Pembimbing: dr. Agah Gadjali, Sp. M dr. Gartati Ismail, Sp. M dr. Henry A. Wibowo, Sp. M dr. Hermansyah, Sp. M dr. Mustafa K. Shahab, Sp. M Disusun oleh Astri Faluna 1102009044 KEPANITEAAN K!INIK I!"# PEN$AKIT "ATA #"A% &AKIT '%A$AN(KAA TK) 1 ADEN &AID KANT*
resentasi Kasus Hordeolum
Identitas asien •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
!ama #empat$ #empat$ tanggal lahir lahir -mur %enis Kelamin Kelamin Agama Su&u$/angsa Status endidi&an e&erjaan Alamat #anggal #anggal emeri&saan emeri&saan
" !y. !y. # " %a&arta, '() %anuari ) (*+ " * #ahun " erempuan erempuan " Islam " /etawi, Indonesia " Meni&ah " S( " egawai Swasta " %l. %eng&i !o.0' 1# ''$'* " ' %uli 0'(2
A!AM!3SIS A!AM!3S IS 4Autoanamnesis5 4Autoana mnesis5 #anggal ' %uli 0'(2
Keluhan utama " /enjolan di &elopa& mata &iri bawah bagian dalam seja& bulan yang lalu. •
Keluhan tambahan mengganjal •
" Mata seperti ada yang
•
i+a,at Pen,a-it &e-arang asien datang &e oli&lini& Mata 1S olri dengan &eluhan ada benjolan di &elopa& mata &iri bawah bagian dalam &urang lebih seja& enam bulan yang lalu sebelum masu& rumah sa&it. Awalnya berupa benjolan &e7il seperti jerawat yang terasa nyeri bila dite&an dan gatal, gatal, &emudian sema&in lama sema&in membesar sehingga &elopa& sehingga &elopa& mata &iri bawah merah dan beng&a&. /enjolan terasa luna&. luna& . Se&arang benjolan tida& terasa nyeri namun pasien merasa mengganjal mengganjal di bagian &elopa& mata &iri bawah. asien juga menga&u jarang membersih&an mu&a sehabis mela&u&an a&ti8tas. Kebiasaan seperti penggunaan alat &osmeti& seperti mas&ara disang&al oleh pasien. 1iwayat trauma sebelumnya disang&al serta riwayat pada &eluarga mempunyai penya&it yang sama juga disang&al oleh pasien. Keluar &otoran, mata merah, mata berair dan penglihatan &abur disang&al oleh pasien. asien tida& mengalami demam.
1iwayat enya&it 9ahulu •
•
•
•
•
•
•
asien sebelumnya tida& pernah mengalami penya&it dengan &eluhan serupa pada &edua mata pasien 1iwayat mengguna&an &a7amata disang&al 1iwayat mengalami benturan atau trauma benda lain pada mata disang&al 1iwayat penya&it diabetes melitus disang&al 1iwayat hipertensi disang&al 1iwayat alergi ma&anan disang&al 1iwayat alergi obat disang&al
1iwayat enya&it Keluarga •
1iwayat &eluarga dengan sa&it yang sama disang&al
•
1iwayat penya&it diabetes melitus dalam &eluarga disang&al
•
1iwayat penya&it hipertensi dalam &eluarga disang&al
emeri&saan :isi& &tatus (eneralis Keadaan umum " bai& Kesadaran " ;ompos Mentis #anda ;5
•
•
•
•
•
•
•
Status ?ftalmologi •
Inspe&si
.isus TI* Posisi
*D 2$2 3 !$palpasi
*& 2$2 3 #ida& die@aluasi ortoforia
%irs/hberg (era-an bola mata
Palebra suerior
Massa 4)5, 3dema 4)5, si&atri&s 4)5, hiperemis 4)5, hematom 4)5, pus 4)5, nyeri te&an 4)5, tida& ptosis, tida& ada entropion dan e&stropion.
Massa 4)5, 3dema 4)5, si&atri&s 4)5, hiperemis 4)5, hematom4)5, pus 4)5, nyeri te&an 4)5, tida& ptosis, tida& ada entropion dan e&stropion.
Palebra inerior
Massa 4)5, 3dema 4)5, si&atri&s 4)5, hiperemis 4)5, hematom 4)5, pus 4)5, nyeri te&an 4)5, tida& ptosis, tida& ada entropion dan e&stropion.
