendakn hendaknya ya 2
berusaha menelaah sikap serta sikap siswanya terhadap diri mereka, karena siswa juga memiliki sikap dan persepsi yang berbeda pula. Bimbing Bimbingan an yang yang dimaksud dimaksudkan kan untuk untuk memban membantu tu siswa siswa mempero memperolah lah kematan kematangan gan diri dalam dalam mempero memperolah lah pengeta pengetahuan huan,, sikap, sikap, dan keteran keterangan gan yang yang membuat membuat siswa siswa mencap mencapai ai prestasi prestasi yang yang optimal. optimal. Dengan Dengan demikia demikian n bimbi bimbing ngan an adala adalah h upaya upaya untuk untuk memb membent entuk uk perke perkemba mbang ngan an keprib kepribad adian ian siswa. Dalam rangka menjawab tantangan kehidupan di masa depan yang menuntut adanya reformasi program pendidikan dengan tuntutan dunia kerja, maka maka lay layanan anan bimb bimbin inga gan n meru merupa paka kan n lay layanan anan yang yang memb memban antu tu sisw siswa a mengenal
bakat,
mina inat,
dan
kemampuan uannya nya
serta rta
memili ilih
dan
menyesu menyesuaika aikan n diri dengan dengan kesemp kesempatan atan pendidi pendidikan kan untuk untuk merenc merencanak anakan an karier. Seca Secara ra kons konsep eptu tual al,, bimb bimbin inga gan n sang sangat at esen esensi sial al bagi bagi kema kemaju juan an perkemb perkembang angan an dan prestas prestasii belajar belajar siswa, siswa, walaupu walaupun n dalam dalam kenyata kenyataan an di lapanga lapangan n menunju menunjukkan kkan bahwa bahwa bimbing bimbingan an belum belum berjalan berjalan efektif. efektif. Hal ini terl terlih ihat at berd berdas asar arka kan n peng pengam amat atan an penu penuli lis s di mana mana piha pihak k – piha pihak k lain lain menganggap bimbingan kurang bermanfaat, bahkan terkadang dituding tidak member memberikan ikan kontribu kontribusi si yang yang berarti berarti terhada terhadap p kemajua kemajuan n prestasi prestasi belajar belajar siswa. Untuk itu perlu adanya pembentukan persepsi yang positif terhadap bimbing bimbingan an agar agar dalam dalam pelaksa pelaksanaan naan bimbing bimbingan an yang yang lebih lebih berdaya berdaya guna guna 3
dapat terwujud. Persepsi negatif yang muncul akan menghambat tercapainya tujuan dilakukannya bimbingan. Dengan demikian perlu dicermati hal – hal yang menyebabkan terjadinya keadaan seperti itu. Dalam hal ini persepsi negatif para siswa terhadap bimbingan dan konseling perlu diperhatikan dan diamati secara serius dan sistematis, selanjutnya dijadikan sebagai langkah awal untuk melakukan upaya perbaikan. Dengan kata lain untuk mencapai hasil hasil yang yang optimal optimal pada pada pelaksa pelaksanaa naan n bimbing bimbingan an di sekolah sekolah perlu perlu adanya adanya persepsi positif terhadap bimbingan. Dengan demikian perlu adanya kajian teorit teoritis is yang yang dise diserta rtaii kajia kajian n empir empiris is meng mengena enaii perse persepsi psi siswa siswa terha terhada dap p bimbingan dan juga faktor – faktor yang dapat memperbaiki persepsi negatif. Deng Dengan an adany adanya a perti pertimb mban anga gan n terse tersebu butt di atas, atas,
penu penulis lis meng mengad adaka akan n
pene penelit litian ian denga dengan n
“PERS “PERSEP EPSI SI SISWA SISWA
pende pendeka katan tan kuali kualita tatif tif tenta tentang ng,,
TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN DI SMK NEGERI I SOMBA OPU KABUPATEN KABUPATEN GOWA”
B. Rumu Rumusan san Masal Masalah ah Berdasa Berdasarkan rkan latar latar belakan belakang g masalah masalah yang yang telah telah diuraik diuraikan an di atas, atas, maka penulis mengemukakan masalah yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagai Bagaima mana na persep persepsi si siswa siswa terha terhada dap p pera peran n guru guru bimb bimbing ingan an di SMK Negeri I Somba Opu?
4
2. Fakt Faktor or – fakt faktor or yang yang memp mempen enga garu ruhi hi pera peran n guru guru bimb bimbin inga gan n dan dan konselin konseling g dalam dalam menanga menangani ni permas permasalah alahan an siswa siswa di SMK Negeri Negeri I Somba Opu?
C.
Tujuan Penelitian Penelit ian
Tujuan Penelitian 1. Untuk Untuk mengetahu mengetahuii persep persepsi si siswa terhada terhadap p peran guru bimbing bimbingan an di SMK Negeri I Somba Opu. 2. Untuk Untuk mengeta mengetahu huii fakto faktorr – fakto faktorr yang yang memp mempeng engar aruhi uhi peran peran guru guru bimbingan dalam menangani permasalahan siswa di SMK Negeri I Somba Opu.
D.
Manfaat Penelitian 1. Diharapk Diharapkan an dapat dijadikan dijadikan masukan masukan untuk untuk menamb menambah ah kepustakaa kepustakaan n sekal sekaligu igus s memb memberi erikan kan kontr kontribu ibusi si pada pada duni dunia a pend pendidi idika kan n dalam dalam meningkatkan kualitas peserta didik. 2. Seba Sebaga gaii baha bahan n ruju rujuka kan n ter terutam utama a bagi bagi yang ang ingi ingin n menga engada daka kan n peneliti penelitian an lebih lebih lanjut lanjut khusunya khusunya yang yang menyangk menyangkut ut perseps persepsii siswa siswa terhadap layanan bimbingan dalam meningkatkan prestasi anak didik.
5
BAB II TINJAUAN PUST PUS TAKA
A. Konsep Konsep – Konsep Konsep Komunika Komunikasi si Komu Komuni nika kasi si seca secara ra etim etimol olog ogis is,, bera berasa sall dari dari baha bahasa sa lati latin n yait yaitu u communicatio, yang bersumber pada kata communis yang memiliki arti sama makna, yaitu kesamaan makna tentang suatu hal. Jadi idealnya komunikasi akan akan berla berlangs ngsun ung g apab apabila ila antar antara a oran orang g – orang orang yang yang terlib terlibat at terda terdapat pat kesa kesama maan an mak makna na
yang yang dik dikomu omuni nikas kasika ikan. n.
