PERSPEKTIF GLOBAL A. Peng Penger erti tian an
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kebutuhan akan pendidikan yang dapat meningkatkan pandangan tentang masalah-masalah yang mendunia (perspektif global) global) menjadi menjadi semakin semakin mengem mengemuka. uka. Apakah Apakah “Perspe “Perspektif ktif Global Global atau “Global “Global Persp Perspe! e!ti" ti"e e itu# itu# $amus $amus %esa %esarr %aha %ahasa sa &ndon &ndonesi esiaa (ed.' (ed.')) menga mengarti rtika kan n perspektif sebagai berikut () !ara melukiskan suatu benda pada permukaan yang mendatar sebag sebagaim aiman anaa yang yang terli terlihat hat oleh oleh mata mata denga dengan n tiga tiga dimens dimensii (panj (panjan ang, g, lebar lebar,, dan dan tingginy tingginya)* a)* (') sudu sudutt pandang pandang atau pandangan. pandangan. +edangkan +edangkan Global diartikan sebagai berikut () se!ara umum dan keseluruhan* taksiran se!ara bulat* se!ara garis g aris besar* (') bersangkut paut, komplek, mengenai banyak hal, meliputi ilayah luas, atau seluruh duni dunia. a. Peng Penger erti tian an ‘perspektif’ dalam dalam perspe perspekti ktiff global global sebaga sebagaii mata mata kulia kuliah h ini !ender !enderung ung lebih lebih mende mendekat katii persp perspek ekti tiff sebag sebagai ai sud sudut ut pandan pandang g atau atau pandan pandangan gan sedangka sedangkan n pengerti pengertian an ‘global’ lebih lebih mendekati global yang bersangkut paut dengan hal-hal yang menyeluruh atau mendunia. obert obert an"ey an"ey (/0', (/0', h.1) h.1) menyatak menyatakan an 23 a glob global al persp perspec ecti tive ve is not not a quantum, something you either have or don’t have’ (perspektif global bukanlah suatu quan quantu tum m iala ialah h sesua sesuatu tu yang yang anda anda mili miliki ki atau atau belu belum m mili miliki) ki).. Persp Perspek ektif tif glob global al merupakan ‘a blend of many things and any given individual may be rich in certain elements and relatively lacking in others .4 (suatu paduan dari banyak hal dan indi"idu
yang memiliki kekayaan dalam hal tertentu tetapi kekurangan dalam hal lain). Di Amer Am erik ikaa +erik erikat at,, Nation National al Con! Con!il il for for A!!r A!!re" e"ita itatio tion n of Tea!#er a!#er E" E"!a !atio tion n mend mendef efin inis isik ikan an pers perspe pekt ktif if glob global al seba sebaga gaii 2the 2the "ie "ie poin pointt that that a!!e a!!ept ptss the the interdependen!y of nations and people and the interlinkage of politi!al, e!onomi!, e!ologi!al, and so!ial issues of transnational and global nature4(5erryfield, //6). 7ntuk tujuan pendidikan, perspektif global bertujuan untuk mensosialisasikan sekelompok orang sehingga unsur-unsur dalam perspektif global itu dapat dipahami oleh kelompok orang tersebut. Dalam pengertian ini, perspektif global merupakan suatu "ariab "ariabel el yang yang dimil dimiliki iki oleh oleh pendud penduduk uk terte tertent ntu u denga dengan n !iri!iri-!i !iri ri tert tertent entu u menur menurut ut kapasitas, ke!enderungan, dan sikap anggota kelompok tersebut. 8alaupun "ariabel 1
perspektif global itu telah sampai pada suatu kelompok tersebut, namun tidak berarti setiap anggota akan memiliki perspektif global yang sama. Agar perspektif global dapat sampai dan dimiliki dimiliki oleh setiap anggota kelompok terte tertent ntu u um umum umny nyaa oleh oleh setia setiap p arg argaa negara negara,, maka maka peran peran lemba lembaga ga pendi pendidik dikan an menempati posisi yang sangat strategis. Dalam hal ini, peran guru di sekolah perlu mempersiapkan diri untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengajar () menga mengapre presi siasi asi perbed perbedaan aan dan persam persamaan aan bud buday ayaa terma termasuk suk !ara!ara-!a !ara ra menga mengajar jar keragaman dan kesadaran akan perspektif, (') dunia sebagai suatu system dan konsep saling ketergantungan dan saling terkait* dan (9) bagaimana keberadaan sisa yang ada pada suatu sua tu tempat mempengaruhi dan d an dipengaruhi dipeng aruhi oleh hubungan orang dan da n organisasi global di seluruh dunia (5erryfield, //:). an"ey (/0') memperkenalkan hasil pikirannya dengan mengemukakan lima dimensi perspektif global sebagai berikut ) $esadaran perspektif (Perspe!ti"e !ons!iousness) ') $esadaran akan kondisi planet bumi (“+tate of the Planet Aareness) 9) $esadaran antar budaya (;ross-;ulture Aareness) <) Pengetahuan dinamika global ($noledge of Global Dynami!s) 1) $esadaran pilihan manusia (Aareness of uman ;hoi!es)
$. Kesa"aran Perspektif
Dimensi ini menunjukkan perlunya pengakuan atau kesadaran baha sebagian indi"idu memiliki pandangan global yang berbeda, baha pandangan global itu telah ada dan dibentuk dibentuk oleh pengaruh pengaruh-pen -pengaru garuh h diluar diluar jangkaua jangkauan n kesadara kesadaran, n, dan baha baha beberapa indi"idu memiliki pandangan global yang berbeda dengan orang lain. Di antara kita, ada yang memiliki pandangan yang melampaui perspektif orang biasa. =amun ada pula p ula diantara kita yang memiliki pandangan pandang an di baah rata-rata orang biasa. Pengakuan akan keberadaan kondisi keragaman perspektif ini disebut kesadaran akan perspektif. Dalam hal ini, perlu dibedakan antara pendapat (opinion) dan perspektif. Pendapat adalah lapisan permulaan mun!ulnya kesadaran akan perspektif. +edangkan perspektif merupakan lapisan yang dalam dan tersembunyi yang lebih penting dalam menge mengena nall peril perilaku aku.. 5isal 5isalny nya, a, dalam dalam perad peradaba aban n &ndone &ndonesia sia khu khusu susny snyaa pada pada masa masa perjuangan kemerdakaan, ke merdakaan, bangsa &ndonesia &n donesia menganggap 2$ami !inta perdamaian tetapi te tapi 2
perspektif global itu telah sampai pada suatu kelompok tersebut, namun tidak berarti setiap anggota akan memiliki perspektif global yang sama. Agar perspektif global dapat sampai dan dimiliki dimiliki oleh setiap anggota kelompok terte tertent ntu u um umum umny nyaa oleh oleh setia setiap p arg argaa negara negara,, maka maka peran peran lemba lembaga ga pendi pendidik dikan an menempati posisi yang sangat strategis. Dalam hal ini, peran guru di sekolah perlu mempersiapkan diri untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengajar () menga mengapre presi siasi asi perbed perbedaan aan dan persam persamaan aan bud buday ayaa terma termasuk suk !ara!ara-!a !ara ra menga mengajar jar keragaman dan kesadaran akan perspektif, (') dunia sebagai suatu system dan konsep saling ketergantungan dan saling terkait* dan (9) bagaimana keberadaan sisa yang ada pada suatu sua tu tempat mempengaruhi dan d an dipengaruhi dipeng aruhi oleh hubungan orang dan da n organisasi global di seluruh dunia (5erryfield, //:). an"ey (/0') memperkenalkan hasil pikirannya dengan mengemukakan lima dimensi perspektif global sebagai berikut ) $esadaran perspektif (Perspe!ti"e !ons!iousness) ') $esadaran akan kondisi planet bumi (“+tate of the Planet Aareness) 9) $esadaran antar budaya (;ross-;ulture Aareness) <) Pengetahuan dinamika global ($noledge of Global Dynami!s) 1) $esadaran pilihan manusia (Aareness of uman ;hoi!es)
$. Kesa"aran Perspektif
Dimensi ini menunjukkan perlunya pengakuan atau kesadaran baha sebagian indi"idu memiliki pandangan global yang berbeda, baha pandangan global itu telah ada dan dibentuk dibentuk oleh pengaruh pengaruh-pen -pengaru garuh h diluar diluar jangkaua jangkauan n kesadara kesadaran, n, dan baha baha beberapa indi"idu memiliki pandangan global yang berbeda dengan orang lain. Di antara kita, ada yang memiliki pandangan yang melampaui perspektif orang biasa. =amun ada pula p ula diantara kita yang memiliki pandangan pandang an di baah rata-rata orang biasa. Pengakuan akan keberadaan kondisi keragaman perspektif ini disebut kesadaran akan perspektif. Dalam hal ini, perlu dibedakan antara pendapat (opinion) dan perspektif. Pendapat adalah lapisan permulaan mun!ulnya kesadaran akan perspektif. +edangkan perspektif merupakan lapisan yang dalam dan tersembunyi yang lebih penting dalam menge mengena nall peril perilaku aku.. 5isal 5isalny nya, a, dalam dalam perad peradaba aban n &ndone &ndonesia sia khu khusu susny snyaa pada pada masa masa perjuangan kemerdakaan, ke merdakaan, bangsa &ndonesia &n donesia menganggap 2$ami !inta perdamaian tetapi te tapi 2
lebih lebih !inta !inta kemerd kemerdek ekaan aan4. 4. ingg inggaa sekar sekarang ang,, slogan slogan ini buk bukan an sekeda sekedarr pendap pendapat at melainka melainkan n sudah sudah menjadi menjadi kesadara kesadaran n perspekt perspektif. if. ;ontoh ;ontoh lain, lain, gerakan gerakan emansip emansipasi asi (femi (feminis nist) t) telah telah menim menimbul bulkan kan kesad kesadara aran n dari dari kaum kaum ani anita ta dan lakilaki-la laki ki horma hormatt terhadap kedudukan kaum anita. &mplikasinya, &mplikasinya, mun!ul sikap dan perilaku yang lebih mendalam dengan !ara mengangkat harkat dan martabat anita sesuai kodratnya. &ni adalah akibat dari perspektif kaum anita dan laki-laki terhadap emansipasi.
%. Kesa"aran akan kon"isi planet b&i
Dim Dimensi ensi ini ini menu menunj njuk ukka kan n perl perlun unya ya kesa kesada dara ran n akan akan kond kondis isii bumi bumi dan dan pembangunan termasuk kondisi dan ke!enderungan yang timbul, seperti pertumbuhan penduduk, migrasi, kondisi kon disi ekonomi, ekon omi, sumber alam dan lingkungan fisik, pembangunan pe mbangunan politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, hokum, kesehatan, konflik antar bangsa dan konfl kon flik ik di dalam dalam neger negerii sendir sendiri. i. 8alaupun laupun sebagi sebagian an besar besar pendu penduduk duk dun dunia ia tida tidak k mempunyai pengalaman langsung meninjau apa yang terjadi di belahan bumi lain, nam namun dala dalam m kond kondis isii seka sekara rang ng ini ini tela telah h ada ada media edia kom komunik unikas asii yang yang dapa dapatt menyampaikan menyampaikan pesan berita atau informasi dari suatu tempat di bumi ke belahan bumi lainnya. 5isalnya, kemajuan dalam teknologi informasi seperti tele"isi, komputer, internet, dan lain-lain telah memper!epat laju kesadaran kondisi planet bumi beserta isinya.
'. Kesa"aran antar b"a(a
Dimensi ini menunjukkan adanya kesadaran atas keragaman pemikiran (ideas) dan pela pelaksa ksana naany anyaa dapat dapat ditem ditemui ui dalam dalam masya masyarak rakat at manus manusia ia di mu muka ka bum bumii ini, ini, bagaimana pemikiran dan pelaksanaannya pelaksanaan nya di tiap negara, neg ara, dan bagaimana bagai mana pemikiran dan !ara pelaksanaan pemikiran yang dilakukan masyarakat itu ditinjau dari sudut yang menguntungkan. $esadaran antar budaya merupakan dimensi yang !ukup sulit untuk diujudkan karena pada dasarnya ada kapasitas manusia untuk men!iptakan budaya yang unik. unik. $onseku $onsekuensi ensinya, nya, tidakla tidaklah h mudah mudah bagi sekelom sekelompok pok masyarak masyarakat at untuk untuk menerim menerimaa budaya budaya yang yang di!ipta di!iptakan kan oleh oleh kelompo kelompok k masyarak masyarakat at lain lain yang unik itu. itu. +ebagai !ontoh, hingga saat ini masih sulit bagi masyarakat kulit putih 2hite people4 untuk untuk menerim menerimaa sepenuhny sepenuhnyaa > termasuk termasuk budaya > masyaraka masyarakatt kulit berwarna berwarna 2bla!k
3
hair4, demikian pula sebaliknya. $edua kelompok masyarakat ini memang mamiliki budaya yang berbeda. berbe da. Adanya perbedaan budaya inilah maka kesadaran antar budaya menjadi alasan utama akan pentingnya perspektif global. Apabila ada saling menerima sifat manusiai antar kelompok masyarakat, keunikan !ara?pelaksanaan berbudaya tidak akan merasa asing lagi sehingga pada gilirannya akan menimbulkan rasa saling per!aya. +elanjutnya keasingan antar budaya akan menjadi semakin saling mengenal. &ni merupakan upaya yang sangat sulit sulit namun namun mun mungkin gkin ada sejumla sejumlah h metode metode yang akan meningk meningkatka atkan n kemungkinan keberhasilan.
