MAKALAH KE KERASAN GURU TERHADAP SISWA DILINGKUNGAN SEKOLAH Diposkan oleh Eka puspa Cahya Nengsih on Minggu, 05 Januari 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi sekolah pada umumnya adalah kekerasan guru terhadap sisa yang masih sering ter!adi dilingkungan sekolah" #erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh $N%CE& '200() di *e*erapa daerah di %ndonesia menun!ukkan *aha sekitar +0 kekerasan yang ter!adi pada sisa dilakukan oleh guru" -ita tahu *aha sekolah merupakan tempat sisa menim*a ilmu pengetahuan dan seharusnya men!adi tempat yang aman *agi sisa" Namun ternyata di *e*erapa sekolah ter!adi kasus kekerasan pada sisa oleh guru" -ekerasan.kekerasan yang dilakukan oleh guru kepada sisa seperti dilempar penghapus dan penggaris, di!emur di lapangan, dan dipukul" Di samping itu sisa !uga mengalami kekerasan psikis dalam *entuk *entakan dan kata makian, -asus.kasus kekerasan sangat *erlaanan dari peran seorang guru se*agai pendidik, penga!ar, dan pem*im*ing" -uriake mengatakan *aha di %ndonesia /ukup *anyak guru yang menilai /ara kekerasan masih eekti untuk mengendalikan sisa 'hillip, 200)" adahal /ara ini *isa menye*a*kan trauma psikologis, atau sisa akan menyimpan dendam, makin ke*al terhadap hukuman, dan /enderung melampiaskan kemarahan dan agresi terhadap sisa lain yang dianggap lemah" 3ingkaran negati ini !ika terus *erputar *isa melanggengkan *udaya kekerasan di masyarakat" $ntuk itu pada kesempatan ini penulis akan mem*ahas mengenai kekerasan pada sisa dan apa yang harus dilakukan oleh masing.masing pihak yang terkait" B. Rumuan maala! dapaun rumusan masalah dalam makalah ini adalah se*agai *erikut 1" Mengapa kekerasan sering ter!adi dalam dunia pendidikan6 2" #agaimana dampak kekerasan pada sisa6 7" #agaimana /ara mengatasi kekerasan dalam dunia pendidikan6 ". Tu#uan dapun tu!uan pada makalah *erikut adalah se*agai *erikut
1"
Mengidentiikasi penye*a* ter!adinya kekerasan pada sisa oleh guru
2"
Menguraikan dampak kekerasan guru terhadap sisa
7"
Menetapkan solusi yang yang tepat untuk mengatasi kekerasan pada sisa
BAB II PEMBAHASAN A. TIN$AUAN KEKERASAN DARI BERBAGAI LANDASAN
-ekerasan adalah tindakan yang tidak terpu!i dan tentunya sangat *ertentangan dengan *er*agai landasan dalam pendidikan" #erikut paparan mengenai kekerasan *ila ditin!au dari *er*agai landasan pendidikan di %ndonesia •
Tinjauan dari Landasan Hukum Pendidikan
-ekerasan dalam pendidikan sangat *ertentangan dengan 1" pasal 7 $ndang.$ndang 8epu*lik %ndonesia Nomor 20 tahun 2007 tent ang Sistem endidikan Nasional, 9ungsi pendidikan nasional untuk mengem*angkan kemampuan dan mem*entuk atak serta perada*an *angsa yang *ermarta*at dalam rangka men/erdaskan kehidupan *angsa, *ertu!uan untuk *erkem*angnya potensi peserta didik agar men!adi manusia yang *eriman dan *ertaka kepada :uhan ;ang Maha Esa, *erakhlak mulia, sehat, *erilmu, /akap, kreati, mandiri, dan men!adi arga negara yang demokratis serta *ertanggung !aa*<" 2" :entang kekerasan isik, pada pasal +0 $$ Nomor 27 :ahun 2002 :entang erlindungan nak dinyatakan se*agai *erikut 1)"
Setiap orang yang melakukan keke!aman, kekerasan atau an/aman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana pen!ara paling lama 7 'tiga) tahun ( 'enam) *ulan dan=atau denda paling *anyak 8p 2"000"000,00 'tu!uh puluh dua !uta rupiah)"
