21
Salah satu contoh teknologi yang telah digunakan untuk mengolah air limbah secara komunal adalah Anerobic Baffled Reactor( ABR) Komunal yaitu alternatif terbaik untuk mengolah air limbah yaitu dengan membuat unit Anerobic Baffled Reactor (ABR) bagi limbah domestik. ABR adalah teknologi septic tank yang dimodifikasi karena adanya deretan dinding penyekat yang memaksa air limbah mengalir melewatinya. Peningkatan waktu kontak dengan biomasa aktif menghasilkan perbaikan pengolahan (Djonoputro &Blackett, 2011). ABR dirancang agar alirannya turun naik, aliran seperti ini menyebabkan aliran air limbah yang masuk lebih intensif terkontak dengan biomasa anaerobik, sehingga meningkatkan kinerja pengolahan(Parvaresh, 2007). Penurunan BOD dalam ABR lebih tinggi dari pada tangki septik, yaitu sekitar 70-95%. Perhitungan estimasi kapasitas ABR ditentukan dari debit daerah pelayanan, waktu asumsi pengurasan, rata-rata lumpur dan asumsi jumlah air limbah yang dihasilkan untuk satu orang setiap hari. Semakin besar debit dan semakin lama waktu pengurasan, maka dimensi unit pengolahan besar.
2.4 Daerah Aliran Sungai
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau. Linsley (1980) menyebut DAS sebagai “ A river of drainage basin in the entire area drained by a stream or system of connecting streams such that all stream flow originating in the area discharged through a single outlet ”. Dari definisi di atas, dapat dikemukakan bahwa DAS merupakan ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari material dan energi. Selain itu pengelolaan.DAS dapat disebutkan merupakan suatu bentuk pengembangan wilayah yang menempatkan DAS sebagai suatu unit pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang secara umum untuk menekan kerusakan seminimum mungkin agar distribusi aliran air sungai yang berasal dari DAS dapat merata sepanjang tahun. Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
22
Total luas DAS Ciliwung adalah 370,8 km2 dengan panjang sungai utamanya 124,1 km dari hulu sampai ke hilir. Secara keseluruhan, total panjang aliran di DAS Ciliwung adalah 1.076,1 Km dengan kerapatan jaringan aliran permukaannya adalah 2,9 Km/Km 2.Secara keseluruhan, DAS Ciliwung terbagi menjadi 18 Sub DAS.
Gambar 2.1Pembagian sub DAS Ciliwung bagian hulu, tengah, dan hilir Sumber : BPDAS Citarum-Ciliwung dan BMKG, 2007
Dalam rangka memberikan gambaran keterkaitan secara menyeluruh dalam pengelolaan DAS, terlebih dahulu diperlukan batasan-batasan mengenai DAS berdasarkan fungsi, yaitu pertamaDAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan. KeduaDAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau. KetigaDAS
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
23
bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah. Dengan adanya rentang panjang DAS yang begitu luas, baik secara administrasi maupun tata ruang, diperlukan adanya koordinasi yang mungkin selama ini menjadi kelemahan utama dalam pengelolaan pengelolaan DAS yaitu yaitu pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota diharapkan dapat lebih ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai bahwa bahwa dalam rangka konservasi konservasi sungai, pengembangan pengembangan sungai, sungai, dan pengendalian pengendalian daya rusak air sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3), Pasal 36 ayat (2), dan Pasal 58 ayat (2) Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air bahwa pengelolaan sumber daya air mencakup kepentingan lintas sektoral dan lintas wilayah dilakukan melalui koordinasi oleh suatu wadah koordinasi yang bernama dewan sumber daya air.
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
24
Gambar 2.2 Peta Kualitas Air Ciliwung-Cisadane Sumber : Dinas SDA dan Kimpraswil Provinsi Banten, 2010 Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
25
2.5 Kebijakan dan Strategi Sektor Air Limbah
Kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan sistem air limbah permukiman,
merupakan
acuan
bagi
kegiatan
yang
terkait
dengan
penyelenggaraan sistem air limbah permukiman. Kebijakan dan strategi ini masih bersifat umum sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan penjabaran lebih lanjut agar lebih operasional untuk pihak yang berkepentingan. Di tingkat daerah, adopsi terhadap kebijakan dan strategi ini memerlukan penyesuaian sesuai dengan karakteristik, kondisi serta permasalahan dari masing-masing daerah yang bersangkutan. Kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan pengembangan sistem air limbah permukiman ini perlu dijabarkan lebih lanjut oleh masingmasing instansi teknis terkait sebagai panduan dalam operasionalisasi kebijakan dan strategi pengembangan sistem air limbah permukiman. (BPLHD, 2009). Berikut Kebijakan dan Strategi Nasional (JAKSTRA) yang dibuat oleh Kementrian Pekerjaan Umum yang mengacu pada PerMen PU 16/PRT/M/2008 adalah sebagai berikut : Kebijakan 1: Peningkatan akses prasarana dan sarana air limbahbaik sistem setempat maupun sistem terpusat di perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan kesehatan masyarakat. Strategi : 1. Peningkatan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah sistem setempat (on (on site) site) di perkotaan dan perdesaan melalui sistem komunal 2. Peningkatan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah
sistem
terpusat
(off (off
site) site)
di
kawasan
perkotaan
metropolitan dan besar Kebijakan 2 : Meningkatkan
peran
masyarakat
dan
dunia
usaha/swasta
dalam
penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan pengelolaan air limbah permukiman. Strategi : 1. Merubah perilaku dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air limbah permukiman Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
26
2. Mendorong
partisipasi
dunia
usaha/swasta
dalam
penyelenggaraan pengembangan dan pengelolaan air limbah permukiman Kebijakan 3 : Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman. Strategi: 1. Menyusunperangkatperaturanperundanganyangmendukungpenyel enggaraan pengelolaan air limbah permukiman 2. Penyebarluasaninformasiperaturanperundanganterkaitpenyelengg araan pengelolaan air limbah permukiman 3. Penerapanperaturanperundangan Kebijakan 4: Penguatan kelembagaandan peningkatan kapasitas personil pengelolaan air limbah permukiman. Strategi: 1. Memfasilitasipembentukandanperkuatankelembagaanpengelolaair limbah permukiman di tingkat masyarakat 2. Mendorong pembentukan dan perkuatan institusi pengelola air limbah permukiman di daerah 3. Meningkatkankoordinasidankerjasamaantarlembaga 4. Mendorong peningkatan kemauan politik ( politicalwill ) para pemangku kepentingan untuk memberikan prioritas yang lebih tinggi terhadap pengelolaan air limbah permukiman Kebijakan 5: Peningkatan pengembangan alternatifsumber pendanaan pembangunan prasarana dan sarana air limbah permukiman. Strategi: 1. Mendorong
berbagai
alternatif
sumber
pembiayaan
untuk
penyelenggaraan air limbah permukiman
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
27
2. Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan sistem air limbah perkotaan dengan proporsi pembagian yang disepakatibersama Kemudian kebijakan tersebut berkaitan juga dengan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 adalah sebagai berikut (Kementrian PU, 2013) :
Stop Buang Air Besar Sembarangan pada akhir tahun 2014
Perluasan layanan air limbah melalui sistem sewerage di 16kota
Peningkatan layanan air limbah setempat dan komunal di226 kabupaten/kota. Terbebasnya
saluran
drainase
dari
sampah
agar
mampu
meningkatkan fungsi saluran sebagai pematus air hujan Berkurangnya wilayah genangan di 100 kawasan strategis
perkotaan (50 kab/kota) seluas 22.500 ha Konsep SANIMAS atau sanitasi berbasis masyarakat untuk kawasan kumuh perkotaan menitik beratkan pada pemberdayaan masyarakat, menerapkan pendekatan
tanggap
kebutuhan,
menjadikan
peran
pemerintah
sebagai
fasilitator artinya memfasilitasi dan membantu masyarakat yang tinggal di permukiman padat, kumuh, miskin perkotaan untuk merencanakan,memanfaatkan dan merawat sistem sanitasi yang dipilih. Selanjutnya memberikan pilihan yang diinformasikan
(informed
choice)
dalam
aspek
teknologi,
pembiayaan,
lingkungan, sosial budaya dan kelembagaan. Prinsip SANIMAS (Sanitasi untuk Masyarakat) oleh Kementrian PU tahun 2013adalah sebagai berikut : 1. Pendekatan
yang
tanggapterhadapkebutuhan
masyarakat
( Demand Responsive Approach/DRA) 2. Masyarakat diberi kesempatan untuk menyeleksisendiri calon lokasi (Self-Selection) 3. Kontribusi/pendanaan dari berbagai sumber ( Multi-sources of Financing )-(Pemerintah dan Masyarakat) 4. Masyarakat memilih sendiri sarana sanitasinya berdasarkan InformasiPilihanTeknologiSanitasi
(Technology
Informed
Choices) Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
28
5. Pemberdayaan
Masyarakat
(Pelatihan-pelatihan)
(Capacity
Building ) 6. Peran serta atau partisipasi( Participation) masyarakat sejak perencanaan, pelaksanaan pembangunan, hingga pemanfaatan dan perawatan
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
29
Berikut algoritma pemilihan tekonolgi sanitasi :
Gambar 2.3 Algoritma Pemilihan Teknologi Sanitasi Sumber : Kementrian Pekerjaan Umum 2013
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
30
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di wilayah DKI Jakarta ditinjau dari parameter organik, amoniak, fosfat, deterjen dan bakteri coli 1
Penulis Satmoko Yudo
Lokasi (Tahun) Sungai Ciliwung (2010)
Tujuan
Variabel
Metode
Hasil dan Uraian
Melakukan analisa dan evaluasi terhadap kondisi pencemaran air limbah domestik di sepanjang sungai Ciliwung wilayah Jakarta serta memberikan suatu alternatif teknologi yang diharapkan dapat mengurangi beban pencemaran tersebut.
12 Lokasi titik pantau, dengan parameter BOD/COD, amoniak, fosfat, deterjen, dan bakteri coli
Pengolahan dan analisa terhadap data pemantauan kualitas air sungai yang telah dilakukan BPLHD Prov. DKI Jakarta Tahun 1990 sampai 2013
Kondisi pencemaran sungai Ciliwung di dominasi oleh pencemaran limbah domestik akibat tingginya konsentrasi parameter paramater BODCOD, amonia, fosfat, deterjen dan bakteri coli
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
31
Judul Penelitian
2
3
Kebijakan pengelolaan sumber daya air di SWS Ciliwung Cisadane untuk mengatasi krisis air Jakarta
Pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai 6 Ci
Lokasi (Tahun)
Penulis
Bappeda Provinsi Jawa Barat
Jakarta, 2004
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum
DAS CidanauCiujungCidurianCiliwungCisadaneCitarum (2012)
Tujuan
Variabel
Metode
Hasil dan Uraian
Mengatasi krisis air Jakarta
Pertumbuhan penduduk; penataan ruang; pencemaran lingkungan; konservasi SDA dan lingkungan hidup
Survey, inventarisasi dan monitoring
Kesepakatan pembagian peran antara Pemprov Jawa Barat dan Pemkab wilayah Bodebek serta Pemerintah Pusat
Skenario dgn Mewujudkan asumsi kondisi Tata kelola pengelolaan pembangunan pemerintahan, sumber daya air berdasarkan pada pertumbuhan (PSDA) yang PERMEN PU no. ekonomi, adil, menyeluruh, 22 thn 2009 perubahan iklim, terpadu, dan ditambah dengan pertumbuhan berwawasan parameter penduduk lingkungan pertumbuhan penduduk
Adanya strategi pengelolaan SDA berdasarkan UU no. 7 tahun 2004 dan UU no. 26 tahun 2006 sesuai dengan skenario yang telah dibuat
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
32
Judul Penelitian Pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai 6 Ci
Penulis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum
4
5
Pengembangan Kebijakan Pengelolaan Berkelanjutan DAS Ciliwung Hulu Kabupaten Bogor
Joko Suwarno, Hariadi Kartodihardjo, Bambang Pramudya & Saeful Rachman
Lokasi (Tahun) DAS CidanauCiujungCidurianCiliwungCisadaneCitarum (2012)
DAS Ciliwung Hulu, Kabupaten Bogor, 2011
Tujuan
Variabel
Metode
Mewujudkan Tata kelola Skenario dgn pengelolaan pemerintahan, asumsi kondisi sumber daya air pertumbuhan pembangunan (PSDA) yang ekonomi, berdasarkan pada adil, menyeluruh, perubahan iklim, PERMEN PU no. terpadu, dan pertumbuhan 22 thn 2009 berwawasan penduduk ditambah dengan lingkungan parameter pertumbuhan penduduk
Menentukan indeks keberlanjutan pengelolaan DAS Ciliwung Hulu; Mengetahui faktor-faktor penting yang menentukan tingkat keberlanjutan DAS Ciliwung Hulu; dan
Ekonomi, ekologi, sosial,kelembag aan, akses jalan dan teknologi konservasi
Multidimensional Scaling (MDS); Analisis faktor pengungkit; Analisis prospektif
Hasil dan Uraian Adanya strategi pengelolaan SDA berdasarkan UU no. 7 tahun 2004 dan UU no. 26 tahun 2006 sesuai dengan skenario yang telah dibuat
Pengelolaan DAS Ciliwung Hulu kurang berkelanjutan. Faktor kunci adalah kapasitas koordinasi instansi, pemanfaatan jasa wisata, alternatif pendapatan petani dan perubahan penggunaan tata
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
33
Judul Penelitian
Lokasi (Tahun)
Penulis
Tujuan
Variabel
Metode
Memformulasika n pengembangan kebijakan pengelolaan berkelanjutan DAS Ciliwung Hulu.
7
Review Masterplan dan Desain Engineering Drawing Air Limbah Kota Jakarta
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
Jakarta (2009)
Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20102014
Hasil dan Uraian guna lahan
Tata kelola pemerintah mengatasi permasalahan limbah
Pemilihan teknologi pengolahan air limbah
Adanya penyusunan rencana strategi dan kebijakan tentang pengelolaaan limbah domestik perkotaan yang telah dibuat
Sumber : Penulis (2013)
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Umum
Total luas DAS Ciliwung adalah 370,8 km2 dengan panjang sungai utamanya 124,1 km dari hulu sampai ke hilir. Secara keseluruhan, total panjang aliran di DAS Ciliwung adalah 1.076,1 Km dengan kerapatan jaringan aliran permukaannya adalah 2,9 Km/Km 2.Secara keseluruhan, DAS Ciliwung terbagi menjadi 18 Sub DAS. DAS Ciliwung terbagi menjadi 6 (enam) segmen menurut data dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH, 2012) dimana pada penelitian ini diambil 2 (dua) segmen yaitu segmen 5 (lima) dan 6 (enam), segmen ini melewati daerah kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali, dimana kondisi dari fasilitas sanitasi yang buruk (BPLHD, 2013) terdapat di daerah tersebut. Oleh karena itu
penulis memilih dan menentukan wilayah tersebut
sebagai wilayah yang akan dianalisis.
34
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
Universitas Indonesia
35
3.2 Kerangka Penelitian
Gambar 3.1Diagram Alir Penelitian Sumber:Penulis2013
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
36
3.3 Proses Penelitian
3.3.1 Variabel Peneitian Variabel penelitian ini adalah pengolahan air limbah domestik yang ada di setiap RW yang telah ditentukan berdasarkan survey langsung ke lapangan, dimanaRW tersebut adalah yang berbatasan langsung dengan badan air sungai di Kelurahan Batu Ampar sampai dengan Kelurahan Kampung Bali. Dalam penelitian ini terdapat beberapa indikator untuk melakukan wawancara terkait pengolahan limbah domestik, adapun indikator tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Identifikasi Populasi dan Sampel Sebagai Indikator Pengolahan Air Limbah Domestik o Indikator Populasi Sampel Pengolahan Air Pengolahan Air Limbah Domestik Limbah Domestik Pengolahan Air Limbah setiap setiap 1 Domestik RW di kelurahan RW di kelurahan Batu Ampar sampai yang dilewati DAS dengan kelurahan Ciliwung Kampung Bali Pembuangan limbah Pembuangan limbah domestik setiap Pembuangan Limbah domestik setiap RW di kelurahan 2 Domestik RW di kelurahan Batu Ampar sampai yang dilewati DAS dengan kelurahan Ciliwung Kampung Bali Jenis tempat tinggal Jenis tempat tinggal setiap setiap Jenis Tempat Tinggal RW di kelurahan 3 RW di kelurahan Batu Ampar sampai yang dilewati DAS dengan kelurahan Ciliwung Kampung Bali Jenis sumber air Jenis sumber air bersih setiap bersih setiap RW di kelurahan Sumber Daya Air 4 RW di kelurahan Batu Ampar sampai yang dilewati DAS dengan kelurahan Ciliwung Kampung Bali
5
Jarak Sumber Daya Air ke Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik
Jarak Sumber Daya Air ke sistem pengolahan limbah cair domestik setiap
Jarak Sumber Daya Air ke sistem pengolahan limbah cair domestik setiap Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
37
Lanjutan Tabel 3.1 o
Indikator
6
7
8
9
Populasi RW di kelurahan yang dilewati DAS Ciliwung Kondisi topografi setiap RW di kelurahan yang dilewati DAS Ciliwung
Topografi Wilayah
Kapasitas Rumah Tangga/ Masyarakat Dalam Membayar Layanan Fasilitas Pengolahan Limbah Domestik
Sampel RW di kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali Kondisi topografi setiap RW di kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali
Penduduk setiap RW di kelurahan yang dilewati DAS Ciliwung
Penduduk setiap RW di kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali
Peran Kelembagaan Masyarakat
Lembaga masyarakat setiap RW di kelurahan yang dilewati DAS Ciliwung
Lembaga masyarakat setiap RW di kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali
Tingkat Pendidikan
Jumlah penduduk setiap RW di kelurahan yang dilewati DAS Ciliwung
Jumlah penduduk di setiap RW di kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali
Sumber : Analisis Penulis 2013
3.3.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk penelitian ini terdiri dari pengumpulan data sekunder dan data primer. Data sekunder yang akan diambil adalah kondisi pengolahan air limbah domestik di daerah tersebut melalui literatur atau peneliti an terdahulu.Data primer yang akan diambil adalah adalah kondisi pengolahan air limbah domestik di daerah tersebut yang akan didapatkan melalui survey lapangan dan wawancara penduduk sekitardengan melakukan distribusi kuesioner ke RW yang telah ditentukandi Kelurahan Batu Ampar sampai dengan Kelurahan Kampung Bali. Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
38
Pengumpulan data harus dilakukan sedemikian rupa hingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah probability sampling . Probability sampling adalah teknik sampling
untuk
memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Riduwan, 2008). Dalam penelitian ini digunakan probability sampling , dengan cara random sampling sederhana dimana tiap unit dalam sampel memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Teknik ini dapat digunakan dengan persyaratan (Lubis & Arma, 2003):
Unit-unit dalam populasi harus diketahui lebih dahulu serta dapat diidentifikasi dengan tepat sehingga kerangka penarikan sampel dapat dibentuk.