komu komunik nikasi asi antar antarma manu nusia sia
penekananya tentu terletak tentu terletak pada proses sosialnya, yang secara sederhana sederhana Effendy (2004:4) melukiskan bahwa masyarakat masyarakat terbentuk dari palin paling g sedik sedikit it dua orang orang yang yang salin saling g berh berhubu ubung ngan an deng dengan an komu komunik nikas asii sebagai sebagai penjali penjalinnya nnya.. Sedangk Sedangkan an menurut menurut Carl Carl I Hovland, Hovland, dalam dalam Widjaja Widjaja (2000 : 15) mendefiniskan bahwa komunikasi adalah proses di mana seorang individu mengoperkan perangsang untuk mengubah tingkah laku individu – individu yang lain. Batas Batasan an komu komunik nikas asii terse tersebu butt memb memberi eri penje penjelas lasan an bahw bahwa a pros proses es komunikasi berlangsung bila seseorang atau kelompok mengirim lambang, simb simbol, ol, atau atau ide ide yang yang dituju ditujukan kan kepad kepada a seseo seseoran rang g atau atau kelom kelompok pok lain lain,, dengan tujuan agar terjadi kesamaan pendapat di antara orang yang terlibat komunikasi komunikasi di dalam mengartikan mengartikan lambang atau ide itu. Lebih lanjut, Wilbur 6
Schr Schram amm m dala dalam m Effend fendy y (200 (2003 3 : 30) 30) menam enamba bahk hkan an bahw bahwa a fiel field d of experience atau bidang pengalaman merupakan faktor yang sangat penting untuk terjadinya komunikasi. Jika pengalaman komunikan tidak sama dengan pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu dengan yang lainnya; debgan kata lain situasi menjadi tidak komunikatif. Komunik Komunikasi asi dapat dapat dilakuka dilakukan n secara secara langsun langsung, g, dengan dengan atau atau tanpa tanpa media, media, dapat menggunakan menggunakan media massa, dapat pula berlangsung secara pribadi atau tanpa media. Pemilihan atau penggunaan saluran media di sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dilakukannya komunikasi itu. Secara umum, komunikasi terdiri dari komponen atau unsur – unsur sebagai berikut :
Komunikator
Komunike
Komunikan
Media
Efek Masing – masing komponen di atas merupakan suatu proses yang
penting penting dalam dalam menentu menentukan kan keberha keberhasila silan n komunik komunikasi. asi. Komunik Komunikasi asi yang yang di tujukan ke arah masyarakat masyarakat luas, tanpa kehadiran kehadiran khalayak maka tidak akan mendukung mendukung kelancaran kelancaran proses komunikasi tersebut. Komunikasi Komunikasi merupakan merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar pada kehidupan manusia. Charl Charles es R. Wrig Wright ht dala dalam m Effen Effendy dy (1984 (1984 : 53) 53) menj menjela elask skan an setia setiap p kriteria kriteria untuk untuk khalaya khalayak k “luas” “luas” adalah adalah relatif relatif memerlu memerlukan kan spesifi spesifikasi kasi lebih lebih 7
lanjut. lanjut. Dikatak Dikatakan an “luas” “luas” apabila apabila suatu suatu khalaya khalayak k dalam dalam proses proses komuni komunikasi kasi yang yang dilakuk dilakukan an dalam dalam periode periode waktu tertentu tertentu dan selama selama periode periode waktu waktu tersebut komunikator tidak dapat terintegrasidengan khalayak secara tatap muka. Khala Khalaya yak k juga juga bers bersifa ifatt hetero heteroge gen, n, sehin sehingg gga a komu komunik nikas asii yang yang di tujukan kepada khalayak elit tidak termasuk komunikasi massa. Dalam hal ini terdapat keragaman tingkat umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tempat tingga tinggall dan lain lain – lain. lain. Sifat Sifat khalay khalayak ak lainny lainnya a adala adalah h anon anonim im.. Angg Anggota ota khal khalay ayak ak
seca secara ra
indi indivi vidu dual al
tida tidak k
meng mengen enal al
seca secara ra
prib pribad adii
deng dengan an
komu komunik nikato atorr atau atau tidak tidak dike diketah tahuin uinya ya.. Hal Hal ini tidak tidak teriso terisolas lasii mela melaink inkan an sehubungan dengan pesan yang ditujukan kepada siapa saja.
B. Bimb Bimbin inga gan n 1. Arti dan Penting Pentingnya nya Bimbinga Bimbingan n Perlu Perlu dikemu dikemuka kan n bahw bahwa a dalam dalam meng menggun gunak akan an istila istilah h bimbin bimbinga gan n terdapat adanya ketidakseragaman meskipun memiliki maksud yang sama. Ada Ada yang yang meng menggu gunak nakan an istil istilah ah “bim “bimbin bingan gan dan dan penyu penyuluh luhan an”” seba sebagai gai terj terjem emah ahan an dari dari kata kata guid guidan ance ce and and cons consel elin ing, g, dan dan ada ada pula pula yang ang menggunakan kata “bimbingan atau guidance”. Pengertian bimbingan telah menc mencak akup up penge pengerti rtian an “cons “conseli eling ng”” dan dan guida guidanc nce, e, yang yang mana mana bimbin bimbinga gan n meli melipu puti ti kese keselu luru ruha han n dari dari peke pekerj rjaa aan n memb member erii bant bantua uan n yang yang bers bersif ifat at psiko psikolog logis is merup merupak akan an bagia bagian n bimb bimbing ingan an terse tersebut but.. Jadi Jadi denga dengan n kata kata 8
bimbing bimbingan an saja saja dapat dapat merepre merepresen sentasi tasikan kan proses proses kegiata kegiatan n tersebu tersebut. t. Oleh Oleh karena itu penulis memilih menggunakan kata bimbingan. Pada Pada masa sebelumnya sebelumnya,, dan mungkin mungkin saat ini beberap beberapa a lembaga lembaga pendidikan menengah masih mempraktekkannya, bahwa penyelenggaraan bimb bimbin inga gan n
dan dan
kons konsel elin ing g
cend cender erun ung g
dila dilaku kuka kan n
deng dengan an meng mengun unak akan an
pendeka pendekatan tan kuratif, kuratif, yaitu yaitu hanya hanya berupaya berupaya untuk untuk menang menangani ani peserta peserta didik didik yang yang berm bermas asala alah h saja. saja. Pada Padaha hall bila bila kita kita melih melihat at reali realita tas s yang yang ada ada pada pada seko sekolah lah - sekola sekolah h menen menenga gah h yang yang ada, ada, siswa siswa yang yang memil memiliki iki peril perilaku aku menyimpang menyimpang atau bermasalah bermasalah seperti siswa yang bolos, berkelahi, terlambat memb membay ayar ar SPP SPP, mene menent ntan ang g guru guru,, dan dan lain lain seba sebaga gain inya ya sang sangat at keci kecill jumlahnya jumlahnya bila dibandingkan dibandingkan dengan siswa yang tidak bermasalah. bermasalah. Di sinilah terjadi beberapa masalah, pertama, ke-tidak efektifan program bimbingan di sekolah ketika orientasi represif (kuratif tadi) lebih dikedepankan ketimbang orientasi kepada preventif (pencegahan) dan development (pengembangan) sehin sehingg gga a apa apa yang yang terja terjadi, di, siswa siswa berma bermasa salah lah,, tidak tidak mema memaha hami mi seca secara ra totalitas akan permasalahan (mengapa dan akibat dari tindakannya baik bagi diri sendiri sendiri maupun maupun lingkun lingkunganny gannya) a) yang yang dihadap dihadapii yang yang kemudia kemudian n dapat dapat merangs merangsang angnya nya kembali kembali untuk untuk melakuk melakukan an perbuat perbuatan, an, atau perilak perilaku u yang yang telah diperbuat sebelumnya, hal ini juga dialami oleh siswa yang ketakutan telah telah melakuka melakukan n pelangg pelanggaran aran atau atau bermasal bermasalah ah dan kemudia kemudian n mendap mendapat at hukum hukuman. an. Kemu Kemudia dian n yang yang kedu kedua a ketik ketika a progr program am bimbi bimbing ngan an di seko sekolah lah menengah hanya menyentuh siswa – siswa yang bermasalah saja maka hal 9
terse tersebut but akan akan memb memban angu gun n image image bahwa bahwa bimbin bimbinga gan n (dala (dalam m hal hal ini guru guru bimbingan) merupakan sesuatu yang dihindari ataupun ditakuti oleh siswa pada padaha hall seka sekali li lagi lagi bimb bimbin inga gan n dipe diperl rluk ukan an tida tidak k saja saja oleh oleh sisw siswa a yang yang bermasalah tetapi bimbingan juga mutlak dibutuhkan oleh siswa yang tidak berm bermasa asalah lah yang yang tentu tentu saja saja dalam dalam konte konteks ks pence pencegah gahan an (prev (preven entif tif)) dan dan peng pengem emba bang ngan an
(dev (devel elo opmen pment) t)..
Namu Namun n
perl perlu u
diin diinga gat, t,
mesk meskip ipun un
dari dari
penje penjelas lasan an di atas atas pende pendeka katan tan kurat kuratif if yang yang bers bersifa ifatt klinis klinis itu itu tidak tidak lagi lagi dike dikede depa pank nkan an
teta tetapi pi
teta tetap p
perl perlu u
dija dijala lank nkan an..