). Pengeta#an "ina&ika global
Dimens Dimensii ini ini menun menunjuk jukkan kan suatu suatu pemaha pemahama man n sederh sederhana ana tenta tentang ng !irri !irri dan mekanisme kun!i tentang system planet bumi dengan penekanan pada sejumlah teori dan kons konsep ep yang dapat dapat meningk meningkatka atkan n kesadara kesadaran n yang seksama seksama tentang tentang perubaha perubahan n global. Ada tiga kategori pembelajaran tentang saran-saran perubahan dinamika global ) Prinsip-prinsip perubahan dasar dalam system so!ial •
Pen!abangan unsure-unsur baru dalam system so!ial
•
Akibat-akibat yang tidak dapat diperkirakan
•
%eberapa fungsi unsure-unsur yang terbuka dan tertutup
•
7mpan balik, yang positif maupun negatif
') Pertumbuhan sebagai bentuk perubahan •
Pertumbuhan yang diharapkan dalam bentuk pembangunan ekonomi
•
Pertum Pertumbuhan buhan yang tidak tidak diharapk diharapkan an dalam dalam bentuk bentuk pertumbu pertumbuhan han penduduk penduduk,, penipisan sumber alam al am dan sebagainya
9)Peren!anaan global •
$epentingan nasional dan peren!anaan global
•
7paya 7paya-up -upaya aya untuk untuk membua membuatt mo mode dell syste system m dun dunia ia sepe seperti rti pemben pembentuk tukan an kebijakan nasional
*. Kesa"aran pili#an &ansia
4
Dimensi Dimensi ini menunju menunjukkan kkan sejumla sejumlah h kesadara kesadaran n terhada terhadap p masala masalah-m h-masal asalah ah pilihan yang dihadapi indi"idu, bangsa, dan manusia sebagai kesadaran perlunya pengetahuan system global di masa mas a depan. dep an. %agaimana %agai mana pilihan p ilihan sikap kita dalam rangka r angka menjaga menjaga keseimba keseimbangan ngan lingkun lingkungan# gan# +udahka +udahkah h anda ikut serta serta menjaga menjaga kelestar kelestarian ian lingkungan baik berupa flora mapun fauna# @elahkah berfikir sejenak bahaya yang akan terjadi apabila ada satu spesies dalam suatu ekosistem musnah# +ebagai !ontoh, banyaknya babi hutan sehingga marusak tanaman para petani merupakan bukti adanya ketidakseimbangan ekosistem di dalam hutan tersebut. %erkembangbiaknya babi yang hebat karena harimau pemangsa babi sudah tidak men!ukupi atau mungkin sudah tidak ada lagi, habis diburu dan dibunuh oleh manusia. +aat +aat ini, ini, masya masyarak rakat at dun dunia ia berada berada pada pada masa masa trans transis isii yang yang ditan ditandai dai oleh oleh perubahan dari pre-global kepada kesadaran global (an"ey, /0'). Adanya kesadaran global ditandai oleh pengetahuan baru tentang interaksi dalam system dan peren!anaan dalam tindakan. +etidaknya, +etidaknya, setiap manusia yang akan melakukan melakukan tindakan maka perlu memikirkan pilihan-pilihan berdasarkan perspektif global untuk masa depan.
+nsr,nsr Perspektif Global
5erryfield, laine Bar!ho, dan +arah Pi!kert (//6) mengemukakan unsureunsur perspektif global sebagai berikut ) $eper!ayaan dan =ilai 5anusia •
keper!ayaan dan nilai manusia yang bersifat uni"ersal dan berbeda-beda
•
kesadaran perspektif
•
pengakuan dampak nilai, budaya, dan pandangan dunia suatu bangsa dalam mempelajari interaksi dengan masyarakat lain yang berbeda dari masyarakatnya sendiri
•
memahami bagaimana nilai-nilai dan keper!ayaan itu mendasari norma-norma so!ial?budaya dan konflik antar manusia
•
peran keper!ayaan dan nilai manusia dalam estetika, bahasa, sastra dan tradisi lisa lisan, n, dala dalam m peng penggu guna naan an sumb sumber er-s -sum umbe berr alam alam dan dan ling lingku kung ngan an,, dala dalam m teknologi, dalam pemerintahan, dalam konstruksi sejarah
') +istem Global 5
•
system ekonomi
•
system politik
•
system ekologi
•
system teknologi (meliputi informasi, komunikasi, trasportasi, pertanian)
•
pengetahuan tentang dinamika global
•
prosedur dan mekanisme system global
•
transaksi dalam dan antar masyarakat, bangsa, ilayah
•
saling keterkaitan dalam system global yang beraneka ragam
•
adanya kesadaran terhadap planet bumi
9) &si-isu dan 5asalah Global •
kependudukan dan isu-isu keluarga beren!ana
•
hak menentukan nasib sendiri
•
isu-isu pembangunan
•
isu-isu hak asasi manusia (meliputi hak-hak anita, penduduk asli, anak-anak)
•
emigrasi, imigrasi, dan pengungsi
•
kebiasaan global
•
isu-isu sumber daya alam?lingkungan
•
isu-isu yang berhubungan dengan distribusi kesejahteraan, teknologi dan informasi, sumber daya, pemasaran
•
isu-isu yang berkaitan dengan prejudis dan diskriminasi (berdasarkan etnik, ras, kelompok, seks, agama, bahasa, politik, dsb)
<) +ejarah Global •
!epatnya saling ketergantungan
•
hal-hal yang melatarbelakangi isu-isu masa kini
•
budaya asli dan perkembangannya
•
kontak budaya dan peminjaman budaya
•
e"olusi system global
•
konflik dan resolusi konflik
•
perubahan dalam system global 6
1) Pemahaman?&nteraksi Cintas %udaya •
memahami budaya suatu bangsa dan arisannya
•
memahami ragam identitas dan loyalitas
•
memahami kompleksitas keragaman budaya dan uni"ersalnya budaya
•
•
peran budaya suatu bangsa dalam system dunia keterampilan dan pengalaman dalam melihat budaya suatu bangsa dari perspektif bangsa lain
•
pengalaman belajar budaya bangsa lain dan dunia dari nilai-nilai dan pandangan dunia budaya lain
•
memperluas pengalaman dengan orang yang betul-betul berbeda dari budaya dirinya
•
ke!akapan berkomunikasi antar budaya
•
ke!akapan bekerja dengan orang yang berbeda budaya
) $esadaran Pilihan 5anusia •
melalui indi"idu, organisasi, masyarakat lo!al, bangsa, ilayah, aliansi ekonomi dan politik
•
•
tindakan masa lalu dan kini serta alternatif di masa depan pengakuan kompleksitas perilaku manusia
6) Pengembangan $eterampilan "aluasi dan Analisis •
ke!akapan mengumpulkan, menganalisis, dan menge"aluasi informasi dari perspektif dan pandangan yang berbeda
•
keterampilan berfikir kritis (seperti ke!akapan mendeteksi penyimpangan, mengidentifikasi yang mendasari asumsi-asumsi, dsb)
•
pengakuan peran nilai dan pandangan dunia dalam penelitian
•
interaksi antar budaya, partisipasi dan kolaborasi
•
kesempatan untuk membuat dan melaksanakan keputusan
•
pengalaman mengarahkan pada masalah-masalah kehidupan nyata
•
perhatian untuk belajar dari pengalaman 7
B. PEN-I-IKAN GLOBAL -AN GLOBALISASI
$ Pen"a#lan
Pendidikan global merupakan upaya untuk menanamkan suatu pandangan (perspe!ti"e) tentang dunia kepada para sisa dengan menekankan pada saling keterkaitan antar budaya, umat manusia dan kondisi planet bumi. Pada umumnya, tujuan pendidikan setiap mata pelajaran untuk kondisi saat ini menekankan pada kemampuan sisa dalam berfikir kritis (!riti!al thinking skills), namun ada hal yang unik dalam pendidikan global, yakni fo!us substansinya yang berasal dari hal-hal mendunia yang semakin ber!irikan pluralisme, independensi dan perubahan. @ujuan pendidikan
global
adalah
untuk
mengembangkan
pengetahuan
(knoledge),
keterampilan (skills), dan sikap (attitudes) yang diperlukan untuk hidup se!ara efektif dalam dunia yang sumber daya alamnya semakin menipis dan ditandai oleh keragaman etnis, pluralisme budaya dan semakin saling ketergantungan. Perlunya meningkatkan orientasi para sisa dalam aasan internasional semakin disadari. =amun demikian, khusus di &ndonesia, upaya untuk meningkatkan dan memperluas pemahaman global pada lembaga pendidikan dasar dan menengah masih perlu diberdayakan. $emajuan teknologi, perdagangan antar negara, pertukaran budaya, pariisata, kepedulian terhadap lingkungan, persaingan pasar, kelangkaan dalam sumber alam dan semakin ketatnya perlombaan senjata antar negara adi kuasa merupakan gambaran dari kondisi
masyarakat
internasional
yang
semakin
kompleks.
Adanya
saling
ketergantungan antar bangsa dan negara menimbulkan bentuk-bentuk kerjasama di 8
segala bidang yang sekaligus pula menimbulkan berbagai persaingan dan konflik. 5isalnya, kerjasama di bidang ekonomi telah men!iptakan model blok-blok ekonomi negara-negara seperti di eropa berdiri 5asyarakat konomi ropa (5), di Asia Easifik berdiri AP;. Akibat dari perkembangan dalam teknologi yang diiringi pula oleh mun!ulnya permasalahan sedikit demi sedikit, disadari ataupun tidak telah menimbulkan adanya kontak atau singgungan budaya antar bangsa. Peristia atau proses kejadian di atas dinamakan proses globalisasi yang berpengaruh pula terhadap proses pendidikan. @he Ameri!an Asso!iation of ;olleges for @ea!her du!ation (AA;@, //<) mengemukakan baha 2globaliFation is said to ne!essitate !hanges in tea!hing, su!h as more attention to di"erse and uni"ersal human "alues, global system, global issues, in"ol"ement of different kinds of orld a!tors, and global history4. Dari pernyataan ini menunjukkan baha era globalisasi mengharuskan adanya perubahan dalam mengajar, antara lain dengan lebih memperhatikan keragaman dan nilai-nilai manusia uni"ersal, system dan isu-isu global serta keterkaitan dengan masyarakat dunia dan sejarah global. %agaimana karakteristik atau !iri-!iri proses globalisasi# =ational ;oun!il for the +o!ial +tudies (=;++, /0') mengemukakan beberapa gejala atau fenomena proses globalisasi sebagai berikut ) adanya re"olusi dalam system komunikasi dan transportasi global ') penggabungan perekonomian lo!al, regional dan nasional menjadi perekonomian global 9) meningkatnya intensitas interaksi antar masyarakat yang men!iptakan budaya global sebagai panduan dari budaya lo!al, regional dan nasional yang beragam <) mun!ulnya system internasional yang mengikis batas-batas tradisi politik internasional dan politik nasional 1) meningkatnya dampak akti"itas manusia terhadap ekosistem di bumi
9
) meningkatnya kesadaran global yang menumbuhkan kesadaran akan kedudukan manusia di bumi sebagai anggota makhluk manusia, sebagai penduduk bumi dan sebagai anggota dalam system global $ehidupan manusia dalam era globalisasi telah terbaa pada suatu arus yang mengharuskan kita mengubah !ara pandang terhadap diri kita sendiri maupun !ara pandang terhadap orang lain. Pandangan suatu bangsa atau negara yang berpaling dari pandangan global hanya akan membuat negara atau bangsa itu terisolir. Dalam era globalisasi tak ada satu bangsa atau negarapun di dunia ini yang dapat bersembunyi atau mengisolasi diri dari pengaruh globalisasi. Dengan demikian, adanya saling keterikatan atau ketergantungan hidup di bumi ini telah menimbulkan peningkatan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan professional dari arga dunia yang menjadi syarat dalam memahami dimensi global baik dari fenomena politik, ekonomi, maupun budaya. Dengan kata lain, globalisasi telah menuntut setiap arga negara dunia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (+D5) karena dalam era globalisasi seperti ini hanya manusia yang berkualitaslah yang akan dapat bertahan atau tetap eksis.
% ateri Pen"i"ikan Global
8illard 5. $niep (/0) mengemukakan baha isi pendidikan global dirumuskan dari realitas sejarah dan kondisi saat ini yang menggambarkan dan menunjukkan dunia sebagai masyarakat global. Dari hasil analisisnya ini, $niep (/0, h.<96) memperkenalkan empat unsure kajian yang dianggap esensil dan mendasar bagi pendidikan global () kajian tentang nilai manusia (the study of human "alues)* (') kajian tentang system global (the study of global system)* (9) kajian tentang masalahmasalah dan isu-isu global (the study of global problems and issues)* (<) kajian tentang sejarah hubungan dan saling ketergantungan antar orang, budaya dan bangsa (the study of the history of !onta!ts and interdependen!e among people, !ultures, and nations). 10
%.$ Ka/ian tentang nilai &ansia
=ilai-nilai yang dianut banyak orang men!erminkan sikap dan keyakinan dan dibentuk oleh pengalamannya. =ilai-nilai yang kita miliki menentukan bagaimana kita memandang dunia dan bagaimana nilai-nilai itu mempengaruhi keputusan dan perilaku kita sebagaimana yang kita lakukan dalam akti"itas hidup. Di samping nilai-nilai yang kita anut itu bersifat pribadi dan terkadang aneh (idiosyn!rati!) seperti perasaan dan pilihan, hal-hal yang paling penting adalah kebersamaan dalam kelompok etnis, nasional dan agama. =ilai-nilai bersama yang kita miliki terkadang melampaui identitas kita yang mungkin dianggap uni"ersal dan menentukan kita sebagai manusia. Dalam pendidikan global, khususnya, kita tertarik dengan nilai-nilai manusia uni"ersal yang melampaui identitas kelompok dan perbedaan nilai-nilai yang menentukan keanggotaan kelompok dan memberikan kontribusi terhadap pandangan dunia dan perspektif kita yang unik.
$0 Nilai,nilai +ni1ersal
7ntuk pertama kalinya, pada abad ke-':, masyarakat dunia telah meran!ang standar uni"ersal hubungan antar sesama manusia menurut keragaman dalam keyakinan beragama, dalam filsafat dan ideology. 7paya ini dilakukan dibaah bantuan dan dukungan Perserikatan %angsa %angsa (P%%). asilnya telah hampir diterima oleh bangsa-bangsa di dunia sebagai manusia yang beradab. +e!ara histories, hak asasi manusia (human rights) merupakan jaminan hokum yang berasal dari seorang arga bangsa tertentu. =amun, selama setengah abad terakhir ini perubahan yang terjadi adalah diterimanya hak-hak sebagai manusia. Pada tahun /<0, P%% berhasil menetapkan 7ni"ersal De!laration of uman ights yang menegaskan baha seluruh umat manusia berhak atas hidupnya (life), kebebasan (liberty), pemilikan (property), kesamaan (euality), keadilan (justi!e), kebebasan beragama (freedom of 11
religion), kebebasan berbi!ara (free spee!h), majelis perdamaian dan perlindungan. Deklarasi ini melarang adanya perbudakan, penyiksaan, dan penghukuman seenang-enang atau penahanan. Di samping itu, untuk arga sipil dan politik, piagam ini memberikan hak-hak so!ial dan ekonomi hak bagi siapa saja atas standar kehidupan yang layak, seperti makan, minum yang !ukup, dan perumahan dan jaminan yang sakit dan lanjut usia. =ilai-nilai uni"ersal ini berasal dari beragam tradisi budaya, nasional dan nilai-nilai agama. =amun betapa pun ada perbedaan tradisi, semua bangsa telah mendukung nilai-nilai yang sama tanpa mempedulikan aktu ataupun letak geografis. Dalam dunia saat ini, bahasa nilai ini dapat ditemui dalam dokumen dasar di sejumlah bangsa dunia. @entunya, nilai-nilai ini merupakan kekuatan yang dapat melindungi umat manusia di dunia. =amun dalam pelaksanaan di tiap negara akan beragam karena akan mengalami penyesuaian dengan kondisi di negara masing-masing. Perjuangan untuk men!apai standar kehidupan dan hubungan antar manusia merupakan proses e"olusi. 7saha ini masih dirasakan baru sehingga tingkat pertisipasinya pun masih terbatas. @ugas meratifikasi standar global yang memenuhi kriteria kemanusiaan merupakan pekerjaan rumah yang sulit di!apai dalam aktu dekat.