Keragaman sifat populasi yang diteliti relatif homogen.
Derah geografi populasi tidak terlalu luas. Adapun alasan digunakannya metode ini :
Teknik sampling lain yang lebih efisien tidak memungkinkan untuk digunakan.
Keterangan dari semua unit erlementer telah diketahui lebih dahulu.
Dapat mewakili dari keseluruhan unit sampel.
Perhitungan jumlah sampel yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan cara : n=
z2 N S 2
N −1 E 2 + S2 z 2
(3.1) Keterangan : n
:Jumlah sampel
N
:Jumlah populasi
S
:Standar Deviasi
z
:Tingkat kepercayaan. Nilai z
untuk tingkat kepercayaan 95%
adalah 1.96 E
: Kesalahan sampel yang dikehendaki ( sampling error ) Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
39
Pengambilan
Sampel
(apabila
populasi
diketahui)
yaitu
Teknik
pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane yang dikutip dari Riduwan (2008) adalah sebagai berikut:
=
(3.2)
2 +1
Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi penduduk
2
= Presisi
yang ditetapkan (0,1)
Dengan mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan, maka dapat dilakukan distribusi kuesioner ke tiap RW. Banyaknya kuesioner yang akan diberikan pada tiap RW dapat dihitung sebagai berikut :
=
×
(3.3)
Keterangan : ni
: Besar sampel untuk RW i
n
: Jumlah sampel
N
: Jumlah populasi penduduk untuk Kelurahan i
Dengan menggunakan rumus diatas maka dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan jumlah sampel atau kuesioner tiap RW di masing-masing kelurahan, adalah sebagai berikut: Tabel 3.2Perhitungan Jumlah Kuesioner Wawancara Kelurahan
Jumlah Penduduk RW
Jumlah Kuisioner
3037 Batu Ampar
4556
4
3949 4252 3548
Kramat Jati
2365
3
3311 Cililitan
5622
5
3748
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
40
Lanjutan Tabel 3.2 Kelurahan
Jumlah Penduduk RW
Jumlah Kuisioner
4122 4497 2673
Cawang
3742
4
2940 3207 3036 4250 Kalibata
4
3339 3643 1661
Rawa Jati
Duren Tiga
2
2076 1806
2
1970 2193 pengadegan
Pancoran
Cikoko
2
1723 2200
2
2750 839
1
3595 5032 Bidacara Cina
3954
5
4313 5392 Bali Mester
1068
1
2117 Kampung Melayu
2310
3
2887
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
41
Lanjutan Tabel 3.2 Kelurahan
Jumlah Penduduk RW
Jumlah Kuisioner
3074 Kebon Baru
4
4304 3381 3689 3831
Tebet Barat
3010
4
3284 4105 3528 4939
Bukit Duri
3881
5
4234 5292 2543 Manggarai Selatan
2775
3
3468 3918 Menteng Atas
3079
4
3359 4198 2876
Manggarai
4026
4
3163 3451 3554 4976
Pisangan Baru
3910
5
4265 5332 Kebon Manggis
2098
2
2622 3956
Kayu Manis
3108
4
3391 4239
Pal Meriam Pasar Manggis Guntur
1497
2
2095 2122
2
2652 4346
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
42
Lanjutan Tabel 3.2 Kelurahan
Jumlah Penduduk RW
Jumlah Kuisioner
Setia Budi
4807
1
1911 Menteng
2675
3
2102 2534
Pegangsaan
2
1991
Gondangdia
2519
1
Cikini
2365
1
Kebon Sirih
1034
1
1500
Karet Tengsin
2
1875 1875
Bendungan Hilir
2
2046 2368
Kebon Melati
2583
3
3229 2441 Petamburan
2663
3
3329 1595
Kebon Kacang
2
2232
Kampung Bali
1947
1
Sumber : Analisis Penulis 2013
Tabel diatas menunjukkan jumlah kuesioner tiap kelurahan berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan jumlah penduduk tiap RW. Total kuesioner yang akan di distribusikan sebanyak 100 kuesioner.
3.4 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Lokasi penelitian dan distribusi kuesioner dilakukan di setiap RW yang telah ditentukan berdasarkan survey langsung, dimana penentuan RW ditentukan berdasarkan lokasi yang paling berpengaruh terhadap pencemaran di DAS Ciliwung, yaitu RW yang berbatasan langsung dengan badan air sungai mulai dari Kelurahan Batu Ampar sampai dengan Kelurahan Kampung Bali.
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
43
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Keterangan 1
Studi Literatur
2
Pengambilan Data Sekunder
3
SurveyRW Setiap Kelurahan
4
Pengambilan Data Primer
5
Pengolahan Data
6
Penyusunan Skripsi
Okt 1
2
3
Nov 4
5
1
2
Des 3
4
1
2
Jan 3
4
1
2
3
4
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
BAB 4 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Provinsi DKI Jakarta
Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah Kota Administrasi dan satu Kabupaten Administratif, yaitu Kota Administrasi Jakarta Pusat dengan luas 47,90 km 2, Jakarta Utara dengan luas 142,20 km 2, Jakarta Barat dengan luas 126,15 km 2, Jakarta Selatan dengan luas 145,73 km 2, dan kota administrasi Jakarta Timur dengan luas 187,73 km 2, serta Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dengan luas 11,81 km 2(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2009). Pada bagian utara membentang pantai sepanjang 35 km yang merupakan muara dari 13 sungai dan 2 kanal. ProvinsiDKI Jakarta umumnya beriklim panas dengan suhu udara maksimum berkisar 32,7°C-34,°C pada siang hari, dan suhu udara minimum berkisar 23,8°C-25,4°C pada malam hari. Rata-rata curah hujan sepanjang tahun 237,96 mm, selama periode 2002-2006 curah hujan terendah sebesar 122,0 mm terjadi pada tahun 2002 dan tertinggi sebesar 267,4 mm terjadi pada tahun 2005, dengan tingkat kelembaban udara mencapai 73,0 - 78,0 persen dan kecepatan angin rata-rata mencapai 2,2 m/detik - 2,5 m/detik (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2009).
44
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
45
Gambar 4.1Peta Wilayah DKI Jakarta Sumber : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,2009
4.2 Kondisi Umum Sungai Ciliwung
DAS Ciliwung meliputi areal 370,8 km 2, panjang sungai utamanya 124,1 km menurut toposekuens-nya dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: hulu, tengah dan hilir, masing-masing dengan stasiun pengamatan arus sungai di Bendung Katulampa Bogor, Ratujaya Depok, dan Pintu Air ManggaraiJakarta Selatan. Aliran Sungai Ciliwung di bagian hilir mulai dari Pintu Air Manggarai sampai ke Laut Jawa terhubung dengan Banjir Kanal Barat (BKB) (BPDAS CitarumCiliwung, 2007). Secara keseluruhan, total panjang aliran di DAS Ciliwung adalah 1.076,1 Km dengan kerapatan jaringan aliran permukaannya adalah 2,9 Km/Km2Sungai Ciliwung berada dalam wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan DKI Jakarta. Hulu sungai ini berada di lereng Gunung Gede, yaitu tepatnya di daerah Leuwimalang, Kecamatan Cisarua dengan anak sungai Ciesek, Ciluar dan Cisugutamu (Trofisa, 2011). Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
46
DAS Ciliwung di sebelah Barat berbatasan dengan DAS Krukut dan Grogol yang terhubung dengan Banjir Kanal Barat (BKB). Di sebelah Timur berbatasan dengan DAS Cipinang, Sunter, Buaran-Jatikramat, dan Cakung yang terhubung dengan Banjir Kanal Timur (BKT).Secara keseluruhan, DAS Ciliwung terbagi menjadi 18 Sub DAS, seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Luas DAS Ciliwung Berdasarkan Batas Sub DAS Wilayah Hilir
Sub DAS Ciliwung Hilir (Senen,
Area (Ha) 4.097,6
Pademangan, Pasar Baru) Kali Baru 1
1.604,3
Kali Condet
593,6
Total Sub DAS Ciliwung
6.295,5
Bagian Hilir Tengah
Cijantung
3.154,2
Kali Baru 2
1.192,1
Kali Sugutamu
1.518,3
Cikumpa
3.305,2
Ciliwung Tengah
3.192,3
(Cibinong, Bogor Timur) Ciluar
1.430,6
Ciparigi
608,7
Cibuluh
1.304,7
Total Sub DAS
15.706,1
Ciliwung Bagian Tengah Hulu
Cibalok
616,4
Ciseuseupan
1.237,1
Ciesek
2.570,3
Ciliwung Hulu (Cisarua,
4.868,2
Megamendung) Cisuren
1.631,0
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
47
Lanjutan Tabel 4.1
Wilayah
Sub DAS
Area (Ha)
Cisarua
2.339,1
Cisukabirus
1.813,4
Total Sub DAS Ciliwung
15.075,5
Bagian Hulu Total Luas DAS Ciliwung
37.077,1
Sumber: BPDAS Citarum-Ciliwung, 2007
Berikut peta kelurahan-kelurahan yang dilewati oleh DAS Ciliwung:
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
48
Gambar 4.2Peta Kelurahan yang Dilewati DAS Ciliwung Sumber: BPDAS Citarum-Ciliwung dan BMKG, 2007
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
49
4.3 Kependudukan
Jumlah penduduk DKI Jakarta menurut proyeksi dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tahun 2012adalah 9.932.063 jiwa, berarti telah mengalami peningkatan sebesar 170.071 jiwa dibandingkan jumlah penduduk di tahun 2011, yaitu 9.761.992 jiwa. Jika dilihat pertumbuhannya, laju pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta selama empat dekade terakhir terus mengecil, karena semakin rendahnya tingkat kelahiran umum dan meningkatnya jumlah penduduk yang melalukan migrasi keluar wilayah DKI Jakarta (Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2012).
Gambar 4.3 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk DKI Jakarta, 19612012 Sumber : Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2012
Pertambahan penduduk yang relatif kecil, tetap harus mendapat perhatian, khususnya dalam penanganan lingkungan. Bertambahnya jumlah penduduk akan mendorong peningkatan perubahan tata guna lahan yang berdampak pada degradasi kualitas lingkungan. Bila dilihat dari sebaran penduduk yang ada, sebaran penduduk DKI Jakarta belum merata. Sebagian besar penduduk bertempat tinggal di wilayah Jakarta Selatan (24,38%) dan Jakarta Timur (22,48%). Pada awalnya, presentase sebaran penduduk terbesar berada di wilayah Jakarta Selatan, kemudian 10 tahun kemudian menurun digantikan dengan Jakarta Timur yang memiliki sebaran penduduk terbesar. Hal ini terjadi dikarenakan adanya kebijakan pengembangan industrialisasi yang mulai diarahkan ke kawasan barat dan timur ibukota, sehingga persebaran penduduk secara bertahap mulai memadati kawasan tersebut. Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
50
Selain
itu
juga
dikarenakan
wilayah
Jakarta
Selatan
memang
dipersiapkan untuk daerah resapan air untuk wilayah Jakarta, sehingga seharusnya masih banyak lahan luas yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Berikut dapat dilihat presentase penduduk menurut kabupaten/kota administrasi tahun 1960-2012. Dengan luas wilayah yang relatif kecil (662,33 km 2) atau sekitar 0.03% dari luas seluruh Indonesia, kepadatan penduduk DKI Jakarta menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia (Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2012). Kepadatan penduduk DKI Jakarta adalah sebesar 14.996 jiwa per km 2 di tahun 2012. Tabel 4.2 Presentase Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Administrasi Tahun 1960-2012 % TERHADAP PENDUDUK DKI JAKARTA
Kabupaten/Kota Administrasi JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR JAKARTA PUSAT JAKARTA BARAT JAKARTA UTARA KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA
1980
1990
2000
2010
2011
2012
24,38
23,16
21,37
21,46
21,49
21,49
22,48
25,09
28,13
28,04
28,05
28,02
19,09
13,07
10,48
9,4
9,22
9,15
19,00
22,12
22,81
23,75
23,87
23,96
14,87
16,39
17,00
17,13
17,15
17,16
0,19
0,18
0,21
0,22
0,22
0,22
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2012
4.4 Perubahan Tata Guna Lahan DAS Ciliwung
Laju penurunan muka tanah yang terus meningkat dari tahun ke tahun membutuhkan penanganan terpadu antara darat dan laut. Selama tahun 1970-2000 ini telah terjadi perubahan tata guna lahan di DAS Ciliwung, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh (Fachrul, Hendrawan & Sitawati, 2007) adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
51
Tabel 4.3 Perubahan Tata Guna Lahan DAS Cil iwung selama tahun 1970-2000 1970 Tata guna
Ha
lahan
luas
1980
Ha
1990
luas
DAS
Ha
DAS
2000
luas
Ha
DAS
luas DAS
Area tidak terbangun Lahan untuk Pertanian dan Ruang
15.312,13
39,55
13,817.70
35.69
13,066,.61
33.75
10,478.55
27.07
10.375,86
26,80
8,656.87
22.36
5,222.77
13.49
4,601.29
11.88
25.687,99
66,35
22,474.57
58.05
18,289.38
47.24
15,079.84
38.95
Terbuka Hijau Lahan Basah dan Badan Air Sub total
Area Terbangun Pemukiman
12.060,00
31,15
12,385.21
31.99
13,984.18
36.12
14,410.05
37.22
Industri
193,58
0,50
1,711.24
4.42
2,470.07
6.38
3,883.20
10.03
774,32
2,00
2,144.86
5.54
3,972.25
10.26
5,342.79
13.80
Sub total
13,027.90
33.65
16,241.31
41.95
20,426.50
52.76
23,636.04
61.05
Total
38,715.89
100.00
38,715.89
100.00
38,715.89
100.00
38,715.89
100.00
Sektor Bisnis
Sumber:Fachrul, 2007
Tabel diatas menunjukkan penurunan drastis dari penggunaan tanah untuk daerah ruang terbuka hijau menjadi wilayah pemukiman dan perindustrian. Perkembangan permukiman tinggi di tepi sungai mengurangi kapasitas badan air . Kondisi ini mempengaruhi penurunan kualitas air wilayah sungai.
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
52
4.5 Kondisi Air Tanah Provinsi DKI Jakarta
Sebagian besar penduduk Provinsi DKI Jakarta sampai saat ini masih menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih maupun air minum, hal ini disebabkan masih terbatasnya penyediaan air bersih yang disediakan oleh PD. PAM Jaya, sehingga air tanah merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan manusia disamping air sungai dan situ. Kualitas air tanah di Provinsi DKI Jakarta umumnya tergantung pada kedalaman ”aquifer”-nya, kedalaman 40 meter, umumnya masih baik/memenuhi persyaratan air bersih yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia (BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2009). Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di Provinsi DKI Jakarta menyebabkan letak sumur-sumurnya berdekatan dengan septic tank , sehingga umumnya sumur-sumur di Provinsi DKI Jakarta tercemar oleh rembesan dari septic tank penduduk yang kondisinya tidak memenuhi syarat. Banyaknya penduduk yang memanfaatkan air sumur dangkal yang tercemar, berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat akibat kontaminasi dan buruknya sanitasi. Kondisi semacam ini tentunya tidak sejalan lagi dengan Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 ayat 3 yang menyebutkan bahwa air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas,
dimana
persyaratan
ini
tertuang
di
dalam
Peraturan
MenteriKesehatan (PERMENKES) Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam peraturan tersebut meliputi
parameter
fisik,
kimiawi,
mikrobiologi,
dan
radioaktif.
Untuk
mengetahui kondisi air tanah di Provinsi DKI Jakarta, BPLHD Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pemantauan sebanyak 2 kali pada Tahun 2009. Lokasi pemantauan air sumur/tanah dangkal ditentukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut : a. Terletak didaerah permukiman penduduk b. Kondisi lingkungan c. Dekat dengan sumber pencemaran d. Keadaan topografi
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
53
Dari pertimbangan lokasi diatas, ditentukan jumlah sumur sebanyak 75 lokasi yang terdapat di lima wilayah DKI Jakarta, dengan 75 kelurahan yaitu : 1. Jakarta Selatan terdiri dari 17 Kelurahan 2. Jakarta Utara terdiri dari 15 Kelurahan 3. Jakarta Timur terdiri dari 17 Kelurahan 4. Jakarta Barat terdiri dari 15 Kelurahan 5. Jakarta Pusat terdiri 11 Kelurahan Untuk masing-masing kelurahan diambil 1 (satu) sampel air sumur sehingga diperoleh contoh sumur sebanyak 75 sumur. Parameter yang dipantau yaitu parameter fisik, kimia, dan biologi yang disesuaikan dengan PERMENKES Republik Indonesia Nomor 416/MenKes/Per/IX/1990.