Orie Orient ntas asii
prev preven enti tiff
dan dan
development development pada bimbingan semata – mata agar program bimbingan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh peserta didik. Jadi Jadi dari dari uraia uraian n di atas, atas, dapa dapatt diarti diartika kan n bahw bahwa a bimbin bimbingan gan adala adalah h bantuan bantuan yang yang diberika diberikan n kepada kepada peserta peserta didik didik dalam dalam usaha usaha agar agar terbentu terbentuk k kema kemamp mpua uan n
dalam dalam
mema memaha hami mi/me /meng ngena enalili
dirin dirinya ya,,
mene menerim rima a
dirin dirinya ya,,
mengarahkan dirinya, dan merealisasikan dirinya sesuai dengan kemampuan atau potensinya potensinya..
Jadi idealnya suatu bimbingan bimbingan bukanlah bukanlah pemberian pemberian arah arah
atau tujuan yang telah ditentukan oleh pembimbing, dengan kata lain peran pent pentin ing g
yang yang
sebe sebena narn rnya ya bera berada da
pada ada
pihak ihak klie klien n
(sis (siswa wa))
dala dalam m
pengambilan keputusan serta bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya sendiri. Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dari setiap umur, untuk menolong di dalam
10
meng mengatu aturr
kegia kegiatan tan
hidupn hidupnya ya,,
meng mengem emban bangk gkan an
pend pendiri irian/ an/pa pand ndang angan an
hidupnya, membuat putusan – putusan dan memikul bebab hidupnya sendiri. Untuk dapat mengetahui pentingnya bimbingan itu diadakan terutama bagi pelajar sekolah lanjutan dapat dijelaskan sebagai berikut. Makin pesat dan tingginya tingginya perkembangan perkembangan serta kemajuan berbagai ilmu pengetahuan saat ini berimpa berimpas s pada semakin semakin komplek kompleksny snya a masalah masalah – masalah masalah dalam dalam setiap setiap aspek kehidupan manusia seperti ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, dan dan lain lain – lain lainny nya. a. Dapa Dapatt kita kita perh perhat atik ikan an bahw bahwa a masy masyar arak akat at agra agrari ris s berangs berangsur ur – angsur angsur berubah berubah menjadi menjadi masyara masyarakat kat industri industri yang yang kemudia kemudian n berg berger erak ak
kepa kepada da
masy masyar arak akat at
info inform rmas asii
sehi sehing ngga ga
spes spesia iali lisa sasi si
dala dalam m
pekerjaan pekerjaan dan profesi semakin bertambah bertambah banyak. banyak. Dibarengi dengan itu, kita dapat memperhatikan perkembangan usaha – usaha manusia dalam bidang pendidikan khususnya persekolahan, baik itu kualitas maupun kuantitasnya. Jumlah dan jenis sekolah semakin banyak didirikan dan semakin bermacam – macam sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat. Hal ini pula mengakibatkan bertambahnya kesulitan yang dialami oleh anak – anak dalam mengintegrasikan diri dan menentukan pilihan hidupnya, adalah jelas.
2. Peran Peran dan dan Fung Fungsi si Guru Guru Bimbing Bimbingan an Dalam melaksanakan bimbingan di sekolah, di samping guru – guru telah telah diad diadaka akan n penu penugas gasan an khusu khusus, s, yaitu yaitu orang orang – orang orang yang yang memi memilki lki 11
keahl keahlian ian terte tertent ntu u dalam dalam bida bidang ng yang yang dipe diperlu rluka kan n dalam dalam mela melaksa ksanak nakan an bimbingan bimbingan tersebut. Orang – orang tersebut biasa disebut guidance conselor (guru bimbingan). Hal Hal yang yang demi demikia kian n mema memang ng lebih lebih baik baik dan dan efisi efisien en kare karena na untuk untuk mela melaks ksan anak akan an bimb bimbin inga gan n
dipe diperl rluk ukan an peng penget etah ahua uan n
dan dan
keca kecaka kapa pan n
–
kecakapan tertentu seperti kecakapan dalam menyusun test – test kepada anak – anak yang bersangkutan dan mengolah hasil test tersebut. Dengan Dengan adanya adanya guru guru bimbing bimbingan an yang yang membina membina kerjasa kerjasama ma dengan dengan para guru bidang studi serta pegawai pegawai lainnya maka program bimbingan akan lebih berhasil dengan baik karena guru – guru lebih dekat dan lebih dapat mengetahui keadaan pribadi siswanya. Adapun fungsi bimbingan dapat diuraikan sebagai berikut : a. Memper Memperha hatik tikan an indivi individu du anak anak Bimbingan Bimbingan itu menyangkut menyangkut semua usaha pendidikan, pendidikan, dengan kata lain bimbingan meliputi semua usaha, juga dari uraian terdahulu telah kita ketahui bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam usaha usaha memecah memecahkan kan kesulit kesulitan an yang yang dialaminy dialaminya. a. Ini berarti berarti bahwa bahwa fungsi fungsi pokok dari bimbingan adalah menolong siswa yang butuh bantuan. Macam bantuan bantuan yang dibutuhk dibutuhkan an oleh oleh tiap siswa berbeda berbeda – beda beda meskipun meskipun ada kemungkinan bahwa masalah atau kesulitan yang dihadapinya sama. Oleh karena karena itu, itu, untuk untuk melaks melaksanak anakan an bimbing bimbingan, an, sebaikn sebaiknya ya diperlu diperlukan kan adanya adanya pengeta pengetahuan huan yang yang lengkap lengkap tentang tentang individu individu yang yang bersangk bersangkutan utan,, misalnya misalnya 12
mengenai bakat, minat, latar belakang keluarga dan sebagainya yang ada hubungannya dengan bantuan yang akan diberikan. Deng Dengan an demik demikian ian,, deng dengan an adany adanya a bimb bimbing ingan an di sebu sebuah ah sekol sekolah ah berarti membantu sekolah dalam usahanya memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anak – anak sebagai individu. b. Mendek Mendekatka atkan n Hubungan Hubungan Sekolah Sekolah Denga Dengan n Masyaraka Masyarakat t Maksud Maksud adanya adanya bimbing bimbingan an di sekolah sekolah ialah ialah meliput meliputii menyedia menyediakan kan pelayana pelayanan n yang yang akan akan memenuh memenuhii kebutuh kebutuhan an tertent tertentu u dari dari siswa siswa di dalam dalam pertumbuhan dan pengembangannya. Adapun pelayanan tersebut meliputi :
Penyesuaian dan perkembangan pribadi
Penyesuaian dalam kemajuan pendidikan
Penyesuaian dan pengembangan pekerjaan
Follow-up setelah selesai dari sekolah Meliha Melihatt adany adanya a pelay pelayan anan an – pelay pelayan anan an di atas, atas, terny ternyata ata betapa betapa
bany banyak ak
kebu kebutu tuha han n
(mas (masal alah ah))
yang ang
mung mungki kin n
dihad ihadap apii
sisw siswa a
dala dalam m
pertumbuhan dan perkembangannya, apalagi sering kita dengar keluhan – keluhan keluhan yang yang mengat mengatakan akan bahwa lulusan lulusan sekolah sekolah saat ini cukup cukup banyak banyak yang tidak dapat bekerja (tentu terlepas dari lapangan kerja yang tersedia), jumlah pengangguran makin bertambah, penyimpangan moral pelajar, dan sebagainya. Oleh Oleh sebab sebab itu maka maka dalam dalam pelak pelaksan sanaan aan bimb bimbing ingan an dipe diperlu rluka kan n adanya hubungan saling pengertian dan keterbukaan keterbukaan antara sekolah dengan 13
orang tua murid, lembaga – lembaga sosial dan keagamaan serta pihak – pihak lain yang khususnya memperhatikan masalah pendidikan. c. Membimbing Membimbing Siswa Siswa Ke Arah Jabatan Jabatan atau Pekerjaan Pekerjaan Yang Sesuai Sesuai Pekerja Pekerjaan, an, Profesi Profesi yang yang dijalan dijalanii karena karena desakan desakan orang tua, tua, tradisi tradisi ataupun ataupun pandang pandangan an – pandan pandangan gan tertentu tertentu,, yang yang sebena sebenarnya rnya tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan minat, minat, bakat, bakat, kemamp kemampuan uan dan pembaw pembawaan aannya nya yang yang berdampa berdampak k secara psikologis psikologis bagi anak saat ini maapun di kemudian hari kelak. Dengan adanya adanya bimbing bimbingan an diharap diharapkan kan siswa siswa dapat dapat diarahk diarahkan an sekaligu sekaligus s mampu mampu mengara mengarahka hkan n dirinya dirinya sendiri sendiri dalam dalam memilih memilih profesiny profesinya a kelak kelak yang yang sesuai sesuai deng dengan an bakat bakat,, minat, minat, serta serta kema kemamp mpua uanny nnya a masi masing ng – masin masing g sehing sehingga ga peker pekerjaa jaan n yang yang kemu kemudia dian n hari hari mere mereka ka gelut gelutii dapa dapatt memb member erika ikan n hasil hasil maksimal baik kepada dirinya sendiri maupun kepada masyarakat.
