BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Industr Industrii farmasi farmasi merupaka merupakan n salah salah satu elemen elemen yang yang berpera berperan n penting penting
dalam dalam mewuju mewujudka dkan n kese keseha hatan tan nasio nasional nal melalu melaluii aktiv aktivita itasny snya a dalam dalam bida bidang ng manufacturing obat. Tingginya kebutuhan akan obat dalam dunia kesehatan dan
vitalnya aktivitas obat mempengaruhi mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh manusia melahirkan melahirkan sebuah tuntutan terhadap industri farmasi agar mampu memproduksi obat yang berkualitas. Oleh karena itu, semua industri farmasi harus benar-benar berupaya agar dapat menghasilkan produk obat yang memenuhi standard kualitas yang dipersyaratkan. Produksi obat di apotik jauh lebih mudah bandingakan dengan produksi indu indust stri ri,,
perl perlu u
meng mengad adak akan an kaji kajian an pref prefor ormu mula lasi si seca secara ra khus khusus us deng dengan an
menerap menerapkan kan dan memahi memahi dasar dasar dasar dasar preformu preformulasi lasi,, sehingg sehingga a di dapatka dapatkan n sebua sebuah h prod produk uk obat obat yang yang sesua sesuai. i. Preduk Preduksi si obat obat di apoti apotik k dapat dapat melipu meliputi ti perac peracika ikan n obat obat atas atas permi perminta ntaan an tertu tertulis lis dokte dokterr dala dalam m sebu sebuah ah resep resep atau atau melakukan pengemasan ulang sediaan obat dalam skala kecil untuk memenuhi kebutuhan pasar yang tersedia. !ed !edian ian farm farmas asii yang ang bera berane neka ka
ragam agam
jeni jenis snya nya
tent tentul ulah ah
harus arus
dipertim dipertimban bangkan gkan dan di perhatik perhatikan an dalam dalam mendes mendesainn ainnya ya sehingg sehingga a di dapat dapat suat suatu u sedi sediaa aan n yang yang stab stabil il,, efek efekti tiff dan dan aman aman.. Tahapa hapan n yang yang tida tidak k kala kalah h pentingnya dari proses sediaan farmasi adalah preformulasi sediaan farmasi. Pengkajian Pengkajian preformulasi ini berpusat pada sifat sifat fisika kimia "at aktif serta bahan tambahan obat yang dapat mempengaruhi penampilan obat dan perkembangan suatu bentuk sediaan farmasi.
1.2
Rumusan Masalah
#dapun rumusan masalah dari dari makalah makalah ini adalah adalah sebagai sebagai berikut berikut $ pengertian n preformulasi preformulasi dan dan master formula% formula% - #pakah pengertia 1 |Preformulasi dan Master Formula
sajakah cakupan cakupan pembelajaran pembelajaran dari preformulasi preformulasi dan dan master master formula % - #pa sajakah
1.3
Tujuan
&arii rumu &ar rumusan san masa masalah lah ters tersebut ebut,, ada adapun pun tuju tujuan an pem pembuat buatan an maka makalah lah ini ada adalah lah sebagai berikut$
-
'engetahui pengertian dari preformulasi dan master formula %
-
'engetah 'eng etahui ui apa saja caku cakupan pan pemb pembelaj elajara aran n dar darii pref preformu ormulasi lasi dan mast master er formula %
-
'enambah 'ena mbah pen penget getahua ahuan n meng mengena enaii pref preformu ormulasi lasi dan mast master er for formula mula,, unt untuk uk mengetahui apa saja yang penting dalam pembuatan preformulasi
BAB II PEMBAHAAN
2 |Preformulasi dan Master Formula
2.1 tu!" Pre#$rmulas" !tudi preformulasi adalah tahap pertama dalam pembentukan tablet atau aktivitas formulasi dengan pertimbangan yang hati-hati dari data preformulasi. Preformulasi penting bagi formulator untuk mendapatkan profil fisika-kimia yang lengkap dari bahan-bahan aktif yang tersedia sebelum memulai suatu aktifitas perkembangan formulasi seluruh informasi ini diketahui sebagai preformulasi ()ieberman, *++.
1. De#en"s" %re#$rmulas" Preformulasi adalah suatu proses pengkajian sifat sifat fisika kimia
senyawa atau bahan obat atau "at aktif dan "at tambahan, untuk mengoptimalkan suatu formula obat, sehingga diperoleh formulasi sediaan yang stabil, efektif dan aman. Preformulasi dapat dideskripsikan sebagai tahap perkembangan yang mana ahli farmasi mengkatagorikan sifat fisika kimia dari bahan obat dalam pertanyaan yang dimana dianggap penting dalam formulasi yang stabil, efektif dan bentuk yang aman. eberapa parameter seperti ukuran /ristal dan bentuk sifat
p0,
solubility,
sifat
p0 stabilitas,
polymorphisin,
efek pembagian,
permeabilitas obat dan disolusi dievaluasi selama evaluasi tersebut mungkin saja terjadi. Interaksi dengan berbagai bahan bahan inert yang dimaksudkan untuk penggunaan dalam bentuk akhir yang mana diketahui. &ata yang didapat dari evaluasi ini berhubungan dengan data yang didapat dari pendahuluan farmakologi dan studi biokimia dan memberikan ahli farmasi informasi yang mengi"inkan pemilihan dari dosis yang optimum mengandung bahan inert yang paling diminati perkembangannya.
2. Tujuan %re#$rmulas" 'enggambarkan proses optimasi suatu obat melalui penentuan atau definisi •
sifat-sifat fisika dan kimia yang dianggap penting dalam menyusun formulasi •
sediaan yang stabil, efektif, dan aman. &ata preformulasi akan sangat membantu dalam memberikan arah yang lebih sesuai untuk membuat suatu rencana bentuk sediaan. 3 |Preformulasi dan Master Formula
•
'enyiapkan dasar rasional untuk metode preformulasi 1ntuk memaksimalkan kesempatan dalam mengoptimalkan sebuah produk
•
obat dan penampilannya. &ari sudut pandang seorang formulator tablet, informasi preformulasi yang
•
• •
paling penting adalah studi kestabilan "at tambahan obat. 1ntuk obat baru yang pengalaman formulasinya kurang Penerangan formula menggunakan pengalaman dan
pengetahuan
mengetahui bahan tambahan untuk menjaga ukuran tablet ini seminimal mungkin tanpa mengorbankan bagian bagian yang perlu.
2.2 &aku%an stu!" %ra#$rmulas" untuk se!"aan ta'let !tudi praformulasi untuk sediaan tablet mencakup hal hal berikut. #. . 2. &. 4. 5. 6. 0. I. 7.
Organoleptik #nalisis fisikokimia !ifat sifat fisikomekanik3 karakteristik fisik !ifat /ristal /arakteristik fisikokimia Parameter yang memengaruhi absorpsi !tabilitas solid !tudi kompatibilitas Petunjuk dan pedoman untuk produksi Petunjuk penyimpanan dan pengemasan
(rgan$le%t")
Program studi praformulasi yang khas harus dimulai dengan pemerian "at aktif. 8arna, aroma, dan rasa "at aktif harus dicatat dengan menggunakan terminologi deskriptif.