Massa 45 &onsistensi &enyal, 3dema 45, hiperemis 45, si&atri&s 4)5, hematom 4)5, pus 4)5, nyeri te&an 4)5, tida& ptosis, tida& ada entropion dan e&stropion.
Konungti3a
Hiperemis
tarsalis
papil 4)5, edema 4)5
4)5, edema 4)5
Konungti3a
Hiperemis
Hiperemis 4)5, papil
tarsalis
papil 4)5, edema 4)5
4)5,
Hiperemis 4)5, papil
suerior
inerior
45,
4)5, edema 4)5
Konungti3a
inje&si
&onjungti@a
bulbi
4)5, inje&si siliar 4)5,
inje&si
perdarahan 4)5
perdarahan 4)5
Kornea
inje&si &onjungti@a 4)5,
%ernihB %ernihB in8ltrat 4)5 B ul&us 4)5 B si&atri&s 4)5
siliar
in8ltrat
4)5,
4)5
ul&us 4)5 B si&atri&s 4)5
'ili-
mata
9alam, jernih
9alam, jernih
;o&lat, radier, batas tegas, sine&ia anterior 4)5, sine&ia posterior 4)5
;o&lat, radier, batas tegas, sine&ia anterior 4)5, sine&ia posterior 4)5
ean Iris
B
Puil
!ensa
/entu& bulat, sentral, reguler
/entu& bulat, sentral, reguler
1eCe&s 7ahaya langsung $ tida& langsung 45 $ 45
1eCe&s 7ahaya langsung $ tida& langsung 45 $ 45
9iameter mm %ernih
9iameter mm %ernih
.itreus
#ida& die@aluasi
#ida& die@aluasi
Funus
#ida& die@aluasi
#ida& die@aluasi
dapat
1esume •
asien perempuan berusia * tahun datang dengan &eluhan benjolan &elopa& mata &iri bawah bagian dalam seja& bulan yang lalu sebelum masu& rumah sa&it. Awalnya berupa benjolan &e7il seperti jerawat yang terasa nyeri dan gatal &emudian sema&in lama sema&in membesar sehingga &elopa& &iri bawah merah dan beng&a&. Se&arang benjolan tida& terasa nyeri namun pasien merasa mengganjal di bagian &elopa& mata &iri bawah. asien juga menga&u jarang membersih&an mu&a sehabis mela&u&an a&ti8tas.
ada pemeri&saan 8si& "
•
alpebra inferior ?S" Hiperemis 45 3dema 45 Massa 45 !yeri te&an 4)5 •
•
•
•
Konjungti@a tarsal inferior ?S" Hiperemis 45
•
•
9iagnosis •
9iagnosis &erja "
Hordeolum internum palpebra inferior ?S fase supurasi
9iagnosis banding " ) Hordeolum e&sternum ?S ) KalaDion ?S
Manajemen 1en7ana terapi " )Insisi dan &uretase hordeolum ) Antibioti& sistemi& " AmoEi7ilin E2'' mg )!SAI9 " Asam mefenamat E2'' mg )?bat tetes ;endo :eni7ol 4;hlorampheni7ol5 tetes sehari o7uli sinistra. Monitoring" Kontrol ( minggu setelah insisi untu& melihat penyembuhan lu&a insisi dan melihat apa&ah masih terdapat infe&si atau peradangan
rognosis •
•
•
•
Fuo Fuo Fuo Fuo
Ad Ad Ad Ad
" " " "
Ad /onam 9ubia Ad /onam 9ubia Ad bonam Ad /onam
#injauan usta&a •
Anatomi palpebra
#epian anterior terdiri dari bulu mata, glandula eiss dan Moll. Glandula eiss adalah modi8&asi &elenjar sebasea &e7il yang bermuara dalam foli&el rambut pada dasar bulu mata Glandula Moll adalah modi8&asi &elenjar &eringat yang bermuara &e dalam satu baris de&at bulu mata #epian posterior ber&onta& dengan bola mata, dan sepanjang tepian ini terdapat muara)muara &e7il dari &elenjar sebasea yang telah dimodi8&asi 4glandula Meibom5 •
•
•
•
Kelenjar Meibom •
•
•
•
Kelenjar sebaseus yang besar #ida& ber&onta& langsung dengan foli&el rambut #erleta& pada lempeng tarsal &elopa& mata atas) bawah 4jumlah di &elopa& atas &elopa& bawah5 :ungsi" menghasil&an se&ret minya&$oily yang men7egah perle&atan antara &edua &elopa& mata dan berfungsi untu& membentu& lapisan tear 8lm yang men7egah air mata untu& bere@aporasi