%0 Perbe"aan Nilai ansia
Dalam pendidikan global, seharusnya kita memberikan kesempatan kepada para sisa untuk mengenal dan memahami keragaman masyarakat dunia. Perbedaan-perbedaan budaya merupakan manifestasi dari adanya keragaman nilai dan perspektif diantara umat manusia. Perbedaan ini ter!ermin dalam perasaan, pilihan, sikap, gaya hidup dan pandangan dunia tiap masyarakat. Perbedaan ini pun merupakan hasil dari adaptasi e"olusi masyarakat dengan lingkungannya yang !ukup unik dalam rangka memenuhi sejumlah kebutuhan bersama. Pendidikan global membantu para sisa melihat kebersamaan di dalam keragaman. +eluruh masyarakat mengembangkan 12
budayanya masing-masing, seperti perumahan, makanan, pakaian, peralatan, hak milik dan sebagainya yang !o!ok dengan kebutuhan dan lingkungannya. 5asyarakat telah mengembangkan bantuk-bentuk ekspresi estetika yang unik, pekerjaan dan permainan, bahasa dan system komunikasi lainnya. 5ereka telah mengembangkan organisasi so!ial dan !ara-!ara kontrol so!ial, system pendidikan formal dan informal dan transmisi nilai-nilai so!ial, tradisi dan ritual utnuk mengungkapkan pandangan dunia dan keyakinan-keyakinan serta mekanisme dan organisasi untuk menyelenggarakan beragam fungsi-fungsi ekonomi. Dengan demikian, tugas kita adalah membantu para sisa dalam memandang kualitas kemanusiaan yang berbeda dari dirinya. Para sisa perlu menyadari baha di luar dirinya ada sejumlah nilai yang berbeda dari nilai yang dimilikinya, yang berakar dari tradisi dan yang memiliki keabsahan sesuai dengan pengalaman dan sejarah. Dengan !ara mendekatkan para sisa pada nilai-nilai demikian memungkinkan mereka memiliki !riteria saling pengertian antar sesama.
%.% Ka/ian tentang s(ste& global
$ita melakukan hubungan dengan setiap bangsa di seluruh dunia sampai pada tahap yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Adanya saling hubungan dan ketergantungan antar bangsa inilah adalah akibat dari keikutsertaan bangsa kita dalam system yang sedang berjalan di dunia saat ini yang sering dinamakan system global. %esarnya ruang lingkup saling ketergantungan sebagaimana yang kita sadari telah semakin meningkat sejak berakhirnya Perang Dunia &&. Perubahan ini dapat ditelusuri dari adanya kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang nampaknya telah men!iutkan dunia dan juga perubahan interaksi antar negara yang telah berhasil membentuk organisasi internasional P%% dan menghentikan tradisi imperalisme dan kolonialisme.
13
$arena kita berada di tengah system interaksi global, maka kita merasakan pula saling ketergantungan global. +emua system ini tentunya memiliki karakteristik, komponen, peluang interaksi, serta aturan main dan pengaruhnya. +alah satu komponen yang menjadi perhatian kita saat ini adalah komponen pendidikan global. Dalam hal ini, untuk membantu para sisa memahami se!ara mendalam hakekat saling ketergantungan itu, maka materi pembelajarannya harus dikaitkan dengan kajian system global di bidang ekonomi, politik, ekologi dan teknologi sejalan dengan tempat di lingkungan mana mereka hidup. Dengan !ara demikian, maka diharapkan para sisa dapat berpartisipasi se!ara efektif dan bertanggung jaab dalam lingkungan global. $0 Siste& ekono&i
+e!ara indi"idu ataupun kelompok, perilaku yang kita lakukan seharihari !ukup menjadi !ontoh tentang adanya saling ketergantungan. =ampaknya mudah saja menelusuri fakta bukan hanya karena kita tergantung kepada orang atau negara lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari melainkan pula bagaimana orang atau negara lain di belahan bumi ini tergantung kepada kita. konomi global merupakan system yang sangat kompleks yang menimbulkan saling ketergantungan lebih jauh dari sekedar hubungan sebab akibat antara konsumen dan produsen pada ilayah yang berbeda. $ajian ini sudah seyogyanya membantu para sisa mengungkap sejumlah kompleksitas dengan memfokuskan pada para pelaku ekonomi, misalnya moti"asinya dan bagaimana mereka membuat keputusan. $ajian selanjutnya berkaitan dengan hubungan antar pelaku ekonomi untuk melihat posisi mereka dalam jaringan interaksi. +istem ekonomi, khususnya ekonomi kapitalistik atau pasar adalah system yang motif ekonominya mengutamakan keuntungan semata. $eputusankeputusan tentang apa yang diproduksi dan untuk siapa diproduksi ditentukan oleh pasar dan kekuatan politik. Perusahaan sasta dalam negeri, multi nasional maupun milik negara mengekspor produk harus selalu membandingkan keuntungan, artinya barang yang mereka produksi harus lebih murah dari 14
barang yang dibuat oleh pesaing ekonomi dari luar negeri. $ekuatan ekonomi tersebut akan selalu mengatur pelaku-pelaku ekonomi ini untuk mengimpor barang-barang yang bukan hanya lebih murah melainkan kualitasnya pun lebih baik. Eaktor-faktor politik dapat mempengaruhi produksi apabila negara berpartisipasi dan mendukung lembaga keuangan negara, seperti %ank Dunia (8orld %ank) dan Dana 5oneter &nternational (&5E H &nternational 5onetary Eund). Eaktor-faktor politik pun mempengaruhi tingkat keterikatan ekonomi negara dalam perdagangan dan keuangan dunia dengan !ara mendorong perdagangan yang bebas dan ekonomi yang terbuka atau dengan menentukan tariff dan proteksi lainnya yang !enderung membatasi keikutsertaan dalam ekonomi internasional. Adanya interaksi dalam system ditunjukkan oleh banyaknya akti"itas. $egiatan kelompok orang mengatur barang yang berasal dari berbagai negara, mulai dari !oklat sampai berbagai jenis mobil merupakan pemandangan yang biasa. Demikian pula in"estasi luar negeri oleh perusahaan-perusahaan multinasional, pinjaman luar negeri dan jual beli mata uang asing. $arena begitu kompleksnya jaringan perikatan maka tindakan-tindakan para pelaku ekonomi biasanya mempunyai konsekuensi bagi pelaku-pelaku lainnya dalam system tersebut. $onsekuensi ini ada yang dapat diprediksi (unpredi!table) tetapi ada pula yang tidak dapat diperkirakan (unpredi!table), tidak diharapkan (uneIpe!ted), tak diinginkan (unintended), bahkan tidak diketahui (unknon) sama sekali. $risis moneter yang melanda negara-negara Asia khususnya Asi @imur dan @enggara dan yang paling parah adalah &ndonesia merupakan bukti konsekuensi ketergantungan negara terhadap ekonomi internasional yang tidak dapat diperkirakan. 5asalah saat ini yang menjadi pertanyaan, bagaimana negara mengatur pembayaran utang-utang negara terhadap badan keuangan internasional dan berapa banyak alokasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pokok
(sembako)
untuk
rakyat.
Dan berapa
besar
kemampuan
atau
ketidakmampuan para petani untuk berproduksi mempunyai pengaruh pula terhadap pen!apaian pemulihan konsekuensi yang sedang dialami oleh 15
&ndonesia. Pengaruh ini semakin meluas bukan hanya pada ketersediaan makanan pada suatu ilayah melainkan pula pada harga-harga yang dipikul oleh para petani. arga yang berlaku terhadap konsumen dimanapun merupakan hasil perkembangan langsung dari mata rantai pengaruh ini. Pendidikan global akan membantu para sisa memandang dirinya sendiri sebagai pelaku ekonomi dalam ekonomi global ini. $arena mereka ikut serta dalam system ekonomi ini sebagai konsumen, produsen, dan arga negara maka banyak kesempatan bagi para sisa untuk menelusuri ikatan-ikatan dirinya dengan pelaku ekonomi lainnya. Dengan memberikan kesempatan ini memungkinkan sisa mengetahui bagaimana mereka dipengaruhi oleh pelaku ekonomi lain dalam system dan bagaimana keputusan-keputusan dan gaya hidup mereka itu mempengaruhi orang lain di dunia ini.
%0 Siste& politik global
Peristia dunia saat ini menunjukkan adanya saling ketergantungan dalam akti"itas politik. Pemilihan umum samapai peristia +idang 7mum 5P di &ndonesia dan kemungkinan-kemungkinanperubahan struktur kekuasaan mendapat perhatian yang intensif dari seluruh dunia karena implikasiimplikasinya akan mempengaruhi segi keamanan Asia dan keseimbangan kekuatan (balan!e of poer) antara negara-negara adikuasa. $ebijakan fis!al Amerika +erikat yang biasanya dianggap sebagai masalah dalam negeri, mempengaruhi
banyak
ekonomi
negara-negara
lain
dan
akhirnya
mempengaruhi kemampuan pemerintah negara tersebut dalam melanjutkan kekuasaannya. Proritas dan kebijakan yang diambil oleh penguasa polit biro komunis utnuk ren!ana lima tahun mendatang dalam industrialisasi, pertanian atau motif ekonomi kapitalis mempengaruhi kehidupan petani, pekerja, pemegang saham, dan para turis Amerika. Perluasan atau penolakan terhadap konsep hak asasi manusia oleh suatu negara akan pula memberikan dampak terhadap gelombang 16
arus pengungsi negara-negara tetangga dan bahkan mengakibatkan perdebatan di dalam $ongres Amerika +erikat tentang kebijakan imigrasi. Demikian pula, ketika &ndonesia membatalkan pembelian sekitar : buah pesaat tempur E- dari Amerika +erikat sebagai akibatnya kritik?pernyataan prasyarat dari anggota $ongres A+ yang mengkaitkannya dengan masalah politik &ndonesia. 5asih banyak !ontoh lainnya yang pada dasarnya menunjukkan baha peristia peristia itu memberikan bukti adanya keterikatan dari pelaku politik internasional dalam system politik global. +iatem yang banyak didominasi oleh negara-negara berdaulat ini merupakan jalan untuk menggunakan pengaruh (influen!e) dan kekuasaan (poer), dan bahkan mungkin lebih dari system politik dalam negeri dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan ekonomi yang berkaitan dengan distribusi sumber-sumber alam. 8alaupun, bukanlah merupakan system pemerintah yang memegang kekuasaan atas seluruh negara di dunia. +istem ini hanya mempunyai badan hokum yang terbatas dan mekanisme paksaan serta pelaksanaan yang tidak resmi. %ahkan P%% sndiri haruslah mendasarkan kekuasaan kolektif anggotanya untuk menentukan agresi dan membaa bangsa dalam system internasional pada kerjasama yang lebih erat dan keper!ayaan bersama untuk meme!ahkan masalah bersama seperti kemiskinan, penyakit menular dan kebodohan. $arena kurangnya mekanisme untuk memaksa dan melaksanakan kebijakan internasional maka system politik internasional dilaksanakan melalui persetujuan (bargaining) dan perundingan (negotiation) menurut kepentingan nasional sendiri, pemaksaan se!ara militer dan kekuatan ekonomi negara-negara dann aliansi serta kekuatan pendapat dan kedudukan dunia. Di dalam kerangka ini, sebagian ke!il kelompok negara yang mempunyai kekuasaan kuat mejadi dominan baik diperoleh dari kekuatan militer, ekonomi, teknologi maupun ideology. =amun alaupun negara-negara tersebut merupakan pelaku yang sangat jelas dominan dalam arena politik global, bukan berarti mereka dapat bertindak 17
seenang-enang terlepas dari peran dan partisipasi mereka dalam mengakhiri Perang Dunia &&. Jleh karena itu untuk menjaga keseimbangan kekuasaan se!ara alami pada era ini telah mun!ul lebih dari ': organisasi internasional yang semi otonomi. Jrganisasi-organisasi regional yang anggota negaranya berkepentingan dengan masalah ekonomi dan keamanan. +ekarang ada lebih dari <.':: organisasi internasional bukan pemerintah (=GJ H =on Go"ernmental JrganiFation) yang bekarja untuk mempengaruhi kebijakan nasional dan internasional yang berkaitan dengan isu-isu global. Jleh karena itu, organisasi ini sangat berperan dalam politik dunia yang sejajar dengan peran kelompok-kelompok penekan (pressure groups) dalam politik dalam negeri suatu negara. $eputusan-keputusan yang dibuat oleh =GJ ini sangat penting bagi masyarakat dunia pada saat mereka berjuang meme!ahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi. +aat ini pemerintah negara bagian atau propinsi pun semakin aktif dalam perdagangan internasional, pertukaran budaya, dan bahkan dalam isu-isu kebijakan luar negeri seperti politik apartheid dan pembekuan senjata nuklir. @ingkatan perilaku dalam system global saat ini pun semakin luas yang meliputi kelompok bisnis, media dan kelompok kepentingan lain. Peran perusahaan transnasional dalam persoalan-persoalan internasional sedang meningkat. Di Amerika, misalnya, media elektronik telah menjadi bukan hanya sebagai
obse"er dan reporter tentang peristia-peristia internasional
melainkan pula sebagai pelaku dalam membentuk peristia-peristia tersebut. +elain itu, di Amerika +erikat dan di negara-negara demokrasi lainnya, orang memainkan peran penting dalam system global sebagai pelaksanaan hak-hak partisipasi mereka. =amun pelaksanaan ini terkadang terlalu jauh sehingga sangat sulit pula membedakan pelaksanaan hak-hak sebagai anggota masyarakat dunia atau negara dengan batasan !ampur tangan (inter"ention) terhadap persoalan kedaulatan negara tertentu. 5isalnya, peran Amerika +erikat sebagai pemegang pimpinan demokrasi di dunia yang dominan, pengaruh tindakannya terhadap bangsa lain terkadang melampaui batas kedaulatan?kemerdekaan negara lain. 18
'0 Siste& Ekologi
Planet tempat kita tinggal ini merupakan bidang batuan yang mengorbit mengelilingi matahari dan melayang dalam energi sinar menurut system tata surya. Di baah kulit bumi adalah lapisan panas berarna putih dan men!air. Di atas permukaan terhampar daratan dan samudera luas. Di antara permukaan yang dinamis dan ruang kosong di atas, terdapat lapisan yang tipis dan rapuh yang terdiri atas manusia, tumbuhan-tumbuhan, hean, dan mikroorganisme yang saling ketergantungan satu sama lain dan semuanya tergantung pada tanah, lautan, dan unsure-unsur lain untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Di dalam system ekologi bumi yang kompleks, biosphere, lapisan kehidupan yang tipis yang mengelilingi bumi sangatlah mudah dipengaruhi dan teran!am oleh akti"itas makhluk manusia. %iosphere bumi merupakan suatu system kehidupan terus menerus berdaur ulang menurut dasar kehidupan biokimia dan oleh karena itu memungkinkan struktur kehidupan dan adanya lingkaran makanan. Adanya kehidupan di bumi ditemukan pada ketinggian :.::: meter pada permukaan pegunungan dan pada kedalaman :.::: meter pada kedalaman samudera. =amun ilayah untuk reproduksi adalah berada pada lapisan yang paling tipis kira-kira :: meter untuk pepohonan yang palig tinggi dan hanya beberapa meter pada kedalaman air. @ipisnya lapisan biosphere di bumi adalah sama dengan lapisan embun pagi pada permukaan apple. Penutup permukaan bumi yang hijau merupakan syarat bagi kelangsungan hidup bumi. Di dalam bidang kehidupan ini, setiap organisme saling berkaitan dengan organisme lainnya karena semua makhluk hidup bersaing untuk memperoleh energi dari matahari, air dan bumi. Dari semua spesies yang membangun kehidupan ini, umat manusia adalah aktor yang paling kritis dalam system ekologi karena kemampuannya untuk mengelola dan mengeksploitasi, memelihara atau merusak. Pendidikan 19
global akan mengajak para sisa menyadari baha ada hubungan simbiotis dan saling ketergantungan dengan makhluk hidup maupun dengan makhluk non hidup dan baha kita sebagai makhluk manusia berperan banyak dalam ekologi ini. Pendidikan global akan membantu para sisa merasa dirinya bagian dari kehidupan di bumi, menyayanginya, menjadikannya tempat yang istimea bagi dirinya, dan melakukan tindakan se!ara indi"idu setelah berfikir demi system ekologi yang menyeluruh.