*arna
Putih 0ampir putih Putih
Rasa
#sam #sin Pahit 'anis
Ar$ma
!edikit beraroma
cuka #roma khas
Bentuk
0ablur erserat 6ranul !erbuk halus
4 |Preformulasi dan Master Formula
kekuningan /uning /uning pucat /uning kecoklatan /rem /rem pucat /eabu-
'embakar 9asa dingin 9asa pedas Tidak berasa !edikit pahit #roma minyak permen
abuan 'erah tua 'erah muda 'erah
jingga 'erah 2oklat
#roma
menusuk #roma aromatic #roma lemah #roma
Partikel seperti
pasir !erbuk ruah
(voluminous 0igroskopis !erbuk amorf !erpihan entuk jarum
seperti
sulfide Praktis tidak
beraroma #roma amin ringan #roma tidak enak seperti merkapton #roma asam klorida lemah
Pada umumnya, "at aktif memiliki aroma dan rasa yang berkarakter. /etika mencoba rasa "at aktif, hendaknya dilakukan dengan hati hati. 7ika rasa dianggap tidak enak, pertimbangan hendaknya diberikan untuk menggunakan bentuk kimia "at aktif yang kurang larut, jika tersedia, asalkan tidak membahayakan ketersediaan hayati yang tidak dapat diterima. #roma dan rasa dapat ditekan dengan menggunakan penyedap (flavours dan eksipien atau dengan menyalut sediaan akhir. Penyedap, "at pewarna, dan eksipien yang dipilih untuk mengurangi masalah warna yang tidak bagus dipandang atau berubah ubah, serta aroma dan rasa yang tidak menyenangkan harus ditapis berdasarkan pengaruhnya pada stabilitas dan ketersediaan hayati "at aktif.
Anal"s"s #"s"k$k"m"a 1. Data kual"tat"# !an kuant"tat"# 5 |Preformulasi dan Master Formula
#nalisis ini berfungsi untuk penetapan identitas dan kadar "at aktif. 1ntuk penetapan kualitatif biasanya digunakan kromatografi lapis tipis, spectrum serapan inframerah, reaksi warna, spectrum serapan reaksi ultraviolet dan reaksi tertentu lainnya.penetapan kadar "at aktif biasanya dilakukan dengan metode spektrofotometri, kromatografi gas, kromatografi cair kinerja tinggi (/2/T: titrasi kompleksometri, asam basa, argentometri, iodometri, dll 2. kemurn"an
ketidakmurnian dapat memengaruhi stabilitas, misalnya kontaminasi logam dengan kadar superjuta (ppm dapat merusak beberapa golongan senyawa tertentu. Penampilan adalah bidang lain yang dengan sedikit ketidakmurnian dapat mempunyai pengaruh besar. !elanjutnya, beberapa ketidakmrnian mensyaratkan ketelitian karena kemungkinan toksik. Teknik yang digunakan untuk mengarakterisasi kemurnian suatu "at aktif sama dengan yang digunakan dalam penetapan identifikasi kualitatif dan kadar kuantitatif. /romatografi lapis tipis dan kromatografi cair kinerja tinggi (/2/T merupakan penerapan yang sangat luas dan alat yang baik sekali untuk mengarakterisasi keserbasamaan berbagai macam jenis "at aktif. /romatografi kertas dan kromatografi gas juga berguna dalam penetapan keserbasamaan kimiawi. !emua teknik tersebut dapat didesain untuk memberikan kuantitatif kemurnian 'etode lain yang berguna dalam menilai kemurnian adalah analisis termasuk garavimetri dan diferensial. Informasi yang sama kadang kadang juga dihasilkan dengan pengamatan titik cair, terutama dengan mikroskop panggung panas (hot stage microscope.
Rek$men!as" +$rmulas"
Pada penyempurnaan penilaian praformulasi dari suatu kandidat obat baru, dianjurkan untuk menyiapkan laporan komprehensif mengenai pokok pokok masalah farmaasi yang berhubungan dengan molekul ini. )aporan ini harus menyimpulkan rekomendasi untuk mengembangkan formulasi fase I. laporan ini sangat penting dalam 6 |Preformulasi dan Master Formula
menyiapkan dokumen dokumen tindakan pengaturan dan membantu pengembangan obat berikutnya.
2.3"#at +"s"k$mekan"k !ifat-sifat
fisikomekanik
mencakup
ukuran
partikel,
luas
permukaan,
pembasahan higroskopisitas, aliran serbuk, karateristik pengempaan, dan bobot jenis.
1. Ukuran %art"kel
erbagai sifat kimia dan fisik "at aktif dipengaruhi oleh distribusi ukuran dan bentuk partikel. Pengaruh tersebut tidak saja pada sifat-sifat fisik sediaan solid, tetapi juga dalam beberapa hal pada sifat biofarmasetiknya, misalya ketersediaan hayati banyak "at aktif berkaitan secara langsung dengan distribusi ukuran partikel dan "at aktif, sebagai contoh griseofulvin. 1kuran partikel juga berperan dalam keserbasamaan tablet akhir. #pabila perbedaan besar dalam ukuran terdapat diantara "at aktif dan eksipien, pengaruh saling berpisah dapat terjadi sehingga pencampuran secara saksama sulit dilakukan atau jika tercapai, sulit dipertahankan selama proses tersebut. Pengaruh ini sangat besar jika perbedaan ukuran partikel eksipien dan "at aktif sangat signifikan. 1kuran partikel juga merupakan faktor dalam stabilitas. ahas halus agak lebih terbuka pada pajanan oksigen atmosfer, panas, cahaya, kelembapan, dan interaksi eksipien daripada bahan kasar. /arena peranan yang signifikan ini, penentuan rentang ukuran partikel yang diinginkan merupakan hal yang penting, dan kemudiaan mempertahankan dan mengendalikannya.
2. Tekn"k meneta%kan ukuran %art"kel
anyak metode yang bisa digunakan untuk memantau ukuran partikel, antara lain metode mikroskopik, pengayakan, penetapan volume partikel. Tidak ada pengukuran tersebut yang merupakan metode langsung. 'etode sedimentasi yang menghasilkan ukuran partikel yang berhubungan dengan kecepatan pengendapan partikel melalui media suspensi merupakan suatu pengukuran penting dalam pengembangan emulsa dan suspensi. 7 |Preformulasi dan Master Formula
Pengukuran volume partikel menggunakan alat yang disebut coulter counter, memungkinkan menghitung diameter setara dengan volume. 7adi, ukuran dapat atau tidak dapat dibandingkan dengan yang diperoleh oleh metode mikroskop atau metode lain, ukuran hanya dapat langsung diterapkan pada partikel yang diukur sesuai metode yang digunakan.
