PERHITUNGAN PORTOFOLIO SAHAM 4.1.
Penentuan
Expect Expected ed
Return eturn,
Resik esiko o
Seku Sekuri rita tas s,
dan dan
Resiko Pasar 4.1.1.
Penentuan Expected Return Sekuritas Return sekuritas merupakan hasil yang diharapkan akan
diterima oleh Investor dari investasi yang dilakukannya. dilakukannya. Return expected ed return return. Return dapa dapatt ber berupa upa return realis lisasi dan dan expect
reali realisa sasi si merupa merupaka kan n return yang yang sudah sudah terjad terjadii dan dinikm dinikmat atii expected return adal oleh oleh inves investor tor,, sedang sedangka kan n expected adalah ah return yang
belum terjadi dan diharapkan akan terjadi di masa datang. Return dapat dapat bernila bernilaii positi positiff dan dan negati negatif, f, return positif
terjad terjadii kare karena na adanya adanya kenaik enaikan an harga harga saham saham yang yang disebu disebutt capital capital gains sedan sedangk gkan an return negatif negatif terjadi terjadi karena karena adanya
penurunan harga saham yang disebut capital loss. Selain yang bera erasal
dar dari
per peruba ubahan han
har harga saham ham,
return
juga juga dapa dapatt
diperoleh dari pembagian keuntungan perusahaan yang dikenal dengan deviden. Dalam thesis ini yang dimaksud dengan return adalah adalah hasil hasil yang yang diper diperole oleh h akiba akibatt adanya adanya peruba perubaha han n harga harga sekurita sekuritas, s, dengan dengan mengaba mengabaika ikan n sama sama sekali sekali deviden deviden sebagai sebagai return yang juga dinikmati oleh investor. rate of retu return rn dapat Secara umum rate dapat dihitu dihitung ng dengan dengan
menggunakan formula sebagai berikut :
(Pt Pt!" # $ Pt! 62
Seperti yang telah dinyatakan diatas bah%a penelitian ini akan meng mengam amat atii return dan dan risi risik ko yang yang diha dihara rapk pkan an dala dalam m jangka pendek tanpa memperhitungkan memperhitungkan deviden. Sehubungan dengan hal tersebut periode investasi yang diamati adalah data mingguan selama &' minggu yang dimulai dari tanggal )aret *''' sampai dengan *+ pril *''!. -arga saham yang diteliti adal adalah ah har harga pada pada hari hari penu penutu tupa pan n seti setiap ap mi ming nggu guny nya a dan dan return n setiap umumnya umumnya terjadi pada hari um/at. um/at. Penghitu Penghitungan ngan retur
sek sekurit uritas as sela selama ma peri period ode e peng pengam amat atan an dapa dapatt
dili diliha hatt
pada pada
lampiran ! !0. Expect Expected ed return return merup merupak akan an harapa harapan n atau atau ekspek ekspekta tasi si
inves investor tor terhad terhadap ap return yang akan diterima diterima dimasa dimasa datang. Denga Dengan n angga anggapan pan masa masa lalu lalu akan akan berula berulang, ng, maka maka expected return adalah adalah sama dengan dengan ratarata ratarata return periode yang lalu
atau sekarang. )aka expected return dapat dirumuskan sebagai berikut :
n
1 #ij 2 (#i"
$
j$!
3
Expect Expected ed return return untuk untuk setiap setiap seku sekurit ritas as pada pada period periode e
pengamatan dapat dilihat pada lampiran ! !0 atau pada tabel !.
4.1..
Risiko Se Sekuritas
63
Seperti penjelasan bab sebelumnya masalah risiko adalah suatu hal yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, investor hanya
dapat
(unsystematic
meminimalisir
risiko
risk "
cara
dengan
yang
tidak
melakukan
sistimatis diversi4kasi
terhadap investasi yang akan dilakukannya. #isiko berarti penyimpangan antara return yang diharapkan dengan return aktual. #isiko dapat dinyatakan dengan varian return saham ( σi*" atau standar deviasi yang merupakan akar dari varian return (√σi*". 5arian return dan standar deviasi setiap saham dapat dihitung dengan rumus berikut :
n
*
1 [ #ij 2 (#i"]
σ
* i
$
j $!
3 !
Pada model indeks tunggal, risiko terbagi atas risiko yang berhubungan dengan pasar ( market related risk " yaitu :
i*. m*
(systematic risk " dan risiko unik masingmasing perusahaan adalah risiko kesalahan residu yang dilambangkan dengan σei* (unsystematic risk ". #umus penghitungan risiko menurut model indeks tunggal adalah :
σ
*
i
$ 6i* σm* 7
σe
*
i
64
Pada tabel 8.! diba%ah ini terlihat hasil perhitungan expected return dan standar deviasi saham individual yang
disarikan dari lampiran ! !0.