4.6 Kondisi Umum Wilayah Studi
Kelurahan Batu Ampar sampai dengan Kampung Bali ialah kelurahan yang termasuk wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat. Secara umum fasilitas sanitasi yang ada pada wilayah ini adalah: Kotamadya Jakarta Timur dilewati oleh beberapa sungai/kanal, antara lain Cakung Drain, Sungai Ciliwung, Sungai Buaran, Sungai Sunter, dan Sungai Cipinang (Badan Pertanahan Nasional DKI Jakarta, 2011). Dilihat dari keadaan topografi, pada dasarnya wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur dapat dikategorikan sebagai daerah datar(Badan Pertanahan Nasional DKI Jakarta, 2011). Wilayah Jakarta Timur memiliki luas wilayah sebesar 187.75 km 2 dengan 72% berupa pemukiman, 6% berupa fasilitas industri dan perdagangan, dan 22% berupa fasilitas umum (Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta, 2008). Wilayah Jakarta Pusat memiliki luas wilayah sebesar 48.17 km2 dengan 53% berupa pemukiman, 25% berupa fasilitas industri dan perdagangan, 8% berupa fasilitas umum dan 15% berupa lahan terbuka (Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta, 2008). Lahan terbuka tersebut berupa lahan kering seluas 2 ha dan hutan seluas 13 ha. Wilayah ini dahulunya merupakan bagian utama dari perkembangan kota Jakarta. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di Provinsi DKI Jakarta menyebabkan letak sumur-sumurnya berdekatan dengan septic tank , sehingga Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
54
umumnya sumur-sumur di Provinsi DKI Jakarta tercemar oleh rembesan dari septic tank penduduk yang kondisinya tidak memenuhi syarat. Banyaknya penduduk yang memanfaatkan air sumur dangkal yang tercemar, hal ini berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat akibat kontaminasi dan buruknya sanitasi (BLHD, 2012).Berikut data perkiraan mengenai persentase jarak sumur ke tangki septik yang berjarak kurang dari 10 meter dan lebih dari 10 meter yang ada di Provinsi DKI Jakarta : Tabel 4.4 Presentase Jarak Sumur ke Tangki Septik DKI Jakarta
Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2012
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Identifikasi Kondisi Eksisting Pengolahan Air Limbah Domestik
Dilihat dari data penelitian yang dilakukan oleh BPLHD tahun 2013 bahwa 80% kondisi sanitasi terutama pengolahan limbah domestik yang buruk terdapat pada wilayah kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali yaitu dapat dilihat dari hasil survey lapangan yang dilakukan muali tanggal 31 Desember 2013 sampai dengan 12 Januari 2014 bahwa faktor utama atau persentase terbesar dikarenakan pembuangan langsung tanpa diolah terlebih dahulu yang dilakukan oleh warga yang bermukim di bantaran sungai. Namun pada penelitian kali ini, data yang didapat tidak dilakukan pada rumah yang tidak terdaftar di setiap kelurahan artinya tidak dilakukan pada pemukiman liar. Sekitar 34.051 KK di bantaran sungai Ciliwung tidak terdaftar di setiap kelurahan (Kompas, 12 Februari 2012). 5.1.1 Indikator
Ketersediaan
Pembuangan
dan
Pengolahan
Limbah
Domestik Data survey persebaran MCK dan septic tank pada kelurahan Batu Ampar hingga Kampung Bali. Berdasarkan survey dengan metode random sampling pada 100 responden didapatkan data ketersediaan MCK dan Septic Tank di area DAS Ciliwung, yaitu pada Kelurahan Batu Ampar hingga Kelurahan Kampung Bali. Hasil survey tersebut dapat dilihat hasilnya pada Tabel 5.1 hingga Tabel 5.4 berikut :
55
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
56
5%
16%
79% Ada MCK & Ada Septic Tank Ada MCK & Tidak Ada Septic Tank Tidak Ada MCK & Tidak Ada Septic Tank Gambar 5.1Persentase Pengolahan Air Limbah di Daerah Batu Ampar sampai Kampung Bali Sumber : Analisis Penulis 2013
Pada Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa dari 104754 KK(Kepala Keluarga)dari Keluarahan Batu Ampar hingga Kelurahan Kampung Bali, terdapat 79% (82756 KK) yang memiliki MCK dan septic tank pada rumahnya. Sedangkan sejumlah 16% (16761 KK) dari keseluruhan hanya memiliki MCK tanpa septic tank , dengan kata lain 16,84% dari seluruh rumah tangga yang memiliki MCK tidak memiliki septic tank . Pada kasus ini, limbah domestik dari MCK sebagian ditimbun dalam tanah, dan sisanya dialirkan langsung ke sungai. Sisanya, yaitu 5% (5238 KK) tidak memiliki MCK dan septic tank . Rumah tangga yang tidak memiliki MCK dan septic tank membuang limbahnya langsung ke badan air sungai Ciliwung. Dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan pada setiap RW pada masing-masing kelurahan dengan jumlah kuisioner total 100 kuisioner didapatkan hasil kuisioner yang dapat dilihat pada tabel 5.1 :
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
57
Tabel 5.1Hasil Kuesioner Ketersediaan MCK dan Septic Tank MCK Kelurahan
Batu Ampar
RW
RW 09
Kuesioner
4
Kalibata
ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
907
861
45
716
190
v
v
1312
69
1091
290
v
v
RW 08
1219
1158
61
963
256
v
v
RW 06
3
RW 03
Cawang
Septictank
1381
RW 02 Cililitan
MCK
RW 08 RT 09 RW 09 RT 09 Kramat Jati
Septictank
Jumlah KK
1240
1178
62
979
260
v
1122
1066
56
887
236
v
v
788
749
39
623
166
v
v
v
1093
1038
55
863
229
v
v
1644
1561
82
1299
345
v
v
RW 08
997
947
50
788
210
v
v
RW 04 RT 07
1132
1076
56
895
238
v
v
RW 09
1178
1119
59
931
247
v
v
,RW 09 RT 10
1384
1314
69
1093
290
v
v
RW 04 RT 08
RW 12 RT 07
5
820
779
41
648
172
v
v
RW 05 RT 09
1097
1043
55
867
230
v
v
RW 08 RT 07
902
857
45
713
189
v
v
RW 03 RT 09
1012
961
50
799
213
v
v
955
907
48
754
201
v
v
RW 11 RT 11
4
4
tidak
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
58
Lanjutan Tabel 5.1 MCK Kelurahan
Rawa Jati
RW
Kuesioner
Jumlah KK ada
tidak
ada
tidak
ada
tidak
ada
1220
64
1015
270
v
v
RW 11 RT10
962
914
48
760
202
v
v
RW 08 RT 08
1131
1075
57
894
238
v
v
517
492
26
409
109
v
v
618
587
31
488
130
v
559
531
28
442
117
v
v
578
549
29
456
121
v
v
649
616
33
513
136
v
v
504
479
25
398
106
v
v
717
681
36
566
150
v
v
893
848
44
705
187
v
v
264
14
220
58
v
v
RW 02 RT 08
2
RW 09 RT 10
2
RW 02 RT 01
2
RW 01 RT 08 Pancoran
Septictank
1284
RW 03 Pengadegan
MCK
RW 11 RT 12
RW 03 Duren Tiga
Septictank
RW 04
2
RW 01
v
Cikoko
RW 01 RT 02
1
278
Bidacara Cina
RW 04
5
1036
984
52
818
218
v
v
1438
1366
72
1136
302
v
v
RW 04
tidak
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
59
Lanjutan Tabel 5.1 MCK Kelurahan
RW
Kuesioner
RW 10 RT 10
Septictank
MCK
Septictank
Jumlah KK
1275
ada
tidak
ada
tidak
ada
1212
64
1008
268
v v
RW 01
1243
1181
62
982
261
RW 10 RT 03
1751
1663
88
1383
368
tidak
ada
v v v
v
Bali Mester
RW 04
1
343
326
17
271
72
v
v
Kampung Melayu
RW 01
3
681
647
34
538
143
v
v
RW 01
681
647
34
538
143
RW 01
870
826
43
687
183
1005
954
50
793
211
RW 10 RT 02
1281
1217
64
1012
269
v
RW 06 RT 07 RW 13 RW 02 RW 02 RW 04 RW 04
1000 1205 1175 1004 1087 1342
950 1145 1117 953 1033 1275
50 60 59 50 54 67
790 952 929 793 859 1060
210 253 247 211 228 282
v v v v v v
Kebon Baru
Tebet Barat
RW 10 RT 01
4
4
tidak
v v
v v
v
v v v v v v v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
60
Lanjutan Tabel 5.1 MCK Kelurahan
Bukit Duri
Manggarai Selatan Menteng Atas
Manggarai
Pisangan Baru
RW
RW 08 RT 09 RW 09 RW 09 RW 09 RT 10 RW 09 RW 04 RW 04 RW 04 RT 06 RW 10 RW 10 RW 13 RT 08 RW 13 RT 08 RW 01 RW 02 RW 02 RW 04 RW 14 RW 10 RW 10 RW 14
Kuesioner
5
3
4
4
5
Septictank
MCK
Septictank
Jumlah KK
1131 1515 1281 1336 1686 735 904 1108 1129 906 974 1238 872 1311 992 1143 1022 1631 1245 1385
ada
tidak
ada
tidak
ada
1074 1439 1217 1269 1601 698 859 1053 1073 860 925 1176 828 1246 942 1085 970 1550 1183 1316
56 76 64 67 84 37 45 55 56 45 49 62 44 65 50 57 51 82 62 69
893 1197 1012 1055 1332 581 714 875 892 715 769 978 688 1036 783 903 807 1289 984 1094
238 318 269 280 354 154 190 233 237 190 204 260 183 275 208 240 214 343 261 291
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
tidak
ada
tidak
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
61
Lanjutan Tabel 5.1 MCK Kelurahan
Kebon Manggis Kayu Manis
Pal Meriam Pasar Manggis Guntur Setia Budi Menteng
Pegangsaan Gondangdia Cikini
RW
RW 10 RW 04 RT 08 RW 04 RT 08 RW 06 RT 07 RW 05 RT 01 RW 05 RT 05 RW 05 RT 01 RW 06 RW 08 RW 05 RW 05 RT 05 RW 09 RW 07 RW 10 RW 10 RW 10 RW 04 RW 04 RW 02 RT 11 RW 03 RT 21
Kuesioner
2 4
2 2 1 1 3
2 1 1
Septictank
MCK
Septictank
Jumlah KK
1777 644 812 1289 993 1090 1273 443 694 608 870 1321 1592 597 811 641 754 638 792 783
ada
tidak
ada
tidak
ada
1688 611 771 1224 943 1036 1209 421 659 578 826 1255 1512 567 770 609 717 606 753 744
89 32 41 64 50 55 64 22 35 30 44 66 79 30 41 32 38 32 40 39
1404 508 641 1018 785 861 1006 350 548 481 687 1043 1258 472 640 506 596 504 626 619
373 135 171 271 209 229 267 93 146 128 183 278 334 125 170 134 158 134 166 165
v v v v v v v v v v v v
tidak
ada
v v v v v v v v v v v v v
v v v
v v v v
v v v v
tidak
v v v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
62
Lanjutan Tabel 5.1 MCK Kelurahan
Kebon Sirih Karet Tengsin Bendungan Hilir Kebon Melati Petamburan
Kebon Kacang Kampung bali
RW
RW 07 RW 07 RT 03 RW 07 RT 04 RW 05 RW 06 RW 07 RT 03 RW 14 RT 01 RW 14 RW 09 RT0 6 RW 10 RT 06 RW 04 RT 09 RW 05 RT 05 RW 07 RT 04 RW 09 RT 09
Kuesioner
1 2 2 3
3
2 1
Septictank
MCK
Septictank
Jumlah KK
304 449 581 549 680 709 825 923 814 763 959 486 683 576
ada
tidak
ada
tidak
ada
289 427 552 521 646 674 784 877 773 725 911 462 649 547
15 22 29 27 34 35 41 46 41 38 48 24 34 29
240 355 459 433 537 560 652 729 643 603 758 384 539 455
64 94 122 115 143 149 173 194 171 160 201 102 143 121
v v v v v v v v v v v v v v 95
tidak
ada
tidak
v v v v v v v v v v v v v v 5
79
21
Sumber : Analisis Penulis 2013
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
63
5.1.2 Indikator Kondisi Pembuangan ( Blackwater dan Greywater ) Selanjutnya pada tabel 5.2 didapatkan hasil kuisioner berdasarkan kondisi pemisahan Blackwater dan Greywater , hasil kusioner tiap RW dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.2Hasil Kuesioner Pemisahan Pembuangan Air Limbah Domestik
Kelurahan
RW
Kuesioner
Jumlah KK
Pembuangan Black Water &Grey water Terpisah
Batu Ampar
Kramat Jati
Cililitan
Cawang
Kalibata
Rawa Jati
RW 09
4
v
RW 08 RT 09
1381
v
RW 08
1219
v
RW 09 RT 09
1240
v
1122
v
RW 02
788
v
RW 03
1093
v
1644
v
RW 06
RW 04 RT 08
3
5
RW 08
997
RW 04 RT 07
1132
v
RW 09
1178
v
,RW 09 RT 10
1384
RW 12 RT 07
v
v
820
v
RW 05 RT 09
1097
v
RW 08 RT 07
902
v
RW 03 RT 09
1012
v
955
v
RW 11 RT 12
1284
v
RW 11 RT10
962
v
RW 08 RT 08
1131
v
RW 11 RT 11
RW 02 RT 08
4
4
2
RW 03 Duren Tiga
907
Tidak
RW 09 RT 10
517
v
618 2
559
v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
64
Lanjutan Tabel 5.2
Kelurahan
RW
Kuesioner
Jumlah KK
Pembuangan Black Water &Grey water Terpisah
RW 03 Pengadegan
RW 02 RT 01
2
RW 01 RT 08 Pancoran
RW 04
2
RW 01
578
v
649
v
504
v
717
v
893
v
Cikoko
RW 01 RT 02
1
278
v
Bidacara Cina
RW 04
5
1036
v
RW 04
1438
v
RW 10 RT 10
1275
RW 01
1243
v
RW 10 RT 03
1751
v
v
Bali Mester
RW 04
1
343
v
Kampung Melayu
RW RW 01
3
681
v
Kebon Baru
Tebet Barat
Bukit Duri
Manggarai Selatan
RW 01
681
RW 01
870
v
1005
v
RW 10 RT 02
1281
v
RW 06 RT 07 RW 13 RW 02 RW 02 RW 04 RW 04 RW 08 RT 09 RW 09 RW 09 RW 09 RT 10 RW 09 RW 04 RW 04
1000 1205 1175 1004 1087 1342 1131 1515 1281 1336 1686 735 904
v v v v v v
RW 10 RT 01
4
4
5
3
Tidak
v
v v v v v v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
65
Lanjutan Tabel 5.2
Kelurahan
RW
Kuesioner
Jumlah KK
Pembuangan Black Water &Grey water Terpisah
Menteng Atas
Manggarai
Pisangan Baru
Kebon Manggis Kayu Manis
Pal Meriam Pasar Manggis Guntur Setia Budi Menteng
Pegangsaan Gondangdia Cikini Kebon Sirih Karet Tengsin Bendungan Hilir
RW 04 RT 06 RW 10 RW 10 RW 13 RT 08 RW 13 RT 08 RW 01 RW 02 RW 02 RW 04 RW 14 RW 10 RW 10 RW 14 RW 10 RW RW 04 RT 08 RW 04 RT 08 RW 06 RT 07 RW 05 RT 01 RW 05 RT 05 RW 05 RT 01 RW 06 RW 08 RW 05 RW 05 RT 05 RW 09 RW 07 RW 10 RW 10 RW 10 RW 04 RW 04 RW 02 RT 11 RW 03 RT 21 RW 07 RW 07 RT 03 RW 07 RT 04 RW 05
4
4
5
2 4
2 2 1 1 3
2 1 1 1 2 2
1108 1129 906 974 1238 872 1311 992 1143 1022 1631 1245 1385 1777 644 812 1289 993 1090 1273 443 694 608 870 1321 1592 597 811 641 754 638 792 783 304 449 581 549
Tidak
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
66
Lanjutan Tabel 5.2
Kelurahan
RW
Kuesioner
Jumlah KK
Pembuangan Black Water &Grey water Terpisah
Kebon Melati
Petamburan
Kebon Kacang Kampung bali
RW 06 RW 07 RT 03 RW 14 RT 01 RW 14 RW 09 RT0 6 RW 10 RT 06 RW 04 RT 09 RW 05 RT 05 RW 07 RT 04 RW 09 RT 09
3
3
2 1
680 709 825 923 814 763 959 486 683 576
Tidak
v v v v v v v v v v 74
26
Sumber : Analisis Penulis 2013
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
67
Persebaran Kondisi Pembuangan (Black Water & Grey Water ) 26%
74%
Terpisah Tidak Terpisah
Gambar 5.2Persebaran Kondisi Pembuangan ( Blackwater dan Greywater ) Sumber : Analisis Penulis 2013
Data survey persebaran kondisi pembuangan limbah domestik blackwater dan greywater didapat bahwa 74% responden memisahkan limbah blackwater dan greywater dan 26% responden tidak melakukan pemisahan terhadap limbah domestik di masing-masing rumah mereka.