3. M"kr$sk$% $%t"k
!esuai dengan metode mikroskopik, suatu emulsa atau suspensi yang di encerkan atau tidak diencerkan ditempatkan pada kaca mikroskop atau sel mistar dan ditempatkan pada panggung mekanik mikroskop. Pada kanta mata mikroskop dipasang suatu mikrometer untuk memperkirakan ukuran partikel. Partikel diukur sepanjang garis tetap yang dipilih secara acak, umumnya merupakan garis mendatar lintas pusat partikel. Pengukuran yang populer yaitu diameter feret, diameter martin, dan diameter bidang yang diproyeksikan.
,. Bentuk !an Luas Permukaan Part"kel
entuk dan luas permukaan partikel mempengaruhi aliran dan sifat permukaan suatu serbuk. )uas permukaan, bobot atau volume unit merupakan karakteristik serbuk yang penting dalam studi adsorpsi permukaan dan laju disolusi.
Bentuk Part"kel
!uatu bulatan mempunyai luas permukaan minimum per volume unit. 'akin asimetrik suatu partikel, makin besar luas permukaan per volume unit. !emakin asimetrik pula suatu partikel semakin sulit menetapkan diameter partikel yang berarti.
•
Permukaan %es"#"k
Permukaan spesifik adalah luas permukaan per volume unit atau per bobot unit.
8 |Preformulasi dan Master Formula
-. Met$!e Peneta%an Luas Permukaan Met$!e A!s$r%s" •
#lasan untuk mengendalikan ukuran partikel adalah perubahannya akan mengubah luas permukaan yang tersedia, memengaruhi disolusi dan ketersediaan hayati. &alam hal ini, ukuran partikel merupakan petunjuk kasar suatu luas permukaan. Pendekatan yang paling umum untuk menetapkan luas permukaan didasarkan pada
teori
dari
Brummer-Emmet-Teller
(4T. !ecara singkat,
teori
tersebut
menetapkan bahwa kebanyakan "at akan mengadsorpsi suatu monomolekular gas dibawah kondisi tekanan parsial dan suhu tertentu. &engan mengetahui kapasitas monolapisan adsorben dan luas molekul adsorbat sehingga prinsip luas permukaan dapat dihitung.
•
Met$!e Permea'"l"tas
Prinsip penolakan terhadap aliran gas atau cairan, melalui suatu sumbat serbuk kompak disebut luas permukaan serbuk. 'akin besar luas permukaan per gram serbuk, !w, makin besar penolakan untuk mengalir. Permeabilitas tekanan tertentu jatuh (turun melewati sumbat berbandng terbalik dengan luas permukaan spesifik. /ecepatan aliran melalui sumbatan juga di pengaruhi oleh derajat pengempaan partikel dan ketidakteraturan kapiler. /arena kesederhanaan dan penetapan cepat dapat dilakukan, metode permeabilitas secara luas diterapkan dalam bidang farmasi, terutama jika tujuannya untuk mengendalikan bets ke bets.
6.
B$'$t en"s Part"kel
Pengetahuan tentang bobot jenis "at aktif sangat berguna dalam memberikan gagasan tentang ukuran bentuk sediaan akhir. !ecara nyata,parameter ini sangat penting untuk "at aktif potensi-rendah karena akan menghasilkan granulasi ruah yang dapat menyulitkan pengempaannya menjadi tablet akhir. obot jenis solid juga mempengaruhi sifat alirannya. &alam hal pencampuran fisik berbagai serbuk, perbedaan yang signifikan dengan bobot jenis nyata pada berbagai komponen tersebut dapat menimbulkan pemisahan.
9 |Preformulasi dan Master Formula
/arena partikel dapat keras dan halus ataupun kasar dan menyerupai spons, formulator harus menyatakan bobot jenis dengan hati-hati. obot jenis secara umum didefinisikan sebagai bobot per volume unit. /esulitan timbul ketika formulator berusaha menetapkan volume partikel yang mengandung celah mikroskopik, pori-pori internal dan ruang kapiler. #da empat tipe bobot jenis, yaitu$ *. obot jenis nyata, adalah bobot jenis tanpa ruang kosong dan pori-pori intrapartikel yang lebih besar daripada dimensi molekular atau atomik dalam kisikisi kristal. ;. obot jenis granul, adalah bobot jenis yang ditetapkan dengan metode pemindahan raksa, yang tidak berpenetrasi pada tekanan biasa ke dalam poripori yang lebih kecil sekitar * . obot jenis ketuk, ditetapkan dengan menempatkan gelas takar mengandung serbuk yang diketahui bobotnya pada alat ketuk mekanik, yang dioperasikan untuk sejumlah ketukan tetap (?-* ketukan sampai volume serbuk mencapai minimum. &engan menggunakan bobot serbuk dalam gelas takar dan volume minimum ini, bobot jenis ketuk dapat dihitung. #pabila suatu solid tidak berpori-pori, bobot jenis nyata dan granul bersifat identik. /eduanya dapat iperoleh dengan pemindahan heliumatau suatu cairan seperti raksa, ben"en atau air. 7ika bahan berpori-pori,yang mempunyai permukaan internal, bobot jenis nyata paling baik diperkirakan dengan pemindahan helium, yang berpenetrasi ke dalam pori-pori terkecil dan tidak diadsorpsi oleh bahan. bot jenis yang diperoleh dengan pemindahan cairan dianggap kira-kira sama dengan bobot jenis nyata jika cairan tidak berpenetrasi baik ke dalam pori-pori. B$'$t en"s N/ata 0 obot jenis nyata adalah bobot jenis bahan solid yang sebenarnya. 'etode
penetapan bobot jenis nonpori ialah pemindahan dalam cairan yang tidak melarutkan solid nonpori. 7ika bahan berpori-pori, seperti halnya dengan kebanyakan serbuk, bobot jenis nyata dapat ditetapkan dengan menggunakan densinometer helium.
10 |Preformulasi dan Master Formula
'ula-mula volume alat kosong ditetapkan dengan memasukkan helium yang diketahui kuantitasnya. !ejumlah serbuk yang telah ditimbang, kemudian dimasukkan ke ke tabung sampel, gas yang diadsorpsi dihilangkan dari serbuk dengan prosedur awagas3awaudara ( degassing , dan helium yang tidak diadsorpsi oleh bahan dimasukkan kembali. Tekanan dibaca pada manometer raksa dan dengan penerapan hokum gas, volume helium disekeliling partikel dan yang berpenetrasi ke dalam celah dan pori-pori kecil dihitung. Perbedaan antara waktu helium yang mengisi alat kosong dan volume helium dalam sampel serbuk menghasilkan volume yang ditempati oleh serbuk. &engan mengetahui bobot serbuk, bobot jenis nyata dapat dihitung. 1ntuk solid yang tidak larut dalam cairan dan lebih berat dari cairan, piknometer biasanya dapat digunakan untuk pengukuran. /arena heliun berpenetrasi ke dalam pori-pori dan celah terkecil, metode helium diakui memberikan perkiraan palimg dekat pada bobot yang nyata. 2airan seperti air dan alcohol ditolak masuk ke dalam ruang paling kecil sehingga pemindahan cairan menyebabkan bobot jenis yang lebih kecil daripada bobot jenis nyata. #ir dan raksa mengelilingi partikel dan berhenti hanya dalam permukaan yang tidak beraturan seperti daerah # dan . molekul 0elium dapat masuk sangat dalam ke celah pada titik 2, memungkinkan menghitung bobot jenis nyata daripada bobot jenis granul.
