INDIKATOR INI BARU SAYA KETIK DIPEROLEH DARI KOPI PUSKESMAS SIDOREJO YANG DIPEROLEH DARI DINAS KESEHATAN LAMPUNG TIMUR
indikator MUTU
SFCSDF
iDeskripsi lengkap
indikator mutu snarsFull description
iFull description
SPOFull description
a. IAK 5 : Penggunaan Penggunaan Antibiotik dan dan Pengobatan Lainnya Judul : Waktu Tunggu Resep Obat Jadi/Racikan STANDAR JUDUL INDIKATOR TIPE INDIKATOR TUJUAN DEFINISI OPERASION AL ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI FORMULA
NUMERATOR DENOMINATOR TARGET SAMPLING KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI METODE PENCATATAN ANALISA DAN PELAPORAN AREA PIC
PMKP 3. Klinik 5 : Penggunaan Antibiotik dan Pengobatan lainnya Waktu Tunggu Resep Obat Jadi/ Racikan Pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Proses dan Outcome Mengetahui tingkat kecepatan pelayanan instalasi farmasi RS Waktu Tunggu Resep Obat Jadi/Racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi/ racikan. Kecepatan pelayanan instalasi farmasi meningkatkan faktor kepuasan pasien dan mutu pelayanan farmasi.
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi/racikan pasien yang disurvei dalam waktu satu bulan, dimana waktu yang yang diperlukan < 30 menit untuk obat jadi dan < 60 menit untuk obat racikan : waktu saat resep diserahkan ke petugas farmasi dan waktu saat obat diterima pasien. Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi/racikan pasien yang disurvei dalam bulan tersebut. Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi/racikan pasien yang disurvei dalam waktu satu bulan, dimana waktu yang diperlukan < 30 menit untuk obat jadi dan < 60 menit untuk obat racikan. Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi/ racikan pasien yang disurvei dalam bulan tersebut. Cakupan kesesuaian waktu tunggu 85% untuk resep obat jadi dan resep racikan. Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling 30 pasien perhari selama satu minggu. Pasien RS Mata Fatma rawat jalan dan rawat inap Bukan pasien RS Mata Fatma Prospektif Mencatat waktu dari mulai resep masuk sampai s ampai obat diserahkan Setiap bulan oleh Kepala Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi Kepala Instalasi Farmasi
FORMAT PENCATATAN
CHECK LIST WAKTU TUNGGU Jenis Pekerjaan
Resep Diterima Resep Dikerjakan Obat Diserahkan
Jam
…………. …………. ………….
Jenis Pekerjaan
Resep Diterima Resep Dikerjakan Obat Diserahkan
Total Waktu Jenis Pekerjaan
Resep Diterima Resep Dikerjakan Obat Diserahkan
Jenis
…………. …………. ………….
Resep Diteri Resep Dikerj Obat Disera
Jam
Jenis
…………. …………. ………….
Resep Diteri Resep Dikerj Obat Disera
Total Waktu Jam
…………. …………. ………….
Tot
Jenis Pekerjaan
Resep Diterima Resep Dikerjakan Obat Diserahkan
Total Waktu Jenis Pekerjaan Resep Diterima Resep Dikerjakan Obat Diserahkan Total Waktu
Jam
Total Waktu Jam
…………. …………. ………….
Tot
Jenis Pekerjaan Resep Diterima Resep Dikerjakan Obat Diserahkan Total Waktu
REKAP WAKTU TUNGGU RESEP OBAT NON RACIKAN Jam Jam Menerima MenyerahNo. Tgl. No. Nama Pasien resep kan Resep RM Pukul …
Pukul …
WIB
WIB
REKAP WAKTU TUNGGU RESEP OBAT NON RACIKAN Jam Jam Menerima MenyerahNo. Tgl. No. Nama Pasien resep kan Resep RM Pukul …
Pukul …
WIB
WIB
Jam
…………. …………. ………….
