PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN PEMANFAATAN KOTORAN K OTORAN BABI SEBAGAI PELLET BAHAN BAKAR (SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK PENELUSURAN ENERGI TERBARUKAN) BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan oleh : Luh Putu Ayu Lakshemini Oka 1403051007 Made Ayu Sri Wahyuni 1403051003 I Gusti Ayu Wedayanti Indriani 1503051008 Putu Prami Pradnyani 1603051001
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2016
TA: 2014 TA: 2014 TA: 2015 TA: 2016
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN ............................................. ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ...............................................................................................v BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2 1.4 Urgensi Penelitian.......................................................................................3 1.5 Temuan yang Ditargetkan ........................................................................... 3 1.6 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan ...................................................... 4 1.7 Luaran yang Diharapkan ............................................................................. 4 1.8 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4 2.1 Kotoran Babi .............................................................................................. 4 2.2 Pellet Bahan Bakar ..................................................................................... 5 2.3 Perkembangan Penelitian Pellet Bahan Bakar ............................................. 6 3.1 Rancangan Penelitian.................................................................................. 6 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................................... 6 3.3 Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................... 6 3.4 Bahan dan Alat Penelitian ........................................................................... 6 3.5 Tahapan penelitian...................................................................................... 7 3.5.1 Pembuatan Pellet.................................................................................. 7 3.5.2 Rancangan Percobaan .......................................................................... 7 3.5.3 Pengujian Karakterisasi Pellet .............................................................. 7 3.6 Indikator capaian ........................................................................................ 8 3.7 Teknik pengumpulan data ........................................................................... 8 3.8 Analisis Data .............................................................................................. 8 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 9
iii
4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................... 9 4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 9 BAB 5. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 9 BAB 6 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 11 Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing ........... 11 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 16 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............. 18 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .................................................. 20
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Standar berbagai Kelas Pelet Menurut PFI
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi bahan bakar di Indonesia sejak tahun 1995 telah melebihi produksi dalam negeri. Diperkirakan dalam kurun waktu 10-15 tahun kedepan cadangan minyak di Indonesia akan menipis. Perkiraan ini terbukti dengan seringnya terjadi kelangkaan BBM di beberapa daerah di Indonesia.