B$'$t en"s ranul 0 g
obot jenis yang ditetapkan dengan metode pemindahan raksa, yang tidak berpenetrasi pada tekanan biasa ke dalam pori-pori yang lebih kecil sekitar *
11 |Preformulasi dan Master Formula
dimensi tablet dengan kapiler.bobot tablet dibagi dengan volume menghasilkan bobot jenis AnyataB atau bobot jenis kempa tinggi.
B$'$t en"s Ruah 0'
&itetapkan dari volume ruah dan bobot serbuk kering dalam gelas takar. &engan menggunakan metode ketukan bobot jenis ruah diperoleh dari pembagian bobot sampel dalam gram dengan volume akhir sampel pada cm = yang berada dalam gelas takar. obot jenis ruah suatu serbuk terutama tergantung pada distribusi ukuran pertikel, bentuk partikel, dan kecenderungan partikel menempel satu dengan yang lain. Partikel dapat dipadatkan untuk menghilangkan celah besar diantara permukaanpermukaannya : menghasilkan serbuk ringan atau serbuk dengan bobot jenis rendah. &i pihak lain, partikel-partikel lain yang lebih kecil dapat berpindah diantara partikel yang besar untuk membentuk serbuk berat atau serbuk dengan bobot jenis tertinggi. #ntarcelah atau porositas celah suatu serbuk granul berpori-pori adalah volume celah antarcelah yang berhubungan dengan volume ruah serbuk, tidak termasuk poripori intrapartikel
•
4eruahan 0Bulk"ness
&isebut juga volume ruah spesifik merupakan kebalikan dari bobot jenis ruah. 0al ini merupakan pertimbangan penting dalam pengemasan serbuk. /eruahan meningkat dengan penurunan dalam ukuran partikel. &alam suatu campuran bahanbahan berukuran partikel yang berbeda, partikel berpindah di antara partikel-partikel besar dan cenderung mengurangi keruahan.
B$'$t en"s 4etuk 0 k
&itetapkan dengan menempatkan gelas takar mengandung serbuk yang diketahui bobotnya pada alat ketuk mekanik, yang dioperasikan untuk sejumlah ketukan tetap (?-* ketukan sampai volume serbuk mencapai minimum. &engan menggunakan bobot serbuk dalam gelas takar dan volume minimum ini, bobot jenis ketuk dapat dihitung.
12 |Preformulasi dan Master Formula
5. "#at Al"ran er'uk
Penting untuk memastikan pencampuran yang efisien dan keragaman bobot yang dapat diterima untuk tablet kempa. !ifat aliran yang buruk dapat disebabkan oleh adanya lembab diatasi dengan pengeringan serbuk yang akan mengurangi kohesivitas serbuk. #liran yang buruk juga dapat diatasi dengan memilih eksipien yang tepat, dapat juga dengan digranulasi untuk menyempurnakan sifat alirnya. !ifat aliran serbuk yang baik penting untuk pengisian yang seragam ke dalam lubang cetak mesin tablet dan utuk memudahkan gerakan bahan disekitar fasilitas produksi. !ifat aliran dipengaruhi oleh$
-
ukuran dan bentuk partikel partikel yang lebih besar dan bulat menunjukkan aliran yang lebih baik bobot jenis muatan elektrostatik lembab yang diabsorpsi
6. Met$!e untuk menge7aluas" al"ran ser'uk $ Met$!e u!ut Ist"rahat !uatu serbuk yang tidak kohesif mengalir baik, menyebar, membentuk timbunan
yang rendah. ahan yang lebih kohesif membentuk timbunan yang lebih tinggi yang kurang menyebar. &efinisi sedut istirahat adalah sudut permukaan bebas dari tumpukkan serbuk dengan bidang hori"ontal.
Met$!e P"l%el !udut farmasetik memberikan dua tipe utama sudut istirahat,yakni (* sudut
tuang, sudut yang diukur pada tumpukkan serbuk yang dituang bebas pada permukaan datar, (; sudut pengosongan, sudut yang diukur pada permukaan kerucut sebuah wadah dasar datar jika serbuk dibebaskan melalui suatu lubang pada dasar. 'etode ini disebut metode pilpel. Met$!e &arr 0Met$!e ketermam%atan 0ubungan Indeks 2arr dan 'ampu #lir !erbuk
13 |Preformulasi dan Master Formula
;
"n!eks
&arr
atau
k$m%at"'"l"tas
;
"#at Al"ran Met$
?-*?
aik !ekali
*;-*D
aik
*E-;*
#gak aik
;?-=;
uruk
==-=E
!angat uruk
F>
!angat
!angat
!e
uruk
(serbuk
kohesif Hausner 'etode 0ausner dinyatakan dengan membagi bobot jenis ketuk dengan bobot
jenis ruah, yang disebut rasio 0ausner. Met$!e &$r$ng 0 Met$!e Langsung
2orong alat uji waktu alir (metode langsung &ara $ timbang ? gram granul ditempatkan pada corong alat uji
waktu alir dalam keadaan tertutup. uka penutupnya biarkan granul mengalir, catat waktunya, gunakan stopwatch, lakukan =C. Pers/aratan $ * gram granul waktu alirnya tidak lebih
dari * detik.
Met$!e Meter Al"ran 08 Flowmeter 9 'etode ini pada dasarnya sama dengan metode corong, kecuali serbuk
dibiarkan keluar dari corong atau wadah pada suatu neraca.
:. Per'a"kan "#at Al"ran er'uk
#liran serbuk atau granulasi yang buruk mengakibatkan banyak kesulitan untuk industri farmasi. Produksi unit dosis tablet yang seragam tergantung pada berbagai sifat granul. 7ika ukuran granul direduksi, terjadi variasi dalam bobot tablet. eberapa upaya untuk memperbaiki aliran serbuk $ Peru'ahan ukuran !an !"str"'us" ukuran %art"kel
14 |Preformulasi dan Master Formula
/arena partikel kasar pada umumnya kurang kohesif daripada partikel halus dan ada suatu ukuran optimum untuk aliran bebas.
Peru'ahan 'entuk atau tekstur 0susunan %art"kel
/arena partikel dengan permukaan kasar akan lebih kohesif dan mempunyai kecenderungan berpautan satu sama lain daripada partikel permukaan halus.
Peru'ahan ga/a %ermukaan
'uatan elektostatik dalam wadah serbuk dapat dicegah atau dibebaskan dengan pengebumian (grounding) yang efisien.
Bahan tam'ahan #$rmulas"< akt"7at$r al"ran
#ktivator aliran memperbaiki sifat aliran serbuk dengan mengurangi adhesi dan kohesi.