)0 Siste& Teknologi
Ada sedikitnya pertanyaan baha kita hidup dalam abad teknologi. +ementara teknologi selalu memainkan peran penting dalam kehidupan umat manusia dan system di bumi, teknologi abad ini > berdasarkan mesin jet dan roket, transistor dan nuklir > mengubah kehidupan di planet bumi se!ara !epat yang tak dapat dibayangkan untuk masa mendatang. @eknologi modern bukan hanya mengubah !ara hidup indi"idu, bekerja dan berhubungan dengan indi"idu lain maupun dengan lingkungan pengaruhnya se!ara dramatis mengubah geopolitik, fungsi ekonomi dunia, dan system ekologi global. %anyak saling keterkaitan antar bangsa yang menjadi !iri dunia modern disebabkan oleh kemajuan teknologi yang sangat !epat khususnya dalam transportasi dan komunikasi sebagai !ara utama kontak manusia. $emajuan ini telah mengakibatkan dunia kita semakin men!iut dalam arti aktu dan jarak dan memperluas dunia kita dalam arti jumlah orang, tempat, peristia dan sedikit informasi yang berada di sekitar kita. $emampuan transportasi orang dan barang yang tak diperkirakan sebelumnya di seluruh dunia se!ara fundamental telah mengubah ekonomi dunia. $emampuan memindahkan persenjataan jarak jauh melalui roket telah mengubah konsepsi dasar peperangan dan sangat mempengaruhi keseimbangan 20
kekuatan dan hakekat diplomasi dalam system politik global. $apasitas memberikan ulasan peristia sesegera di seluruh dunia melalui komunikasi satelit bukan hanya telah menjadikan seluruh dunia dapat diakses oleh orang melainkan pula telah mengubah peran media. Cebih jauh lagi, kemampuan jaringan radio dan tele"isi global yang membanjiri suatu budaya dengan pemikiran-pemikiran, nilai-nilai dan produk bangsa lain berpotensi untuk men!iptakan jenis pekerjaan baru. Belaslah, pendidikan global akan memberikan kesempatan kepada para sisa untuk mengeksploitasi kemungkinan-kemungkinan ini. Akhirnya, kajian system teknologi akan memungkinkan para sisa memahami ke!epatan transformasi dunia terhadap masyarakat global, melakukan eksplorasi !abang!abang transformasi tersebut pada masyarakat dan budaya dunia, dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan agar tetap hidup dan menaklukan dunia yang semakin kompleks.
%.' Ka/ian tentang &asala#,&asala# "an is,is global
+etiap hari, sebagian dari hidup kita dibombardir oleh masalah-masalah dan isuisu internasional. Apabila para remaja memahami tentang dunianya, maka pendidikan harus dikaitkan dengan penelitian tentang sebab-sebab, akibat-akibat dan kemungkinan penyelesaian tentang isu-isu global saat ini. +eperti dalam kajian system, para sisa harus mengetahui bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masalahmasalah dan isu-isu ini. +ehingga, mereka berhak mengetahui bagaimana mereka dapat menjadi bagian dari isu-isu dan masalah-masalah global dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi dalam proses penyelesaian itu. Apakah !iri isu-isu dan masalah-masalah global itu# Pertama, ruang lingkupnya bersifat transnasional. Asal-usul dan akibat dari masalah melintasi lebih dari satu negara. $edua, isu-isu dan masalah-masalah hanya dapat diselesaikan melalui tindakan multilateral penyelesaian dan perbaikan tidak dapat di!apai hanya oleh tindakan satu negara. 21
ealitas ini mengantarkan pada karakteristik isu global. $etiga, yakni baha tingkat konflik itu ada di dalam !iri pertama maupun !iri kedua. $onflik ini berasal dari ketidaksepakatan tentang hakekat dan sebab masalah, dalam membedakan nilai dan tujuan tentang hasil dan !ara, dan dalam kesulitan menemukan tindakan yang tepat yang diperlukan untuk menjamin hasil yang diharapkan. $eempat, masalah dan isu-isu ini mempunyai sifat terus menerus (persisten!e). 5asalah dan isu ini telah berkembang sebagai masalah dan isu yang berkelanjutan. $elima, isu dan masalah ini terkait dengan hal lain. Pada umumnya, penyelesaian pada satu masalah akan mempunyai pengaruh pada beberapa fa!tor lainnya. $niep (/0, h.<<'-<<<) mengemukakan empat kategori pemikiran isi pendidikan global yang dapat menjadi masukan untuk kurikulum
$0 Is,is per"a&aian "an kea&anan
Dunia sekarang tempat kita tinggal merupakan obsesi bagi keamanan nasional. +etiap tahun, negara-negara di dunia menghabiskan sekitar K61: billion atau sekitar L G=P dunia untuk membangun persenjataan. Bumlah ini mendekati L1: per-orang yang ada di bumi. +ejak Perang Dunia &&, alaupun bukan satu negara saja yang berperang telah diumumkan sedikitnya : konflik bersenjata telah terjadi sehingga sekitar juta jia meninggal dunia. Cembaran semua peristia hitam ini adalah an!aman perang nuklir yang kemungkinannya lebih banyak memakan korban jia. Pada dasarnya, bangsa-bangsa mengetahui keamanan karena kehadiran atau ketiadaan an!aman terhadap nilai-nilai atau sumber-sumber dasar yang menjadi landasan kehidupan. Perhatian terhadap keamanan dapat beragam, dari mulai perlindungan atas hak asasi manusia dan otonomi nasional sampai pada mempertahankan
kebebasan
ekonomi.
5en!iptakan
keamanan
dan
mempertahankan perdamaian telah menjadi pemikiran bangsa-bangsa sepanjang sejarah karena system internasional tidak mempunyai pusat otoritas untuk 22
melaksanakan hokum dan menyelesaikan konflik dengan suatu system kedaulatan bangsa-bangsa. +ejumlah pertanyaan dasar harus memfokuskan pada inkuiri tentang perdamaian internasional dan isu-isu keamanan Apakah keamanan itu# Apakah ada alternatif konflik bersenjata dan an!aman perusakan umat manusia yang menjamin keamanan# Apakah pengaruh kebijakan keamanan negara dan bagaimana kebijakan-kebijakan ini terkait dengan masalah ini, seperti isu-isu pembangunan dan lingkungan# %agaimana arga negara se!ara indi"idual mempengaruhi kebijakan keamanan bangsanya#
%0 Is,is pe&bangnan
+tudi tentang isu-isu pembangunan akan mengajak para sisa dalam memperjuangkan rakyat dan bangsa untuk memperoleh kebutuhan dasar, men!apai pertumbuhan ekonomi nasional, dan memperluas kebebasan politik, ekonomi dan so!ial mereka. +tudi ini terutama akan memfokuskan pada sejumlah isu-isu dan masalah-masalah sekitar pelebaran kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin di dunia dan ketidakadilan serta penderitaan akibat dari kesenjangan ini. $ita dapat menangkap sejumlah dimensi kesenjangan antara si kaya dan si miskin ini dengan membandingkan urutan penduduk paling kaya di dunia dan urutan penduduk paling miskin di dunia. $esenjangan antara si kaya dan si miskin (seperti yang mengalami kelaparan, penyakit dan ketidakadilan) hampir tidak dapat dielakkan. $enyataan ini merupakan an!aman terhadap keamanan global dan lingkungan. +elain itu, inipun merupakan penyebab utama tingginya utang negara-negara Dunia $etiga yang nampaknya semakin menjadi beban. Pinjaman yang diberikan oleh %adan $euangan &nternasional apabila tidak dikelola dengan benar malah akan menjadikan kemunduran, bukan memberikan kemajuan bagi negara tersebut.
23
+tudi tentang isu-isu pembangunan mulai dengan pertanyaan dasar Apakah pembangunan yang berhasil dan pembangunan yang belum berhasil itu# Dengan mengkaji isu-isu pembangunan para sisa akan berusaha mengatasi sejumlah masalah yang dihadapi oleh masyarakat dunia ledakan penduduk, kelaparan, penggundulan hutan, penurunan kualitas lingkungan, hubungan 7tara > +elatan dan %arat > @imur, transfer teknologi yang tepat, krisis ekonomi dan moneter, krisis utang negara Dunia $etiga dan banyak lagi krisis-krisis lain yang setiap hari memenuhi halaman muka surat kabar. $un!i utama bagi sisa adalah menemukan begaimana para sisa mengkaitkan masalah-masalah pembangunan dan akibat-akibat kesalahan pembangunan dan lebih penting lagi bagaimana para sisa dapat terlibat dalam pen!arian solusi masalah-masalah ini.
'0 Is,is lingkngan
&su-isu lingkungan terutama berkaitan dengan akibat-akibat eksploitasi sumber daya manusia dan pengelolaan kekayaan bumi tanah, lautan dan unsure-unsur lainnya. 5asalah yang berkaitan dengan akibat-akibat akti"itas manusia terhadap lingkungan bukanlah persoalan baru, tetapi karena penduduk bumi berkembang sangat !epat dan meningkatnya konsumerisme maka akibatakibat tersebut diperluas menjadi masalah-masalah krisis. ujan asam, polusi sungai dan laut, pembentukan karbondioksida dalam atmosfir, polusi udara industri yang kita hirup, pemusnahan jenis tanaman dan hean, penipisan hutan dan sebagainya. 5asalah-masalah dan isu-isu yang menghendaki peme!ahan ini sangat penting untuk disadari oleh umat manusia marena ini milik kita bersama demikian pula ribuan jenis tanaman dan hean. +emuanya dapat melampaui batas-batas nasional dan menghendaki kepedulian bersama. Pendidikan global akan memberi kesempatan kepada para sisa untuk melihat perannya dalam isu-isu dan masalah-masalah global demikian pula peran orang dan system 24
lainnya. Eokus utama kajian akan mempertimbangkan dan menganalisis solusi serta perlunya kerjasama se!ara multilateral untuk menemukan solusi tersebut.
)0 Is,is #ak asasi &ansia
%eberapa dekade setelah Perang Dunia && mun!ul perhatian yang besar terhadap hal asasi manusia di seluruh dunia. $epedulian ini sebagai akibat dari banyaknya kekejaman yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya selama peperangan. Demikian pula kejahatan kaum kolonial?imperialis %arat terhadap penduduk jajahan yang berada di luar batas-batas perikemanusiaan. Deklarasi P%% tentang ak Asasi 5anusia merupakan reaksi langsung terhadap peristia tersebut. Alasan kedua adanya perhatian yang besar terhadap hak asasi manusia berasal dari adanya saling keterkaitan dunia modern yang belum pernah sebelumnya. $epedulian ini bukan hanya karena orang mempunyai kesadaran yang lebih besar terhadap isu-isu hak asasi manusia melalui jaringan komunikasi global tetapi orang tersebut pun mempunyai rasa tanggung jaab sebagai anggota masyarakat dunia dan se!ara pribadi menolak terhadap pengabdian atas hak asasi manusia. +elain Deklarasi dan usaha-usaha badan internasional lain, kita masih tinggal di dunia tempat sejumlah orang kehilangan haknya sebagai manusia. Pembunuhan massal, politik apartheid, penindasan politik dan penahanan, penyiksaan terhadap penduduk pribumi, penyersoran, penyiksaan agama dan lain-lain telah banyak menghiasi halaman surat kabar tiap hari. Pendidikan global mungkin tidak lengkap apabila tidak berusaha mengatasi kenyataan paradoks pada dasarnya, masyarakat global seyogyanya peduli terhadap konsep-konsep hak asasi manusia uni"ersal ditengah adanya penyalahgunaan terhadap hak asasi manusia.
25
%erdasarkan sejarah perjalanan bangsa &ndonesia, sebenarnya kita telah lama mengenal nilai-nilai hak asasi manusia yang semua terkristalisasi dalam pandangan hidup Pan!asila dan lebih operasional ada dalam 77D /<1. 8alaupun Pan!asila maupun 77D /<1 tidak se!ara eksplisit menyebutkan istilah hak asasi manusia namun semangat dan isi tentang hak asasi manusia itu telah termasuk di dalamnya. Permasalahan yang sering mun!ul dan dibahas atau diperdebatkan adalah tentang peraturan pelaksanaan serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. al inilah yang saat ini dalam G%= /00 mendapat perhatian !ukup serius sehingga hak asasi dimasukkan sebagai bagian dari isi $etetapan 5P /00 tentang G%=.