2)" Dalam hal anak se*agaimana dimaksud dalam ayat '1) luka *erat, maka pelaku dipidana dengan pidana pen!ara paling lama 5 'lima) tahun dan=atau denda paling *anyak 8p 100"000"000,00 'seratus !uta rupiah)" 7)" Dalam hal anak se*agaimana dimaksud dalam ayat '2) mati, maka pelaku dipidana dengan pidana pen!ara paling lama 10 'sepuluh) tahun dan=atau denda paling *anyak 8p 200"000"000,00 'dua ratus !uta rupiah)" 4)" idana ditam*ah sepertiga dari ketentuan se*agaimana dimaksud dalam ayat '1), ayat '2), dan ayat '7) apa*ila yang melakukan penganiayaan terse*ut orang tuanya"
-emudian yang *erkaitan dengan kekerasan seksual Paal %&
9Setiap orang yang dengan senga!a melakukan kekerasan atau an/aman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian ke*ohongan, atau mem*u!uk anak untuk melakukan atau mem*iarkan dilakukan per*uatan /a*ul, dipidana dengan pidana pen!ara paling lama 15 'lima *elas) tahun dan paling singkat 7 'tiga) tahun dan denda paling *anyak 8p
700"000"000,00 'tiga ratus !uta rupiah) dan paling sedikit 8p (0"000"000,00 'enam puluh !uta rupiah)"< '$$ erlindungan nak) Selan!utnya se/ara khusus, undang.undang ini *ahkan mengamanatkan *aha anak.anak a!i* dilindungi dari tindak kekerasan yang dilakukan oleh siapapun, termasuk guru di sekolah" Paal '(
9nak di dalam dan di lingkungan sekolah a!i* dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman.temannya di dalam sekolah yang *ersangkutan, atau lem*aga pendidikan lainnya"< '$$ erlindungan nak) Jika melihat undang.undang terse*ut, sesungguhnya sudah sangat nyata *aha tindakan kekerasan terhadap anak merupakan tindakan kriminal yang pelakunya akan diproses se/ara hukum" :indakan kekerasan dengan *ungkus pendidikan !uga dapat mengaki*atkan pelaku dikenai tindak pidana, se*agaimana dise*utkan dalam pasal +0 $$" No" 27 tahun 2002" •
•
Tinjauan dari Landasan Psikologi Pendidikan Dampak yang tim*ul dari eek kekerasan adalah sisa men!adi pendiam atau penyendiri, minder dan /anggung dalam *ergaul, tidak mau sekola h, stres atau tegang, sehingga tidak konsentrasi dalam *ela!ar, dan dalam *e*erapa kasus yang le*ih parah dapat mengaki*atkan *unuh diri" -ekerasan yang dilakukan oleh guru sangat *ertentangan dengan pendapat &reedman 'idarta, 200220) yang menyatakan *aha guru harus mampu mem*angkitkan kesan pertama yang positi dan tetap positi untuk hari.hari *erikutnya" Sikap dan perilaku guru sangat penting artinya *agi kemauan dan semangat *ela!ar anak.anak" Jadi, hukuman yang dilakukan oleh guru akan men!adi kesan negati yang *erdampak negati pula dalam proses *ela!ar anak" Tinjauan dari Landasan Sosial Budaya ada landasan sosial *udaya, pendidikan diarahkan untuk mengem*angkan hu*ungan antarindi>idu, indi>idu dan kelompok dan antarkelompok serta mengem*angk an nilai.nilai *udaya %ndonesia" Namun, hal terse*ut hanya men!adi a/ana saat kekerasan ter!adi dalam pendidikan" Sisa tidak dapat mengem*angkan hu*ungan yang *aik antarindi>idu, indi>idu dan kelompok dan antarkelompok ketika 9*udaya senioritas< masih melekat di sekolah" Di sisi lain, terkikisnya *udaya *angsa yang dikenal dunia dengan sopan santunnya aki*at maraknya tindak kekerasan khususnya dalam dunia pendidikan"
B. )AKTOR*)AKTOR PEN+EBAB KEKERASAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN
enye*a* kekerasan terhadap peserta didik *isa ter!adi karena guru tidak paham akan makna kekerasan dan aki*at negatinya" ?uru mengira *aha peserta didik akan !era karena hukuman isik" Seharusnya guru memperlakukan murid se*agai su*yek, yang memiliki individual differences 'Eko %ndaranto ,2004)" -ekerasan *isa ter!adi karena pendidik sudah tidak atau sangat kurang memil iki rasa kasih sayang terhadap murid, atau dahulu ia sendiri diperlakukan dengan keras" Selain itu kekerasan oleh guru pada sisa dise*a*kan oleh aktor.aktor se*agai *erikut •