Peru'ahan k$n!"s" %r$ses
/ekuatan ikatan serbuk dalam corong lebih besar daripada pengaruh gravitasi sehingga aliran serbuk akan terganggu atau dicegah. !alah satu metode perubahan kondisi adalah mendorong aliran serbuk dari dalam corong secara mekanik.
1=.4arakter"st"k Pengem%an> 4$m%akt"'"l"tas> 4etermam%atan
/etermampatan suatu serbuk adalah kemampuannya mengurangi volume bawah tekanan. /ompaktibiltas adalah kemampuan bahan serbuk yang dikempa menjadi suatu tablet dengan kekuatan regang tertentu. /arakteristik ketermampatan dan kompaktibilitas dapat diperoleh dengan salah satu cara yaitu tekanan hidraulika. !erbuk yang membentuk solid keras di bawah tekanan yang diberikan tanpa menunjukkan kecenderungan kaping (capping atau sumbing dapat dianggap kompaktibel dengan mudah.
15 |Preformulasi dan Master Formula
/ompaktibiltas serbuk dikarakterisasi dengan meneliti gaya regang, kekerasan lekukan solid, dan lain-lain yang dibuat di bawah berbagai tekanan. 6aya regang dan kekerasan lekukan digunakan untuk menetapkan tiga parameter yang tidak berdimensi, yatu
indeks
tegangan,
indeks
ikatan,
dan
indeks
remuk
rapuh,
untuk
mengakarakterisasi daya guna pentabletan komponen tunggal dan campuran.
11. "#at Ter'asah"
/eterbasahan solid merupakan suatu sifat penting berkenaan dengan formulasi suatu sediaan solid. !ifat terbasahi dapat mempengaruhi granulasi solid, perembesan (penetrasi cairan disolusi ke dalam tablet dan granul, dan adhesi bahan solut pada tablet. !emakin hidrofobik suatu bahan, semakin tinggi sudut kontak. 7ika nilai di atas +o , sifat terbasahinya berarti kecil atau keterbasahan spontan tidak terjadi. &erajat keterbasahan suatu solid oleh suatu cairan dapat mengendalikan luas permukaan efektifnya. 'etode penerapan keterbasahan suatu serbuk yang paling umum adalah mengukur sudut kontak tetes cairan yang ditempatkan pada permukaan solid suatu serbuk dan sudut yang diukur secara langsung dicatat dan tinggi maksimum tetesan cairan diukur. !udut kontak adalah sudut antara satu tetesan cairan dan permukaan tempat cairan itu menyebar.
12.H"gr$sk$%"s"tas
anyak "at aktif, menunjukkan kecenderungan mengadsorpsi lembap atmosfer. 7umlah lembap yang diadsorpsi oleh suatu bobot tetap sampel anhidrat berada dalam keseimbangan dengan lembap dari udara pada suhu tertentu disebut /andungan /eseimbangan )embap. /andungan keseimbangan lembap dapat mempengaruhi karakteristik aliran dan karakteristik kempa serbuk dan kekerasan tablet dan granulasi akhir.
13.D"s$lus" 16 |Preformulasi dan Master Formula
&isolusi dari suatu partikel obat dikontrol oleh beberapa sifat fisika-kiia, termasuk bentuk kimia, kebiasaan /ristal, ukuran partikel, kelarutan, luas permukaan dan sifat sifat pembasahan. ila data kelarutan kesetimbangan dirangkaikan, maka eksperimen disolusi dapat membentu mengidentifikasi daerah masalah bioavailabilitas dan penyampaian obat.
2., ta'"l"tas $l"! !tabilitas solid berkaitan dengan stabilitas fisik dan kimia. 1mumnya bahan solid farmasetik terdegradasi sebagai akibat solvolisis, oksidasi, fotolisis dan pirolisis. !etiap investigasi stabilitas harus dimulai dengan pemeriksan struktur kimia yang memberi beberapa petunjuk reaktivitas kimia. !ifat fisik "at aktif seperti kelarutan, p/a, titik cair, bentuk /ristal, dan kandungan keseimbangan lembap juga mempengaruhi stabilitasnya. 5aktor paling umum yang menyebabkan reaksi dalam keadaan solid adalah panas, cahaya, oksigen, dan yang paling penting, lembap. Panas dan lembap dapat menyebabkan suatu bahan cenderung bereaksi dengan oksigen lebih cepat, sebaliknya kehadiran lembap membuat suatu "at lebih labil terhadap panas. !uhu tinggi dapat mendorong lembap keluar dari sampel, dan membuat suatu bahan menjadi stabil, yang sebaliknya cenderung terhidrolisis. /eadaan degradatif yang diamati pada suhu yang dinaikkan, tidak terjadi pada suhu lebih rendah, misalnya beberapa alkaloida ergot terdegradasi seluruhnya dalam satu tahun jika disimpan ada suhu di atas >? o2, tetatpi kecepatan degradasi kurang dari *G per tahun di bawah =? o2. 1. tu!" ta'"l"tas %a!a uhu /ang D"t"ngkatkan !uhu yg ditingkatkan yg paling umum ialah =,>,? dan D derajat
celcius. !ample yg disimpan pada suhu tertinggi harus diperiksa perubahan fisik dan kimianya pada jarak waktu yang sering dan setiap perubahan dibandingkan terhadap suatu sample kendali yg sesuai. 7ika tidak ada perubahan setelah = hari maka perkiraan stabilitasnya baik sekali. 17 |Preformulasi dan Master Formula
ta'"l"tas +$t$l"t"k anyak "at aktif menjadi pudar atau gelap akibat faktor cahaya. iasanya
luas degradasi kecil dan terbatas pada luas permukaan yang terpapar. #kan tetapi, hal tersebut mengakibatkan masalah estetik dan dapat dikendalikan dengan menggunakan wadah coklat atau buram atau dengan menambahkan suatu "at warna yang berguna menutupi perubahan warna "at aktif. Pewarna yg digunakan harus fotostabil. ta'"l"tas !alam (ks"!as" !ensitivitas "at aktif
terhadap oksidasi dapat
dipastikan dengan
menginvestigasi kestabilannya dalam suatu atmosfer dengan tekanan oksigen yg tinggi.
iasanya dengan atmosfer >G
oksigen, memungkinkan untuk
mengevaluasi sensitivitas. 0asil dibandingkan dengan sample yg diperoleh di bawah atmosfer inert atau atmosfer sekeliling. #lat yang digunakan ialah desikator. &esikator ini dilengkapi dengan tutup tiga lubang yg digunakan untuk studi ini. !ample ditempatkan dalam desikator yang secara bergantian dikosongkan dan dialiri dengan atmosfer yang diingikan lalu proses diulang =-> kali.
