PERSPEKTIF KEPERAWATAN MATERNITAS
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perspektif Keperawatan
Oleh: Miftia Yunanda Putri
S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes CIREBON
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahirobi yang tela telah h
membe emberi rik kan
rah rahmat mat
sert sertaa
karun arunia ia-N -Ny ya,
sehi sehin ngga gga
penul enulis is
dapat apat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada “Perspektif if Kepe Keperawat rawatan an nabi nabi Muha Muhama mad d SAW. SAW. Maka Makala lah h ini ini berj berjud udul ul “Perspekt Maternitas”.
Di ajuk ajukan an untu untuk k mem memenuh enuhii tuga tugass mata mata kuli kuliah ah Pers Perspe pekt ktif if
Keperawatan. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada : 1.
Bapa Bapak k Drs. H. E. Jumha Jumhana na Choli Cholil, l, M. M. selaku selaku Ketua Ketua Yayasa Yayasan n Rise
Indonesia. 2.
Bapak Bapak Sadli Sadli,, SKM. SKM. M.Kes M.Kes selak selaku u Ketua Ketua STIKe STIKess Cirebo Cirebon n
3.
Ibu Ibu Enda Endah h Sari Sari P, S.Ke S.Kep. p. Ners Ners,, sela selaku ku Dose Dosen n mata ata kuli kuliah ah Pers Perspe pekt ktif if
Keperawatan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yangn yangn sifatny sifatnyaa memban membangun gun demi demi perbai perbaikan kan dalam dalam penyu penyusun sunan an makalah makalah ini. ini. Semoga amal dan kebaikannya yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan ridho ridho Allah Allah SWT. SWT. Semoga Semoga makalah makalah ini berman bermanfaat faat bagi bagi penuli penuliss khususn khususnya ya,, perkembangan ilmu keperawatan dan para pembaca umumnya. umumnya. Cirebon,
Oktober 2011 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
I
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
ii
1.1 Latar Belakang .............................. ..................................................... ......................................... .................. 1.2 Tujuan ......................................... ................................................................ ........................................... ....................
1 2
BAB II PEMERIKSAN FISIK SISTEM INTEGUMEN 2.1 Konsep Keperawatan Keperawatan Maternitas ......................... ........................................... .................. BAB III
2.2 Paradigma Keperawatan Maternitas ................................... ...................................... ...
3 6 10 14
2.3 Tren dan Isu Keperawatan Maternitas .................................. .................................. 2.4 Mengenal Lebih dalam Aneka Alat Kontrasepsi Kontrasepsi ..................
17 18
PENUTUP 3.1 Kesimpulan ............................................. .................................................................... ............................... ........ 3.2 Saran ............................................. .................................................................... ......................................... .................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 1.1 Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Keperaw Keperawata atan n matern maternitas itas merupa merupakan kan pelay pelayanan anan kepera keperawat watan an profesional yang ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, minggu, dan bayi bayi yang yang dilahi dilahirka rkan n sampai sampai berusi berusiaa 40 hari hari beserta beserta keluargany keluarganya. a. Pelayanan Pelayanan berfokus berfokus pada pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. (CHS/KIKI, 1993). Asuhan Asuhan keperawatan keperawatan yang diberikan diberikan bersifat holistik holistik dengan dengan selalu meng menghar harga gaii klie klien n dan dan kelu keluarg argany anyaa serta serta meny menyada adari ri bahw bahwaa klie klien n dan dan keluar keluargan ganya ya berhak berhak menent menentuka ukan n perawa perawatan tan yang yang sesuai sesuai untuk untuk diriny dirinya. a. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan
tindakan
keperawatan
dalam
mengatasi
masalah
kehamilanpe kehamilanpersalinan rsalinan dan nifas, membantu membantu dan mendeteksi mendeteksi penyimpang penyimpanganan penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan kesehatan lain untuk untuk kondisi-ko kondisi-kondisi ndisi yang membutuhkan membutuhkan penanganan penanganan lebih lanjut. 1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat mengerti : 1. Pengertian tentang keperawatan maternitas 2. Peran perawat dalam keperawatan maternitas 3. Paradigma keperawatan Maternitas