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
68
5.1.3 Indikator Jarak Pengolahan Limbah Domestik ke Sumber Daya Air Tabel 5.3Hasil Kuesioner Jarak antara Septic Tank ke Sumur Rumah Sendiridan Septic Tank ke Rumah Tetangga
Kelurahan
Batu Ampar
Kramat Jati
Cililitan
Cawang
Kalibata
Jarak Antar Septic Tank Ke Sumur Rumah
Jarak Antar Septic Tank ke Sumur Tetangga
> 10 m
> 10 m
Kuesion er
Jumlah KK
4
907
v
v
RW 08 RT 09 RW 08
1381
v
v
1219
v
v
RW 09 RT 09 RW 06
1240 1122
v
v
RW 02
788
v
v
RW 03
1093
v
v
RW
RW 09
RW 04 RT 08 RW 08
3
5
1644
v
997 1132
v
1178
v
,RW 09 RT 10 RW 12 RT 07 RW 05 RT 09
1384
RW 08 RT 07 RW 03 RT 09 RW 11 RT 11 RW 11 RT 12 RW 11 RT10 RW 08 RT 08
820
4
v v v
v v
1097
< 10 m
v v
RW 04 RT 07 RW 09
4
< 10 m
v v
v
v
902
v
v
1012
v
v
955
v
v
1284
v
v
962
v
v
1131
v
v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
69
Lanjutan Tabel 5.3
Kelurahan
Rawa Jati
Duren Tiga
Kuesion er
Jumlah KK
RW 02 RT 08 RW 03
2
517
RW 09 RT 10
2
RW
Pancoran
RW 02 RT 01 RW 01 RT 08
2
RW 04
2
RW 01 Cikoko Bidacara Cina
RW 01 RT 02 RW 04
v
v
v v
649
v
v
504
v
v
717
v
v
893
v
v
1
278
5
1036
RW 10 RT 10 RW 01
1275
RW 10 RT 03
1751
v
1
343
Kampung Melayu
RW 01
3
681
RW 01
681
RW 01
870 4
v v
v
1243
RW 04
Tebet Barat
< 10 m
v
v
1438
RW 10 RT 02 RW 06 RT 07 RW 13 RW 02
> 10 m
< 10 m
578
RW 04
RW 10 RT 01
> 10 m
559
Bali Mester
Kebon Baru
Jarak Antar Septic Tank ke Sumur Tetangga
618
RW 03 Pengadegan
Jarak Antar Septic Tank Ke Sumur Rumah
v v
v
v
v v
v v
v
v
1005 1281
4
1000
v
1205 1175
v v
v v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
70
Lanjutan Tabel 5.3
Kelurahan
Bukit Duri
Manggarai Selatan
Menteng Atas
Manggarai
Pisangan Baru
Kebon Manggis
Kayu Manis
RW
RW 02 RW 04 RW 04 RW 08 RT 09 RW 09 RW 09 RW 09 RT 10 RW 09 RW 04 RW 04 RW 04 RT 06 RW 10 RW 10 RW 13 RT 08 RW 13 RT 08 RW 01 RW 02 RW 02 RW 04 RW 14 RW 10 RW 10 RW 14 RW 10 RW 04 RT 08 RW 04 RT 08 RW 06 RT 07 RW 05 RT 01 RW 05 RT
Jarak Antar Septic Tank Ke Sumur Rumah
Jarak Antar Septic Tank ke Sumur Tetangga
> 10 m
> 10 m
Kuesion er
Jumlah KK
5
1004 1087 1342 1131
v
1515 1281 1336
v v v
3
4
4
5
2
< 10 m
v v v
< 10 m
v v v v v v v
1686 735 904 1108
v v v v
v v v v
1129 906 974
v
v v
v
1238
v
v
872 1311 992 1143 1022 1631 1245 1385 1777 644
v v v v v
v v v v
v v v
v v v v
812 4
1289
v
v
993 1090
v
v Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
71
Lanjutan Tabel 5.3
Kelurahan
Pal Meriam Pasar Manggis
Guntur Setia Budi Menteng
Pegangsaan Gondangdia Cikini Kebon Sirih Karet Tengsin
Bendungan Hilir Kebon Melati
Petamburan
Kebon Kacang
RW
05 RW 05 RT 01 RW 06 RW 08 RW 05 RW 05 RT 05 RW 09 RW 07 RW 10 RW 10 RW 10 RW 04 RW 04 RW 02 RT 11 RW 03 RT 21 RW 07 RW 07 RT 03 RW 07 RT 04 RW 05 RW 06 RW 07 RT 03 RW 14 RT 01 RW 14 RW 09 RT0 6 RW 10 RT 06 RW 04 RT 09 RW 05 RT
Kuesion er
Jumlah KK
1273 2
Jarak Antar Septic Tank Ke Sumur Rumah
Jarak Antar Septic Tank ke Sumur Tetangga
> 10 m
> 10 m
< 10 m
v
< 10 m
v
443 694 608 870
v v
v
v
v v
v v
1
1321 1592 597 811 641 754 638 792
1
783
v
v
1 2
304 449
v
v
549 680 709
v v
v v
825
v
v
923 814
v
v
763
v
959
v
2
1 1 3
2
v
v v v
v
v
v
v v
v
581 2 3
3
2
486
v
v v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
72
Lanjutan Tabel 5.3
Kelurahan
Kampung bali
RW
05 RW 07 RT 04 RW 09 RT 09
Kuesion er
1
Jumlah KK
Jarak Antar Septic Tank Ke Sumur Rumah
Jarak Antar Septic Tank ke Sumur Tetangga
> 10 m
> 10 m
< 10 m
< 10 m
683
v
v
576
v
v
25
75
34
66
Sumber : Analisis Penulis 2013
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
73
Jarak antara Septic Tank ke Sumur Rumah Sendiri 25% > 10 m
75%
< 10 m
Gambar 5.3Jarak Antara Septic Tank ke Sumur Rumah Sendiri Sumber : Analisis Penulis 2013
Jarak antara Septic Tank ke Sumur Rumah Tetangga 34%
66%
> 10 m < 10 m
Gambar 5.4 Jarak Antara Septic Tank ke Sumur Rumah Tetangga Sumber : Analisis Penulis 2013
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada 100 responden yang memiliki septic tank bahwa sekitar 75% septic tank memiliki jarak yang kurang dari 10 meter, artinya ini tidak memenuhi standar yang berlaku yaitu harus lebih dari 10 meter (BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2012). Kemudian jarak antara septic tank ke sumur rumah tetangga sekitar 66% tangki septik masih kurang dari 10 meter, hal ini juga tidak sesuai dengan satndar dan peraturan pemerintah bahwa Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
74
jarak tersebut harus lebih dari 10 meter ke instalasi sumber daya air atau sumur, seperti yang diatur dalam SNI 03-2398-2002 tentang tata cara perencanaan bangunan MCK umum.
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
75
5.1.4 Indikator Pengelolaan Limbah Domestik
Tabel 5.4Hasil Kuesioner Penyedotan Septic Tank danSumber Air Rumah Tangga Berapa Tahun Sekali Disedot Kelurahan
RW
Kuesioner
Pernah
Batu Ampar
RW 09
4
Cililitan
Cawang
Tidak Pernah
Tanah
907
v
v
RW 08 RT 09
1381
v
v
RW 08
1219
v
v
RW 09 RT 09 Kramat Jati
Sumber Air
Jumlah KK
RW 06
1240
v
1122
v
v
RW 02
788
v
v
RW 03
1093
v
v
v
v
RW 04 RT 08
3
5
1644
RW 08
997
RW 04 RT 07
1132
v
v v
v v
RW 09
1178
,RW 09 RT 10
1384
v
820
v
1097
v
RW 12 RT 07 RW 05 RT 09
4
PDAM
v
v v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
76
Lanjutan Tabel 5.4
Berapa Tahun Sekali Disedot Kelurahan
RW
Kuesioner
Jumlah KK Pernah
RW 08 RT 07
902
RW 03 RT 09 Kalibata
Rawa Jati
v v
RW 11 RT 12
1284
v
v
RW 11 RT10
962
v
v
RW 08 RT 08
1131
v
v
RW 02 RT 08
2
RW 09 RT 10
RW 02 RT 01
RW 04 RW 01
517
v
2
2
v
v
618 2
PDAM
v v
RW 01 RT 08 Pancoran
v
Tanah
955
4
RW 03 pengadegan
Tidak Pernah
1012
RW 11 RT 11
RW 03 Duren Tiga
Sumber Air
v
559
v
v
578
v
v
649
v
v
504
v
v
717
v
v
893
v
v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
77
Lanjutan Tabel 5.4
Berapa Tahun Sekali Disedot Kelurahan
RW
Kuesioner
Sumber Air
Jumlah KK Pernah
Tidak Pernah
Tanah
Cikoko
RW 01 RT 02
1
278
v
v
Bidacara Cina
RW 04
5
1036
v
v
RW 04
1438
v
v
RW 10 RT 10
1275
RW 01
1243
RW 10 RT 03
1751
v
v v
RW 04
1
343
v
v
Kampung Melayu
RW 01
3
681
v
v
Kebon Baru
681
RW 01
870
RW 10 RT 01
4
v
v
Bali Mester
RW 01
PDAM
v v
v
1005
v
RW 10 RT 02
1281
v
RW 06 RT 07 RW 13
1000 1205
v v
v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
78
Lanjutan Tabel 5.4 Berapa Tahun Sekali Disedot Kelurahan
RW
Kuesioner
Jumlah KK Pernah
Tebet Barat
Bukit Duri
Manggarai Selatan Menteng Atas
Manggarai
RW 02 RW 02 RW 04 RW 04 RW 08 RT 09 RW 09 RW 09 RW 09 RT 10 RW 09 RW 04 RW 04 RW 04 RT 06 RW 10 RW 10 RW 13 RT 08 RW 13 RT 08 RW 01 RW 02 RW 02 RW 04
4
5
3
4
4
Sumber Air
1175 1004 1087 1342 1131 1515 1281 1336 1686 735 904 1108 1129 906 974 1238 872 1311 992 1143
Tidak Pernah
Tanah
v v v v
v v v v v v v v
v v v v v v v v
PDAM
v v v v
v v v v v v v
v v v v v v v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
79
Lanjutan Tabel 5.4
Berapa Tahun Sekali Disedot Kelurahan
RW
Kuesioner
Jumlah KK Pernah
Pisangan Baru
Kebon Manggis Kayu Manis
Pal Meriam Pasar Manggis Guntur Setia Budi Menteng
RW 14 RW 10 RW 10 RW 14 RW 10 RW 04 RT 08 RW 04 RT 08 RW 06 RT 07 RW 05 RT 01 RW 05 RT 05 RW 05 RT 01 RW 06 RW 08 RW 05 RW 05 RT 05 RW 09 RW 07 RW 10 RW 10 RW 10
5
2 4
2 2 1 1 3
Sumber Air
1022 1631 1245 1385 1777 644 812 1289 993 1090 1273 443 694 608 870 1321 1592 597 811 641
Tidak Pernah
Tanah
v
v v v
v v
v
v
v
v v v v v v v v v v
PDAM
v v v v v v v v v v v v v v v
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
80
Lanjutan Tabel 5.4
Berapa Tahun Sekali Disedot Kelurahan
RW
Kuesioner
Jumlah KK Pernah
Pegangsaan Gondangdia Cikini Kebon Sirih Karet Tengsin Bendungan Hilir Kebon Melati
Petamburan
Kebon Kacang Kampung bali
RW 04 RW 04 RW 02 RT 11 RW 03 RT 21 RW 07 RW 07 RT 03 RW 07 RT 04 RW 05 RW 06 RW 07 RT 03 RW 14 RT 01 RW 14 RW 09 RT0 6 RW 10 RT 06 RW 04 RT 09 RW 05 RT 05 RW 07 RT 04 RW 09 RT 09
2 1 1 1 2 2 3
3
2 1
Sumber Air
754 638 792 783 304 449 581 549 680 709 825 923 814 763 959 486 683 576
Tidak Pernah
Tanah
v
v v
v v v
v v
v v v v v v v v v v
v
v 27
PDAM
v v v v v
v
73
78
v v v v v 22
Sumber : Analisis Penulis 2013
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
81
Sebagian besar responden menggunakan air tanah sebagai sumber air baku yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, di samping itu juga banyak daerah yang ditinggali responden ternyata memang belum termasuk daerah yang mendapatkan pelayanan PDAM, sehingga hanya sedikit responden yang menyatakan keinginannya untuk menjadi pelanggan PDAM, yang berdampak pada sulitnya menentukan retribusi. Sedangkan bagi responden yang berlangganan air perpipaan dari PDAM, mereka membayar retribusi sesuai dengan tarif yang telah ditentukan oleh PDAM yang bersangkutan. Sebagian besar responden tidak mengalami kendala terkait dengan kontinuitas dari air baku yang berasal dari sumur. Adapun kendala yang ditemui adalah pada saat kemarau, jumlah air yang dapat dimanfaatkan dari sumur ini tidak terlalu melimpah layaknya pada saat musim hujan, namun masih tetap dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi keperluan sehari-hari.
Penyedotan Septic Tank pada Rumah Tangga
27% Pernah
73%
Tidak Pernah
Gambar 5.5 Penyedotan Septic Tank Rumah Tangga Sumber : Analisis Penulis 2013
Dari data yang diperoleh dari seluruh responden bahwa sekitar 73% masyarakat yang memiliki septic tank tidak pernah menyedot septic tank yang terdapat dirumah. Hal ini tidak sesuai dengan standar yang telah dibuat oleh pemerintah dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24 tahun 2008 tentang tata cara dan metode pemeliharaan dan perawatan bangunan luar gedung
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
82
dimana seharusnya tangki harus disedot setiap 2 sampai dengan 4 tahun sekali tergantung dari kapasitas tangki septik dan laju pembuangan limbah domestik di setiap rumah. Berikut data tahun pembuatan septic tank yang ada dirumah masing-masing responden yang memiliki septic tank :
Tahun Pembuatan Septic Tank Tidak Tahu
1970-an
1980-an
1990-an
2000-an
>2010
3% 17%
33%
25% 10% 12%
Gambar 5.6Tahun Pembuatan Septic Tank Sumber : Analisis Penulis 2013
Sebagian besar tangki septik yang berada di rumah responden dibangun bersamaan ketika rumah dibangun. Dikaitkan dengan data frekuensi tangki septik dikosongkan, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden belum pernah mengosongkan atau menyedot tangki septik yang berada di rumah mereka.
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
83
Pendapatan Keluarga/Bulan < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 - Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000
13%
14%
24%
49%
Gambar 5.7Pendapatan Keluarga Sumber : Analisis Penulis 2013
Dari sebagian besar responden memiliki pendapatan sebesar Rp.1.000.000 sampai dengan Rp.5.000.000 setiap bulannya, dan responden menyatakan bahwa dengan pendapatan sebesar terbilang di atas hanya cukup untuk memenuhi keperluan bulanan mendasar dan tidak jarang responden mengalami kesulitan dalam mencari dana jika pengeluaran melebihi pendapatan bulanan yang disebabkan oleh hal-hal yang di luar dugaan seperti berobat ke dokter, kecelakaan, dan lain-lain, sehingga mengharuskan responden berhutang untuk mengatasi defisit tersebut. Keadaan finansial keluarga yang terbatas ini lah yang menyebabkan sebagian besar responden enggan untuk mengeluarkan biaya untuk membayar retribusi baik untuk berlangganan air perpipaan dari PDAM maupun untuk septik komunal jika akan dibangun. 5.1.5 Indikator Kapasitas Rumah Tangga Dalam Membayar Layanan Fasilitas Pengolahan Limbah Domestik
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
84
Keinginan Masayarakat Dalam Membayar Retribusi Pengolahan Limbah Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 4%
8%
21%
67%
Gambar 5.8Keinginan Masyarakat Dalam Membayar Retribusi Sumber : Analisis Penulis 2013
Dilihat dari tingkat ekonomi masyarakat dalam hal membayar retribusi PDAM dan pendapatan setiap KK per bulan. Dilakukan analisa dari data yang didapat
untuk
memperkirakan
biaya
retribusi
setiap
rumah/KK,
apabila
diberlakukan pemungutan biaya untuk pengolahan air limbah domestik secara komunal (IPAL Komunal). Retribusi tersebut nantinya yang akan menjadi parameter atau acuan pengelola atau stakeholder (pemangku kepentingan) untuk mempertimbangkan pembangunan IPAL dan biaya operasional di wilayah tertentu. Namun dari data 100 responden yang didapat, bahwa hanya 33% KK/rumah yang mau membayar retribusi untuk IPAL komunal. Dari data tersebut bisa dilihat pada gambar diatas, dimana 21% KK/rumah mau membayar retribusi sebesar Rp.20.000,- sampai dengan Rp. 35.000,- per bulan, dan 4% responden yang ingin membayar retribusi sebesar Rp.35.000,- sampai dengan Rp.50.000,- per bulan, serta 8% ingin membayar lebih dari Rp.50.000,-. Pilihan jumlah biaya retribusi tersebut ditentukan berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
85
Standar pemakaian air bersih (Kementrian PU, 1998)=120 l/orang/hari Asumsi jumlah orang dalam 1 rumah (SNI 03-2398-2002)= 5 orang Presentase air bersih menjadi air limbah (Kasim, 2005)
= 80%
Pengeluaran PDAM kota metropolitan (IWDP, 2005)
= Rp.1900,-/m 3
Maka
120 x 5
= 600 l/hari
600 x 30
= 18.000 l/bulan = 18 m 3
18 m3 x 80 %
= 14,4 = 14,4 x Rp. 1900,-/m 3
Rata-rata
= Rp.27.000,-/ rumah
Dengan asumsi perhitungan berikut,maka didapat rentang pilihan jumlah pembayaran seperti yang dijelaskan pada gambar diatas. Hasil perhitungan tersebut, dilakukan dengan asumsi pemakaian air bersih bersumber dari PDAM, namun kenyataannya sebagian besar responden menggunakan air tanah sebagai sumber air baku yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, sehingga responden tidak mengeluarkan biaya untuk retribusi layaknya responden yang menjadi pelanggan PDAM, sehingga responden pun banyak yang menyatakan tidak mau untuk membayar retribusi untuk pembangunan maupun pengelolaan tangki septik komunal, dengan anggapan bahwa untuk keperluan air bersih saja tidak perlu dikeluarkan biaya maka seharusnya berlaku pula untuk pengelolaan air limbah. Di samping itu, banyak dari responden yang berpendapat bahwa IPAL komunal ini bukan merupakan suatu fasilitas yang diperlukan karena responden beranggapan bahwa pengolahan air limbah dengan tangki septik individual sudah cukup untuk mengelola air limbah yang dihasilkan. Sebagian besar wilayah tempat tinggal responden merupakan wilayah dengan kepadatan yang cukup tinggi, sehingga sebagian besar responden menyatakan bahwa di daerah mereka tinggal sudah tidak tersedia lagi lahan kosong atau lahan yang dapat dihibahkan untuk dijadikan lahan untuk membangun IPAL komunal. Di samping banyak dari responden yang berpendapat bahwa IPAL komunal ini bukan merupakan suatu fasilitas yang diperlukan, tidak ada lahan yang dapat disediakan untuk pembangunan IPAL ini yang juga menyebabkan responden Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
86
enggan untuk membayar retribusi untuk IPAL komunal karena sebagian responden beranggapan bahwa dengan di daerah mereka tidak akan bisa dibangun suatu IPAL komunal, maka mereka tidak merasa perlu untuk menyisihkan pendapatan untuk membayar retribusi.