TA!EL 4.1 E"PE#TE$ RETURN $AN STAN$AR $E%IASI SAHAM IN$I%I$UAL Periode & 'aret ((( s)d * A+ri ((1 No
-O$E PERUSAHAAN
ERi/
ST
%$!
9I : stra gro 9estari bk.
',''*!'
',*'&8
*
3) : neka ambang (Persero" bk.
',''*88
',!!
SII : stra Internasional bk.
',''*0&
',*'0+
8
;< : stra
',''*'
',!&'&
0
==#) : =udang =aram bk.
','''+>
','+*
&
-)SP : -.). Sampoerna bk.
',''!>>
','+0
+
I3D? : Indofood Sukses )akmur bk.
',''*8*
',*>*
@
IS : Indosat bk.
',''*!>
',!8&8
>
A<)I : Aomatsu Indonesia bk.
',''*'0
',!0!
!'
)AD< : )akindo bk. #9S : #amayana 9estari Sentosa !! bk. !* S)BC : Semen Bibinong bk.
',''@!*
','!+
',''!>@
',!8*>
',''800
',!*0
!
S)=# : Semen =resik (Persero" bk.
','''!&
',!&!@
!8
9A) : elekomunikasi Indonesia bk.
',''*'*
',!*
!0
PSB : empo Scan Pasi4c bk.
',''*!@
',!**
Sumber : Data diolah
Pada tabel diatas terlihat bah%a 2(#i" expected return saham individual terbesar dimiliki saham )AD< sebesar '.''@!* dan yang terkecil pada saham S)=# yaitu '.'''!&, sedangkan standar deviasi saham individual terkecil adalah saham )AD< yaitu '.'!+ dan yang terbesar I3D? sebesar '.*>*. I3D?
65
memiliki penyimpangan terbesar antara return yang diharapkan return
dengan
aktual
sedangkan
)AD<
mempunyai
penyimpangan terkecil antara return yang diharapkan dengan return aktual.
4.1.&.
Risiko Indeks Pasar dapun formula untuk menghitung risiko indeks pasar ini
menurut model indeks tunggal adalah sebagai berikut :
n
*
1 [ #mt 2 (#m"]
σ
* m
$
j $!
3 !
#isiko
indeks
pasar
selama
periode
pengamatan
adalah
'.''**8, hasil perhitungannya terlihat pada lampiran ! !0.
4.. 4..1.
Penentuan A+0a dan !eta Sekuritas Penentuan A+0a Sekuritas lpha sekuritas
( i"
merupakan
bagian
dari
return
sekuritas yang unik dan indipenden terhadap pasar. Cagian return sekuritas yang unik ini hanya berhubungan dengan
peristi%a yang terjadi didalam perusahaan itu sendiri. ;ntuk menentukan return unik ini dapat digunakan formula sebagai berikut :
2(#i" $
i 7 6i . 2(#m" 66
Sehingga alpha menjadi,
i $ 2(#i" 6i. 2(#m" Penghitungan alpha dari sahamsaham individual atau setiap sekuritas dapat dilihat pada lampiran ! atau pada tabel 8.*.
4...
Penentuan !eta Sekuritas Pada analisis sekuritas dengan model indeks tunggal terlebih dahulu harus diketahui besarnya beta setiap sekuritas. Sebagaimana halnya dengan alpha sekuritas, beta sekuritaspun diasumsikan
tetap
pada
satu
periode
pengamatan.
Ceta
sekuritas dihitung dengan menggunakan data historis berupa data pasar, beta ini disebut beta pasar. Ceta
merupakan
pengukur
volatilitas
antara
return
sekuritas dengan return pasar dan volatilitas ini dapat diukur dengan kovarian. Aovarian return antara sekuritas kei dengan return pasar adalah sebesar
σim.
ika kovarian ini dihubungkan
dengan risiko pasar (σ*m", maka hasil ini akan mengukur risiko sekuritas kei relatif terhadap risiko pasar atau disebut beta ( i". )aka
penghitungan
beta
dapat
sebagai berikut :
n
67
mempergunakan
formula
1 [#it 2(#i"] [(#mt 2(#m"] 6i
$
t$! n
1 [#mt 2(#m"]* j$!
6i
$
im i*m
-asil penghitungan beta dari sahamsaham individual atau setiap sekuritas dapat dilihat pada lampiran ! E !0 atau tabel 8.* diba%ah ini :
TA!EL 4. ALPHA $AN !ETA SAHAM IN$I%I$UAL Periode & Maret ((( s)d * A+ri ((1 No
-O$E PERUSAHAAN
i
i
!