4. Tujuan keperawatan Maternitas 5. Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas 6. Model Konsep keperawatan maternitas 7. Dan hal-hal perspektif keperawatan maternitas
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Keperawatan Maternitas
1. Pengertian Keperaw Keperawata atan n Matern Maternita itass merupa merupakan kan persiap persiapan an persal persalina inan n serta serta kwalit kwalitas as pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan yang yang dilaku dilakukan kan dan difoku difokuskan skan kepada kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990) Keperaw Keperawata atan n Materni Maternitas tas merupa merupakan kan sub system system dari dari pelay pelayanan anan keseha kesehatan tan dimana dimana perawa perawatt berkol berkolabo aborasi rasi dengan dengan keluar keluarga ga dan lainny lainnyaa untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990) Kepe Keperaw rawat atan an
Mate Matern rnit itas as
meru merupak pakan an
pelay pelayana anan n
prof profes essio siona nall
berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997) 2. Trend Keperawatan Maternitas Pada ada
masy asyarak arakat at yang ang
menuj enuju u
ke arah arah moder oderen en,,
terj terjad adii
peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhad terhadap ap hukum hukum dan menjad menjadika ikan n masyar masyarakat akat lebih lebih kritis. kritis. Kondis Kondisii itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya khususnya keperawatan keperawatan dapat memenuhi memenuhi standart standart global global internasiona internasionall dala dalam m
memb member erik ikan an
pela pelay yanan anan
kese keseha hata tan/ n/ke kepe pera rawa wata tan, n,
memi memili liki ki
kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka
terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek. . Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam duni duniaa keseh kesehata atan n akan akan berd berdam ampa pak k nega negati tiff terha terhada dap p mutu mutu pelay pelayan anan an keseha kesehatan tan bagi bagi tercap tercapain ainya ya tujuan tujuan kesehat kesehatan, an, maka maka solusi solusi yang yang harus harus ditempuh dalam keperawatan maternitas adalah: 1. Pengem Pengemban bangan gan pendi pendidik dikan an keperaw keperawata atan. n. Siste istem m
pen pendid didikan ikan
pengembangan keper eperaw awat atan an,,
tin tinggi ggi
perawatan pembi embin naan aan
kepe kepera rawa wata tan n
sang sangat at
penti enting ng
professional,
pengembangan
profe rofesi si
pen pendid didikan ikan
dan
dala dalam m
teknologi
kepe kepera rawa wata tan n
berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan. 2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan mode modell prak prakti tik k kepe kepera rawa watan tan prof profes essio siona nall dala dalam m memb memberi erika kan n asuha asuhan n kepe kepera rawa wata tan n
haru haruss sege segera ra di laku lakuka kan n untu untuk k menj menjam amin in kepu kepuas asan an
konsumen/klien. 3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis dinamis serta kemampuan kemampuan mengakomo mengakomodasi dasi setiap kepentinga kepentingan n individu individu menj menjad adii
kepe kepent ntin inga gan n
orga organi nisas sasii
dan dan
meng mengin inte tegr grasi asika kann nny ya
menj menjad adii
serangkaian serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan dirasakan manfaatnya. manfaatnya. Restrukturisasi Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organi organisasi sasi profesi profesi yang yang mandiri mandiri dan mampu mampu menghi menghidup dupii anggot anggotany anyaa melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
4. Pera Peran n Pera erawat wat Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997): a. Pelaksana Pera Perawa watt yang ang beke bekerj rjaa membe emberr asuh asuhan an kepe kepera rawa wata tan n di temp tempat at pelayanan kesehatan. b. Pendidik Pendid Pendidik ik disini disini dapat dapat sebaga sebagaii dosen dosen bagi bagi pasien pasien maupun maupun perawa perawatt memberikan pendidikan kepada klien. c. Konselor Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konsel konseling ing kepada kepada klien, klien, konsel konselor or bertan bertangg ggung ung jawab jawab memberi memberikan kan layanan dan konseling d. Role Role mod model el bag bagii par paraa ibu ibu Panuta Panutan n bagi bagi para para ibu-ib ibu-ibu u yang yang sedang sedang menjala menjalanka nkan n keperaw keperawata atan n maternitas. e. Role Role mod model el bag bagii tema teman n sejaw sejawat at Panutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar paerawat. f.