Glandula Deiss dan moll ) Glandula eiss adalah modi8&asi &elenjar sebasea &e7il yang bermuara dalam foli&el rambut pada dasar bulu mata. ) Glandula Moll adalah modi8&asi &elenjar &eringat yang bermuara &e dalam satu baris de&at bulu mata ) Glandula moll dan Deiss mense&resi lipid yang ditambah&an &e lapisan super8sial dari tear 8lm, men7egah e@aporasi
Hordeolum 9e8nisi Hordeolum Infe&si supuratif a&ut &elenjar palpebral 4biasanya oleh strepto7o77us dan staphylo7o77us5 •
Klasi8&asi (. Hordeolum e&sternum Hordeolum e&sternum merupa&an infe&si pada &elenjar eiss atau Moll dengan penonjolan terutama &e daerah &ulit &elopa&. ada hordeolum e&sternum, nanah dapat &eluar dari pang&al rambut. #onjolannya &e arah &ulit, i&ut dengan pergera&&an &ulit dan mengalami supurasi, meme7ah sendiri &e arah &ulit •
0. Hordeolum internum Hordeolum internum merupa&an infe&si &elenjar Meibom yang terleta& di dalam tarsus dengan penonjolan terutama &e daerah &ulit &onjungti@a tarsal. Hordeolum internum biasanya beru&uran lebih besar dibanding&an hordeolum e&sternum. ada hordeolum internum, benjolan menonjol &e arah &onjungti@a dan tida& i&ut bergera& dengan pergera&an &ulit, serta jarang mengalami supurasi dan tida& meme7ah sendiri •
•
•
•
#erdapat 0 fase pada hordeolum yaitu "
•
:ase inCamasi
•
:ase supuratif
•
•
•
•
Eiemiologi 9ata epidemiologi internasional menyebut&an bahwa hordeolum merupa&an jenis penya&it infe&si &elopa& mata yang paling sering ditemu&an pada pra&te& &edo&teran. insidensi tida& tergantung pada ras dan jenis &elamin.
Etiologi Staphylococcus aureus adalah agen infe&si pada *') *2 &asus hordeolum
:a&tor resi&o 9aya tahan tubuh buru&
enya&it &roni&
blepharitis H?193?J-M
1iwayat hordeolum sebelumnya
#ida& higienis
athogenesis embentu&an nanah dalam &elenjar oleh infe&si Staphylococcus aureus
#erjadi penge7ilan lumen dan stasis hasil se&resi &elenjar
Stasis men7etus&an infe&si se&under oleh Staphylococcus aureus
Hordeolum
4&elenjar Meibo eis, Moll5
Manifestasi &linis Gejala embeng&a&an. 1asa nyeri pada &elopa& mata. erasaan tida& nyaman dan sensasi terba&ar pada &elopa& mata. Gatal englihatan terganggu 1asa tida& nyaman saat ber&edip • • •
• • •
#anda 3ritema. 3dema. !yeri bila dite&an di de&at pang&al bulu mata. Seperti gambaran abses &e7il. • • • •
9iagnosis banding •
KalaDion
•
Hordeolum e&sterna
•
9a&riosistitis
•
Selulitis preseptal
•
#umor palpebra
%oreolum
Kala5ion
(.
Infe&si &elenjar palpebrae 4banya& disebab&an oleh Staphylococcus aureus5
InCamasi &roni& yang disebab&an oleh obstru&si &elenjar meibom
0.
Interna " &elenjar meibom 3&sterna " &elenjar moll atau Deis
/isa disebab&an oleh hordeolum internum
.
Ada tanda peradangan, nyeri pada fase inCamasi
#ida& nyeri, &onsistensi &eras
%oreolum interna
%oreolum E-sterna
Infe&si &elenjar meibom
Infe&si &elenjar moll atau Deis
enonjolan &e arah &onjungti@a tarsal
enonjolan &e arah &ulit &elopa&
#ida& i&ut dengan pergera&an &ulit
I&ut dengan pergera&an &ulit
Da-riosistitis
&elulitis resetal
?bstru&si du&tus nasola&rimal
Infe&si ba&teri 4strepto&o&us atau sta8lo&o&us5
-nilateral, nyeri berat, ada epifora
3ritema pada &elopa&, nyeri, beng&a&, panas, edema.