Rentang Waktu (menit)
Ketera ngan (IRJA/ IRNA)
Rentang Waktu (menit)
Ketera ngan (IRJA/ IRNA)
b. IAK 6 : Kesalahan Medis (medication ( medication error ) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) Judul : Kesalahan Penyerahan Obat STANDAR JUDUL INDIKATOR TIPE INDIKATOR TUJUAN
PMKP 3. Klinik 6 : Kesalahan Medis (medication error ) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) Kesalahan Penyerahan Obat Proses dan Outcome 1. Tergambarnya upaya rumah sakit dalam mencegah kesalahan pelayanan resep, untuk mengantisipasi terjadinya kejadian nyaris
Jenis Resep Diteri Resep Dikerj Obat Disera Tot
DEFINISI OPERASION AL
cedera dalam pengobatan 2. Terwujudnya ketepatan penyiapan obat oleh Instalasi Farmasi dan keselamatan penggunaan obat Kejadian pemberian pemberian obat obat meliputi : salah pasien salah obat salah dosis obat salah aturan pemakaian obat Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan kebijakan instalasi farmasi tentang Keselamatan Pasien dalam mengurangi insiden yang meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Sentinel, dan langkahlangkah yang harus dilakukan apoteker dan tenaga farmasi, pasien, dan keluarga jika terjadi insiden. Jumlah kesalahan pemberian obat selama satu bulan : Jumlah resep yang disurvei dalam satu bulan x 100% = _____ % Jumlah kesalahan pemberian obat selama satu bulan
ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI
FORMULA NUMERATOR DENOMINATOR TARGET SAMPLING KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI METODE PENCATATAN ANALISA DAN PELAPORAN
AREA PIC FORMAT PENCATATAN
Jumlah resep yang disurvei dalam satu bulan 0% Pengumpulan data dilakukan dengan purposive dengan purposive sampling Pasien RS Mata Fatma rawat jalan dan rawat inap Purposive sampling Tiap kejadian kesalahan obat dicatat setiap hari selama satu bulan oleh staf instalasi farmasi. Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi farmasi sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian tiap bulan data akan dilaporkan kepada Tim Mutu Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TMKPRS). Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang dikoordinasikan dikoordinasikan oleh Tim Mutu Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TMKPRS). Instalasi Farmasi Kepala Instalasi Farmasi Pencatatan ResepTanggal : ……………….
No.
E rror Medicat Medication ion
1.
Nama Pasien
2.
Nama Obat
3.
Dosis
4.
Aturan Pakai
1
2
3
4
5
6
7
8
Resep 9 10
11
12
13
dst
Rekapitulasi Total Resep : No. E rr or M edication ication 1. Nama Pasien 2. Nama Obat Dosis 3. 4. Aturan Pakai
Ada (%)
Tidak Ada (%)
c. AMK 1 : Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat untuk memenuhi kebutuhan pasien. Judul : Ketidaktersediaan Obat Rawat Jalan dan Rawat Inap STANDAR JUDUL INDIKATOR TIPE INDIKATOR TUJUAN DEFINISI OPERASION AL ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI FORMULA
NUMERATOR DENOMINATOR TARGET SAMPLING KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI METODE PENCATATAN ANALISA DAN PELAPORAN
PMKP 3.2 AMK 1 : Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat untuk memenuhi kebutuhan pasien. Ketidaktersediaan Obat Rawat Jalan dan Rawat Inap Struktur Tergambarnya mutu manajemen obat dengan ketersediaan stok obat essensial Rumah Sakit Persentase resep yang tidak dapat terlayani terla yani yang disebabkan kekosongan obat. Jumlah kekosongan ini merupakan alat ukur untuk mengetahui manajemen obat yang dilaksanakan di rumah sakit. Apabila obat telah dipenuhi oleh rumah sakit maka keterlambatan pelayanan obat tidak akan terjadi . Pencatatan dilaksanakan setiap hari selama satu bulan, dilakukan oleh staf Instalasi Farmasi, apabila ada obat essensial maupun obat obat setara yang stoknya kosong. 0 Total sampling Seluruh obat essensial maupun obat setara yang kosong Prospektif Setiap hari selama satu bulan oleh staf instalasi farmasi Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Farmasi sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada kepada Tim RMLM dan Direksi.
AREA PIC FORMAT PENCATATAN
Secara umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Tim RMLM Instalasi Farmasi Kepala Instalasi Farmasi