BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan sala salah h satu satu targ target et yang yang tela telah h dite ditent ntuk ukan an dala dalam m tuju tujuan an pemb pemban angu guna nan n millenium yaitu tujuan ke lima meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu. !ekitar 20 " dari ibu melahirkan# melahirkan# perlu penanganan penanganan khusus khusus karena karena mengalam mengalamii perdarah perdarahan an sehingg sehingga a dibutuh dibutuhkan kan kerja keras keras untuk me$ujudkan tercapainya target AKI yang ditetapkan dalam %illenium &e'el &e'elop opmen mentt oals oals (%&s) (%&s) yaitu yaitu 102 102 per per 100.0 100.000 00 kelah kelahira iran n hidup hidup di Indonesia untuk tahun 2015 (&epkes# 2011). AKI di Indonesia tergolong tinggi di dunia# pada tahun 200 di antara ka$asan Association o* !outh Asian +ations (A!,A+) dan !outh ,ast Asia -egion -egion (!,A-) (!,A-) Indonesi Indonesia a berada berada di peringka peringkatt ke/11 ke/11 dari 1 negara negara di ka$asan tersebut yaitu sebesar 20 per 100.000 kelahiran hidup. enyebab kemati kematian an ibu yang yang palin paling g umum umum di Indon Indones esia ia adal adalah ah penye penyeba bab b obse obsetri tri langsung yaitu perdarahan 2 "# preeklamsiaeklampsia preeklamsiaeklampsia 2 "# in*eksi 11 11 "# sedangkan sedangkan penyebab tidak langsung adalah trauma obsetri 5 " dan lain/lain 11 " (Kementrian Kesehatan -epublik Indonesia# 2012). 3erdasarkan perhitungan !ur'ei &emogra*i dan Kesehatan Indonesia (!&KI)# jumlah AKI pada tahun 2004 sebesar 22 per 100.000 kelahiran hidup. !edangkan pada tahun 2012 angka kematian sebesar 56 per 100.00 kelahiran hidup. Ini berarti adanya peningkatan angka kematian ibu bukan penurunan yang semestinya target %&s seharusnya menurun. Akan tetapi untuk untuk AK3 jumlah jumlahnya nya yang yang menu menurun run yaitu yaitu dari dari kemat kematian ian per per 1.000 1.000 kelahiran hidup pada !&KI 2004 menjadi 0 kematian per 1.000 kelahiran hidup. (!&KI 2012) &i +73 tahun 2011# Angka Kematian Ibu adalah 10 per 100.000 kelahiran hidup. Kontribusi penyebab terbesar yaitu 2" karena perdarahan#
1
eklamsi 26"# abortus "# in*eksi "# persalinan macet lama 1"# lain/lain 1" (8aporan 7ahunan &ikes ro'insi +73# 2011). %enu %enurut rut data data yang yang kami kami perol peroleh eh di -uan -uang g bersa bersalin lin -umah -umah !akit !akit 9mum ro'insi +73# tercatat kejadian plasenta plasenta pre'ia dari tahun 2010 terdiri dari kasus (#05") dari 244 persalinan# kemudian menurun pada tahun 2011 terdiri dari : kasus (2#:") dari 25 persalinan. (8aporan 7ahunan -!9 +73 7ahun 2012). !edang !edangkan kan tahun tahun 2012 2012 berdasa berdasarkan rkan data data dari &ikes +73# jumlah kemati kematian an ibu terca tercata tatt 20 per per 100.0 100.000 00 kasus kasus dari dari 102.6 102.65 5 persa persalin linan an## penyeba penyebabnya bnya terdiri terdiri dari perdarah perdarahan an 0#0"# 0#0"# hiperten hipertensi si dalam dalam kehamilan kehamilan 0#02"# in*eksi 0#05"# emboli air ketuban 0#001" dan sisanya disebabkan penya penyakit kit lain lain saat saat keham kehamila ilan n atau atau persa persalin linan an (8apo (8aporan ran 7ahuna ahunan n &ikes &ikes ro'insi +73# 2012). ada tahun 201 kasus kematian ibu meningkat dibandingkan tahun 2012. Kematian ibu terjadi terjadi di semua kabupaten/kota kabupaten/kota.. Kematian ibu tahun tahun 201 201 terbanya terbanyak k terjadi terjadi di Kabupa Kabupaten ten 8ombok 8ombok 7imur 7imur sebanya sebanyak k 5 kasus. kasus. ada ada tahu tahun n 201 201 tidak tidak ada ada kabu kabupa paten ten/ko /kota ta yang yang ditet ditetap apka kan n sebag sebagai ai kabupaten AKI+. (ro*il &ikes KabupatenKota 7ahun 2005/201) Angka kejadian plasenta pre'ia adalah 0#/0#:" dari keseluruhan keseluruhan persa persalin linan an.. &enga &engan n pena penatal talaks aksan anaan aan dan dan pera$ pera$at atan an yang yang baik# baik# angka angka kematian perinatal adalah 501000 kelahiran hidup (!ai*udin A3# dkk# 200:). !ekit !ekitar ar :0" :0" perda perdarah rahan an plase plasent nta a pre'ia pre'ia perta pertama ma terja terjadi di sesud sesudah ah usia usia kehamilan : minggu. !ebanyak 0" terjadi sebelum 2 minggu. %enurut %enurut ;halik ;halik (200) (200) plasenta plasenta pre'ia lebih lebih banyak banyak terjadi terjadi pada pada kehamilan dengan dengan paritas tinggi# dan sering terjadi pada usia di atas 0 tahun. 9terus yang cacat juga dapat meningkatkan angka kejadian plasenta pre'ia. ada beberapa -umah !akit 9mum emerintah dilaporkan angka kejadian plasenta pre'ia berkisar 1#4 " sampai dengan 2#6 ". !edangkan di negara maju angka kejadiannya lebih rendah yaitu kurang dari 1 " yang mungkin disebabk disebabkan an oleh oleh berkuran berkurangnya gnya $anita $anita yang hamil hamil dengan dengan paritas paritas tinggi. tinggi. Kejadian plasenta pre'ia terjadi kira/kira 1 dari 200 persalinan# insiden dapat meningkat diantaranya sekitar 1 dari 20 persalinan pada ibu yang paritas tinggi (&echerney# +athan# ood$in# 8au*er# 2004). 2