-urangnya pengetahuan guru *aha kekerasan itu tidak eekti untuk memoti>asi sisa atau meru*ah perilaku,
•
•
•
•
•
•
ersepsi guru yang parsial dalam menilai sisa" Misalnya, ketika sisa melanggar, *ukan se*atas menangani, tapi men/ari tahu apa yang melandasi tindakan itu, danya ham*atan psikologis, sehingga dalam mengelola masalah guru le*ih sensiti>e dan reakti, danya tekanan ker!a guru target yang harus dipenuhi oleh guru, seperti kurukulum, materi, prestasi yang harus di/apai sisa, sementara kendala yang dihadapi /ukup *esar, ola yang dianut guru adalah mengedepankan a/tor kepatuhan dan ketaatan pada sisa, menga!ar satu arah 'dari guru ke murid), Muatan kurikulum yang menekankan pada kemampuan kogniti dan /enderung menga*aikan kemampuan eekti, sehingga guru dalam menga!ar suasananya kering, stressul, tidak menarik, padahal mereka dituntut men/etak sisa.sisa *erprestasi, :ekanan ekonomi, pada gilirannya *isa men!elma men!adi *entuk kepri*adian yang tidak sta*il,seperti *erpikir pendek, emosional, mudah goyah, ketika merealisasikan ren/ana.ren/ana yang sulit diu!udkan"
". SOLUSI MASALAH
-arena sekolah dan guru yang kurang tegas maka murid !adi *e*as sehingga tidak mengindahkan norma.norma dan peraturan yang ada" Misalnya murid akan *erpenampilan seenaknya sendiri seperti preman atau spg, *e*as *olos sekolah tanpa hukuman yang *erat, *e*as melakukan kenakalan di luar *atas kea!aran, meremehkan guru, dan lain se*againya" @leh karena itulah maka diperlukan peran pemerintah untuk mem*uat delapan standar pendidikan yang *aik yang dapat mem*uat murid takut dalam artian yang *aik" ?uru seharusnya *oleh menghukum sisa yang nakal dan tidak disiplin dengan sedikit kekerasan dan hukuman isik agar para sisa.sisi takut dan terpa/u untuk *ela!ar, patuh, taat, hormat, disiplin, *ertanggung !aa*, tahu aturan, dan lain se*againya" #e*erapa solusi yang di*erikan untuk mengatasi kekerasan pada sisa di sekolah diantaranyan adalah se*agai *erikut a) Menerapkan pendidikan tanpa kekerasan di sekolah *) Mendorong=mengem*angkan humaniasi pendidikanA . Menyatupadukan kesadaran hati dan pikiran, . Mem*utuhkan keterli*atan mental dan tindakan sekaligus, . Suasana *ela!ar yang meriah,gem*ira dengan memadukan potensi isik, psikis, kekuatan yang integral" /) Bukuman yang di *erikan *erkolerasi dengan tindakan anak,
men!adi suatu
d)
:erus menerus mem*ekali guru untuk menam*ah aasan pengetahuan, kesempatan, pengalaman *aru untuk mengem*angkan kreati>itas mereka"
e)
-onseling,#ukan sisa sa!a mem*utuhkan konseling, tapi !uga guru" Se*a* guru !uga mengalami masa sulit yang mem*utuhkan dukungan, penguatan, atau *im*ingan untuk menemukan !alan keluar yang ter*aik"
)
Segera mem*erikan pertolongan *agi siapa pun !uga yang mengalami tindakan kekerasan di sekolah,dan menindak lan!uti serta men/ari solusi alternati yang ter*aik"