Jeta& benjolan di inframedial
3dem dan eritem yang difus
Tumor alebra ertumbuhan sel yang abnormal pada &elopa& mata #ida& ada tanda peradangan ataupun nyeri -l7er yang tida& sembuh, batas tida& tegas
Manajemen a. re@entif" %aga &ebersihan mata dan membiasa&an men7u7i tangan sebelum menyentuh mata •
%angan menyetuh mata yang sehat setelah menyentuh mata yang sa&it #ida& mema&ai &osmeti& pada mata yang sa&it Hindari penggunaan &onta& lensa selama mata belum sembuh Mengguna&an sapu tangan atau tissue bersih untu& memegang mata yang sa&it Mengguna&an &a7amata pelindung ji&a bepergian atau saat mengendarai motor •
•
•
•
•
b. romotif " Memberi&an edu&asi bahwa penya&it ini &ebanya&an disebab&an oleh infe&si dan penya&it gampang menular dan bagaimana 7ara pen7egahannya 7. Kuratif " ) :arma&ologi Antibioti& diindi&asi&an bila dengan &ompres hangat selama 0 jam tida& ada perbai&an dan bila proses peradangan menyebar &e se&itar daerah hordeolum. •
•
•
•
Antibioti& topi&al /a7itra7in atau tobrami7in salep mata diberi&an setiap jam selama +)(' hari. 9apat juga diberi&an eritromisin salep mata untu& &asus hordeolum e&sterna dan hordeolum interna yang ringan. Antibioti& sistemi& 9iberi&an bila terdapat tanda)tanda ba&terimia atau terdapat tanda pembesaran &elenjar limfe di preauri7ular. ada &asus hordeolum internum dengan &asus yang sedang sampai berat. 9apat diberi&an 7ephaleEin atau di7loEa7ilin 2'' mg per oral &ali sehari selama + hari. /ila alergi penisilin atau 7ephalosporin dapat diberi&an 7lindamy7in '' mg oral &ali sehari selama + hari atau &laritromy7in 2'' mg 0 &ali sehari selama + hari.
) embedahan ada insisi hordeolum terlebih dahulu diberi&an anestesi topi&al dengan panto&ain tetes mata. 9ila&u&an anestesi 8ltrasi dengan pro&ain atau lido&ain di daerah hordeolum dan dila&u&an insisi + Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah Cu&tuasi pus, tega& lurus 4@erti&al5 pada margo palpebra. Hordeolum e&sternum dibuat insisi sejajar 4horiDontal5 dengan margo palpebra. •
•
Setelah dila&u&an insisi, dila&u&an &uretase seluruh isi jaringan meradang di dalam &antongnya dan &emudian diberi&an salep antibioti&
Insisi dan &uretase hordeolum
•
Kompres hangat ) &ali sehari selama (' ) (2 menit tiap &alinya untu& membantu drainase. Ja&u&an dengan mata tertutup. %angan men7oba meme7ah&an hordeolum, biar&an pe7ah sendiri. /ersih&an &elopa& mata dengan air bersih
d. 1ehabilitatif " asien &ontrol &embali ( minggu lagi untu& melihat efe& pengobatan dan untu& dila&u&an insisi dan &uretase •
Kompli&asi •
Kompli&asi hordeolum adalah mata &ering, simblefaron, abses, atau selulitis palpebra yang merupa&an radang jaringan i&at jarang palpebra di depan septum orbita dan abses palpebra.
rognosis •
rognosis umumnya bai&, &arena proses peradangan pada hordeolum bisa mengalami penyembuhan dengan sendirinya, asal&an &ebersihan daerah mata tetap dijaga dan dila&u&an &ompres hangat pada mata yang sa&it serta terapi yang sesuai.
embahasan #eori Gejala
• •
•
• • •
embeng&a&an. 1asa nyeri pada &elopa& mata. erasaan tida& nyaman dan sensasi terba&ar pada &elopa& mata. 1asa mengganjal Gatal 1asa tida& nyaman saat ber&edip
asien pembeng&a&an pada &elopa& mata &iri bawah 1asa mengganjal 1asa tida& nyaman saat ber&edip #erasa nyeri saat awal timbul benjolan •
• •
•
ada pemeri&saan 8si& ditemu&an "
• • •
•
9ari hasil anamnesis dan pemeri&saan 8si& yang telah dila&u&an diagnosis pasien mengarah pada hordeolum internum palpebra inferior ?S fase supurasi