eklamsi 26"# abortus "# in*eksi "# persalinan macet lama 1"# lain/lain 1" (8aporan 7ahunan &ikes ro'insi +73# 2011). %enu %enurut rut data data yang yang kami kami perol peroleh eh di -uan -uang g bersa bersalin lin -umah -umah !akit !akit 9mum ro'insi +73# tercatat kejadian plasenta plasenta pre'ia dari tahun 2010 terdiri dari kasus (#05") dari 244 persalinan# kemudian menurun pada tahun 2011 terdiri dari : kasus (2#:") dari 25 persalinan. (8aporan 7ahunan -!9 +73 7ahun 2012). !edang !edangkan kan tahun tahun 2012 2012 berdasa berdasarkan rkan data data dari &ikes +73# jumlah kemati kematian an ibu terca tercata tatt 20 per per 100.0 100.000 00 kasus kasus dari dari 102.6 102.65 5 persa persalin linan an## penyeba penyebabnya bnya terdiri terdiri dari perdarah perdarahan an 0#0"# 0#0"# hiperten hipertensi si dalam dalam kehamilan kehamilan 0#02"# in*eksi 0#05"# emboli air ketuban 0#001" dan sisanya disebabkan penya penyakit kit lain lain saat saat keham kehamila ilan n atau atau persa persalin linan an (8apo (8aporan ran 7ahuna ahunan n &ikes &ikes ro'insi +73# 2012). ada tahun 201 kasus kematian ibu meningkat dibandingkan tahun 2012. Kematian ibu terjadi terjadi di semua kabupaten/kota kabupaten/kota.. Kematian ibu tahun tahun 201 201 terbanya terbanyak k terjadi terjadi di Kabupa Kabupaten ten 8ombok 8ombok 7imur 7imur sebanya sebanyak k 5 kasus. kasus. ada ada tahu tahun n 201 201 tidak tidak ada ada kabu kabupa paten ten/ko /kota ta yang yang ditet ditetap apka kan n sebag sebagai ai kabupaten AKI+. (ro*il &ikes KabupatenKota 7ahun 2005/201) Angka kejadian plasenta pre'ia adalah 0#/0#:" dari keseluruhan keseluruhan persa persalin linan an.. &enga &engan n pena penatal talaks aksan anaan aan dan dan pera$ pera$at atan an yang yang baik# baik# angka angka kematian perinatal adalah 501000 kelahiran hidup (!ai*udin A3# dkk# 200:). !ekit !ekitar ar :0" :0" perda perdarah rahan an plase plasent nta a pre'ia pre'ia perta pertama ma terja terjadi di sesud sesudah ah usia usia kehamilan : minggu. !ebanyak 0" terjadi sebelum 2 minggu. %enurut %enurut ;halik ;halik (200) (200) plasenta plasenta pre'ia lebih lebih banyak banyak terjadi terjadi pada pada kehamilan dengan dengan paritas tinggi# dan sering terjadi pada usia di atas 0 tahun. 9terus yang cacat juga dapat meningkatkan angka kejadian plasenta pre'ia. ada beberapa -umah !akit 9mum emerintah dilaporkan angka kejadian plasenta pre'ia berkisar 1#4 " sampai dengan 2#6 ". !edangkan di negara maju angka kejadiannya lebih rendah yaitu kurang dari 1 " yang mungkin disebabk disebabkan an oleh oleh berkuran berkurangnya gnya $anita $anita yang hamil hamil dengan dengan paritas paritas tinggi. tinggi. Kejadian plasenta pre'ia terjadi kira/kira 1 dari 200 persalinan# insiden dapat meningkat diantaranya sekitar 1 dari 20 persalinan pada ibu yang paritas tinggi (&echerney# +athan# ood$in# 8au*er# 2004). 2
&iantara semua penyebab terjadinya perdarahan tersebut# plasenta pre'ia marupakan salah satu penyebab perdarahan yang memberi kontribusi sekitar (20") dari seluruh kejadian perdarahan pada kehamilan trimester ketiga ketiga (;allaha (;allahan n et al.#200 al.#2001). 1). Kejadia Kejadian n plasent plasenta a pre'ia pre'ia cukup cukup jarang jarang yaitu yaitu sekitar (0#"/0#:") (0#"/0#:") dari seluruh seluruh persalinan. persalinan. &engan penatalaksa penatalaksanaan naan dan pera$atan yang baik# mortalitas perinatal adalah 50 per 1000 kelahiran hidup (!ai*uddin A3# 2004). %enurut data yang diperoleh untuk jumlah kasus poned maternal di 97 389& uskesmas meninting pada tahun 2015 berjumlah 41 kasus diantaraya kasus abortus berjumlah 52 kasus dengan persentase :#:5 "# ,klamsia berjumlah 1 (#6: ")# A3 berjumlah kasus (0#51 ")# < berju berjumla mlah h 11 kasus kasus ( 1# ")# partu partus s lama lama 4 kasus kasus (:.01 ")# serot serotinu inus s berjumlah 2 kasus (#1 ") dan kasus K& berjumlah 5 kasus ( :#61 "). &ua kasus perdarahan sebagai penyebab utama kematian ibu dapat terjad terjadii pada pada masa masa keha kehamil milan an## persa persalin linan an dan dan masa masa ni*as ni*as.. !alah !alah satu satu penyebab perdarahan tersebut adalah plasenta pre'ia yaitu plasenta yang berim berimple plemen menta tasi si pada pada segme segmen n ba$ah ba$ah rahim rahim (!3-) (!3-) sedem sedemiki ikian an rupa rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum (9I). ada beberapa beberapa rumah rumah sakit sakit umum pemerin pemerintah tah angka angka kejadian kejadian plasenta plasenta pre'ia berkisar 1#4" sampai 2#6"# sedangkan di negara maju kejadiannya lebih rendah yaitu =1". (ra$irohardjo# !ar$ono# 200). 3erdasa 3erdasarkan rkan uraian uraian yang yang telah telah dipapark dipaparkan an diatas diatas kami penyusu penyusun n tertarik untuk menyusun makalan yang berjudul >lasenta re'ia? ini guna menambah pengetahuan dan $a$asan tentang konsep dan bagaimana cara menatalaksana kasus plasenta pre'ia ini dengan benar# cepat# dan cermat agar agar
meng mengur uran angi gi
angk angka a
keja kejadi dian an
mort mortal alit itas as
yang yang
diak diakib ibat atka kan n
oleh oleh
perdarahan antepartum karena plasenta pre'ia. B. Tujuan 1. 7ujua juan 9mum mum %ahasis$a diharapkan mampu melakukan asuhan kebidanan atologi ada ada +y >!? >!? &eng &engan an erd erdar arah ahan an las lasen enta ta re' re'ia ia 7otal otalis is di ruan ruang g bersalin bersalin 97 389& uskesma uskesmas s menintin meninting g dengan dengan mengguna menggunakan kan pendekatan manajemen kebidanan pendokumentasian !A. 3
2. 7ujuan Khusus a. %ahasis$a diharapkan mampu melakukan pengkajian data subjekti* pada kasus +y >!? &engan erdarahan 7otalis b.
lasenta re'ia
%ahasis$a diharapkan mampu melakukan pengkajian data
objekti* pada kasus +y >!? &engan erdarahan lasenta re'ia 7otalis c. %ahasis$a diharapkan mampu menganalisa pada kasus ‘‘+y >!? &engan erdarahan lasenta re'ia 7otalis d. %ahasis$a diharapkan mampu melaksanakan Asuhan atau tindakan pada kasus +y >!? &engan erdarahan lasenta re'ia 7otalis?.