9I : stra gro 9estari bk.
','!!0
!,&@++'
*
3) : neka ambang (Persero" bk.
',''0'!
',>*!!
SII : stra Internasional bk.
','!!*+
!,*>0@
8
;< : stra
',''&@!
',+'0*
0
==#) : =udang =aram bk.
',''>08
!,0*>
&
-)SP : -.). Sampoerna bk.
',''>8&
!,!8''*
+
I3D? : Indofood Sukses )akmur bk.
','!+0
!,+'@
@
IS : Indosat bk.
',''&&'
',&+*>
>
A<)I : Aomatsu Indonesia bk.
',''>@>
!,!>+!>
!'
)AD< : )akindo bk.
',''**8
',&*@>8
!!
#9S : #amayana 9estari Sentosa bk.
',''*0+
','>'8@
!*
S)BC : Semen Bibinong bk.
','!'>
',@>*!!
!
S)=# : Semen =resik (Persero" bk.
',''8*>
',&'+
!8
9A) : elekomunikasi Indonesia bk.
','!&!
!,+&>+
!0
PSB : empo Scan Pasi4c bk.
',''0+@
',08>8'
Sumber : Data diolah
Pada tabel 8.* diatas terlihat alpha saham individual tertinggi adalah saham
I3D? (Indofood Sukses )akmur" yaitu
68
'.'!+0 dan yang terendah )AD< ()akindo" yaitu '.''**8, artinya
return
pada I3D? lebih
banyak dipengaruhi
oleh
peristi%a yang terjadi didalam perusahaan dibandingkan dengan )AD<. Sedangkan beta sekuritas terendah dimiliki oleh saham #9S (#amayana 9estari Sentosa bk." yaitu '.'>'8@ dan yang tertinggi 9A) (elekomunikasi Indonesia bk." yaitu !.+&>+, artinya #9S mempunyai risiko yang tidak sistematis yang paling rendah dan 9A) mempunyai risiko tidak sistematis terbesar.
4.&.
Penentuan %arian -esaa0an Residu Expected return merupakan harapan return sekuritas dimasa
akan datang. ika expected return sama dengan return realisasinya berarti expected return tidak mengalami kesalahan atau kesalahan residu $ '. Cesarnya nilai kesalahan residu dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut :
#i
$ αi
7 6i. #m 7 ei
Cesarnya kesalahan residu menjadi :
ei
$ #i αi
6i. #m
Penghitungan kesalahan residu untuk masingmasing sekuritas dapat dilihat pada lampiran !& '.
69
5arian kesalahan residu menunjukkan besarnya resiko tidak sistematis yang unik didalam perusahaan, yang dirumuskan sebagai berikut :
n
*
1 [ eit 2(ei"]
σe
$
i
t$!
3 !
Aarena alpha dan beta adalah konstan dari %aktu ke %aktu maka secara konstruktif nilai ekspektasi dari kesalahan residu F2 (ei"G adalah sama dengan nol, sehingga formula varian kesalahan residu menjadi :
n
*
1 [ eit ]
σe
i
*
$
t$!
3 !
5arian kesalahan residu setiap sekuritas dapat dilihat pada lampiran !& ' atau tabel 8. diba%ah ini:
TA!EL 4.& %ARIAN -ESALAHAN RESI$U SAHAM IN$I%I$UAL Periode & Maret ((( s)d * A+ri ((1 No
-O$E PERUSAHAAN EMITEN /
ei
!
9I : stra gro 9estari bk.
','&*
*
3) : neka ambang (Persero" bk.
','!&>'
SII : stra Internasional bk.
','@8
8
;< : stra
','*8&'
0
==#) : =udang =aram bk.
',''!&
&
-)SP : -.). Sampoerna bk.
',''*+0
+
I3D? : Indofood Sukses )akmur bk.
','+>*
@
IS : Indosat bk.
','*'!
70
>
A<)I : Aomatsu Indonesia bk.
','!8>0
!'
)AD< : )akindo bk.
',&08*'
!!
#9S : #amayana 9estari Sentosa bk.
','!>@>
!*
S)BC : Semen Bibinong bk.
','!&'
!
S)=# : Semen =resik (Persero" bk.
','*0*&
!8
9A) : elekomunikasi Indonesia bk.
','!'!>
!0
PSB : empo Scan Pasi4c bk.