5.2 Indikator Ketersediaan Air, Pengaruh Kualitas Air Tanah Dengan Tangki Septik
Berdasarkan hasil kuisioner yang didapat, masyarakat yang terdapat di wilayah yang mengalami permasalahan ketersediaan air, mengatasinya dengan melakukan pendalaman sumur dirumah mereka, bahkan tidak sedikit warga yang membeli air untuk keperluan rumah tangga. Kemudian pada suatu wilayah responden yang mengalami kekeringan air, masyarakat melakukan sosialisasi untuk mengumpulkan warga yang belum terlayani oleh PDAM sehingga terdaftar menjadi pelanggan PDAM dengan sistem perpipaan me teran induk. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air di beberapa wilayah yang mencakup 27% responden dari 37 kelurahan yang ada, dimana permasalahan tersebut seperti air tersendat/tidak lancar, air keruh, dan kekeringan air pada saat kemarau. Dengan kondisi tersebut, maka perlu adanya upaya teknis seperti: 1) Pembuatan Sumur Resapan Sumur Resapan adalah sistem resapan buatan yang berfungsi sebagai penampung air hujan, dapat berupa sumur, parit atau alur taman resapan. Manfaat Sumur Resapan antara lain dapat menampung dan menahan air hujan baik yang melalui atap rumah maupun yang langsung ke tanah sehingga tidak langsung keluar dari pekarangan rumah, tetapi mengisi kembali air tanah dangkal sebagai sumber air bersih. Seperti diketahui bahwa pembuatan sumur resapan yang berfungsi untuk menahan air hujan saat ini sangat diperlukan, karena kelangkaan air pada saat musim kemarau akibat dari tidak tertahannya air hujan saat musim penghujan. Selain itu kondisi air tanah yang tercemar menjadikan kita perlu membuat resapan air agar memiliki cadangan air bersih.
2) Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
87
Manfaat LRB adalah untuk meningkatkan laju peresapan air hujan ke dalam tanah, sehingga tidak terbuang percuma mengalir dipermukaan yang dapat menyebabkan banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau, serta menghindari terjadinya genangan yang menyebabkan merebaknya penyakit yang dibawa oleh nyamuk, seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria. Berikut fungsi dari Lubang Resapan Biopori (LRB) : a. Pemanfaatan sampah organik b. Memelihara biodiversitas tanah c. Mengurangi emisi gas rumah kaca d. Menyuburkan tanah e. Memelihara kebersihan f. Peresapan air g. Menambah cadangan air h. Mencegah genangan air i. Mencegah pencemaran air j. Mencegah bahaya banjir Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
pihak
PAM
Jaya,
telah
direncanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di beberapa wilayah DKI Jakarta. Dengan melihat kondisi rawan air yang semakin mungkin untuk terjadi, maka akan lebih baik jika pembangunan IPA tersebut segera direalisasikan. Kendala kontinuitas sumber daya air juga dapat terjadi karena adanya pencurian air pada jaringan distribusi. Untuk mengatasi pencurian air, Pemerintah DKI Jakarta telah merencanakan pembentukan tim penertiban pencurian air. Koordinasi yang baik antara pemerintah dengan mitra swasta sangat dibutuhkan agar dapat mengatasi masalah pencurian air ini serta membantu mengurangi tingkat kehilangan air. Kemudian permasalahan yang muncul di daerah tersebut adalah kualitas air tanah akibat peresapan yang buruk, ditambah lagi dengan jarak antara tangki septik ke sumur yang sangat berdekatan membuat masyarakat sering mengeluhkan kondisi air yang keruh, bau, dan tidak layak untuk keperluan mandi ataupun memasak.Permasalahan tersebut juga muncul dari proses penyedotan yang
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
88
memungkinkan lapisan yang berfungsi untuk penyerapan tersedot keluar, akibatnya tangki septik cepat penuh dan limbah tidak dapat meresap dengan baik. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini ialah dengan penggunaan mikroba. Penggunaan mikroba sebenarnya telah lama dijadikan solusi alternatif untuk mengatasi masalah ini, akan tetapi kebanyakan masyarakat tidak begitu mengetahui dan ingin untuk
mengatasi permasalahan kualitas yang ada pada
masing-masing rumah mereka dengan alasan tersendiri. Salah satu mikroba yang sering digunakan ialah mikroba bioklin. Mikroba ini dapat bekerja mengurai timbunan yang ada di tangki septik menjadi cairan, dan juga dapat menetralisir bau sehingga air resapan bagus dan dapat memperbaiki peresapan.Namun sayangnya, dari hasil wawancara di lapangan bahwa belum ada responden yang telah mulai menggunakan mikroba bioklin tersebut, padahal harga yang ada di pasaran relatif murah dan penggunannya mudah yaitu tinggal menuangkan 1 liter bioklin ke tangki septik setiap 3-4 bulan sekali dan akan bereaksi sekitar 3-7 hari. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, masih banyak lagi solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan pengolahan air limbah domestik selain yang telah dibahas diatas. Banyak produsen besar yang menawarkan
tangki
septik
ramah
lingkungan
seperti
biotank,
biotech,
biogreen,biorich, safe tank, dan lain sebgainya, tinggal bagaimana masyarakat sadar betul akan pola hidup yang higienis dan mau menjaga ekosistem lingkungan.
5.3 Pemetaan Pengolahan Limbah Domestik
Pemetaan pengolahan limbah domestik yang diterapkan pada setiap kelurahan pada objek penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
89
Gambar 5.9 Peta Pengolahan Limbah Domestik Kelurahan Batu Ampar Hingga Kelurahan Kampung Bali Sumber : Analisis Penulis 2013
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
90
Dari gambar peta pengolahan limbah domestik diatas, terdapat tiga kawasan dimana kawasan yang memiliki MCK dan septic tank, kawasan yang memiliki MCK tetapi tidak memiliki septic tank, dan kawasan yang tidak memiliki MCK dan septic tank . Dari 37 kelurahan tersebut,masing-masing adalah sebagai berikut:
Kawasan yang memiliki MCK dan septic tank terdapat pada kelurahan Kramat Jati, Cililitan, Cawang, Kalibata, Rawajati, Pengadegan, Pancoran, Cikoko, Bali Mester, Tebet Barat, Bukit Duri, Manggarai Selatan, Manggarai, Guntur, Menteng, Kebon Sirih, Petamburan, Kebon Kacang, Kampung Bali.
Kawasan yang memiliki MCK tetapi tidak memiliki septic tank terdapat pada kelurahan Batu Ampar, Rawa Jati, Menteng Atas, Pisangan Baru, Kebon Manggis, Kayu Manis, Pasar Manggis, Gondangdia, Cikini, Karet Tengah, Bendungan Hilir, Kebon Melati.
Kawasan yang tidak memiliki MCK dan septic tank terdapat pada kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Kebon Baru, Setia Budi, Pegangsaan. Untuk kawasan ini perlu
5.4 Arahan Rekomendasi Untuk Mengatasi Permasalahan Pengolahan Limbah Domestik
Mengacu kepada Kebijakan dan Strategi Nasional atau JAKSTRA dalam penyelenggaraan sistem air limbah permukiman, merupakan acuan bagi kegiatan yang terkait dengan penyelenggaraan sistem air limbah permukiman. Kebijakan dan strategi tersebut masih bersifat umum sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan penjabaran lebih lanjut agar lebih operasional untuk pihak yang berkepentingan. Di tingkat daerah, adopsi terhadap kebijakan dan strategi ini memerlukan penyesuaian sesuai dengan karakteristik, kondisi serta permasalahan dari masing-masing daerah yang bersangkutan (BPLHD, 2009). Kebijakan dan strategi kemudian menghasilkan program-program yang diharapkan dapat tercapai, seperti:
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
91
Tabel 5.5 Kebijakan dan Strategi Pengolahan Limbah Domestik Kebijakan
Strategi
Peningkatan
a. Peningkatan pelayanan dan kualitas
Akses
Indikasi Program
sistem air limbah
pengolahan
b. Pengembangan pelayanan sistem air limbah terpusat di perkotaan secara bertahap
Program peningkatan kapasitas
berdasarkan
melalui
pembangunan IPAL paket
tanggap
Program peningkatan pelayanan air limbah melalui sistem terpusat
kebutuhan
( sewerage) di perkotaan
c. Meningkatkan cakupan pelayanan air
Program pembinaan peningkatan
limbah yang dikelola secara langsung
peran
oleh masyarakat
provinsi,kab/kota
d. Meningkatkan kinerja BUMD dan penyelenggara
lainnya
e. Prioritas
pembangunan
pengembangan
dalam
pengelolaan air limbah
pemerintah
prasarana
dan
sarana air limbah
pada
Program pembangunan prasarana dan sarana air limbah untuk
masyarakat daerah miskin dan rawan
masyarakat
penyakit terkait air
rendah
f. Mendorong kerjasama antar kota/kab
dalam
berpenghasilan
Program optimalisasi, rehabilitasi
dalam upaya melindungi badan air
dan ekstensifikasi prasarana dan
dari pencemaran air limbah domestik
sarana air limbah (IPAL dan IPLT)
Program
pembinaan
peningkatan
kinerja
dan
prasarana
dan sarana air limbah
Program
pembinaan
dan
peningkatan prasarana dan sarana air limbah untuk daerah tertentu : daerah
endemi,
terpencil,
pulau
bencana, kecil,
dan
pengembangan
ilmu
kawasan perbatasan
Program
pengetahuan dan tekknologi tepat guna a. Mendorong Pendanaan
peningkatan
alternatif
Program
peningkatan
sumber pembiayaan yang murah dan
pembiayaan
berkelanjutan
limbah
b. Mendorong
peningkatan
prioritas
pengelolaan
air
Program peningkatan kerjasama
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
92
Lanjutan Tabel 5.5 Kebijakan
Strategi
Indikasi Program
pendanaan pemerintah daerah dalam
pemerintah dan swasta dalam
pengembangan sistem pengelolaan air
penyelenggaraan prasarana dan
limbah
sarana air limbah
c. Meningkatkan pembiayaan melalui
Program replikasi SANIMAS
kemitraan pemerintah dan swasta d. Penyelenggaraan
prasarana
dan
sarana air limbah berbasis masyarakat
Peran Serta
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat
Masyarakat
terhadap perlunya perilaku hidup
kampanye
dalam
pendidikan
bersih dan sehat (PHBS)
lingkungan
dan
kepedulian
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan
sosialisasi
dan
lingkungan
air limbah
Program pembangunan prasarana dan sarana air limbah berbasis
c. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk
Program
merubah
prilaku
masyarakat
tidak
membuang tinja ditempat terbuka (open defacation free)
Kelembagaan
a. Meningkatkan
koordinasi
dan
Program
bantuan
teknis
kerjasama antar kegiatan dan antar
penyelenggaraan
wilayah
prasarana dan sarana air limbah
dalam
pembangunan
pengolahan air limbah b. Fasilitasi
peningkatan
manajemen
limbah
melalui
pelatihan
yang kompeten
teknis
limbah
dan
pendidikan sumber daya manusia
bantuan
pembentukan badan pengelola air
pembangunan air limbah di daerah c. Fasilitasi peningkatan pengelolaan air
Program
kelembagaan
Program peningkatan koordinasi dengan sektor lain
Program
peningkatan
pengawasan kualitas air limbah permukiman
Program peningkatan kemauan
politik
( politic
will )
dalam
penanganan air limbah
Program peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia
Peraturan dan
a. Revisi
peraturan
perundang-
Program
pengembangan Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
93
Lanjutan Tabel 5.5 Kebijakan Perundangunangan
Strategi undangan
Indikasi Program
yang
melakukan
perangkat hukum antara lain : PP,
pengaturan terhadap BUMD yang
Permen, Standar, Pedoman dan
bergerak dalam pembangunan dan
Manual
pengelolaan air limbah
penyelenggaraan
b. Peningkatan
forum
pengelolaan
air
limbah
nasional dalam
(SPM)
dalam
sistem
air
limbah permukiman
Program
fasilitasi
(bantuan
penyusunan
peraturan
mendorong pelaksanaan pengaturan
teknis)
yang lebih baik
daerah dalam penyelenggaraan
c. Meningkatkan
tersedianya
NSPM
sistem air limbah permukiman
atau norma, standar, pedoman, dan manual dalam pengembangan sistem pembuangan air limbah Sumber : BPLHD DKI Jakarta 2009
Penjabaran lebih lanjut tentang arahan rekomendasi atau kebijakan dan strategi untuk mengatasi permasalahan pengolahan limbah domestik jika dilihat pada indikator-indikator yang ada, maka keadaan yang terjadi di wilayah kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali dipengaruhi oleh indikatorpengolahan air limbah domestik, pembuangan limbah domestik, jenis tempat tinggal, sumber daya air, jarak sumber daya air ke sistem pengolahan air limbah domestik, topografi wilayah, kapasitas rumah tangga/masyarakat dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah domestik, peran kelembagaan masyarakat, dan tingkat pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan maka perlu adanya prioritasdalam membuat kebijakan dan pelaksanaan terhadap daerah yang berada dibawah garis kemiskinan terutama KK/rumah yang bermukim di bantaran sungai Ciliwung, dimana pemukiman tersebut memiliki pengolahan limbah domestik yang buruk bahkan tidak melakukan pengolahan sama sekali. Tentunya prioritas ini juga disertakan dengan kompensasi yang diberikan kepada warga bantaran sungai, seperti relokasi tempat tinggal layak huni sehingga dengan salah satu usaha ini dapat mencegah pencemaran air yang terjadi di sungai Ciliwung. Namun kenyataan yang ada di lapangan, bukan berarti warga yang tidak tinggal di bantaran atau rumah yang memiliki instalasi pengolahan limbah Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
94
domestik yaitu MCK dan septic tank tidak memberikan kontribusi terhadap pencemaran air atau pencemaran lingkungan. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa secara garis besar warga yang memiliki septic tank tidak melakukan penyedotan tinja secara berkala sesuai standar yang berlaku, masih banyak septic tank dibangun kurang dari 10 meter sesuai standar yang berlaku, tidak melakukan pemisahan pembuangan blackwater dan greywater . Begitu juga masih ada warga (bukan bantaran sungai) yang tidak memiliki septic tank. Dari jumlah sampel pada penilitian ini didapat bahwa kawasan yang memiliki MCK tetapi tidak memiliki septic tank terdapat pada kelurahan Batu Ampar, Rawa Jati, Menteng Atas, Pisangan Baru, Kebon Manggis, Kayu Manis, Pasar Manggis, Gondangdia, Cikini, Karet Tengah, Bendungan Hilir, Kebon Melati.Ditambah lagikawasan yang tidak memiliki MCK dan septic tank terdapat pada kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Kebon Baru, Setia Budi, Pegangsaan. Untuk kawasan ini perlu adanya kebijakan dan penyuluhan untuk mengatasi masalah ini sehingga warga sadar akan lingkungan yang higienis dan dampak dari perilaku masarakat yang tidak melakukan pengolahan limbah domestik secara baik. Sehingga setiap faktor dan indikator penyebab masalah yang ada dapat teratasi dengan baik. Pada beberapa wilayah di kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali dimana tingkat pendidikan di wilayah ini tergolong masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari masih sedikitnya penduduk yang dapat menamatkan pendidikan hingga jenjang sekolah menengah atas (SMA). Tingkat pendidikan akan berpengaruh dalam kualitas ekosistem lingkungan di wilayah tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, dapat mendorong pemahaman orang tersebut mengenai kondisi ekosistem di lingkungannya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan akan ada gerakan untuk menjaga lingkungan dari kerusakan yang mungkin terjadi sehingga permasalahan akibat pengolahan limbah domestik yang buruk juga dapat teratasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan berkala yang menjelaskan fakta-fakta yang dapat dialami masyarakat bila tidak dilakukannya upaya pencegahan pencemaran sejak dini dan sosialisi akan pentingnya lingkungan higienis dengan pengolahan limbah domestik yang Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
95
baik. Dengan demikian, diharapkan muncul kesadaran pada tiap elemen masyarakat. Selain itu juga upaya untuk mengembalikan fungsi saluran dengan membudayakan kembali gotong royong secara berkala baik itu satu bulan sekali, dua minggu sekali, bahkan seminggu sekali seperti yang telah digalakkan sejak jaman orde baru dulu, namun budaya ini secara perlahan telah ditinggalkan oleh masyarakat. Skema rekomendasi untuk mengatasi pencemaran air akibat limbah domestik yang ada di kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali sangat erat kaitannya dengan kondisi fasilitas sanitasi yang tidak baik yang mengakibatkan munculnya kontaminasi pada sumber air. Kontaminasi tersebut dapat berasal dari pembangunan septic tank yang tidak sesuai dengan kriteria. Selain dari kondisi sanitasi yang tidak mendukung, kontaminasi sumber daya air juga dapat berasal dari kebocoran pipa. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan sarana sanitasi limbah cair agar pencemaran tidak terus berlanjut. Terkait dengan retribusi masyarakat apabila diberlakukan pembayaran untuk IPAL komunal maka perlu rekomendasi lain seperti: 1. Pembangunan dan operasional IPAL komunal dibangun dengan menggunakan
alokasi
melalui
APBD
atau
APBN
(Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah/Negara) 2. Mengklasifikasikan
biaya
atau
pembayaran
retribusi
melalui
pemakaian air bersih setiap KK/rumah 3. Memberikan insentif kepada warga yang membayar retribusi dengan maksud mendorong warga yang lain agar terdorong untuk membayar retribusi IPAL komunal Beberapa cara penanggulangan pencemaran air akibat pengolahan limbah domestik sering kali mendapat kendala dari aspek koordinasi antar instansi atau lembaga pemerintah yang mempunyai kewenangan, Untuk itu, setiap kebijakan dan rencanasanitasi lingkungan membutuhkan tindakan atau yang terkoordinasi dari setiap sektor yang berbeda. Sebagai contoh, upaya penanggulan yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) tahun 2013 yang telah menetapkan beberapa program seperti: Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
96
1. Mengembangkan produksi yang lebih bersih ( cleaner production) dan membuat sistem Environmental Pollution Control Manager atau EPCM. 2. Mengawasi pembuangan dan pemanfaatan limbah B3 3. Mengurangi beban pencemaran air dari kegiatan domestik Dimana setiap rencana dan kebijakan yang telah dibuat oleh masingmasing wilayah yang di lewati oleh sungai Ciliwung baik itu pemerintah pusat, pemerintah Provinsi DKI Jakarta ataupun pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat melakukan koordinasi . sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.38 tahun 2007 tentang
pembagian
kewenangan
pembangunan
sanitasi
untuk
mengatasi
permasalahan pencemaran air akibat pengolahan limbah domestik. Pembagian kewenangan tersebut meliputi aspek pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan. Berikut adalah skema rekomendasi berdasarkan kebijakan dan strategi (JAKSTRA) Direktorat Jendral Ciptakarya Kementrian Pekerjaan Umum tahun 2013
untuk mengatasi pencemaran air akibat limbahdomestik yang ada di
kelurahan
Batu
Ampar
sampai
dengan
kelurahan
Kampung
Bali.