BAB II TINJAUAN TEORI A. Kn!e" Da!ar Per!al#nan 1.
ersalinan a.
engertian
4
1) ersalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui 'agina ke dunia luar. a) ersalinan immaturus kurang dari 2 minggu# lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 500 / 1000 gram. b) ersalinan prematurus adalah lahinya bayi yang dapat hidup namun belum cukup bulan. 3erat janin antara 1000/ 2500 gram atau usia kehamilan antara 2 / : minggu. c) artus postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2 minggu atau lebih dari $aktu partus yang diperkirakan.(@iknjosastro# <. 2010). 2) ersalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan 4 / 2 minggu# lahir
spontan
dengan
presentasi
belakang
kepala
yang
berlangsung 1 jam# tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (!ai*uddin# A3. 200).. b. Et#lg# %enurut %anuaba 2010# terjadinya persalinan belum diketahui secara pasti# sehingga menimbulkan beberapa teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya kekuatan his. 7eori kemungkinan terjadinya proses persalinan adalah $% 7eori keregangan tot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. !etelah mele$ati batas tertentu tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai. ;ontohnya# pada hamil ganda sering terjadi kontraksi setelah keregangan tertentu# sehingga menimbulkan proses persalinan. &%7eori penurunan progesterone roses penuaan plasenta terjadi saat usia kehamilan 2 minggu# karena
terjadi
mengalami
penimbunan
penyempitan
jaringan
dan
ikat#
buntu.
pembuluh
roduksi
darah
progesteron
mengalami penurunan# sehingga otot rahim lebih sensiti* terhadap oksitosin. Akibatnya
otot
rahim
mulai
mencapai penurunan progesteron tertentu. '%7eori oksitosin internal
5
berkontraksi
setelah
ksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipo*isis posterior. erubahan keseimbangan esterogen dan progesteron dapat mengubah sensiti'itas otot rahim# sehingga sering terjadi kontraksi braBton hicks. &engan menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin mening/katkan akti'itas# sehingga persalinan dapat mulai. (%7eori prostaglandin Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak usia keha/milan 15 minggu# yang dikeluarkan oleh desidua. emberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. rostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan. )% 7eori hipotalamus C hipo*isis dan glandula suprarenalis 7eori ini menunjukan pada kehamilan dengan anen/se*alus sering terjadi
keterlambatan
hipotalamus.
persalinan
emberian
karena
kortikosteroid
tidak
dapat
terbentuk
menyebabkan
maturitas janin# induksi (mulainya) persalinan. &ari percobaan tersebut disimpulkan ada hubungan antara hipotalamus C hipo*isis dengan mulainya persalinan. landula supranetral merupakan pemicu terjadinya persalinan. c. *#!#lg# !ebab/sebab terjadinya persalinan masih merupakan teori yang komplek. erubahan/perubahan dalam biokimia dan bio*isika telah banyak mengungkapkan mulai dari berlangsungnya partus antara lain penurunan kadar hormon progesterone dan estrogen. rogesteron merupakan penenang bagi otot C otot uterus. %enurunnya kadar hormon ini terjadi 1/2 minggu sebelum persalinan. Kadar prostaglandin meningkat menimbulkan kontraksi myometrium. Keadaan uterus yang membesar menjadi tegang mengakibatkan iskemi otot C otot uterus yang mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta berdegenerasi. 7ekanan pada ganglion ser'ikale dari *leksus frankenhauser di belakang ser'ik menyebabkan uterus berkontraksi. (@iknjosastro# 2010) d. Pr!edur D#agn!t#k 6
9ntuk menentukan persalinan sudah pada $aktunya adalah (!ai*uddin# A3. 200)
7anyakan
a) ermulaan timbulnya kontraksi b) engeluaran per'aginam seperti lendir# darah# dan atau cairan ketuban c) -i$ayat kehamilan d) -i$ayat medis e) -i$ayat sosial *) 7erakhir kali makan dan minum g) %asalah yang pernah ada emeriksaan 9mum
a) 7anda 'ital# 33# 73. 8I8A# dan edema b) Kondisi puting susu c) Kandung kemih
emeriksaan Abdomen a) 3ekas luka operasi b) 7inggi Dundus 9teri c) Kontraksi d) enurunan Kepala e) 8etak janin *) 3esar janin g) &enyut jantung janin
emeriksaan 'agina
a) embukaan dan penipisan ser'ik b) !elaput ketuban penurunan dan molase c) Anggota tubuh janin yang sudah teraba emeriksaan enunjang
a) 9rine $arna# kejernihan# bau# protein# dan lain C lain b) &arah
%$Kala I
&isebut juga kala pembukaan dimulai dengan pembukaan ser'iks sampai terjadi pembukaan 10 cm. roses membukanya ser'iks disebabkan oleh his persalinan kontraksi. 7anda dan gejala kala I 7
a%
b%
enipisan dan pembukaan ser'iks c% Keluar cairan dari 'agina dalam bentuk lendir bercampur darah. %enurut E+K/K- &epkes -I (200F hal.)# kala satu persalian terdiri dari dua *ase yaitu *ase laten dan *ase akti*. a%
Dase laten
&imulai sejak a$al kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan ser'ik secara bertahap#pembukaan ser'ik kurang dari cm# biasanya berlangsung hingga jam. b)
Dase akti* Drekuensi dan lamanya kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih dan berlangsung selama 0 detik atau lebih)# ser'iks membuka dari cm ke 10 cm# akan terjadi dengan kecepatan rata/rata 1 cm jam (+ulipara atau primigra'ida) atau lebih 1 cm hingga 2 cm (multipara). 7erjadi penurunan bagian terba$ah janin. &%
Kala II
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan ser'iks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II dikenal sebagai kala pengeluaran. Ada beberapa tanda dan gejala kala II persalinan a)
Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi b)
Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum
atau 'agina c)
erineum terlihat menonjol
d)
Gul'a # 'agina dan spingter ani terlihat membuka
e)
%eningkatnya pengeluaran lendir dan darah
&iagnosis kala II persalinan dapat ditegakkan atas dasar hasil pemeriksaan dalam yang menunjukkan 8
a) b)
embukaan ser'ik telah lengkap 7erlihatnya bagian kepala bayi pada introitus 'agina
ada primigra'ida kala II berlangsung 1#5 / 2 jam# pada multi kala II berlangsung 0#5 / 1 jam. (Heyeh# 2006 hal.:). '%
Kala III (Kala 9ri) Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban (@iknjosastro#<. 2002). ersalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban (Asuhan ersalinan
+ormal#
200). -ata / rata lama kala III berkisar 15/0 menit# baik primipara maupun multipara. 7empat implantasi plasenta sering pada dinding depan dan belakang korpus uteri atau dinding lateral (!umarah# 200). !etelah bayi lahir# terjadi kontraksi uterus# mengakibatkan 'olume rongga uterus berkurang# dinding uterus menebal. ada tempat implantasi placenta juga terjadi penurunan luas area. 9kuran placenta tidak berubah# sehingga menyebabkan plasenta terlipat# menebal dan akhirnya terlepas dari dinding uterus. lasenta terlepas sedikit demi sedikit. 7erjadi pengumpulan perdarahan diantara ruang placenta dan desidua basalis yang retro placenter hematom. !etelah plasenta terlepas# plasenta akan menempati segmen ba$ah uterus atau 'agina. %enurut %ochtar (2006) *ase C *ase dalam pengeluaran uri meliputi a)
%ekanisme !chult elepasan plasenta yang dimulai dari
sentral bagian tengah sehingga terjadi bekuan retroplasenta. 7anda pelepasan dari tengah ini mengakibatkan perdaran tidak terjadi sebelum plasenta lahir. erdaran terjadi setelah placenta lahir. b)
%ekanisme &uncan terjadi pelepasan placenta dari pinggir
atau bersamaan dari pinggir dan tengah mengakibatkan semburan darah sebelum plasenta lahir. 7anda C tanda pelepasan plasenta
9
a)
erubahan bentuk dan tinggi *undus uterus. !etelah bayi lahir
dan sebelum miometrium mulai berkontraksi# uterus
berbentuk
bulat penuh dan tinggi *undus biasanya di ba$ah pusat. !etelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke ba$ah# uterus berbentuk segitiga atau seperti buah pear atau alpukat dan *undus berada di atas pusat (seringkali mengarah ke sisi kanan). b)
7ali pusat memanjang. 7ali pusat terlihat menjulur keluar
melalui 'ul'a (tanda Ah*eld). c)
!emburan
darah
mendadak
dan
singkat.