','!>'
Sumber : Data diolah
Pada tabel diatas terlihat varians kesalahan residu saham individual terbesar saham )AD< sebesar '.&08*' dan yang terkecil saham ==#) yaitu '.''!&. rtinya )AD< mempunyai resiko yang tidak sistematis terbesar dan ==#) memiliki resiko yang tidak sistematis terkecil.
4.4.
Pe'2entukan
Porto3oio O+ti'a
denan Pendekatan
Mode Indeks Tuna 4.4.1.
Excess Return to Beta Ratio 9angkah
pertama
pembentukan
portofolio
adalah
menentukan excess return to beta (2#Ci" persaham, yang mana 2(#Ci" merupakan selisih antara expected return dengan return bebas resiko, formula yang digunakan yaitu :
[ 2(#i" #f ]
2#Ci
$ Hi
Return dari investasi bebas risiko dihitung berdasarkan
tingkat bunga deposito bank pemerintah yang besarnya !'.+8 pertahun atau '.!> per minggu (Pusat Dokumentasi CI , periode maret *''' E pril *''!" 71
Excess Return to Beta (2#Ci" untuk masingmasing saham
dapat dilihat pada tabel 8.8 atau lampiran !. Pada tabel 8.8 terlhat 2(#Ci" terbesar adalah saham )AD< ()akindo bk" sebesar '.''>@> dan yang terkecil adalah saham S)=# (Semen =resik Persero bk" dengan 2(#bi" $ (',''*+&". rtinya saham selisih return
)akindo
mempunyai
investasi
bebas resiko
terhadap
return
sedangkan saham Semen
=resik
positf
memberikan selisih return negatif terhadap return investasi bebas resiko.
TA!EL 4.4 PENGHITUNGAN E"#ESS RETURN TO !ETA SAHAM IN$I%I$UAL Periode & Maret ((( 5 * A+ri ((1 No !
-O$E PERUSAHAAN 9I : stra gro 9estari bk.
*
3) : neka ambang (Persero" bk.
SII : stra Internasional bk.
8
;< : stra
0
==#) : =udang =aram bk.
&
-)SP : -.). Sampoerna bk.
+
I3D? : Indofood Sukses )akmur bk.
@
IS : Indosat bk.
>
A<)I : Aomatsu Indonesia bk.
!' !!
)AD< : )akindo bk. #9S : #amayana 9estari Sentosa bk. 72
ERi/ ',''*! ' ',''*8 8 ',''*0 & ',''*'
R3 ',''! > ',''! > ',''! > ',''! >
i !,&@++ ' ',>*! ! !,*>0 @ ',+'0 *
','''+ ',''! !,0* > > > ',''!> > ',''*8 * ',''*! > ',''*' 0 ',''!! * ',''!> @
',''! > ',''! > ',''! > ',''! > ',''! > ',''! >
!,!8'' * !,+' @ ',&+*> !,!>+! > ',&*@> 8 ',>'8+ +
ER!i/ ','''! * ',''! @ ','''0 ' ','''! @ ','''@ ','''' @ ',''' ' ','''8 ','''! ',''!> 8 ','''' >
!*
S)BC : Semen Bibinong bk.
!
S)=# : Semen =resik (Persero" bk.
!8
9A) : elekomunikasi Indonesia bk.
!0
PSB : empo Scan Pasi4c bk.
',''80 ',''! ',@>*! ',''*> 0 > ! + ','''! ',''! ',&' ',''*+ & > + & ',''*' ',''! !,+&> ','''' * > + + ',''*! ',''! ',08>8 ','''0 @ > ' !
Sumber : Data diolah
4.4..
Penentuan Cutt-of Point Pada portofolio optimal, sahamsaham yang mempunyai nilai Excess Return to Beta (2#Ci" yang rendah tidak dapat dimasukkan kedalam portofolio yang akan dibentuk. ;ntuk itu perlu ditetapkan suatu ukuran tertentu untuk dijadikan dasar pemisahan 2#Ci yang rendah dengan 2#Ci yang tinggi, ukuran inilah yang dikatakan cutt-o point. Cutt-o point dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
[ 2(#i" #br] 6i i
$
σ e *
i
dan
6i
Ci
*
$
σe
i
*
maka rumus cut-o-point ( Bi " adalah : i
σm
*
∑ i
73
Bi
j $ !
$
i
!7
σm
*
∑ Ci
j $ !