%.) Ka/ian se/ara# #bngan antara bangsa "an saling ketergantngan
Perspektif sejarah yang meliputi e"olusi nilai-nilai kemanusiaan yang berbeda dan yang uni"ersal, pembangunan sejarah system global kontemporer, dan kondisi dan sebab-sebab dari isu-isu dan masalah-masalah global saat ini merupakan fondasi bagi pendidikan global. +ayangnya, sejarah yang dipelajari oleh kebanyakan sisa kita hanya sedikit mengembangkan perspektif dunia yang saling ketergantungan saat ini. +ejarah dunia yang diajarkan adalah sejarah peradaban %arat atau pengaruh %arat terhadap dunia lainnya. +eringkali, sejarah dunia merupakan sejarah yang memisahkan ilayah-ilayah regional dan hubungannya antara negara tersebut. %iasanya semua sejarah memfokuskan pada perkembangan negara-negara yang lebih kuat dalam dunia kontemporer. Pada umumnya, pendekatan-pendekatan tradisional untuk mengkaji sejarah dunia masih sedikit mengungkap pengertian saling ketergantungan antar bangsa karena pendekatan ini tidak menekankan pada akar sejarah dari saling ketergantungan tersebut. Dengan demikian, apabila para sisa kita betul-betul memahami saling ketergantungan dalam dunia kontemporer maka mereka harus mendasarkan pengetahuan tentang kontak dan pertukaran antar peradaban yang telah berlangsung sedikitnya sejak '::: tahun yang lalu. %ukti adanya kontak dan pertukaran tersebut pernah dikemukakan oleh 26
sejarahan yang bernama 8illiam 5! =eill yang menga!u pada 2the e!umene4 sebagai bukti kontak antar bangsa dari +payol sampai Afrika 7tara hingga Caut ;ina selama $ekaisaran omai dan an. $ontak ini dilakukan melalui jalur laut maupun darat menlintasi ilayah @imur @engah. Perpindahan tanaman dan hean terjadi antara lain dengan adanya katun, gula dan ayam yang dikembangkan di &ndia menyebar hingga ke ;ina dan rasia. ahasia teknologi berpindah se!ara perlahan. %aja &ndia diekspor oleh $ekaisaran omai namun teknologi pembuatannya tidak mengalami peralihan. +utra ;ina diekspor ke &ndia, @imur @engah dan omai dari abad ke-' 5 namun rahasia pertanian tidak terjadi hingga abad ke- 5. +ejarahan lain per!aya baha kontak ini didasarkan pada kesamaan budaya yang konkrit antara Asia dan Amerika dan baha terdapat pengaruh-pengaruh dari Asia tentang perkembangan masyarakat di Amerika. 7ntuk mendukung teori-teori tersebut, para sejarahan mengemukakan baha ribuan tahun sebelum ;olumbus menginjakkan kakinya di %enua Amerika, kapal-kapal yang melintasi +ri Cangka dan Baa dengan penumpang sekitar ':: orang. $apal-kapal yang melintasi +amudera &ndia tersebut berbobot 61 ton bahkan ;ina mempunyai kapal yang berbobot 0:: ton sebelum abad ke-6 5. $ontak, pertukaran dan saling ketergantungan telah berlangsung sepanjang sejarah 5isionaris global yang berasal dari ropa abad 1 dan 5 semakin !epat meningkat melalui kontak migrasi, perdagangan dan perang <:: tahun yang lalu yang sekarang telah ditransfer dalam dunia masa kini melalui tra"el udara global dan komunikasi satelit. $erangka piker yang telah dikemukakan disini dimaksudkan untuk mendorong pemikiran dan dialog agar para sisa memiliki dasar untuk mengembangkan perspektif global. Apabila ada pihak lain yang tidak setuju dengan unsure-unsur tertentu yang telah terpilih untuk menyusun kerangka pikir ini, diharapkan mereka akan termoti"asi untuk mengembangkan gambaran alternatif tentang dasar substantif pendidikan global. Apabila kita sungguh-sungguh dalam mengintegrasikan perspektif global ke dalam pengajaran di persekolahan maka kita harus mengembangkan gambaran substantif tentang pengembangan dan implementasinya. 27
Eungsi yang sangat bermanfaat dari kerangka yang dikembangkan ini adalah untuk mengukur kelayakan program yang ada dan sebagai pedoman untuk mengembangkan program atau kurikulum baru pendidikan global. Jleh karena itu, semua unsure yang ada dalam setiap dimensi merupakan bagian penting dari disiplin ilmu-ilmu so!ial seperti sejarah, geografi, politik dan lain-lain. 7ntuk kepentingan pengajaran di persekolahan, semua bagian ini dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran &P+ sehingga tuntutan untuk proses belajar mengajar akan betul-betul bersifat global. Demikian pula para guru &P+ tentu saja dituntut untuk mempersiapkan diri dalam kemampuan aasan global sehingga tuntutan kurikulum maupun kondisi di masa depan akan ter!apai sesuai harapan.
C. ETO-E PENGA2ARAN GLOBAL
$. Pen"a#lan.
Pendidikan global merupakan suatu studi untuk membantu para sisa belajar menjadi arga negara dunia. %umi kita semakin menyusut karena adanya saling ketergantungan dalam bidang tra"el, komunikasi dan ekonomi yang semakin !epat. osen!ran!e (/0) menyatakan baha interaksi antar negara sedang mengalami perubahan. Dunia telah beralih dari kumpulan bangsa-bangsa pada territorial. Pada masa lalu, hubungan internasional berdasarkan pada kebijakan proteksi teitorial. Pada masa depan, keberhasilan atau kegagalan negara-negara akhirnya akan tergantung pada kemampuan negara-negara itu mengembangkan hubungan perdagangan yang saling tergantung satu negara dengan lainnya. 5asyarakat konomi ropa (5) telah meujudkan situasi saling ketergantungan ini, demikian pula A+A=. 28
+aat ini, banyak negara yang menggantungkan masalah perdagangan, pembangunan ekonomi, keamanan, dan kesehatan kepada negara lain. Apa yang dilakukan oleh arga di suatu negara sering berpengaruh terhadap arga di negara lain. 5asalah sampah nuklir, pelanggaran A5, kelaparan, kemiskinan, penyakit, kelangkaan sumber daya alam, penipisan lapisan oFon, pengaruh rumah ka!a, terorisme,
perang,
perlombaan
senjata
merupakan
topik-topik
utama
yang
mempengaruhi umat manusia di tiap belahan dunia. amilton (/0) melukiskan saling ketergantungan dalam penyakit. %anyak umat manusia di negara-negara yang terbelakang hidup dan kondisi yang tidak sehat. @ingkat kesehatan yang rendah, demikian pula daya tahan terhadap penyakit. $ondisinya sangat mudah terserang penyakit, seperti influenFa dan A&D+. amilton menyatakan baha sebagian besar epidemik itu berasal dari negara lain yang tingkat kesehatannya rendah. Jrang-orang di negara-negara maju terkait erat dengan negaranegara berkembang termasuk masalah penyakit. %umi diibaratkan dengan pesaat ruang angkasa yang mengelilingi alam raya. +eperti pesaat, bumi memiliki sumber daya alam yang terbatas yang harus dilindungi apabila penduduk dunia ini ingin sur"i"e. 7ntuk membantu melindungi penumpang pesaat ruang angkasa maka setiap penumpang harus bertanggung jaab akan keselamatannya. 7ntuk melindungi sumber-sumber daya alam, maka setiap orang di bumi ini harus melindungi sumber daya alam. +eperti penumpang pesaat ruang angkasa, maka kita penduduk bumi harus menyelamatkan bumi ini. Pendidikan global berusaha menyadarkan para peserta didik agar mempunyai perspektif terhadap masyarakat lain dan budayanya. 5enurut ;olman (/0/) program pendidikan global yang seyogyanya mendapat perhatian di sekolah meliputi . =ilai-nilai yang unik dalam suatu masyarakat tetapi sudah dianggap membudaya. '. Perbedaan system politik, ekonomi, teknologi, dan ekologi di dunia.
29
9. 5asalah-masalah internasional, seperti perdamaian, keamanan internasional, dan hak-hak asasi manusia* dan <. %eberapa bagian sejarah dunia yang menunjukkan baha kontak budaya antar bangsa telah terjadi selama berabad-abad. Pada tahun //', Eorum Pendidikan Global Amerika telah membuat rekomendasi tentang karakteristik program pendidikan global yang baik sebagai berikut . %ahan-bahan pengajaran bersifat akurat dan tidak mengandung hal-hal yang stereotif?klise. '. $ebiasaan manusia dalam menerima keragaman. 9. +aling hubungan antar manusia. <. @anggung jaab manusia pada masa depan tetap tidak melakukan propaganda menurut pandangannya sendiri. 1. @antangan global disajikan sebagai arena yang menarik bagi sisa. @idak setiap orang mengakui baha pendidikan global sebagai mata pelajaran yang bermanfaat. %anyak orang bertanya apakah karakteristik yang direkomendasikan itu !o!ok dengan sisa sekolah dasar. 5ereka masih ragu apakah komitmen ini dapat dikembangkan atau tidak. &su yang mun!ul, “Apakah mungkin mengajar anak-anak mengapresiasi keragaman dan pluralisme budaya yang mempertahankan komitmen dan loyalitas terhadap !ita-!ita demokrasi#.
%. Pengorganisasian Pengala&an Bela/ar Pen"i"ikan Global
30
%elajar melalui pendidikan global dapat diintegrasikan dalam pendidikan &P+ dengan berbagai !ara. Ada lima !ara penekanan yang dapat dilakukan guru dalam mengorganisasikan pola pengajaran, ialah dengan memberi tekanan pada M 5onokultural (mono!ultural) M Pengalaman (eIperien!e) M $ontribusi (!ontributions) M Antar budaya (inter!ultural) M Perorangan (personal)
$0 elali onokltral
Pendidikan global ini merupakan pengkajian yang mendalam tentang suatu budaya. @ujuannya adalah membantu sisa agar lebih peduli terhadap masyarakat lain. 5ateri yang dibahas disesuaikan dengan tingkat perkembangan sisa sekolah dasar atau berdasarkan tingkat kelas. &su-isu yang dapat diangkat oleh guru dapat dipilih. +ebagai !ontoh - +ejarah singkat tentang masyarakat dari masa anak-anak berasal - =ilai-nilai dan kebiasaan masyarakat dari masa anak-anak berasal - %agaimana anggota masyarakat Pasundan mempertahankan identitas budayanya - Pengaruh budaya yang dibaa oleh anak luar Pasundan - Pengaruh budaya Pasundan terhadap kehidupan anak pendatang
31
Pelajaran yang diran!ang berdasarkan pada monokultural dapat dengan mudah disisipkan dalam kurikulum &P+ di sekolah dasar. %eberapa materi di atas dapat dimodifikasi oleh guru, misalnya dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan
yang
sesuai
dengan
tingkatan
kelas
anak-anak.
;ontoh pertanyaan $elas 9 Apakah &bu dan %apakmu suka bekerja ke luar kota, ke propinsi Baa %arat, ke luar Baa, atau ke luar negeri# +amakah pekerjaan yang dilakukan oleh &bu dan %apak itu# $elas < +amakah letak ilayah yang kita huni ini dengan ilayah asal kamu (misalnya, luar Baa)# Apa saja persamaan dan perbedaannya# Apa pendapatmu tentang orang-orang yang berada di luar Baa (+umatera, 5adura, $alimantan, +ulaesi, dll)# $elas +amakah propinsi Baa %arat dengan propinsi lain di &ndonesia# Apa saja perbedaan dan persamaannya#
%0 elali Pengala&an
Apabila
pendekatan
monokultural
memberikan
gambaran
yang
komprahensif tentang suatu budaya atau etnis tertentu, maka pendekatan pengalaman (eIperien!e) !enderung untuk tidak memperhatikan anggota satu kelompok masyarakat melainkan bagaimana peristia yang pernah dialami itu mempengaruhi sikap dan perilakunya. $uatnya peristia mempengaruhi perspektif anak dibahas sebagai !iri yang manusiai.
32
Ada dua !ara mengorganisir bahan pelajaran, ialah melalui !erita pengalaman dan studi kasus. ) ;erita pengalaman ;erita pengalaman lebih baik apabila disajikan di kelas 1 atau kelas . Anak-anak
dapat
mempersiapkan
!erita pengalaman sebagai tugas
(pekerjaan rumah), misalnya men!eritakan pengalamannya pada saat berada di luar Baa atau luar negeri atau dengan !ara meaan!arai orang lain yang berasal dari luar Baa atau luar negeri. ;ontoh pertanyaan untuk aan!ara M Apakah senang ketika Anda meninggalkan kampung halaman (luar Baa atau luar negeri)# M %agaimana perasaan Anda ketika akan meninggalkan kampung halaman# M Apakah negeri Pasundan atau &ndonesia seindah yang kau bayangkan# M Apakah saja yang berbeda# M Apakah yang paling mengejutkan ketika Anda sampai di tanah +unda atau &ndonesia#
'0. St"i kass
Pendekatan ini melibatkan para sisa dalam studi tentang satu atau lebih aspek budaya tetapi yang mengandung hal-hal yang unik. 5isalnya, anak diajak membahas hidup bertetangga dan bertamu. %agaimana sopan santun dan adat kebiasaan kita bertamu ke rumah orang lain. Apa yang harus diu!apkan# Di ilayah Pasundan mengu!apkan PuntenN, Assalamu4alaikumN Di Baa @engah 333..* Di +umatera %arat 333..* Di Australia 3333..* Di Amerika 33333.dll. 33
;ontoh pertanyaan - Apakah persamaan dan perbedaan# - 5engapa ada persamaan dan perbedaan#
)0 elali kontribsi
Pendekatan ini menekankan pada apa saja kontribusi bangsa lain terhadap budaya kita. 5enurut para sejarahan baha =egara kita banyak mendapat kontribusi atau pengaruh dari bangsa lain disamping kita juga telah memiliki aneka ragam budaya. - Adakah kontribusi dari orang-orang %elanda, Peran!is, &nggris, Amerika, Bepang# - %agaimana !aranya bangsa-bangsa lain membantu membangun negara kita# - %agaimana !aranya kita memberikan kontribusi terhadap bangsa lain# - Apakah bangsa lain masih tetap mempengaruhi kita saat ini# - Apakah kita masih berpengaruh terhadap bangsa lain# - Dapatkah Anda kemukakan !ontohnya# 5elalui pendekatan ini para sisa diajak untuk menyadari hal-hal apa saja negara kita telah mendapat pengaruh dari bangsa lain dan hal-hal apa saja kita telah memberikan pengaruh terhadap bangsa lain. Pendidikan global berusaha membantu para sisa mengapresiasi kontribusi-kontribusi yang terjadi baik pada masa lampau, kini maupun pada masa mendatang.
34
*0 elali antarkltral
Pendekatan ini melibatkan para sisa dalam belajar dengan !ara membantu mereka membandingkan dan mengkontraskan bagaimana budaya yang beraneka ragam itu dapat menjaab isu-isu yang mun!ul. Pelajaran disusun untuk membantu para sisa dalam mengapresiasi orang lain dalam menghadapi tantangan sehari-hari dan mengembangkan !ara-!ara menanggapinya. @eknik pengajaran yang dilakukan oleh guru dapat melalui tabel. ;ontoh 5akanan umah Pakaian ekreasi Baa %arat 5adura 5aluku Australia Bepang Philipina Pertanyaan yang dapat diajukan M Apakah persamaan dan perbedaan antar daerah dan negara# M Dengan adanya perbedaan ini, apakah berarti satu bangsa lebih baik dari bangsa lain# M Para sisa perlu dibantu dalam memahami jaaban-jaaban tentang perbedaan dalam tantangan kehidupan di tiap daerah atau negara. =amun, perbedaan itu tidak berarti satu daerah lebih rendah dari daerah lain.