da hal yang harus dipahami dan kemudian diterapkan oleh pendidik untuk memperoleh keper/ayaan anak didik agar men/apai maksud dari pendidikan itu, tanpa harus menggunakan kekerasan" ,. T-nakan alternat-/ Cara pendidikan tanpa kekerasan digam*arkan se*agai se*uah /ara ketiga atau alternati ketiga, setelah tindakan menyalahkan dan aksi kekerasan karena hal itu" Seorang pendidik yang melihat kesalahan seorang sisa, mempunyai tiga pilihan setelah itu, apakah dia akan menyalahkannya, menggunakan kekerasan untuk memaksa sisa memper*aiki kesalahan itu atau menggunakan /ara ketiga yang tanpa kekerasan" Menahan diri untuk tidak menyalahkan tentu *ukan perkara mudah *agi orang deasa apa*ila melihat se*uah kesalahan dilakukan oleh anak di depan matanya" :api perlu diingat *aha se*uah tudingan *agaimanapun akan *er*uah *alasan dari anak, karena se/ara insting dia akan mempertahankan dirinya" 8eaksi atas sikap anak yang mem*ela diri inilah yang ditakutkan akan *er*uah kekerasan dari pendidik terhadap anak didik" &. Keakraban 0enu! keterbukaan -eakra*an maksudnya *er*agi dengan orang lain dengan tidak mem*eda.*edakan anak. anak didik, dan ter*uka adalah tidak menutup.nutupi hal apa pun atau men/o*a mengam*il
keuntungan dari hal.hal yang tidakrasa diketahui sisa" Se*uah keakra*an yang penuh keter*ukaan hanya *isa ter!alin apa*ila adalah persaudaraan kemanusiaan antara pihak pendidik dan sisa" Di dalam keakra*an ada kasih sayang, keramahan, sopan.sa ntun, saling menghargai dan menghormati" Sedang keter*ukaan mengandung unsur ke!u!uran, kerelaan dan menerima apa adanya" -eakra*an yang ter*uka ini i*arat pintu *agi masuknya se*uah keper/ayaan" -etika anak didik sudah merasakan keakra*an yang ter*uka dari gurunya, maka dia dengan senang akan mendengarkan apa pun yang disampaikan oleh sang guru" 1. K2mun-ka- 3ang #u#ur
enipuan adalah sesuatu yang sulit dipisahkan dari kekerasan, dise*a*kan kurangnya rasa hormat kepada orang lain atau takut terhadap kenyataan" :indakan dengan kasih sayang didasarkan pada ukurannya dalam ke*enarannya setiap orang, yang tidak *isa memisahkan dirinya dari ke*enaran dan kenyataan" Jadi, untuk men!adi *enar kepada diri sendiri, kita !uga harus *enar terhadap orang lain" Sampaikan kepada anak didik ke*enarannya, arahkan
kemarahan kita terhadap kesalahannya , *ukan kepada orangnya" :emukan solusi dalam konlik dan kesalahpahaman, dan itu tidak *isa di*angun apa*ila kita menggunakan ke*ohongan dan penipuan" (. H2rmat- Kebebaan an Peramaan Di dalam pendidikan tanpa kekerasan ini, kita semuanya *e*as dan setara, setiap orang mendengarkan suara nurani send iri dan saling *er*agi perh atian" 3alu kemudian dengan *e*as diputuskan, *erdasarkan pada semua pertim*anga n indi>idu.indi>idu, *agaimana keinginan *ersama ingin diu!udkan" Dengan demikian kita harus mengenali dengan !elas ke*e*asan memilih dan hak yang sama setiap orang untuk mengam*il *agian dalam kegiatan itu" ;ang le*ih penting lagi adalah kita menyadari persamaan semua manusia dan menghormati ke*e*asan anak didik sama seperti kita menghendaki ke*e*asan kita sendiri dihormati" :indakan tanpa kekerasan *ukanlah *entuk usaha untuk mengendalikan yang lain atau penggunaan paksaan terhadap mereka" Jika kita men/intai anak didik, kita menghormati otonomi merek a untuk mem*uat keputusan.keputusan mereka sendiri" -ita pasti dapat *erkomunikasi dengan mereka, dan kita *ahkan dapat menghadapi mereka dengan kehadiran kita untuk memaksa mereka tanpa kekerasan untuk mem*uat se*uah pilihan, !ika kita yakin mereka telah melakukan kesalahan" er*edaan yang penting adalah kita tidak memaksa mereka se/ara isik atau dengan kasar untuk men/apai apa yang kita inginkan" '. Sal-ng mem0er4a3a- e4ara 0enu! Cara dengan kasih sayang didasarkan pada keyakinan *aha !ika kita *ertindak dengan /ara yang *aik tidak akan pernah merugikan *agi siapapun, dan akan menghasilkan ke*aikan !uga" lih.alih mengendalikan anak didik dengan an/aman dan kekuasaan kita, le*ih *aik menggunakan ke/erdasan masing.masing pihak untuk meme/ahkan masalah dengan komunikasi yang *aik dan negosiasi"