Bi saham yang dipilih sebagai titik cutt-o point adalah B saham yang terbesar. Pada lampiran * dapat dilihat bah%a saham IS : Indosat bk mempunyai nilai Bi terbesar yaitu '.'''0* dengan nilai excess return to beta sebesar '.'''8. )odel Indeks unggal mensyaratkan bah%a saham yang akan dimasukkan sebagai kandidat portofolio adalah saham dengan excess return to beta sama atau lebih besar dari excess return to beta pada cutt-o point . Dan saham yang terpilih
sebagai kandidat portofolio adalah saham )AD< ()akindo bk", S)BC (Semen Bibinong bk", 3) (neka ambang bk", SPB (empo Scan Pasi4k bk", SII (stra Internasional bk" dan IS (Indosat
bk",
dengan
excess
return
to
beta
adalah
sebagaimana terlihat pada tabel 8.0 berikut ini :
TA!EL 4.6 SAHAM 7ANG TERMASU- $ALAM PORTOFOLIO TERPILIH Periode & Maret ((( 5 * A+ri ((1 No
-O$E PERUSAHAAN EMITEN /
ER!i/
! *
)AD< : )akindo S)BC : Semen Bibinong
'.''>@> '.''*>+
3) : neka ambang
'.''!>
8
PSB : empo Scan Pasi4k
'.'''0!
0
SII : stra Internasional
'.'''0'
&
IS : Indosat
'.'''8
74
Sumber : Data diolah
4.4.&.
Porsi In8estasi Pada Setia+ Sa0a' Setelah sahamsaham yang akan dimasukkan kedalam portofolio dapat ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan berapa porsi dana yang harus diinvestasikan pada setiap saham dengan resiko seminimal mungkin pada tingkat return tertentu (portofolio optimal". Penghitungan besarnya porsi
dana setiap saham dapat dihitung dengan rumus berikut ini :
Ji
$
Ki k
∑ Kj j $ !
Dan Ki dapat dihitung dengan rumus : 6i
Ki
$
( 2#Ci E B "
σe
* i
Pada tabel 8.& diba%ah ini dapat dilihat hasil perhitungan besarnya proporsi investasi untuk setiap saham. Dimana porsi investasi untuk masingmasing saham adalah sebagai berikut : )AD< $ 8,+0, S)BC $ +0,0*0, 3) $ !*,8@8, SPB $ ,*+, SII $ *,&&, dan IS $ !,8.
TA!EL 4.9 PENGHITUNGAN PROPORSI IN%ESTASI UNTU- SETIAP SAHAM Periode & Maret ((( 5 * A+ri ((1 No -O$E
:i
ER!i/
ei
75
#
"i
;i
!
)AD< '.&*@>8 '.&08*' '.''>@> '.'''0* '.''>!+ '.'8+0
*
S)BC '.@>*!! '.'!&' '.''*>+ '.'''0* '.!80+' '.+00*0
3) '.>*!! '.'!&>' '.''!> '.'''0* '.'*8'@ '.!*8@8
8
PSB '.08>8' '.'!>' '.'''0! '.'''0* '.''&*8 '.'*+
0
SII
!.*>0@ '.'@8 '.'''0' '.'''0* '.''0! '.'*&&'
&
IS
'.&+*> '.'*'! '.'''8 '.'''0* '.''*0@ '.'!8' Kj
'.!>*>! !.'''''
$ Sumber : Data diolah
4.6. 4.6.1.
Anaisis Porto3oio Expected Return Porto3oio E R+// Return portofolio pada model indeks tunggal terdiri dari return
yang
independen
terhadap
return
pasar
yang
dilambangkan dengan alpha portofolio (αp", dan bagian return yang berhubungan atau dipenden terhadap return pasar yang dilambangkan dengan βp. 2(#m". Expected return portofolio dapat dirumuskan sebagai berikut :
2(#p"
$
αp
7
Sedangkan
βp. 2(#m"
lpha
portofolio
merupakan
ratarata
tertimbang dari alpha masingmasing sekuritas, yang dapat dihitung dengan rumus berikut :
n
αp
$
∑ Ji. αi i$!
76
-asil penghitungan diketahui alpha portofolio (αp" adalah '.''>& seperti terlihat pada tabel 8.+ berikut ini :
TA!EL 4.* PENGHITUNGAN ALPHA PORTOFOLIO Periode & Maret ((( 5 * A+ri ((1 No
-O$E EMITEN
;i
i
;i.
i
!
)AD<
'.'8+0
'.'!**8
'.'''0@
*
S)BC
'.+00*0
'.'!'>
'.''+@0
3)
'.!*8@8
'.''0'!
'.'''&
8
PSB
'.'*+
'.''0+@
'.'''!>
0
SII
'.'*&&'
'.'!!*+
'.''''
&
IS
'.'!8'
'.''&&'
'.''''>
A+0a Porto3oio
'.''>&
Sumber : Data diolah
Ceta portofolio merupakan ratarata tertimbang dari beta masingmasing saham yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
n
βp
$
∑ Ji. βi i$!