Perumus masa masallah Meng Menget etah ahui ui
masa masala lahh-ma masa sala lah h
merumuskan masalah tersebut. g. Ahli Ahli kepe kepera rawa wata tan n
yang ang
munc muncul ul
pada pada
pasi pasien en
dan dan
Perawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan. Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen (1993): 1. Member pelayanan 2. Advocate 3. Pendidik 4. Change Agent 5. Political Activis 6. Peneliti
2.2 Paradigma Keperawatan Keperawatan Maternitas Maternitas (Dasar Kep,Profesional H. Zaidin Ali)
1. Paradigma Keperawatan Para Paradi digm gmaa kepe kepera rawa wata tan n meru merupa paka kan n suat suatu u cara cara pand pandan ang g dari dari prof profes esii keperawatan untuk melihat suatu kondisi dan fenomena yang terkait secara langsung dengan aktifitas yang terjadi dalam profesi tersebut. Paradig Paradigma ma keperaw keperawata atan n pada pada keperaw keperawata atan n matern maternitas itas melipu meliputi ti manusi manusia, a, lingkungan, sehat dan keperawatan. a. Manusia
a) Memili Memiliki ki kara karater terist istik ik biok biokim imia iawi wi,, fisio fisiolo logi gi inter interpe perso rsona nall dan dan kebutuhan dasar hidup yang selalu berkembamg. b) Perkembangan terjadi melalui interaksi dengan orang lain yang mampu memenuhi kebutuhan dirinya / membagi pengalamannya.
c) Kebu Kebutu tuha han n manu manusia sia di orga organi nisas sasik ikan an meli melipu puti ti peri perila laku ku sert sertaa berdasarkan pengalaman masa lalu. d) Memiliki kehidupan yang seimbang sebagai sarana pertahanan diri dan dan upay upayaa meng mengur uran angi gi kece kecema masa san n akib akibat at kebu kebutu tuha han n yang ang tak tak terpenuhi. Manusia terdiri dari: • WUS • PUS • Perempuan dan Janin • Perempuan masa persalinan • Perempuan nifas hingga 6 minggu • Bayi sampai usia 40 hari • Keluarga • Masyarakat Unik, Utuh, Tumbang.
b.
a.
Lingkungan
Meru Merup pakan akan
fakt fakto or
ekst ekster ern nal
yang ang
berp erpeng engaru aruh
terh terhad adap ap
perkembangan manusia. b. Lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh terhadap penyakit. c. Pera Perawa watt bert bertan angg ggun ung g jawab jawab dala dalam m tatan tatanan an peng pengob obat atan an yang merupakan
bagian dari lingkungan fisik dan social. d. Lingkungan di bagi dalam 2 aspek a spek yaitu; -
Aspek tekstruktur:
• Alat • Terapi • Aluran -
Aspek tidak tekstruktur: tekstruktur:
Intraksi antara perawat dengan klien dandengan lingkungan sekitar. Lingkungan terdiri dari: • Anggota keluarga • Masyarakat : Sikap, nilai, & perilaku Lingkungan Budaya & Sosial Psikologi (Termasuk Fisik) Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingku lingkunga ngan n buday budayaa dan social social disamp disamping ing pengar pengaruh uh fisik fisik Proses Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua anggota keluarga keluarga dan masyarakat. masyarakat. Proses kelahiran kelahiran merupakan merupakan permulaan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingg sehinggaa pelay pelayanan anan matern maternitas itas akan akan mendor mendorong ong intera interaksi ksi yang yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
c.
Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhiny terpenuhinyaa kebutuhan kebutuhan dasar, bersifat dinamis, tergantung dari perubahan-perubahan fisik & psikososial “Adaptasi”. Setiap individu memiliki hak untuk lahir sehat sehat sehingg sehinggaa WUS dan ibu memilik memilikii hak untuk untuk mendap mendapatk atkan an pelayanan kesehatan yang berkualitas. Ibu dapat beradaptasi terhada terhadap p peruba perubahan han yang yang terjadi terjadi,, baik baik fisik fisik maupun maupun psikos psikososi osial. al. Kesejahteraan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, & social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit / kecacatan dalam dalam semua semua hal yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan sistem sistem reprod reproduks uksii serta serta fungsi & prosesnya. (Konferensi sedunia IV tentang Wanita, Beijing 1995) a) Meru Merupa paka kan n symb symbol ol perk perkem emba bang ngan an kepr keprib ibad adian ian dan dan yang yang berlangsung secara terus-menerus menuju kehidupan yang kreatif. b) Perilaku sehat;perilaku pemenuhan kebutuhan kepuasan kesadar kesadaran an diri diri dan integr integrasi asi pengal pengalama aman n , misaln misalnya ya pengal pengalaman aman sakit. c)
Manu anusia sia
seh sehat berar erarti ti manu anusia sia
yang ang
tida tidak k
memil emilik ikii
ansietas/ketegangan. d) Inte Interv rven ensi si kepe kepera rawa watan tan berf berfok okus us pada pada pros proses es memb membin inaa hubungan saling percaya guna mengurangi ansietas. d.
Keperawatan Ibu
Kepe Kepera rawa wata tan n
ibu ibu
meru merupa paka kan n
pela pelay yanan anan
kepe kepera rawa wata tan n
professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisi fisik k
&
psik psikos osos osia iall
ibu ibu
sela selama ma
pros proses es
kons konsep epsi si/k /keh eham amil ilan an,,
melahirkan, nifas, keluarga, & bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. Keperawatan ibu ibu mem memberi berika kan n asuh asuhan an kepe kepera rawa wata tan n holi holist stik ik deng dengan an sela selalu lu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan kelu keluar arga gany nyaa berh berhak ak mene menent ntuk ukan an peraw perawat atan an yang ang sesua sesuaii untu untuk k dirinya. Keperawatan maternitas a)
Kep Keperaw erawat atan an
mater atern nitas itas
meru erupak pakan
suat suatu u
inst instru rum men
pendidikan yang memfasilitasi kebutuhan ibu hamil, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir. b) Aktivitas keperawatan maternitas diserahkan untuk ibu hamil,dan bayi mencapai kesehatan yang optimal. c) Fokus aktivitas keperawatan maternitas adalah masalah yang mence encerm rmin ink kan
ruan ruang g
ling lingku kup p
akti aktiv vitas itas
kepe kepera rawa wata tan n
dan
kemandarian dlam proses diagnosis,tindakan ( terapi ) ,pendidikan riset 2. Tujuan keperawatan Maternitas a.
Memba embant ntu u
klien lien
dala dalam m
meng engatas atasii
msala salah h
rep reprod roduksi uksi
dalam alam
mempersiapkan diri untuk kehamilan. b. Memberi dukungan agar ibu hamil memandang kehamilan sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. menyenangkan. c. Membantu memberikan informasi yang adekuat untuk calon orang tua. d. Memahami social budaya klien. e. Membantu mendeteksi secara dini penyimpangan abnormal pada klien. 3. Model Konsep Keperawatan Maternitas a. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua b. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
c. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi. d. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah. e. Menjalankan system kunjungan tidak ketat. f. Pemulangan secepat mungkin. 4. Karakteristik Karakteristik keperawatan maternitas yaitu: a. Fokus kebutuhan dasar b. Pendekatan keluarga c. Tindakan khusus dengan peran perawat. d. Terjadi interaksi e. Kerja dalam Tim. 5. Tatanan Pelayanan Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu: a. Rumah Sakit b. Puskesmas c. Rumah bersalin d. Komunitas e. Polindes
2.3 Trend dan Issue Keperawatan Maternitas
a. Masalah
1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi Kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang paru-paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban jiwa adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen, 1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak. 2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi. Peny Penyeb ebab ab angk angkaa kela kelahi hira ran n bay bayi masih asih ting tinggi gi adal adalah ah pela pelay yanan anan kese keseha hata tan n
yang ang
sem semakin akin
meni mening ngka kat, t,
kura kurang ngny nyaa
peng penget etah ahua uan n
masyarakat progam KB. 3. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh oleh sebab sebab yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan kehami kehamilan lan,, persali persalinan nan dan nifas nifas (Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004). Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor- factor reproduksi, komplikasi obst obstet etri rik, k,
pela pelay yanan anan
kese keseha hata tan n
dan dan
sosi sosioo-ek ekon onom omi. i.