(Hambali dkk, 2006) kelangkaan dan kenaikan harga minyak yang bersumber dari fosil akan terus terjadi karena sifatnya yang non-renewable. Keadaan seperti ini harus segera diatasi seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan industri yang semakin meningkat dengan mencari dan memanfaatkan sumbersumber energi baru yang renewable, melimpah dan harganya murah dan terjangkau oleh masyarakat luas. Di samping itu, mendapatkan sumber-sumber energi baru harus terus diusahakan untuk mengurangi emisi gas CO 2 guna mencegah pemanasan global telah mendorong penggunaan energi biomassa sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara. (Elfiano dkk, 2014). Indonesia mempunyai potensi yang baik di bidang peternakan, namun selama ini belum dikembangkan sepenuhnya. Hal ini disebabkan sebagian besar peternakan di Indonesia adalah peternakan yang bersifat tradisonal, termasuk dalam pengolahan hasil dan limbahnya belum tersentuh teknologi. Peternak biasanya menumpuk feses sebelum membuang atau membawanya ke sawah. Perlunya pengolahan limbah yang tepat akan dapat mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu adanya teknologi tepat guna yang dapat memanfaatkan limbah sehingga dapat mengurangi pencemaran terhadap lingkungan sekaligus menjadi sumber energi terbarukan yang dapat mengatasi permasalahan energi. Jumlah peternak babi di propinisi Bali cukup banyak. Peternakan babi di Bali sampai saat ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang ekonomi masyarakat, khususnya di pedesaan. Sekitar 80% rumah tangga di pedesaan memelihara ternak babi yang jumlahnya antara 1-3 ekor. Walaupun bersifat sambilan, namun babi terbukti menjadi salah satu sumber pendapatan yang sangat diandalkan bagi keluarga. Pemeliharaan ternak babi sangat membantu menstabilkan ekonomi masyarakat, terutama saat-saat keperluan dana mendadak dalam jumlah yang cukup banyak. Ternak babi menjadi cadangan dana pengaman dalam sistem keuangan keluarga. Itulah sebabnya di Bali memelihara babi identik dengan membuat celengan atau menabung. (Budaarsa, 2014). Dari banyaknya ternak babi yang ada di bali sudah tentu menghasilkan limbah berupa kotoran yang menjadi masalah bagi kesehatan lingkungan. Limbah Kotoran ternak seperti kotoran babi mempunyai peluang untuk dimanfaatkan secara optimum sebagai salah satu energi alternatif dan ramah
2
lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Selama ini kotora n babi belum banyak dimanfaatkan bahkan cendrung menjadi limbah yang mencemari lingkungan terutama baunya yang tidak sedap. Bau yang tidak sedap ini terjadi karena kandungan gas metana dan Hidrogen Sulfida (H 2S) yang cukup tinggi pada kotoran babi. Selama ini kotoran babi baru dimanfaatkan sebagai pupuk kandang, namun penggunaanya harus hati-hati karena dapat mengakibatkan tanaman menjadi layu bahkan mati karena kandungan gas metana yang terlalu tinggi. Selain itu, kotoran babi juga sudah dimanfaatkan sebagai sumber biogas namun dalam memproduksinya dibutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga masih sedikit yang memanfaatkannya. Kandungan karbon dan gas metana yang tinggi sehingga kotoran babi berpotensi dimanfaatkan sebagai pellet bahan bakar sebagai sumber energi alternatif yang murah dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Oleh karena itu, pemanfaatan Pellet kotoran babi untuk energi menjadi upaya yang sangat penting. Pellet umumnya dibuat dari limbah kayu, bambu, dan pertanian umumnya memiliki nilai kalor yang tinggi dan kandungan mineral yang rendah. Dalam hal ini pemanfaatan kotoran babi sebagai pellet bahan bakar yang dikombinasikan dengan limbah kayu atau pertanian akan dapat mengkompensasi kekurangan potensi energi dari biosolid melalui bentuk pellet. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pellet bahan bakar kombinasi biosolid dengan limbah kayu dengan mengunakan perekat lem tapioca pada berbagai komposisi dan menilai kelayakan teknis pemanfaatan kotoran babi sebagai substitusi parsial dari pellet kayu. Upaya ini diharapkan selain dapat memanfaatkan potensi energi dari limbah-limbah tersebut sekaligus juga mengatasi persoalan lingkungan yang dapat ditimbulkannya bila tidak ditangani secara sesuai. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakan karakteristik kotoran babi dan limbah kayu dalam potensinya sebagai bahan baku pellet bahan bakar ? 2. Bagaimana analisis kadar proksimat pada pellet kotoran babi yang dikombinasikan dengan limbah kayu sebagai bahan pellet bahan bakar ? 3. Bagaimana analisis kadar proksimat pada pellet kotoran babi yang dikombinasikan dengan limbah kayu sebagai bahan pellet bahan bakar ? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui karakteristik kotoran babi dan limbah kayu dalam potensinya sebagai bahan baku pellet bahan bakar
3