Dari hasil penghitungan diketahui beta portofolio (βp" adalah '.@!8+>, sebagaimana
terlihat pada tabel 8.@ berikut
ini :
TA!EL 4.< PENGHITUNGAN !ETA PORTOFOLIO Periode & Maret ((( 5 * A+ri ((1 No
-O$E EMITEN
;i
i
;i. i
!
)AD<
'.'8+0
'.&*@>8
'.'*>>'
*
S)BC
'.+00*0
'.@>*!!
'.&+++
77
3)
'.!*8@8
'.>*!!
'.'8@>0
8
PSB
'.'*+
'.08>8'
'.'!++>
0
SII
'.'*&&'
!.*>0@
'.'0+
&
IS
'.'!8'
'.&+*>
'.''>'!
!eta Porto3oio
'.@!8+>
Sumber : Data diolah
Expected return pasar adalah
perminggu,
'.&00 ( '.''&00"
lihat lampiran ! !0, maka expected return
portofolio [2(#p"] adalah : 2(#p" $ '.''>& 7 '.@!8+> ( '.''&00" 2(#p" $ '.''>0' '.''08 $ '.''8*> 2(#p" $ ',8 adi expected return portofolio [2(#p"] adalah (,4& =
4.6..
%arian Porto3oio 5arian
portofolio pada )odel
Indeks unggal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :
n
σp
*
$ βp.σm* 7 [ ∑ Ji.σei ]
*
i$!
σp
*
$
'.@!8+> K '.''**8 7 [ '.'8+0 K '.&08*' 7 '.+00*0 K
'.'!&' 7 '.!!'+ K '.'!&>' 7 '.'*+ K '.'!>' 7 '.'*&& K '.'@8 7 '.'!8' K '.'*'!]
σp*
*
$ '.''!@ 7 '.''**! 78
σp*
$ '.''8'8
)aka standar deviasi adalah :
σp
$ √ ',''8'8 $ ','&0&
σp
$ &,0&
adi standar deviasi portofolio adalah 9,&69=
4.9. 4.9.1.
Peniaian -iner>a Porto3oio Per2andinan Lansun Pengujian
apakah
portofolio
yang
dibentuk
dengan
menggunakan metode indeks tunggal merupakan portofolio optimal atau bukan maka perlu dibandingkan dengan portofolio yang lain. ;ntuk itu perlu dibuat portofolio lain yang berasal dari sahamsaham dengan eLpected return to beta ratio (2#Ci" terbesar diba%ah cuttoM point. Dan sahamsaham tersebut adalah I3D? (Indofood Sukses )akmur bk", ;< (stra
setiap
saham,
yang
menggunakan rumus berikut :
ρij
$
σij σi . σ j
79
dapat
dihitung
dengan
Aovarian
atau
koe4sien
korelasi
antara
tingkat
keuntungan dari masingmasing saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus : n
1 [#i 2(#i"] [#j 2(#j"]
σij
$
i$!
3 !
Dalam
penghitungan
koe4sien
korelasi
antara
tingkat
keuntungan dari masingmasing saham, penulis menggunakan program eLcel statistik. 9angkah berikutnya adalah menentukan proporsi masing masing saham pada tingkat return yang sama dengan portofolio yang dibentuk dengan model indeks tunggal, yaitu sebesar '.8 perminggu. Pada tabel 8.> diba%ah ini dapat dilihat besarnya return dan standar deviasi portofolio kedua dengan terlebih
dahulu mengetahui koe4sien korelasi antara masingmasing saham dan proporsi investasi untuk setiap saham.
TA!EL 4.? PENGHITUNGAN E"PE#TE$ RETURN $AN STAN$AR $E%IASI PORTOFOLIO II
80
Periode & Maret ((( 5 * A+ri ((1 Matrik -oreasi
-O$E
E Ri/
ST
%$I3D?
',*8* *>,*
;<
',*' !&,'&
A<)I
',*'0 !,0!
9I
',*!' *',&8
#9S
',!>@ !8,*>
ER+/
AUT -OM RAL IN$F AALI O I S !,''' ' ',!!& !,''' @ ' ','@ ',+'' !,''' @ @ ' ',''+ ',&*0 ',@@@ !,''' ' * ! ' ',*>0 ',0! ',8+ ',80& !,''' ! ! ' & '
;EIGHTE $
',>'! ','''' ','''' ','''' ','>@+
@ 0,43%
Stdev port =
!.''''