35
M %agaimana Anda menjelaskan perbedaan-perbedaan ini#
30 elali perorangan
%anyak anak yang sering kontak dengan anak lain yang berasal dari daerah atau negara lain. 5ungkin karena anak itu mempunyai saudara atau masih satu keluarga sehingga sering berhubungan atau surat-menyurat. Dengan demikian, anak-anak itu hidup dalam lingkungan masyarakat global (dunia). =amun, ada pula anak yang tidak pernah mengetahui bagaimana kehidupan orang yang berbeda di belahan dunia lain. &a tidak mengetahui baha di daerah atau negara lain pun banyak anak-anak seusianya yang berbeda dalam !ara hidupnya. 7ntuk membantu anak-anak mengenal budaya orang lain, guru dapat mempergunakan media, misalnya globe, peta, foto dan barang-barang hasil karya orang lain (pakaian, makanan, kendaraan, binatang, dsb). ;ontoh Dimana kendaraan diproduksi# $elas < > @ujuan Para sisa () menunjukkan lokasi pada peta negara yang memproduksi sideki!k* (') memberikan alasan mengapa negara-negara menghasilkan barang barang yang tidak sama* (9) mengemukakan pengaruh import bagi ekonomi negara. Prosedur $egiatan ini dapat juga dilakukan bersama keluarga mengunjungi sebuah took mobil atau sho room. @unjukkanlah ma!am-ma!am merk dan jenis mobil itu kepada sisa. @entu saja banyak ma!am kendaraan baik jenis maupun merknya. Ada merk +uFuki, onda, mitsubishi, isuFu, @oyota, %58, 36
5er!edes %enF, Peugeot, O8, Eord, dan lain lain. Benisnya, ada sedan, "an, truk, minibus, bus, dll. Di took mobil ini, sisa diminta menyebutkan atau menuliskan negara apa saja yang memproduksi kendaraan tersebut. 5ereka akan menemukan baha jenis dan merk kendaraan ini diproduksi oleh negaranegara lain. +uruhlah anak-anak menuliskan apa yang dilihatnya. +isa diminta untuk menuliskan kategori dari setiap kendaraan yang diamatinya termasuk negara yang memproduksinya. Pada saat di kelas, mintalah sisa menuliskan pada papan tulis atau pada transparasi. $emudian, sediakan peta yang besar atau globe dan mintalah sisa itu untuk menunjukkan letak negara yang telah mereka tulis itu. +elanjutnya, diskusikanlah apa yang telah dilakukan oleh sisa itu bersama sisa lain dan dibimbing oleh guru. asil diskusi berupa kesimpulan. 5isalnya M %erbagai jenis dan merk kendaraan itu diproduksi oleh negara-negara di luar &ndonesia M %anyak kendaraan yang ada di &ndonesia berasal dari Bepang dan eropa M Perusahaan-perusahaan kendaraan di negara-negara lain tahu betul selera atau kesukaan orang &ndonesia
-. KA2IAN
B+-A4A
LOKAL
PA-A
K+RIK+L+
IPS
-ALA
PERSPEKTIF GLOBAL
37
$ajian budaya lokal merupakan langkah penting dalam implementasi kurikulum &P+ guna menyiapkan para peserta didik di sekolah agar mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam menghadapi era globalisasi. $urikulum &P+ yang dimaksud dalam makalah ini bukan sebagai sebuah dokumen untuk disampaikan kepada peserta didik (curriculum as a document) - seperti halnya yang dianut oleh pamikir positi"istik-modernistik > melainkan kurikulum sebagai sebuah praksis (curriculum as a prais ) atau proses interaksi dan dialog antara pendidik dan peserta
didik dengan dokumen kurikulum yang ada - sebagaimana dianut oleh para pemikir pedagogi kritis (critical pedagogy) dalam peradigma postmodernism. 5elalui pengertian kurikulum yang terakhir tersebut, unsur-unsur budaya lokal seperti kearifan lokal (local wisdom) yang diariskan sejarah kepada para guru dan sisa di lingkungan setempat serta sebagai pengetahuan yang diperoleh dari beragam sumber dapat dimasukkan dan dikaji lebih lanjut tanpa mengubah standard isi kurikulum yang sudah ada. Dalam kurikulum &P+ sebagai sebuah praksis ini, unsur-unsur budaya lokal bisa diseleksi dan dikaji lebih lanjut untuk menumbuhkan perspektif global. 5akalah ini
akan menguraikan
kajian tentang
pengaruh nilai-nilai
budaya terhadap
perkembangan masyarakat di era global yang bisa dikembangkan dalam kurikulum &P+ sebagai sebuah praksis. %udaya lokal yang dimaksud adalah unsur-unsur seperti nilai, sikap dan perilaku, keyakinan, orientasi, dan anggapan umum yang menyebar di kalangan masyarakat pada sebuah negara. Partisipasi masyarakat di era global ditandai dengan kemampuan mereka beradaptasi dengan tuntutan global karena unsur-unsur budaya lokal yang mereka miliki seperti etos kerja serta entrepreneurship mendukung kemampuan beradaptasi tersebut. 7raiannya akan menggunakan kategori yang dikemukakan oleh &mmanuel 8allerstein' yaitu pembagian negara-negara dalam kaasan berdasarkan tingkat kemakmuran, yaitu negara-negara inti, semi-periphery dan periphery. $ategori tersebut didasarkan atas kemampuan ekonomi yang dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya lokal, baik nilai-nilai instrinsik maupun instrumental. 5asing-masing nagara yang digolongkan ke dalam kategori di atas memiliki derajat yang berbeda dalam menggali budaya lokal mereka untuk digunakan guna menghadapi globalisasi dan hal tersebut merupakan materi yang menantang dalam kurikulum &P+.
38
$. Pen"a#lan
%udaya lokal yang dapat dikaji dan dikembangkan dalam kurikulum &P+ sebagai sebuah praksis dalam makalah ini adalah segala sesuatu yang menyangkut unsur-unsur seperti nilai, sikap dan perilaku, keyakinan, orientasi, dan anggapan umum yang menyebar di kalangan masyarakat. +ikap hidup masyarakat yang nampak dalam simbol, tindakan sehari-hari, institusi serta relasi sosial juga termasuk sebagai bagian dari unsur budaya lokal. +emuanya memiliki pengaruh terhadap perkembangan manusia (human progress) pada bangsa-bangsa di dunia. +e!ara khusus, makalah ini ingin melihat pengaruh nilai-nilai budaya lokal yang dimiliki oleh beberapa negara terhadap perkembangan ekonomi global yang terjadi di beberapa kaasan dunia yang bisa menjadi kajian dalam kurikulum &P+ dalam perspektif global. 5enurut @al!ott Parsons (/1/)9 nilai (value) dalam budaya lokal dapat didefinisikan sebagai sebuah unsur dalam sistem simbolik kon"ensional yang berperan sebagai kriteria untuk melakukan pilihan di antara berbagai alternatif yang tersedia dalam situasi yang mapan. %angsa-bangsa yang memiliki budaya lokal berupa sistem nilai yang mendukung (favourable) dalam menghadapi berbagai tantangan akan terus berkembang. @erdapat dua kategori nilai, yaitu nilai instrinsik dan nilai instrumental. =ilai instrinsik adalah nilai yang tidak selalu memperhatian untung dan rugi (cost and benefits). Patriotisme, sebagai nilai, menuntut adanya pengorbanan yang bahkan tidak
menguntungkan bagi seorang indi"idu. +ejarah men!atat baha berjuta-juta orang mati demi mempertahankan negaranya. +ebaliknya,
nilai
bisa
menjadi
sebuah
instrumen
ketika
masyarakat
mendukungnya sebab nilai tersebut menguntungkan bagi mereka. Pada dasarnya, nilainilai ekonomi bersifat instrumental sebab nilai tersebut selalu menggunakan ukuran untung rugi. =amun, sebuah negara akan berhenti berkembang ketika keuntungan (benefit) serta produktifitas diraih dan tidak ada usaha lain untuk men!apai tujuan baru. Dengan demikian, nilai-nilai instrinsik sangat perlu dalam ekonomi. +ebagai !ontoh, dalam
mengelola
sumber
daya
alam
serta
pengembangkan
industri
untuk
memperhatikan profit (nilai instrumental) harus memperhatikan kelestarian lingkungan dengan !ara menghindari polusi dan lain-lain sehingga terjadi pembangunan yang berkesinambungan. Profit saja tidak !ukup apabila merugikan kepentingan pihak 39
lainnya. Badi, nilai-nilai budaya tidak hanya berpengaruh terhadap perkebangan ekonomi, bahkan perkembangan ekonomi itu sendiri merupakan bagian dari proses budaya. %aha budaya lokal berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi sudah dikemukakan oleh banyak ahli dalam berbagai disiplin. Akan tetapi, baha nilai-nilai budaya berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi global mengemuka setelah beberapa ahli bergabung dalam sebuah seminar internasional yang diselenggarakan di !arvard "cademy for #nternational and "rea $tudies, Amerika +erikat, pada musim
panas tahun //0.1 Dalam seminar itu beberapa ahli dalam berbagai bidang mengemukakan
pandangannya dan
sampai pada
kesimpulan
baha
budaya
berpengaruh terhadap perkembangan manusia, termasuk dalam kegiatan ekonominya di berbagai kaasan dunia. Pengaruh tersebut bisa bersifat positif atau negatif. Pengaruh positif ditandai dengan adanya progress, kemajuan atau perkembangan dalam berbagai kehidupan masyarakat yang antara lain ditandai dengan meningkatnya kemakmuran, kesejahteraan, atau pendapatan. Adapun pengaruh negatif dapat dilihat dari adanya stagnasi atau bahkan regres atau mundur. $emuduran tersebut terjadi karena nilai-nilai budaya lokal atau nasional yang dianut oleh bangsa tersebut sangat menghambat kemajuan, misalnya budaya inward looking , lebih melihat ke dalam daripada ke luar, mementingkan primordialisme, menonjolkan sentimen etnis dan lain-lain. $arena nilainilai tersebut maka masyarakat bangsa berada dalam posisi mandek, tidak berubah dan akhirnya ketinggalan dibandingkan dengan negara dan bangsa lainnya.
%. +nsr B"a(a Lokal "i Ka5asan Inti sebagai tantangan "ala& Krikl& IPS.
Pengkategorian negara-negara di dunia berdasarkan pengaruh unsur-unsur budaya lokal terhadap perkembangan ekonomi global oleh &mmanuel 8allerstein (':::) merupakan materi yang menarik dalam praksis kurikulum &P+. %ila hal itu merupakan bahan kajian maka kurikulum &P+ akan semakin kaya (richness) dan memiliki hubungan erat (relation) dengan aspek-aspek yang holistik dengan materi lain seperti halnya dikemukakan oleh Doll (//9, //1). @erbentuknya ketiga kelompok negara sebagai negara-negara inti, semi-periphery dan periphery merupakan sebuah pelajaran menarik baha unsur-unsur budaya lokal telah berpengaruh terhadap 40
perkembangan negara di dunia dalam merespons globalisasi. Pada kaasan maju (advanced core) terdiri dari negara-negara yang kuat se!ara ekonomi karena pasar
dunia dan kaum kapitalis berpsuat di sana. +emi-periphery mulai meninggalkan posisi berkembang ke arah yang lebih maju. +edangkan di kaasan periphery berlokasi negara-negara yang lemah sumber daya manusia, penguasaan teknologi, pasar, kapital an akses teradap sumber ekonomi global. $aasan tersebut menjadi daerah eksploitasi negara kuat, kapitalis dan pasar bebas. 5enurut 8allerstain, terbentuknya pembagian negara ke dalam tiga kaasan disebabkan oleh perbedaan ke&a&pan serta penggnaan nilai,nilai b"a(a lokal pada negara-negara tersebut bagi kepentingan
pembangunan ekonomi. =egara yang kaya adalah negara yang mampu memanfaatkan nilai-nilai budayanya untuk meningkatkan kesejahteraan. +ebaliknya, negara miskin adalah negara yang memiliki #a&batan b"a(a atau tidak mampu memanfatkan nilai-nilai budaya bagi kemajuan ekonomi bangsanya. =egara-negara inti terdiri dari ropa %arat, Amerika 7tara dan Bepang. =egara semi periphery terdiri dari negara-negara industri baru seperti $orea, @aian, +ingapura, ;hina dan lain-lain di Asia serta 5eksiko, %raFil dan Argentina di Amerika Catin, serta Afrika +elatan di Afrika. Adapun negara periphery terdiri dari negara-negara sisa diluar kedua kaasan di atas. Perlu disadari oleh para pengembang kurikulum &P+ baha pada negara-negara inti dan semi-periphery unsur-unsur budaya lokal berpengaruh positif terhadap perkembangan ekonomi bangsanya bahkan terhadap perkembagnan ekonomi global. Di ropa dan Amerika 7tara, unsur peradaban %arat sebagai bagian dari kebudayaan mereka berpengaruh terhadap kemajuan bangsa-bangsa tersebut. $ini, negara-negara ropa %arat dan Amerika 7tara telah mendominasi ekonomi dunia. 5enurut untington (//),6 unsur-unsur kebudayaan %arat yang berpengaruh terhadap kemajuan mereka terdiri peradaban moderen yang mereka gali dan kembangkan sejak abad ke-1 yaitu berupa kajian kembali terhadap karya-karya klasik unani, renaissan!e, reformasi gereja serta lahirnya agama Protestan yang diaplikasikan dalam kehidupan ekonomi. 7nsur-unsur peradaban tersebut - yang semula merupakan unsur budaya lokal negara-negara %arat - terdiri dari . 8arisan peradaban klasik yang menjunjung tinggi rasionalisme dalam berpikir dan bertindak. 41
'. $atolisisme dan Protestanisme. $edua agama tersebut sebenarnya bersumber pada ajaran yang sama. Akan tetapi sepanjang perkembangannya mengalami perubahan terutama sejak jaman renaissan!e yang memisahkan dengan tegas antara $atholik dan Protestan. 8alaupun kedua aliran agama tersebut berada pada pihak yang bertentangan terutama sejak eformasi, keduanya mearnai peradaban %arat. Perdaban tersebut mempengaruhi peradaban lainnya terutama sejak bangsa-bangsa ropa melakukan ekspansi ke seluruh dunia dengan mengatasnamakan %ospel, %lory dan %old.