&arah
yang
terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar dibantu oleh gaya gra'itasi. Apabila kumpulan darah (retroplacental pooling) dalam ruang di antara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya maka darah tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas.
d%
Kala IG (2 Eam ost artum) ersalinan kala IG dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir
dua jam setelah itu (Asuhan ersalinan +ormal# 200). !etelah plasenta lahir# kontraksi rahim tetap kuat dengan amplitudo :0 sampai 0 mm
3ayi dan plasenta telah lahir#
b)
7inggi *undus uteri 2 jari ba$ah pusat.
%emeriksa erineum untuk mengetahui perdarahan akti*
10
,'aluasi laserasi dan perdarahan akti* akti* pada perineum dan 'agina. +ilai perluasan laserasi perineum. Kaji lampiran untuk in*ormasi dan instruksi mengenai penjahitan laserasi dan episiotomy. -. Daktor C Daktor yang %empengaruhi ersalinan 1)
o$er
otot dinding perut#kontraksi dia*ragma ) 2)
assage 9kuran panggul dan otot/otot persalinan.
)
assenger 7erdiri dari janin# plasenta dan air ketuban.
)
ersonality Hang diperhatikan kesiapan ibu dalam menghadapi
persalinan dan sanggup berpartisipasi selama proses persalinan. 5)
ro'ider &okter atau bidan yang merupakan tenaga terlatih
dalam bidang kesehatan. 1) 7anda bahaya dalam persalinan &%
3ayi tidak lahir dalam 12 jam persalinan
ersalinan lama merupakan masalah besar di Indonesia karena pertolongan di daerah pedesaan masih dilakukan oleh dukun. ersalinan lama adalah persalinan yang berjalan lebih dari 2 jam untuk primigra'ida dan atau 1 jam bagi multigra'ida. ersalinan kasep (partus kasep) adalah persalinan lama yang disertai komplikasi ibu maupun janin (%anuaba# 166). enyebab persalinan lama atau kasep diantaranya adalah kelainan letak janin# kelainan panggul# kelainan kekuatan his dan mengejan# terjadi ketidakseimbangan se*alopel'ik# pimpinan persalinan yang salah# dan primi tua primer dan sekunder. '%
7ali
pusat
atau
tangan
bayi
keluar
dari
jalan
lahir
(!astra$inata# 200) a) 8etak majemuk (resentasi anda# Compound Presentasi ) Hang dimaksud dengan letak majemuk ialah jika disamping bagian terendah teraba anggota badan. 7angan yang menumbung pada 11
letak bahu tidak disebut letak majemuk begitu pula adanya kaki disamping bokong pada letak sungsang tidak termasuk letak majemuk. ada letak kepala dapat terjadi (1) tangan menumbung (2) lengan dan kaki menumbung b) 7ali usat %enumbung ( Prolaps Foeniculi ) Eika tali pusat teraba disamping atau lebih rendah dari bagian depan# sedangkan ketuban sudah pecah maka dikatakan tali pusat menumbung. Eika hal ini terjadi pada ketuban yang masih utuh disebut
tali
pusat
terkemuka.
rolapsus
*oeniculi
tidak
mempengaruhi keadaan ibu secara langsung# namun sebaliknya sangat membahayakan anak karena tali pusat tertekan antara bagian depan anak dan dinding panggul yang akhirnya timbul as*iksia. 3ahaya terbesar bila anak letak kepala karena bagian yang menekan tali pusat itu bundar dan keras. '%
Ibu tidak kuat
mengejan atau mengalami kejang %enurut !ai*udin dalam elayanan Kesehatan %aternaldan +eonatal# apabila seorang ibu bersalin tidak kuat mengejan atau mengalami kejang penanganan umum yang harus dilakukan adalah a) Eika Ibu tidak sadar atau kejang# mintalah pertolongan. !egera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan *asilitas tindakan ga$at darurat. b) !egera lakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda 'ital (nadi# tekanan darah# dan perna*asan)sambil mencari ri$ayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya. c) Eika pasien tidak berna*as atau perna*asan dangkal (1) (2)
eriksa dan bebaskan jalan na*as. Eika tidak berna*as# mulai 'entilasi dengan masker dan
balon. () Intubasi jika perlu.
12
()
Eika pasien berna*as# beri oksigen /: liter per menit
melalui masker atau kanula nasal. d) Eika kejang (1)
3aringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala
ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi sekret# muntahan# atau darah. (2) 3ebaskan jalan na*as. ()
Air
ketuban
keruh dan berbau Amnionitis dan Korioamnionitis# (Garney# 2006) 7anda dan gejala a)
&emam maternal.
b)
7akikardi janin.
c)
+yeri tekan pada uterus.
d)
;airan amnion berbau busuk.
e)
!el darah putih meningkat meningkat. )%
!etelah
bayi
lahir# ari/ari tidak keluar -etensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah persalinan (%anuaba# 200).ada beberapa kasus dapat terjadi retensio plasenta berulang (habitual retensio
plasenta).
lasenta
harus
dikeluarkan
karena
dapat
menimbulkan bahaya perdarahan# in*eksi karena sebagai benda mati# dapat terjadi plasenta inkarserata# dapat terjadi polip plasenta# dan terjadi degenerasi ganas korio karsinoma.
13
&alam melakukan pengeluaran plasenta secara manual perlu diperhatikan tekniknya sehingga tidak menimbulkan komplikasi seperti per*orasi dinding uterus# bahaya in*eksi# dan dapat terjadi in'ersio uteri. %
Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang
hebat 7indakan endukung dan enenang selama ersalinan# (Garney# 2006). era$atan pendukung selama persalinan adalah penting dalam
kebidanan.
era$atan
pendukung
dapat
secara
ajaib
mengubah seluruh skenario persalinan. 7indakan ini mempunyai e*ek positi* baik secara emosional maupun *isiologis terhadap ibu dan janin# sehingga ibu dan janin memerlukan sedikit medikasi dan inter'ensi bahkan persalinan dapat berlangsung dengan sedikit.
B. KON/EP DA/AR PLA/ENTA PRE0IA $. De-en#!# lasenta prae'iaplasenta pre'ia yang berasal yang berasal dari kata >prae? yang berarti depan dan >'ias? yang berarti jalan. Eadi plasenta pre'ia berarti plasenta di depan jalan lahir atau menutupi jalan lahir (!ar$ono# 1661). lasenta re'ia adalah plasenta yang letaknya abnormal# yaitu pada segmen ba$ah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. (@iknjosostro# 1666 :5) lasenta pre'ia adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen ba$ah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum (!ai*udin A3# dkk# 200:). lasenta pre'ia merupakan plasenta yang letaknya abnormal# yaitu pada segmen ba$ah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum (7%.
yang juga dapat mempengaruhi peningkatan resiko timbulnya plasenta pre'ia. %enurut penelitian @ardana (2004) yang menjadi *aktor risiko plasenta pre'ia yaitu a.