3. Pera Perana nan n Kons Konsel elor or a. Bimb Bimbing ingan an Pendi Pendidik dikan an •
Motivasi Belajar
•
Membantu Siswa Dalam Kesulitan
•
Masalah Pendidikan Misalnya : Penyesuaian diri dengan pelajaran, guru – guru, tata tertib.
b. Bimb Bimbing ingan an Jabat Jabatan/ an/Ka Karie rier r •
Mengatasi siswa mengatasi masalah pemilihan pekerjaan 14
•
Jenis pekerjaan
•
Jenis latihan pekerjaan
•
Syarat memasuki pekerjaan
c. Bimb Bimbin inga gan n Pri Priba badi di •
Membantu masalah pribadi
•
Rahasia pribadi
•
Konflik intern
•
Penyesuaian diri dengan lingkungan
Kegiatan BK : •
Layanan informasi tentang fase/fungsi perkembangan remaja
•
Konseling perorangan (KAP)
•
Informasi Norma/agama/susila
d. Bimb Bimbin inga gan n Sosi Sosial al •
Membantu Masalah Sosial Misal : Kesulitan memcari teman kelompok
Kegiatan BK : •
Memberi informasi tentang cara berteman
•
Memberi Memberi informas informasii penting pentingnya nya kesesua kesesuaian ian pribadi pribadi dengan dengan anggota kelompok.
•
Memb Memban antu tu sisw siswa a agar agar dapa dapatt berp berper eran an dala dalam m kelo kelomp mpok ok (belajar/sosial) 15
4. Tujuan ujuan Layanan Layanan Bimbin Bimbingan gan dan dan Konselin Konseling g Tujua juan
umum
dar dari
bimbing ingan/ an/kons onselin ling
dika ikaitk itkan
denga ngan
peng pengemb emban anga gan n sumb sumber er daya daya manu manusia sia,, yaitu yaitu ditan ditandai dai deng dengan an adany adanya a relevans relevansii antara antara pendidi pendidikan kan dengan dengan tuntutan tuntutan dunia dunia kerja. kerja. Adapun Adapun tujuan tujuan khusus yang dimilikinya adalah sebagai berikut : •
Untuk membantu siswa agar mencapai tujuan – tujuan pengembangan meliputi aspek pribadi sosial, belajar dan karier.
•
Bimbing Bimbingan an pribadipribadi-sosi sosial al dimaksud dimaksudkan kan untuk untuk mencapa mencapaii tujuan tujuan dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang tekun, mandiri dan bertanggung jawab.
•
Bimbing Bimbingan an belajar belajar dimaksu dimaksudkan dkan untuk untuk mencap mencapai ai tujuan tujuan dan tugas tugas perkembangan pendidikan.
•
Bimbing Bimbingan an karier karier dimaksu dimaksudkan dkan untuk untuk mewuju mewujudka dkan n pribadi pribadi pekerja pekerja yang produktif.
5. Materi Materi Bimbi Bimbinga ngan n dan dan Konsel Konseling ing I.
Materi Bimbingan Pribadi 1 Peng Pengen enala alan n lingk lingkun ungan gan sekola sekolah h 2 Tata ata ter terti tib b seko sekola lah h 3 Tugas ugas guru guru pemb pembimb imbing ing den dengan gan prog program ram BK BK 4 Pene Penemp mpat atan an sis siswa wa dal dalam am kel kelas as
16
5 Tersi ersisi sih h di kela kelas, s, egoi egois, s, somb sombon ong, g, kura kurang ngny nya a pene peneri rima maan an dalam kelas 6 Sela Selalu lu ter terla lamb mbat at ke ke seko sekola lah h 7 Sering Sering pulang pulang sebelum sebelum waktu waktu seko sekolah lah berakhir berakhir 8 Serin Sering g letih letih dan dan meng mengan antuk tuk di kela kelas s 9 Pengum Pengumpula pulan n data data pribad pribadii siswa siswa deng dengan an orang orang tua siswa siswa II. Bidan Bidang g Bimb Bimbing ingan an Sos Sosial ial 1 Pera Peratu tura ran n dan dan tata tata tert tertib ib 2 Paka Pakaia ian n sera seraga gam m sek sekol olah ah 3 Tatakram atakrama a dalam dalam hubun hubungan gan sosia sosiall siswa siswa di seko sekolah lah 4 Hak Hak dan dan kewaj kewajiba iban n sisw siswa a di di seko sekolah lah 5 Kurangny Kurangnya a komu komunika nikasi si siswa siswa dengan dengan teman teman sebaya sebaya 6 Peng Pengor orga gani nisa sasi sian an kela kelas s 7 Perk Perkel elah ahia ian n ant antar ar pela pelaja jar r 8 Hubu Hubung ngan an sos sosia iall dala dalam m kela kelas s III. Bidang Bidang bimbinga bimbingan n belajar belajar 1 Info Inform rmas asii kur kurik ikul ulum um 2 Bela Belaja jarr efi efisi sien en dan dan efe efekt ktif if 3 Pemb Pemben entuk tukan an kelom kelompo pok k belaj belajar ar 4 Pene Penemp mpat atan an temp tempat at dudu duduk k 5 Serin Sering g pusi pusing ng bila bila bany banyak ak belaj belajar ar IV. IV. Bidang bimbingan bimbingan karier karier 17
Menetapkan pilihan ekstrakurikuler
C. Teori Komunikas Komunikasii Antarpers Antarpersona ona Komunikasi merupakan suatu proses sosial di mana individu – individu yang ang
ter terlib libat
di
dalamny amnya a
saling ing
mempen pengaruh ruhi.