Peny Penyeb ebab ab
komp kompli lika kasi si obste obstetr trik ik lang langsu sung ng telah telah bany banyak ak dike diketa tahu huii dan dan dapa dapatt ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit. Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat daru darura ratt yang yang kejad kejadia iann nnya ya masih masih bany banyak ak dari dari semu semuaa persa persali lina nan, n, penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997). Secara sempit sempit,, risiko risiko obstet obstetrik rik diarti diartikan kan sebagai sebagai probab probabili ilitas tas kematia kematian n dari dari seoran seorang g peremp perempuan uan atau atau ibu apabil apabilaa ia hamil. hamil. Indika Indikator tor yang yang lebih lebih komp komple leks ks adal adalah ah adal adalah ah risik risiko o seumu seumurr hidu hidup p (lif (lifeti etime me risk) risk) yang yang mengukur mengukur probabilitas probabilitas kematian kematian perempuan perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang dialaminya selama hidup. Bila istilah pertama hanya mencantumkan kehamilan maka yang kedua mempunyai dime dimens nsii yang lebi lebih h leba lebarr yaitu aitu kema kemamp mpuan uan dan dan juml jumlah ah ferti fertili litas tas..
Tinggi Tingginy nyaa kematia kematian n ibu sebagi sebagian an besar besar diseba disebabka bkan n oleh oleh timbul timbulny nyaa penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas keseha kesehatan tan yang yang lebih lebih mampu. mampu. Keterl Keterlamb ambatan atan meruju merujuk k diseba disebabka bkan n berbagai faktor seperti masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005) 4. Penyakit Menular Seksual Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi infeksi tersebu tersebutt sangat sangat tidak tidak mengen mengenakk akkan, an, sement sementara ara yang yang lainny lainnyaa bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Peny Penyak akit it Rada Radang ng Pang Panggu gull (PRP (PRP), ), kank kanker er serv servik ikss dan dan berb berbag agai ai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan. b. Penemuan Teknologi Teknologi Terbaru 1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru UGM UGM berh berhasi asill menem menemuk ukan an alat alat kont kontra rasep sepsi si impl implan antt atau atau susu susuk k KB generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.
2. Water Birth Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan deng dengan an pros proses es persa persali lina nan n menj menjad adii lebi lebih h elast elastic ic.. Meto Metode de ini ini juga juga akan akan mempermudah proses mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, dirasakan, di dalam air proses proses proses pembukaan pembukaan jalan lahir akan lebih cepat. 3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D Alat Alat USG USG ( Ultr Ultras ason onog ogra rafi fi ) 3D dan 4D adal adalah ah alat alat USG yang ang berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ). Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubu tubuh h bayi bayi beri beriku kutt gera gerakk- geri gerikn knya ya tekno teknolo logi gi 3 dan dan 4 dime dimens nsim imenj enjad adii pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari kela kelain inan an bawa bawaan anny nyaa sepe sepert rtii bibi bibirr sum sumbing bing,, kela kelain inaa pada pada jant jantun ung g dan dan sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini ini pada pada jani janin n dapa dapatt terb terbac acaa seca secara ra lebi lebih h akur akurat at,, kare karena na tekn teknol olog ogii ini ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa. 4. Pil KB Terbaru Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron salah satu hormo hormon n dalam dalam tubuh. tubuh. Dorspir Dorspireno enone ne mempun mempunyai yai profil profil farmako farmakolog logis is yang yang sangat sangat mirip mirip dengan dengan proges progestero teron n alami alami dengan dengan karater karateristi istik k memilik memilikii efek antimineralo antimineralokortoi kortoid d dan antiandrog antiandrogenik enik tidak memiliki memiliki aktifitas aktifitas ekstrogenik, ekstrogenik, androg androgeni enik, k, glukor glukortik tikoid oid dengan dengan sifat sifat antine antineralo ralokor kortik tikoid oid.. Pil KB dengan dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat
badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, haid, dan mengatu mengaturr keluar keluarny nyaa darah darah haid, haid, tidak tidak menaik menaikan an tekana tekanan n darah darah dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit. 5.
Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit Diag Diagno nost stik ik ini ini robo robott akan akan meng menggu guna naka kan n pene peneli liti tian an glob global al untu untuk k
memberikan pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis akan beralih dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang robot bisa membuat keputusan, dan menyediakan “hightouch” dukungan emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada premium, bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara dokter dan perawat akan terus kabur sebagai perawat berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan. keputusan. Akibat Akibatny nyaa pelatih pelatihan an perawat perawat akan akan semaki semakin n panjan panjang g dan perawa perawatt kelas kelas atas atas akan lebih mahal. 2.4 Mengenal Lebih dalam Aneka Alat Kontrasepsi
1. Kontrasepsi Mekanik 1) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Alat Alat Kontras Kontrasepsi epsi dalam dalam Rahim/ Rahim/AKD AKDR/I R/IUD UD lebih lebih dikena dikenall dengan dengan nama spiral. Berbentuk alat kecil dan banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk huruf S (Lippes Loop). Ada pula yang terbuat dari logam tembaga berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven) dan mirip irip huru huruff T (Cop (Coppe perr T). T). Sela Selain in itu, itu, ada ada berb berben entu tuk k sepa sepatu tu kuda kuda (Multiload). “Yang paling terkenal Copper T dan Multiload. Kontrasepsi tersebut jadi pilihan karena kenyamanannya. Modifikasi terbaru Copper T, yaitu yaitu Nova Nova T memilik memilikii keungg keunggula ulan n lebih lebih lembut lembut,” ,” jelas jelas Andon. Andon. Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat
mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi. 2) Spermisida Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, tablet, atau aerosol. aerosol. Cara pemakaianny pemakaiannya, a, sebelum sebelum melakukan melakukan hubungan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan hubungan seksual dapat dilakukan. dilakukan. Penggunaan Penggunaan spermisida ini kurang kurang efekti efektiff bila bila tidak tidak dikom dikombin binasi asi dengan dengan alat lain, lain, seperti seperti kondom kondom atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam setahun, ada 3 wanita yang hamil. Tapi Tapi karena karena sering sering salah salah dalam dalam pemaka pemakaian ianny nya, a, bisa bisa terjadi terjadi sampai sampai 30 kehamilan,” jelas Andon. Diakuinya, banyak wanita merasa tak nyaman menggunakan spermasida. “Keluhannya, tidak enak dan timbul alergi,” ujar Andon kemudian. Selain itu, pemakaiannya agak merepotkan menj menjela elang ng hubu hubung ngan an sengg senggam ama. a. Pasan Pasanga gan n pun pun suli sulitt menca mencapa paii kepuasan. 2. Kontrasepsi Hormonal Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk. Pada Pada prinsip prinsipny nya, a, mekani mekanisme sme kerja kerja hormo hormon n proges progester teron on adalah adalah mencega mencegah h pengeluaran sel telur dari indung telur, mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, membuat lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi, saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat bertemunya sperma dan sel telur. Kontrasepsi Hormonal meliputi:
1) Pil Pil ata atau u Tabl Tablet et Pil bertujuan bertujuan meningkatka meningkatkan n efektifitas, efektifitas, mengurangi mengurangi efek samping, dan memin eminim imal alka kan n
kelu keluha han. n.
Seba Sebagi gian an
besa besarr
wani wanita ta
dapa dapatt
mener enerim imaa
kontrasepsi kontrasepsi ini tanpa kesulitan. kesulitan. Di Indonesia, Indonesia, jenis ini menduduki menduduki jumlah kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi
antara
hormon
progesteron
dan
estrogen.