9. %ahasa ropa yang berkembang di banyak negara. %ahasa-bahasa tersebut juga sangat rasional dan tidak membeda-bedakan hirarki dalam tatabahasanya. al ini memudahkan para penuturnya untuk menyampaikan gagasan dan pikiran sehingga memudahkan berkomunikasi teramsuk mengkomunikasikan kesempatan ekonomi. <. Pemisahan antara negara dengan gereja. +elama ratusan tahun, gereja ropa tidak terpisahkan dari negara. Akan tetapi setelah mengalami reformasi, gereja terpisah dari negara terutama di kalangan Protestan. Pemisahan ini menandai lahirnya peradaban %arat yang moderen, dan dibedakan dengan peradaban lain seperti ;hina yang mengakui kaisar sebagai @uhan, dan JrthodoI yang menjadikan @uhan sebagai partner raja. Dalam hal ini peradaban %arat hampir sama dengan indu yang memisahkan antara agama dan politik. 1. Peran hukum. ukum %arat bersumber pada hukum omai. @radisi hukum yang tegas merupakan landasan bagi lahirnya konstitusionalisme, perlindungan A5, termasuk hak milik dari keseenang-enangan penyelenggara kekuasaan. %erbeda dengan peradaban lainnya, peradaban %arat telah menjadikan hukum sebagai pembentukan pola pikir dan perilaku masyarakat. Dengan ditegakkannya hokum maka hambatan-hambatan untuk menuju kemajuan dapat dihilangkan. $epastian hukum dalam bidang ekonomi telah memberi jalan bagi pelaku ekonomi untuk mengembangkan kegiatannya. . Pruralisme sosial. +ejak lama kelompok-kelompok masyarakat ropa telah memiliki otonomi dalam mengaktualisasikan hak, kepentingan, serta identitas budayanya tanpa diinter"ensi oleh kekuatan lain. Dalam sejarahnya, golongan aritokrat, petani dan pedagang telah memainkan peran pentingnya dan diakui eksistensinya. Pluralisme yang otonom dan egaliter ini merupakan modal bagi terbentuknya 42
masyarakat sipil (civil society) di ropa dan berbeda dengan peradaban lainnya yang memiliki sentralisasi birokrasi pada sekelompok ke!il penguasa. 6. 8arisan-arisan representatif. 5enurut untington, pluralisme sosial berkembang di ilayah-ilayah perkebunan, di kalangan parlemen dan insitusi-institusi lainnya yang mempresentasikan kepentingan-kepentingan aristokrasi, pendeta, kaum tani, pedagang dan lain-lain. +emua bentuk representasi tersebut menjadi !iri sistem moderen yang tidak dimiliki oleh peradaban lainnya. al inilah yang membaa bangsa-bangsa ropa %arat menuju kemajuan, termasuk dalam bidang ekonomi. 0. &ndi"idualisme. &ndi"idualisme yang diakui dalam peradaban ropa ditandai dengan pengakuan hak-hak serta kebebasan perorangan. $onsep persamaan hak yang bersumber pada ajaran filsafat ropa abad ke-0 dan diaktulisasikan se!ara pragmatis dalam e"olusi Peran!is menjadikan indi"idualisme sebagai !iri peradaban moderen. Dengan nilai-nlai budaya tersebut, kaasan ropa %arat telah menjadi kaasan yang dihuni oleh negara dan bangsa yang maju. 5ereka telah menguasai ekonomi global, informasi ekonomi dan teknologi serta menjadi pusat perputaran uang dunia. Dengan kebudayaan yagn mereka miliki, dapat dikatakan baha ropa sejak lama telah menguasai dunia di bidang ekonomi pasar, keuangan dan teknologi. +elain negara-negara ropa, Bepang di Asia termasuk ke dalam ilayah inti menurut pendapatnya 8allerstein. =egara yang kini merupakan salah satu kekuatan ekonomi dunia dan berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi di beberapa kaasan dunia tersebut telah banyak belajar dari peradaban ropa %arat terutama sejak mereka menjalankan &estorasi 'eii pada tahun 06-00. Dalam restorasi tersebut, bangsa Bepang mampu memadukan kebudayaan tradisional yang dimilikinya dengan kebudayaan baru yang mereka pelajari dari %arat. +egera setelah menghidupkan kembali tradisi okogawa, Bepang mengundang ahli-ahli %arat sambil mengirimkan para pelajarnya untuk belajar mengenai kemajuan bangsa-banga tersebut.0 $emajuan industri %arat yang ditandai dengan berkembangnya kapitalisme, indi"idualisme dan semangat kompetisi dapat dipadukan $emangat *ushido . +emangat tersebut meliputi etika kerja keras, hemat, menjunjung tinggi arisan nenek moyang serta tradisi kerajaan, semangat menghadapi masa depan dan kekeluargaan. +elain itu, Bepang juga memiliki agama +hinto yang disebut oleh obert = %ellah sebagai okugawa &eligion. 43
Dalam agama tersebut, semangat kerja keras sangat ditekankan. Akibatnya, melalui perpaduan antara dua peradaban tersebut bangsa Bepang menjadi bangsa yang maju di bidang ekonomi. $ini Bepang menjadi salah satu negara paling maju yang telah menguasai tiga mesin globalisasi yang dikemukakan oleh 5i!klethait dan 8ooldridge (':::) yaitu pasar modal, teknologi dan majamemen keuangan internasional./ Dengan nasionalisme yang tinggi, bangsa Bepang lebih memilih produk industrinya dibandingkan dengan produk import. $ebudayaan lokal dan nasional mereka bersumber
pada
arisan
kerajaan
lama
telah
membekali
rakyatnya
untuk
mengutamakan hal-hal yang berbau Bepang termasuk simbol-simbol budaya lokal yang mereka !iptakan sendiri melalui penguasaan teknologi informasi. Eaktor lain yang mempengaruhi kemajuan bangsa Bepang adalah semangat belajar. @ernyata alaupun mereka telah memiliki keunggulan dari guru mereka sendiri, yaitu negara-engara %arat, mereka tidak meninggalkan tradisi belajar dari manapun. Dengan kata lain,
setiap indi"idu bangsa Bepang telah
mampu
mengembangkan manajemen bagi dirinya sendiri. +eperti dikemukakan oleh aten and osenthal ('::): pengetahuan merupakan modal untuk menghadapi masa depan serta memenangkan persaingan di era global. %angsa Bepang bisa menjadi leader atau pemimpin bagi dirinya sendiri dengan !ara memenej diri untuk meningkatkan kualitas dirinya. Dalam management, !ara itu dapat dilakukan dengan sharing knowledge, stretching with knowledge, dan seeking new knowledge sehingga kemajuanpun dapat
diperoleh baik kemajuan untuk korporasi maupun kemajuan indi"idual seperti dikemukakan oleh atten dan osenthal di atas. Badi, budaya belajar bangsa Bepang telah membaa mereka dalam posisi seperti sekarang di era global ini. Cahirnya budaya belajar juga tidak bisa dilepaskan dari sistem persekolahan. +ekolah di Bepang sangat menjunjung tinggi etika alaupun agama tidak menjadi pelajaran resmi di sekolah. +elain itu, pelajaran sejarah yang menekankan pada upaya menanamkan rasa !inta para tanah air, bangsa serta kaisar, diaplikasikan pada semangat patriotisme dalam pekerjaan. +ebagai !ontoh salah satu buku teks yang diterbitkan pada tahun /9:-an berisi ungkapan berikut “!ara yang paling mudah mempraktekkan patriotisme adalah dengan mendisiplinkan diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari, menjunjung tinggi nama baik keluarga dan memegang tangungjaab dalam
44
pekerjaan. Pengaruh budaya tersebut berlangsung sampai sekarang ketika bangsa Bepang telah unggul atas bangsa-bangsa lainnya, termasuk atss bangsa ropa. Pengaruh unsur-unsur budaya tidak hanya nampak pada bangsa @imur seperti Bepang melainkan juga %arat seperti Amerika +erikat. =egara yang kini menjadi yang paling kuat di bidang ekonomi dan perdagangan tersebut juga tidak lepas dari unsur pengaruh budaya. +alah satu unsur budaya yang berpengaruh itu nampak pada analisis 5aI 8eber dalam tesisnya mengenai Protestant +thic and the $pirit of apitalisme.- 8eber menganggap baha mun!ulnya kapitalisme di Amerika +erikat pada aal abad ke-': dipengaruhi oleh orang-orang Protestant dari ropa %arat yang bermigrasi ke benua Amerika sejak abad ke-6 sampai abad ke-/. +ebagian besar dari imigran tersebut adalah penganut Protestan yang lahir setelah terjadinya eformasi Gereja di ropa. +alah satu kelompok Protestan itu adalah penganut ;al"in. 5enurut 8eber, penganut ;al"in termasuk kelompok Protestan yang saleh beragama, suka bekerja keras, hemat, jujur, suka menabung, tidak minum-minuman keras serta disiplin. @ernyata sikap hidup tersebut sesuai dengan tuntutan agama mereka. Para penganut ;al"in per!aya baha mereka akan menjadi orang terpilih oleh @uhan apabila mereka mampu menumpuk kekayaan (capital) yang banyak di dunia. Apabila mereka mampu melakukannya maka mereka yakin baha mereka telah dipilih oleh @uhan. Badi, doktrin agama tersebut telah menjadi !ara hidup sekular yang direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari seperti nampak pada sikap kerja keras, jujur, serius, dan hemat dalam menggunakan aktu serta uang. 5enurut 8eber, dalam jangka satu atau dua generasi, !ara hidup seperti ini telah melahirkan kapitalisme. 5ereka yang memiliki sikap tersebut telah mampu menumpuk kapital dan menunjukkan keunggulannya terhadap kelompok masyarakat lainnya yang tidak memiliki sikap seperti itu. $ini, tesis 8eber tersebut sering digunakan oleh para ahli untuk menjelaskan mengapa negara-negara yang menganut Protestant di ropa %arat serta Amerika +erikat, $anada dan Australia menjadi negara kapitalis dan menguasai ekonomi dunia. @ernyata sumbernya adalah ada pada ajaran agama yang mereka anut serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kapitalisme tidak hanya dibentuk karena faktor re"olusi industri pada abad ke-0-/ di ropa melainkan juga karena faktor agama atau pengejaantahan ajaran agama dalam kehidupan budaya sehari-hari. Ajaran ;al"in telah mampu diterjemahkan oleh para pengikutnya sebagai 45
bagian dari budaya mereka, yaitu budaya bekerja keras, hemat, disiplin, jujur, suka in"estasi dan lain-lain sebagai sikap yang diperlukan untuk meningkatkan kemakmuran atau kekayaan penganutnya.
'. +nsr B"a(a Lokal pa"a Ka5asan Se&i,perip#er( sebagai Tantangan "ala& Krikl& IPS.
Perlu disadari oleh pengembang kurikulum &P+ baha unsur-unsur budaya lokal juga mempengaruhi kemajuan bangsa-bangsa di Asia @imur. $ondisi ini merupakan materi yang menarik untuk mengembangkan perspektif global peserta didik dalam kurikulum &P+. +elain Bepang seperti disebutkan di atas, ;hina, @aian, $orea dan +ingapura merupakan negara-negara Asia yang dikategorikan oleh pengamat ekonomi sebagai macan "sia. $emajuan negara-negara tersebut juga tidak dapat dilepaskan dari pengaruh budaya setempat selain karena faktor-faktor esternal seperti kemajuan teknologi dan ekonomi global. +e!ara kultural, negara-negara yang terletak di kaasan Asia @imur tersebut memiliki ikatan budaya yang kuat dan berasal dari sumber yang sama. $orea, misalnya, mendapat pengaruh budaya dari daratan ;hina. +eperti halnya Bepang, $orea juga memiliki tradisi budaya yang hampir sama dengan daratan ;hina. Demikian juga dengan @aian dan negara-negara di Asia @enggara, terutama &ndo!hina (Oiennam, Caos dan $amboja) serta +ingapura memiliki ikatan budaya yang kuat dengan daratan ;hina. Dalam menganalisis kemajuan atau kemunduran ekonomi Asia, para ahli ekonomi menyebut unsur-unsur budaya Asia tersebut sebagai "sian /alues atau nilainilai Asia. Cu!ian 8. Pye, (':::)9, misalnya, menyebut "sian values itu berasal dari nilai-nilai budaya setempat terutama nilai onfusianisme dan aoisme di ;hina, okugawa di Bepang atau nilai-nilai lokal pada bangsa-bangsa lainnya. 5enurut Pye, "sian values itu tidak sepenuhnya berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi
bangsa-bangsa tersebut, sebab di antara nilai-nilai itu terdapat hal-hal yang sifatnya menghambat. 5isalnya, budaya konfusianisme ternyata tidak menghormati semangat kerja seperti halnya etika Protestan menurut analisis 5aI 8eber. +ebagian masyarakat ;hina di daratan ;hina tidak memiliki semangat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dibandingkan dengan masyarakat ;hina perantauan yang tersebar di @aian 46
serta negara-negara Asia @enggara. Akibatnya, kemajuan masyarakat ;hina perantauan jauh lebih !epat dibandingkan dengan masyarakat ;hina daratan, alaupun pada perkembangan terakhir ini ;hina daratan menunjukkan kinerja ekonomi yang luar biasa. @ernyata permasalahannya adalah baha masyarakat ;hina perantauan mampu meterjemahkan nilai-nilai ;onfusianisme dalam praktek bisnis mereka dengan !ara menjadi pedagang. 8alaupun ;onfusianisme menempatkan pedagang dalam posisi yang rendah, seperti halnya kebudayaan Baa di &ndonesia, masyarakat ;hina perantauan memilih profesi pedagang sebagai jalan hidup. 5enurut Pye, nilai-nilai ;onfusianisme yang diaplikasikan oleh masyarakat ;hina tampak dalam beberapa hal berikut . $eyakinan pada nasib baik (good luck). $eyakinan tersebut telah mendorong mereka mengembangkan !ara pikir yang outward looking atau berorientasi keluar. Jrientasi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan baik yang dapat diraih untuk meningkatkan kualitas hidup. 8alaupun kerja keras tidak dihargai dalam budaya !onfusianisme, masyarakat ;hina berusaha men!ari kesemaptan yang baik untuk meningkatkan good luck. '. $ebudayaan !onfusianisme sangat menghormati pentingnya peningkatan diri serta moti"asi untuk maju. Jleh akrena itu, kebudayaan ini menghargai need for achievement, sebagai konsep yang dikemukakan Da"id 5!;lelland, sebagai hal
yang sangat penting dan merupakan bagian dari nilai budaya ;hina sejak lama. Dalam kehidupan sehari-hari orang tua ;hina sangat memperhatikan pendidkan anaknya dengan !ara mendorong mereka untuk sukses dalam berbagai lapangan hidup dan mendidik mereka untuk meraih !ita-!ita tinggi. 9. $ebudayaan ;hina juga sangat menjunjung tinggi dependency atau ketergantungan dan menempatkan keluarga sebagai satuan penting untuk meingkatkan need for achievement. Dalam keluarga, posisi anak laki-laki dianggap lebih penting
dibandingkan dengan anak perempuan. "chievement diberikan di dalam keluarga dengan ikatan yang kuat dan oleh karena itu sering kali keluarga ;hina tidak memper!ayai orang yang berasal bukan dari lingkungan keluarga. Dalam kerangka bisnis dan ekonomi, para pedagang ;hina !enderung melakukan kerjasama dengan sesama mereka terutama yang berada dalam ikatan kekeluargaan. al ini berbeda dengan keluarga Bepang, dimana achievement diukur dari keberhasilannya bersaing 47
dengan anggota keluarga lain dan jika dalam persingan itu mereka memenangkannya maka mereka akan menjadi kepala keluarga yang baru. <. $ebudayaan ;hina juga sangat menjunjung tinggi guani atau hubungan yang sifatnya personal yang didasarkan atas persamaan identitas. 8alaupun di antara yang berhubungan itu bukan berasal dari keluarga yang sama, mereka dapat saja menjalin interlink yang erat karena persamaan asal-usul kota tempat tinggal atau ikatan
budaya
lainnya. %udaya ini kemudian dipraktekkan
dalam ekonomi dan
perdagangan melalui jaringan perdangan yang jauh lebih luas dari lokasi tempat tinggal ke kaasan di luar darataan ;hina. 5aka jadilah kaasan Asia @imur dan @enggara kaasan dalam jaringan perdangan yang dikuasai oleh para pedagang dan pengusaha yang memiliki kebudayaan ;onfusianisme. $ebudayaan tersebut diaplikasikan oleh para pendukung kebudayaan ;hina di Asia @imur dan @enggara untuk mengembangkan jaringan bisnis. #nterlinked ekonomi menurut pendapatnya $enni!hi Jhmae (//:)< telah dipraktekkan oleh masyarakat pendukung kebudayaan ;onfusianisme dengan !ara membangun jaringan bisnis dalam berbagai sektorseperti perbankan, jasa, manufaktur dan lain-lain. Dunia tanpa batas serta terbentuknya regionalisasi ekonomi sebenarnya telah dipraktekkan oleh bangsa bangsa di Asia @imur dan Asia Pasifik karena faktor budaya yang mereka miliki. $ini di era global, masyarakat yang memiliki sumber daya manusia yang unggul sudah mampu mengembangkan jaringan bisnis global dengan mengubah serta megnembangkan kebudayaan yang mereka miliki menjadi lebih rele"an dengan tuntutan global. 5asyarakat ;hina pendukung confusianisme tentu saja tidak hanya bekerja sama di antara sesama mereka melainkan juga sudah membuka diri untuk membangun interlink dengan system atau kekuatan ekonomi lainnya. $ooperasi atau kerjasama dibuka lebih luas. Demikian juga dalam organisasi yang semula hanya menempatkan unsur-unsur internal juga dibuka menjadi sebuah organisasi yang tanpa batas. *oundaryless 0rgani1ation seperti dikemukakan oleh Ashkenas dkk ('::')1 merupakan sebuah tuntutan baru di era global. %atas-batas negara yang dulu menjadi penghalang bagi pelaku bisnis untuk melakukan transaksi serta membangun jaringan dapat dibongkar dengan membangun jaringan organisasai yang luas yang menghimpun berbagai pihak yang berkempentingan, baik yang berada dalam satu negara atau satu system melainkan dengan negara lainnya dengan system yang berbeda. 48
7ntuk membangun jaringan organisasi tanpa batas itu diperlukan penguasaan teknologi
informasi.