Proses ses
sal saling ing
mempengaruhi ini adalah merupakan suatu proses yang bersifat psikologis dan menjadi permulaan dari ikatan psikologis antara manusia yang memiliki suatu suatu pribadi pribadi dan memberi memberikan kan peluang peluang terbentu terbentuknya knya suatu suatu kebersam kebersamaan aan dalam kelompok yang merupakan tanda adanya proses sosial. W.O Brien Brien dalam dalam terjema terjemahan han Susanto Susanto (1985) (1985) mengem mengemukak ukakan an akan akan pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia dalam membentuk suatu tatanan tatanan sosial sosial dalam dalam masyara masyarakat kat : “Komun “Komunikas ikasii merupak merupakan an suatu suatu proses proses diman dimana a efek, efek, umpan umpan balik balik,, pesan pesan – pesan pesan itu berm bermak akna na sama sama deng dengan an meninjau individu tidak saja dari segi interaksi tetapi bagaimana proses sosial terjadi diantara dua individu”. Berda Berdasa sarka rkan n
keny kenyata ataan an terseb tersebut, ut, jenis jenis komu komunik nikas asii
anta antarpr rpriba ibadi di
dipandang efektif dalam hubungan antarpribadi karena memilki keistimewaan yaitu yaitu efek efek dan umpa umpan n balik balik,, aksi aksi maup maupun un verba verball dan dan non-v non-ver erbal bal yang yang langsung dapat dilihat dan dirasakan baik oleh pihak komunikator maupun komu komunik nikan an.. Jarak Jarak partis partisipa ipan n yang yang dekat dekat dan dan dilak dilakuka ukan n deng dengan an salin saling g peng penger erti tian an,,
dapa dapatt
meng mengem emba bang ngka kan n
komu komuni nika kasi si
anta antarp rper erso sona na
yang yang
memuaskan pada kedua belah pihak. 18
Dalam Dalam melakuk melakukan an komunik komunikasi asi antarper antarpersona sona (KAP) (KAP) faktor faktor lain lain yang yang perlu diperhatikan adalah perubahan sikap seperti yang dikemukakan oleh Effe Effendy ndy (198 (1986) 6) adal adalah ah : “kom “komun unik ikas asii pada pada hake hakeka katny tnya a (KAP (KAP)) adal adalah ah komunikasi antara komunikator dengan komunikan, dapat dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau prilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan arus balik yang bersifat langsun langsung. g. Komunik Komunikator ator mengeta mengetahui hui tanggap tanggapan an komunik komunikan an ketika ketika itu juga, juga, pada saat komunikasi dilancarkan”. Situasi tersebut membuat komunikator dapat mengetahui pasti apakah komunikasi itu positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak ia dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas – luasnya. Everet M. Rogers dalam Depari (1998) mengemukakan beberapa ciri – ciri komunikasi yang menggunakan saluran antarpersona : a. Arus Arus pesan pesan cenderu cenderung ng dua arah b. Konteks Konteks komunik komunikasiny asinya a tatap tatap muka muka c. Tingka Tingkatt umpan umpan balik balik yang yang terjad terjadii tinggi tinggi d. Kemamp Kemampuan uan mengatas mengatasii tingkat tingkat selektifit selektifitas as yang kurang kurang e. Kecepa Kecepatan tan jangkau jangkauan an terhadap terhadap audien audience ce besar besar f. Efek Efek yang yang mungk mungkin in terja terjadi di ialah ialah perubah perubahan an sikap sikap.. Salah Salah satu satu keran kerangka gka atau atau jenis jenis hubu hubunga ngan n antarp antarper erson sona a adala adalah h hubungan anatar guru pembimbing dengan siswa dapat merupakan suatu solusi dan jalan keluar bagi guru dalam memecahkan problem anak, baik 19
mengen mengenai ai kepriba kepribadian diannya nya terutama terutama dalm pendidi pendidikan kan karena karena setiap setiap siswa siswa memi memili liki ki taha tahap p perh perhub ubun unga gand ndal alam am pemi pemiki kira ran n yang yang berb berbed eda a – beda beda,, kenyataan tersebut juga dikemukan oleh Emmy M.W dalam buku Riyono Pratikno “Lingkaran – Lingkaran Komunikasi” , mengemukakan komunikasi antar antarper perso sona na itu sang sangatl atlah ah penti penting ng karen karena a dalam dalam perca percaka kapan pan denga dengan n masyarakat anggota keluarga harus intensif dan harus terus menerus karena orang tua mengetahui perkembangan si anak dan ini dilakukan secara jujur dan terbuka. Dengan adanya pernyataan di atas, maka seorang guru pembimbing sebaikny sebaiknya a melakuk melakukan an komunik komunikasi asi secara secara intensif intensif dan terus terus menerus menerus agar agar dapa dapatt meng mengeta etahu huii perk perkem emba banga ngan n siswa siswa yang yang dapa dapatt memb membant antu u dalam dalam pemeca pemecahan han masala masalah h – masalah masalah yang ada dan dapat dapat menunja menunjang ng tingkat tingkat prestasi belajarnya. Penja Penjaba baran ran di atas atas juga juga mene meneka kank nkan an baga bagaima imana na sikap sikap seora seorang ng pembimbing pembimbing dalam memberikan layanan bimbingan/konse bimbingan/konseling ling kepada siswa, memper memperhati hatikan kan unsur unsur keterbu keterbukaan kaan baik guru maupun maupun siswa, siswa, agar dapat dapat mengetahui keinginan masing – masing.
D. Pers Persep epsi si Penyerapan terhadap informasi pada dasarnya tergantung pada diri masing – masing individu dan tiap – tiap individu akan memiliki pendapat 20
yang yang berbe berbeda da – beda beda.. Perbe Perbeda daan an penda pendapa patt indiv individu idu terga tergantu ntung ng pada pada pengamatan mereka karena persepsi merupakan proses yang antara satu deng dengan an
yang ang
lain lain
sifa sifatn tny ya
berb berbed eda a
(ind (indiv ivid idu ualis alisti tik k
dan dan
apa
yang ang
diperkirakan). Menurut Menurut Jalalud Jalaluddin din Rakhma Rakhmat, t, perseps persepsii adalah adalah pengala pengalaman man tentang tentang obyek, obyek, peris peristiw tiwa a atau atau hubu hubung ngan an yang yang diper diperole oleh h deng dengan an menyi menyimp mpul ulka kan n informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna kepada stimulasi inderawi (sensor stimuli). Terjadinya perbedaan bagi tiap individu dengan persepsi suatu obyek tergantung pada pengalaman dan pengamatan individu itu sendiri terhadap obyek obyek yang yang sama sama apab apabila ila anta antara ra mere mereka ka ada ada yang yang sebe sebelum lumnya nya telah telah memp mempun unya yaii
peng pengal alam aman an tent tentan ang g
oby obyek
ters terseb ebut ut
dan dan
yang ang
lain lainny nya a
belum/tidak memiliki pengalaman tentang obyek itu. Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi adalah fungsional dan struk struktur tural al,, seper seperti ti yang yang diun diungka gkapk pkan an oleh oleh David David Krech Krech dan dan Rich Richard ard S. Crut Crutch chie ield ld..
Sehu Sehubu bung ngan an
meng mengem emuk ukak akan an
bahw bahwa a
deng dengan an “fak “fakto torr
hal hal
ters terseb ebut ut,,
fung fungsi sion onal al
Jala Jalalu ludd ddin in
bera berasa sall
dari dari
Rakh Rakhma matt kebu kebutu tuha han, n,
pengalaman masalah dan hal – hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor – faktor personal. Yang Yang menentukan persepsi bikan jenis atau bentuk stimulasi, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon terhadap stimulasi itu…”.