-isiko plasenta pre'ia pada $anita dengan umur 5 tahun 2 kali lebih
besar dibandingkan dengan umur = 5. 9sia ibu yang lanjut meningkatkan resiko plasenta pre'ia pada lebih dari 1:6.000 pelahiran di arkland
;halik
(200)#
yang
menjadi
penyebab
implantasinya blastokis pada segman ba$ah rahim belum diketahui 15
secara pasti. +amun teori lain mengemukakan bah$a yang menjadi salah satu penyebabnya adalah 'askularisasi desidua yang tidak memadai# yang mungkin terjadi karena proses radang maupun atropi. @illiams dkk. (1661b) mendapat resiko relati* untuk plasenta pri'ia meningkat dua kali lipat akibat merokok. %ereka berteori bah$a hipoksemia
akibat
karbonoksida
kompensatorik. 7emuan/te$muan ini
menyababkan
hipertro*i
di kon*irmasi
plasenta
oleh handler dkk.
(166). %ungkin terdapat kaitan anatara gangguan 'askularisasi desidua/ yang mungkin disebabkan oel peradangan atau tro*i dengan terjadinya plasenta pri'ia. lasenta Akreta# Inkerta# &an erkreta lasenta pri'ia mungkin disertai oleh plasenta akreta atau salah satu bentuk lanjutnya# plasenta inkreta atau perkreta. erlekatan plasenta yang terlalu kuat tersebut diperkirakan terjadi apabila desidua di segmen ba$ah uterus kurang berkembang.
perdarahan
a$al
jarang
sedemikian
deras
sehingga
menimbulkan kematian. erdarahan ini biasanya berhenti spontan# namun kemudian kambuh. ada sebagian kasu# terutama pada mereka yang plasenta tertanam dekat tetapi tidak menutupi os ser'iks# perdarahan mungkin belum terjadi sampai persalinan dimulai# perdarahan ini dapat ber'ariasi dari ringan samapi berat dan secara klinis dapat menyerupai solusio plasenta. enyebab perdarahan perlu ditekankan kembali. Apabila plasenta terletak diatas os interna# pembentukan segmen ba$ah uterus dan pembukaan os interna akan menyebabkan robeknya plasenta pada tempat melekatnya. erdarahan diperparah oleh ketidakmampuan serat
16
miometrium di segmen ba$ah uterus berkontraksi untuk menjepit pembuluh/pembuluh yang robek. erdarahan dari tempat implantasi plasenta di segmen ba$ah uterus lebih rentan mengalami gangguan kontraksi dari pada korpus uterus. erdarahan juga dapat terjadi akibat laserasi ser'iks dan segmen ba$ah uterus yang rapuh# terutama setelah pengeluaran plasenta yang agak melekat secara manual %engapa plasenta tumbuh pada segmen ba$ah uterus tidak selalu dapat diterangkan# bah$asanya 'askularisasi yang berkurang atau perubahan atro*i pada dosidua akibat persalinan yang lampau dan dapat menyebabkan plasenta previa tidak selalu benar# karena tidak nyata dengan jelas bah$a plasenta previa didapati untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas *ungsi# memang dapat dimengerti bah$a apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup atau diperlukan lebih banyak seperti pada kehamilan kembar. lasenta yang letaknya normal sekalipun akan meluaskan permukaannya# sehingga mendekati atau menutupi sama sekali pembukaan jalan lahir. (@iknjosostro# 1666 :5) %enurut !heiner (2001) etiologi plasenta pre'ia sampai saat ini belum diketahui secara pasti# namun ada beberapa teori dan *aktor risiko yang berhubungan dengan plasenta pre'ia# diantaranya 1) 'um yang dibuahi tertanam sangat rendah di dalam rahim# menyebabkan plasenta terbentuk dekat dengan atau di atas pembukaan ser'iks. 2) 8apisan rahim ( endometrium) memiliki kelainan seperti *ibroid atau jaringan parut (dari pre'ia sebelumnya# sayatan# bagian bedah caesar atau aborsi). )
17
persalinan masa lampau. Aliran darah ke plasenta tidak cukup dan memperluas permukaannnya sehingga menutupi pembukaan jalan lahir (!umapraja dan -achimhadi# 2005). ) Ibu merokok atau menggunakan kokain. 6) Ibu dengan usia lebih tua. -isiko plasenta pre'ia berkembang kali lebih besar pada perempuan di atas usia 5 tahun dibandingkan pada $anita di ba$ah usia 20 tahun (!heiner# 2001). lasenta pre'ia merupakan salah satu penyebab serius perdarahan pada periode trimester ke III.
kejadian plasenta pre'ia (%anuaba# 200). Tanda dan gejala a. ejala utama plasenta pre'ia adalah perdarahan tanpa sebab# tanpa rasa nyeri dan biasanya berulang. &arah per'aginam biasanya ber$arna merah segar. b. 3agian terdepan janin tinggi (*loating)belum memasuki pintu atas panggul (A). !ering dijumpai kelainan letak (sungsang atau lintang) c. erdarahan pertama (*irst bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak *atal# kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya# sehingga pasien sempat dikirim ke rumah sakit. 7etapi perdarahan berikutnya (recuren bleeding) biasanya lebih banyak. d. Eanin biasanya masih baik# namun dapat juga disertai ga$at janin sampai kematian janini tergantung beratnya plasenta pre'ia. ada pemeriksaan jalan lahir# teraba jaringan plasenta (8unak)
(. a.
Kla!#-#ka!# Plasenta Previa Totalis, apabila seluruh pembukaan tertutup oleh
jaringan plasenta. b. Plasenta Previa Parsialis, apabila sebahagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta. c. Plasenta Previa Marginalis, apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan.
18
d.
Plasenta Letak Rendah, plasenta yang letaknya abnormal pada
segmen ba$ah uterus tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir.