26,88%
Sumber : Data diolah
Saham terpilih yang masuk ke dalam portofolio kedua adalah I3D? (Indofood Sukses )akmur" dan #9S (#amayana 9estari Sentosa" karena
mempunyai
korelasi
yang
lemah
terhadap sahamsaham lainnya. Dari penghitungan terhadap standar deviasi portofolio kedua terlihat bah%a
portofolio
pertama yang terdiri dari sahamsaham dengan 2#Ci ≥ '.'''8 adalah portofolio yang optimal dibandingkan portofolio kedua yang terdiri dari sahamsaham dengan 2#Ci N '.'''8, karena pada tingkat return yang sama dengan portofolio pertama sebesar '.8 perminggu, portofolio kedua mempunyai standar deviasi sebesar *&,@@ dan ini lebih besar daripada standar deviasi portofolio pertama yang hanya sebesar &,0& atau dengan kata lain bah%a portofolio pertama mempunyai resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan resiko portofolio kedua.
81
Dengan
cara
perbandingan
langsung
ini
dapat
disimpulkan bah%a portofolio yang terdiri dari saham )AD< ()akindo bk", S)BC (Semen Bibinong bk", 3) (neka ambang bk", SPB (empo Scan Pasi4k bk", SII (stra Internasional
bk"
dan
IS
(Indosat
bk",
lebih
baik
dibandingkan dengan portofolio kedua yang terdiri dari saham I3D?
(Indofood Sukses )akmur bk" dan #9S
(#amayana 9estari Sentosa bk".
4.9..
Penunaan Para'eter Penu>i a. Sharpe Measure Parameter ini dikenal sebagai Sharpe Measure (Indeks Sharpe" yaitu suatu angka yang dihitung berdasarkan perbedaan antara kemiringan garis yang menghubungkan masingmasing kombinasi portofolio dengan investasi yang bebas
resiko.
Semakin besar angka indeks ini maka portofolio ini akan semakin menguntungkan dan akan semakin menarik bagi investor. ngka ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
[ 2 (#p" #f ] Sharpe )easure
$
σp
Return bebas resiko adalah !'.+8 pertahun atau sama
dengan '.!> perminggu ratarata, yang diolah dari laporan
82
mingguan Cank Indonesia. -asil penghitungan Sharpe Measure dapat
dilihat
pada tabel
8.!' diba%ah
ini, yang diukur
berdasarkan besarnya 2#Ci portofolio.
TA!EL 4.1( PENGHITUNGAN SHARPE MEASURE Periode & Maret ((( 5 * A+ri ((1 No
PORTOFOLIO
ER+/
R3
+
S0ar+e
1
ER!
(,(((4&
(.4&=
(.1?=
9.&69=
(.(&*<
ER!
B
(,(((4&
(.4&=
(.1?=
9.<<(=
(.((
Sumber : Data diolah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bah%a portofolio yang terdiri dari sahamsaham yang mempunyai 2#Ci O '.'''8 dengan Sharpe Measure sebesar '.'+@ lebih disukai daripada portofolio yang mempunyai 2#Ci N '.'''8 dengan Sharpe Measure
sebesar
'.''@>,
karena
angka
indeks
sharpe
measurenya yang lebih besar. Ini berarti bah%a portofolio
pertama yang terdiri dari saham )AD<
()akindo bk", S)BC
(Semen Bibinong bk", 3) (neka ambang bk", SPB (empo Scan Pasi4k bk", SII (stra Internasional bk" dan IS (Indosat bk", lebih
menguntungkan
dibandingkan dengan
portofolio kedua yang terdiri dari saham I3D? (Indofood Sukses )akmur bk" dan #9S (#amayana 9estari Sentosa bk". b. Treynor Measure reynor Measure adalah parameter pengukur kinerja
portofolio yang biasa dikenal dengan excess return to beta portofolio (2#Cp", yang merupakan angka perbandingan antara 83
kelebihan expected return portofolio dengan beta portofolio yang menunjukkan kemiringan garis lurus antara portofolio dengan return bebas resiko. Portofolio yang optimal adalah portofolio yang mempunyai nilai excess return to beta portofolio yang tertinggi, 2#Cp dapat dicari dengan rumus berikut :
[ 2(#p" #f ]
2#Cp $ p
!" Portofolio dengan 2#Ci ≥ '.'''8
[ '.''8 '.''!> ]
2#Cp
$
'.@!8+>
'.''*8
2#Cp
$
$ '.''*> '.@!8+>
Portofolio dengan 2#Ci < '.'''8
*"
;ntuk menentukan 2#Cp portofolio kedua, terlebih dahulu yang
perlu
dihitung
adalah
beta
portofolio,
dengan
menggunakan rumus berikut :
n
βp
$
∑ Ji. βi i$!