21
Obyek yang sama sama seringkali ditanggapi ditanggapi secara berbeda berbeda oleh individu, dimana dasar tanggapannya dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural tadi. David Krech dan Richard S. Crachield mempertegas lagi hal tersebut dalam dalam rumu rumusan san dalil dalilnya nya yang yang meng mengemu emuka kaka kan n bahw bahwa a perse persepsi psi bersi bersifat fat selektif selektif secara secara fungsio fungsional. nal. Lebih Lebih lanjut lanjut Jalalud Jalaluddin din Rakhma Rakhmatt merinci merinci dalil dalil ters terseb ebut ut bahw bahwa a obye obyek k – obye obyek k mend mendap apat at teka tekana nan n dari dari pers persep epsi si kita kita,, biasanya obyek – obyek yang memenuhi tujuan individu melakukan persepsi. Dengan Dengan demikia demikian n maka maka tujuan tujuan yang yang ingin ingin dicapai dicapai oleh seseora seseorang ng adala adalah h memp mempen enga garuh ruhii perse persepsi psi terha terhadap dap suatu suatu obyek obyek.. Misal Misalnya nya,, bila bila seseora seseorang ng ingin ingin mencari mencari lowongan lowongan pekerja pekerjaan an melalui melalui media media surat surat kabar kabar, maka ia akan mencarinya pada kolom iklan lowongan kerja pada media surat kabar kabar tersebu tersebut. t. Dari contoh diatas diatas mengar mengartika tikan n bahwa bahwa hal yang yang pertama pertama diperhatikan oleh seseorang adalah obyek yang diinginkannya. Adapu Adapun n fakto faktorr – faktor faktor fungs fungsion ional al yang yang memp mempen engar garuh uhii perse perseps psii disebut sebagai rujukan (frame of reference). Bentuk pesan kadang – kadang bersifat menjadi tidak ber-arti apabila disampaikan kepada orang lain yang tidak mempunyai kerangka tujuan mengenai hal tersebut. Kerangka rujukan erat kaitannya dengan masa lampau yang dimiliki seseorang. Faktor Faktor kedua kedua yang yang mempen mempengaru garuhi hi perseps persepsii adalah adalah faktor faktor – faktor faktor struktural. Ini berasal semata – mata dari sifat stimulasi fisik dan efek – efek yang dibutuhkan pada sistem syaraf individu. Sehubungan dengan faktor – 22
faktor struktural tersebut, maka para psikolog Gestalt (Kohler, Wertheimer, dan Koffka Koffka)) member memberikan ikan suatu suatu rumusan rumusan prinsip – prinsip prinsip persepsi persepsi yang yang bers bersif ifat at
yang ang
bers bersif ifat at
memp memper ersi siap apka kan n
stru strukt ktur ura al
sesu sesuat atu, u,
kita ita
yang ang
dise disebu butk tkan an
mem mempers persep epsi sika kann nnya ya
bahw bahwa a
bila bila
sebag ebagai ai
kita kita suat suatu u
kese keselur luruh uhan an.. Kita Kita sang sangat at jaran jarang g untuk untuk melih melihat at bagia bagian n – bagi bagiann annya ya lalu lalu menghimpunnya. Berd Berdas asar arka kan n prin prinsi sip p di atas atas maka maka jela jelasl slah ah bahw bahwa a bila bila kita kita ingi ingin n memahami suatu obyek atau peristiwa kita tidak dapat melihatnya secara terpisah tetapi harus secara keseluruhan. Masala Masalah h perse perseps psii sanga sangatt erat erat kaitan kaitannya nya denga dengan n selek selektif tifita itas s yang yang datangny datangnya a dari sikap sikap siswa. siswa. Menurut Menurut Jalaludd Jalaluddin in Rakhmat Rakhmat (1991 (1991 : 51-53) 51-53) selek selektif tifita itas s merup merupak akan an suatu suatu prose proses s dari dari sikap sikap yang yang melah melahirk irkan an etens etensii terhadap suatu pesan dan selanjutnya menjalankan fungsi perhatian selektif (selective attention) dan persepsi selektif (selective percepcion) Perseps Persepsii memberi memberikan kan makna makna kepada kepada stimulas stimulasii inderawi inderawi,, sehingga sehingga apabila individu tersebut telah mengetahui makna dari pesan yang masuk, maka individu tersebut akan menyeleksi pesan atau informasi berdasarkan konsep diri atau sikap yang dimilikinya. Maka terjadinya proses seleksi yang dilakukan oleh siswa terhadap arus informasi atau materi bimbingan. Proses seleksi tersebut harus diawali dengan perhatian selektif terlebih dahulu. Selek Seleksi si terse tersebut but kemb kembali ali menur menurut ut Jalalu Jalaluddi ddin n Rakh Rakhmat mat (199 (1991:5 1:56) 6) adalah adalah suatu suatu proses proses memilih memilih atau atau membeda membedakan kan berbaga berbagaii informa informasi si atau 23
pesan pesan yang yang hadi hadirr pada pada konse konsep p diri diri kita kita,, deng dengan an mela melalui lui prose proses s terpa terpaan an selek selektif tif,, perse persepsi psi selek selektif tif terle terlebih bih dahulu dahulu,, setel setelah ah melal melalui ui tahap tahap – tahap tahap tersebut maka barulah suatu informasi atau pesan terseleksi dan siap untuk dikomsumsi. Sikap erat kaitannya dengan proses selektivitas individu karen sikap dapat dapat mempen mempengaru garuhi hi seseora seseorang ng dalam dalam tindaka tindakan n selektivi selektivitas tasnya nya terhadap terhadap berbagai informasi yang menerpanya. Maka hal ini memberikan pengaruh pada pembentukan persepsi. Perwujudan sikap yang dapat mempengaruhi lahirnya persepsi tidak dapat langsung dilihat, akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingka tingkah h laku laku yang yang masih masih tertu tertutu tup. p. Seca Secara ra opera operasio siona nall peng pengert ertian ian sikap sikap menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap kategori stimulus tertent tertentu u dalam dalam penggun penggunaan aan praktis praktis,, sikap sikap sering sering kali dihadapk dihadapkan an dengan dengan rangsan rangsangan gan sosial sosial dengan dengan reaksi reaksi bersifat bersifat emotion emotional. al. Dengan Dengan sendiriny sendirinya a tindakan yang diawali melalui proses kompleks dan sebagi titik awal untuk mene meneri rima ma
stim stimul ulus us
adal adalah ah
mela melalu luii
alat alat
inde indera ra
sepe sepert rtii
peng pengli liha hata tan, n,
pend pendeng engara aran, n, alat alat raba, raba, rasa rasa,, dan dan bau. bau. Dala Dalam m indiv individ idu u send sendiri iri terja terjadi di dinam dinamika ika berba berbaga gaii psiko psikofis fisik ik seper seperti ti kebu kebutuh tuhan an,, motif motif,, peras perasaa aan, n, dan dan pengambilan keputusan. Semua proses ini bersifat tertutup sebagai dasar pembentukan pembentukan sikap yang akhirnya melalui ambang batas terjadinya tindakan yang bersifat terbuka dan inilah yang disebut tingkah laku.
24
Seseorang Seseorang akan bertindak bertindak suka atau tidak suka terhadap terhadap suatu obyek tertentu yang mencakup komponen kognisi, afeksi dan konasi. Komponen afeksi afeksi menjawa menjawab b pertany pertanyaan aan tentang tentang apa yang yang dirasaka dirasakan n (senang (senang/tid /tidak ak senang). Dan komponen konasi menjawab pertanyaan tentang bagaimana kesediaan/kesiap kesediaan/kesiapan an untuk bertindak terhadap obyek. Ketiga komponen ini tidak berdiri sendiri melainkan merupakan satu kesatuan yang satu antara satu dengan yang lainnya. Jadi Jadi dari pemahaman pemahaman di atsa dapat ditarik ditarik satu kesimpula kesimpulan n bahwa bahwa terb terben entu tukn knya ya
pers persep epsi si
mayo mayori rita tas s
dipe dipeng ngar aruh uhii
oleh oleh
sika sikap, p,
perh perhat atia ian, n,
selektifitas, dan keinginan atau kebutuhan, yang melibatkan seluruh panca indera individu. Perh Perhat atia ian n
seba sebaga gaii
unsu unsurr
yang yang turu turutt
memp mempen enga garu ruhi hi
terj terjad adin inya ya
persepsi, menurut Kenneth E. Anderson dalam Jalaluddin Rakhmat (1992 : 54) antara lain sebagai berikut : 1 Perhatia Perhatian n itu merupa merupakan kan suatu suatu proses proses aktif aktif yang yang dinamis dinamis,, bukan bukan pasif pasif dan refle reflekti ktif. f. Kita Kita secar secara a seng sengaja aja menc mencari ari stimu stimula lasi si terte tertentu ntu dan dan mengara mengarahkan hkan perhati perhatian an kepadany kepadanya. a. Sekali Sekali – kali kali kita mengali mengalihka hkan n perhatian dari stimulasi yang satu dan memindahkan ke stimulasi yang lainnya. 2 Kita Kita cend cender erun ung g mem memperh perhat atik ikan an,, hal hal – hal hal tert terten entu tu yang ang pent pentin ing, g, menonjol atau melibatkan diri kita.