Cara
meng menggu guna naka kann nnya ya,, dimi diminu num m setiap setiap hari hari secar secaraa terat teratur ur.. Ada Ada dua dua cara cara meminum meminumny nyaa yaitu yaitu sistem sistem 28 dan sistem 22/21. 22/21. Untuk Untuk sistem sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil terus-menerus, kemudian dihentikan dihentikan selama 7-8 hari untuk untuk mendapat mendapat kesempatan kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat dibuat dengan dengan pola pengaturan pengaturan haid (sekuensial). (sekuensial). Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan estrogenik atau at au progesterogenik, melalui penilaian pola menstruasi. Wanita yang menstruasi kurang dari 4 hari memerlukan pil KB dengan efek estrogen tinggi. Sedangkan wanita dengan haid lebih dari
6
Sifat ifat
hari
khas khas
memerlukan kontra ntrase seps psii
pil
dengan
horm ormonal nal
yang ang
efek
estrogen
berk berko omponen onen
rendah. estr estrog ogen en
meny menyeb ebabk abkan an muda mudah h tersi tersing nggu gung ng,, tega tegang ng,, berat berat bada badan n bert bertam amba bah, h, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat menstruasi, Sedangkan yang ang
berk berkom ompo pone nen n
prog proges este tero ron n
meny menyeb ebab abka kan n
pay payudar udaraa
tega tegang ng,,
menstru menstruasi asi berkur berkurang ang,, kaki kaki dan tangan tangan sering sering kram, kram, liang liang sengga senggama ma kering. Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium. Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon estrogen dapat mengganggu produksi ASI. Keuntu Keuntunga nganny nnya, a, pil ini dapat dapat mening meningkat katkan kan libido libido,, sekalig sekaligus us untuk untuk pengobatan penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi
nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid. Efektifitas penggunaan pil ini ini 95-9 95-98 8 perse persen. n. Jadi, Jadi, ada ada sekit sekitar ar 7 wani wanita ta yang hami hamill dari dari 1.00 1.000 0 pasangan dalam setahun.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepe Kepera rawa wata tan n
mate matern rnit itas as
meru merupa paka kan n
sala salah h
satu satu bent bentuk uk pela pelay yanan anan
keperaw keperawata atan n profes profesion ional al yang yang dituju ditujukan kan kepada kepada wanita wanita pada pada masa masa usia usia subur subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Upay Upayaa memp mempert ertah ahan anka kan n keseh kesehat atan an ibu ibu dan dan bayi bayiny nyaa sanga sangatt memb membut utuh uhka kan n partisipasi aktif dari keluarganya. Proses Proses kelahi kelahiran ran merupa merupakan kan permu permulaan laan bentuk bentuk hubung hubungan an baru baru dalam dalam keluar keluarga ga yang yang sangat sangat pentin penting. g. Pelay Pelayanan anan keperaw keperawata atan n ibu akan akan mendor mendorong ong interak interaksi si positi positiff dari dari orang orang tua, tua, bayi bayi dan angggo angggota ta keluar keluarga ga lainny lainnyaa dengan dengan menggunak menggunakan an sumber-sumb sumber-sumber er dalam keluarga. Sikap, nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta serta indivi individu du yang yang dilahi dilahirka rkan n akan akan dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh buday budayaa yang yang diwari diwarisi. si. Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan
(terin (terinteg tegrasi rasi)) yang yang mengatu mengaturr prakte praktek, k, SOP/sta SOP/standa ndarr operasi operasi prosed prosedur, ur, etik etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Pera erawat
memilik liki
komitmen
meny enyelu eluruh ruh
tentang ang
perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien klien dan keluar keluargan ganya ya serta serta menya menyadari dari bahwa bahwa klien klien dan keluar keluargan ganya ya berhak berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Keberhasilan penerapan asuhan keperaw keperawata atan n memerlu memerlukan kan kerjasa kerjasama ma tim yang yang terdir terdirii dari dari pasien pasien,, keluar keluarga, ga, petugas kesehatan dan masyarakat.
3.2 Saran a. Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend
dan isu keperaw keperawata atan n materni maternitas tas di Indone Indonesia sia sehingg sehinggaa dapat dapat dikemb dikembean eangka gkan n dalam tatanan layanan keperawatan. b. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut melalui
kegiat kegiatan an riset riset sebagai sebagai dasar dasar untuk untuk pengem pengemban bangan gan Eviden Evidence ce Based Based Nursin Nursing g Practice di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Maternitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Ali, Zaidin Zaidin.. 2002. 2002. DasarDasar- Dasar Dasar Keperaw Keperawata atan, n, Profesi Profesion onal. al. Widya Widya Medika Medika : Jakarta. Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis: Mosby. Emily Emily Slone Slone McKinn McKinney ey,, dkk. dkk. 2000. 2000. Matern Maternal-C al-Chil hild d Nursin Nursing. g. W.B.Sa W.B.Saund unders ers
Company. http://keperawatan-keperawatan.blogspot.com/2011/10/konsep-dasarkeperawatan-maternitas.html