$ini
teknologi
informasi
menjadi
alat
utama
untuk
menghubungkan serta mengorganisir sektor-sektor atau unsur-unsur bisnis menjadi satu kesatuan yang terintegrasi. =amun demikian, untuk menggunakan teknologi informasi menjadi alat yang efektif memenangkan persaingan di era global serta membangun kerjasama dengan berbagai pihak diperlukan manejemen informasi yang baru. 8ildon (//6) dalam bukunya he #nformation +dge, mengembangkan beberapa strategi dalam management untuk mengelola informasi teknologi. Pada dasarnya, model manajemen informasi di era global, terutama untuk memenangkan persaingan global, harus memperhatikan berbagai aspek seperti ) pemahaman mengenai manajemen informasi, pemahaman mengenai bidang usaha, pemahaman mengenai keunggulan kompetitif dan nilai tambah, cost and benefits , spesifikasi usaha, dan lain-lain. $ini di era global dengan nilai-nilai budaya yang dianutnya negara-negara seperti $orea, @aian, ongkong (kini bagian dari ;) serta +ingapura telah masuk ke dalam negara semiperihery menurut kategori 8allerstein. =egara tersebut memang belum masuk menjadi negara maju seperti Bepang. @etapi mereka tidak lagi dapat digolongkan ke dalam negara berkembang sebab mereka sudah jauh lebih berkembang dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia dan dunia. $orea +elatan, misalnya, telah menempati ranking kesebelas kekuatan ekonomi dunia, alaupun belum bisa mensejajarkan diri dengan Bepang. Demikian juga dengan @aian, ;hina dan +ingapura merupakan pemain ekonomi yang kuat di kaasan Asia-pasifik. Eaktor-faktor budaya seperti dijelaskan di atas merupakan salah satu sumbangan positif bagi terbentuknya nilai-nilai bisnis yang diaplikasikan oleh para pelaku bisnis di Asia @imur dan @enggara.
). Nilai,nilai B"a(a Lokal "an "i Ka5asan Perip#er( sebagai Tantangan -ala& Krikl& IPS.
Para pengembang kurikulum &P+ dihadapkan pada tantangan tentang pentingnya memasukkan unsur-unsur budaya lokal yang berpengaruh positif atau negatif terhadap kemajuan masyarakat di era global. Pada negara-negara yang digolongkan ke dalam kelompok periphery, nilai-nilai budaya sering kali menjadi 49
penghambat bagi kemajuan, alaupun unsur budaya tersebut bisa merupakan materi menarik dalam kurikulum &P+. %angsa-bangsa di Afrika, Asia +elatan dan %aratdaya, serta Amerika Catin, memiliki nilai-nilai budaya yang tebentuk dalam perkembangan sejarah mereka. 5ereka sebenarnya memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi. Akan tetapi, nilai-nilai tersebut lebih banyak diaplikasikan ke dalam serta lebih banyak digunakan untuk mengenang kejayaan masa lalu. Akibatnya, mereka tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah masa kini yang mereka hadapi termasuk dalam meren!anakan masa depannya. Dalam analisisnya mengenai keadaan ekonomi negaranegara di Asia, khususnya negara-negara Asia +elatan, Gunnar 5yrdal (/0), dalam bukunya "sian 2rama3 "n #nquiry into the Poverty of 4ation, seperti dikutip oleh Caren!e arrison, (':::)6, menyatakan baha faktor budaya, terutama yang dipengaruhi oleh nilai-nilai agama, merupakan faktor penghambat bagi terjadinya modernisasi di negara-negara Asia +elatan. ambatan tersebut tidak hanya dalam kegiatan yang bersifat entrepreneurship melainkan juga dalam bidang politik serta perilaku so!ial. +ebagai !ontoh, sistem kasta di &ndia !enderung mempertahankan kondisi yang sudah buruk menjadi semakin buruk, tidak produktif, dan bahkan !enderung melahirkan korupsi dan nepotisme. Di negara-negara &slam, nilai-nilai budaya juga menjadi penghambat. Adanya perlakukan yang berbeda terhadap perempuan telah memperkuat inequality dalam kehidupan masyarakat. Di negara-engara Arab yang kaya, misalnya, anita ditempatkan dalam strata baah, tidak berpendidikan, dan !enderung bekerja di rumah. Di negara-negara Asia @enggara, yang sebagian beragama &slam, fa!tor budaya juga telah menjadi penghambat kemajuan. Di &ndonesia, misalnya, sebagian kelompok etnis tertentu memiliki etnosentrisme yang tinggi, lebih melihat ke dalam, dan !enderung bertempat tinggal dalam ilayah kelahirannya atau tidak memiliki tradisi untuk bermigrasi atau melihat peluang di tempat lain. Akibatnya, hambatan-hambatan budaya yang dihadapi oleh berbagai kelompok etnis di Asia @enggara ini telah memberi jalan, peluang atau kesempatan pada kelompok etnis ;hina perantauan untuk memanfaatkan potensi ekonomi yang ada. 5udah dipahami, apabila kegiatan ekonomi di kaasan ini dikuasai oleh kelompok etnis ;hina yang se!ara historis sudah lama bertempat tinggal di kaasan ini dan se!ara kultural memiliki nilai-nilai budaya yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan ekonomi. 50
Di Afrika, sebagian besar bangsa-bangsa di kaasan ini masih sangat miskin, ekonomi tidak berkembang, konflik antarsuku serta antarnegara sering terjadi. Akibatnya, kaasan ini sejak lama menjadi ilayah eksploitasi negara-negara ropa. @erlepas dari faktor imperialisme ropa atas kaasan ini, bangsa-bangsa Afrika sudah lama dikungkung oleh nilai budaya mereka sendiri. 5enurut Daniel toungga 5anguelle (':::)0, nilai-nilai budaya Afrika yang menghambat kemajuan di antaranya @radisi otoriter serta pemerintahan yang sangat sentralistis. Cebih memusatkan pada masa lampau, masa kini dan bukan pada masa depan. Penolakan terhadap “tirani aktu. 5emiliki prinsip “bekerja untuk hidup dan bukan hidup untuk bekerja. Adanya penekanan terhadap inisiatif perorangan, sukses indi"idu serta upaya sa"ing (menabung). 5asih banyak keper!ayaan terhadap hal-hal yagn bersifat tahayul. ambatan nilai budaya terhadap perkembangan ekonomi tidak hanya ditemukan di negara-negara berkembang melainkan juga di negara-negara ropa. +ebagai !ontoh, masyarakat +i!ilia di &talia +elatan, yang kini menjadi kaasan yang paling terbelakang di &talia, juga memiliki hambatan budaya. =ilai budaya masyarakat +i!ilia menentang semangat kooperasi, tetapi sebaliknya juga mereka tidak suka dengan semangat bersaing yang dimana mereka diangggap sebagai tindakan agresif. %ahkan kaasan ini telah melahirkan organisasi mafia, sebuah organisasi yang memusatkan pada kegiatan kejahatan internasional.
*. Pentp.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan baha nilai-nilai budaya berpengaruh terhadap kemajuan masyarakat di era global. $ondisi tersebut merupakan materi yang 0 Daniel toungga 5anguelle (':::). QDoes Afri!a =eed a ;ultural Adjastment Program , dalam Caren!e arrison, ':::, ultures 'atters, op.cit. pp. 1-61. ‟
menarik yang bisa dikembangkan oleh para pengembang kurikulum &P+ guna membekali para sisa perspektif global. Perlu disadari oleh para pengembang kurikulum &P+ baha bangsa-bangsa yang memiliki kemampuan mengali nilai-nilai positif budaya lokalnya pada akhirnya mampu memenangkan persaingan di era global. =egara-negara ropa %arat, Bepang, Amerika 7tara, beberapa negara Asia @imur, telah menunjukkan baha mereka mampu berperan aktif di era yang penuh persaingan serta 51
kerjasama dalam berbagai system itu. %angsa-bangsa lainnya di luar yang disebutkan di atas masih dihadapkan pada berbagai persoalan budaya mereka yang tidak kondusif bagi pembangunan ekonomi. arrison (':::)/ dalam bukunya mengenai Pan5 "merican 2ream (///) menganalisis budaya progresif dan budaya yang statis. %udaya
progresif !enderung membaa kemajuan, sementara budaya statis menjadi penghambat bagi kemajuan ekonomi. @erdapat sepuluh nilai, sikap dan mind5sents yang membedakan antara budaya progresif dan budaya statis. $esepuluh budaya yang bisa dikaji dalam kurikulum &P+, sebagai berikut . %erorientasi pada aktu budaya progresif menekankan pentingnya aktu* budaya statis lebih melihat masa kini dan masa lalu. Jrientasi masa depan merupakan bagian dari budaya progresif. '. %ekerja adalah sangat penting untuk membangun hidup menjadi lebih baik pada budaya progresif, tetapi hal itu menjadi beban pada budaya yang statis. Pada budaya progresif, bekerja merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, serta ke!apakan dan kreatifitas dan perolehan sangat dihargai tidak hanya se!ara finansial melainkan juga kepuasan dan !itra diri. 9. emat merupakan sokoguru dalam in"estasi serta rasa aman dalam keuangan pada budaya progresif, tetapi hal itu merupakan an!aman bagi masyarakat yang mempertahankan status uo berbudaya statis. <. Pendidikan merupakan kun!i utama menuju sukses pada kebudayaan progresif, tetapi hal itu dianggap tidak penting bagi masyarakat pendukung budaya statis, ke!uali hanya bagi kelompok elit. 1. Basa baik serta prestasi (merit) sangat penting untuk meningkatkan !itra diri pada budaya
progresif,
sedangkan
bagi
pendukung
budaya
statis
koneksi
dan
kekeluargaan merupakan hal yang sangat penting. . 5asyarakat Dalam budaya progresif identifikasi diri serta keterper!ayaan (trust) jauh lebih luas daripada hanya di lingkungan keluarga, sedangkan di budaya statis hal itu hanya terbatas dalam lingkungan keluarga dekat. Dalam budaya terakhir ini identifikasi diri sering menjurus pada tindakan korupsi dan nepotisme. 6. $ode etik dalam masyarakat pendukung budaya progresif jauh lebih mendetil dann
dihargai dibandingkan dengan budaya statis. =egara-negara yang demokratis
52
!enderung memiliki tingkat korupsi yang rendah menurut #nde Persepsi ransparancy #nternational.
0. asa keadilan dan permainan yang fair (fair play) merupakan ekspektasi interpersonal yang bersifat uni"ersal pada budaya progresif. Dalam budya statis, keadilan, peningkatan prestasi diri, sering kali menjadi jalan bagi terjadinya korupsi. /. Jtoritas !enderung penyebar se!ara horiFontal pada budaya progresif, sebaliknya hal itu sering memusat se!ara sentralis pada budaya statis. :. +ekularisme Pengaruh institusi agama dalam kehidupan sipil sangat ke!il pada masyaraklat budaya progresif, hal sebaliknya terjadi pada budaya statis. -AFTAR P+STAKA
Ashkenas, et al, '::', he *oundaryless 0rgani1ation, *reaking the hains of 0rgani1ational $tructure, Bossey-%ass, +an Eran!is!o. Doll, //9, " Post5 'odern Perspective on urriculum, tersedia dalam http??.great-
ideas.org?9:-1html, tanggal '6 Eebruari '::1. Doll, //1, Q;urri!ulum Possibilities, A “Post Euture , in ;onrad and ‟
Da"id, ':::, Q;ulture 5akes Almost All the Differen!e , dalam arrison and ‟
untington, ':::, ulture 'atter , Caren!e arrison, (':::), QPromoting Progressi"e ;ultural ;hange , dalam Caren!e arrison, (':::) ulture ‟
'atters,
an"ey, obert G(/0')An Attainable Global Perspe!ti"e. @heory into Pra!t!e, +ummer, Oolume RR& (9) atten and osenthal, ':::, &eaching for the 7nowledge +dge, Ameri!an 5anagement Asso!iation, =e ork. untington, +amuel P, //, he lash of ivili1ations, and the &emaking of 8orld 0rder , Prenti!e all, =e
ork. Candes, aorth, //1, &evisioning urriculum in !igher +ducation, +imon S ustler ;ustom Publishing, 5assa!usset Grondona, 5ariano ':::, QA ;ultural @ypology of !onomi! De"elopment , dalam arrison and untington, ‟
':::, ulture 'atters, !ow /alues $haves !uman Progress , %asi! %ooks, 53