25
3 Kita Kita mena menaru ruh h perh perhat atia ian n kepa kepada da hal hal – hal hal tert terten entu tu sesu sesuai ai deng dengan an kepercayaan, sikap, nilai kebiasaan dan kepentingan kita. 4 Kebi Kebias asaa aan n sang sangat at pent pentin ing g dala dalam m mene menent ntuk ukan an apa apa yang yang mena menari rik k perh perhat atia ian n teta tetapi pi juga juga apa apa yang yang seca secara ra pote potens nsia iall akan akan mena menari rik k perhatian kita. 5 Dalam Dalam situasi situasi tertentu tertentu kita kita secara secara sengaja sengaja menstru menstruktur kturkan kan perilak perilaku u kita untuk menghindari terpaan stimulasi tertentu yang ingin diabaikan. 6 Perh Perhat atia ian n terg tergan antu tung ng pada pada kesi kesiap apan an ment mental al kita kita,, kita kita cend cender erun ung g mempersepsi apa yang memang ingin kita persepsi. 7 Tenag enaga a – tena tenaga ga moti motiva vasi sion onal al sang sangat at mene menent ntuk ukan an perh perhat atia ian n dan dan persepsi, untuk seleksi. Tidak jarang efek motivasi ini menimbulkan distraksi atau distorsi (meloloskan apa yang patut diperhatikan atau melihat apa yang sebenarnya tidak ada).
E. Kera Kerang ngka ka Kons Konsep eptua tuall Perseps Persepsii siswa siswa terhadap terhadap layanan layanan bimbing bimbingan an dan konseli konseling ng sangat sangat mempen mempengaru garuhi hi keberha keberhasila silan n pembimb pembimbing ing dalam dalam memban membantu tu menfas menfasilita ilitasi si kebutuhannya siswa yang tidak hanya dalam menangani masalah – masalah krus krusia iall yang yang diha dihada dapi pi oleh oleh sisw siswa, a, namu namun n lebi lebih h dari dari itu itu sisw siswa a deng dengan an keing keingina inan n dan dan kema kemampu mpuan annya nya mamp mampu u meng mengen enal al dan dan menya menyada dari ri akan akan kekuatan dan kelemahannya sendiri dan dapat menerimanya secara positif.
26
Seper Seperti ti yang yang telah telah diura diuraika ikan n sebelu sebelumny mnya, a, bahwa bahwa perse perseps psii adala adalah h pengala pengalaman man tentang tentang obyek, obyek, peristi peristiwa, wa, atau hubung hubungan an – hubung hubungan an yang yang dipe dipero role leh h
deng dengan an
meny menyim impu pulk lkan an
info inform rmas asii
dan dan
mena menafs fsir irka kan n
pesa pesan. n.
Terbentuk erbentuknya nya persepsi persepsi sangat sangat ditentuk ditentukan an oleh oleh pengala pengalaman man inderawi inderawi yang yang meli meliba batk tkan an inte intens nsit itas as perh perhat atia ian n (att (atten enti tion on)) kita kita atau atau deng dengan an kata kata lain lain informasi informasi yang ditangkap oleh inderawi dan melalui perhatian mempengaruhi mempengaruhi pembentukan persepsi kita terhadap obyek tersebut. Perhatian (attention) merupakan faktor penting dalam mempengaruhi persepsi. persepsi. Tanpa Tanpa adanya perhatian perhatian terhadap terhadap suatu informasi yang ditangkap ditangkap oleh inderawi kita (pengalaman inderawi) maka akan sangat mempengaruhi perseps persepsii yang yang terbent terbentuk uk dalam dalam hal penger pengertian tian sebenarn sebenarnya ya dari informa informasi si tersebut tersebut.. informas informasii yang yang dimaks dimaksudka udkan n di sini adalah adalah proses proses mental mental ketika ketika stimulasi atau rangkaian stimulasi menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat saat stimula stimulasi si lainnya lainnya melema melemah. h. Artinya Artinya perhatia perhatian n merupaka merupakan n bagian bagian dari kesad sadaran kita kita,,
di
mengkonsentrasikan
mana ana diri
perha rhatian ian pada
salah
terse rsebut satu
akan alat
terja erjad di indera
bila ila kita
kita dan
mengesampingkan masukan – masukan melalui alat indera yang lain. Selain itu terdapat pula faktor lain yang mempengaruhi persepsi yaitu faktor fungsional dan faktor struktural, seperti yang diungkapkan oleh David Krech dan Richard S. Crutchfield bahwa faktor – faktor fungsional berasal dari kebutuhan, kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal – hal lain yang apa kita sebut sebagai faktor – faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau 27
bentuk stimulasi, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon terhadap stimulasi tersebut…”. Sedangkan faktor struktural semata – mata berasal dari sifat stimulasi fisik dan efek – efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Para psikolog Gestald, yang di antaranya Kohler, Wartheimer (1959 (1959), ), dan dan Kofk Kofka, a, meru merumus muska kanny nnya a dala dalam m teori teori Gest Gestalt alt.. Menur Menurut ut teori teori Gestalt, bila kita mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluru keseluruhan han.. Kita tidak tidak melihat melihat bagian bagian – bagianny bagiannya a lalu menghim menghimpun punnya. nya. Kemu Kemudia dian n Kohle Kohlerr dalam dalam Jalal Jalaludd uddin in Rakh Rakhma matt (2004 (2004 : 59) 59) mene meneran rangka gkan n bahwa bahwa bila kita ingin ingin memaha memahami mi suatu suatu peristiw peristiwa, a, kita kita tidak tidak dapat dapat menelit menelitii fakt fakta a – fakt fakta a yang yang terp terpis isah ah;; kita kita haru harus s mema memand ndan angn gnya ya dala dalam m suat suatu u hubungan keseluruhan. Dalam memahami seseorang, kita harus melihatnya dalam konteksnya, dalam lingkungannya, dalam masalah yang dihadapinya. Frame of reference atau kerangka rujukan merupakan faktor – faktor fungs fungsion ional al yang yang memp mempen engar garuhi uhi perse perseps psi. i. Infor Informa masi si atau atau pesa pesan n yang yang disampaikan akan tidak berarti bahkan tidak berdampak apa – apa jika pesan atau informa informasi si tersebu tersebutt diterima diterima oleh orang orang yang yang tidak tidak memilik memilikii kerangk kerangka a rujukan rujukan mengena mengenaii hal tersebu tersebut. t. Kerang Kerangka ka rujukan rujukan sangat sangat erat kaitanny kaitannya a dengan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki seseorang. Dalam usaha membangun suatu persepsi positif siswa, seorang guru pemb pembim imbi bing ng
dapa dapatt
mela melaku kuka kan n
komu komuni nika kasi si
anta antarp rpri riba badi di
yang ang
dapa dapatt
menimbulkan kedekatan dan perasaan diperhatikan, sehingga siswa dapat lebih lebih terbuka terbuka dalam dalam menyamp menyampaika aikan n kondisi kondisi dirinya dirinya dan dapat dapat menerim menerima a 28
informa informasi si ataupun ataupun pesan pesan – pesan pesan yang yang diberik diberikan an oleh guru pembim pembimbing bing.. Namu Namun n pada pada kenya kenyata taann annya ya tida tidak k semu semua a usaha usaha – usaha usaha yang yang dilak dilakuk ukan an dalam menciptakan kesan, mempersuasi, merangsang timbulnya ide – ide tertent tertentu u dapat dapat berhasil berhasil seperti seperti yang yang kita inginka inginkan n bahkan bahkan mendapat mendapatkan kan peno penola laka kan. n.
