L Lecturer ecturer :Bpk :Bpk Yusaffar Yusaffar M.Eng M.Eng
SISTEM LUBRIKASI TURBIN AIR
FUNGSI
SISTEM PELUMASAN :
Sebagai bantalan atau pemisah antara dua bagian yang bergerak. Sebagai pendingin dari dalam (internal cooling). Menghindari keausan Menghindari keausan dari dari komponen ± komponen yang yang saling kontak langsung. Membuang kotoran dan pencemaran-pencemaran lainnya. Memindahkan Tenaga Meredam Kejutan
Jenisenis-Jenis pelumas
Dilihat dari bentuk fisik:
1. Pelumas Padat
(Solid Lubrication)
2. Pelumas Cair
(Liquid Lubrication)
Dilihat kepada penggunaannya:
1. Pelumas Industri 2. Pelumas Otomotif 3. Pelumas Perkapalan 4. Pelumas Penerban Penerbangan gan
Istilah dalam pelumasan 1. Viscosity 2. Viscosity index 3.
Flash
4.
Fire
Point
Point
5. Pour Point 6. Cloud Point 7. Aniline Point
Tipe--tipe Tipe -tipe pelumasan Ada 3 tipe atau kondisi pelumasan,yaitu: Thick-Film (Hydrodynamic)Lubrication Thick-Film Lubrication Boundary Lubrication
HL; K;¶; PADA SISTEM TURBIN TUR BIN AIR A IR µJ] PELUMASAN PADA
Daerah-daerah y ang ang m e e m e elu m a merlukan rlukan p elu masan san
Ko mp onen uta m a endukung siste m p elu elu m a mp onen ma dan p endukung masan san
e elu m a Mekanis m me kerja siste m p elu masan san
Hal-hal y ang ang p erlu erlu di c ek ek dan dikendalikan p ada ada siste m p elu elu m a masan san agar tidak terjadi tri p
MINYAK PELUMAS PADA TURBIN
Adapun pengujian untuk minyak pelumasan pada turbin,yaitu:
1.
Spectrometric Analysis Teknik untuk mendeteksi dan mengetahui banyaknya unsur-unsur metal pada penggunaan minyak.
2.
Rotade Filter Spectroscop Spectroscopy y Teknik untuk mendeteksi besarnya atau kekasaran unsur metal dan kontaminan pada sampel minyak.
3.
Viscosity Menunjukan kekentalan minyak.
4.
Infrared Analysis Teknik mendeteksi kontaminasi minyak pelumas.
5.
Total Acid Number Metode untuk mengindikasikan keasaman relatif pada minyak pelumas.
6.
Water Kontaminasi air pada pelumasan turbin tidak diperbolehkan diperbolehk an melebihi 100 ppm.
7.
Particle Count Untuk
8.
menghitung dan mengklasifasikan partikel pada fluida.
Analytical Ferrography
Mekanisme kerja sistem pelumasan
Minyak disimpan dalam suatu reservoir untuk mengisi pompa kemudian didinginkan, disaring,didistribusikan kepada pengguna akhir,dan dikembalikan ke reservoir.
Reservoir dipanaskan untuk penyalaan awal dengan indikasi suhu lokal.
Reservoir terpisah dari pelat dasar dan dipasang di pasang untuk menahan kotoran dan air.
Waktu penyimpanan minyak pada reservoir harus 10 menit dari aliran normal dan total volume dibawah level operasi minimum.
Level rundown,yaitu rundown,yaitu level tertinggi minyak dalam reservoir dapat da pat tercapai selama sistem tidak bekerja.
Sistem pelumasan dilengkapi dengan pompa minyak utama dan katup kendali
Kapasitas pompa utama harus Kapasitas harus 10 ± 15 % lebih besar dari pemakaian sistem sistem maksimum.
DAERAH DAERAH YANG MEMERLUKAN PELUMASAN
A. Journal Bearing 1.
Cylinder Bearing Ketahanan terhadap beban bagus.
2.
Axial Groove Bearing Ketahanan sama seprti cylinder bearing.
3.
Eleptical Bearing
4.
Multilobe Bearing Karakteristik beban pada arah radial
5.
Tilting Bearing Sama dengan Multilobe bearing.
B. Roda Gigi Digunakan untuk menghubungkan putaran turbin ke Generator.
C. Governour Oli digunakan untuk menggerakan ujung / pangkal piston.
KOMPONEN UTAMA DAN PENDUKUNG SISTEM PELUMASAN
A.
Tangki minyak pelumas (Reservoir) Kegunaan:
Menampung sejumlah minyak pelumassan yang cukup untuk mensuplai sistem.
Tempat sementara minyak pelumas yang bersikulasi dalam sistem .
Menyediakan kondisi pengisapan yang memadai untuk semua pompa oli.
Menampung seluruh minyak pelumas ketika unit trip.
B.
Oil Pump Dalam sistem pelumasan pada turbin air mempunyai dua buah pompa:
1.
Pompa Utama Menggunakan pompa oli jenis pompa sentrifugal
Fungsi:Mensuplai minyak pelumas ke bagian bagian yang akan dilumasi.
Pelaksanaan:Harus dilengkapi dengan priming pump dan Booster pump.
Penggerak pompa utama:1. Motor AC,DC 2. Digerakan Motor listrik selama Start-up atau Start awal dan pada putaran penuh.
2.
Pompa Pelengkap atau Pompa Cadangan
Fungsi : Membantu Pompa utama dalam Mensuplai minyak pelumas.
Penggerak : Sama dengan Pompa utama.
C.
Oil Cooler
Fungsi : Untuk pendingin minyak pelumas yang panas supaya temperaturnya kembali ke keadaan semula.
Biasanya digunakan air sebagai media pendingin oli. Temperatur oli ketika panas (keluar dari bantalan sebelum masuk cooler sekitar 62-65 0C) setelah didinginkan menjadi sekitar 45 0C
Heat Exchanger
D.
Strainer / Oil Filter
Fungsinya agar kondisi oli selalu bersih maka filter dibersihkan secara periodik.
E.
Oil Control Componen Componentt Yang dikontrol dalam minyak pelumas:
1.
Temperatur
2.
Tekanan
3.
Kekentalan Oli (viscosity)
4.
Laju aliran minyak pelumas
Pelumasan pada governor
OIL HEAD Menyediakan tekanan untuk blade servomotor dan servomotor mengalirkannya ke governor