(@iknjosostro# 1666 :5) %enurut erisaei# !heilendra# ahay# -ian (200) plasenta pre'ia
dapat dibagi menjadi empat derajat berdasarkan scan pada ultrasound yaitu a. &erajat I plasenta sudah melampaui segmen terendah rahim. b. &erajat II plasenta sudah mencapai ostium uteri internum. c. &erajat III plasenta telah terletak pada sebagian ostium uteri internum. d. &erajat IG plasenta telah berada tepat pada segmen ba$ah rahim. %enurut de !noo dalam %ochtar (166) klasi*ikasi plasenta pre'ia berdasarkan pembukaan /5 cm yaitu a. lasenta pre'ia sentralis (totalis)# apabila pada pembukaan /5 cm teraba plasenta menutupi seluruh ostea b. lasenta pre'ia lateralis# apabila pada pembukaan /5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh plasenta# dibagi 2 $% lasenta pre'ia lateralis posteriorF bila sebagian menutupi ostea bagian belakang. &% lasenta pre'ia lateralis anteriorF bila sebagian menutupi ostea bagian depan. '% lasenta pre'ia marginalisF bila sebagian kecil atau hanya ).
pinggir ostea yang ditutupi plasenta. Anat1# *#!#lg# lasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15/20
cm dan tebal 2#5 cm# berat rata/rata 500 gram. 7ali pusat berhubungan dengan plasenta biasanya di tengah (insersio sentralis). 3ila hubungan agak pinggir (insersio lateralis). &an bila di pinggir plasenta (insersio marginalis)# kadang/ kadang tali pusat berada di luar plasenta dan hubungan dengan plasenta melalui janin# jika demikian disebut (insersio 'elmentosa). 9mumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 10 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh ka'um uterus# agak ke atas ke arah *undus uteri. %eskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion# amnion hanya menempel saja. ada umumnya di depan atau di belakang dinding uterus agak ke atas ke arah *undus uteri# plasenta sebenarnya berasal dari sebagian dari janin# di 19
tempat/tempat tertentu pada implantasi plasenta terdapat 'ena/'ena yang lebar (sinus) untuk menampung darah kembali pada pinggir plasenta di beberapa tempat terdapat suatu ruang 'ena untuk menampung darah yang berasal ruang inter'iller di atas (marginalis). Dungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh dengan baik untuk pertumbuhan adanya at penyalur# asam amino# 'itamin dan mineral dari ibu kejanin dan pembuangan ; 2. Dungsi lasenta 1. !ebagai alat yang memberi makanan pada janin. 2. !ebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme. . !ebagai alat yang memberi at asam dan mengeluarkan ; 2. . !ebagai alat pembentuk hormone. 5. !ebagai alat penyalur perbagai antibody ke janin. (@iknjosostro# 1666 ::) . Pata-#!#lg# endarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan 10 minggu saat segmen ba$ah uterus membentuk dari mulai melebar serta menipis# umumnya terjadi pada trismester ketiga karena segmen ba$ah uterus lebih banyak mengalami perubahan pelebaran segmen ba$ah uterus dan pembukaan ser'ik menyebabkan sinus uterus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. endarahan tidak dapat dihindarkan karena ketidak mampuan serabut otot segmen ba$ah uterus untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal. (%ansjoer# 1666 24:) 2. K1"l#ka!# a. ada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan# anemia karena perdarahan plasentitis# dan endometritis pasca persalinan. b. ada janin biasanya terjadi persalinan premature dan komplikasi 3.
seperti As*iksi berat. ( %ansjoer# 1666 244) 4a1baran K#n#k endarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala
utama dan pertama dari plasenta previa. erdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur atau bekerja biasa# perdarahan pertama biasanya tidak banyak# sehingga tidak akan berakibat *atal. erdarahan berikutnya hampir selalu banyak dari pada sebelumnya# apalagi kalau sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dalam. (%ansjoer# 1666 24:) 20
!ejak kehamilan 20 minggu segmen ba$ah uterus# pelebaran segmen ba$ah uterus dan pembukaan ser'iks tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat dari dinding uterus. ada saat ini dimulai terjadi perdarahan darah ber$arna merah segar. (%ansjoer# 1666 24:) !umber perdarahan ialah sinus uterus yang terobek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus perdarahan tidak dapat dihindari karena ketidak mampuan
serabut
menghentikan
otot
perdarahan#
segmen tidak
ba$ah
uterus
sebagai
serabut
untuk otot
berkontraksi uterus
untuk
menghentikan perdarahan kala III dengan plasenta yang letaknya normal makin rendah letak plasenta makin dini perdarahan terjadi# oleh karena itu perdarahan pada plasenta previa totalis akan terjadi lebih dini dari pada plasenta letak rendah# yang mungkin baru berdarah setelah persalinan mulai. ( @iknjosostro# 1666 : ) 5. D#agn!#! a. Anamnesis erdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa nyeri terutama pada multigra'ida# banyaknya perdarahan tidak dapat
dinilai
dari
anamnesis#
melainkan
dari
pada pemeriksaan
hematokrit. ( @iknjosostro# 1666 : ) b.
emeriksaan 8uar 3agian ba$ah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul
presentasi kepala# biasanya kepala masih terapung di atas pintu atas panggul mengelak ke samping dan sukar didorong ke dalam pintu atas panggul. c. emeriksaan In !pekulo emeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari osteum uteri eksternum atau dari ostium uteri eksternum# adanya plasenta previa harus dicurigai. d. enentuan 8etak lasenta 7idak 8angsung enentuan letak plasenta secara tidak langsung dapat dilakukan
radiogra*i# radioisotope# dan ultrasonagra*i. 9ltrasonagra*i penentuan letak plasenta dengan cara ini ternyata sangat tepat# tidak menimbulkan bahaya radiasi bagi ibu dan janinnya dan tidak menimbulkan rasa nyeri. (@iknjosostro# 1666 :6) 21
e.
emeriksaan 9ltrasonogra*i &engan pemeriksaan ini dapat ditentukan implantasi plasenta atau
jarak tepi plasenta terhadap ostium bila jarak tepi 5 cm disebut plasenta letak rendah. $$.
D#agn!#! Pla!enta Pre6#a /ecara De-en#t#- &ilakukan dengan &% yaitu melakukan perabaan secara langsung
melalui pembukaan ser'iks pada perdarahan yang sangat banyak dan pada ibu dengan anemia berat# tidak dianjurkan melakukan &% sebagai upaya menetukan diagnosis. (!ai*udin# 2001 1:) $&. Penatalak!anaan a. 7erapi ,kspekti* 7ujuan supaya janin tidak terlahir premature# penderita
dira$at
tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis ser'isis. 1) !yarat/syarat terapi ekspekti* (a) Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang
2) )
kemudian berhenti. (b) 3elum ada tanda/tanda in partu. (c) Keadaan umum ibu cukup baik. (d) Eanin masih hidup. -a$at inap# tirah baring dan berikan antibiotik pro*ilaksis. 8akukan pemeriksaan 9! untuk mengetahui implantasi
plasenta. ) 3erikan tokolitik bila ada kontraksi (a) %g!0 6 IG dosis a$al tunggal dilanjutkan gram setiap : jam. (b) +i*edipin B 20 mg perhari. (c) 3etamethason 2 mg IG 5)
dosis
tunggal
untuk
pematangan paru janin. 9ji pematangan paru janin dengan tes kocok dari hasil
amniosentesis. :) 3ila setelah usia kehamilan diatas minggu# plasenta masih berada disekitar ostium uteri interim . 4) 3ila perdarahan berhenti dan $aktu untuk mencapai 4 b.
minggu masih lama# pasien dapat dipulang untuk ra$at jalan. 7erapi Akti* ( tindakan segera ). 1) @anita hamil diatas 22 minggu dengan perdarahan per'agina yang akti* dan banyak# harus segera ditatalaksanakan secara akti* tanpa memandang moturitus janin. 22
2)
8akukan &% jika (a) In*us 1 trans*usi telah terpasang. (b) Kehamilan 4 minggu ( berat badan 2500 gram ) dan inpartu. (c) Eanin telah meninggal atau terdapat anomali kongenital mayor# seperti anesefali . (d) erdarahan dengan bagian terba$ah janin telah jauh mele$ati
)
pintu atas panggul ( 25 atau 5 pada palpasi luar ). ;ara menyelesaikan persalinan dengan plasenta pre'ia
seksio sesarea . (a) rinsip utama adalah menyelamatkan ibu# $alaupun janin meninggal atau tidak punya harapan untuk hidup# tindakan ini tetap dilakukan. (b) 7ujuan seksio sesarea persalinan dengan segera sehingga uterus segera berkontraksi dan menghentikan pendarahan# menghindarkan kemungkinan terjadi robekan pada ser'iks# jika janin dilahirkan per'agina. (c) !iapkan darah pengganti untuk stabiliasi dan pemulihan kondisi ibu. (!ai*uddin# 2001 5: )
7.