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
97
Strategi
Kebijakan
Pelaksanaan
Gambar 5.10Skema Arahan Rekomendasi Untuk Mengatasi Permasalahan Akibat Pengolahan Limbah Domestik di Kelurahan Batu Ampar Sampai Dengan Kelurahan Kampung Bali Sumber : Analisis Penulis 2013
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
98
Dari skema diatas dapat dilakukan identifikasi mengenai hubungan antara sungai ciliwung dengan manusia-manusia yang hidup di sepanjang daerah alirannya. Ciliwung yang dizaman purbakala dimuliakan dan di jaga sebagai sumber air yang utama, kemudian mengalami perusakan dan pencemaran parah akibat faham kapitalisme yang cenderung eksploitatif. Perubahan sikap manusia atas ciliwung mengakibatkan sungai itu mengalami perubahan peran ekologis. sungai utama yang membelah jakarta itu, yang dulu merupakan mata air dan sumber kehidupan, kini telah berubah menjadi sumber air mata akibat banjir dan bencana lain yang seringkali terjadi. Dengan segala fenomena yang terjadi dilakukan banyak penelitian, kajian, bahkan sampai ke tataran pembuatan kebijakan untuk mengatasi segala permasalahan pencemaran sungai Ciliwung. Namun sperti menemukan jalan buntu, makin hari populasi penduduk bertambah di sepanjang aliran sungai Ciliwung dimana beban pencemaran akibat bertambahnya penduduk tidak bersamaan dengan pengolahan yang baik dari limbah domestik yang dihasilkan setiap harinya. Program-program jangka pendek seperti sosialisasi tentang pengolahan limbah, penertiban pemukiman liar dengan memberikan kompensasi rumah layak huni harus segera direalisasikan dengan ketentuan-ketentuan tersendiri terhadap masyarakat yang akan mendapatkan rumah tersebut. Misalnya, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai harus memiliki kartu tanda penduduk untuk mendapatkan rumah baru yang diberikan oleh pemerintah. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Ciliwung tergolong masyarakat yang kurang mampu, hal yang bersamaan seperti peningkatan taraf ekonomi dengan membuat program pelatihan untuk melatih keterampilan masyarakat juga bisa diterapkan untuk mendukung keinginan masyarakat sehingga bersedia di relokasi.Hal ini harus dilakukan untuk mengembalikan fungsi tata guna lahan sebagaimana mestinya. Sudah saatnya pemberian sanksi yang tegas dilakukan demi berjalannya penegakan hukum dalam rangka keperluan hidup orang banyak di masa sekarang dan masa yang akan datang. Normalisasi saluran yang mengacu pada kebijakan program drainase sasaran RP JMN 2010-2014 Kementrian Pekerjaan Umum tahun 2013 tentang Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
99
pengurangan genangan banjir di kawasan strategis perkotaan maka perlu didukung dengan kebijakan seperti : 1. Pemantapan keterpaduan penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan keseimbangan tata air 2. Mengoptimalisasikan sistem drainase yang ada 3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan 4. Mendorong dan memfasilitasi pemerintah dalam pengembangan sitem drainase yang efektif, efisien dan berkelanjutan 5. Pengembangan alternatif sumber pmbiayaan Dengan program-program seperti pemberdayaan masyarakat, program pengembangan kelembagaan, dan program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dan drainase. Program-program jangka panjang seperti ini harusnya tidak lagi dilakukan setelah bencana menimpa, akan tetapi langkah-langkah tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya bencana. Terkait fasilitas sanitasi perlu adanya sosialiasi dan membuat sanksi kepada setiap masyarakat yang tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah dalam hal ini yaitu tangki septik. Tindakan tersebut tentunya harus bersamaan dengan sosialisasi secara menyeluruh dan memastikan setiap masyarakat mengetahui informasi penting tersebut, seperti memberikan informasi tentang konsep ekoteknologi artinya instalasi pengolahan dimana operasionalnya mudah dan biaya yang terjangkau. Memberikan insentif atau ganti rugi dan kemudahan bagi masyakat yang taat kepada aturan, contohnya masyarakat yang ikut membayar retribusi untuk pengolahan limbah domestik diberikan potongan harga untuk membayar listrik, air PDAM, ataupun dalam membayar pajak lainnya. Sehingga upaya memberikan sanksi diharapkan adalah cara terkahir yang diberikan kepada masyarakat. Dilakukan rekomendasi pengelolaan limbah domestik yang diterapkan pada setiap kelurahan pada objek penelitian pemetaan rekomendasi pengolahan limbah domestik dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
100
Gambar 5.11 Peta Rekomendasi dan Arahan Pengolahan Limbah Domestik Kelurahan Batu Ampar Hingga Kampung Bali Sumber : Analisis Penulis 2013
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
101
Tujuan dibangunnya IPAL komunal merupakan usaha untuk meningkatkan keinginan dan kemampuan masyarakat untuk mengolah limbah mereka sendiri. Harapannya dengan dibangunnya infrastruktur tersebut dapat meningkatkan akses masyarakat untuk melakukan pengolahan limbah.Sasaran pengguna dari pelaksanaan IPAL ini adalah individu, kelompok, institusi dari para pemangku kepentingan ( stakeholder ) yang terlibat langsung maupun tak langsung dalam penyelenggaraan pembangunan IPAL diantaranya adalah Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten atau Kota, Pengembang Perumahan atau Permukiman, Kelompok Masyarakat pengelola (KSM).Pelaksanaan prasarana dan sarana air limbah ini meliputi tahapan persiapan, pemilihan lokasi, perencanaan, penyiapan kelembagaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi. Aspek teknis terdiri dari tujuan, sasaran, pra-konstruksi, konstruksi, dan pasca konstruksi, termasuk sumber pendanaan. Aspek sosial dan kelembagaan mencakup mekanisme pelaksanaan, sosialisasi,organisasi pengelola,
operasional
dan
pemeliharaan,
pelaporan
serta
termasuk
monitoring dan evaluasi. Di dalam pemilihan teknologi pengolahan air limbah yang akan diterapkan idealnya tidak menggunakan energi listrik dan elevasinya sedapat mungkin berada pada elevasi terendah dari seluruh jaringan perpipaan. Teknologi yang dapat diterapkan dalam pengolahan air limbah di kawasan RSH iniadalah Anaerobic Filter Reactor (AFR), Anaerobic Fluidized Bed (AFB) dan Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Semua teknologi ini memanfaatkan bakteri anaerobik untuk menguraikan materi organik yang terdapat di dalam air limbah. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan secara teknis terbagi dalam 3 (tiga) komponen yaitu : a) Sambungan rumah b) Jaringan perpipaan air limbah beserta bangunan pelengkapnya (manhole) c) Bangunan IPAL
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
102
Sambungan Rumah (SR) adalah prasarana dan sarana pembuangan air limbah di persil yang terdiri dari pipa tinja dari kloset, pipa non tinja dari tempat cuci dan perangkappasir/lemak, pipa non tinja darikamar mandi.Pipa persil (menyalurkan bersama-sama ke bak kontrol pekarangan), dan bak kontrol akhir. Berikut contoh gambar kontruksi sambungan rumah dengan jaringan pipa (Kementrian PU, 2012).
Gambar 5.12 Konstruksi Sambungan Rumah Sumber : Kementerian Pekerjaan Umum 2012
Sistem jaringan perpipaan air limbah merupakan jaringan pipa air limbah mulai dari masing – masing sambungan rumah sampai dengan pipa induk menuju IPAL.Jaringan perpipaan air limbah harus di lengkapi manhole di setiap pertemuan pipa air limbah, belokan pipa air limbah serta perubahan diameter pipa air limbah, sehingga dapat diminimalisir kemungkinan penyumbatan dalam pipa air limbah. Secara umum, operasi dan pemeliharaan bertujuan meminimalkan ganggunan operasional sistem pengolahan air limbah yang ada, sehingga sistem Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
103
pengolahan air limbah dapat berjalan dan berfungsi dengan baik.Biaya operasi dan pemeliharaan IPAL ini diharapkan berasal dari iuran masyarakat pengguna dan pemerintah daerahselama aset prasarana dan sarana air limbah sudah dihibahkan ke pemerintah daerah dan lahan prasarana dan sarana air limbah sudah diserahkan ke pemerintah daerah oleh pengembang atau masyarakat (Kementrian PU, 2012). Dari gambar peta rekomendasi diatas, dilakukan analisa melalui data dari responden terkait dengan ketersediaan lahan di daerah tersebut dan peran serta masyarakat dalam membayar retribusi untuk pembangunan instalasi pengolahan limbah domestik yaitu terdapat di kelurahan Cawang dan kelurahan Menteng. Selain itu, jika ditinjau dari kepadatan perumahan penduduk yang ada di wilayah tersebut, kelurahan Cawang dan kelurahan Menteng bukan merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
104
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Hasil pengamatan dari pengolahan air limbah domestik di kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali menunjukkan bahwa 79% memiliki tangki septik dan 21% responden belum memiliki tangki septik, untukkondisi pembuangan (blackwater dan greywater) menunjukkan bahwa 74% responden memisahkan limbah blackwater dan greywater dan 26% responden tidak melakukan pemisahan limbah. Ditinjau dari jarak pengolahan limbah domestik ke sumber daya air atau sumur didapatkan bahwa sekitar 75% septic tank memiliki jarak yang kurang dari 10 meter. 2. Dari hasil pemetaan didapatkan bahwa kelurahan yang memiliki MCK tetapi tidak memiliki septic tank terdapat pada kelurahan Batu Ampar, Rawa Jati, Menteng Atas, Pisangan Baru, Kebon Manggis, Kayu Manis, Pasar Manggis, Gondangdia, Cikini, Karet Tengah, Bendungan Hilir, Kebon Melati.Ditambah lagikawasan yang tidak memiliki MCK dan septic tank terdapat pada kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Kebon Baru, Setia Budi, Pegangsaan, selanjutnya dilakukan pemetaan rekomendasi air limbah domestik. 3. Instalasi pengolahan air limbah domestik secara komunal yang terletak di kelurahan Cawang dan kelurahan Menteng sebagai salah satu upaya efektif dan efisien untuk mengurangi beban pencemar, merevitalisasi badan air, dan memperbaiki kualitas sumber daya air. Dengan melakukan perkiraan perhitungan terkait retribusi masyarakat, maka diperoleh hasil bahwa 33% responden/masyarakat mau membayar retribusi untuk fasilitas pengolahan limbah domestik secara komunal, kemudian 67% responden/masyarakat
tidak bersedia membayar
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
105
retribusi, bahkan menganggap bahwa fasilitas pengolahan limbah domestik secara komunal tidak dibutuhkan untuk saat ini.
6.2 Saran
Dari identifikasi dan pemetaan 100 responden pada setiap RW di kelurahan Batu Ampar sampai dengan kelurahan Kampung Bali, teridentifikasi pengolahan air limbah domestik yang ada. Perlu adanya identifikasi dan pemetaan secara komprehensif dan terperinci untuk warga atau rumah yang ada di bantaran sungai Ciliwung, dan juga efektifitas IPAL dalam mengolah air limbah domestik di daerah yang akan dilayani. Sehingga dari seluruh pemetaan yang ada, dapat mengetahui kondisi
dan solusi dari pengolahan air limbah
domestik diseluruh wilayah DKI Jakarta, terutama wilayah yang dilewati oleh DAS Ciliwung. Dengan data secara keseluruhan yaitu terdiri dari perumahan setiap RW, RT, dan pemukiman liar dapat dilakukan analisa lebih lanjut terkait dampak yang diberikan akibat pengolahan air limbah domestik terhadap badan air dan juga kaitannya terhadap kualitas air sungai Ciliwung.
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
106
DAFTAR PUSTAKA
Ali, F. (2013, November 26). Mungkinkah Kita Bisa Mencegah Datangnya Bencana Ekologi di Ibukota DKI Jakarta? Konsultasi dan Diskusi Publik Masalah Banjir, Genangan, Rob, Penurunan Muka Tanah, dan Degradasi Lingkungan Pesisir Ibukota NKRI . Depok, Jawa Barat, Indonesia . Azwar, Azrul, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Mutiara, Jakarta, 1995. Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, 2012, Bogor . BPDAS Citarum-Ciliwung. (2007). Monev DAS Ciliwung untuk Pengendalian Bencana Banjir. Jakarta. BPLHD (2009). Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. Jakarta. BPLHD (2013). Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. Jakarta. BPS Provinsi DKI Jakarta. (2009). Provinsi DKI Jakarta Per Kabupaten/Kota Tahun 2010. Retrieved from Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta: http://jakarta.bps.go.id/index.php Debataradja,M, Pembuanagan Tinja dan Air Limbah, Medan, SPPH, 1999. Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup . (2013). Konsultasi Publik Pembangunan Terpadu Ibu Kota Negara. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (2009). Review Masterplan dan Desain Engineering Drawing Air Limbah Kota Jakarta. PT Waseco Tirta Direktorat
Jenderal
Cipta
Karya,
LingkunganPermukiman,
Direktorat
Departemen
Pengembangan
Pekerjaan
Umum
Penyehatan Republik
Indonesia. (2012).Buku Pedoman Umum Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan di Rumah Sederhana Sehat (RSH). Jakarta
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
107
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
(2013). Kebijakan dan Strategi Nasional Sektor Air
Limbah. Jakarta. Djonoputro, E. R., Blackett, I., & Weitz, A. (2011). Opsi Sanitasi Yang Terjangkau
Untuk Daerah Spesifik. Indonesia: Water and Sanitation Program.
Environmental
Protection
Wastewater
Administration.
Treatment .Retrieved
(2010, from
Maret
18). Industrial
Environmental
Protection
AdministrationExecutiveYuan, R.O.C (Taiwan): (http://www.epa.gov.tw/en/epashow.asp)
Fachrul, M. F., Hendrawan, D., & Sitawati, A. (2007). Land Use and Water Quality
Relationships
in
The
Ciliwung
River
Basin,
Indonesia.
International Congress on River Basin Management (pp. 576-582). Turkey: General Directorate Of State Hydraulic Works. Hadi, A.2007. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Hammer, M.J., 1986, Water and Wastewater Technology SI Version, John Wiley &
Sons, Singapore.
Hendrawan, D., Widarnako, S., Moersidik, S. S., & Triweko, R. W. (2013). Evaluation of Centralized WWTP and The Need of Communal WTP in Supporting
Community-Based
Sanitation
in
Indonesia. European
Scientific Journal , 229-239. JICA 1990, The Study On Urban Drainage and Waste Water Disposal Project In The City Of Jakarta. Kamarudin, M. (2011, November 30). Pemetaan Sistem Sanitasi - Kriteria Pemilihan Lokasi. (M. Kamarudin, Performer) Sosialisasi dan Pemahaman Tentang
Penanganan
Sanitasi
Lingkungan,
Jakarta,
DKI
Jakarta,
Indonesia. Kementerian
Pekerjaan
Umum
Nomor
24
tentang
Tata
Cara
dan
MetodePemeliharaan dan Perawatan Bangunan Luar Gedung , 2008 Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
108
Kompas. 26 November 2013. "Jokowi Minta Warga Jakarta Ikut Buat Terobosan". Kompas. 12 Februari 2012. "Limbah Domestik Bantaran Kali Ciliwung." Linsley, Ray K. et.all . 1980. Applied Hydrology. New Delhi: Tata McGraw Hill Publication. Co. Lubis, R. M., & Arma, A. J. (2003). Teknik Sampling Dalam Pelaksanaan Penelitian. Info Kesehatan Volume VII No.1. Metcalf & Eddy (2003). Wastewater Engineering Treatment and Reuse. MC. Graw- Hill. New York. America Movahedyan, H., Assadi, A., Parvaresh, A., 2007, Performance Evaluation of an Anaerobic Baffled Reactor Treating Wheat Flour Starch Industry Wastewater, Iran Journal Environment Health Science Engineering , Vol. 4, No. 2, 77-84. Mustafa, Hasan. (2000). Teknik Sampling . Rertrivied September 20, 2009 from: (http://home.unpar/hasan/sampling.doc. Diakses tanggal 15 Desember 2013) National
Capital
Integrated
Coastal
(http://ncicd.com/tantangan-ncicd/kualitas-air/.