2.-
"#at ? s"#at 4r"stal anyak "at aktif terdiri atas lebih dari satu bentuk kristal dengan
pengaturan ruang kisi-kisi yang berbeda. !ifat ini disebut polimorfisa. anyak solid dapat dibuat dalam suatu bentuk polimorfisa tertentu melalui perlakuan kondisi kristalisasi yang tepat mencakup sifat pelarut, suhu dan kecepatan pendinginan. entuk polimorf yang berbeda dari suatu solid berbeda satu sama lain berkenaan dengan banyak sifat fisik seperti kelarutan, disolusi, bobot jenis nyata, bentuk kristal, perilaku pemadatan, sifat aliran dan stabilitas keadaan solid. Penelitian secara aktif dilakukan untuk menghindari
masalah stabilitas,
ketersediaan hayati atau masalah pengolahan.
P$l"m$r#"sa
18 |Preformulasi dan Master Formula
#da dua tipe polimorfisa yaitu polimorfisa monotropik dan enantiotropik. Polimorfisa monotropik adalah polimorfisa yang hanya satu bentuk "at aktif yg stabil dari bentuk metastabil akan kembali ke bentuk stabil seiring berjalannya waktu. !edangkan polimorfisa enantitropik ialah perubahan dari suatu bentuk ke bentuk lain yang bersifat reversible. 1nit Processing seperi pencampuran, penggilingan dan pentabletan dapat menyebabkan perubahan dalam jenis kristal. #kibatnya, sifat fisik dan kemungkinan besar sifat biofarmasetik suatu "at aktif dapat berubah. Oleh karena itu, perhatian besar harus dilakukan untuk menetapkan jenis polimorf yang ada dan di bawah kondisi apa dan berapa lama polimorf akan stabil. Pseu!$%$l"m$r#"sa
Perubahan dalam proses kristalisasi yang menyebabkan masuknya molekul pelarut dalam kristal menghasilkan solvat dan kristal kristal ini memiliki sifat yang berbeda dari sample nonsolvat, dalam cara yang sama namun bentuk polimorf berbeda disebut pseudopolimorfisa. !olvat yang berbeda dari "at aktif yang sama terbukti dapat menghasilkan konsentrasi darah yang berbeda mengikuti pemberian bentuk sediaan solid oral. #kan tetapi, mengingat polimorf dalam merupakan bentuk dengan titik leleh terendah yang akan menghasilkan konsentrasi darah paling tinggi, solvat tersebut kadang kadang berupa hidrat dan untuk "at aktif lain adalah bentuk anhidrat yang menghasilkan konesentrasi paling tinggi.
&a)at 4r"stal
2acat kristal disebabkan oleh ketidaksempurnaan dan pergeseran selama pengaturan kisi-kisi. 6angguan dalam kisi-kisi kristal menyebabkan perubahan utama dalam kemudahan proses, reaktivitas kimia dan laju disolusi. &apat disimpulkan
bahwa
proses kristalisasi akan memengaruhi
perilaku H#,
berkenaan dengan stabilitas fisika dan kimia, kemampuan proses dan dayaguna serta biofarmasetiknya. Penyeleksian prosedur kristallisasi yang tepat bisa dijadikan acuan untuk menghasilkan sifat optimum "at aktif.
19 |Preformulasi dan Master Formula
Pada umumnya, "at-"at higroskopis harus disimpan dalam suatu wadah tertutup rapat, yang lebih baik dilengkapi dengan suatu desikan ("at pengering. 'etode analisis untuk memantau tingkat (konsentrasi lembap$ 6ravimetri, Titrasi /arl 5ischer, /romatografi gas, #nalisis termogravimetri tergantung pada presisi yang diinginkan dan jumlah lembap yang diadsorpsi pada sampel "at aktif.
2.@
tu!" 4$m%at"'"l"tas &alam bentuk sediaan tablet, "at aktif berkontak rapat dengan satu atau
lebih eksipien dan eksipien ini mungkin mempengaruhi stabilitas "at aktif. Oleh karena itu, pengetahuan tentang interaksi "at aktif-eksipien sangat berguna untuk formulator dalam menyeleksi eksipien yang tepat. 1ntuk formulasi baru atau "at aktif baru atau eksipien baru, ahli praformulasi harus memberikan informasi yang diperlukan. !uatu sediaan tablet mengandung beberapa jenis eksipien, yaitu pengisi, pengikat, penghancur, lubrikan, glidan, antilekat, dan adjuvan (kalo perlu. Penapisan kompatibilitas untuk "at aktif baru atau formulasi baru harus diteliti dua atau lebih eksipien dari tiap jenis. eberapa pengujian interaksi "at aktif dan eksipien yang dianjurkan adalah sebagai berikut. *. Perbandingan "at aktif $ eksipien dan dalam bobot untuk masing-masing lubrikan dan eksipien lain. Interaksi tersebut sering diperkuat untuk campuran "at aktif-eksipien dengan air atau pelarut lain. 2ampuran "at aktifeksipien (seperti campuran saja dan campuran yang digranulasi dengan air atau pelarut lain pada suhu yang ditinggikan. 6ranulasi dilakukan agar campuran mengandung jumlah lembap yang tetap. 2ampuran disegel dalam ampul atau vial untuk mencegah pelepasan lembap pada suhu yang ditingkatkan. 7ika diinginan, jenis gas dalam ruang atas ampul atau vial dapat dikendalikan dengan menggunakan udara, nitrogen atau oksigen sampel diperiksa secara berkala terhadap penampilannya dan dianalisa terhadap setiap peruraian dengan menggunakan /2/T atau kromatograpi lapis tipis (/)T atau analiis ternal diferensial. !ampel yang tidak diberi tekanan. !etiap perubahan dalam kromotograf, seperti adanya bercak baru atau perubahan 20 |Preformulasi dan Master Formula
nilai 95 atau perubahan waktu retensi komponen merupakan petunjuk adanya interaksi. #nalisis dengan /2/T dapat dikuantitasikan. 7ika dianggap perlu. 7ika ada interaksi yang signifikan teramati pada suhu yang ditingkatkan, bukti yang nyata harus diperoleh dengan memeriksa campuran yang disimpan pada suhu yang lebih rendah untuk jangka waktu yang lebih lama jika tidak ada interaksi diamati pada suhu ?-D 2, terutama dengan adanya lembab dan udara,tidak ada interaksi dapat diharapkan pada suhu yang lebih rendah. ;. iasanya pencampuran
kecil
antara "at
aktif dan suatu eksepien
ditempatkan dalam vial yang ditutup dengan tutup karet lalu tutup tersebut dicelupkan kedalam karnauba yang mencair, agar vial dapat tertutup kedap. 'alam mengeras dan membentuk perintang lembap sampai 2. !elain pengujian yang telah diuraikan, komposisi sampel yang sama dibuat dengan penambahan dengan lembab ?G. Periode penyimpanan dilakukan selama ; minggu pada suhu ?? 2. !elanjutnya, sampel diamati secara fisik terhadap caking3 penggumpalan , pencairan, perubahan warna, dan aroma atau pembentukan gas, kemudian dianalisis dengan /)T atau /2/T. 2.5 PARAMETER AN MEMPENARUHI AB(RBI #bsorbsi "at aktif solid dan yang diberikan secara oral terdiri dari ;
proses berurutan, yaitu proses disolusi, diikuti dengan transportasi "at terdisolusi melintang membran kedalam sirkulasi sistem .