2. Untuk mengetahui kadar proksimat pada pellet kotoran babi yang dikombinasikan dengan limbah kayu sebagai bahan pellet bahan bakar 3. Untuk mengetahui kadar proksimat pada pellet kotoran babi yang dikombinasikan dengan limbah kayu sebagai bahan pellet bahan bakar 1.4 Urgensi Penelitian Konsumsi energi primer per kapita di Indonesia dalam lima tahun terakhir, berfluktuasi 5,4 – 5,8 SBM (setara barrel minyak) dan konsumsi energi final 2,0 – 3,0 SBM (Pusdatin, 2010). Konsumsi energi yang tinggi tersebut dapat berdampak pada pengurasan sumber daya fosil seperti minyak dan gas bumi serta batubara yang lebih cepat dari penemuan cadangan baru. Bahkan tidak tertutup kemungkinan cadangan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui tersebut akan habis dalam jangka waktu yang tidak lama lagi. Oleh karena itu, diperlukan upaya konservasi dan diversifikasi. Konservasi energi yaitu penggunaan energi yang efisien dan menerapkan managemen energi di semua sektor baik sektor industri, transportasi, rumah tangga maupun komersial. Adapun diversifikasi energi yaitu penganekaragaman pemakaian energi dengan meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan seperti tenaga surya, angin, energi air, panas bumi, dan biomassa termasuk juga limbah seperti limbah kotoran hewan. Saat ini diversifikasi energi dengan memanfaatkan biomassa dan limbah telah mendapatkan banyak perhatian. Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi khususnya dalam bentuk bahan bakar padat harus dikonversi menjadi bentuk yang lebih seragam sehingga mudah digunakan, diangkut, dan disimpan. Salah satu bentuk yang dapat dibuat adalah dalam ukuran pellet. Pellet bahan bakar akan memperbaiki penanganan karakteristik-karakteristiknya dan meningkatkan nilai kalornya. Mengingat biomassa khususnya limbah kayu memiliki multi dimensi kegunaannya, maka untuk mengefisiensikan pemanfaatannya perlu ditambahkan bahan lain seperti kotoran ternak. Penambahan kotoran babi dapat menjadi langkah strategis untuk dilakukan, karena selain berpotensi meningkatkan efesiensi pemanfaatan biomassa sekaligus juga dapat membantu mengatasi persoalan penanganan kotoran ternak yang selama ini manjadi limbah. 1.5 Temuan yang Ditargetkan Dalam penelitian ini akan dihasilkan data kelayakan teknis pellet bahan bakar kotoran babi dengan penambahan limbah kayu. Berdasarkan data tersebut akan diperoleh rasio kotoran babi dengan limbah kayu untuk menghasilkan pellet dengan kinerja teknis terbaik. Temuan ini juga akan menyediakan upaya alternatif dalam memanfaatkan kotoran babi secara konvensional Oleh karena itu pemanfaatan limbah kotoran ternak untuk energi ini sekaligus akan menunjang upaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
4
1.6 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan Kotoran babi banyak mengandung gas metana, H 2S dan karbon yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Jika penggunaanya langsung maka energi yang dihasilkan tidak maksimal karena ukurannya yang tidak rata maka perlu dibuatkan suatu trobosan untuk mengoptimalkan pemanfaatan kotoran babi serta energi yang dihasilkan juga optinal yaitu dengan cara pemeletan. 1.7 Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa dalam bentuk penelitian ini adalah : 1. Tersusunnya suatu hasil karya penelitian yang menguraikan dugaan peneliti mengenai potensi kotoran babi dan limbah kayu yang digunakan bahan dasar dalam pembuatan pellet bahan bakar sebagai salah satu penelusuran energi terbarukan. 2. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk kajian mengenai penelusuran energi terbarukan dalam pembuatan pellet bahan bakar. 1.8 Manfaat Penelitian Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian dengan tujuan utama untuk mengkaji kelayakan teknis pellet bahan bakar dari kotoran babi yang dikombinasikan dengan limbah kayu penting untuk dilakukan, dengan pertimbangan diantaranya adalah : 1. Menyediakan acuan bagi penelitian lanjutan yang relevan dan bahan kajian kearah pengembangan konsep-konsep pengembangan pellet dari kotoran hewan. 2. Menyediakan data teknis kinerja pellet kotoran babi dan limbah kayu untuk dijadikan acuan dalam mengembangkan pellet dari limbah padat sekaligus sebagai upaya pennyelesaian persoalan lingkungan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kotoran Babi Feses babi atau kotoran babi selama ini masih belum banyak dimanfaatkan. Selama ini baru dimanfaatkan oleh sebagian kecil masyarakat terutama untuk biogas, dan pupuk kandang. Selebihnya kotoran babi menjadi limbah dan mencemari lingkungan karena memiliki bau yang tidak enak, dan sering dibuang kesungai yang menyebabkan terjadinya pencemaran suangai. Kotoran babi mengandung, hemiselulosa, gas metana (CH 4) hidrogen sulfide (H 2S), Nitrogen dan karbon yang dapat dinmanfaatkan sebagai bahan bakar. Sifat Kimia dan Biologis Limbah ternak babi terutama terdiri dari senyawa-senyawa organik. Segera setelah feses dikeluarkan akan terjadi dekomposisi atau perombakan bahan tersebut oleh mikroorganisme. Bahan-bahan organik tersebut, dipecah menjadi