Oleh Oleh
kare karena na
itu itu
guru guru
pemb pembim imbi bing ng
seh seharus arusny nya a
mampu ampu
memb memban angu gun n suatu suatu komu komunik nikas asii antar antarpri priba badi di yang yang efekt efektif if deng dengan an siswa siswa,, dengan tetap memperhatikan memperhatikan batas penerimaan, penerimaan, batas tanpa ketentuan, dan batas penolakan yang ada pada setiap macam sikap (Aswar, Saifuddin (2005 : 78). Keefektifan hubungan antarpribadi adalah taraf seberapa jauh akibat – akibat dari tingkah laku kita sesuai dengan apa yang kita harapkan. Hal ini juga ditentukan oleh kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang yang ingin ingin kita sampaik sampaikan, an, mencipt menciptakan akan kesan kesan untuk untuk mempeng mempengaruh aruhii orang orang lain sesuai sesuai kehenda kehendak k kita. kita. Dalam Dalam mening meningkatk katkan an keefkti keefktifan fan hubngan hubngan antarpribadi dapat dilakukan dengan cara berlatih mengungkapkan maksud keinginan kita dengan mengembangkan dan memelihara komunikasi yang akrab, hangat, serta produktif dengan orang lain. Komu Komunik nikas asii anta antarpr rpriba ibadi di yang yang efekt efektif if dapa dapatt berla berlang ngsun sung g apab apabila ila mengandung lima unsur yang dimiliki oleh pihak – pihak yang berkomunikasi, seperti yang diungkapkan oleh Joseph A. Devito (1980:40), yaitu : 1.
Opennes Openness s (keterb (keterbukaa ukaan). n). Pada Pada saat saat menyamp menyampaik aikan an dan menerim menerima a pesan pesan perlu perlu adanya adanya saling saling keterbu keterbukaan kaan antara antara guru guru pembimb pembimbing ing 29
denga dengan n siswa siswa.. Denga Dengan n demi demiki kian an pesan pesan yang yang disam disampa paika ikan n oleh oleh pemb pembim imbi bing ng akan akan memp memper erol oleh eh perh perhat atia ian n yang yang baik baik oleh oleh sisw siswa a sehi sehing ngga ga pesa pesan n dapa dapatt dime dimeng nger erti ti deng dengan an jela jelas, s, demi demiki kian an pula pula seba sebali likn knya ya guru guru pemb pembim imbi bing ng dapa dapatt meng menget etah ahui ui dan dan mema memaha hami mi pribadi, kemampuan serta latar belakang siswa. 2. Supp Suppor orti tive vene ness ss.. Anta Antara ra pemb pembim imbi bing ng deng dengan an sisw siswa a haru harus s sela selalu lu memberikan dukungan terhadap pesan yang disampaikan, sehingga komunikasi akan berjalan efektif. Tanpa adanya dukungan kedua belah pihak, komunikasi yanmg efektif tidak akan tercapai. 3.
Positiveness. Positiveness. Antara pembimbing pembimbing dengan siswa harus memilki sikap terhadap terhadap diri sendiri sendiri maupun maupun terhada terhadap p orang orang lain. lain. Dengan Dengan adanya adanya sikap positif yang dimiliki oleh para pembimbing, diharapkan adanya tanggapa tanggapan n positif positif siswa, siswa, dengan dengan demikia demikian n akan akan tercipta tercipta apa yang yang mereka inginkan.
4. Emph Emphty ty.. Yaitu aitu kema kemamp mpua uan n seseo seseoran rang g dalam dalam mera merasak sakan an peras perasaa aan n orang lain. Dalam hal ini seorang pembimbing pembimbing setidaknya harus dapat meras merasak akan an apa apa yang yang diras dirasaka akan n oleh oleh siswa siswany nya, a, sehin sehingga gga dapat dapat mema memaha hami mi betu betull pesa pesan n – pesan pesan yang yang akan akan disa disampa mpaika ikan n maup maupun un pesan yang diterima. 5.
Equality. Adalah unsur – unsur kesamaan kesamaan yang dimiliki oleh oleh pihak yang berkomunikasi, berkomunikasi, dalam hal ini yang dimaksud adalah pembimbing dan siswanya. 30
Adapun kerangka konseptual konseptual dari penulis mengenai mengenai penelitian penelitian Perseps Persepsii Siswa Siswa Terhadap erhadap Peran Peran Guru Guru Bimbing Bimbingan an di SMK Negeri Negeri I Somba Opu ini yaitu sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN
A Loka Lokasi si dan dan Wak Waktu tu Pen Peneli elitia tian n Penelit Penelitian ian ini dilaksan dilaksanaka akan n di SMK Negeri Negeri 1 Somba Somba Opu Kabupaten Kabupaten Gowa. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini berlangsung selama dua bulan, yaitu bulan Februari – April tahun 2008. B Jeni Jenis s Pen Penel elit itia ian n Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan bertujuan meluk melukisk iskan an dan dan mema memaha hami mi secar secara a holis holistik tik fenom fenomen ena a perse perseps psii yang yang
31
diteliti dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode penelitian. C Popu Popula lasi si dan dan Samp Sampel el Populasi Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa SMK Negeri 1 Somba Opu yang berjumlah 290 Sampel Berdasarkan populasi sebanyak 290 Orang itu, maka ditarik sampel 20% dari populasi yaitu 58 responden, dengan menggunakan teknik purposive sampling.
D Tehnik ehnik Pengu Pengump mpula ulan n Data Data a. Observa rvasi Observasi yang dimaksud adalah pengamatan langsung mengenai persepsi
siswa
terhadap
peran
guru
bimbingan
dengan
memperlihatkan simbol – simbol verbal maupun non-verbal. b. Inte ntervi rview Melakukan Melakukan wawancara wawancara langsung dengan beberapa siswa dan guru bimbingan. c. Kuesioner Pengu Pengump mpula ulan n data data deng dengan an cara cara menye menyebar barka kan n sejum sejumlah lah dafta daftar r pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan. 32
d. Kepu Kepust stak akaa aan n Mengumpulkan data melalui buku – buku, modul, dan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang memiliki kaitan dengan masalah yang dibahas. E Tehni ehnik k Anali nalisa sa Data Data Analisa data dilakukan secara kualitatif yaitu menggambarkan hasil penelitian dengan menggunakan tabel frekuensi. F Defi Defini nisi si Oper Operas asio iona nall Dalam Dalam memperj memperjelas elas arah arah dan sasaran sasaran yang yang ingin ingin dicapai dicapai,, terlebih terlebih dahulu penulis mengemukakan mengemukakan beberapa definisi yang sangat penting dalam karya ilmiah ini sebagai berikut : •
Persepsi adalah pendapat, tanggapan dalam mengumpulkan informasi dan penafsiran pesan yang dapat memberikan makna sesuai dengan pengalaman tentang suatu obyek.
•
Siswa adalah peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Kabupaten Gowa
•
Guru yang dimaksud adalah orang yang bertugas memberikan bimbingan atau berperan memberikan bimbingan kepada siswa.
33
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia – Teori dan Pengukurannya . Yogyakarta:Pustaka ogyakarta:Pustak a Pelajar Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer . Kontemporer . Yogyakarta: Andi Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi . Komunikasi . Jakarta: PT. PT. Radja Grafindo Persada. Effendy, Effendy, Uchjana. 2003. 2003 . Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi . Komunikasi . Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Effendy, Effendy, Uchjana. 2004. Dinamika Komunikasi . Bandung: PT. PT. Remaja Rosdakarya. 34
Hanafi, Abdillah. 1984. Memahami Komunikasi Antar Manusia . Surabaya: Usaha Nasional. Lutfiah, Muhammad. 1992. 1992 . Persepsi Beberapa Kelompok Siswa Terhadap Bimbingan dan Konseling di SMU Negeri 3 Ujung Pandang . Pandang . Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif . Kualitatif . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi . Bandung: PT. PT. Remaja Rosdakarya. Susanto, Astrit. 1988. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek . Praktek . Bandung: Penerbit Bina Cipta. Sudirman, Tabrani, Tabrani, Zainal, dan Toto. 1987. Ilmu Pendidikan. Pendidikan . Bandung: Remadja Karya CV. Soesilowurdani. 1987. Psikologi Perkembangan (Masa Remaja) . Surabaya: Usaha Nasional. Sugiyono. 1997. Statika Untuk Penelitian. Penelitian . Bandung: Alfabeta. Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antar Pribadi . Pribadi . Yogyakarta: Yogyakarta: Kanisius. Walgito, Bimo. 1993. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah . Yogyakarta: A. Offset. Widjaja. H.A.W. 2000. Ilmu Komunikasi – Pengantar Studi . Studi . Jakarta: PT. Rineka Cipta.
35
36