$ntuk memper/ayai anak didik se/ara penuh kita harus melepaskan keper/ayaan itu dari kendali kita sendiri, dan mem*iarkan situasi memprosesnya" :entu sa!a melepaskan keper/ayaan tidak *erarti kita memper/ayai dengan mem*a* i *uta" -ita harus tetap memonitor apa yang ter!adi dan memantau hasilnya se/ara terus menerus" 5. Ketekunan an keabaran
Dalam pendidikan tanpa kekerasan, kesa*aran adalah ke*aikan yang *ersiat re>olusioner" -esa*aran *ukanlah se*uah pem*iaran tanpa tindakan apa pun, tetapi peningkatan kualitas dari se*uah pertolongan yang *ertahan pada tuntutannya, dan melan!utkannya dengan /ara /erdas penuh ketenangan" -etika kita terperangkap dalam situasi konlik, emosi kita sering sangat akti dan *ergolak" -ita harus hati.hati dengan reaks i tanpa pemikiran atas apa yang sedang kita lakukan dan konsekuensi.konsekuensi yang mungkin ter!adi" -esa*aran mem*erikan kepada kita aktu untuk *erpikir tentang tindakan.tindakan kita agar terhindar dari kekerasan dan *ertindak eekti" -etekunan !uga *erarti kita harus leksi*el di dalam strategi dan taktik kita" Jika metodanya tidak *erhasil, kita perlu men/o*a /ara lain" Jika !alannya mendapatkan halangan, kita dapat *eralih ke hal lain yang !uga memerlukan perhatian" Jika anak didik seperti kehilangan minatnya, kita dapat dengan kreati men/o*a pendekatan *aru terhadap permasalahan" endidikan tanpa kekerasan harus dipenuhi kesa*aran dan memaakan dan di saat yang sama gigih dalam mem*antu" -etika anak didik mengakui *aha mereka sudah
melakukan kesalahan, kita harus menun! ukkan siat pemaa kepada mereka " Sasaran terakhir dari pendidikan tanpa kekerasan *ukanlah kemenangan atas anak.anak didik kita tetapi menemukan se*uah kehidupan yang harmonis antara pendidik se*agai orang tua, *ersama.sama dengan anak didik dalam damai dan keadilan" BAB III PENUTUP
KESIMPULAN -ekerasan dalam pendidikan sangat *ertentangan dengan *er*agai landasan dalam pendidikan antara lain, landasan hukum, psikologi, sosial *udaya dan ilsaat" Bal ini dapat di/egah apa*ila guru melaksanakan prinsip pendidikan tanpa kekerasan" Diharapkan dengan penegakan disiplin di semua unsur, tidak terdengar lagi seorang guru menghukum sisanya dengan marah.marah atau menampar" Dan diharapkan tidak ada lagi sisa yang melakukan tindakan kekerasan terhadap temannyaendidikan dengan kekerasan hanya akan melahirkan traumatis.traumatis yang *eru!ung pada pem*alasan dendam, dan kita semua pasti tidak menghendaki hal demikian terus *erlan!ut tanpa *erkeputusan yang akan melahirkan generasi. generasi penuh kekerasan"
DA)TAR PUSTAKA
nariansyah" 200" 7 Prinsip Pendidikan TanpaKekerasan. "ikimu"/om=Nes=DisplayNes"asp6%D14 diakses 2+ Desem*er 2017 Bardianti" 200+" Kekerasan dalam Pendidikan. http://hardianti.blogspot.com/2008/0/kekerasan!dalam!pendidikan.html diakses 2+ Desem*er 2017 NN" 200. "en#ikapi $enomena Kekerasan dalam Pendidikan. http://%%%.tribun&abar.co.id/read/artikel/'78(/men#ikapi!fenomena!kekerasan!dalam! pendidikan diakses 2+ Desem*er 2017
)ndang!)ndang *epublik +ndonesia ,omor 2 Tahun 2002 Tentang Perlindungan -nak
)ndang!)ndang *epublik +ndonesia ,omor 20 Tahun 200 Tentang istem Pendidikan ,asional ;anuar,andy"200" igampar uru1 is%a Pamekasan ,gaku Telingan#a erdengung. http://suraba#a.detik.com/read/2003/(2/(4/('(27/(25040(/'74/digampar!guru!sis%a! pamekasan!ngaku!telingan#a!berdengung diakses 2+ Desem*er 2017