PETA KROMOSOM
Peta kromosom adalah gambar skema sebuah kromosom yang dinyatakan sebagai sebuah garis lurus yang memperlihatkan lokus setiap gen yang terletak pada kromosom tersebut. Sentromer dari kromosom biasanya dianggap sebagai pangkal, maka diberi tanda 0 (angka nol). Pada lokus setiap gen dibubuhkan angka yang menunjukkan jarak antara gen itu dengan sentromer atau jarak antara gen dengan yang lain. Jarak antara satu gen dengan gen lainnya yang berangkai pada sebuah kromosom dinyatakan dengan Unit Peta dan 1 Unit Peta ( map unit ) = 1% Pindah Silang. Selain dinyatakan dengan Unit Peta ( Map ( Map Unit ), ), maka jarak antara gen-gen yang berangkai dinyatakan pula dengan Unit Morgan untuk mengenang Morgan yang menemukan adanya gen-gen yang berangkai. Satu Unit Morgan menggambarkan 100% pindah silang, maka 1% pindah silang = 1 centimorgan (1cM) = 1 Unit Peta ( Map Unit ). ). Misalnya pada lokus gen p tertulis angka 6,2. Ini berarti bahwa jarak antara sentromer ke gen p ialah 6,2 unit. Pada lokus gen q tertulis angka 10, berarti bahwa jarak antara sentromer dengan gen q ialah 10 unit. Dengan sendirinya dapat diketahui jarak antara gen p dan q, ialah 10-6,2 = 3,8 unit. 0
6,2
10
Contoh peta kromosom
Jarak antara gen satu dengan gen lainnya yang berangkai disebut Jarak Peta. Adapun peta kromosom tanpa menunjukkan letak sentromer disebut Peta Relatif. Untuk membuat peta kromosom harus menggunakan individu trihibrid yang berangkai yang diujisilang. Umumnya pembuatan peta kromosom banyak
dilakukan pada organisme-organisme yang cepat menghasilkan keturunan, mudah dipelihara, dan memiliki jumlah kromsom sedikit, misalnya pada lalat Drosophila melanogaster .
Pembuatan Peta Kromosom-Autosom
Contoh pembuatan peta kromosom pada lalat Drosophila melanogaster . Pada lalat ini terdapat gen-gen yang berangkai pada autosom yaitu : C = gen yang menentukan sayap lurus (normal) c = gen yang menentukan sayap berlekuk S = gen yang menentukan tubuh tidak bergaris (normal) s = gen yang menentukan tubuh bergaris E = gen yang menentukan tubuh hitam e = gen yang menentukan tubuh kelabu
menghasilkan keturunan sebagai berikut : 786 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu 753 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu 107 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
97 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu 86 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu 94 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu 1 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu 2 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu Langkah-langkah yang dilakukan untuk pembuatan peta kromosom adalah sebagai berikut : 1. Hasil uji silang dinyatakan gen-gennya dan diurutkan mana saja yang berasal dari gamet tipe parental dan gamet tipe rekombinasi baik hasil pindah silang tunggal maupun ganda
2. Mencari urutan letak gen yang sebenarnya dari parental (P2), maka letak gengen tipe PAR dengan PSG ditulis dan selanjutnya diperhatikan dengan seksama apakah sudah letak gen pada tipe PAR sudah benar.
Dari hasil di atas memperlihatkan bahwa letah gen-gen pada tipe PAR sudah benar.
3. Menghitung jarak antara gen-gen tersebut, yaitu dengan menghitung prosentase
pindah silang anatara gen-gen tersebut berdasarkan tipe PAR yang benar. Caranya sebagai berikut :
4. Menggambar peta kromosom dalam bentuk garis linear sebagai berikut :
5. Menentukan nilai Koefisien Koinsidens (KK) dan Interferensi (I) Koefisien koinsidens merupakan perbandingan antara frekuensi pindah silang ganda yang diperoleh terhadap frekunsi pindah silang ganda atas dasar kalkulasi (yang diharapkan) yaitu :
Pembuatan Peta Kromosom Kelamin-X
Pada prinsipnya pembuatan peta kromosom-X sama dengan pembuatan peta kromosom autosom, namun yang perlu diperhatikan bahwa karena pada pewarisan kromosom kelamin selain melihat fenotip juga melihat jenis kelamin, maka individu betina trihibrid disilangkan dengan individu jantan normal dan
keturunan yang dihasilkan semua individu betina akan normal, namun pada individu-individu yang jantan akan mempunyai fenotip yang bermacam-macam. Oleh karena itu dalam pembuatan peta kromosom kelamin-x difokuskan pada pengamatan individu-individu jantan. Contohnya adalah sebagai berikut : Pada lalat Drosophila melanogaster terdapat gen-gen yang berangkai pada kromosom kelamin, yaitu : W = gen yang menentukan mata merah (normal) w = gen yang menentukan mata putih Y = gen yang menentukan tubuh kelabu y = gen yang menentukan tubuh kuning F = gen yang menentukan bulu tak bercabang f = gen yang menentukan bulu bercabang Persilangan antara lalat jantan normal dengan lalat betina trihibrid
Dari data di atas tampak bahwa ada ketidaksesuaian letak gen w antara tipe PAR dengan tipe PSG. Gen w tersebut seharusnya letaknya ditengah jadi urutan gennya adalah y w f atau f w y.
Gambar peta kromosom :