5
bahan atau senyawa yang lebih sederhana dan terbentuklah berbagai gas.Bila proses dekomposisi terjadi dengan hadirnya oksigen, disebut proses aerob. Proses aerob biasanya relativ kurang berbau, sedang proses anaerob menghasilkanberbagai gas berbau menyengat dan berpote nsi membahayakan bagi ternak, seperti karbon dioksida (CO 2), metan(CH4), ammonia (NH3) dan hydrogen sulfide (H2S). bila melebihi batas tertentu gas tersebut dapat membahayakan bagi ternak maupun manusia. Gas metan tidak membahayakan ternak dalam keadaan kandang terbuka; yang ditakutkan adalah bila limbah ditampung dalam penampungan tertutup, gas metan akan tertimbun terus dan dapat menyebabkan tempat penyimpanan meledak oleh desakan gas. Hal lain yang di khwatirkan adalah bila banyak gas metan keluar dan bila ada api terbukadapat menimbulkan kebakaran.Gas ammonia baunya sangat menyengat dan dalam konsentrasi rendah dapat mengiritasi jaringan basah, seperti mata dan saluran pernapasan. 2.2
Pellet Bahan Bakar Umumnya terdapat dua kelas pellet: premium dan standar. Perbedaan diantara keduanya terutama pada kandungan abunya. Kandungan abu pellet kelas standar umumnya lebih dari 3% sedangkan kelas premium kurang dari 1%. Pelet standar diperoleh dari bahan-bahan yang menghasilkan residu abu lebih banyak seperti kulit pohon atau limbah pertanian. Pelet premium umumnya diproduksi dari serbuk gergaji kayu lunak atau keras yang tidak mengandung kulit kayu ( www.pelletheat.org). Baik pelet premium maupun standar selanjutnya dibagi lagi menjadi dua yakni super premium dan premium serta standar dan utiliti sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.1. Selain Pellet Fuel Institute (PFI), beberapa Negara Eropa seperti Austria (ONORM M 7315), Swedia (SS 187120) dan Jerman (DIN 51731) telah mengenalkan standar pellet selain standar yang dikeluarkan oleh PFI (Hiegl et al., 2009). Tabel 2.1 Standar berbagai Kelas Pelet Menurut PFI Parameter
Densitas (lbs/ft3)
bulk
Diameter (in) Pallet Durability Index Kehalusan (%) Abu (%) Panjang (lebih dari 1.5 in)
Super Premium 40 - 46
Premium
Standar
Utiliti
40 - 46
38 - 46
36 - 46
0.250 – 0.285 97.5
0.250 – 0.285 97.5
0.250 – 0.285 97.5
0.250 – 0.285 97.5
< 0.5
< 0.5
< 0.5
< 0.5
0 – 0.5 <1
0–1 <1
0–2 <1
0–6 <1
6
6 8 8 10 Kadar air (%) Sumber:http://www.pelletheat.org/2/StandardSpecificationWithCopyright%20.pdf
2.3 Perkembangan Penelitian Pellet Bahan Bakar Beberapa penelitian terkait pengembangan pelet telah dilakukan diantaranya pempelletan limbah pertanian (Pallavi, et.al., 2013), pempelletan sampah (Poespawati dan Mustiadi, 2012), limbah padat dari industri minyak goreng (Suhartini, et. al., 2011), limbah biji jarak (Sriharti dan Salim, 2011), pempeletan lignit (Mishra, et . al., 2000), limbah pertanian dan rumput (Ismaila, et. al., 2013), pengaruh pasta kertas pada pempelletan limbah gergaji kayu (Akintunde dan Seriki, 2013), pemanfaatan biosolid yang dikombinasikan dengan biomassa untuk dijadikan pellet bahan bakar (Sukarta dan Ayuni, 2015). Namun demikian, penelitian-penelitian tersebut masih pada taraf identifikasi kualitas pellet yang dihasilkan dan belum ada yang mempertimbangkan kotoran ternak khususnya kotoran babi sebagai bahan substusi parsial dari pellet biomassa. Selain itu, belum dilakukan pengkajian secara spesifik keterkaitan antara kualitas atau sumber bahan baku terhadap parameter-parameter penting dari pellet seperti nilai kalor dan kadar proksimatnya. Dalam penelitian ini akan dilakukan kajian teknis pellet yang dibuat dari kotoran babi dan limbah kayu berdasarkan pada sifat fisik dan thermal pellet. Pengembangan pellet dengan menggunakan komposit kotoran babi dan biomassa diharapkan juga berkontribusi pada upaya pemungutan energi dari limbah. BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Tahapan dalam penelitian terdiri dari tahap pembuatan pellet, uji kualitas bahan baku pellet dan uji kelayakan kualitas pellet sebagai pellet bahan bakar. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Analis Kimia Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari – Juni 2017 3.3 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pellet bahan bakar dari kotoran babi sedangkan objek dari penelitian ini adalah perbandingan komposisi kotoran babi dan penambahan limbah kayu serta variasi lem perekat. 3.4 Bahan dan Alat Penelitian Peralatan utama yang diperlukan adalah pisau pencacah, karboniser, blender untuk mengecilkan ukuran, dan alat pencetak pelet. Peralatan lain yang diperlukan adalah yang berkaitan dengan kepentingan untuk menganalisis parameter-parameter pelet yang ditentukan. Peralatan tersebut diantaranya adalah oven, furnace, CHON Analyser, dan kompor pelet. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah bambu, sekam padi, dan feses babi
7
limbah kotoran babi. Kotoran babi disiapkan dari Limbah peternakan babi di daerah Gianyar. Bahan lainnya yang digunakan adalah perekat tapioka. 3.5 Tahapan penelitian 3.5.1 Pembuatan Pellet Pembuatan pelet yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Feses babi dan limbah kayu dikeringkan di bawah sinar matahari, 2. Feses babi dan limbah kayu dihancurkan dan dihaluskan dengan menggunakan grinding 3. Disaring dengan saringan 50 mesh 4. Bahan baku ditimbang sesuai formula, kemudian dilakukan pencampuran dengan bahan perekat (tapioka, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%, dari berat campuran) sampai homogen, 5. Adonan dicetak dengan menggunakan alat pencetak pelet hidrolik 6. Pelet kemudian dikeringkan dengan cara dihamparkan di bawah sinar matahari selama 4-5 hari. 3.5.2 Rancangan Percobaan Percobaan dilakukan dalam 1 (satu) kontrol dan 5 (lima) perlakuan untuk masing-masing limbah biomassa. Setiap perlakuan dilakukan dengan menambahkan feses babi dan lem perekat. Formula disiapkan dengan campuran bahan sebagai berikut. 1. Perlakuan 1: Kotoran Babi (10%) + limbah kayu (90%) 2. Perlakuan 2: Kotoran Babi (20%) + limbah kayu (80%) 3. Perlakuan 3: Kotoran Babi (30%) + limbah kayu (70%) 4. Perlakuan 4: Kotoran Babi (40%) + limbah kayu (60%) 5. Perlakuan 5: Kotoran Babi (50%) + limbah kayu (50%) Masing-masing perlakuan di atas akan diberikan perlakuan lagi dengan menambahkan lem perekat masing-masing 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% lem tapioka. 3.5.3Pengujian Karakterisasi Pellet Pellet yang dihasilkan ditentukan karakteristiknya berdasarkan atas pengujian parameter kimia. Pengujian parameter kimia pellet meliputi data analisis proksimat (kadar air, kadar abu, bahan mudah melayang) dan nilai kalornya. 3.5.3.1 Analisis kandungan air ( moisture) Analisis kandungan air dilakukan sebelum melakukan analisis yang lainnya, dan ditentukan dengan metode pengeringan oven ASTM E871-82 (2006). Dalam metode ini sampel yang telah diketahui beratnya (± 2 g) dikeringkan di dalam oven pada temperatur antara 103°C ± 2 °C selama 60 menit, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh berat yang konstan. Selanjutnya kadar air (%) ditentukan dengan persamaan 2.
8
Kadar air % =
(2)
3.5.3.2 Volatile matter = dibakar dalam furnace pada 950°C selama 7 menit (ASTM 872-82, 2006) 3.5.3.3 Kandungan abu (% berat kering): dibakar dalam furnace pada 550°C selama 7 menit (ASTM D1102-84, 2007). 3.5.3.4 Fix carbon = 100 –kandungan abu - volatile matter (ASTM D317). 1 3.5.3.5 Nilai kalor (kJ kg berat kering): Nilai kalor (Wc) ditentukan sesuai metode ASTM D2015 (1985) dengan menggunakan bomb calorimeter . Sekitar 1 g sampel ditempatkan di dalam wadah sampel dalam bola bomb yang dihubungkan dengan kawat pembakar (kawat filamen) pada dua eleketrode. Bomb ditutup dan tekanan diberikan hingga 40 atm dengan oksigen murni. Bola bomb yang telah ditutup rapat (sealed purged ) ini kemudian diletakkan dalam water bath 2 L yaitu di dalam wadah adiabatik. Pada kesetimbangn thermal dari sistem pada temperatur ambient, sampel dinyalakan dan dibakar secara sempurna. HHV (kJ/g) dari sampel pada temperatur kamar dihitung dari peningkatan temperatur water bath o T (T = Tmak – T 0) (K), faktor kalibrasi C (J/ K) dan massa sampel m (g) dengan menggunakan persamaan 3.