βp
$ ('.>'! K !.+'@" 7 ('.'>@+ K '.>'8++" $ !,&8@@>
2#Cp $
'.''*8 $ '.''!0 !.&8@@>
84
-asil
penghitungan
dengan
menggunakan
reynor
Measure dapat dilihat pada tabel 8.!! berikut ini :
TABEL 4.11 PENGHITUNGAN TE!N" #EASUE Per$ode 3 #ret 2000 & 2' Apr$( 2001 No
P"T")"LI"
E*p+
p
Tre-or
1
EB
0,00043
0.43%
0.1/%
81.4'/%
0.002/
2
EB 0,00043
0.43%
0.1/%
164.88/%
0.001
Sumber : Data diolah
Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa portofolio pertama yang terdiri dari saham SMCB (Semen Cibinong Tbk), !TM (neka Tambang Tbk), TS"C (Tempo S#an "asifik Tbk), S$$ (stra $nternasional Tbk) dan $ST ($ndosat Tbk) dengan excess return to beta
≥ %&%%%'
mempunyai indeks Treynor Measure yaitu %&%%* lebih besar dari pada portofolio kedua yang terdiri dari saham $!D+ ($ndofood Sukses Makmur Tbk) dan -S (amayana -estari Sentosa Tbk) dengan excess return to beta . %&%%%' mempunyai indeks Treynor Measure yaitu %&%%/0& ini berarti portofolio pertama mempunyai kemiringan garis lebih #uram dibandingkan portofolio kedua, karena pada tingkat expected return yang sama portofolio pertama mempunyai resiko yang lebih ke#il dibandingkan portofolio kedua& "enilaian kiner1a portofolio dengan Treynor Measure memperlihatkan bahwa portofolio yang terbentuk berdasarkan model indeks tunggal merupakan portofolio yang optimal dan terbukti lebih baik dibandingkan dengan portofolio kedua yang terdiri dari saham2saham yang berada dibawah cutt-off point &
85
c.
Jensen Measure
"enilaian kiner1a portofolio menggunakan angka differential return yang merupakan selisih antara return ekspektasi portofolio pada garis pasar modal dengan return portofolio& Semakin besar tingkat differential return ini, semakin optimal portofolio tersebut& Expected return pada garis pasar modal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
3(SM-)4 f 5 [ 3(m) 6 f ] & βp
7asil penghitungan 3( SM-) dapat dilihat pada tabel '&/ berikut ini : TABEL 4.12 PENGHITUNGAN E*S#L+ Per$ode 3 #ret 2000 & 2' Apr$( 2001 No
P"T")"LI"
E*+
p
E*(+
1
EB 0,00043
0.1/%
*0.00'+
81.48%
*0.000+
2
EB 0,00043
0.1/%
*0.00'+
164.8/%
*0.0120+
Sumber : Data diolah
Dan differential return dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
D
4 3(p) 6 3(CM-)
"enghitungan D dan Jensen Measure dapat dilihat pada tabel '&/ berikut :
86
TABEL 4.13 PENGHITUNGAN 5 5AN ENSEN #EASUE Per$ode 3 #ret 2000 & 2' Apr$( 2001 No
P"T")"LI"
E*p+
E*(+
5
p
ee
1
EB 0,00043
0.43%
&0.0%
0.00/
81.48%
0.011
2
EB 0,00043
0.43%
&1.20%
0.016
164.8/%
0.010
Sumber : Data diolah
Dari hasil penghitungan diatas terlihat bahwa portofolio pertama yang terdiri dari saham2saham dengan 3Bi
%&%%%' mempunyai D 4
%,%%* lebih rendah dibandingkan portofolio kedua yang terdiri dari saham2 saham dengan
3Bi . %&%%%' mempunyai D 4 %,%/8& Meskipun
demikian setelah dilakukan pengu1ian dengan Jensen Measure terlihat bahwa portofolio pertama dengan D 4 %&%%* mempunyai indeks Jensen Measure 4 %,%// lebih baik daripada portofolio kedua dengan D 4 %,%/8 mempunyai indeks Jensen Measure 4 %,%/%& $ni berarti bahwa portofolio pertama yang terdiri dari saham2saham seperti 9 MD; (Makindo Tbk), SMCB (Semen Cibinong Tbk), !TM (neka Tambang Tbk), TS"C (Tempo S#an "asifik Tbk), S$$ (stra $nternasional Tbk) dan $ST ($ndosat Tbk), lebih efisien dibandingkan dengan portofolio kedua yang terdiri dari saham2saham seperti 9 $!D+ ($ndofood Sukses Makmur Tbk) dan -S (amayana -estari Sentosa Tbk)&
87