Development. Diakses
(2013).
tanggal
13
September 2013) Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. (2012). Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012. Jakarta: Badan Pengelola Lingkungan hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (2009, Juni 9). Geografis Jakarta. Retrieved from jakarta.go.id: http://www.jakarta.go.id/web/news/2008/01/GeografisJakarta. Richard Balance (eds). 1996. Water Quality Monitoring - A Practical Guide to the Design and Implementation of Fresh Water Quality Studies and
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
109
Monitoring Program. Published on Behalf of UNEP, WHO. Cornwall: TJ Press Ltd) Riduwan. (2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sarwadi, H, Pelatihan Pengawasan Kualitas Kesehatan Lingkungan Pemukiman, Depkes RI, 1996. Sawyer, C. N., Mc Carty, P. L., & Parkin, G. F. (2003). Chemistry for Environmental Engineering and Science 5th Editon. Singapore: Mc Graw
Hill.
SNI 03-2398-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan Tangki Septik Dengan
Sistem Resapan.
Trofisa, D. (2011, Juni). Kajian Beban Pencemaran dan Daya Tampung Pencemaran
Sungai Ciliwung di Segmen Kota Bogor. Bogor: Institut
Pertanian
Bogor.Retrieved
from
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/48262/E111dtr.pdf UN (2000). United Nations Millenium Development Goals. US EPA’s. 2008. "Water Quality Modeling to Support Management Actions Workshop" .Baltimore, MD Walpole, Ronald E., 1995, Pengantar Statistika, Edisi ke 3, PT. Gramedia PustakaUtama, Jakarta WMO,
1998.“ Manual
on
Water
Quality
Monitoring:
Planning
and
Implementation of Sampling and Field Testing, Operational Hydrology” Report No. 27, World Meteorological Organization dalam Jamie Bartam WSP (Water and Sanitation Program). 2008. Manual pelaksanaan Program Sanitasi Total & Pemasaran Sanitasi (SToPS).
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
110
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kepada Rsponden
DATA RESPONDEN: 1. Nama Responden
:
2. Jenis Kelamin
:
3. Umur
:
4. Pendidikan Terakhir
:
5. Lokasi Pengisian Kuesioner
:
6. Tanda Tangan
:
Terimakasih atas kesediaan Bapak/ Ibu dalam mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang telah diberikan ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya.
Hormat saya, Muhammad Anugerah
Pertanyaan: 1.
Apakah di rumah Anda terdapat toilet atau MCK? a. Ada b. Tidak ada
2. Apakah ada septic tank (tangki septik) di rumah Anda? a. Ada b. Tidak ada 3. Jika tidak ada, kemanakah air limbah dibuang? a. Langsung dibuang ke badan air sungai b. Ditimbun di dalam tanah 4. Apakah pembuangan air limbah dari dapur terpisah dengan air limbah dari kamar mandi? a. Ya Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
111
b. Tidak 5. Berapa kira-kira jarak antara septic tank (tangki septik) ke sumur yang ada di rumah anda? a. > 10 meter b. < 10 meter 6. Berapa kira-kira jarak antara septic tank (tangki septik) ke sumur tetangga? a. > 10 meter b. < 10 meter 7. Berapa kali septic tank (tangki septik) rumah anda disedot/dikosongkan? a. 1 tahun sekali b. 2 tahun sekali c. 3 tahun sekali d. 4 tahun sekali e. Tidak pernah 8. Sumur air yang ada di rumah Anda berasal dari mana? a. Air tanah b. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) c. Air permukaan (Sungai) 9. Jika sumber air dirumah anda beasal dari PDAM, berapa retribusi yang anda a. < Rp. 50.000, b. Rp. 50.000,- s/d Rp. 70.000,c. Rp. 70.000,- s/d Rp. 100.000,d. > Rp. 100.000,10. Jika di daerah tempat tinggal Anda akan dibangun tangki septik bersama/komunal, berapa biaya yang mau anda bayar untuk retribusi tersebut? a. Tidak mau (Rp. 0,-) b. Rp. 20.000,- s/d Rp. 35.000,c. Rp. 35.000,- s/d Rp. 50.000,d. > Rp. 50.000,Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
112
11. Berapa pendapatan keluarga setiap bulan? a. < Rp. 1.000.000, b. Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,c. Rp. 2.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,d. > Rp. 5.000.000,12. Jika dirumah anda terdapat septic tank (tangki septik), pada tahun berapa tangki septik tersebut dibangun?* 13. Apakah di sekitar tempat tinggal anda terdapat industri kecil/rumah tangga yang berada di dekat bantaran kali? Bila ada, apakah jenis industri tersebut?* 14. Seandainya di daerah rumah anda akan dibangun IPAL komunal, adakah lahan
yang disediakan untuk membangun IPAL tersebut? Berapa luas
lahannya? Berapa jarak lahan tersebut dari sungai?* 15. Jika sumber air di rumah anda berasal dari PDAM atau air tanah (sumur). PDAM: Apakah air nya mengalir terus atau ada jadwal jam pada waktu tertentu? Jam berapa sampai jam berapa? Air tanah: Ada terus atau musiman , jika tidak ada air apa yang dilakukan? (Beli air, tadah hujan, dll).*
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
113
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang? Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang? air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur? Jarak septic tank ke sumur tetangga? Jarak septic tank ke sumur tetangga? Frekuensi septic tank di kosongkan?
Frekuensi septic tank di kosongkan? Sumber air bersih?
Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan? Retribusi PDAM per bulan?
Ada Tidak Ada Tidak Langsung dibuang ditimbun ya tidak > 10 m < 10 m > 10 m < 10 m 1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai < Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp
Cililitan (Rw 04 RT 08) 1
Cililitan (Rw 04 Rt 07) 1
1
1
Rawa Jati 1
Rawa Jati (Rw 02 Rt 08) 1
Bidara Cina (Rw 4) 1
1
1
1
1
1
1
1 1
1
1
1 1
1 1
1
1 1
1 1 1
1 1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1
1
114
Lokasi Biaya retribusi septic tank komunal
Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan
Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank
IPAL Komunal IPAL Komunal Ketersedian air?
70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
Cililitan (Rw 04 RT 08)
Cililitan (Rw 04 Rt 07)
Rawa Jati
Rawa Jati (Rw 02 Rt 08)
Bidara Cina (Rw 4)
1
1
1
1
1
1 1 1 1 1994 1 400
2009
1
2000 1 500
2004
1978
ada terus
ada tapi kecil (kemarau)
Musiman (sumur di dalemin)
300-400 ada terus
ada terus
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
115
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih?
ada tidak ada tidak Langsung dibuang ditimbun
Bidara Cina (Rw 04) 1
Menteng Atas (Rw 10) 1
Cililitan (Rw 09 Rt 10) 1
Cililitan (Rw 08) 1
Cililitan (Rw 9) 1
1
1
1
1
1
ya
1
tidak > 10 m < 10 m
1
> 10 m
1
1 1
1
1 1
1
1
1
1
1
1
< 10 m
1
1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah
1
1
1
1 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1 1
1 1
116
Lokasi MCK Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan
Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal
Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan
Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank
IPAL Komunal IPAL Komunal
ada PDAM air sungai < Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan (m )
Bidara Cina (Rw 04) 1 1
Menteng Atas (Rw 10) 1
Cililitan (Rw 09 Rt 10) 1
1
Cililitan (Rw 08) 1 1
Cililitan (Rw 9) 1
1 1
1 1
1
1 1 1
1 2002 0
2003 0
1
1
2006 0
1970 0
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
2001 Udah ada Udah ada
117
Lokasi MCK Ketersedian air?
ada Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur Jarak septic tank ke sumur
ada tidak ada tidak Langsung dibuang ditimbun ya tidak > 10 m < 10 m > 10 m
Bidara Cina (Rw 04) 1
Menteng Atas (Rw 10) 1
Cililitan (Rw 09 Rt 10) 1
Cililitan (Rw 08) 1
PDAM (8-9 Pagi & 5-6 Sore)
ada terus
ada terus
PDAM (12 malem - 4 Pagi)
Menteng Atas (Rw 10) 1
Petamburan (Rw 10 Rt 6) 1
Batu Ampar (Rw 08) 1
Bukit Duri (Rw 08 Rt09) 1
1
1
1
Duren Tiga (Rw 09 Rt 10) 1 1
Cililitan (Rw 9) 1 ada terus
1 1
1
1 1
1
1 1 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1 1 1
118
ada
Duren Tiga (Rw 09 Rt 10) 1
< 10 m
1
Lokasi MCK tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih?
Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan
Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal
Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan
Menteng Atas (Rw 10) 1
Petamburan (Rw 10 Rt 6) 1
Batu Ampar (Rw 08) 1
Bukit Duri (Rw 08 Rt09) 1
1
1
1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai < Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000
1 1
1 1
1
1 1 1
1
1
1 1
1 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1 1
119
Lokasi MCK
Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank
ada > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000
Duren Tiga (Rw 09 Rt 10) 1
IPAL Komunal Ketersedian air?
Ada lahan? Luas lahan (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
Petamburan (Rw 10 Rt 6) 1
Batu Ampar (Rw 08) 1
Bukit Duri (Rw 08 Rt09) 1
1
1
1 1
1 1978
IPAL Komunal
Menteng Atas (Rw 10) 1
1993
0
1992
2011
ada 120
0
15-20 thn yg lalu 0
ada terus
ada terus
6-7 ada tapi kecil (kemarau)
ada terus
ada terus
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
120
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air bersih?
ada tidak ada tidak Langsung dibuang ditimbun ya
Batu Ampar (Rw 09 Rt 09) 1
Batu Ampar (Rw 08 Rt 09) 1
Kalibata (Rw 08 Rt 08) 1
1
1
1
Bidara Cina (Rw 10 Rt 10) 1
Petamburan (Rw 09 Rt 06) 1 1
1 1
1 1
tidak > 10 m < 10 m
1
> 10 m
1
1 1
< 10 m
1
1
1
1
1
1
1
1
1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM
1
1 1
1 1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1
1 1
121
Lokasi MCK Retribusi PDAM per bulan
Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal
Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan
Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank
IPAL Komunal IPAL Komunal Ketersedian air?
ada air sungai < Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan (m ) Jarak lahan dari
Batu Ampar (Rw 09 Rt 09) 1
Batu Ampar (Rw 08 Rt 09) 1
Kalibata (Rw 08 Rt 08) 1
Bidara Cina (Rw 10 Rt 10) 1
Petamburan (Rw 09 Rt 06) 1
1
1
1
1
1
0 0
sebelum 2006 Udah ada
1 1
1
1
1 1
2004 (2) 0
Udah ada ada tapi kecil
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
2000 0
1990 ada 50 200
122
Batu Ampar (Rw 09 Rt 09) 1
Lokasi MCK
ada sungai (m) air ada terus/musiman
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah
ada tidak ada tidak
Batu Ampar (Rw 08 Rt 09) 1 (kemarau)
Kalibata (Rw 08 Rt 08) 1
Bidara Cina (Rw 10 Rt 10) 1
Petamburan (Rw 09 Rt 06) 1
ada terus
ada terus
ada terus
ada terus
Rw 04 Rt 09 (Batu ampar)
Batu Ampar (Rw 06 Rt 07)
RW 11 Rt 11 (Kramat Jati)
1
1
1
Kramat Jati (Rw 11 Rt 10) 1
1
1
1
1
1
1
1
Cawang (Rw 08 Rt 07) 1 1
Langsung dibuang ditimbun ya
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1
123
Lokasi MCK dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada
Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM
Batu Ampar (Rw 06 Rt 07)
RW 11 Rt 11 (Kramat Jati)
1
1
1
tidak
Kramat Jati (Rw 11 Rt 10) 1
Cawang (Rw 08 Rt 07) 1
1
> 10 m
1
< 10 m Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan
Rw 04 Rt 09 (Batu ampar)
1
1
1
1
> 10 m
1
< 10 m
1
1
1
1
1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai
1
1 1
1 1
1 1
1 (sumur bersama)
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1 1
1
124
Lokasi MCK per bulan Biaya retribusi septic tank komunal
Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank IPAL Komunal IPAL Komunal Ketersedian air?
ada 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? 2 Luas lahan (m ) Jarak lahan dari sungai (m)
Rw 04 Rt 09 (Batu ampar)
Batu Ampar (Rw 06 Rt 07)
RW 11 Rt 11 (Kramat Jati)
1
1
1
Kramat Jati (Rw 11 Rt 10) 1
1
1
1
Cawang (Rw 08 Rt 07) 1
1
1
1
1 1
1984 0
1984 0
2008 0
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1 1990 ada 500
1975 ada 200
500
100
125
Rw 04 Rt 09 (Batu ampar)
Batu Ampar (Rw 06 Rt 07)
RW 11 Rt 11 (Kramat Jati)
ada
1
1
1
air ada terus/musiman
ada terus
ada terus
ada terus
Lokasi MCK
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air
ada tidak ada tidak
Cawang (03 RT 09)
Cawang (Rw 05 Rt 09)
1
1
1
1
Kramat Jati (Rw11 Rt 12) 1
Kramat Jati (Rw 11 Rt 10) 1 ada terus (air buat masak dan minum beli)
Cawang (Rw 08 Rt 07) 1 ada terus
Cikoko (Rw 01 Rt 02)
Pegadengan (Rw 01 Rt 08)
1
1
1
1
1
1
1
Langsung dibuang
1
ditimbun ya
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
126
Lokasi MCK limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada
Cawang (03 RT 09)
Cawang (Rw 05 Rt 09)
1
1
Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan
Cikoko (Rw 01 Rt 02)
Pegadengan (Rw 01 Rt 08)
1
1
1
1
1
1
tidak > 10 m < 10 m
Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan
Kramat Jati (Rw11 Rt 12) 1
1
1
> 10 m < 10 m
1
1
1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai < Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000
1
1
1 1
1 1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1
1 1
127
Lokasi MCK Biaya retribusi septic tank komunal
Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan
Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank IPAL Komunal IPAL Komunal Ketersedian air?
ada Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan
Cawang (03 RT 09)
Cawang (Rw 05 Rt 09)
1
1
Kramat Jati (Rw11 Rt 12) 1
1
1
Cikoko (Rw 01 Rt 02)
Pegadengan (Rw 01 Rt 08)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1972 0
1973 ada
1994 0
1990 0
1964 0
300 100
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
128
Cawang (03 RT 09)
Cawang (Rw 05 Rt 09)
ada dari sungai (m)
1
1
air ada terus/musiman
ada terus (kadang kotor)
ada tapi kotor
Lokasi MCK
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada
ada tidak ada tidak
Kramat Jati (Rw11 Rt 12) 1 ada tapi kecil (kemarau)
Cikoko (Rw 01 Rt 02)
Pegadengan (Rw 01 Rt 08)
1
1
ada terus
ada terus
Pegadengan (RW 02 RT 05)
Cawang Rw 12 Rt 07
Petamburan (RW 10 RT 06)
1
1
1
RW 07 RT004 Kebon Kacang 1
1
1
1
1
Langsung dibuang ditimbun
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
RW 09 RT 10 Bukit Duri 1 1
129
Pegadengan (RW 02 RT 05)
Cawang Rw 12 Rt 07
Petamburan (RW 10 RT 06)
ada
1
1
1
ya
1
1
Lokasi MCK septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
tidak > 10 m
Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air
> 10 m
1
RW 09 RT 10 Bukit Duri 1
1
1 1
1
< 10 m Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan
RW 07 RT004 Kebon Kacang 1
1 1
1
1
1
< 10 m 1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM
1
1 1 1
1 1 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1 1
1 1
130
Lokasi MCK bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank
ada air sungai
Pegadengan (RW 02 RT 05)
Cawang Rw 12 Rt 07
Petamburan (RW 10 RT 06)
1
1
1
RW 07 RT004 Kebon Kacang 1
RW 09 RT 10 Bukit Duri 1
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp
1
1
1
1
1 1
1
1
1
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1
131
Lokasi MCK
IPAL Komunal
IPAL Komunal Ketersedian air?
ada 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada
ada tidak ada tidak Langsung
Pegadengan (RW 02 RT 05)
Cawang Rw 12 Rt 07
Petamburan (RW 10 RT 06)
1
1
1
1975
1992 ada
RW 07 RT004 Kebon Kacang 1
RW 09 RT 10 Bukit Duri 1
0
1970
ada terus
ada terus
ada terus
RW 10 Pisangan Baru 1
RW 04 RT 06 Manggarai Selatan 1
1
1
120 700 ada terus
ada terus
RW 09 Bukit Duri
RW 10 Pisangan Baru
1
1
RW 14 Pisangan Baru 1
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
132
Lokasi MCK septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada dibuang
Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air
1
1
RW 14 Pisangan Baru 1
1
1
RW 10 Pisangan Baru 1
RW 04 RT 06 Manggarai Selatan 1
ditimbun
ya
tidak
1
> 10 m < 10 m
Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan
RW 09 Bukit Duri
RW 10 Pisangan Baru
> 10 m
1
1 1
1
1
1
1 1
1
1
1
< 10 m 1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali
1 1 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
133
Lokasi MCK bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan keluarga per bulan
RW 09 Bukit Duri ada Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai
RW 10 Pisangan Baru
1 1
1
1
1
RW 14 Pisangan Baru 1 1 1
RW 10 Pisangan Baru 1
RW 04 RT 06 Manggarai Selatan 1
1
1
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 -
1 1
1 1
1
1
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1
1
1
1
134
Lokasi MCK Tahun pembuatan Septic Tank
IPAL Komunal
IPAL Komunal Ketersedian air?