(3) Dimana m adalah faktor koreksi berturut-turut untuk panas pembakaran kawat filament dan panas pembentukan asam askorbat dalam satuan kJ. 3.6 Indikator capaian Adapun indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Didapatkan data mengenai kualitas bahan baku pellet bahan bakar dari kotoran babi yang dikombinasikan dengan limbah kayu 2. Didapatkan data mengenai analisis kadar proksimat pada pellet bahan bakar dari kotoran babi yang dikombinasikan dengan limbah kayu 3. Didapatkan data mengenai analisis nilai kallor pada pellet bahan bakar dari kotoran babi yang dikombinasikan dengan limbah kayu 3.7 Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penambahan limbah kayu dalam pembuatan pelet dari kotoran babi. 3.8 Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dianalisis dengan cara sebagai berikut : 1. Data kualitas bahan baku pellet dianalisis secara diskriftif kuantitatif
9
2. Data tentang analisis kadar proksimat pada pellet bahan bakar dari kotoran babi yang dikombinasikan dengan limbah kayu dianalisis secara deskriptif disajikan dalam bentuk grafik 3. Data tentang analisis nilai kalor pada pellet bahan bakar dari kotoran babi yang dikombinasikan dengan limbah kayu dianalisis secara deskriptif disajikan dalam bentuk grafik.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran 1 Peralatan penunjang 2 Bahan habis pakai 3 4
Biaya(Rp) 6.850.000 850.000
Perjalanan Lain-lain : administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya Total
1.600.000 2.085.000 11.385.000
4.2 Jadwal Kegiatan
No
Kegiatan
1 2 3 4
Pengajuan Usulan PKM-P Pengumuman diterima Dikti Penyiapan alat dan Bahan Percobaan dan pengujian sampel
5 6
Analisis data Penarikan kesimpulan percobaan Pembuatan laporan akhir, seminar revisi dan penggandaan laporan
7
8
1
2
Bulan Ke3
4
5
Pengiriman laporan
BAB 5. DAFTAR PUSTAKA Akintunde, M. A. And Seriki, M. E. 2013. Effect Of Paper Paste on the Calorific Value of Sawdust Briquette. International Journal Of Advancements In Research & Technology, Volume 2, Issue 1 ASTM Standard D2015-85, Standard test method for gross calorific value of coal and coke by the adiabatic bomb calorimeter, in gaseous fuel; coal and
10
coke, section 5, vol. 0.5-05, ASTM International, West Conshohocken, PA, 1989:251. ASTM Standard D2016-77, Standard test method for moisture in the analysis sample of wood and wood material, approved for sample, section 5, vol 0505; annual book of standard, ASTM International, West Conshohocken, PA, 1989:300. ASTM Standard D3172-73(Reapproved 1984), Standard method of proximate analysis of coal and coke, in Gaseous fuels; coal and coke, section 5, vol .05-05; Annual book of ASTM standard, ASTM International, West Conshohocken, PA, 1984: 299. ASTM Standard D3174-89, Standard test method for ash in the analysis sample of coal and coke, in gaseous fuels; coal and coke, section 5, vol. 05, ASTM International, West Conshohocken, PA, 1989: 302. ASTM Standard D3175-89, Standard test method for volatile matter in the analysis sample of coal and coke, in gaseous fuel, coal and coke, section 5, vol. 05-05; ASTM International, West Conshohocken, PA, 1989: 305. Budaarsa,K. 2014. Eksplorasi Komposisi Pakan Tradisional Babi Bali.Majalah Ilmiah Peternakan.Universitas Udayana Elfiano, Eddy.2014.Analisa Proksimat dan Nilai Kalor Pada Briket Bioarang Limbah Ampas Tebu dan Arang Kayu. Vol 6, No 1 (2014) Hambali, E., “Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodiesel”, Penebar Swadaya, Bogor 2006 Ismaila A., Zakari I. Y., Nasiru R., Tijjani B. I., Abdullahi I., And Garba N. N. 2013. Investigation on Biomass Briquettes as Energy Source in Relation to Their Calorific Values and Measurement of Their Total Carbon and Elemental Contents for Efficient Biofuel Utilization. Advances in Applied Science Research, Vol. 4(4):303-309 Pallavi HV, Srikantaswamy S, Kiran BM, Vyshnavi DR, Ashwin CA. 2013. Briquetting agricultural waste as an energy source. J. Sci. Technol. 2(1): 160-172 Poespawati, T Dan Mustiadi, L. 2012. Municipal Solid Waste Densification as an Alternative Energy. Journal of Energy Technologies And Policy. Vol.2, No.4, 2012. Tersedia Pada Www.Iiste.Org Sriharti Dan Salim, T. 2011. Pengaruh Komposisi Bahan Terhadap Karakterisasi Briket Limbah Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linn). Teknologi Indonesia. Vol 34, 40-48 Sukarta, I. N., & Ayuni, S. (2015). Analisis Proksimat Dan Nilai Kalor Pada Pellet Limbah Bambu, 5(1), 752–761.