8anaje1en Keb#danan 8enurut /OAP &okumentasi dalam bidang kesehatan
adalah
suatu
system
pencatatan dan pelaporan in*ormasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan (dokter# bidan# pera$at dan petugas kesehatan lainnya). &okumentasi asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan bentuk catatan dari hasil asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada ibu hamil# yakni mulai dari trimester I sampai dengan semester III yang meliputi pengkajian# pembuatan diagnosis kebidanan# pengidenti*ikasian masalah terhadap tindakan segera dan melakukan kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lain serta menyusun asuhan kebidanan dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat sebelumnya. !A adalah catatan yang bersi*at sederhana# jelas# logis# dan tertulis. %etode langkah yang dinamakan !A ini disarikan dari proses
23
pemikiran penatalaksaan kebidanan. &ipakai untuk mendokumenkan asuhan pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. %odel !A sering digunakan dalam catatan perkembangan pasien. !eorang bidan hendaknya menggunakan !A setiap kali dia bertemu dengan pasiennya. !elama antepartum# seorang bidan bisa menulis satu catatan !A untuk setiap kunjungan# sementara dalam masa intrapartum# seorang bidan boleh menulis lebih dari satu catatan untuk satu pasien dalam satu hari. 3entuk penerapannya adalah sebagai berikut (%u*dlilah# 2006). %enurut
I
dan
e'aluasi
perencanaan (,) berdasarkan Assesment ( Garney# 2004). 1. entingnya melakukan pendokumentasikan !A a. %enciptakan catatan permanen tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien b. Kemungkinan berbagai in*ormasi diantara para pemberi asuhan c. %em*asilitasi pemberian asuhan yang berkesinambungan d. %emungkinkan penge'aluasian dari asuhan yang diberikan e. %emberikan data untuk catatan nasional# riset# dan statistic mortalitas morbiditas *. %eningkatakan pemberi asuhan yang lebih aman# bermutu tinggi 2.
pada klien Alasan !A digunakan sebagai pendokumentasian
24
a. embuatan gra*ik metode !A merupakan progesi in*ormasi yang systematis yang mengorganisir penemuan dan konklusi bidan menjadi suatu rencana asuhan. b. %etode ini merupakan penyulingan penatalaksanaan
kebidanan
untuk
inti sari
tujuan
dari proses
penyediaan
dan
pendokumentasian asuhan. c. !A merupakan urutan/urutan yang dapat membantu bidan dalam mengorganisir pikiran bidan dan memberikan asuhan yang menyeluruh.
BAB III TINJAUAN KA/U/ A/UHAN KEBIDANAN PATOLO4I PADA N: ; /< 4&P=A=H$ DEN4AN PERDARAHAN PLA/ENTA PRE0IA TOTALI/ DI RUAN4 BER/ALIN UPT BLUD PU/KE/8A/ 8ENINTIN4 TAN44AL &= OKTOBER &=$ +o. -% 7anggal$aktu ukul 7empat A.
/ 20 ktober 201: 1 00 @I7A -uang 3ersalin uskesmas %eninting
DATA /UB:EKTI* $. Ident#ta! Pa!#en +ama Klien +y. ! +ama !uami 9mur : th 9mur Kebangsaan Indonesia Kebangsaan Agama Islam Agama endidikan !& endidikan ekerjaan I-7 ekerjaan Alamat -umah 3engkaung &aye# 3atu 8ayar 7anggal masuk uskesmas
20 ktober 201:# masuk ruang bersalin.
&.
7n. E 0 th Indonesia Islam !& s$asta
Keluhan utama
25
s mengatakan hamil 6 bulan datang ke uskesmas mengeluh perutnya mulas menjalar ke perut bagian ba$ah disertai keluar darah ber$arna merah segar dari jalan lahir # sakit perut masih jarang dan gerakan janin masih dirasakan. '.
-i$ayat perjalanan penyakit ada pukul 06.00 @I7A# tanggal 20/10/201: ibu pergi ke
oskesdes dengan keluhan perut mulas menjalar keperut bagian ba$ah disertai blood slym# dari poskesdes dilakukan pemeriksaan dalam ditemukan pembukaan cm# 7ekanan darah 100 :0 mmhg# kontraksi jarang# K9 janin baik . ada tanggal 12 agustus 201: ibu pergi untuk melakukan 9! ke klinik dan hasil 9! Eanin tunggal hidup intrauterin letak kepala# kepala belum masuk intu atas panggul. 3&A;D8 0/2 minggu Eumlah cairan ketuban cukup (jernih) 8etak plasenta menutupi seluruh 9I ( lasenta re'ia 7otalis) ada pukul 1.00 @I7A# tanggal 20/10/201: ibu datang ke uskesmas
%eninting
dengan
memba$a
surat
-ujukan
dari
oskesdes. (. -i$ayat menstruasi a. %enarche 1 7ahun b. !iklus 2 hari c. 8ama :/4 hari d. Eumlah +ormal (2/ kali ganti pembalut hari) e. Dlour albus 7idak ada *. Kelainan 7idak ada ). -i$ayat kehamilan# persalinan# dan ni*as yang lalu
I
9K
enolon
(bln)
g ersalina n n &ukun
6 bln
7empat ersalina
&irumah
Eenis enyulit ersalin an +ormal
<
+
/
/
/
338 (gr)
EK
/
8
<
9mur
%
anak
<
15 tahun
Ini . a.
-i$ayat kehamilan sekarang
b. c. d.
<<7 1 C 01 C 201: <7 21 C 10 / 201: 9mur kehamilan 6 bulan ergerakan *etus dalam 12 jam terakhir 10B dalam 12
jam. e.
