The Hong Kong International Airport (HKIA) project charter documents and tracks the necessary information required by decision makers to approve the project for funding. The project charter include...
project
Project Charter (Ejemplo)Full description
contoh dalam pembuatan project charterDeskripsi lengkap
project
Project Charter is the first step before continue to the project plan.
PROJECT CHARTER Date
03/10/2011
Project No.
01/X /2012
Project Name
Pembangunan Auditorium Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK)
Owner
Kementerian Kesehatan Republik
Customer
proyek/produk tsb
Indonesia Schedule
03/10/2011 – 09/01/2012
unit yg akan operasikan
Budget
Rp 7.650.262.000,00 (Termasuk PPN)
Business Needs Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia memiliki magnet tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Pusat pemerintahan, pendidikan, bisnis, dan hal sentral lainnya berkembang dengan pesat di kota ini. Hampir setiap tahunnya, jumlah penduduk Jakarta meningkat secara signifikan. Maka dari itu, dibutuhkan sarana penunjang yang mampu mewadahi kebutuhan masyarakat di dalamnya. Salah satu sentral kegiatan masyarakat yang bermukim di Kota Jakarta berada di daerah Tebet yang berlokasi di Jakarta Selatan. Karena Tebet merupakan kawasan strategis dimana lokasinya berdekatan dengan sentral-sentral bisnis dan hiburan ibu kota, maka owner melihat adanya peluang bisnis untuk membangun Mal dan Apartemen di daerah tersebut. Hal ini disebabkan oleh banyaknya golongan menengah ke atas yang berasal dari berbagai wilayah Jabodetabek yang memiliki rutinitas di daerah sekitar Tebet, sehingga diharapkan pembangunan ini dapat mempermudah akses mereka agar dapat meningkatkan produktivitasnya. Adapun tujuan dari Proyek Pembangunan Tebet City ini antara lain: 1. Memperoleh income bagi perusahaan 2. Menyediakan sarana hiburan dan pemukiman bagi masyarakat golongan menegah ke atas yang bekerja di daerah sekitar Tebet 3. Mempermudah masyarakat yang bekerja di sekitar Tebet untuk mengakses tempat kerjanya sehingga meningkatkan produktivitas.
Project Scope 1.
Pekerjaan Struktur •
Pekerjaan Persiapan
•
Pekerjaan Tanah
•
Pekerjaan Pondasi
•
Pekerjaan Lantai Dasar
•
Pekerjaan Beton Lantai 1
•
Perkejaan Beton Lantai 2
•
Pekerjaan Beton Lantai 3
•
Kuda-kuda Baja Atap
•
Bangunan selasar Beton
2.
4. 5. •
a. b. c. d. • • • •
6. •
Pekerjaan Arsitektur •
Pekerjaan Persiapan
•
Arsitektur Lantai Dasar
•
Arsitektur Lantai 2
•
Arsitektur Lantai 3
•
Arsitektur Lantai Atap
•
Arsitektur Lainnya
•
Pekerjaan Infrastruktur
•
7. • • •
8. • • •
9. •
a. Bangunan Selasar i.
Arsitektur Lantai Dasar
ii.
Arsitektur Lantai 2
iii. Arsitektur Lantai Atap b. Sarana Prasarana •
Pekerjaan Antirayap
•
Pekerjaan Lain-lain
•
Pekerjaan Pagar Samping
3.
•
10. • • • •
Pekerjaan Plumbing Pekerjaan elektrikal Penerangan dan tenaga gedung auditorium instalasi penerangan dan tenaga lantai 1 instalasi penerangan dan tenaga lantai 2 pada panel LP-Dimmer Auditorium pada panel LP-Hall/proyektor Auditorium Panel-panel T.R. termasuk grounding 2 ohm Kabel-kabel toevur/ feeder Pekerjaan penangkal petir Pekerjaan ME selasar Pekerjaan dimmer system Peralatan utama Instalasi peralatan dan konektor Pekerjaan LCD Proyektor dan Screen Motorise Peralatan utama Instalasi peralatan dan konektor Testing dan commissioning Pekerjaan TV LED 3D Peralatan utama Instalasi peralatan dan konektor Testing dan commissioning Professional system Peralatan professional system Instalasi professional system Pekerjaan interior Lantai auditorium 1 Lantai auditorium 2 Lantai mezonin Panggung moveable
Pekerjaan mekanikal Pekerjaan AC
•
a. peralatan AC b. peralatan utama fan Pekerjaan ducting
•
a. lantai dasar b. lantai 2 c. lantai mezanine •
Pekerjaan pemipaan
a. lantai 1 b. lantai 2 •
Pekerjaan kabel power
•
Tes commissioning
Fasilitas tersebut antara lain bangunan gedung briefieng beserta pondasinya, j alan dan lapangan parkir, saluran drainasi, workshop. Juga termasuk perbaikan tanah (Soil Improvement) (apabila dibutuhkan), serta Cut and fill.
5
PROJECT CHARTER Owner ’s Authority PM memiliki kewenangan berupa: 1.
Membuat SPK (Surat Perintah Kerja)
2.
Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan
3.
Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil pekerjaan konstruksi
4.
Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak, misalnya pelaksanaan pembangunan dengan bentuk dan material yang tidak sesuai dengan RKS