11
BAB 6 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana A. Identitas Diri
1 2 3 4 5
Nama Lengkap Jenis Kelamin Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir
Luh Putu Ayu Lakshemini Oka Perempuan Analis kimia 1403051007 Singaraja, 16 September 1996
6 7
E-mail Nomor Telepon/HP
[email protected] 081936660606
B. Riwayat Pendidikan
SD Nama Institusi
SMP SMPN Singaraja -
SDN 3 Banjar Jawa
Jurusan Tahun Masuk2002 - 2008 Lulus C. Pemakalah Seminar Ilmiah
2008 – 2011
No.
Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah
1
-
-
SMA 1
SMAN Singaraja IPA 2011 – 2014
Waktu dan Tempat -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1
Juara 1 Kompetisi Kimia Terapan Se-Indonesia Kategori : Proyek Sains
Universitas Islam Indonesia
2015
Juara Harapan 2 Lomba Gagasan Tertulis Mahasiswa Se-Indonesia
Universitas Udayana
2016
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Singaraja, 27 Oktober 2016 Ketua Pelaksana,
(Luh Putu Ayu Lakshemini Oka)
1
12
Anggota Pelaksana I A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap
2 3 4
Jenis Kelamin Program Studi NIM
Made Ayu Sri Wahyuni Perempuan Analis Kimia Program D3 1403051003
5 6 7
Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP
Singaraja,27 September 1995
[email protected] 085739520473
B. Riwayat Pendidikan
SD Nama Institusi Jurusan Tahun MasukLulus
SD 125 Banyuasri 2002 2008
SMP SMPN Singaraja -
SMA 2
2008 – 2011
SMAN Singaraja IPA 2011 – 2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No.
Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah
1
-
-
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Waktu dan Tempat Tahun
1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Singaraja, 27 Oktober 2016 Anggota Pelaksana I,
( Made Ayu Sri Wahyuni )
2
13
Anggota Pelaksana II A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
Gusti Ayu Wedayanti Indriani Perempuan
3 4 5 6 7
Program Studi NIM Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP
Analis Kimia Program D3 1503051008 Denpasar,26 Juli 1996
[email protected] 087862262834
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
SD SDN 3 Pandak Gede 2002 - 2008
SMP
SMA
SMPN 1 Kediri
SMAN 2 Mengwi
2008 – 2011
IPA 2012 – 2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No.
Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah
1
-
-
Waktu dan Tempat -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Singaraja, 27 Oktober 2016 Anggota Pelaksana II,
(Gusti Ayu Wedayanti Indriani)
14
Anggota Pelaksana III A.
Identitas Diri 1 Nama Lengkap
Putu Prami Pradnyani
2
Jenis Kelamin
Perempuan
3
Program Studi
D3 Analis Kimia
4
NIM
1603051001
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Sambangan, 6 Juli 1998
6
E-mail
[email protected]
7
Nomor Telepon/ Hp
085739188760
B. Riwayat Pendidikan
SD Nama Institusi Jurusan Tahun Lulus
Masuk
SD No. 2 Kaliuntu 2004-2010
SMP SMPN Singraja 2010-2013
SMA 2
SMAN 2 singaraja IPA 2013-2016
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan Tempat Seminar Ilmiah D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah, Asosiasi, atau Institusi Lainnya Institusi No Jenis Penghargaan Pemberian Tahun Penghargaan 1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah No
Singaraja, 27 Oktober 2016
(Putu Prami Pradnyani)
15
Dosen Pendamping A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap
I Nyoman Sukarta, S.Pd., M.Si
2
Jenis Kelamin
Laki-laki
3
Program Studi
4
NIDN
0006027609
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Gianyar 6 Pebruari 1976
6
E-mail
[email protected]
7
Nomor Telepon/ Hp
0817562029
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
S1 STKIP Singaraja
S2 IPB Bogor
Jurusan Pendidikan Kimia Tahun Masuk 1995-1999 Lulus C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel No / Seminar Ilmiah
Ilmu Kimia 2006-2008
Waktu dan Tempat
1 D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah, Asosiasi, atau Institusi Lainnya Institusi No Jenis Penghargaan Pemberian Tahun Penghargaan 1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Singaraja, 27 Oktober 2016 Pendamping,
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Justifikasi No Material Kuantitas Pemakaian
1
Penyewaan mesin penghancur
2
Penyewaan mesin pengaduk
3
Penyewaan pencetak pellet
3
Kompor pellet
4
Perangkat analisis emisi
Untuk menghaluskan limbah kayu Untuk menghomoge nkan pellet Untuk mencetak pellet Untuk Mengeringkan pellet
Untuk menghitung kadar emisi Untuk Penyewaan menghitung bombcalorimeter nilai kalor pellet
5
Untuk Biaya analisis menganalisis proksimat kadar abu
6
Harga satuan (Rp)
5 kali
100.000/pakai
500.000
15 kali
100.000/ pakai
1.500.000
15 kali
100.000/pakai
1.500.000
5 kali
100.000/pakai
500.000
1 kali
300.000/pakai
300.000
1 kali
50.000/pakai
50.000
1 kali
2.500.000/pa kai
SUB TOTAL (Rp) 2.
