No. Dokumen RSU Kecamatan Koja Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara
Ditetapkan Direktur RSU Kecamatan Koja,
Tanggal Terbit ...../...../......
PANDUAN PRAKTIK KLINIS Pengertian
Halaman 1/5
:
dr. Nailah, M.Si NIP 197710212006042025
Berakhirnya kehamilan dengan umur kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 1000 gram.
Klasifikasi
:
A. Menurut Derajatnya : a. Abortus iminens : adalah abortus yang membakat ditandai dengan perdarahan pervaginam yang minimal, tetapi poprtio uteri (kanalis servikalis) masih tertutup. b. Abortus insipiens : pembukaan serviks yang kemudian diikuti oleh kontraksi uterus namun buah kehamilan belum ada yang keluar. c. Abortus inkompletus : biasanya ada pembukaan serviks,
sebagian
hasil
konsepsi
sudah
keluar
(plasenta) sebagian masih tertahan di dalam rahim. Biasanya diikuti perdarahan hebat. d. Abortus komplit : seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan < 20 minggu. e. Missed abortion : tertahannya hasil konsepsi yang telah mati di dalam Rahim selama ≥ 8 minggu. Ditandai dengan tinggi fundus uteri yang menetap bahkan mengecil. Biasanya tidak diikuti tanda-tanda abortus seperti perdarahan, pembukaan serviks. f.
Abortus habitualis : adalah abortus spontan 3 kali atau lebih secara berturut-turut.
Anamnesis
:
A. Abortus imminen a. Riwayat terlambat haid dengan hasil βHCG (+) dengan usia kehamilan < 20 minggu.
b. Perdarahan pervaginam yang tidak terlalu banyak berwarna kecoklatan dan bercampur lendir c.
Nyeri perut atau cramping pain sedikit.
B. Abortus insipient a. Perdarahan
bertambah
banyak,
berwarna
merah segar, disertai terbukanya serviks. b. Perut nyeri ringan atau spasme. C. Abortus inkompletus a. Perdarahan aktif. b. Nyeri perut hebat seperti kontraksi saat persalinan. c. Pengeluaran sebagian hasil konsepsi. d. Mulut Rahim terbuka dengan sebagian sisa konsepsi tertinggal. :
e. Terkadang pasien datang dalam keadaan syok akibat perdarahan. D. Abortus komplit a. Perdarahan sedikit. b. Nyeri perut atau kram ringan. c. Mulut Rahim sudah tertutup d. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi. E. Missed abortus a. Perdarahan dan nyeri perut minimal. F. Abortus habitualis a. Riwayat abortus 3 kali atau lebih berturutturut.
Pemeriksaan fisik
:
A. Abortus imminens a. Ostium uteri masih tertutup b. Perdarahan berwarna kecoklatan disertai dengan lender. c. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan d. DJJ masih ditemukan. B. Abortus insipient a. Ostium uteri terbuka, dengan terdapat penonjolan kantong dan didalamnya berisi cairan ketuban. b. Perdarahan berwarna merah segar c. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan d. DJJ masih ditemukan
C. Abortus inkompletus a. Ostium uteri terbuka, dengan terdapat sebagian sisa konsepsi. b. Perdarahan aktif c. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan D. Abortus komplit a. Ostium uteri tertutup b. Perdarahan sedikit c. Ukuran uterus lebih kecil dari usia kehamilan E. Missed abortion a. Ostium uteri tertutup b. Perdarahan dan nyeri perut tidak ada. c. Ukuran uterus lebih kecil dan usia kehamilan d. Gejala khas janin telah mati tetapi tidak ada epulsi jaringan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Kriteria Diagnostik
:
Diagnosis
:
Abortus a. Abortus imminens b. Abortus insipient c. Abortus inkompletus d. Abortus komplit e. Missed abortion
a. USG b. Pemeriksaan tes kehamilan βHCG : biasanya masih positif sampai 7-10 hari setelah abortus c. Pemeriksaan darah perifer lengkap
Terapi
:
A.
B.
Abortus imminens a. Bed rest b. Asam mefenamat 3x500 mg selama 5 hari c. Tablet penambah darah d. Vitamin ibu hamil diteruskan Abortus insipen a. Observasi tanda vital b. Bila kondisi stabil rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap untuk dilakukan kuretase atau drip oksitosin bila kehamilan lebih dari 12
C.
minggu dilanjutkan. c. Metilergometrin maleat 3x5 tab selama 5 hari d. Amoksisilin 3x500 mg/ hari selama 5 hari. Abortus inkompletus a. Observasi tanda vital b. Evaluasi tanda tanda syok c. Bila terjadi syok karena perdarahan pasang IV line (bila perlu dua jalur), segera beri infus cairan NaCl fisiologis atau cairan RL disususl dengan darah.setelah syok teratasi rujuk ke fasilitas selanjutnya untuk
D.
dilakukan kuretase d. Pasca tindakan diberikan ergometrin IM e. Amoksisilin 3x500 mg selama 5 hari Abortus komplit a. Tidak memerlukan tindakan pengobatan khusus, hanya apabila terdapat anemia perlu ditambahkan tablet penambah darah (SF) dan dianjurkan makan makanan yang banyak mengandung protein, vitamin, dan
E.
mineral. Missed abortion a. Mengeluarkan jaringan nekrotik b. Kehamilan dibawah 12 minggu langsung dikuretase c. Kehamilan diatas 12 minggu diberikan misoprostol 4 tablet tumbuk SL lalu ditunggu 6-12 jam hingga janin keluar setelah itu dievaluasi dengan USG, bila ada sisa dapat dilakukan kuretase.
Prognosis
:
Umumnya dubia ad bonam
Penelaah Klinis
:
dr . Yuwono Setio Negoro, SpOG
Kepustakaan
:
1. Saifudin,
AB.
Ilmu
Kebidanan.
Perdarahan
pada
kehamilan muda. Ed 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. 2009: p. 460-474 2. Sastrawinata,S. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjajaran. Bandung. 1981: 11-17 3. Saifudin, AB. Buku acuan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. 2001: p. 146-147 4. Kementerian kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.2013 5. Panduan Praktik Klinis Kebidanan dan Kandungan