7anda bahaya yang dirasakn selama kehamilan ini
7idak
ada *. Imunisasi 77 77 771 umur 4 tahun (!&) 77 2 9mur tahun (!&) 77 hamil pertama 77 04/0/201: g. Eumlah kunjungan 4 kali ( posyandu# puskesmas) h. 7ablet De bungkus 2. -i$ayat K3 yang lalu I9& dan implan a. 8ama penggunaan K3 tahun (I9&) dan tahun (implant) b. -encana K3 I9& 3. -i$ayat penyakit yang pernah diderita a. enyakit kardio'askuler 7idak ernah b. enyakit hipertensi 7idak ernah c. enyakit &% 7idak ernah d. enyakit
%akan dan minum terakhir
Komposisi orsi 27
%akan 7anggal 20 ktober
%inum 7anggal 20 ktober
201:# pukul 04 00
201:# pukul 04 00
@I7A +asi# telur# sayur 12 piring
@I7A Air putih 2 gelas
antangan %asalah 2) ,liminasi
7idak ada 7idak ada
3AK3A3 terakhir
Konsistensi @arna %asalah ) Istirahat Istirahat terakhir
7idak ada 7idak ada
3A3 7anggal 20 ktober
3AK 7anggal 20 ktober
201: # pukul 05 00
201: # pukul 05
@I7A 8embek Kuning kecoklatan 7idak ada
00 @I7A ;air Kuning bening 7idak ada
7anggal 16 ktober 201:# pukul 22 0 @I7A 5 jam tidak ada
8ama %asalah $=. -i$ayat psikososial a. !tatus perka$inan b. 8ama perka$inan c. engambilan keputusan d. &ukungan keluarga
+ikah sah 1 kali 1: tahun Ibu dan !uami Ada# berupa dukungan moril
dan *isik (selalu menemani ibu dan menyetujui ibu untuk dilakukan rujukan). e. Kekha$atiran kha$atir akan kehamilanya *. 3eban kerja ekerjaan rumah tangga B. DATA OB:EKTI* 1. Keadaan umum 3aik Kesadaran ;omposmentis Keadaan emosional !tabil 2. 7inggi badan 16 cm 3erat badan 51#5 kg . 77G 7& 100 :0 mm
28
*.
%ulut# gigi
@arna bibir merah# lidah bersih# gigi tidak ada
caries. g. 8eher 7idak Ada embesaran kelenjar 7yroid # 7idak terdapat pembesaran kelenjar lim*e# 7idak terdapat bendungan 'ena jugularis. h. ayudara Inspeksi 3entuk simetris# putting susu menonjol# 7idak terdapat retraksi atau dimpling alpasi 7idak terdapat +yeri tekan# 7idak terdapat masa atau benjolan# bentuk simetris# putting susu menonjol# hiperpigmentasi areola# tidak ada retraksi atau dimpling# tidak ada pembesaran kelenjar lim*e). 7erdapat pengeluaran kolostrum i. Abdomen 3ekas luka operasi 7idak ada alpasi (
7eraba bokong janin pada *undus uteri# 7D9
cm 8eopold II 7eraba punggung janin di sebelah kiri ibu# 8eopold III resentasi kepala 8eopold IG Kepala belum masuk A. Kontraksi 9terus 2 B 10 menit lamanya 0 detik &EE irama (11 / 12 C 11) Drekuensi (1: Bmenit) j. ,kstremitas atas dan ba$ah Kuku 7idak pucat edema LL Garises // -e*leks patella LL k. enetalia Kandung kemih Kosong engeluaran per'aginam &arah ber$arna segar erineum 7idak ada jaringan parut Anus 7idak ada hemoroid. emeriksaan inspekulo 7anggal 20 ktober 201:# jam 100 @I7A# terdapat pengeluaran darah segar
dari ostium uteri
internum #pengeluaran darah akti* tapi sedikit M 20/0 cc# stium uteri membuka 5/: cm. 5. emeriksaan enunjang
29
a.
emeriksaan darah (tanggal 2 !eptember 201: di -uang
3ersalin %eninting) olongan darah A% 1. &iagnosa +y >!> umur : tahun 21A0<1 usia kehamilan 6/0 minggu dengan plasenta pre'ia totalis . Eanin 7unggal# hidup# intrauterine# presentasi kepala# keadaan umum janin baik. 2. %asalah ibu merasa kha$atir dengan kehamilanya # dan ibu kha$atir sehubung dengan terjadinya perdarahan per'aginam karena adanya plasenta pre'ia totalis . Kebutuhan memberikan
dukungan moril k epada ibu.
Anjurkan ibu untuk tirah baring# . &iagnose potensial a) !yok hemorage b) a$at janin
D.
PELAK/ANAAN
>Tanggal
&=
Oktber
&=$?
Pukul $(.== @ITA% 1.
%emberitahukan hasil pemeriksaan 7& 100 :0
mm
30
2.
%emberikan in*ormed consent mengenai rujukan
yang akan dilakukan dan menjelaskan kepada ibu bah$a ibu tidak dapat melahirkan secara normal tetapi harus secara seksio sesara karena ada plasenta yang menutupi jalan lahir. Ibu bersedia akan di rujuk . %engobser'asi banyaknya perdarahan dan tanda/ tanda 'ital. erdarahan sudah di obser'asi M 20 0 cc. 77G normal . %emberikan dukungan moril dan psikologis pada ibu# agar ibu tetap selalu tenang menghadapi proses persalinan nanti. &ukungan sudah diberikan 5. Konsul untuk tindakan selanjutya sesuai ad'is dokter yiatu memberikan cairan in*us. :. %emberikan kebutuhan
nutrisi
dengan
cara
menganjuran keluarga untuk memberikan ibu minum dan makan jika ibu mau# dan berikan terapi cairan in*us -8 dengan 2 tpm# pemberian terapi sudah diberikan 4.
%engantarkan ibu ke -umah !akit 3ayang Kara #
dan %emba$a partus set dan obat/obatan untuk kega$atdarutan ke tempat rujukan# ibu sudad diantarkan ke rumah sakit bayangkara
BAB I0 PE8BAHA/AN !etelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan atologi pada +y.?!? 21 A0<1 ditemukan beberapa kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus sebagai berikut
31
&ari Anamnesis pada kasus plasenta erdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa nyeri terutama pada multigra'ida# banyaknya perdarahan tidak dapat dinilai dari anamnesis# melainkan dari pada pemeriksaan hematokrit. ( @iknjosostro# 1666 : ) ada kasus plasenta pre'ia endarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dan pertama dari plasenta previa. erdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur atau bekerja biasa# perdarahan pertama biasanya tidak banyak# sehingga tidak akan berakibat *atal. erdarahan berikutnya hampir selalu banyak dari pada sebelumnya# apalagi kalau sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dalam. (%ansjoer# 1666 24:) &an hasil anamnesa dan pemeriksaan pada +y.?!?
sesuai dengan teori
yaitu ibu mengeluh ada pengeluaran darah segar dari jalan lahir dan ibu tidak merasakan nyeri. 9ntuk kasus plasenta pre'ia hanya dilakukan emeriksaan In !pekulo# emeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari osteum uteri eksternum atau dari ostium uteri eksternum# adanya plasenta previa harus dicurigai.
ada +y. ?!? dilakukan pemeriksaan inspekulo untuk menentukan sumber dari perdarahan tetapi sebelumnya ibu pernah dilakukan pemeriksaan dalam yang menyebabkan darah segar keluar dari jalan lahir dan darah keluar dari jalan lahir masih jumlah sedikit # +y.?!? telah mengalami perdarahan. !ehingga terjadi kesenjangan
32
eriksa dalam di atas meja operasi (&%) hanya dilakukan bila akan mengakhiri kehamilan persalinan. asien dan kamar operasi sudah siap bila se$aktu pemeriksaan diputuskan untuk segera melakukan seksio sesarea. ada penatalaksanaan yang diberikan pada +y. ! tidak sesuai karena pada ny. ! tidak segara dirujuk ke *asilitas kesehatan yang lebih lengkap dan pemberian terapi in*us tidak segera diberikan saat ibu mengeluh keluar darah dari jalan lahir.
BAB 0 PENUTUP A.
Ke!#1"ulan
33