ada Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
MCK Septic tank
1
1
ada tidak ada
RW 14 Pisangan Baru 1
RW 10 Pisangan Baru 1
RW 04 RT 06 Manggarai Selatan 1
1990
1983
1 1980
1980
2007
lancar,kadang macet
kadang macet
ada terus
1
RW 04 Manggarai Selatan 1
RW 14 Pisangan Baru 1
1
1
1
RW 04 Manggarai Selatan
Lokasi MCK
RW 09 Bukit Duri
RW 10 Pisangan Baru
musiman
RW 04 Pegangsaan
RW 10 Menteng
1
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
135
RW 04 Manggarai Selatan
Lokasi MCK Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan Frekuensi septic
ada tidak
1
RW 04 Manggarai Selatan 1
RW 14 Pisangan Baru 1
RW 04 Pegangsaan
RW 10 Menteng
1
1
Langsung dibuang
1
ditimbun
ya
1
1
1
1
1
tidak > 10 m
1
< 10 m
1
1
1
> 10 m
1
1
1
< 10 m 1 tahun sekali
1 1 1
1
1
2 tahun sekali
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
136
RW 04 Manggarai Selatan
Lokasi MCK tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan
ada 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai
1
RW 04 Manggarai Selatan 1
RW 14 Pisangan Baru 1
RW 04 Pegangsaan
RW 10 Menteng
1
1
1 1
1
1 1
1 1 1
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 -
1 1 1
1 1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
2
1
137
RW 04 Manggarai Selatan
Lokasi MCK keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank
ada Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000
IPAL Komunal
Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m)
1
2010
IPAL Komunal Ketersedian air?
air ada terus/musiman
Lokasi MCK MCK
ada tidak
RW 04 Manggarai Selatan 1
RW 14 Pisangan Baru 1
1
1993
RW 04 Pegangsaan
RW 10 Menteng
1
1
1
1
1
1990
1984
2008 1 5x12 m2 3-4 m
ada terus
RW 10 Menteng 1
ada terus
RW 10 Menteng 1
sering tidak ada air, minta ke tetangga
RW 05 Pasar Manggis 1
ada terus
RW 09 Kampung Bali 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
ada terus
RW 05 Kebon Kacang 1
138
Lokasi MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada ada tidak
RW 10 Menteng 1 1
1
1
RW 05 Pasar Manggis 1 1
RW 09 Kampung Bali 1 1
RW 05 Kebon Kacang 1 1
1
1
Langsung dibuang ditimbun
ya
tidak
1
> 10 m < 10 m
Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic
RW 10 Menteng 1 1
1 1
> 10 m < 10 m
1 1
1
1
1 tahun sekali
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1
139
Lokasi MCK tank di kosongkan Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per
ada
2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai
RW 10 Menteng 1
RW 10 Menteng 1
RW 05 Pasar Manggis 1
RW 09 Kampung Bali 1
RW 05 Kebon Kacang 1
1 1 1 1
1
1
1 1
1
1
1
1
< Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 70.000 Rp 70.000 Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 Rp 35.000 Rp 35.000 Rp 50.000 > Rp 50.000
1 1 1
1
1 1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
140
Lokasi MCK bulan
Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank IPAL Komunal
IPAL Komunal Ketersedian air?
Lokasi
ada < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
RW 10 Menteng 1
RW 10 Menteng 1
RW 05 Pasar Manggis 1
RW 09 Kampung Bali 1
1
RW 05 Kebon Kacang 1
1 1
1
1
2009 1
1980 1
1984
2000
-
5x12 m3
5x12 m4
3-4 m
3-4 m
ada terus
ada terus
5-7 pagi & 3-6 sore
ada terus
ada terus
RW 05 Kayu Manis
RW 07 Setiabudi
RW 04 Pegangsaan
RW 01 Kampung Melayu
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
RW 10 Pisangan Baru
141
MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada tidak ada tidak
1
1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Langsung dibuang ditimbun
ya
1
tidak
1
> 10 m
1
1
< 10 m Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan Frekuensi septic tank di kosongkan
> 10 m
1
< 10 m 1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
142
RW 05 Kayu Manis
Lokasi MCK Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan keluarga per
ada 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai
RW 07 Setiabudi
RW 04 Pegangsaan
RW 01 Kampung Melayu
1 1 1
RW 10 Pisangan Baru 1
1
1
1 1
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
1
1 1
1
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1
1
1
1
143
RW 05 Kayu Manis
Lokasi MCK bulan Tahun pembuatan Septic Tank
ada Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000
IPAL Komunal Ketersedian air?
Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
Lokasi MCK MCK
ada tidak
RW 04 Pegangsaan
RW 01 Kampung Melayu
1
< 2000 IPAL Komunal
RW 07 Setiabudi
RW 10 Pisangan Baru 1
0
0
0 ada 8x10 m2
0
ada terus
ada terus
RW 05 Pasar Manggis 1
RW 05 Kayu Manis 1
RW 04 Kebon Manggis 1
di lapangan(gk tau jaraknya) kering saat kemarau
Jam 10 malam mati
RW 04 Kebon Manggis 1
RW 05 Kayu Manis 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
144
Lokasi MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada ada tidak Langsung dibuang
RW 05 Pasar Manggis 1
RW 05 Kayu Manis 1
RW 04 Kebon Manggis 1
RW 04 Kebon Manggis 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
RW 05 Kayu Manis 1 1
ditimbun
ya
tidak
1
1
> 10 m
1
< 10 m Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan Frekuensi septic
> 10 m
1
< 10 m 1 tahun sekali 2 tahun sekali
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
145
Lokasi MCK tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan keluarga per
ada 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai
RW 05 Pasar Manggis 1
RW 05 Kayu Manis 1
RW 04 Kebon Manggis 1
RW 04 Kebon Manggis 1
RW 05 Kayu Manis 1
1
1
1
1 1
1
1
1
1
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
1
1
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
146
Lokasi MCK bulan Tahun pembuatan Septic Tank
IPAL Komunal
IPAL Komunal Ketersedian air?
ada Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank
ada tidak ada tidak
RW 05 Pasar Manggis 1
RW 05 Kayu Manis 1
RW 04 Kebon Manggis 1
1
1
RW 04 Kebon Manggis 1
RW 05 Kayu Manis 1 1
1990 an ada
ada 2,5 m2
ada 5-6 pagi dan 3-4 sore
ada terus
kering saat kemarau
kering saat kemarau
ada terus
RW 09 Bukit Duri
RT 13 Menteng
RW 13 Menteng 1
RW 01 Kampung Melayu 1
RW 01 Kampung Melayu 1
1
1
1
1
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
147
Lokasi MCK Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada
Frekuensi septic tank di kosongkan
RW 01 Kampung Melayu 1
1
1
1
RT 13 Menteng
RW 13 Menteng
1
1
1
1
1
1
Langsung dibuang ditimbun
ya
tidak > 10 m < 10 m
Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan
1
RW 01 Kampung Melayu 1
RW 09 Bukit Duri
> 10 m
1 1
1
< 10 m
1
1
1
1
1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali
1
1 1 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
148
Lokasi MCK Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan keluarga per
ada 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai
RW 01 Kampung Melayu 1
1
1 1
1
RT 13 Menteng
RW 13 Menteng
1
1
1
1 1
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
1
RW 01 Kampung Melayu 1
RW 09 Bukit Duri
1
1 1 1
1
1
1 1 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1
149
Lokasi MCK bulan Tahun pembuatan Septic Tank
ada Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000
IPAL Komunal Ketersedian air?
Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
RW 01 Kampung Melayu 1
1995/1996 0
2004 0
1984 0
ada terus
saat kemarau tersendat
ada terus
RT 13 Menteng
RW 13 Menteng
1
1
1 1 1973
IPAL Komunal
1
RW 01 Kampung Melayu 1
RW 09 Bukit Duri
1998 ada 50x15 m2 400 m
ada terus
ada terus
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
150
RW 01 Kampung Melayu
RW 14 Kebon Melati
RW 02 Gondangdia
RW 03 Cikini
RW 07 Karet Tengsin
ada
1
1
1
1
1
tidak ada tidak
1
1 1
1
1
1
1
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga
Langsung dibuang ditimbun
ya
1
1
tidak
1
1
1
1
> 10 m < 10 m
1
1
> 10 m
1
1
< 10 m 1 tahun sekali
1
1 1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
1
151
RW 01 Kampung Melayu
RW 14 Kebon Melati
RW 02 Gondangdia
RW 03 Cikini
RW 07 Karet Tengsin
ada
1
1
1
1
1
2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai
1
Lokasi MCK Frekuensi septic tank di kosongkan Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal
1 1 1
1 1
1
1
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp
1 1 1 1
1 1 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
152
Lokasi MCK Pendapatan keluarga per bulan
Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank IPAL Komunal
IPAL Komunal Ketersedian air?
ada
RW 01 Kampung Melayu
RW 14 Kebon Melati
RW 02 Gondangdia
RW 03 Cikini
RW 07 Karet Tengsin
1
1
1
1
1
50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
1 1 1
1 1
1994 ada
2010
1994
8x10 m2 di lapangan (jaraknya gk tau) saat kemarau tersendat
ada terus
ada terus
mati tiap 2-3 hari sekali
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
ada namun keruh
153
Lokasi MCK
ada
Lokasi MCK MCK Septic tank
ada tidak ada
RW 01 Kampung Melayu
RW 14 Kebon Melati
RW 02 Gondangdia
RW 03 Cikini
RW 07 Karet Tengsin
1
1
1
1
1
RW 07 Karet Tengsin 1
RW 14 Kebon Melati 1
RW 7 Kebon melati 1
RW 03 Duren Tiga 1
RW 06 Kramat jati 1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
154
Lokasi MCK Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada tidak Langsung dibuang ditimbun
Frekuensi septic tank di kosongkan
RW 14 Kebon Melati 1 1
RW 7 Kebon melati 1 1
1
1
tidak
1
> 10 m
1
1
1
1
1
1 1
1
1
1
1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali
RW 06 Kramat jati 1
1
1
> 10 m < 10 m
RW 03 Duren Tiga 1
1
ya
< 10 m Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan
RW 07 Karet Tengsin 1 1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
155
Lokasi MCK Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan keluarga per bulan
ada 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai
RW 07 Karet Tengsin 1
RW 14 Kebon Melati 1
RW 7 Kebon melati 1
1 1
1
1
1
RW 03 Duren Tiga 1
RW 06 Kramat jati 1
1
1 1
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 -
1 1
1
1
1 1
1
1 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
156
Lokasi MCK Tahun pembuatan Septic Tank
IPAL Komunal
IPAL Komunal Ketersedian air?
ada Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada
ada tidak ada tidak Langsung
RW 07 Karet Tengsin 1
RW 14 Kebon Melati 1
RW 7 Kebon melati 1
RW 03 Duren Tiga 1
RW 06 Kramat jati 1
1 1994
0
0
1995 0
1990
ada namun keruh
ada namun keruh
lancar namun keruh
ada terus
Lancar
RW 02 Kramat Jati 1
RW 03 Kramat Jati 1
RW 04 Pancoran 1
RW 01 Pancoran 1
RW 04 Bali Mester 1
1
1
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
157
Lokasi MCK septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada dibuang
Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih?
RW 03 Kramat Jati 1
RW 04 Pancoran 1
RW 01 Pancoran 1
RW 04 Bali Mester 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
ditimbun
ya
tidak > 10 m < 10 m
Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan
RW 02 Kramat Jati 1
> 10 m < 10 m 1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
158
Lokasi MCK Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank
ada air tanah PDAM air sungai
RW 02 Kramat Jati 1
RW 03 Kramat Jati 1 1
RW 04 Pancoran 1 1
RW 01 Pancoran 1 1
RW 04 Bali Mester 1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
159
Lokasi MCK
IPAL Komunal
IPAL Komunal Ketersedian air?
ada 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada
ada tidak ada tidak Langsung
RW 02 Kramat Jati 1
RW 03 Kramat Jati 1
RW 04 Pancoran 1
RW 01 Pancoran 1
RW 04 Bali Mester 1
1980
1990
1993
1990
1989
Lancar
Lancar
Lancar
Lancar
Lancar
RW 02 Tebet Barat 1
RW 02 Tebet Barat 1
RW 04 Tebet Barat 1
RW 04 Tebet Barat 1
RW 01 Manggarai 1
1
1
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
160
Lokasi MCK septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada dibuang
Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih?
RW 02 Tebet Barat 1
RW 04 Tebet Barat 1
RW 04 Tebet Barat 1
RW 01 Manggarai 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
ditimbun
ya
tidak > 10 m < 10 m
Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan
RW 02 Tebet Barat 1
> 10 m < 10 m 1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
161
Lokasi MCK Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank
ada air tanah PDAM air sungai
RW 02 Tebet Barat 1 1
RW 02 Tebet Barat 1 1
RW 04 Tebet Barat 1 1
RW 04 Tebet Barat 1 1
RW 01 Manggarai 1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
162
Lokasi MCK
IPAL Komunal
IPAL Komunal Ketersedian air?
ada 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang
ada tidak ada tidak
RW 02 Tebet Barat 1
RW 02 Tebet Barat 1
RW 04 Tebet Barat 1
RW 04 Tebet Barat 1
RW 01 Manggarai 1
2000
2003
1998
1990
1990
ada terus
ada terus
ada terus
ada terus
Lancar
RW 02 Manggarai 1
RW 02 Manggarai 1
RW 04 Manggarai 1
RW 06 Pal Meriam 1
RW 08 Pal Meriam 1
1
1
1
1
1
Langsung dibuang
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
163
Lokasi MCK Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
ada ditimbun
ya
Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air
RW 02 Manggarai 1
RW 04 Manggarai 1
RW 06 Pal Meriam 1
RW 08 Pal Meriam 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
tidak > 10 m < 10 m
Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan
RW 02 Manggarai 1
> 10 m < 10 m 1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
164
Lokasi MCK bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank
ada air sungai
RW 02 Manggarai 1
RW 02 Manggarai 1
RW 04 Manggarai 1
RW 06 Pal Meriam 1
RW 08 Pal Meriam 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1993
1997
1998
1996
1999
< Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
165
Lokasi MCK IPAL Komunal
IPAL Komunal Ketersedian air?
ada Ada lahan? Luas lahan 2 (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
RW 02 Manggarai 1
RW 02 Manggarai 1
RW 04 Manggarai 1
RW 06 Pal Meriam 1
RW 08 Pal Meriam 1
Lancar
Lancar
ada terus
ada terus
Lancar
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang
1
RW 07 Kebon Sirih 1
RW 05 Bendungan Hilir 1
RW 06 Bendungan Hilir 1
1
1
1
1
RW 09 Guntur ada tidak ada tidak Langsung dibuang
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
166
ada ditimbun
1
RW 07 Kebon Sirih 1
ya
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1
1 1
1 1
1 1
Lokasi MCK Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur
RW 09 Guntur
Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per
RW 06 Bendungan Hilir 1
tidak > 10 m < 10 m
Jarak septic tank ke sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan
RW 05 Bendungan Hilir 1
> 10 m < 10 m 1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai < Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
167
Lokasi MCK bulan Biaya retribusi septic tank komunal
Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga per bulan
Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank IPAL Komunal IPAL Komunal Ketersedian air?
1
RW 07 Kebon Sirih 1
RW 05 Bendungan Hilir 1
RW 06 Bendungan Hilir 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1999
1997
2003
2000
Lancar
Lancar
ada terus
ada terus
RW 09 Guntur ada 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 - Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000 Ada lahan? Luas lahan (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
168
Lokasi MCK
RW 09 Guntur ada
Lokasi MCK MCK Septic tank Septic tank Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang Jika tidak ada septic tank, kemanakah air limbah dibuang air limbah dipisah? air limbah dipisah? Jarak septic tank ke sumur Jarak septic tank ke
ada tidak ada tidak
1
RW 10 RT 10 Bidara cina 1
RW 07 Kebon Sirih 1
RW 01 bidara cina
RW 05 Bendungan Hilir 1
RW 10 RT 03 bidara cina
RW 06 Bendungan Hilir 1
RW 09 Bukit Duri
RW 06 RT 07 kayu manis
1
1
1
1
1
1
1 1
1
1 1 1
1
1
Langsung dibuang ditimbun ya tidak
1 1
> 10 m < 10 m > 10 m
1 1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
169
RW 10 RT 10 Bidara cina 1
Lokasi MCK sumur tetangga Jarak septic tank ke sumur tetangga Frekuensi septic tank di kosongkan Frekuensi septic tank di kosongkan Sumber air bersih? Sumber air bersih? Retribusi PDAM per bulan Retribusi PDAM per bulan Biaya retribusi septic tank komunal Biaya retribusi septic tank komunal Pendapatan keluarga
ada
RW 01 bidara cina
RW 10 RT 03 bidara cina
RW 09 Bukit Duri
RW 06 RT 07 kayu manis
1
1
1
< 10 m
1
1 tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali 4 tahun sekali Tidak Pernah air tanah PDAM air sungai < Rp 50.000 Rp 50.000 - Rp 70.000 Rp 70.000 - Rp 100.000 > Rp 100.000 Tidak mau (Rp 0) Rp 20.000 - Rp 35.000 Rp 35.000 - Rp
1 1 1
1
1
1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
170
Lokasi MCK per bulan
Pendapatan keluarga per bulan Tahun pembuatan Septic Tank Industri sekitar IPAL Komunal IPAL Komunal Ketersedian air?
ada 50.000 > Rp 50.000 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 5.000.000 > Rp 5.000.000
Ada lahan? Luas lahan (m ) Jarak lahan dari sungai (m) air ada terus/musiman
RW 10 RT 10 Bidara cina 1
1 2000
Lancar
RW 01 bidara cina
RW 10 RT 03 bidara cina
RW 09 Bukit Duri
RW 06 RT 07 kayu manis
1
1
1
1
1
2010
1 2000
2010
1 2000
Lancar
ada terus
ada terus
ada terus
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014
171
Lampiran 2. Foto Survey
Universitas Indonesia
Identifikasi dan pemetaan ..., Muhammad Anugerah, FT UI, 2014