Keterangan (Rp)
2.500.000 6.850.000
Bahan Habis Pakai
No
Material
1
Aquadest
2
Tapioka
Justifikasi Pemakaian Baseline, dan membersihkan alat Merekatkan pellet
Harga satuan (Rp)
Keterangan (Rp)
15 liter
50.000/liter
750.000
20 kg
5000/kg
100.000
Kuantitas
SUB TOTAL (RP)
850.000
17
3. Perjalanan
No
1
2
Justifikasi Perjalaan Observasi dan Perjalanan Gianyar Pengambil - Singaraja an sampel kotoran babi Pembelian Perjalanan bahan Singaraja-bangli penelitian Material
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Keterangan (Rp)
4 orang @ 3 kali
100.000
1.200.000
4 orang @ 1 kali
100.000
400.000
SUB TOTAL (Rp) 1.600.000
4.
Lain-lain
No
1.
2.
Material
Proposal
Laporan kemajuan
3.
Laporan Akhir
4.
Flashdisk
5.
Buku jurnal
6.
Cuci cetak
7.
Kamera digital
8.
Modem internet
Justifikasi Perjalanan Pengetikan, penggandaan, legalisasi dan penjilidan Pengetikan, penggandaan, legalisasi dan penjilidan Pengetikan, penggandaan, legalisasi dan penjilidan Penyimpan Pembuatan logbook Hasil dokumentasi kegiatan Dokumentasi kegiatan Untuk mempermuda
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Keteranga n (Rp)
5 eksemplar
50.000/eksem plar
250.000
5 eksemplar
500.000/ eksempelar
250.000
5 eksemplar
50.000/ eksempelar
250.000
1 buah
150.000/buah
150.000
1 buah
35.000/buah
35.000
100 foto
3.000/foto
300.000
1 buah
500.000/buah
500.000
1 buah
350.000/buah
350.000
18
h akses internet SUB TOTAL (Rp) Total (Rp)
2.085.000 11.385.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas NO
Nama/ NIM
1
Luh Putu Ayu Lakshemini Oka / 1403051007
Program Studi
Analis Kimia Program D3
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/minggu)
Analis Kimia
7 jam/minggu
Uraian Tugas
1. Bimbingan dengan dosen 2. Penyiapan alat dan bahan 3.Pengambilan sampel 4.Pelaksanaan laboratorium, dan pengambilan data 5.Analisis data 6. Pembuatan laporan akhir, Revisi, dan Penggandaan Laporan, Pengiriman Laporan
2
Made Ayu Analis Sri Wahyuni Kimia /1403051003 Program D3
Analis Kimia
7 jam/minggu
1. Bimbingan dengan dosen 2. Bendahara 3.Pengambilan sampel 4.Pelaksanaan laboratorium, dan pengambilan data 5.Analisis data
19
3
Gusti Ayu Wedayanti Indriani / 1503051008
Analis Kimia Program D3
Analis Kimia
7 am/minggu
1. Bimbingan dengan dosen 2. Penyiapan alat dan bahan 3.Pelaksanaan laboratorium,dan pengambilan data 4.Dokumentasi kegiatan 5.Pembuatan Laporan Akhir,
Putu Prami Analis Pradnyani / Kimia 1603051001 Program D3
4
Analis Kimia
7 jam/minggu
1. Bimbingan dengan dosen 2. Penyiapan alat dan bahan 3.Pelaksanaan laboratorium,dan pengambilan data 4.Dokumentasi kegiatan 5.Pembuatan Laporan Akhir,