seperi diketahui
bahwa laju disolusi "at yang relatif tidak larut merupakan tahap penentuan kecepatan dalam proses arbsorbsi secara keseluruhan. &ipihak lain, "at yang relatif larut, kecepatan termeasi(perembesan melintasi memran biologis merupakan tahap penentuan kecepatan dalam proses arbsorbsi. &alam membuat pertimbangan tentang potensi arbsorbsi suatu "at aktif(terutama yang baru, ahli praformulasi harus melakukan study untuk menjelaskan prilaku disolusi dan permeasinya. )aju disolusi dapat diubah melalui pengaruh fisik. &ipihak lain, kecepatan permeasi tergantung pada ukuran, kelarutan relatif dalam air dan kelarutan dalam lemak, dan muatan ionik terlarut. !ifat-sifat ini dapat diubah dalam banyak hal, hanya melalui modifikasi molekular. /arakterisasi perilaku disolusi dan permeasi "at aktif baru harus 21 |Preformulasi dan Master Formula
dilakukan pada tahap dini pengembangan "at aktif, terutama untuk membantu menghindari
upaya
yang salah, guna meningkatkan absorbsi dengan
peningkatan disolusi jika dalam kenyataannya absorbsi permeabilitas. !tudi permeabliitas bahkan lebih penting jika ada analogi "at aktif yang mempunyai sifat farmakologi yang sama. !tudi permeabilitas akan membantu dalam menyeleksi "at dengan potensi absorbsi terbesar. !ifat fisikokimia yang berkaitan dengan proses absorbsi, yakni koefisien partisi yang merefleksikan kelarutan relatif dalam air dan lemak suatu "at dan perilaku ionisasi. /etiga parameter ini secara bersamaan atau masing masing membantu mengarakterisasi perilaku permeasi suatu "at aktif. 1. 4$e#"s"en Part"s"
7ika suatu cairan atau solid berlebihan ditambahkan kepada suatu campuran dua cairan yang tidak bercampur, cairan atau solid yang ditambahkan tersebut akan berdistribusi kedalam dua fase cairan sehingga masing masing fase tersebut dijenuhkan. 7ika "at ditambahkan pada pelarut yang tidak bercampur dalam jumlah yang tidak cukup, "at tersebut akan tetap didistribusikan diantara dua lapisan dalam suatu perbandingan konsentrasi tersebut. 7ika dan merupakan konsentrasi keseimbangan suatu "at dalam pelarut satu dan dua, pernyataan keseimbangan menjadi $ C 1 C 2
J /
/onstanta keseimbangan, /, disebut perbandingan distribusi atau koefisien partisi. persamaan tersebut dikenal sebagai hukum distribusi, yang hanya dapat diterapkan dalam larutan encer jika koefisien aktifitas dapat diabaikan. Pengetahuan tentang partisi merupakan hal yang penting bagi apoteker, mengenai prinsip yang terlibat dalam berbagai bidang minat farmasetik mutakhir. 0al ini mencakup pengawetan sistem minyak air, kerja "at aktif pada tempat yang non spesifik serta absorbsi dan distribusi "at aktif di seluruh tubuh.
22 |Preformulasi dan Master Formula
/oefisien partisi diterapkan untuk $ *. ;. =. >. ?. D.
Penilaian kelarutan dalam air dan campuran pelarut Petunjuk respon biologis 'engekstraksi "at aktif dari cairan berair terutama dalam darah dan urin 'embantu pemilihan kolom atau fase gerak untuk analisis kromartoghrafi 'enetapkan konsentrasi "at aktif dan atau pengawet dalam fase berair 'emperkirakan pelepasan "at aktif sediaan semi solid seperti dasar salep erbagai pelarut organik seperti
klorofrom, eter, etilasetat, iso propil
miristat, karbon tetraklorida, dan n- oktanol dapat digunakan dalam penetapan koefisien partisi dengan n-oktanol untuk memperoleh penerimaan yang meni ngkat. 8alaupun definisi koefisien partisi berkenaan dengan distribusi antara dua fase tak bercampur, pada kenyataannya fase lipid menunjukkan berapa kelarutan terbatas dalm fase beraair dan juga sebaliknya. Oleh karena itu, dalam penetapan koefisien partisi keduaa fase berair dan organik saling diprajenuhkan. /emudian "at aktif dilarutkan dalam fase berair atau fase organik dan volume kedua fase yang diketahui diseimbangkan dengan pengocokan. 5ase dipisahkan dengan didiamkan atau melalui sentrifugasi, terutama dalam botol sentifugasii dengan tutup kaca. /onsentrasi terlarut pada umumnya ditetapkan dalam satu fase dan konsentrasi dalam fase lain diperoleh dengan perbedaan ( pengurangan dari jumlah "at aktif yang dilarutkan dengan konsentrasi "at aktif yang ditetapkan dalam salah satu fase. #kan tetapi, jika ada kemungkinan absorbsi "at terlarut pada kaca dapat terjadi, kedua fase harus dianalisis. Pengocokan yang terlalu lama harus dihindari karena cenderung akan menghasilkan emulsa.
2. 4$nstanta I$n"sas"
eberapa "at aktif bersifat asam atau basa lemah dan dalam larutan, tergantung nilai ph , berada sebagai jenis terionisasi dan tak terionisasi. !pesi yang tidak terionisasi lebih larut dalam lipid, sehingga lebih mudah diabsorpsi. 7adi, absorbsi "at aktif bersifat asam atau basa lemah dalam saluran cerna merupakan fraksi "at aktif tidak terionisasi.
23 |Preformulasi dan Master Formula
/ondisi yang menghalangi ( menekan ionisasi dapat meningkatkan absorbsi. 5aktor penting dalam absorbsi "at aktif yang bersifat asam dan basa lemah adalah ph pada tempat absorbsi, konstanta ionisasi, dan kelarutan spesi tak terionisasi dalam lemak. !emua faktor ini merupakan teori ph partisi diterima secara luas. &isolusi juga termasuk faktor yang mempengaruhi absorpsi.
2.6
MATER +(RMULA 'aster 5ormula merupakan formula yang utama dan dimiliki oleh perusahaan iru
sendiri dalam memproduksi obat, yang bersifat rahasia dan disimpan dengan baik. entuk dan format dari master formula sesuai dengan susunan yang ditentukan dalam suatu formula (nama bahan obat, "at tambahan, kadar3dosis, bentuk dan jumlah yang dibuat, wadah, kemasan, dll yang perlu
5ungsi dan tujuan dari dibuatnya master formula yaitu$ - 5ungsi $ untuk memudahkan pembuatan 3 formulasi berikutnya - Tujuan $ untuk mendapatkan hasil yang senantiasa sama dari waktu ke waktu.
+$rmula 'e'era%a 'entuk se!"aan $'at
a.
5ormula tablet
*.
ahan obat aktif $ *G-?G
;.
ahan tambahan obat $ ?G-+G terdiri dari$ ( pengisi, pengikat,penghancur,
pelicin, pelumas, pemberi warna, perasa penyalut.
b.
5ormula salep
*.
ahan obat aktif $ *G-*G
;.
ahan tambahan obat$ +G-++G terdiri dari ( dasar salep, pengawet, pewarna
c.
5ormula cream
*.
ahan obat aktif $ *G-*G
;.
ahan tambahan obat$ +G-++G terdiri dari (dasar krim,
pewangi,pengawet,pewarna 24 |Preformulasi dan Master Formula
d.
5ormula suspensi
*.
ahan obat aktif $ *G-*G
;.
ahan tambahn obat$ +G-++G terdiri dari( pembawa3pelarut,
pensuspensi,perasa,pengawet
e.
5ormula injeksi
*.
ahan obat aktif $ *G-*G
;.
ahan tambahn obat$ +G-++G terdiri dari ( pembawa,pengisotoni,pengawet.
2.: &(NT(H MATER +(RMULA TABLET TE(+ILIN I.
Pre#$rmulas" 1. Bahan akt"# A. TE(+ILIN 0 +I I hal 563C +I III hal -:5C Mart"n!ale 3- hal 1=23 9umus 'olekul $ 20EK>O;.0;O erat 'olekul $ *+E,*E Pemerian $ serbuk berserat atau granul, bearna putih, suspensi dalam air
bereaksi netral terhadap lakmus P, mengembang dalam air dan membentuk suspensii yang jernih hingga opalesen kental,koloidal /elarutan $ sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam ammonium hidroksida agak sukar larut dalam etanol. !tabilitas $ dapat disimpan pada suhu kamar, dibawah cahaya florosensi terus menerus selama sekurang kurangnya *E hari tanpa perubahan konsentrasi yang signifikan dalam bentuk larutan sebaiknya dilindungi cahaya,stabil di udara. /hasiat $ obat asma, stimulasi !!P dan pernafasan, stimulasi jantung bekerja sebagai diuretik lemah. OTT $ Tanin Penyimpanan $ dalam wadah tertutup baik &osis $ untuk sediaan lepas lambat dewasa dan anak-anak maCimal >mg3hr. =-> dd *;?-;? mg
2. Bahan Tam'ahan 25 |Preformulasi dan Master Formula
a. A7")el PH 1=2 0Han!'$$k $# Pharma)eut")al E)"%"ents hal 1=2 Pemerian $ serbuk putih, tidak berbau 9umus 'olekul $ (2D0*O?n obot 'olekul $ F =* /elarutan $ praktis tidak larut dalam air, larutan asam, pelarut organik dan
KaO0 ?G /egunaan $ pengisi dan pengikat ( 5iller inder /onsentrasi $ ;-+G !tabilitas $ higroskopik Penyimpanan $ dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering. #vicel merupakan pengisi yang baik untuk cetak langsung dan granulasi kering. #vicel dapat menyerap udara sehingga kelembapannya tinggi.
/emampuan mengikat (holding capacity ?G "at aktif * mg, maka minimal avicel yang dibutuhkan ?G J *3 ? C * mg J ; mg '. Am/lum Ma/!"s 0 +I III C +I I hal 1@2 E)"%"ent hal ,63 Pemerian $ tidak berbau dan tidak berasa, serbuk halus dan putih /elarutan $ praktis tidak larut dalam etanol dingin +?G dan air dingin. 7 ruah $ ,>D; gram3cm= 7 mampat $ ,D?E gram3cm= OTT $ material bersifat inert /onsentrasi $ = *? G /egunaan $ pengisi Penyimpanan $ dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering
). Mg tearat 0+I I hal 11-C e)"%"ents e! hal ,32 9umus 'olekul $ 2*D0'gO> Pemerian $ serbuk halus licin, mudah melekat pada kulit , mempunyai baud
an rasa khas lemah /elarutan $ praktis tidak larut dalam air !tabilitas $ stabil dan simpan di tempat kering OTT $dengan asam kuat, garam garam besi dan hindari pencampuran dengan oksidator kuat /onsentrasi $ ,;? ?, G /egunaan $ lubrikan3 "at pelican Penyimpanan $ dalam wadah tertutp rapat dan tempat sejuk
!. Talk 0 E)"%"ent e!"s" II hal -1:C +I I hal 551 26 |Preformulasi dan Master Formula
9umus 'olekul $ 'gD(!iO?(O0> Pemerian $ serbuk hablur sangat halus putih atau putih keabuan , berkilat , mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran. /elarutan $ praktis tidak larut dalam air, asam dan basa lemah dan pelarut organik. !tabilitas $ stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan *D derajat
II.
selama tidak kurang selama * jam OTT $ dengan komponen ammonium kuarterner /onsentrasi $ * * G /egunaan $ glidan Penyimpanan $ dalam wadah tertutup baik
+(RMULA Teofilin * mg #milum ?G 'g !tearat *G Talk ;G #vicel Ls • • • • •
III.
PERHITUNAN PENIMBANAN <
&ibuat > tablet $ M =?mg 3 tablet
I.
obot tablet seluruhnya J > C =? mg J *>. mg J *> gram Teofilin J > C * mg J > gram #milum J ?G C *> gram J gram 'g !tearat J * G C *> gram J *,> gram Talk J ; G C *> gram J ;,E gram #vicel P0 *; J *> gram ( >NN*,>N;,E J EE,E gram 7ika #vicel punya kapasitas pegang ?G dari dosis teofilin * mg, maka #vicel J *3? C * mg J ;mg #vicel untuk > tablet J > C ; mg J E.mg J E gram
&ARA 4ERA *. !iapkan alat dan bahan yang diperlukan ;. Timbang bahan yang akan digunakan =. 6erus dan campur $ teofilin, avicel P0 *;, amilum ad homogen >. )akukan uji granul ?. 2ampuran yang telah diuji, ditambahkan dengan Talk dan 'g !tearat, campur
ad homogen. D. 2etak menjadi tablet dengan mesin pencetak tablet 27 |Preformulasi dan Master Formula
. )akukan uji evaluasi tablet, masukkan tablet ke dalam wadah, beri etiket dan serahkan.
BAB III PENUTUP
1. 4es"m%ulan
Preformulasi adalah suatu proses pengkajian sifat sifat fisika kimia senyawa
atau
bahan
obat
atau
"at
aktif
dan
"at
tambahan,
untuk
mengoptimalkan suatu formula obat, sehingga diperoleh formulasi sediaan yang stabil, efektif dan aman. 2akupan studi praformulasi sediaan tablet, yaitu organoleptic, analisis fisikokimia, sifat-sifat fisikomekanik (karakteristik fisik, sifat /ristal, karakteristik fisikokimia, parameter yang mempengaruhi absorpsi, stabilitas solid, studi kompatibilitas,
petunjuk
dan
pedoman
untuk
produksi,
dan
petunjuk
penyimpanan dan pengemasan.
2. aran
&alam pembuatan preformulasi hendaknya memperhatikan hal hal yang diatas agar tercipta obat yang lebih efektif, aman dan berkualitas serta memiliki efek samping kecil
28 |Preformulasi dan Master Formula